You are on page 1of 38

Penyimpangan terhadap Konstitusi

Posted by marsaja pada November 10, 2008 Salah satu tujuan penyusunan konstitusi adalah membatasi kekuasaan negara. Dengan adanya konstitusi, penyelenggara negara diharapkan dapat menggunakan kekuasaannya secara bertanggung jawab. Hal itu setidaknya ditunjukkan melalui kesediaan para pemegang kekuasaan negara untuk menaati ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan alam konstitusi. Dalam kenyataannya, ada banyak penyimpangan dalam pelaksanaan konstitusi kita. Berikut akan dikemukakan sejumlah penyimpangan konstitusi yang terjadi pada masa UUD 1945 (Konstitusi I), Konstitusi RIS 1949, dan UUDS1950. Penyimpangan konstitusi paling parah terjadi pada masa berlakunya UUD 1945 (Konstitusi I), baik pada masa Orde Lama (1945 1949, 1959 1966) maupun Orde Baru (1967-1998). Penyimpangan relatif kecil paa masa berlakunya Konstitusi RIS 1949 dan UUDS 1950. Bahkan, penyimpangan terhadap Konstitusi RIS 1949 bisa dikatakan tidak ada. Ini karena Konstitusi RIS hanya berlangsung beberapa bulan saja (Desember 1949 Agustus 1950). Penyimpangan yang mencolok pada masa UUDS 1950 adalah praktik adu kekuatan politik. Akibatnya, dalam rentang waktu 1950 1959 terjadi 7 kali pergantian kabinet. Selain itu ada pertentangan tajam dalam Konstituante yang merembet ke masyarakat, termasuk partai politik. Pada masa Orde Lama dan Orde Baru, ada begitu banyak penyimpangan konstitusi. Adapun bentuk-bentuk penyimpangan UUD 1945 pada masa Orde Lama, misalnya : 1. Kekuasaan Presiden dijalankan secara sewenang-wenang; hal ini terjadi karena kekuasaan MPR, DPR, dan DPA yang pada waktu itu belum dibentuk dilaksanakan oleh Presiden. 2. MPRS menetapkan Oresiden menjadi Presiden seumur hidup; hal ini tidak sesuai dengan ketentuan mengenai masa jabatan Presiden. 3. Pimpinan MPRS dan DPR diberi status sebagai menteri; dengan demikian , MPR dan DPR berada di bawah Presiden. 4. Pimpinan MA diberi status menteri; ini merupakan penyelewengan terhadap prinsip bahwa kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka. 5. Presiden membuat penetapan yang isinya semestinya diatur dengan undang-undang (yang harus dibuat bersama DPR); dengan demikian Presiden melampaui kewenangannya. 6. Pembentukan lembaga negara yang tidak diatur dalam konstitusi, yaitu Front Nasional. 7. Presiden membubarkan DPR; padahal menurut konstitusi, Presiden tidak bisa membubarkan DPR> Sedangkan bentuk-bentuk penyimpangan UUD 1945 pada masa Orde Baru meliputi, antara lain : 1. Terjadi pemusatan kekuasaan di tangan Presiden, sehingga pemerintahan dijalankan secara otoriter. 2. Berbagai lembaga kenegaraan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, hanya melayani keinginan pemerintah (Presiden). 3. Pemilu dilaksanakan secara tidak demokratis; pemilu hanya menjadi sarana untuk mengukuhkan kekuasaan Presiden, sehingga presiden terus menenrus dipilih kembali. 4. Terjadi monopoli penafsiran Pancasila; Pancasila ditafsirkan sesuai keinginan pemerintah untuk

membenarkan tindakan-tindakannya. 5. Pembatasan hak-hak politik rakyat, seperti hak berserikat, berkumpul dan berpendapat. 6. Pemerintah campur tangan terhadap kekuasaan kehakiman, sehingga kekuasaan kehakiman tidak merdeka. 7. Pembentukan lembaga-lembaga yang tidak terdapat dalam konstitusi, yaitu Kopkamtib yang kemudian menjadi Bakorstanas. 8. Terjadi Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) yang luar biasa parahnya sehingga merusak segala aspek kehidupan, dan berakibat pada terjadinya krisis multidimensi.

PENYIMPANGAN PADA MASA ORDE LAMA Orde lama merupakan konsep yang biasa dipergunakan untuk menyebut suatu periode pemerintahan yang ditandai dengan berbagai penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945. Kegagalan konstituante dalam merumuskan undang undang dasar baru dan ketidakmampuan menembus jalan buntu untuk kembali ke UUD 1945, telah mendoronng Presiden soekarno pada tanggal 5 juli mengeluarkan Dekrit Presiden. Tindak lanjut dari dekrit presiden tanggal 5 juli 1959 adalah pembentukn cabinet baru yang diberi nama Kabinet Karya. Dalam prakteknya (atau masa Orde Lama), lembaga lembaga Negara yang ada belum dibentuk berdasarkan UUD 1945sehingga sifatnya masih sementara. Dalam masa ini, Presiden selaku pemegang kekuasaan eksekutif dan pemegang kekuasaan legislative (bersama sama dengan DPRGR) telah menggunakan kekuasaannya dengan tidak semestinya. Penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945 terus berlangsung. Ketetapan MPRS No. III/MPRS/1963 tentang pengangkatan presiden seumur hidup jelas bertentangan dengan UUD 1945. pendek kata, periode pemerintahan antara tahun 1959-1965 ditandai oleh berbagai penyelewengan wewenang dan penyimpangan tarhadap pancasila dan UUD 1945 sehingga disebut sebagai masa orde lama. Hampir semua kebijaksanaan yang dikeluarkan pemerintah sangat menguntungkan PKI.

PENYIMPANGAN UUD 45 ORDE LAMA Orde lama merupakan konsep yang biasa dipergunakan untuk menyebut suatu periode pemerintahan yang ditandai dengan berbagai penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945. Kegagalan konstituante dalam merumuskan undang undang dasar baru dan ketidakmampuan menembus jalan buntu untuk kembali ke UUD 1945, telah mendoronng Presiden soekarno pada tanggal 5 juli mengeluarkan Dekrit Presiden. Tindak lanjut dari dekrit presiden tanggal 5 juli 1959 adalah pembentukn cabinet baru yang diberi nama Kabinet Karya. Dalam prakteknya (atau masa Orde Lama), lembaga lembaga Negara yang ada belum dibentuk berdasarkan UUD 1945sehingga sifatnya masih sementara. Dalam masa ini, Presiden selaku pemegang kekuasaan eksekutif dan pemegang kekuasaan legislative (bersama sama dengan DPRGR) telah menggunakan kekuasaannya dengan tidak semestinya. Penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945 terus berlangsung. Ketetapan MPRS No. III/MPRS/1963 tentang pengangkatan presiden seumur hidup jelas bertentangan dengan UUD 1945. pendek kata, periode pemerintahan antara tahun 1959-1965 ditandai oleh berbagai penyelewengan wewenang dan penyimpangan tarhadap pancasila dan UUD 1945 sehingga disebut sebagai masa orde lama. Hampir semua kebijaksanaan yang dikeluarkan pemerintah sangat menguntungkan PKI. 1. MPRS mengangkat ir.soekarno sbg presiden seumur hidup 2. Penyimpangan ideologis, konsepsi pancasila berubah mjd nasakom (nasionalis, agama, komunis) 3. Kaburnya politik luar negeri yang bebas aktif mjd "politik poros-porosan" (mengakibatkan indo keluar dr pbb) 4. DPR hasil pmlu 1955 dibubarkan presiden 5. Hak budget DPR tidak brjln lagi stlh th 1960

Penyimpangan UUD1945 pada masa orde lama?


Konfigurasi politik yang ada pada periode orde lama membawa bangsa Indonesia berada dalam suatu rezim pemerintahan yang otoriter dengan berbagai produk-produk hukum yang konservatif dan pergeseran struktur pemerintahan yang lebih sentralistik melalui ketatnya pengawasan pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah. Pada masa ini pula politik kepartaian sangat mendominasi konfigurasi politik yang terlihat melalui revolusi fisik serta sistem yang otoriter sebagai esensi feodalisme. Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959 mengeluarkan Dekrit Presiden yang isinya pembubaran konstituante, diundangkan dengan resmi dalam Lembaran Negara tahun 1959 No. 75, Berita Negara 1959 No. 69 berintikan penetapan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950, dan pembentukan MPRS dan DPAS. Salah satu dasar pertimbangan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah gagalnya konstituante melaksanakan tugasnya.[5] Pada masa ini Soekarno memakai sistem demokrasi terpimpin. Tindakan Soekarno mengeluarkan Dekrit pada tanggal 5 Juli 1959 dipersoalkan keabsahannya dari sudut yuridis konstitusional, sebab menurut UUDS 1950 Presiden tidak berwenang memberlakukan atau tidak memberlakukan sebuah UUD, seperti yang dilakukan melalui dekrit. Sistem ini yang mengungkapkan struktur, fungsi dan mekanisme, yang dilaksanakan ini berdasarkan pada sistem Trial and Error yang perwujudannya senantiasa dipengaruhi bahkan diwarnai oleh berbagai paham politik yang ada serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang cepat berkembang. Maka problema dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berkembang pada waktu itu bukan masalah-masalah yang bersifat ideologis politik yang penuh dengan norma-norma ideal yang benar, tetapi masalah-masalah praktis politik yang mengandung realitas-realitas objektif serta mengandung pula kemungkinan-kemungkinan untuk dipecahkan secara baik, walaupun secara normatif ideal kurang atau tidak benar. Bahkan kemudian muncul penamaan sebagai suatu bentuk kualifikasi seperti Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Pancasila. Berbagai Experiment tersebut ternyata menimbulkan keadaan excessive (berlebihan) baik dalam bentuk Ultra Demokrasi (berdemokrasi secara berlebihan) seperti yang dialami antara tahun 1950-1959, maupun suatu kediktatoran terselubung (verkapte diktatuur) dengan menggunakan nama demokrasi yang dikualifikasi (gekwalificeerde democratie). Sistem Trial and Error telah membuahkan sistem multi ideologi dan multi partai politik yang pada akhirnya melahirkan multi mayoritas, keadaan ini terus berlangsung hingga pecahnya pemberontakan DI/TII yang berhaluan theokratisme Islam fundamental (19521962) dan kemudian Pemilu 1955 melahirkan empat partai besar yaitu PNI, NU, Masyumi dan PKI yang secara perlahan terjadi pergeseran politik ke sistem catur mayoritas. Kenyataan ini berlangsung selama 10 tahun dan terpaksa harus kita bayar tingggi berupa: (1). Gerakan separatis pada tahun 1957; (2). Konflik ideologi yang tajam yaitu antara Pancasila dan ideologi Islam, sehingga terjadi kemacetan total di bidang Dewan Konstituante pada tahun 1959. Oleh karena konflik antara Pancasila dengan theokratis Islam fundamentalis itu telah mengancam kelangsungan hidup Negara Pancasila 17 Agustus 1945, maka terjadilah

Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 dengan tujuan kembali ke UUD 1945 yang kemudian menjadi dialog Nasional yang seru antara yang Pro dan yang Kontra. Yang Pro memandang dari kacamata politik, sedangkan yang Kontra dari kacamata Yuridis Konstitusional. Akhirnya memang masalah Dekrit Presiden tersebut dapat diselesaikan oleh pemerintah Orde Baru, sehingga Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kelak dijadikan salah satu sumber hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selanjutnya pada perang revolusi yang berlangsung tahun 1960-1965, yang sebenarnya juga merupakan prolog dari pemberontakan Gestapu/PKI pada tahun 1965, telah memberikan pelajaran-pelajaran politik yang sangat berharga walau harus kita bayar dengan biaya tinggi.

KONSTITUSI YANG PERNAHDIGUNAKAN DI INDONESIA Peta Konsep UUD 1945 (1945 -1949) Konstitusi RIS (1949 -1950) UUDS1950 (1950 -1959) UUD 1945 (1959 - 1999) Konstitusiyang pernah digunakan diIndonesia Penyimpangan UUD 1945 Hasil Amandemen (1999 sekarang)Sikap positif terhadap pelaksanaan UUD 1945 Hasil Amandemen. Kata Kunci : Konstitusi/UUD, UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUDS1950, Amandemen, Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan,d a n P e n y i m p a n g a n t e r h a d a p U U D . D a l a m b a b i n i k a l i a n a k a n m e m p e l a j a r i konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia. Setelah pembelajaran ini kaliandiharapkan mampu untuk: menjelaskan berbagai konstitusi yang pernah berlaku diIndonesia; menganalisis penyimpanganpenyimpangan terhadap konstitusi yang b e r l a k u di Indonesia; menunjukkan hasil-hasil amandemen UUD 1945; d a n menampilkan sikap positif terhadap pelaksanaan UUD1945 hasil amandemen.A. KONSTITUSI-KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU D I INDONESIA Sebelum membahas tentang konstitusi-konstitusi yang pernah berlakudi Indonesia, perlu kalian ketahui terlebih dahulu pengertian, fungsi, dankedudukan konstitusi. Pemahaman terhadap hal ini sangat perlu mengingat pentingnya konstitusi dalam mengatur kehidupan bernegara.A p a k a h k o n s t i t u s i i t u ? C o b a l a h k a l i a n l i h a t d a l a m kamus BahasaInggris-Indonesia. Konstitusi (constitution) diartikan dengan undang-undangdasar. Benarkah pengertian konstitusi sama dengan Undang-Undang Dasar (UUD)? Memang, tidak sedikit para ahli yang mengidentikkan konstitusid e n g a n U U D . N a m u n b e b e r a p a a h l i y a n g

l a i n m e n g a t a k a n b a h w a a r t i konstitusi yang lebih tepat adalah hukum dasar. Menurut Kusnardi dan Ibrahim (1983), UUD merupakan konstitusiyang tertulis. Selain konstitusi yang tertulis, terdapat pula konstitusi yangtidak tertulis atau disebut konvensi. Konvensi adalah kebiasaan-kebiasaanyang timbul dan terpelihara dalam praktik ketatanegaraan. Meskipun tidak t e r t u l i s , k o n v e n s i m e m p u n y a i k e k u a t a n hukum yang k u a t d a l a m ketatanegaraan. Dalam uraian

bab ini, konstitusi yang dimaksudkan adalahkonstitusi yang tertulis atau Undang-Undang Dasar. Suasana Sidang MPR yang berwenang mengubah dan menetapkan UUD. Konstitusi atau Undang-Undang Dasar berisi ketentuan yang mengatur h a l - h a l y a n g m e n d a s a r d a l a m b e r n e g a r a . H a l - h a l y a n g m e n d a s a r i t u misalnya tentang b a t a s - b a t a s k e k u a s a a n p e n y e l e n g g a r a p e m e r i n t a h a n negara, hak-hak dan kewajiban warga negara dan lain-lain. Menurut SriSoemantri (1987), suatu konstitusi biasanya memuat atau mengatur hal-hal pokok sebagai berikut.1 . j a m i n a n t e r h a d a p hak-hak asasi manusia dan warga Negara2 . s u s u n a n k e t a t a n e g a r a a n s u a t u N e g a r a 3 . p e m b a g i a n d a n p e m b a t a s a n t u g a s k e t a t a n e g a r a a n Konstitusi yang memuat seperangkat ketentuan atau aturan dasar suatunegara tersebut mempunyai fungsi yang sangat penting dalam suatu negara. 1

Mengapa? Sebab, konstitusi menjadi pegangan dalam penyelenggaraan p e m e r i n t a h a n n e g a r a . Dengan kata lain, penyelenggaraan n e g a r a h a r u s didasarkan pada konstitusi dan tidak bertentangan dengan konstitusi negaraitu. Dengan adanya pembatasan kekuasaan yang diatur dalam konstitusi,maka pemerintah tidak boleh menggunakan kekuasaannya secara sewenang-wenang. Sebagai aturan dasar dalam negara, maka Undang Undang Dasar mempunyai kedudukan tertinggi dalam peraturan perundang-undangan diIndonesia. Artinya semua jenis peraturan perundang-undangan di Indonesiakedudukannyadi bawah UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia,yakni UUD 1945. Peraturan perundang-undangan tersebut adalah Undang-Undang/Peraturan Pemerintah p e n g g a n t i U n d a n g - U n d a n g , P e r a t u r a n Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Daerah. Hal ini dapat lebihkalian dalami dalam pembahasan bab berikutnya.Sudahkah kalian merumuskan pengertian konstitusi? Jika sudah, coba bandingkan pendapat kalian dengan pendapat beberapa ahli di bawah ini.Sekarang, marilah kita kaji konstitusi atau UUD yang pernah berlaku danmasih berlaku di Indonesia! Materi ini perlu dipahami agar kalian mampum e n j e l a s k a n b e r b a g a i U U D y a n g p e r n a h b e r l a k u s e r t a d i - n a m i k a ketatanegaraan

di negara kita.S e j a k t a n g g a l 1 8 A g u s t u s 1 9 4 5 h i n g g a s e k a r a n g ( t a h u n 2 0 0 8 ) , d i negara Indonesia pernah menggunakan tiga macam UUD yaitu UUD 1945,Konstitusi RIS 1949, dan UUD Sementara 1950. Dilihat dari periodesasi berlakunya k e t i g a U U D t e r s e b u t , d a p a t d i u r a i k a n m e n j a d i l i m a p e r i o d e yaitu:a ) 1 8 Agustus 1945 27 Desember 1949 berlaku UUD 1945, b ) 2 7 D e s e m b e r 1 9 4 9 1 7 A g u s t u s 1 9 5 0 berlaku Konstitusi RIS 1949,c ) 1 7 A g u s t u s 1 9 5 0 5 J u l i 1 9 5 9 berlaku UUD Sementara 1950,d ) 5 J u l i 1 9 5 9 1 9 O k t o b e r 1 9 9 9 berlaku kembali UUD 1945e ) 1 9 Oktober 1999 sekarang

berlaku UUD 1945 (hasil perubahan).a . K o n s t i t u s i a d a l a h n a s k a h y a n g m e m a p a r k a n r a n g k a d a n t u g a s - tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara danm e n e n t u k a n p o k o k pokok cara k e r j a b a d a n - b a d a n t e r s e b u t (E.C.S.Wade dan G.Philips, 1970). b . K o n s t i t u s i a d a l a h k e s e l u r u h a n s i s t e m k e t a t a n e g a r a a n d a r i s u a t u negara, berupa kumpulan peraturan-peraturan yang membentuk dan mengatur atau memerintah dalam pemerintahan suatu negara(K.C.Wheare, 1975).c . K o n s t i t u s i a d a l a h s e k u m p u l a n a s a s - a s a s y a n g m e n g a t u r k e k u a s a a n pemerintahan, hak-hak dari yang diperintah, dan hubungan antara pemerintah dengan yang diperintah (C.F. Strong, 1960). Untuk memahami pelaksanaan konstitusi atau UUD pada setiap periodetersebut, perhatikan uraian di bawah ini dengan seksama! 1.U U D 1 9 4 5 p e r i o d e 1 8 A g u s t u s 1 9 4 5 2 7 D e s e m b e r 1949 Pada saat Proklamasi kemerdekaan tanggal 17

Agustus 1945,n e g a r a R e p u b l i k I n d o n e s i a b e l u m m e m i l i k i k o n s t i t u s i a t a u U U D . Namun sehari kemudian, tepatnya tanggal 18 Agustus 1945, Panitia 2 Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan sidang pertamay a n g s a l a h s a t u k e p u t u s a n n y a a d a l a h m e n g e s a h k a n U U D y a n g kemudian disebut UUD 1945. Mengapa UUD 1945 tidak ditetapkanoleh MPR sebagaimana diatur dalam pasal 3 UUD 1945? Sebab, padasaat itu MPR belum terbentuk. Naskah UUD yang disahkan oleh PPKIt e r s e b u t d i s e r t a i p e n j e l a s a n n y a d i m u a t d a l a m B e r i t a R e p u b l i k Indonesia N o . 7 t a h u n I I 1 9 4 6 . U U D 1 9 4 5 t e r s e b u t t e r d i r i a t a s t i g a bagian yaitu Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjelasan.Perlu dikemukakan bahwa Batang Tubuh terdiri atas 16 bab yangterbagi menjadi 37 pasal, serta 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayatAturan Tambahan. Bagaimana sistem ketatanegaraan menurut UUD1945 saat itu? Ada beberapa hal yang perlu kalian ketahui, antara laint e n t a n g b e n t u k n e g a r a , k e d a u l a t a n , d a n s y s t e m pemerintahan.Mengenai bentuk negara diatur dalam Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yangmenyatakan negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Sebagai Negara U U D N e g a r a R I U U D S e m e n t a r a 1 9 5 0 UUD 1945Urutan periode pelaksanaan UUD di Indonesiakesatuan, maka dinegara Republik Indonesia hanya ada satu kekuasaan pemerintahannegara, yakni di tangan

pemerintah pusat. Di sini tidak ada pemerintahnegara bagian sebagaimana yang berlaku di negara yang berbentuk n e g a r a s e r i k a t (federasi). Sebagai negara yang berbentuk republik,maka kepala negara dijabat oleh Presiden. Presiden diangkat melaluisuatu pemilihan, bukan berdasar keturunan.M e n g e n a i k e d a u l a t a n d i a t u r d a l a m P a s a l 1 a y a t (2) yangm e n y a t a k a n k e d a u l a t a n a d a l a h d i t a n g a n r a k y a t d a n d i l a k u k a n sepenuhnya oleh Majelis Permusywaratan Rakyat. Atas dasar itu,maka kedudukan Majelis Permusywaratan R a k y a t ( M P R ) a d a l a h sebagai lembaga tertinggi negara. Kedudukan lembaga-lembaga tinggi Negara yang lain berada di bawah MPR.Mengenai sistem pemerintahan negara diatur dalam Pasal 4 ayat(1) yang berbunyi Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan p e m e r i n t a h a n m e n u r u t U n d a n g Undang Dasar. Pasal tesebutm e n u n j u k k a n b a h w a s y s t e m p e m e r i n t a h a n m e n g a n u t s i s t e m presidensial. Dalam system ini, Presiden selain sebagai kepala negara juga sebagai kepala pemerintahan. Menteri-menteri sebagai pelaksanat u g a s p e m e r i n t a h a n adalah pembantu Presiden yang bertanggung j a w a b k e p a d a P r e s i d e n , b u k a n k e p a d a D e w a n Perwakilan Rakyat(DPR). P e r l u k a l i a n k e t a h u i , l e m b a g a t e r t i n g g i d a n l e m b a g a l e m b a g a tinggi negara menurut UUD 1945 (sebelum amandemen)

adalah :a . M a j e l i s P e r m u s y a w a r a t a n R a k y a t (MPR) b . P r e s i d e n c.Dewan Pertimbanagan Agung (DPA)d.Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)e.Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)f . M a h k a m a h A g u n g ( M A ) 3

2.Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 Perjalanan negara baru Republik Indonesia tidak luput darirongrongan pihak Belanda yang menginginkan menjajah kembaliIndonesia. Belanda berusaha memecahbelah bangsa Indonesia dengancara membentuk negaranegara b o n e k a s e p e r t i N e g a r a S u m a t e r a Timur, Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, dan Negara JawaTimur di dalam negara RepubIik Indonesia. Bahkan, Belanda kemudiamelakukan agresi atau pendudukan terhadap ibu kota Jakarta, yangdikenal dengan Agresi Militer I pada tahun 1947 dan Agresi Militer IIa t a s k o t a Y o g y a k a r t a p a d a t a h u n 1 9 4 8 . U n t u k m e n y e l e s a i k a n pertikaian Belanda dengan RepubIik Indonesia, Perserikatan Bangsa-B a n g s a ( P B B ) t u r u n t a n g a n d e n g a n menyelenggarakan KonferensiMeja Bundar (KMB) di Den Haag (Belanda) tanggal 23 Agustus 2 N o v e m b e r 1 9 4 9 . K o n f e r e n s i i n i d i h a d i r i o l e h w a k i l - w a k i l d a r i RepubIik Indonesia, BFO ( Bijeenkomst voor Federal Overleg , y a i t u gabungan negara-negara boneka yang dibentuk Belanda), dan

Belandaserta sebuah komisi PBB untuk Indonesia.KMB tersebut menghasilkan tiga buah persetujuan pokok yaitu:1 . D i d i r i k a n n y a N e g a r a R e b u b l i k I n d o n e s i a Serikat;2.Penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat; dan3 . D i d i r i k a n u n i a n t a r a R I S d e n g a n K e r a j a a n B e l a n d a . Perubahan bentuk negara dari negara kesatuan menjadi negaraserikat mengharuskan adanya penggantian U U D . O l e h k a r e n a i t u , disusunlah naskah UUD Republik Indonesia Serikat. Rancangan UUDtersebut dibuat oleh delegasi RI dan delegasi BFO pada KonferensiMeja Bundar.Setelah kedua belah pihak menyetujui rancangan tersebut, makamulai 27 Desember 1949 diberlakukan suatu UUD yang diberi namaKonstitusi Republik Indonesia Serikat. Konstitusi tersebut terdiri atasMukadimah yang berisi 4 alinea, Batang Tubuh yang berisi 6 bab dan197 pasal, serta sebuah lampiran. Mengenai bentuk negara dinyatakand a l a m P a s a l 1 a y a t ( 1 ) K o n s t i t u s i R I S y a n g b e r b u n y i R e p u b l i k Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat adalah negara hokumyang demokratis dan berbentuk federasi. Dengan berubah menjadinegara serikat (federasi), maka di dalam RIS terdapat beberapa negara bagian. Masing-masing memiliki kekuasaan pemerintahan di wilayahnegara bagiannya. Negara-negara bagian itu adalah : negara Republik Indonesia,Indonesia Timur, Pasundan, Jawa timur, Madura, Sumatera Timur, danSumatera Selatan. Selain itu terdapat pula satuan-satuan kenegaraanyang berdiri sendiri,

y a i t u : J a w a T e n g a h , B a n g k a , B e l i t u n g , R i a u , Kalimantan Barat, Dayak Besar, Daerah Banjar, Kalimantan Tenggara,dan Kalimantan Timur.S e l a m a b e r l a k u n y a K o n s t i t u s i R I S 1 9 4 9 , U U D 1 9 4 5 tetap berlaku tetapi hanya untuk negara bagian Republik Indonesia. Wilayahn e g a r a b a g i a n i t u m e l i p u t i J a w a d a n Sumatera dengan ibu kota di 4 Yogyakarta. S i s t e m p e m e r i n t a h a n y a n g d i g u n a k a n p a d a m a s a berlakunya Konstitusi RIS adalah sistem parlementer.H a l i t u s e b a g a i m a n a d i a t u r d a l a m p a s a l 1 1 8 a y a t 1 d a n 2 Konstitusi RIS. Pada ayat (1) ditegaskan bahwa Presiden tidak dapatd i g a n g g u - g u g a t . A r t i n y a , P r e s i d e n t i d a k dapat dimintai pertanggungjawaban atas tugas-tugas pemerintahan. Sebab, Presidena d a l a h k e p a l a n e g a r a , t e t a p i b u k a n k e p a l a p e m e r i n t a h a n . K a l a u demikian, siapakah yang menjalankan dan yang bertanggung jawabatas tugas pemerintahan? Pada Pasal 118 ayat (2) ditegaskan bahwa M e n t e r i - m e n t e r i b e r t a n g g u n g j a w a b a t a s s e l u r u h k e b i j a k s a n a a n pemerintah baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri.D e n g a n d e m i k i a n , y a n g m e l a k s a n a k a n d a n mempertanggungjawabkan t u g a s - t u g a s p e m e r i n t a h a n a d a l a h menterimenteri. Dalam sistem ini, kepala pemerintahan dijabat olehP e r d a n a M e n t e r i . L a l u , k e p a d a s i a p a k a h p e m e r i n t a h bertanggung j a w a b ? D a l a m s i s t e m p e m e r i n t a h a n parlementer,

pemerintah bertanggung jawab kepada parlemen (DPR). Bagaimana pendapatmu, apakah system Parlementer cocok diterapkan di Indonesia? Perlu kalian ketahui bahwa lembaga-lembaga Negara menurutKonstitusi RIS adalah :a . P r e s i d e n b . M e n t e r i c . S e n a t Rakyate . M a h k a m a h A g P e n g a w a s K e u a n g a n 3.Periode Berlakunya UUDS 1950 Pada awal Mei 1950 terjadi penggabungan M e n t e r i d.Dewan Perwakilan u n g f . D e w a n negaranegara

bagiandalam negara RIS, sehingga hanya tinggal tiga negara bagian yaitunegara Republik Indonesia, N e g a r a I n d o n e s i a T i m u r , d a n N e g a r a Sumatera Timur.Perkembangan berikutnya adalah munculnya kesepakatan antaraR I S y a n g m e w a k i l i N e g a r a I n d o n e s i a T i m u r dan Negara SumateraTimur dengan Republik Indonesia untuk kembali ke bentuk negarakesatuan. Kesepakatan tersebut kemudian dituangkan dalam PiagamPersetujuan tanggal 19 Mei 1950. Untuk mengubah negara serikatmenjadi negara kesatuan diperlukan suatu UUD Negara kesatuan.UUD tersebut akan diperoleh dengan cara memasukan isi UUD 1945ditambah bagian-bagian yang baik

dari Konstitusi RIS.Pada tanggal 15 Agustus 1950 ditetapkanlah UndangUndangFederal No.7 tahun 1950 tentang Undang-Undang Dasar Sementara(UUDS) 1950, yang berlaku sejak tanggal 17 Agustus 1950. Dengandemikian, sejak tanggal tersebut Konstitusi RIS 1949 diganti denganUUDS 1950, dan terbentuklah kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5

Undang-Undang Dasar Sementara 1950 terdiri atas Mukadimahd a n B a t a n g T u b u h , y a n g m e l i p u t i 6 b a b d a n 146 pasal. Mengenaidianutnya bentuk negara kesatuan dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1)UUDS 1950 yang berbunyi Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan.Sistem pemerintahan yang dianut pada masa berlakunya UUDS1950 adalah sistem pemerintahan parlementer. Dalam pasal 83 ayat (1)UUDS 1950 ditegaskan bahwa Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat diganggu-gugat. Kemudian pada a y a t ( 2 ) d i s e b u t k a n b a h w a Menteri-menteri bertanggung j a w a b a t a s s e l u r u h k e b i j a k s a n a a n pemerintah, baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri. Hal ini berarti y a n g bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintahan

adalahmenteri-menteri. Menteri-menteri tersebut bertanggung jawab kepada parlemen atau DPR.Perlu kalian keahui bahwa lembaga-lembaga Negara menurutUUDS 1950 adalah :a ) P r e s i d e n d a n W a k i l Presiden b ) M e n t e r i - M e n t e r i c)Dewan Perwakilan Rakyatd ) M a h k a m a h A g u n g e ) D e w a n P e n g a w a s K e u a n g a n Sesuai dengan namanya, UUDS 1950 bersifat sementara. Sifatkesementaraan ini nampak dalam rumusan pasal 134 yang menyatakan bahwa Konstituante (Lembaga Pembuat UUD) bersama-sama dengan pemerintah selekaslekasnya m e n e t a p k a n U U D R e p u b l i k I n d o n e s i a yang akan menggantikan UUDS ini. Anggota Konstituante dipilihm e l a l u i p e m i l i h a n u m u m b u l a n D e s e m b e r 1 9 5 5 d a n d i r e s m i k a n tanggal 10 November 1956 di Bandung.Sekalipun konstituante telah bekerja kurang lebih selama duas e t e n g a h masih belum tahun, namun lembaga ini

berhasilm e n y e l e s a i k a n s e b u a h U U D . F a k t o r p e n y e b a b ketidakberhasilantersebut adalah adanya pertentangan pendapat di antara partai-partai politik di badan konstituante d a n j u g a d i D P R s e r t a d i b a d a n - b a d a n pemerintahan.P a d a p a d a tanggal 22 April 1959 Presiden S o e k a r n o menyampaikan amanat yang berisi anjuran untuk kembali k e U U D 1945. Pada dasarnya, saran untuk kembali kepada UUD 1945 tersebutd a p a t d i t e r i m a o l e h p a r a a n g g o t a K o n s t i t u a n t e t e t a p i d e n g a n pandangan yang berbeda-beda.O l e h k a r e n a t i d a k m e m p e r o l e h k a t a s e p a k a t , m a k a d i a d a k a n pemungutan suara. Sekalipun sudah diadakan tiga kali pemungutans u a r a , t e r n y a t a j u m l a h s u a r a y a n g m e n d u k u n g

anjuran Presidentersebut belum memenuhi persyaratan y a i t u 2 / 3 s u a r a d a r i j u m l a h anggota yang hadir. 6

Atas dasar hal tersebut, demi untuk menyelamatkan bangsa dann e g a r a , p a d a t a n g g a l 5 J u l i 1 9 5 9 P r e s i d e n Soekarno mengeluarkansebuah Dekrit Presiden yang isinya adalah:1 . M e n e t a p k a n p e m b u b a r a n Konsituante2 . M e n e t a p k a n b e r l a k u n y a k e m b a l i U U D 1 9 4 5 d a n t i d a k berlakunya lagi UUDS 19503 . P e m b e n t u k a n M P R S d a n D P A S Dengan dikeluarkannya DekritPresiden 5 Juli 1959, maka UUD 1945 berlaku kembali sebagailandasan konstitusional dalam menyelenggarakan pemerintahanRepublik Indonesia. 4.UUD 1945 Periode 5 Juli 1959 19 Oktober 1999 Praktik penyelenggaraan negara pada masa berlakunya UUD1945 sejak 5 Juli 1959- 19 Oktober 1999 ternyata mengalami berbagai pergeseran bahkan terjadinya beberapa penyimpangan. Oleh karenaitu, pelaksanaan UUD 1945 selama kurun waktu tersebut dapat dipilahmenjadi d u a p e r i o d e y a i t u p e r i o d e O r d e L a m a ( 1 9 5 9 - 1 9 6 6 ) , d a n periode Orde Baru (1966-1999).P a d a m a s a p e m e r i n t a h a n O r d e L a m a , k e h i d u p a n p o l i t i k d a n pemerintahan sering terjadi penyimpangan yang dilakukan Presidendan juga MPRS yang justru bertentangan dengan Pancasila dan UUD1 9 4 5 . A r t i n y a , p e l a k s a n a a n UUD 1945 sebagaimana pada masa itu b e l u m dilaksanakan

mestinya.

Hal

ini terjadi

k a r e n a penyelenggaraan

p e m e r i n t a h a n t e r p u s a t p a d a k e k u a s a a n s e o r a n g Presiden d a n l e m a h n y a k o n t r o l y a n g s e h a r u s n y a d i l a k u k a n D P R terhadap kebijakan-kebijakan Presiden. Selain itu muncul pertentangan politik dan konflik lainnya yang berkepanjangan sehingga situasi politik, keamanan, dan kehidupanekonomi semakin memburuk. P u n c a k d a r i s i t u a s i t e r s e b u t a d a l a h munculnya pemberontakan G-30-S/PKI yang sangat membahayakankeselamatan bangsa dan negara.Mengingat keadaan semakin membahayakan, Ir. Soekarno selakuP r e s i d e n R I m e m b e r i k a n p e r i n t a h k e p a d a Letjen Soeharto melaluiSurat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) untuk mengambil segalatindakan yang diperlukan bagi terjaminnya keamanan, ketertiban, danketenangan serta kestabilan jalannya pemerintah. Lahirnya Supersemar tersebut dianggap sebagai awal masa Orde Baru.S e m b o y a n O r d e B a r u p a d a m a s a i t u a d a l a h melaksanakanPancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Apakah tekadtersebut menjadi suatu kenyataan? Ternyata tidak. Dilihat dari prinsipdemokrasi, prinsip negara hukum, dan keadilan sosial ternyata masihterdapat banyak hal yang jauh dari harapan. Hampir sama dengan padam a s a O r d e L a m a , s a n g a t d o m i n a n n y a kekuasaan Presiden danl e m a h n y a t e r h a d a p k o n t r o l D P R

kebijakan-kebijakanPresiden/pemerintah. S e l a i n i t u , k e l e m a h a n t e r s e b u t t e r l e t a k p a d a UUD 1945 itu sendiri, yang sifatnya singkat dan luwes (fleksibel),s e h i n g g a m e m u n g k i n k a n m u n c u l n y a b e r b a g a i p e n y i m p a n g a n . Tuntutan untuk merubah atau menyempurnakan UUD 1945 tidak 7

memperoleh tanggapan, bahkan p e m e r i n t a h a n O r d e B a r u b e r t e k a t untuk mempertahankan dan tidak merubah UUD 1945. 5.UUD 1945 Periode 19 Oktober 1999 Sekarang Seiring dengan tuntutan reformasi d a n s e t e l a h l e n g s e r n y a Presiden Soeharto sebagai penguasa Orde Baru, maka sejak tahun1999 dilakukan perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945. Sampaisaat ini, UUD 1945 sudah mengalami empat tahap perubahan, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. Penyebutan UUD setelah p e r u b a h a n m e n j a d i l e b i h l e n g k a p , y a i t u : U n d a n g Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.M e l a l u i e m p a t t a h a p perubahan tersebut, UUD 1945 telahm e n g a l a m i p e r u b a h a n y a n g c u k u p m e n d a s a r . Perubahan

itum e n y a n g k u t k e l e m b a g a a n n e g a r a , p e m i l i h a n umum, pembatasankekuasaan Presiden dan Wakil Presiden, memperkuat kedudukan DPR, pemerintahan daerah, dan ketentuan yang terinci tentang hak-hak asasimanusia.Pertanyaan kita sekarang, apakah UUD 1945 yang telah diubahtersebut telah dijalankan sebagaimana mestinya? T e n t u s a j a m a s i h harus ditunggu perkembangannya, karena masa berlakunya belumlama dan masih masa transisi. Setidaknya, setelah perubahan UUD1945, ada beberapa praktik ketatanegaraan yang melibatkan rakyatsecara langsung. Misalnya dalam hal pemilihan Presiden dan WakilP r e s i d e n , dan pemilihan Kepala Daerah

( G u b e r n u r d a n Bupati/Walikota). Hal-hal tersebut tentu lebih mempertegas prinsipkedaulatan rakyat yang dianut negara kita.P e r l u k a l i a n k e t a h u i b a h w a s e t e l a h m e l a l u i s e r a n g k a i a n perubahan (amandemen), terdapat lembaga-lembaga negara baru yangdibentuk. Sebaliknya terdapat lembaga negara yang dihapus, yaituD e w a n P e r t i m b a n g a n A g u n g (DPA). Lembaga-lembaga negaramenurut UUD 1945 sesudah amandemen adalah : U U D N e g a r a Republik Indonesia Tahun 1945. Sumber: Setjen MPR a ) P r e s i d e n b)Majelis Permusyawaratan Rakyatc ) D e w a n P e r w a k i l a n R a k y a t d ) D e w a n

Perwakilan Daerahe)Badan Pemeriksa Keuanganf ) M a h k a m a h A g u n g g ) M a h k a m a h K o n s t i t u s i h ) K o m i s i Y u d i s i a l B. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN TERHADAP KONSTITUSI Dalam praktik ketatanegaraan kita sejak 1945 tidak jarang terjadi penyimpangan terhadap konstitusi (UUD). Marilah kita bahas b e r b a g a i peyimpangan terhadap konstitusi, yang kita fokuskan pada konstitusi yangkini berlaku, yakni UUD 1945.1 . P e n y i m p a n g a n t e r h a d a p U U D 1 9 4 5 m a s a a w a l k e m e r d e k a a n , a n t a r a lain: 8 a.Keluarnya Maklumat Wakil Presiden Nomor X ( b a c a : e k s ) tanggal 16 Oktober 1945 yang mengubah fungsi K N I P d a r i pembantu menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif danikut serta menetapkan GBHN sebelum terbentuknya MPR, DPR,dan DPA. Hal ini bertentangan dengan UUD 1945 pasal 4 aturan p e r a l i h a n y a n g b e r b u n y i S e b e l u m M P R , D P R , d a n D P A terbentuk, segala kekuasaan dilaksanakan oleh Presiden dengan bantuan sebuah komite nasional. b . K e l u a r n y a M a k l u m a t P e m e r i n t a h t a n g g a l 1 4 N o v e m b e r 1 9 4 5 yang merubah sistem pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer. Hal ini bertentangan dengan pasal 4ayat (1) dan pasal 17 UUD 1945.2 . P e n y i m p a n g a n t e r h a d a p U U D 1 9 4 5 p a d a m a s a Orde Lama, antara lain:a . P r e s i d e n t e l a h m e n g e l u a r k a n p r o d u k p e r a t u r a n d a l a m b e n t u k Penetapan Presiden, yang hal itu tidak dikenal dalam UUD 1945. b . M P R S , d e n g a n K e t e t a p a n N o . I/MPRS/1960 telah menetapkanPidato Presiden tanggal 1 7 A g u s t u s 1 9 5 9 y a n g b e r j u d u l Penemuan Kembali Revolusi Kita (Manifesto Politik Republik Indonesia) sebagai GBHN yang bersifat tetap.c . P i m p i n a n l e m b a g a - l e m b a g a n e g a r a d i b e r i k e d u d u k a n s e b a g a i menteri-menteri negara, yang berarti menempatkannya sejajar dengan pembantu Presiden.d . H a k b u d g e t t i d a k b e r j a l a n , k a r e n a s e t e l a h t a h u n 1 9 6 0 p e m e r i n t a h tidak mengajukan RUU APBN untuk mendapat persetujuan DPR sebelum berlakunya tahun anggaran yang bersangkutan;e . P a d a t a n g g a l 5 M a r e t 1 9 6 0 , m e l a l u i Penetapan Presiden No.3tahun 1960, Presiden m e m b u b a r k a n a n g g o t a D P R h a s i l pemilihan umum 1955. Kemudian melalui Penetapan Presiden No.4 tahun 1960 tanggal 24 Juni 1960 dibentuklah DPR GotongRoyong (DPR-GR);f . M P R S m e n g a n g k a t I r . S o e k a r n o s e b a g a i P r e s i d e n s e u m u r h i d u p melalui Ketetapan Nomor III/MPRS/1963.3 . P e n y i m p a n g a n t e r h a d a p U U D 1 9 4 5 p a d a m a s a Orde Barua.MPR berketetapan tidak berkehendak dan tidak a k a n m e l a k u k a n perubahanterhadap UUD 1945 serta akan melaksanakannyasecara murni dan konsekuen (Pasal 104 Ketetapan MPR No.I/MPR/1983 tentang Tata Tertib MPR). Hal ini b e r t e n t a n g a n dengan Pasal 3 UUD 1945 yang memberikankewenangan kepadaMPR untuk menetapkan UUD dan GBHN, serta Pasal 37 yangmemberikan

kewenangan kepada MPR untuk mengubah UUD1945. b . M P R mengeluarkan Ketetapan MPR No. IV/MPR/1983 t e n t a n g Referendum yang mengatur tata cara perubahan UUD yang tidak sesuai dengan pasal 37 UUD 1945Setelah perubahan UUD 1945 yang keempat (terakhir) berjalank u r a n g l e b i h 6 t a h u n , p e l a k s a n a a n U U D 1 9 4 5 b e l u m b a n y a k dipersoalkan. Lebih-lebih mengingat agenda reformasi itu sendiria n t a r a l a i n a d a l a h p e r u b a h a n ( a m a n d e m e n ) UUD 1945. Namun 9

demikian, terdapat ketentuan UUD 1945 hasil perubahan (amandemen)y a n g b e l u m d a p a t d i p e n u h i o l e h p e m e r i n t a h , y a i t u a n g g a r a n pendidikan dalam APBN yang belum mencapai 20%. Hal itu ada yangmenganggap bertentangan dengan Pasal 31ayat (4) UUD 1945 yangm e n y a t a k a n a n g g a r a n p e n d i d i k a n s e k u r a n g - k u r a n g n y a 2 0 % d a r i anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).Penyimpangan-penyimpangan terhadap UUD Tahun1945 dapatdisederhanakan dalam bagan di bawah ini.P e n y i m p a n g a n t e r h a d a p U U D T a h u n 1 9 4 5 M a s a S e t e l a h Perubahan Masa Orde Baru: (1)Masa Orde Lama Masa awal Kemerdekaan dalam b e n t u k Penetapan Presiden(2)Pidato Presiden sebagai GBHN(3)Pimpinan lembaga Negara sebagai menteri(4)Hak budget tidak berjalan(5)Pembubaran DPR oleh Presiden(6)Pengangkatan Presiden Seumur Hidupa ) M P R t i d a k berkehendak merubah UUD 1945 b)Mengeluarkan Tap M P R t e n t a n g r e f e r e n d u m A n g g a r a n pendidikan dalam A P B N b e l u m s e s u a i d e n g a n P a s a l 3 1 UUD 1945 K N I P d i s e r a h i k e k u a s a a n l e g i s l a t i f d a n i k u t menetapkan GBHN Menerapkan sistem parlementer C.HASIL-HASIL PERUBAHAN UUD 1945 Perubahan Undang-Undang Dasar atau sering pula digunakan istilahamandemen Undang-Undang Dasar merupakan salah satu agenda reformasi.P e r u b a h a n i t u d a p a t b e r u p a p e n c a b u t a n , p e n a m b a h a n , d a n p e r b a i k a n . Sebelum menguraikan hasil-hasil perubahan UUD 1945, kalian akan diajak u n t u k m e m a h a m i d a s a r p e m i k i r a n p e r u b a h a n , t u j u a n p e r u b a h a n , d a s a r yuridis perubahan, dan beberapa kesepakatan dasar dalam perubahan UUD1945. Oleh karena itu, perhatikan uraian di bawah ini dengan seksama. 1.Apa dasar pemikiran untuk melakukan perubahan terhadap UUD1945? Dasar pemikiran yang melatarbelakangi dilakukannya perubahanUUD 1945 antara lain :a ) U U D 1 9 4 5 m e m b e r i k a n k e k u a s a a n y a n g s a n g a t b e s a r p a d a Presiden yang meliputi kekuasaan e k s e k u t i f d a n l e g i s l a t i f , khususnya dalam membentuk

undangundang. b ) U U D 1 9 4 5 m e n g a n d u n g p a s a l p a s a l y a n g t e r l a l u luwes (fleksibel) sehingga dapat menimbulkan lebih dari satu tafsir (multitafsir).c ) K e d u d u k a n p e n j e l a s a n U U D 1 9 4 5 s e r i n g k a l i d i p e r l a k u k a n d a n mempunyai kekuatan hukum seperti pasal-pasal (batang tubuh)UUD 1945. 10

2.Apa Tujuan Perubahan UUD 1945? Perubahan UUD 1945 memiliki beberapa tujuan,antara lain :a . M e n y e m p u r n a k a n a t u r a n d a s a r m e n g e n a i t a t a n a n N e g a r a d a l a m mencapai tujuan nasional dan memperkukuh Negara KesatuanRepublik Indonesia. b . M e n y e m p u r n a k a n a t u r a n d a s a r m e n g e n a i j a m i n a n d a n pelaksanaan kedaulatan rakyat s e r t a m e m p e r l u a s p a r t i s i p a s i rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham demokrasi;c . M e n y e m p u r n a k a n a t u r a n d a s a r m e n g e n a i j a m i n a n d a n perlindungan HAM agar sesuai dengan perkembangan pahamHAM dan peradaban umat manusia yang merupakan syarat bagisuatu negara hukum yang tercantum dalam UUD 1945.d . M e n y e m p u r n a k a n a t u r a n d a s a r p e n y e l e n g g a r a a n N e g a r a s e c a r a demokratis dan modern.e . M e l e n g k a p i a t u r a n d a s a r y a n g s a n g a t p e n t i n g d a l a m penyelenggaraan ne-gara bagi eksistensi negara dan perjuangann e g a r a m e w u j u d k a n d e m o k r a s i , s e p e r t i p e n g a t u r a n w i l a y a h negara dan pemilihan umum;f . M e n y e m p u r n a k a n a t u r a n d a s a r mengenai kehidupan berbangsadan bernegara sesuai d e n g a n p e r k e m b a n g a n j a m a n d a n kebutuhan bangsa dan negara.Dalam melakukan perubahan terhadap UUD 1945, terdapat beberapakesepakatan dasar yang penting kalian pahami. Kesepakatan tersebutadalah : Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945 Tetap mempertahankan NKRI Mempertegas sistem pemerintahan presidensial P e n j e l a s a n U U D 1 9 4 5 y a n g m e m u a t h a l - h a l n o r m a t i v e a k a n dimasukkan ke dalam pasal-pasal (batang tubuh) 3.Bagaimana Hasil Perubahan UUD 1945? Perubahan terhadap UUD 1945 dilakukan secara bertahap karenamendahulukan pasalpasal yang disepakati oleh semua fraksi di MPR,kemudian dilanjutkan dengan perubahan terhadap pasal-pasal yanglebih sulit memperoleh kesepakatan. Perubahan terhadap UUD 1945dilakukan sebanyak empat kali melalui mekanisme

siding MPR yaitu:a . S i d a n g U m u m M P R 1 9 9 9 t a n g g a l 1 4 - 2 1 O k t o b e r 1999 b.Sidang Tahunan MPR 2000 tanggal 7-18 Agustus 2000c.Sidang Tahunan MPR 2001 tanggal 1-9 November 2001d . S i d a n g T a h u n a n M P R 2 0 0 2 t a n g g a l 1 - 1 1 A g u s t u s 2002.P e r u b a h a n U U D N e g a r a R I 1 9 4 5 d i m a k s u d k a n u n t u k menyempurnakan UUD itu sendiri bukan untuk mengganti. Secaraumum hasil perubahan yang dilakukan secara bertahap MPR adalahsebagai berikut: Perubahan Pertama. P e r u b a h a n p e r t a m a t e r h a d a p U U D 1 9 4 5 ditetapkan pada tgl. 19 Oktober 1999 dapat dikatakan sebagai tonggak 11

sejarah yang berhasil mematahkan semangat yang c e n d e r u n g mensakralkan atau menjadikan UUD 1945 sebagai sesuatu yang suciy a n g t i d a k b o l e h d i s e n t u h o l e h i d e p e r u b a h a n . P e r u b a h a n P e r t a m a terhadap UUD 1945 meliputi 9 pasal, 16 ayat, yaitu : Pasal yang Diubah Isi Perubahan 5 ayat 1 Pasal 7 Pasal 9 ayat 1 dan 2 Pasal 13 ayat 2 dan 3 Pasal 14 ayat 1 Pasal 14 ayat 2 Pasal 15 Pasal 17 ayat 2 dan 3 Pasal 20 ayat 1 4 Pasal 21 Hak Presiden untuk mengajukan RUU kepada DPR Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden

Sumpah Presiden dan Wakil Presiden Pengangkatan dan Penempatan Duta Pemberian Grasi dan Rehabilitasi Pemberian amnesty dan abolisi Pemberian gelar, tanda jasa dan kehormatan lain Pengangkatan Menteri DPR Hak DPR untuk mengajukan RUU Perubahan Kedua. Perubahan kedua ditetapkan pada tgl. 18 Agustus2000, meliputi 27 pasal yang tersebar dalam 7 Bab, yaitu: Bab yang Diubah Isi Perubahan Bab VI Bab VII Bab IXA Bab X Bab XA Bab XII Bab XV Pemerintahan Daerah Dewan Perwakilan Daerah Wilayah Negara Warga Negara dan Penduduk Hak Asasi Manusia

Pertahanan dan Keamanan Bendera, Bahasa, Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan 12

Perubahan Ketiga. Perubahan ketiga ditetapkan pada tgl. 9 November 2001, meliputi 23 pasal yang tersebar 7 Bab, yaitu: Bab yang Diubah Isi Perubahan Bab I Bab II Bab III Bab V Bab VIIA Bab VIIB Bab VIII Bentuk dan Kedaulatan MPR Kekuasaan Pemerintahan Negara Kementerian Negara DPR Pemilihan Umum BPK Perubahan Keempat , ditetapkan 10 Agustus 2002, meliputi 19 pasalyang terdiri atas 31 butir ketentuan serta1 . B u t i r y a n g d i h a p u s k a n . D a l a m n a s k a h p e r u b a h a n k e e m p a t i n i ditetapkan bahwa:a . U U D 1 9 4 5 s e b a g a i m a n a t e l a h d i u b a h d e n g a n p e r u b a h a n pertama, kedua, ketiga, dan keempat adalah UUD 1945 yangditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukankembali dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. b . P e r u b a h a n t e r s e b u t

d i p u t u s k a n d a l a m r a p a t Paripurna MPR RI ke9 t a n g g a l 1 8 A g u s t u s 2 0 0 0 S i d a n g Tahunan MPR RI dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.c.Bab IV tentang Dewan Pertimbangan Agung dihapuskand a n p e n g u b a h a n s u b s t a n s i p a s a l 1 6 s e r t a p e n e m p a t a n n y a kedalam Bab III tentang Kekuasaan PemerintahanNegara.-o0o13

Penyimpangan terhadap UUD 1945!! JUST SHARE... kaskus Bentuk- Bentuk Penyimpangan Terhadap UUD 1945 dari Masa Orde Lama Sampai UUD S 1945 Penyimpangan pada awal kemerdekaan banyak, antara lain: 1. Keluarnya Maklumat Wakil Presiden Nomor X tanggal 16 Oktober 1945 yang mengubah fungsi KNIP dari pembantu menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislative dan ikut serta menetapkan GBHN sebelum terbentuknya DPR, MPR, dan DPA. 2. Keluarnya Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945 yang mengubah sistem pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer. Pada masa Orde Lama dan Orde Baru, ada begitu banyak penyimpangan konstitusi. Adapun bentuk-bentuk penyimpangan UUD 1945 pada masa Orde Lama, misalnya: 1. Kekuasaan Presiden dijalankan secara sewenang-wenang, hal ini terjadi karena kekuasaan MPR, DPR, dan DPA yang pada waktu itu belum dibentuk dilaksanakan oleh Presiden. 2. MPRS menetapkan Oresiden menjadi Presiden seumur hidup, hal ini tidak sesuai dengan ketentuan mengenai masa jabatan Presiden. 3. Pimpinan MPRS dan DPR diberi status sebagai menteri, dengan demikian, MPR dan DPR berada dibawah Presiden. 4. Pimpinan MA diberi status menteri, ini merupakan penyelewengan terhadap prinsip bahwa kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka. 5. Presiden membuat penetapan yang isinya semestinya diatur dengan undang-undang (yang harus dibuat bersama DPR), dengan demikian Presiden melampaui kewenangannya. 6. Pembentukan lembaga negara yang tidak diatur dalam konstitusi, yaitu, Front Nasional. 7. Presiden membubarkan DPR; padahal menurut konstitusi, Presiden tidak bisa membuabarkan DPR. Sedangkan, bentuk-bentuk penyimpangan UUD 1945 pada masa Orde Baru meliputi, antara lain: 1. Terjadi pemusatan di tangan Presiden, sehingga pemerintahan dijalankan secara otoriter. 2. Berbagai lembaga kenegaraan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, hanya melayani keinginan pemerintah (Presiden). 3. Pemilu dilaksanakan secara tidak demokratis, pemilu hanya menjadi sarana untuk mengukuhkan kekuasaan Presiden, sehingga Presiden terus menerus dipilih kembali. 4. Terjadi monopoli penafsiran Pancasila, ditafsirkan sesuai keinginan pemerintah untuk membenarkan tindakan-tindakannya. 5. Pembatasan hak-hak politik rakyat, seperti hak berserikat, berkumpul, dan berpendapat. 6. Pemerintahan campur tangan terhadap kekuasaan kehakiman, sehingga kekuasaan kehakiman tidak merdeka. 7. Pembentukan lembaga-lembaga yang tidak terdapat dalam konstitusi, yaitu kopkamtib yang kemudian menjadi Bakorstanas.

8. Terjadi Korupsi Kolusi Napolisme (KKN) yang luar biasa parahnya sehingga bisa merusak segala aspek kehidupan, dan berakibat pada terjadinya krisis multimensi. Pada Periode 1959-1966 Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantaranya: 1. Presiden mengangkat Ketua dan Wakil ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA menjadi Menteri Negara. 2. MPRS menetapkan Soekarno sebagai Presiden seumur hidup. 3. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia. Pada Periode 1966-1998 Terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantarnya: 1. Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya. 2. Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lainmenyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui referendum. 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.

Penyimpangan Terhadap Konstitusi

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD 1945 atau UUD '45, adalah konstitusi negara Republik Indonesia saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember 1945, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada tanggal 22 Juli 1959. Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen), yang merubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia. Pada tanggal 22 Juni 1945, disahkan Piagam Jakarta yang menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 setelah dihilangkannya anak kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Nama Badan ini tanpa kata "Indonesia" karena hanya diperuntukkan untuk tanah Jawa saja. Di Sumatera ada BPUPK untuk Sumatera. Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

Periode 1945-1949
Dalam kurun waktu 1945-1949, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa KNIP diserahi kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Parlementer yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan penyimpangan UUD 1945.

Periode 1959-1966
Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulur kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5

Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 waktu itu. Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantaranya:

Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA menjadi Menteri Negara MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia

Periode 1966-1998
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan kembali menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun dalam pelaksanaannya terjadi juga penyelewengan UUD 1945 yang mengakibatkan terlalu besarnya kekuasaan pada Presiden. Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral", diantara melalui sejumlah peraturan:

Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui referendum. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.

Sumber : id.wikipedia.org

Beberapa contoh penyelewengan terhadap pancasila dan UUD 1945 pada masa orde lama dibidang ideologi =

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun pelaksanaannya ternyata menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945 yang murni,terutama pelanggaran pasal 23 (hutang Konglomerat/private debt dijadikan beban rakyat Indonesia/public debt) dan 33 UUD 1945 yang memberi kekuasaan pada fihak swasta untuk menghancur hutan dan sumberalam kita. Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral", diantara melalui sejumlah peraturan:

Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya

Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui referendum.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.

Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantaranya: * Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA menjadi Menteri Negara * MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup * Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia

Beberapa contoh penyelewengan terhadap pancasila dan UUD 1945 pada masa orde lama dibidang politik =

semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme

pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat

munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya

bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin) kritik dibungkam dan oposisi diharamkan kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibreidel penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius" (petrus) tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)

Apa yang dimaksud dengan pembangunan nasional?


Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesimbungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa , dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termasuk dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.

PELAKSANAAN UUD 1945 PADA MASA ORDE LAMA 5/7/1959 S/d 11/3/1966

UUD 1945 berlaku di indonesia dalam dua kurun waktu. Yang pertama antara tahun 1945 sampai 27 des 1949. Yaitu sejak ditetapkan oleh panitia persiapan kemerdekaan indonesia (PPKI) pada tanggal 18 agustus 1945 s/d mulai berlakunya konstitusi RIS pada saat pengakuan kedaulatan dalam bulan desember 1949. Yang kedua adalah dalam kurun waktu sejak tahun 1949 sampai sekarang yaitu sejak diumumkannya dekrit presiden 5 juli 1959. Dalam kedua kurun waktu berlakunya UUD 1945 itu kita telah dapat mencatat dan menarik pengalaman-pengalaman tentang gerak pelaksanaan dari UUD 1945 itu, termasuk juga penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan-ketentuan UUD 1945 itu. Dalam kurun waktu 1945-1949, jelas UUD 1945 tidak dilaksanakan dengan baik, karena kita memang sedang dalam pancaroba, dalam usaha membela dan mempertahankan kemerdekaan yang baru saja kita proklamasikan, sedangkan pihak kolonialis belanda justru ingin menjajah kembali bekas jajahan yang telah merdeka itu. Segala perhatian bangsa dan negara diarahkan untuk memenangkan peran kemerdekaan. Sistem pemerintah dan kelembagaan ditentukan dalam UUD 1945 jelas belum dapat dilaksanakan. Dalam kurun waktu ini sempat diangkat anggota DPR sementara, sedangkan MPR dan DPR belum dapat dibentuk. Waktu itu masih diberlakukan ketentuan aturan peralihan pasal 4 yang menyatakan bahwa : sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh presiden dengan bantuan komite nasional. Namun ada satu penyimpangan konstitusional yang prisipil yang dapat dicatat dalam kurun waktu 1945 s/d 1949 itu, ialah perubahan sistem kabinet presidensial menjadi sistem kabinet parlementer. Berdasarkan usul badan kerja komite nasional indonesia pusat (BP-KNIP) pada tanggal 11 november 1945 yang kemudian disetujui oleh presiden dan diumumkan dengan maklumat pemerintah tanggal 14 november 1945, sistem kabinet presidensial tersebut diganti dengan sistem kabinet parlementer. Sejak saat itu kekuasaan pemerintahan (eksekutive) dipegang oleh perdana menteri sebagai pimpinan kabinet dengan para menteri sebagai anggota kabinet. Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri, perdana menteri dan para menteri bertanggung jawab kepada KNIP, yang berfungsi sebagai DPR, tidak bertanggung jawab pada presiden seperti yang dikehendaki oleh sostem UUD 1945. Dengan penyimpangsn sistem ini jelas pengaruhnya terhadap stabilitas politik dan stabilitas nasional. Akhirnya belanda mengakui kemerdekaan indonesia, namun republik proklamasi terpaksa menerima berdirinya negara indonesia yang lain dari yang kita proklamasikan pada tanggal 17 agustus 1945 dan didirikan berdasarkan UUD 1945 yang kita tetapkan pada tanggal 18 agustus 1945. NKRI terpaksa menjadi negara federasi RIS. Berdasarkan pada konstitusi RIS. UUD 1945 berlaku hanya dinegara bagian RI yang meliputi bagian pulau jawa dan sumatera dengan ibukota yogyakarta. Untunglah negara federasi RIS ini hanya berlangsung sangat sementara. Berkat kesadaran para pemimpin RIS dengan dipelopori oleh pimpinan-pimpinan yang republikan, maka pada tanggal 17 agustus 1950, negara federasi RIS kembali menjadi NKRI. Tetapi dengan landasan UUD yang lain dari UUD 1945. Negara NKRI telah menetapkan UUDS dan diberi nama UUDS RI (1950). Menurut UUD ini, sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem pemerintahan parlementer, bukan sistem kabinet

presdiensial. Menurut sistem pemerintahan parlementer itu maka presiden dan waki presiden adalah sekedar presiden konstitusional dan tidak dapat di ganggu gugat.Yang bertanggung jawab adalah para mentri,ialah bertanggung jawab pada parlemen. Penentuan sistem yang demikian ini sebenarnya bersumber pada landasan pemikiran yang lain dari yang terkandung dalam UUD 1945.UUDS 1950,yang menganut sistem parlementer berpijak pada landasan pemikiran demokrasi liberal yang mengutamakan pada kebebasan individu,sedangkan UUD 1945 yang menganut sistem presidensial berpijak pada landasan demokrasi pancasila,yang berintikan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,dimana presiden bertanggungjawab kepada pemberi mandat,MPR,tidak kepada parlemen. Pelaksanaan dari UUDS 1950 dan akibatnya jelas kita saksikan bersama,berupa kekacauan baik dibidang politik keamanann maupun ekonomi.Konstituante yang berdasarkan UUDS 1950 bertugas menyususun UUD yang tetap,ternyata telah mengalami kemacetan total dan bahkan mempunyai akibat yang sangat membahayakn keutuhan bangsa dan negara.Maka dengan dasar alsan yang kuat dan dengan dukdungan dari sebagian besar rakyat indonesia dikeluarkanlah dekrit presiden 5 juli 1959 tentang kembali kepada UUD 1945. Diktun sekrit presiden itu adalah: 1. Menetapkan pembubaran Kontituante 2. Menetapkan UUD 1945 berlaku lagi bagi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia,terhitung mulai hari tanggal penentapan dekrit ini,dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950. 3. Pembentukan MPR sementara yang terdiri atas anggota DPR ditambag dengan utusan utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan serta dewan pertimbangan agung sementara,akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat singkatnya. Jadi 5 juli 1959 itu berlaku kembali UUD 1945 sampai sekarang Dalam orde lama lembaga lembaga negara seperti MPR,DPR,DPA dan BPK belum dibentuk berdasarkan uu seperti yang ditentukan dalam UUD 1945.Karenanya lembaga lembaga tersebut masih dalam bentuk sementara.dalam masa orde lama itu presiden selaku pemegang kekuasaan tersebut dan pemegang kekuasaan leglislatifbersama sama dengan DPR telah menggunakan kekuasaanya dengan tidaksemestinya.presiden telah mengeluarkan produkproduk leglislatif yang semestinya berbentuk UU(artinya dengan persetujuan DPR)dalam bentuk penetapan tanpa persetujuan DPR. MPRS telah mengambil keputusan untuk menganggkat seseorang sebagai presiden seumur hidup,yang jelas bertentangan dengan UUD 1945 yang menetapkan masa jabatan presiden 5 Tahun.Hak buget DPR tidak berjalan,karena pemerintah tidak mengajukan RUU APBN untuk mendapatkan persetujuan DPR sebelum berlakunya tahun anggaran yang bersangkutan.Bahkan dalam tahun 1960 DPR tidak dapat menyetujui RAPBN yang diajukan oleh pemerintah ,maka presiden waktu itu membubarkan DPR.itulah bebrapa kasus penyimpangan yang serius terhadap UUD 1945. Penyimpangan-peyimpangan ini jelas bukan saja telah mengakibatkan tidak berjalanya sistem yang ditetapkan dalam UUD 1945,melainkan ternyata telah mengaklibatkan memburuknya keadaan politik dan leamanan serta kemrosotan dibidang ekonomi,yang mencapai puncaknya dengan pemberontakan G-30SPKI.

Pemberontakan G-30-SPKI yang dapat digagalkan berkat kewaspadaan dan kesigapan ABRI dengan dukungn kekuatan rakyat,telah mendorong lahirnya orde baru yang bertekad untuk melaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Jatuhnya legitimasi presiden Soekarno dalam memgang kekuasaan negara ditandai oleh peristiwa G-30-SPKI hingga beralibat pembunuhan besar-besaran terhadap anggota partai komunis indonesia diberbagai daerah serta dukeluarkanya Supersemar yang pada hakekatnya merupakan bentuk penyerahan kekuasaan soeharto.

You might also like