Professional Documents
Culture Documents
Ikhlas merupakan nur dari nur Allah swt. yang dititipkan Allah dalam hati hamba-Nya yang
beriman, lalu Allah memotong dengan nur itu dari selain-Nya. Itulah prinsip ikhlas.
Semua kehendak tersebut kita lakukan. Barangsiapa berpegang salah satu dari kategori di atas,
ia disebut orang yang ikhlas (mukhlish) yang mendapatkan derajat di sisi Allah swt. Sebagaimana
firman-Nya:
"Allah Maha Melihat atas apa yang mereka kerjakan."
Untuk itulah Allah swt. menceritakan, sebagaimana dikisahkan Jibril kepada Rasulullah saw.
"Ikhlas itu merupakan rahasia dari rahasia-Ku, yang Kutitipkan dalam hati orang yang Aku cintai
dari hamba-hamba-Ku."
Apabila engkau ingin selamat dari tipudaya, maka ikhlaslah dalam beramal semata karena Allah
swt. disertai ilmu pengetahuan. Dan janganlah engkau rela sedikitpun terhadap nafsumu. Aku
melihat seakan-akan aku thawaf di Ka'bah, untuk mencari ikhlas dalam diriku. Aku sedang
menyelidiku ikhlas tersebut dalam rahasia batinku. Tiba-tiba ada suara yang tertuju pada, "Sudah
berapa kali engkau ragu-ragu bersama-sama orang yang ragu. Sedangkan Aku adalah Maha
mendengar, lagi Maha Dekat, Maha Mengetahui lagi Maha Mengawasi? Pengenalanku
mencukupkan dirimu dari ilmu generasi awal dan akhir, selain ilmu Rasul dan para Nabi."
Maka barang siapa disinggahi hatinya oleh ikhlas yang sedemikian rupa itu, maka ia
dikategorikan orang yang dikecualikan dari ucapan musuh-Nya, dengan firman-Nya: "...dan pasti
akan menyesatkan mereka semua, kesuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas." (Q.s. Al-Hijr: 39-40)