You are on page 1of 8

Operasi Hitung Bilangan Pecahan Operasi Hitung Dalam Matematika (Bagian 2 SD)

Operasi Hitung Pada Bilangan Pecahan : Penjumlahan pada bilangan pecahan : - Penjumlahan pecahan dengan penyebut yang sama :

- Penjumlahan pecahan dengan penyebut yang tidak sama :

Untuk penjumlahan dengan penyebut yang tidak sama, penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu dengan dua cara : 1. dengan mengalikan kedua penyebut rumus 1 2. dengan menentukan KPK nya rumus 2 (contoh diatas KPK dari 3 dan 7 adalah 21) Cara 1 : menurut penulis lebih cepat Pengurangan pada bilangan pecahan - Pengurangan pecahan dengan penyebut yang sama :

Apabila penyebutnya sama, pembilang bisa langsung dikurangkan - Pengurangan pecahan dengan penyebut yang tidak sama :

Untuk pengurangan dengan penyebut yang tidak sama, penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu dengan dua cara sama seperti dengan penjumlahan: 1. dengan mengalikan kedua penyebut rumus 1 2. dengan menentukan KPK nya rumus 2 Perkalian bilangan pecahan : Dalam perkalian bilangan pecahan : pembilang dikalikan dengan pembilang ; penyebut dikalikan dengan penyebut - Perkalian bilangan pecahan dengan bilangan bulat :

- Perkalian bilangan pecahan dengan bilangan pecahan :

- Perkalian bilangan pecahan dengan bilangan pecahan campuran :

Pembagian bilangan pecahan : - Pembagian bilangan pecahan dengan bilangan pecahan

Menjadi perkalian dengan bilangan keduanya (pembilang dan penyebutnya ditukar) - Pembagian bilangan pecahan biasa dengan bilangan pecahan campuran

Bilangan pecahan campuran dibuat dulu menjadi bilangan pecahan biasa - Pembagian bilangan cacah dengan bilangan pecahan :

Bilangan cacah diubah menjadi bilangan pecahan dengan penyebutnya mengikuti penyebut bilangan kedua Menyederhanakan bentuk pecahan : Caranya yaitu dengan membagi pembilang dan penyebutnya dengan FPB dari keduanya : Contoh : Bentuk sederhana dari

Faktor prima dari 12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3 Faktor prima dari 15 = 3 x 5 FPB dari 12 dan 15 adalah 3 Sehingga bentuk sederhananya dengan membagi pembilang dan penyebutnya dengan 3

Mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa :

Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan persen : Pecahan persen adalah pecahan biasa dengan penyebutnya 100

Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal : Mengubah penyebut ke bilangan perpangkatan 10 (10,100,1000,)

- Jika bilangan bulat positif dijumlahkan dengan bilangan bulat negatif yang nilainya sama maka hasilnya adalah 0 (nol) contoh : 6 + (-6) = 0 Sifat-sifat Penjumlahan : 1. Sifat Asosiatif

2. Sifat Komutatif

3. Unsur Identitas terhadap penjumlahan Bilangan Nol (0) disebut unsur identitas atau netral terhadap penjumlahan a+0=0+a Contoh : 6+0=0+6 4. Unsur invers terhadap penjumlahan Invers jumlah (lawan) dari a adalah -a Invers jumlah (lawan) dari a adalah a a + (-a) = (-a) + a contoh : 5 + (-5) = (-5) + 5 = 0 5. Bersifat tertutup Apabila dua buah bilangan bulat ditambahkan maka hasilnya adalah bilangan bulat juga. a dan b bilangan bulat maka a + b = c ; c bilangan bulat contoh : 4 + 5 = 9 ; 4,5,9 bilangan bulat

Pengurangan Bilangan Bulat a. Apabila terjadi pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif maka: 1. Bilangan bulat positif dikurangi dengan bilangan bulat positif yang lebih kecil maka hasilnya dalah bilangan bulat positif Contoh : 95=4 2. Bilangan bulat positif dikurangi dengan bilangan bulat positif yang lebih besar maka hasilnya adlah bilangan bulat negatif Contoh : 3 6 = -3 b. Apabila terjadi pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif maka: 1. Bilangan bulat negatif dikurangi dengan bilangan bulat negatif yang lebih kecil maka hasilnya adalah bilangan bulat positif Contoh : -6 - (-8) = -6 + 8 = 2 (ingat - 8 < -6 ) 2 Bilangan bulat negatif dikurangi dengan bilangan bulat negatif yang lebih besar maka hasilnya adalah bilangan bulat negatif Contoh : -5 (-3) = -5 +3 = -2 ( -3 > -5 ) 3. Bilangan bulat negatif yang dikurangi sama dengan bilangan bulat negatif yang mengurangi maka hasilnya adalah 0 (nol) Contoh : -4 - (-4) = -4 + 4 = 0 c. Pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif hasilnya selalu bilangan bulat positif contoh : 8 (-4) = 8 + 4 = 12 d. Pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif hasilnya selalu bilangan bulat negatif contoh : -8 4 = - 12 e. Pengurangan dilakukan dengan cara bersusun contoh : 212 - 19 = ? Proses perhitungan 212 1. Kurangi 2 dengan 9, karena 2 kurang dari 9 maka pinjam puluhan dari 19 - angka disampingnya, sehingga menjadi 12 dikurang 9 hasilnya 3 193 2. Karena angka 1 (puluhan) pada 212 sudah dipinjam 1 maka sekarang menjadi 0, karena 0 dikurang 1 dari angka 19 tidak bisa maka pinjam 1 angka ratusan dari 2 (ratusan) menjadi 10 kemudian dikurangi 1 hasilnya 9 3. Karena angka 2 (ratusan) pada 212 sudah dipinjam 1, maka sekarang menjadi 1, kemudian dikurangi dengan tidak ada angka dibawahnya

(=0) menjadi 1 4. Hasilnya adalah 193 Pengurangan dan Sifat-sifatnya 1. Untuk sembarang bilangan bulat berlaku : a b = a + (-b) a (-b) = a + b contoh: 8 5 = 8 + (-5) = 3 7 (-4) = 7 + 4 = 11 2. Sifat Komutatif dan asosiatif tidak berlaku abb-a (a b ) c a ( b c ) Contoh : 7 3 3 -7 4 - 4 (9 4) 3 9 (4-3) 2 8 3. Pengurangan bilangan nol mempunyai sifat : a 0 = a dan 0 a = -a 4. Bersifat tertutup, yaitu bila dua buah bilangan bulat dikurangkan hasilnya adalah bilangan bulat juga : a dan b bilangan bulat maka a - b = c ; c bilangan bulat contoh : SD - 9 Perkalian Penjumlahan berulang a. Perkalian Bilangan Cacah 1. Cara mendatar - pekalian dua bilangan dengan 1 angka : 4x2=4+4=8 - pekalian bilangan 1 angka dengan bilangan 2 angka : 3 x 13 = puluhan dan satuan dipisahkan : 3 x 13 = 3 x (10 + 3) = (3x10) + (3 x 3 ) = 30 + 9 = 39 - perkalian dua bilangan dengan 2 angka : 14 x 15 = 14 x 15 = 14 x (10+5) = (14x10) + (14x5) 14 x 5 = (10+4) x 5 = (10x5)+(4x5) = 50+20 = 70 = 140 + 70 = 210 - perkalian bilangan kelipatan sepuluh (puluhan, ratusan, ribuan,) yang dikalikan hanya bilangan yang bukan nol, jumlah puluhannya dijumlahkan dan ditulis di belakang hasilnya :

30 x 60 = (3 x 6) 00 = 1800 2. Cara bersusun 12 x 68 = Proses perhitungan : 12 1. kalikan 8 dan 2 (dari angka12), hasilnya 16: tulis angka 6 dan simpan 1 68 x 2. kalikan 8 dan 1 (dari angka12), hasilnya 8, ditambah angka simpanan 1 96 hasilnya 9 (dibaris pertama hasilnya 96) 72 + 3. kalikan 6 dan 2, hasilnya 12 : tulis angka 2 dan simpan 1 816 (di bawah angka 9 bergeser 1 kolom ke kiri)) 4. Kalikan 6 dan 1, hasilnya 6, ditambah angka simpanan 1 hasilnya 7 5. Ditambahkan hasil (1,2) dan (3,4) = 816 a. Perkalian Bilangan Bulat - hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif (+) x (+) = (+) Contoh: 7 x 6 = 6 x 7 = 42 -hasil perkalian bilangan bulat positif dan negatif hasilnya adalah bilangan bulat negatif (+) x (-) = (-) Contoh : 3 x -4 = -12 -hasil perkalian dua bilangan bulat negatif hasilnya adalah bilangan bulat positif (-) x (-) = (+) Contoh : -4 x -5 = 20 Perkalian dan Sifat-sifatnya 1. Sifat Asosiatif (a x b) x c = a x (b x c) Contoh: (2 x 3) x 4 = 2 x (3x4) = 24 2. Sifat komutatif axb=bxa Contoh : 5 x 4 = 4 x 5 = 20 3. Sifat distributif a x (b+c) = (a x b ) + (a x c) Contoh : 3 x ( 2 +6) = (3 x 2) + (3 x 6) = 24 4 Unsur identitas untuk perkalian - hasil perkalian bilangan bulat dengan nol hasilnya adalah bilangan nol ax0=0 - hasil perkalian bilangan bulat dengan 1 hasilnya adalah bilangan bulat itu juga ax1=1xa=a 5. Bersifat tertutup Jika dua bilangan bulat dikalikan maka hasilnya adalah bilangan bulat juga a x b = c ; a, b, c bilangan bulat Pembagian Pembagian dan Sifat-sifatnya

1. Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan positif (+) : (+) = (+) Contoh : 8 : 2 = 4 2. Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan positif (-) : (-) = (+) Contoh : -10 : -5 = 2 3. Hasil bagi dua bilangan bulat yang berbeda adalah bilangan negatif (+) : (-) = (-) (-) : (+) = (-) Contoh : 6 : -2 = -3 -12 : 3 = -4 4. Hasil bagi bilangan bulat dengan 0 (nol) adalah tidak terdefinisi a : 0 tidak terdefinisi (~) 0 : a 0 (nol) Contoh : 0 5 = ~ (Tidak terdefinisi) 5. Tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif a:bb:a (a:b):c a : (b:c) Contoh : 4 :2 2 : 4 2 2 1 (8:2) : 4 8 : (2:4) 1 16 6. Bersifat tidak tertutup Jika dua bilangan bulat dibagi hasilnya belum tentu bilangan bulat juga contoh : 6 : 2 = 3 bilangan bulat 7:2=3 2 1 bukan bilangan bulat (bilangan pecahan) Pemangkatan bilangan bulat

Sejumlah n factor Contoh : 43 = 4 x 4 x 4 = 64 35 = 3 x 3 x 3 x 3 x 3 = 243 Akar pangkat dua dan akar pangkat tiga bilangan bulat 1. Akar kuadrat (akar pangkat dua)

2. Akar kubik (akar pangkat tiga)

You might also like