You are on page 1of 2

pendidikan seks gagal cegah kehamilan remaja

pendidikan seks tidak mengurangi tingkat kehamilan remaja atau meningkatkan


pemakaian alat kontrasepsi. demikian menurut dua penelitian berbeda yang dilakukan
di kanada dan inggris.
seperti dikemukakan peneliti kanada, program pendidikan seks gagal untuk menahan
tingkat hubungan seks, gagal untuk meningkatkan pemakaian alat pelindung kehamilan
ataupun mengurangi tingkat kehamilan remaja.

hal yang serupa juga dikemukakan peneliti skotlandia. menurutnya, pendidikan seks
memang meningkatkan kualitas hubungan antara anak muda dan juga pengetahuan seks
yang sehat. tetapi pendidikan seks tetap tidak berpengaruh terhadap tingkat
penggunaan alat kontrasepsi.

sementara asosiasi perencanaan keluarga inggris mengatakan bahwa pendidikan seks


hanyalah satu faktor untuk mengurangi kehamilan remaja tetapi keberhasilan
inisiatif ini memerlukan pendekatan yang lebih luas lagi.

para peneliti kanada meninjau kembali 31 ujicoba pada remaja berusia 11 sampai 18
tahun dengan mengevaluasi kelas pendidikan seks, program pemantangan, klinik
perencanaan keluarga dan program kemasyarakatan.

dalam lima dari ujicoba itu -- empat program pemantangan dan program seks di
sekolah -- peningkatan kehamilan di kalangan pasangan para pria yang terlibat
diperiksa.

penulis penelitian ini dari universitas mcmaster di hamilton, ontario, kanada


mengatakan bahwa masih belum jelas solusi untuk mengurangi tingkat kehamilan.

dalam british medical journal, mereka mengatakan bahwa pendidikan seks sebaiknya
dimulai secepat mungkin, selagi anak masih sangat muda, misalnya usia lima tahun.

selain itu mereka menambahkan bahwa alasan sosial untuk kehamilan remaja ini perlu
diselidiki lebih lanjut, para orang dewasa perlu dilibatkan untuk merancang
program pendidikan seks dan negara seperti belanda yang angka kehamilan remajanya
rendah perlu dikaji.

sementara peneliti skotlandia membandingkan program pendidikan yang disebut share


yang melibatkan anak usia 13 sampai 15 tahun dengan pendidikan seks konvensional.
dalam hal ini melibatkan 25 sekolah smp dengan 5.854 murid yang ditanya sebelum
dan setelah diberikan skim. para remaja memilih skim share. mereka yang terlibat
dalam program hanya sedikit yang menolak hubungan seks pertama dengan pasangan
mereka yang mengajaknya. menurut mereka, pengetahuan seks yang sehat telah mereka
tingkatkan. tetapi tidak ada perbedaan antara kelompok share dan mereka yang
mendapat pendidikan seks konvensional dalam masalah aktivits seks atau pemakaian
kontrasepsi pada usia 16 tahun.

dr daniel wight dari medical research council's social and public health sciences
unit dari universitas glasgow mengatakan, "salah satu yang membuat kita terkejut
terhadap penelitian ini adalah mayoritas yang melakukan hubungan seks menggunakan
kontrasepsi dan kondom secara bertanggung jawab. mungkin itu karena pendidikan
seks yang konvensional."

apa yang dibuktikan dalam penelitian ini adalah betapa sulitnya mengubah perilaku
minoritas. "sangat berbahaya untuk menyimpulkan bahwa pendidikan seks tidak
berguna. sebaiknya, mungkin perlu menjangkau sejauh mana pendidikan seks seperti
ini bisa mencakup," katanya menambahkan.

� sumber: satumed
� 29 jun 2002

You might also like