You are on page 1of 19

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT

Disusun oleh: Nama NPM : Rudyanto Putra S : 240110110034

Hari/Tanggal : Selasa 27 September 2011 Waktu Asisten : 10.00 11.40 : Adhi Purnama

LABORATORIUM FISIKA DASAR JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2011

BAB I PENDAHULUAN 3.3 Latar Belakang Setiap pengukuran besaran fisis selalu menemui batas ketelitian dan kesalahan pengukuran, baik karena salah baca maupun karena batas ketelitian alat. Seperti jangka sorong misalnya, dalam 9 mm skala utama terdapat 10 skala nonius, arau dalam 19 skala utama terdapat 20 skala nonius, yang pada setiap penunjukkan selalu terdapat satu skala utama yang berhimpit dengan satu skala nonius. Berbeda dengan mikrometer sekrup, dalam 0,5 mm pada skala utama terbagi atas 50 skala putar, dari pada setiap penunjukkan tidak selalu terdapat skala utama yang berhimpitan dengan skala putar. Terdapat dua cara untuk mengukur besaran fisi, yaitu pengukuran langsung (untuk benda dengan bentuk teratur) dan tidak langsung (untuk benda yang bentuknya tidak teratur). Pengukuran secara langsung, dikenal sebagai cara statis. Sedangkan tak langsung dikenal sebagai cara dinamis dan mengtgunakan hukum-hukum fisika seperti Hukum Achimedes sebagai bantuan.

1.2 Tujuan Mempelajari penggunaan alat-alat ukur dasar Menuliskan dengan benar bilangan-bilangan berarti dan hasil pengukuran / perhitungan Menghitung besaran lain berdasarkan ukuran-ukuran dasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam pehitungan digunakan bebearapa alat yang sangat dibutukan ketelitiannya dan dalam penggunaannya yang berbeda beda. Alat ukur yang digunakan dalam engukuran tersebut, yaitu jangka sorong (sekmat) dan mikrometer sekrup. Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm. Jangka sorong suatu alat ukur panjang yang memiliki tiga fungsi pengukuran panjang, yaitu : a. Pengukuran panjang bagian luar benda b. Pengukuran panjang bagian rongga dalam benda c. Pengukuran kedalaman lubang benda Skala alat ukur terletak pada bagian utama jangka sorong, terdapat dua macam skala satuan. Yaitu dalam satuan centimeter dan satuan inchi. Sedangkan skala nonius terdapat pada bagian yang bergeser. Jangka sorong memiliki batas ukur maksimum hanya 13,5 cm. Ada beberapa diantarnya karena sudah agak rusak, pada saat rahang yang bergeser merapat benar dengan rahang yang fiam sehingga kedudukan pembacaan tidak tepat diangka nol. Ada 2 jenis jangka sorong: 1. Jangka sorong digital 2. Jangka sorong analog

Jangka sorong digital

Jangka sorong manual

Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm.

Mikrometer sekrup Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin elektro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrologi, studi dari pengukuran, Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut : 1. Mikrometer Luar, mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang. 2. Mikrometer dalam, mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda. 3. Mikrometer kedalaman, mikrometer kedalaman digunakan untuk

mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot. Mikrometer sekrup dipergunakan untuk mengukur panajang benda yang memiliki ukuran maksimum sekitar 2,50 cm. cara pengukurannya (untuk menjepit benda) dengan cara memutar ujung dari mikrometer sekrup.

Pembacaan skala pengukuran dengan melihat tepi skala putar telah sampai pada nilai berapa di skala utama. Pembacaan skala putar dengan melihat garis poros pada skala utama berimpitan dengan nilai skala berapa pada skala putar.

BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1. Alat Jangka sorong Mikrometer sekrup Plat berbentuk Persegi Plat berbentuk Persegi panjang Plat berbentuk lingkaran

3.2.Bahan Plat berbentuk Persegi Plat berbentuk Persegi panjang Plat berbentuk Lingkaran

3.2.Prosedur I. Jangka Sorong a. Letakkan benda di antara kedua rahang jangka sorong b. Jepitlah benda dengan menekan kedua rahang sehingga benda terjepit c. Lihatlah skala utama terlebih dahulu d. Setelah itu lihat skala nonius yang berhimpitan dengan skala utama II. Mikrometer sekrup a. Letakkan benda di antara penjepit b. Jepitlah benda dengan memutar ujung dari mikrometer sekrup c. Lihatlah skala utama terlebih dahulu d. Setelah itu lihat skala putar yang berhimpitan dengan skala utama

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Lingkaran, massa : 8.47 gram = 0.0847 kg NO Diameter ( 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata 12.27 kg Tebal

= 1332.1786 = 13321.7764 = 115.42 = 9.8380

lingkaran :

lingkaran :

Lingkaran:

= = =

Lingkaran:

Lingkaran: = = = + 78.425 -52.5

v= =

= 1.0091 = 1.087x = 25.92

= 78.425

+52.5

= 130.93

Persegi, massa: 64.6 gram= 0.0646 kg No 1 2 3 4 5 6 7 Panjang Lebar Tabel

8 9 10 Rata-rata

Persegi

Persegi

Persegi

V Persegi V=PxLxt = 11.886 Persegi


( )

= 1.45

1.45
=1.45

= 1.35 = 1.55

= 4.455

) (

4.455

= 1.47

=4 .455

= 7.35

Persegi Panjang, massa: 54.7 gr= 54.7 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Panjang Lebar

kg Tabel

Persegi Panjang

Persegi Panjang m Persegi Panjang m V persegi panjang V= PXLXt = 11.563 Persegi Panjang

( )

=8.67

g/

g/ 8.67

=8.67

4.2 Pembahasan

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besaran untuk mendapatkan satuan yang dibutuhkan dengan menggunakan alat bantu yaitu alat ukur. Mikrometer sekrup digunakan untuk mngukur tebal suatu bahan yang tipis, karena ketelitian mikrometer sekrup lebih baik dibandingkan jangka sorong, yaitu 0,01 milimeter. Jika digunakan untuk mengukur tebal benda dengan maksimal 2,5 cm, maka mikrometer sekruplah yang digunakan, sedangkan jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang atau lebar suatu bahan dengan ketelitian 0,05 milimeter. Untuk mempermudah dalam penghitungan, kita dapat menggunakan kalkulator dengan menggunakan fungsi standar deviasi. Massa tali tipis tidak

dapat diabaikan dalam tingkat ketelitian 1%, karena massa tali yang 1% itu mempengaruhi ketelitian pengukuran. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil yang buruk dalam suatu pengukuran, salah satunya ialah kesalahan pada pembacaan suatu pengukuran. Dalam percobaan ini pengukuran dilakukan dengan beberapa orang yang berbeda dan dilakukan pengulangan sebanyak 10 kali. Volume benda padat dapat ditentukan dengan 2 cara, yang pertama dengan a). cara statis : a) Statis : Persegi =( = Persegi Panjang =( = Lingkaran

= b) Cara Dinamis Pengukuran dilakukan dengan cara mencelupkan benda ke dalam air

Dari kedua cara diatas, cara manakah menurut pengamatan yang paling teliti? Beri alasannya! Jawab : Cara Statis, karena pengukuran dengan cara ini memiliki perhitungan dan dilakukan dengan alat bantu yang memiliki ketelitian yang signifikan

Hitung massa jenis benda-benda tersebut. Jawab: a) Persegi = b) Persegi Panjang = = =

c) Lingkaran = =

Dari jawaban 5, tentukan jenis benda-benda tersebut (lihat tabel). Jawab: Plat besi persegi, persegi panjang dan lingkaran

Tentukanlah volume benda-benda tersebut pada temperature 0 dipakai sebagai andalan jawaban dari 6. Jawab:

bila

Sebutkankah satu cara lain untuk menentukan volume benda padat. Jawab: Dicelupkan ke dalam wadah berisi air yang telah dicatat volume awalnya dan volume benda dapat dilihat dari besar perubahan volume air dalam wadah tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang saya dapat dalam percobaan ini adalah sebagai berikut. Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda sedangkan jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang serta lebar suatu benda. Pengukuran volume benda dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu statis dan dinamis. Perhitungan hasil pengukuran dilakukan dengan bantuan fungsi SD pada kalkulator 5.2 Saran Sebelum melakukan pengukuran disarankan sudah terlebih dahulu memahami konsep serta prinsip besaran dan satuan. Lakukanlah pengukuran sebanyak 10 kali dari sudut yang berbeda agar mendapat hasil yang maksimal.

BAB

You might also like