You are on page 1of 10

PERKEMBANGAN KOGNITIF MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN DIRI PADA USIA REMAJA

MATA KULIAH: BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL DOSEN PENGAMPU: Bapak Agus Basuki, M.Pd.

Disusun Oleh:

Anisa Handayani
08104241009

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PEDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. METODE PENULISAN MAKALAH C. RUMUSAN MASLAH BAB II ISI MAKALAH A. PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA B. PERKEMBANGAN DIRI USIA REMAJA BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN KOGNITIF MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial dengan judul Perkembangan Kognitif mempengaruhi Pengembangan Diri pada Usia Remaja ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas dari mata kuliah Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial semester 2 tahun 2009. penulis berharap semoga makalah yang sederhana ini dapat berguna bagi yang membutuhkan khususnya mahasiswa yang mempelajari atau menempuh mata kuliah Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial dan mahasiswa yang ingin mengkaji akan Perkembangan Kognitif pada umumnya. Penulis menyadari kemungkinan masih adanya kekurangan pada penulisan makalah ini baik dari segi materi, penyajian dan pembahasannya. Untuk itu sangat terbuka saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 08 Mei 2009 Penulis

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Perkembangan yang dialami oleh setiap Individu bersifat multidimensional yaitu mengarah pada perkembangan individu terdiri dari berbagai macam dimensi atau ranah perkembangan seperti factor fisik, intelektual yang menyangkut perkembangan kognitif dan bahasa, emosi, social, serta moral. Dan ketika berbicara akan psikologi kognitif, yang diatas dipaparkan sebagai salah satu dimensi dalam perkembangan, kita harus berpedoman pada teori Jean Piaget (Pelopor Psikologi Kognitif) bahwa Hubungan Intelektual dengan tingkah laku inteleginsi atau pengembangan diri menurut piaget merupakan pernyataan dari tingkah laku adaptif yang terarah pada kontak dengan lingkungan dan kepada penyusunan pemikiran seseorang. perkembangan kognitif dengan pengembangan diri pada usia remajanya. Dari Oleh statement diatas penulis menemukan titik hubungan yang saling berpengaruh antara karena itu dalam makalah pemenuhan tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial, Penulis mencoba membahas tentang perkembangan kognitif mempengaruhi pengembangan diri pada usia remaja, yang didalam makalah ini juga mencoba memaparkan secara terperinci perkembangan kognitif, mengapa ada kaitan dan terjadinya pengaruh pada pengembangan diri ataupun tingkah laku intelegensi.

B. METODE PENULISAN MAKALAH Kepustakaan

Yaitu dalam pemaparan permasalahan yang diangkat dalam makalah, penulis menggunakan metode pengumpulan data dari buku-buku penunjang matakuliah ini serta buku-buku yang relevan dengan topik yang disajikan. C. RUMUSAN MASALAH a. b. c. d. Apakah kecerdasan kognitif yang baik akan Bagaimana dengan permasalahan anak yang tidak Pengembangan diri yang seperti apa yang

mempengaruhi pengembangan diri yang maksimal? bisa mengembangkan diri secara optimal? dipengaruhi oleh factor kognitif? Pengembangan diri di usia remaja berupa apa?

BAB II ISI MAKALAH

A. PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA Kecerdasan adalah factor bawaan, berarti manusia dalam proses menjalani kehidupan merupakan usaha mengembangkan kecerdasan dari pengalamanpengalaman terdahulu (Empiris). Kecerdasan (kognisi) juga mengalami perkembangan baik secara kuantitatif intelegensi berkembang semenjak bayi masih berada dalam kandungan. Laju perkembangannya berlangsung sangat pesat mulai usia 3 tahun sampai dengan masa remaja awal. Puncak perkembangan dicapai pada penghujung masa remaja akhir (usia sekitar 20), sesudah itu sampai usia 60tahun perkembangannya lambat, terjadilah masa plateau, yang selanjutnya akan terjadi penurunan. Dari pengadaan penelitian secara longitudinal terhadap anak sampai berusia 17 tahun oleh Bloom dkk. Hasilnya bahwa sampai usia 1 tahun kecerdasan berkembang sampai 20 %, usia 4 tahun berkembang sampai 50%, usia 8 tahun berkembang 80%, usia 13 tahun berkembang 92% dan usia 13 tahun ke atas tinggal penyempurnaan. Dimana laju perkembangan tersebut relative stabil dan proposional. Serta menurut pendekatan longitudinal Jean Piaget menyimpulkan bahwa, perkembangan kognitif bersifat tahapan, urutan tahapan berlaku secara universal tapi batasan waktu berbeda-beda tergantung budaya, dimana anak adalah lone scientist: kognitifnya berkembang apabila akan dibiarkan bereksperimen sendiri/memanipulasi benda secara langsung. Interaksi dengan teman sebaya lebih bermanfaat disbanding interaksi dengan orang dewasa. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa perkembangan kognitif manusia terdiri dari 4 tahap yaitu

sensorimotor, preoperational, concrete operatioanal, dan formal operational, yang selanjutnya dikenal dengan tahapan perkembangan kognitif. Teori lain yang mencoba mengungkap tentang perkembangan kognisi dikemukakan oleh Vygotsky, yang mengatakan bahwa perkembangan mental anak tergantung pada proses sosialnya, yaitu bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Lingkungan social yang menguntungkan akan adalah orang dewasa atau anak yang lebih mampu yang dapat memberi penjelasan tentang segala sesuatu sesuai dengan nilai kebudayaan. Vygotsky membedakan proses mental menjadi dua yaitu: a. Elementary: masa preverbal, yaitu: selama anak belum menguasai verbal, pada saat itu anak berhubungan dengan lingkungan menggunakan bahasa tubuhnya. b. Higher: masa setelah anak dapat berbicara pada masa ini anak akan berhubungan dengan lingkungan secara verbal. Vygotsky, menggambarkan teorinya tentang kognitif sebagai berikut: Batas kemampuan potensial Batas kemampuan aktual The Zone of Proximal Development The Zone of Proximal Development Adalah daerah tentang antara tingkat perkembangan aktual dengan tingkat perkembangan potensial yang lebih tinggi (antara apa yang dapat dilakukan secara mandiri dengan apa yang dapat dilakukan dengan bimbingan orang dewasa atau dalam kolaborasinya dengan teman sebaya yang lebih mampu.

B. PERKEMBANGAN KOGNITIF MEMPENGARIHI PENGEMBANGAN DIRI USIA REMAJA Kesimpulan teori perkembangan yang dikemukakan oleh pelopor psikologi kognitif yaitu Jean Piaget adalah hasil gabungan dari kedewasaan otak dan sistem saraf, serta adaptasi pada lingkungan kita. Ia menggunakan lima istilah untuk menggambarkan dinamika perkembangan kognitif tersebut: a. b. c. d. e. Skema: hal ini menunjukkan struktur mental, pole berpikir yang orang Adaptasi: Asimilasi: Akomodasi: Equilibration: proses menyesuaikan pemikiran dengan memasukkan berarti memperoleh informasi baru dan memasukkannya meliputi penyesuaian pada informasi baru dengan didefinisikan sebagai kompensasi untuk gangguan gunakan untuk mengatasi situasi tertentu dilingkungan. informasi baru ked lam pemikiran individu. kedalam skema sekarang dalam respon terhadap stimulus lingkungna yang baru. menciptakan skema yang baru ketika skema lama tidak berhasil. eksternal. Hal ini pengaruh pentingnya bagi pengembangan diri usia remaja adalah Pengembangan diri remaja telah memiliki kemampuan introspeksi (pengembangan diri untuk berfikir kritis tentang dirinya), berfikir logis (pengembangan diri untuk menimbang hal-hal yang penting dan pengembangan diri untuk mengambil kesimpulan), pengembangan diri juga mempengaruhi kognitif untuk menerjemahkan symbol-symbol yang ada disekeliling kita, serta dari perkembangan kognitif berfikir yang tidak kaku atau fleksibel berdasarkan kepentingan. Sehingga atas dasar tersebut tahap perkembangan tersebut maka cirri berfikir remaja adalah idealisme, cenderung pada lingkungan sosialnya, egosentris hipocrsty (hipokrit: kepura-puraan) dan kesadaran diri

akan konformis jika dilihat dari factor yang mempengaruhi pengembangan diri remaja maka lingkungan social, keluarga, kematangan, peran perkembangan kognitif sebelum tahap oprasional, budaya serta institusi social, seperti sekolah sangat berpengaruh dalam remaja tersebut.

BAB III Penutup


A. KESIMPULAN Tujuh karakteristik dasar harus dipahami untuk melihat perkembangan manusia yang dapat mempengaruhi pengoptimalan pengembangan diri. a. Perkembangan adalah seumur hidup. Perkembangan individu menyangkut berbagai macam perubahan dari hasil interaksi factor-faktor seperti yang telah disebutkan akan berlangsung secara berkesinambungan sepanjang siklus kehidupan. b. c. Perkembangan bersifat multidimensional. Perkembangan individu terdiri Perkembangan adalah multidireksional. Ranah-ranah perkembangan dari berbagai macam dimensi atau ranah prkembangan. mengalami perubahan dengan arah tertentu. Sebagai contoh, perkembangan fisik remaja yang tumbuh dengan pesat. d. e. f. g. Perkembangan bersifat lentur (plastis). Hal ini berarti perkembangan Perkembangan selalu melekat dengan sejarah. Bagaimanapun berbagai macam ranah dapat distimulasi untuk berkembang secara maksimal. perkembangan individu tidak dapat lepas dengan keadaan di sekitarnya. Perkembangan bersifat multidisipliner. Berbagai macam ahli dan peneliti Perkembangan bersifat kontekstual. Hal ini berarti bahwa perkembangan dari disiplin ilmu psikologi, sosiologi, antropologi, dll. mengikuti kondisi saat itu.

DAFTAR ISI
Buku Perkembangan Peserta Didik.2008 Buku Psikologi Kognitif Buku Psikologi Remaja

You might also like