You are on page 1of 49

PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING SISWA KELAS IV SDN

TUMPANG 02 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR

Proposal Penelitian

Oleh Siti Nurjanah NIM. 207153453931

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KSDP PRODI S1 PGSD PP III BLITAR Desember 2009

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Judul : Peningkatan Pemahaman Konsep Keliling Dan Luas Bangun Datar Melalui Pendekatan Penemuan Terbimbing Siswa Kelas IV SDN Tumpang 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu bidang ilmu dasar (Basic Science) yang memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, memajukan daya pikir, penciptaan disiplin serta sebagai pembentuk sikap. Untuk menguasai dan menciptakan tehnologi dimasa depan diperlukan penguasaan Matematika yang kuat sejak dini mulai dari Sekolah Dasar (SD), dengan tujuan agar siswa dapat memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan konsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah (KTSP 2006:44). Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dianggap sebagai hal yang sukar, kurang menarik dan membosankan serta memerlukan pemikiran yang kritis, sehingga banyak siswa yang kurang bahkan tidak begitu menyukai pelajaran ini. Selain disebabkan karena kurangnya ketertarikan siswa tersebut, pengertian guru terkait kesulitan siswa dalam belajar matematika juga kurang diperhatikan. Hal ini dapat dilihat ketika guru melakukan pembelajaran, guru hanya memberikan latihan-latihan soal yang ada dalam buku maupun LKS saja dan drill. Di sekolah ini khususnya di kelas IV SDN Tumpang 02 pada mata pelajaran matematika khususnya, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan memahami materi matematika sebab guru senantiasa menggunakan sistem guru sentris yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru,

sehingga siswa hanya terlihat pasif dimana siswa hanya menanti, mendengarkan dan menerima materi dari gurunya tanpa memikir sendiri bagaimana cara menemukan konsep yang ada dalam materi matematika yang telah dipelajari. Berdasarkan observasi tanggal 5 Desember 2009 dengan mewawancarai beberapa guru dan siswa kelas IV SDN Tumpang 02 serta pembelajaran Matematika dengan pokok bahasan keliling dan luas bangun datar diketahui bahwa penguasaan siswa terhadap materi ini masih tergolong sangat kurang. Hasil wawancara terhadap beberapa guru diperoleh informasi atau keterangan bahwa ketika guru mengajarkan materi terkait menanamkan konsep suatu bangun, Guru langsung mengambarkan suatu bangun dipapan tulis, kemudian guru menunjukkan rumus dan menerangkan rumus sesuai dengan gambar yang telah ditunjukkan. Dari rumus yang telah diberikan tersebut guru langsung menerapkanya pada beberapa soal, hal ini dilakukan agar siswa hafal rumus tersebut. Sedangkan dari hasil wawancara dan pembelajaran yang dilakukan guru terkait materi menentukan dan menghitung keliling dan luas bangun datar diperoleh keterangan bahwa siswa sebenarnya sudah pernah mempelajari beberapa bangun datar di kelas III, akan tetapi siswa mengaku bahwa ia sudah lupa dengan apa yang pernah ia pelajari. Hal ini dapat dilihat juga pada saat guru melakukan pembelajaran terkait materi ini, diantaranya diketahui bahwa dari 24 siswa kelas IV SDN Tumpang 02, 16 siswa masih mengalami kesulitan dalam pemahaman konsep bangun datar terkait ciri-ciri, menentukan dan menghitung keliling dan luas bangun datar, sedangkan 8 siswa sudah sedikit memahami ciriciri bangun datar, akan tetapi mereka masih binggung dalam menghitung dan

menentukan keliling serta luasnya. Ketika guru bertanya tentang pengertian bangun datar, macam-macam bangun datar beserta ciri-cirinya, banyak siswa yang tidak tepat dalam menjawab dengan alasan lupa dan binggung. Hal ini dapat dilihat melalui cuplikan tanya jawab antara guru dan siswa. Anak-anak kalian mempunyai buku cetak matematika, berbentuk apakah permukaan buku yang kalian miliki itu? Empat siswa menjawab persegi panjang, beberapa siswa yang lain menjawab persegi bu Guru memberi pertanyaan lagi, Coba apakah pengertian dari bangun datar itu? Semua siswa terdiam dan saling menatap teman yang lain dan menandakan kebingungan dalam menjawab soal. Guru terus merespon siswa dengan cara menyuruh siswa untuk meraba permukaan buku cetak matematika yang mereka miliki. Kemudian guru bertanya lagi, Jadi apakah pengertian bangun datar itu? Tiga diantara siswa menjawab dengan jawaban yang berbeda diantaranya ada yang menjawab bangun datar adalah bangun selain persegi, bangun yang ada ruanganya, serta ada juga yang menjawab bangun yang memiliki empat sudut sedangkan siswa yang lain hanya diam terpaku, begitu juga ketika guru menanyakan rumus keliling dan luas persegi panjang mereka tidak tepat dalam menjawab. Hasil wawancara antara guru dan siswa serta pembelajaran yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika masih berpusat pada guru dan pemahaman konsep siswa tentang keliling dan luas bangun datar masih sangat kurang, siswa masih kesulitan dalam membedakan konsep dari bangun datar, ciri-ciri, maupun menentukan serta menghitung keliling dan luas bangun datar. Bertolak dari kenyataan di atas, peneliti mencoba menawarkan kerjasama untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif kepada guru kelas IV, sehingga

pembelajranya lebih bermakna bagi siswa. Salah satunya dengan menerapkan suatu pendekatan yaitu dengan pendekatan penemuan terbimbing. Dalam pendekatan penemuan terbimbing ini banyak melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dimana dengan pembelajaran ini, siswa dapat belajar melalui pengalaman langsung (Learning by Doing), sehingga dapat memperkuat daya ingat siswa. Siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri atas rasa keingintahuan mereka. Oleh karena itu, guru perlu memfasilitasi dan memberikan bimbingan agar siswa dapat menemukan apa yang ingin diketahuinya melalui suatu proses pembelajaran matematika yang dilakukan. Bimbingan tersebut dapat berupa bantuan dan langkah-langkah kerja dalam kegiatan pembelajaran. Bantuan dapat berupa penyediaan media pembelajaran dan langkah-langkah pemanfaatan media untuk membangun konsep. Berangkat dari uraian di atas, perlu diadakan penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan hasil belajar matematika yang lebih baik. Maka peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul Meningkatkan Pemahaman Konsep Keliling dan Luas Bangun Datar Melalui Pendekatan Penemuan Terbimbing Siswa Kelas IV SDN Tumpang Kecamatan Talun Kabupaten Blitar.

B. Rumusan Masalah Berdasarka uraian di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimanakah pelaksanaan pendekatan penemuan terbimbing dengan media papan panel dalam meningkatkan pemahaman konsep keliling dan luas bangun datar siswa kelas IV SDN Tumpang 02?
b.

Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas bangun datar siswa kelas IV SDN Tumpang 02 melalui pendekatan penemuan terbimbing dengan media papan panel?

c.

Apakah pendekatan penemuan terbimbing dengan media papan panel dapat meningkatkan kemampuan kelas IV SDN Tumpang 02 dalam menemukan konsep keliling dan luas bangun datar?

C.

Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah :
a.

Untuk mendiskripsikan pelaksanaan pendekatan penemuan terbimbing dengan media papan panel dalam meningkatkan pemahaman konsep keliling dan luas bangun datar siswa kelas IV SDN Tumpang 02

b.

Untuk mendiskripsikan peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas bangun datar siswa kelas IV SDN Tumpang 02 melalui pendekatan penemuan terbimbing dengan media papan panel

c.

Untuk mengetahui dan mengungkap peningkatan kemampuan siswa kelas IV SDN Tumpang 02 dalam menemukan konsep keliling dan luas bangun datar berdasarkan data melalui pendekatan penemuan terbimbing.

D.

Hipotesis Tindakan Jika pendekatan penemuan terbimbing dengan media papan panel diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IV SDN

Tumpang 02 kecamatan Talun Kabupaten Blitar, maka pemahaman siswa terhadap konsep keliling dan luas bangun datar dapat meningkat. E. 1. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : Lembaga atau Sekolah Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan masukan dan kebijakan bagi sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikanya khususnya pada mata pelajaran matematika, sehinga diharapkan nantinya dapat menghasilkan siswa yang memiliki dasar konsep belajar yang terarah, serta berkompeten dalam pembelajaran demi kemajuan lembaga sekolah. 2. Bagi Guru Dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas ini, guru dapat menggunakan temuan tersebut sebagai acuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran matematika yang lebih baik khususnya dalam peningkatan pemahaman konsep. 3. Bagi Siswa Siswa akan dapat belajar langsung dalam menemukan dan memahami suatu konsep melalui pengkontruksian pengalaman belajar yang nantinya dapat diaplikasikan pada konsep pembelajaran yang lain. Selain itu dengan konsep yang telah dikusai dengan baik akan dapat memudahkan siswa menghadapi suatu soal/masalah. 3. Bagi Peneliti Peneliti akan mendapatkan pengalaman yang baru dalam arti peneliti dapat berkolaborasi dengan guru yang lain untuk memperbaiki proses dan kualitas pembelajaran yang lebih bermakna melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). F. KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Geometri Konsep adalah rancangan awal yang mendasari terjadinya suatu proses yang berkelanjutan (Daryanto, 1997). Konsep merupakan sebuah aturan yang

harus diikuti, dimana dalam membentuk suatu konsep dapat dilakukan melalui sebuah pengalaman dari fakta yang ada. Konsep geometri berkaitan dengan ide-ide dasar tentang titik, garis, bidang, permukaan dan ruang. Titik merupakan ide dasar yang tidak didefinisikan, tidak memiliki ukuran, tidak memiliki panjang, tidak memiliki lebar dan tidak memiliki tebal. Titik dalam geometri diperlukan untuk menunjukkan suatu posisi, tempat atau letak dari suatu obyek. Pada dasarnya hal-hal yang dipelajari dalam geometri merupakan himpunan titik-titik yang tidak terhingga banyaknya. Layaknya konsep-konsep lain dalam matematika, konsep geometri bersifat abstrak. Akan tetapi konsep-konsep geometri dapat diwujudkan dengan cara semi kongkret maupun kongkret. Gambar dan model geometri dapat diamati oleh siswa secara langsung saat pembelajaran berlangsung, sehingga menjadikan kegiatan yang menantang dan menyenangkan. Sebab dengan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa akan berdampak pada peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang dipelajarinya. Oleh karena itu pemanfaatan alat peraga matematika dalam pembelajaran geometri sangat diperlukan dan merupakan kebutuhan mendasar untuk siswa tingkat sekolah dasar. Dalam pembelajaran geometri di sekolah dasar terkait pemahaman konsep dasar bangun datar dan bangun ruang harus dikuasai oleh siswa. 1. Bangun Datar Bangun datar atau bidang datar merupakan bangun geometri berdimensi dua dengan permukaan rata/datar (Subarinah, 2006:127) . Beberapa jenis bangun datar yang kita jumpai adalah bangun segitiga, segiempat, segi-n dan lingkaran. Segiempat memiliki banyak ragam diantaranya persegi, persegi panjang, tarpesium, belah ketupat, serta jajar genjang. Adapun ciri-ciri yang dimiliki dari beberapa bangun datar diantaranya : a) Persegi panjang Persegi panjang merupakan bangun yang mempunyai empat sisi, dimana sisi yang saling berhadapan memiliki ukuran yang sama panjang. Selain itu persegi panjang juga mempunyai sudut yang ukuranya sama besar.

b) Persegi Persegi merupakan persegi panjang yang panjang dan lebarnya mempunyai ukuran yang sama, mempunyai empat sisi dan empat sudut yang ukuranya sama besar c) Segitiga Segitiga merupakan bangun datar yang mempunyai tiga buah sisi yang berupa garis lurus.
d) Jajar genjang

Jajar genjang merupakan bangun datar yang memiliki empat buah sisi, dimana sis yang saling berhadapan memiliki ukuran yang sama panjang. e) Trapesium Trapesium merupakan segiempat yang mempunyai sisi sejajar yang tidak harus sama panjang. 2. Bangun Ruang Bangun ruang merupakan bangun geometri berdimensi tiga, dengan batas-batas berbentuk bidang datar atau bidang lengkung. Macam-macam bangun ruang yang dipelajari siswa sekolah dasar adalah kubus, balok, prisma, tabung, limas, kerucut dan bola. Fokus pembelajaran bangun ruang di sekolah dasar adalah pengenalan bangun ruang dan menghitung isi bangun ruang. 3. Konsep Keliling Bangun Datar Konsep keliling suatu bangun geometri dapat ditanamkan kepada siswa sekolah dasar melalui kegiatan siswa. Misalnya siswa diminta berjalan mengelilinggi halaman sekolah sambil mengukur panjang lintasan yang dilaluinya. Kemudian barulah guru mulai memperkenalkan istilah keliling suatu bidang/bangun. Sebagai panjang lintasan pinggir atau batas dari bidang yang dimaksud. Pemahaman konsep keliling berdasarkan kegiatan siswa

tersebut perlu diperkuat dengan beberapa latihan menghitung suatu keliling bangun yang digambarkan. 4. Konsep Luas Bangun Datar Pembelajaran konsep luas suatu bangun datar dapat disajikan berdasarkan pemahaman tentang satuan luas, perhitungan luas berdasarkan banyaknya satuan-satuan luas yang ada pada bangun. Generalisasi rumus perhitungan luas secara induktif dan penyajian beberapa latihan. Salah satu contoh yaitu bangun persegi panjang, sebab bangun persegi panjang merupakan bagian awal yang penting bagi siswa sebelum mereka menghitung luas bangunbangun yang lain termasuk bangun jajar genjang dan segitiga. Oleh karena itu konsep tentang luas suatu bangun harus tertanam secara baik melalui pembelajaran luas persegi panjang. Adapun langkah dalam pembelajarn konsep luas persegi panjang adalah sebagai berikut:
a. Pembelajarn konsep luas persegi panjang diawali dengan membuat

beberapa persegi-persegi kecil dengan ukuran 1 cm x 1 cm untuk menyajikan luas dengan satuan cm2. tugas ini dapat diberikan pada siswa dengan cara memotong-motong kertas manila menjadi persegi-persegi satuan , selain itu siswa diajak juga untuk berfikir bahwa selain satuan luas metrik, ada juga luas satuan non matrik misalnya ukuran lantai menggunakan gunting dan kater. b. Setelah memahami konsep satuan-satuan luas, siswa diajak untuk menghitung persegi panjang dengan menghitung suatu bangun berbentuk persegi panjang dan siswa diminta menempelkan persegi-persegi satuan sampai seluruh permukaan persegi panjang tertutupi. Banyaknya persegi satuan yang ditempelkan menunjukkan luas persegi panjang tersebut. Penerapan langkah tersebut dapat diterapkan juga dalam pemahaman konsep luas bangun jajar genjang dan segitiga. B.
1.

Pendekatan Penemuan Terbimbing Pengertian Pendekatan Penemuan Terbimbing Asyari, Muslichach (2006: 51) menyatakan pendekatan penemuan terbimbing merupakan pendekatan dimana siswa diarahkan untuk

mendapatkan suatu kesimpulan dari serangkaian aktivitas yangdilakukan, sehingga seolah-olah siswa menemukan sendiri pengetahuan tersebut Pembelajaran penemuan terbimbing dikembangkan berdasarkan pandangan kognitif tentang pembelajaran dan prinsip-prinsip konstruktivis. Menurut prinsip ini siswa dilatih dan didorong untuk dapat belajar secara mandiri. Dengan kata lain, belajar secara konstruktivis lebih menekankan belajar berpusat pada siswa sedangkan peranan guru adalah membantu siswa menemukan fakta, konsep atau prinsip untuk diri mereka sendiri bukan memberikan ceramah atau mengendalikan seluruh kegiatan kelas ( Holil, Anwar : 2009). Dengan pendekatan ini, siswa dihadapkan kepada situasi untuk menyelidiki secara bebas dan menarik kesimpulan. Terkaan, intuisi, dan mencoba-coba (trial and error) hendaknya dianjurkan. Guru bertindak sebagai penunjuk jalan, ia membantu siswa agar mempergunakan ide, konsep, dan keterampilan yang sudah mereka pelajari sebelumnya untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Pengajuan pertanyaan yang tepat oleh guru akan merangsang kreativitas siswa dan membantu mereka dalam menemukan pengetahuan yang baru tersebut. Pendekatan ini memerlukan waktu yang relatif banyak dalam pelaksanaannya, akan tetapi hasil belajar yang dicapai tentunya sebanding dengan waktu yang digunakan. Pengetahuan yang baru akan melekat lebih lama apabila siswa dilibatkan secara langsung dalam proses pemahaman dan meng-konstruksi sendiri konsep atau pengetahuan tersebut. Langkah-langkah Pendekatan Penemuan Terbimbing Pembelajaran melalui penemuan terbimbing mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : a. Identifikasi kebutuhan siswa
b. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan

2.

generalisasi yang akan dipelajari


c. Seleksi bahan dan problema atau tugas-tugas

d. Membantu memperjelas tugas atau problema yang akan dipelajari dan

peranan masing-masing siswa e. Mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang diperlukan f. Mencek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan dan tugas-tugas siswa g. Memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan h. Membantu siswa dengan informasi atau data jika diperlukan oleh siswa i. Memimpin anlisis sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi proses j. Merangsang adanya interaksi antar siswa dengan siswa k. Memuji dan membesarkan hati siswa yang bergiat dalam proses penemuan l. Membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi temuanya (B. Suryosubroto, tanpa tahun:199) Carin (dalam Krishannanto, Deddy: 2009 ) memberikan petunjuk, dalam merencanakan dan menyiapkan pembelajaran penemuan terbimbing sebagai berikut: a. Menentukan tujuan yang akan dipelajari oleh siswa. b. Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan penemuan. c. Menentukan lembar pengamatan untuk siswa. d. Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap. e. Menentukan dengan cermat apakah siswa akan bekerja secara individu atau secara kelompok yang terdiri dari 2,3 atau 4 siswa. f. Mencoba terlebih dahulu kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa untuk mengetahui kesulitan yang mungkin timbul atau kemungkinan untuk modifikasi. Selanjutnya, untuk mencapai tujuan di atas Carin (1993) menyaran kan hal-hal sebagai berikut: a. Memberikan bantuan agar siswa dapat memahami tujuan kegiatan yang dilakukan. b. Memeriksa bahwa semua siswa memahami tujuan kegiatan prosedur yang harus dilakukan.

c. Sebelum kegiatan dilakukan menjelaskan pada siswa tentang cara bekerja yang aman. d. Mengamati setiap siswa selama mereka melakukan kegiatan. e. Memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengembalikan alat dan bahan yang digunakan. f. Melakukan diskusi tentang kesimpulan untuk setiap jenis kegiatan C. Media Papan Panel dalam Pembelajaran Penemuan Terbimbing a. Pengertian Media Media adalah komponen komunikasi yang berfungsi sebagai perantara atau pembawa pesan dari pengirim kepada penerima. Sedangakn menurut AECT media adalah semua bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses penyampaian informasi. Berdasarkan dari pengertian di atas maka dapat didefinisikan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Dalam mengajarkan matematika di Sekolah Dasar perlu menggunakan media pembelajaran. Namun tidaklah berarti bahwa setiap konsep matematika harus diajarkan dengan menggunakan alat peraga. Manfaat dari penggunaan alat peraga dalam pengajaran matematika diantaranya : 1) Anak akan senang, teransang, tertarik dan bersikap positif terhadap pengajaran matematika 2) Siswa akan lebih mudah memahami dan mengerti konsep abstrak matematika yang disajikan dalam bentuk konkrit. 3) Anak akan menyadari adanya hubungan antar pengajaran dengan benda-benda yang ada disekitarnya, atau antara ilmu dengan alam sekitarnya dan masyarakat. 4) Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk model matematika dapat dijadikan objek penelitian dan dapat pula digunakan sebagai alat untuk penelitian ide-ide baru dan relasirelasi baru. (Rusffendi, 1992: 140). Selain fungsi dan manfaat media pembelajaran seperti telah disebutkan tadi, Rusffendi juga memaparkan pemakaian alat peraga dalam

pengajaran matematika dapat pula dikaitkan dan dihubungkan dengan salah satu atau beberapa tujuan berikut ini : 1) Pembentukan konsep 2) Pemahaman konsep 3) Latihan dan penguatan 4) Melayani perbedaan individu, termasuk anak yang lemah dan anak yang berbakat 5) Alat peraga digunakan sebagai objek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti (pengamatan dan penemuan sendiri) 6) Alat peraga dipakai sebagai alat ukur 7) Pemecahan masalah 8) Mengundang untuk berdiskusi 9) Mengundang berpartisipasi aktif. b. Media Papan Panel dalam Pembelajaran Penemuan Terbimbing Berdasarkan fungsi dan manfaat media pembelajaran yang telah dipaparkan di atas, penggunaan media pembelajaran berupa papan panel merupakan salah satu jenis media yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep geometri terkait pengukuran keliling dan luas bangun jajar genjang dan segitiga, dimana dalam pembelajarn penemuan terbimbing terkait pemahaman konsep keliling dan luas media ini dapat membantu dalam menemukan proses tersebut. Media papan panel adalah media nyata yang berupa papan yang terbuat dari kayu yang dapat dilapisi kain flanel atau kain yang berbulu dimana padanya nanti dapat diletakkan gambar-gambar atau simbol lain. Dengan item ini kita akan dapat menerangkan atau menjelaskan sesuatu masalah. Adapun kegunaan dan keuntungan papan panel adalah sebagai berikut: a. Kegunaan papan panel diantaranya : 1) Dapat dipakai untuk semua tingkat sekolah dan jenis sekolah untuk semua mata pelajaran, terutama mata pelajaran matematika. 2) Dapat dipakai untuk menerangkan perbandingan, perkembangan atau persamaan secara sistematis sambil menambahkan item satu dengan yang lain. 3) Dapat memupuk belajar siswa secara aktif kepada murid yaitu dengan memberi kesempatan untuk menempelkan items sesuai dengan tugas guru. b. Keuntungan penggunaan papan panel diantaranya : 1) Dapat dibuat sendiri oleh guru bersama murid. 2) Item-item dapat ditempatkan menurut kedudukan yang dikehendaki (fleksibel) 3) Memung kinkan guru menyiapkan bahan yang sesuai dengan kebutuhan murid pada suatu saat.

Pemilihan dan penggunaan media papan panel ini didasarkan pada tahapan berfikir anak menurut Piaget. Menurut Piaget dalam (Rusffendi, 1992 : 143) bahwa anak pada usia 7-12 tahun masih berada pada tahap operasional konkrit yaitu tahapan umur pada anak Sekolah Dasar tidak akan dapat memahami operasi (logis) dalam konsep matematika tanpa dibantu oleh benda-benda konkret. Alat peraga atau media papan panel terdiri dari papan berpaku yang terbuat dari kayu yang bagian depannya dilapisi karpet ukuran tebal 6 ,3 mm berbentuk persegi panjang dengan panjang 60 cm dan lebar 40 cm, semua sisi digapit dengan kayu. Kemudian bagian yang diberi karpet tadi di ukur sama panjang dan diberi tanda titik untuk menempatkan paku panel. C. Peranan Media Papan Panel dalam Pemahaman Konsep Keliling dan Luas Bangun Datar Media papan panel adalah salah satu media yang dapat digunakan siswa dalam memahami konsep keliling dan luas bangun datar. Dimana melalui media ini siswa dapat menemukan sendiri bagaimana cara mencari suatu keliling dan luas dari bangun datar, sebab dalam media papan panel ini telah dibuat suatu tehnik cara pemahaman yang lebih mudah dimengerti siswa yaitu dengan pemberian titik-titik pada bagian depan papan panel, yang menunjukkan ukuran panjang setiap satuanya dalam satuan cm. Kemudian dari setiap satuan pada setiap titik yang telah dibuat siswa dapat membuat suatu bangun datar dengan menggunakan suatu benang dengan ukuran tertentu. Dari bangun yang telah dibuat tersebut siswa dengan bantuan guru akan dapat memahami setiap bagian-bagian dari bangun yang telah dibuatnya tersebut, kemudian dengan arahan guru juga, siswa dapat menentukan cara mencari keliling dan luas bangun yang telah dibuatnya serta menghitung berapa keliling dan luasnya. G. Metedologi Penelitian A. Rancangan dan Jenis Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian kualitatif jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan Muklis (2000:3). Adapan tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti dikalangan guru (Muklis, 2000:5). Dalam penelitian ini peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian pada obyek tertentu secara jelas dan sistematis. Peneliti menjelaskan data yang diperoleh dan memprediksi terhadap gejala berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Karakter penelitian tindakan kelas ini terbentuk dalam empat tahap diantaranya : 1. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan berupa kegiatan peneliti dalam merencanakan rangkaian langkah-langkah tindakan yaitu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing, menyiapkan media dan menyusun instrumen penelitian. 2. Tahap Tindakan Setelah rencana tindakan disiapkan oleh peneliti dan guru, langkah selanjutnya adalah melaksanakan rencana tersebut sebagai suatu tindakan. Tindakan yang dilakukan berupa pelaksanaan dari rencana guru untuk menerapkan suatu pendekatan penemuan terbimbing. 3. Tahap Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan secara cermat berupa kegiatan

pengumpulan data hasil pengamatan tingkah laku siswa selama kegiatan pembelajaran serta hasil belajar siswa dengan pendekatan penemuan terbimbing. Hasil observasi ini akan digunakan sebagai dasar untuk refleksi. 4. Tahap Refleksi Pada tahap refleksi, peneliti mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terkait proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan penemuan terbimbing guna menemukan permasalahan yang muncul selama kegiatan pembelajaran untuk kemudian dicari alternatife pemecahan masalahnya

B. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini peniliti melakukan kerjasama atau berkolaborasi dengan guru bidang studi Matematika kelas IV, kehadiran peneliti mutlak diperlukan dalam keseluruhan kegiatan penelitian. Kerjasama yang dilakukan peneliti dengan guru bidang studi matematika bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran terkait dengan pemahaman konsep bangun datar, kemudian dari permasalahan tersebut peneliti dan guru bersama-sama mencari alternative pemecahanya. Kehadiran peneliti statusnya tidak diketahui oleh subyek sebagai peneliti. Dengan cara ini di harapkan akan didapatkan data yang seobyektif mungkin demi kevalitan data yang diperlukan. C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian, guna memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SDN Tumpang 02 di Kecamatan Talun Kabupaten Blitar khususnya di kelas IV semester I Tahun ajaran 2009/2010.

D. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperoleh diantaranya: 1. Data keterlaksanaan pendekatan penemuan terbimbing pada tiap siklus Data keterlaksanaan pendekatan penemuan terbimbing merupakan data yang berisi indikator langkah-langkah atau prosedur dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing. Apabila indikator tersebut telah tercapai, maka pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing telah terlaksana dengan baik. 2. Data aktivitas siswa Data aktivitas siswa berisi tentang indikator-indikator aktivitas siswa yang dilakukan saat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan penemuan terbimbing. Dari data tersebut dapat diketahui keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing. Aktivitas yang akan diamati diantaranya :

Ketepatan siswa menggunakan media papan panel sesuai dengan petunjuk Kemampuan membuat bangun datar pada media papan panel yang telah disediakan berdasarkan petunjuk pada lembar kerja siswa (LKS).

Kemampuan siswa megidentifikasi dan menentukan keliling serta luas bangun datar yang telah dibuat dengan benar Kemampuan siswa menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari (terakai ciri-ciri, menentukan dan menghitung keliling serta luas bangun datar) dengan tepat

3.

Data pemahaman konsep bangun datar Data pemahaman konsep Matematika terkait konsep bangun datar

merupakan data yang berkaitan dengan aspek kognitif siswa. Data ini berisi hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep sesuai dengan tujuan pembelajaran yang beracuan pada target criteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran matematika yaitu 70 . 4. Data peningkatan pemahaman konsep bangun datar (keliling dan luas) Data peningkatan pemahaman konsep matematika terkait bangun datar berisi hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep bangun datar pada tiap siklus. Data hasil belajar pada tiap siklus tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui adakah peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep bangun datar terkait keliling dan luasnya dari proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan penemuan terbimbing E. Instrumen dan Prosedur Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observai , tes hasil belajar dan foto dokumentasi. 1. Lembar observasi Observasi dilakukan ketika terjadi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan penemuan terbimbing, untuk menjaring data terkait keterlaksanaan pendekatan penemuan terbimbing dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran. Adapun format instrument lembar observasi pembelajaran dan aktivitas siswa adalah sebagai berikut:
a. Lembar observasi pembelajaran bangun datar dengan pendekatan penemuan

terbimbing melalui media papan panel


No Aspek Penilaian Diskripsi Penilaian Ada / Skor

tidak ada 1. Pendahuluan 1. Mempersiapkan dan mengkondisikan kelas serta menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan 2. Melakukan kegiatan apersepsi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang 2. Inti Pembelajaran ingin dicapai 1. Membagi siswa dalam kelompok 2. Mengidentifikasi kebutuhan siswa 3. Mengadakan seleksi pendahuluan terprinsip-prinsip, pengertian, konsep dan generalisasiyang akan dipelajari.

4.

Menyeleksi media dan

problema atau tugas-tugas 5. Membantu memperjelas tugas atau problema yang akan dipelajari dan peranan masing-masing siswa

6.

Mengecek pemahaman siswa

terhadap masalah yang akan dipecahkan dan tugas-tugas siswa

7.
pada

Memberikan kesempatan

siswa untuk melakukan penemuan 8. Membantu siswa dengan informasi atau data jika diperlukan oleh siswa 9. Memberikan pemantapan dan penguatan terhadap hasil kegiatan yang dilakukan siswa

10.

Membantu siswa

merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil temuanya 3. Akhir pembelajaran 1. Melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah dilakukan 2. Menyediakan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh masing-masing 4. Penerapan pendekatan penemuan siswa 1. Mengarahkan siswa dalam penggunaan media papan panel secara benar

terbimbing melalalui media papan panel

2. Membimbing siswa dalam


melakukan kegiatan (membuat bangun datar serta identifikasi bangun datar yang telah dibuat pada papan panel ) 3. Mengarahkan dan membimbing siswa dalam menarik kesimpulan (menemukan konsep bangun datar terkait rumus keliling dan luas bangun datar sesuai dengan bangun yang dibuat pada papan panel)

5.

Pengelolaan kelas

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan 2. Mampu menguasai kelas (mengaktifkan siswa dalam melakukan kegiatan )

6.

Penilaian

1. Penilaian sesuai dengan kompetensi yang seharusnya dicapai 2. Kriteria penilaian jelas dan dapat diukur

Keterangan: 3 = Sangat baik, jika indicator telah tercapai 100% 2 = Baik, jika indicator telah tercapai 80% 1 = Kurang baik, jika indicator telah tercapai 60% 0 = Tidak baik, jika indicator telah tercapai 50% Pengamat Mudjiatin, S. Pd
b. Lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran bangun

datar dengan pendekatan penemuan terbimbing melalui media papan panel

No 1

Aktivitas Siswa 0 Ketepatan siswa menggunakan media papan panel sesuai dengan petunjuk Skor 3 : Jika 100% siswa tepat dalam menggunakan media papan panel sesuai dengan petunjuk Skor 2 : Jika 80% siswa tepat dalam menggunakan media papan panel sesuai dengan petunjuk Skor 1 : Jika 60% siswa tepat dalam menggunakan media papan panel sesuai dengan petunjuk Skor 0 : Jika 50% siswa tepat dalam menggunakan media papan panel sesuai dengan petunjuk 1

Skor 2

Keterangan 3

2.

Kemampuan membuat bangun datar pada media papan panel yang telah disediakan berdasarkan petunjuk pada lembar kerja siswa (LKS). SSkor 3 = Jika 100% siswa mampu membuat bangun datar pada media papan panel yang telah disediakan berdasarkan petunjuk pada lembar kerja siswa (LKS). SSkor 2 = Jika 80% siswa mampu membuat bangun datar pada media papan panel yang telah disediakan berdasarkan petunjuk pada lembar kerja siswa (LKS). SSkor 1 = Jika 60% siswa mampu membuat

bangun datar pada media papan panel yang telah disediakan berdasarkan petunjuk pada lembar kerja siswa (LKS). SSkor 0 = Jika 50% siswa mampu membuat bangun datar pada media papan panel yang telah disediakan berdasarkan petunjuk pada lembar kerja siswa (LKS). 3. Kemampuan siswa megidentifikasi dan menentukan keliling serta luas bangun datar yang telah dibuat dengan benar Skor 3 = Jika 100 % siswa mampu siswa megidentifikasi dan menentukan keliling serta luas bangun datar yang telah dibuat dengan benar Skor 2 = Jika 80 % siswa mampu siswa megidentifikasi dan menentukan keliling serta luas bangun datar yang telah dibuat dengan benar Skor 1 = Jika 60 % siswa mampu siswa megidentifikasi dan menentukan keliling serta luas bangun datar yang telah dibuat dengan benar Skor 0 = Jika 50% siswa mampu siswa megidentifikasi dan menentukan keliling serta luas bangun datar yang 4. telah dibuat dengan benar Kemampuan siswa menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari (terakai ciri-ciri, menentukan dan menghitung keliling serta luas bangun datar) dengan tepat

Skor 3 = jika 100% siswa mampu menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari (terakai ciri-ciri, menentukan dan menghitung keliling serta luas bangun datar) dengan tepat Skor 3 = jika 100% siswa mampu menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari (terakai ciri-ciri, menentukan dan menghitung keliling serta luas bangun datar) dengan tepat Skor 3 = jika 100% siswa mampu menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari (terakai ciri-ciri, menentukan dan menghitung keliling serta luas bangun datar) dengan tepat Skor 3 = jika 100% siswa mampu menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari (terakai ciri-ciri, menentukan dan menghitung keliling serta luas bangun datar) dengan tepat

2. Tes hasil belajar Tes ini dilakukan untuk memperoleh data berupa pemahaman konsep siswa terkait pemahaman bangun datar, dari tes ini dapat diketahui

pencapaian hasil belajar siswa dalam penguasaan bahan/materi pelajaran yang telah dipelajari. Hasil tes ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menindaklanjuti proses pembelajaran pada siklus selanjutnya agar memperoleh hasil yang lebih baik. 3. Foto Dokumentasi Foto dokumentasi diambil ketika terjadi proses pembelajaran dari tahap pra tindakan, dan pelaksanaan siklus. Hasil foto dokumentasi ini akan mempelihatkan beberapa aktivitas yang dilakukan siswa ketika mengikuti pembelajaran dengan penerapan pendekatan penemuan terbimbing, dengan maksud untuk membandingakan keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan ini. Prosedur pengumpulan data dilakukan dalam empat tahap diantaranya : 1. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti bersama guru merancang tindakan yang akan dilakukan dalam pembelajaran meliputi telaah Kurikulum untuk menentukan kompetensi dasar yang sesuai dengan masalah penelitian. Selanjutnya membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan media dan pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, menyusun soal tes dan lembar pengamatan

3.

Tahap Pelaksanaan Tindakan Setelah rencana tindakan disiapkan oleh peneliti dan guru, langkah

selanjutnya adalah melaksanakan rencana tersebut sebagai suatu tindakan.

Pada tahap ini mengobservasi/melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran. 4. Tahap Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini dilakukan secara cermat mengenai pelaksanaan tindakan. Pengamatan pada tahap ini ditekankan pada masalah-masalah dan tujuan penelitian. Hasil observasi akan digunakan sebagai dasar untuk refleksi. 5. Tahap Refleksi Pada tahap refleksi, peneliti mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan untuk mengetahui hasil dan pengaruh tindakan pada kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini, peneliti dan observer melakukan diskusi untuk memaknai data yang diperoleh. Selanjutnya peneliti akan membandingkan seberapa besar pemahaman siswa sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Semua tindakan akan terus dilakukan sesuai dengan urutan tahapan. Hasil refleksi pada penelitian tindakan kelas ini digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menyusun rencana tindakan siklus berikutnya. Adapaun langkah-langkah kerja selama penelitian adalah sebagai berikut: a. Pra Tindakan Sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan pembelajaran yang belum mengembangkan pendekatan dengan penemuan terbimbing, pembelajaran masih dilakukan secara tradisional. Dalam tahap ini peneliti berperan sebagai guru sedangkan sebagai observernya guru bidang studi matematika kelas IV. Dari hasil observasi dapat diketahui permasalahan yang selama ini dihadapi

oleh siswa terkait pemahaman bangun datar (persegi panjang dan segitiga dan jajar genjang). Selain itu tahap ini digunakan sebagai pembanding antara keadaan sebelum dan sesudah diterapkanya pendekatan penemuan terbimbing. Instrumen yang digunakan sama dengan instrument pada saat tindakan. b. Rencana siklus I 1. Perencanaan Berdasar hasil refleksi dari kegiatan pra siklus, peneliti akan merancang persiapan pelaksanaan tindakan yang diterapkan pada siklus I, diantaranya :
a. Peneliti bersama guru bidang studi bermusyawarah terkait dengan

penggunaan pendekatan penemuan terbimbing dengan bantuan suatu media papan panel. Dari musyawarah disepakati hari dan materi yang sesuai (materi dasar tentang bangun datar (menentukan keliling persegi panjang dan segitiga)) yang akan diajarkan dengan pendekatan penemuan terbimbing.
b. Menyiapkan perlengkapan yang digunakan untuk pelaksanaan

pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing berupa sumber belajar maupun media pembelajaran.
c. Menyiapkan instrumen yang akan digunakan dalam melakukan tindakan

2.

Pelaksanaan Kegiatan pada tahap ini berupa penerapan perencanaan pada siklus I yaitu melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing. Adapun gambaran rencana pembelajaran yang akan diterapkan antara lain :

a. Pada awal pembelajaran, guru mengucapkan salam, melakukan presensi dan melakukan apersepsi b. Kegiatan Inti 1. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa 2. Wakil dari kelompok mengambil media berupa papan panel beserta benang siet yang telah disiapkan guru
3. Siswa memahami perintah/langkah kerja sesuai dengan LKS

4. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk melakukan pengukuran berdasarkan perintah yang ada di LKS 5. Wakil dari masing kelompok menuliskan dan menjelaskan hasil pengerjaan LKSnya di depan kelas
6. Guru memberikan pemantapan dan penguatan terhadap jawaban

siswa c. Kegiatan Akhir 1. Siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi tentang apa yang telah dipelajari, dirasakan dan diinginkan siswa berkaitan dengan materi yang telah dipelajari 2. Siswa bersama guru membuat kesimpulan berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

3. Siswa mengerjakan soal evaluasi 4. Siswa bersama guru membahas soal evaluasi 5. Salam penutup

d.

Observasi Observasi dilaksanakan untuk mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing berlangsung. Kegiatan observasi mengacu pada lembar observasi yang telah disusun pada tahap perencanaan. Data hasil observasi ini digunakan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan yang terjadi selam proses pembelajaran sebagai acuan perbaikan pada siklus berikutnya.

e.

Refleksi Dalam refleksi ini, peneliti menganalisis terkait proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menemukan permasalahan-permasalahan yang muncul selama pelaksanaan pendekatan penemuan terbimbing dengan menggunakan media papan panel dilakukan. Siklus I diakhiri jika hasil penelitian sudah mencapai presentase keberhasilan 70 % dengan criteria cukup, jika belum tercapai maka penelitian siklus I diulangi dengan materi yang sama, akan tetapi tingkat isi materi lebih luas/berkembang. c. Rencana siklus II Tahap-tahap penelitian pada siklus II sama tahapan-tahapan pada siklus I akan tetapi materi yang diajarkan pada siklus II ini yaitu menemukan luas bangun datar (persegi panjang dan segitiga). Hanya saja data yang diperoleh dari siklus I digunakan sebagai acuan untuk siklus II, sebab dari hasil refleksi dari siklus I peneliti akan menemukan kelemahan dan kelebihan yang muncul pada siklus I,. Hal analisis tersebut dapat dilakukan perbaikan pada siklus II. Prosentase keberhasilan pada siklus direncanakan lebih

meningkat dari siklus II yaitu mencapai 70 % dengan criteria baik. Dan jika target ketercapain pada siklus II belum muncul, maka siklus II diulangi dengan materi sama, akan tetapi tingkat isi materi lebih berkembang.

d.

Rencana siklus III dan siklus selanjutnya Tahap pelaksanaan pada siklus III maupun siklus selanjutnya secara garis besar tahapan-tahapan pelaksanaanya sama dengan tahapan pelaksanaan pada siklus I dan II. Pada hasil refleksi siklus II dijadikan acuan untuk memperbaiki siklus III maupun siklus berikutnya. Data hasil pembelajaran pada siklus III maupun siklus berikutnya dianalisis dan dijadikan penentu apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah mencapai tingkat pemahaman konsep seperti yang diharapkan peneliti. Siklus III maupun selanjutnya diakhiri dengan prosentase keberhasilan 80 % dengan criteria baik.

F. Analisis Data Tehnik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari tehinik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Semua data perolehan nantinya akan dikategorikan menjadi kelompok-kelompok data berdasarkan rumusan masalah. Data yang diperoleh dari hasil tes dan observasi aktivitas belajar siswa akan di analisis secara kualitatif dengan cara mendeskripsikan data secara jelas. Data kuantitatif dari hasil tes, penilaianya didasarkan atas tingakat kesulitan pada tiap butir soal dan akan berdasar jawaban siswa(sejauh mana pemahaman siswa terkait materi yang diajarkan). Sedangakan untuk data kualitatif dianalisis dengan cara mendeskripsikan

beberapa aktivitas siswa, selama kegiatan pembelajaran dan sejauh mana keterlaksanaan penerapan pendekatan penemuan terbimbing.

G. Pengecekan Keabsahan Temuan Pengecekan keabsahan temuan, peneliti menggunakan tehnik trianggulasi yaitu memadukan data hasil observasi yang diperoleh dari dua orang pengamat (Guru bidang studi matematika dan guru kelas) dan peneliti sendiri. Dengan tehnik ini diharapkan data-data yang diperoleh selama kegiatan penelitian benar-benar valid. H. No 1 Jadwal Penelitian Kegiatan 1 Tahap Pendahuluan Penyusunan proposal Penyusunan instrumen penelitian 2 Tahap pelaksanaan Pra tindakan Siklus I Siklus II Siklus III 3 Siklus Berikutnya Tahap penyelesaian Penyusunan laporan x x x x x x x x x x x x 2 Desember 3 4 5 1 2 Januari 3 4 5

DAFTAR RUJUKAN Asnawir, H. Dr. Prof . 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. Cahya, Antonius. 2006. Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan Menyajikanya dengan Menarik. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta. Ibrahim, H. M.Sc. dkk. 2000. Media pembelajaran. Departemen Pendidikan nasional Universitas Negeri Malang fakultas Pendidikan. Rusefendi. E. E, Prof, S. Pd M.Sc. 1998. Pengantar Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika. Bandung: Tarsito http:// Suchaini. Wardpress. Com / 2008/12/15/ Pengertian-Pemahaman-KonsepMatematika. http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/tahapan-pembelajaran-penemuan.html. Diakses tanggal 6 Desember 2009 Sutiarso, Sugeng. Roblem Posing: Strategi Efektif Meningkatkan Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika. Journal. Volume 6 No.5.2000. hal. 631. Umayaroh, S. 2004. Pembelajaran Geometri Bidang datar Berorientasi pada Teori Belajar Piaget. Malang: Jurnal Pendidikan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I SATUAN PENDIDIKAN : SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER ALOKASI WAKTU : MATEMATIKA : IV/1 : 3 x 35 Menit

A. STANDAR KOMPETENSI Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah B. KOMPETENSI DASAR

Menentukan keliling persegi panjang dan segitiga

C. INDIKATOR

Mengenal dan menemukan keliling persegi panjang dan segitiga melalui pendekatan penemuan terbimbing dengan media papan panel

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pendekatan penemuan terbimbing dengan media papan panel, siswa dapat mengenal dan menunjukkan cirri-ciri bangun persegi panjang dan segitiga

Melalui pendekatan penemua terbimbing dengan media papan panel, siswa dapat mencari dan menentukan rumus keliling persegi panjang dan segitiga.

Melalui LKS pada pembelajaran penemuan terbimbing dengan media papan panel, siswa dapat membuat beberapa contoh bangun datar jajar genjang dan segitiga dengan ukuran yang berbeda serta menentuka dan menghitung keliling dan luas segitiga yang telah dibuatnya.

E. MATERI PEMBELAJARAN Keliling dan Luas

F. SKENARIO PEMBELAJARAN No 1. Langkah - langkah Pembelajaran KEGIATAN AWAL Pra KBM - Salam dan Doa - Presensi Apersepsi
- Guru menggali potensi siswa terkait

Waktu ( 10 )

Metode

Tanya jawab Inkuiri Kontruktivisme

materi yang telah diajarkan pada pertemuan Minggu sebelumnya. Anak-anak Minggu yang lalu kita semua telah mengenal salah satu bangun datar. Bangun datar apakah yang sudah kita pelajari? (Sesuai jawaban siswa, sambil guru menunjukkan bangun persegi panjang dan segitiga). Memiliki bagian-bagian apa saja bangun berikut? Masih ingatkah kalian rumus bangun persegi panjang dan segitiga ini? Siapa diantara kalian yang dapat menuliskan rumusnya? Buktikan rumus yang kalian katakan melalui kegiatan penemuan! Nah pada

kesempatan ini kita akan bersamasama mempelajari dan menemukan rumus keliling persegi panjang dan segitiga melalui media papan panel, sehingga kamu nanti dapat menerapkan rumus ini untuk memecahkan masalah. - Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan tentang Mengenal dan menentukan rumus keliling persegi panjang dan segitiga dengan pendekatan penemuan terbimbing melalui media papan panel

2.

KEGIATAN INTI

( 45 ) Masyarakat belajar

Siswa dibagi menjadi 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3 siswa

Siswa diberikan arahan guru terkait pembelajaran yang akan dilakukan. Anak-anak , pada kesempatan ini kita akan melakukan kegiatan penemuan tentang rumus keliling persegi panjang dan segitiga. Untuk itu ikuti pembelajaran ini dengan cermat dan sungguh-sungguh!

Masing-masing kelompok maju untuk mengambil media dan alat (media papan panel dan benang siet)

Pemodelan

yang digunakan untuk penemuan. pada masing-masing kelompok.

Eksperimen inkuiri Kontruktivisme

Siswa melakukan kegiatan penemuan berdasarkan lembar kerja siswa(LKS)

Setiap kelompok membuat bangun persegi panjang terlebih dahulu, kemudian sesudah diketemukan rumusnya dilanjutkan dengan membuat gambar segitiga. Masyarakat belajar inkuiri

Siswa mengidentifikasi bagianbagian bangun datar yang telah dibuat dan mencatat hasil identifikasinya (crriciri berapa banyak sisi dan ukuran panjangnya) Masyarakat belajar

Siswa berdiskusi terkait menemukan dan menentukan rumus keliling persegi panjangdan segitiga yang telah dibuat. Diskusi

Siswa mendiskusikan permasalahan/soal terkait penerapan rumus yang telah ditemuakan. Penilaian

Guru memantau serta mengarahakan kegiatan siswa sambil mengamati pembelajaran dengan lembar pengamatan pelaksanaan pendekatan penemuan terbimbing (lembar observasi aktivitas siswa) Demonstrasi

Wakil dari masing-masing kelompok melaporkan hasil kerjanya di depan kelas. Penguatan

Guru memberikan penguatan dan

pemantapan terhadap jawaban siswa. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait hal-hal yang belum dipahami. KEGIATAN AKHIR

(15 ) Refleksi

Siswa melalui bimbingan guru melakukan refleksi tentang apa yang dipahami, dirasakan dan diinginkan siswa berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan. - Siswa menulis rangkuman materi - Siswa mengungkapkan perasaanya terkait pembelajaran yang telah dilakukan. Penilaian otentik

Siswa mengerjakan soal evaluasi Siswa bersama guru membahas soal evaluasi Salam penutup.

F. Sarana dan Sumber Belajar 1. Sarana

Papan panel Benang siet (sulam) Bangun persegi panjang dan segitiga Papan tulis dan penggaris Kurikulum KTSP mata pelajaran IPS kelas IV tahun 2006

2. Sumber Belajar

Buku paket Terampil berhitung Matematika kelas IV halaman 115-134 penerbit Erlangga tahun 2007

Buku paket Matematika kelas IV, halaman 54-72 penerbit Erlangga tahun

2004 F. PENILAIAN 1. Prosedur penilaian Penilaian proses : Proses melakukan penemuan Penilaian hasil : hasil belajar siswa 2. Jenis / bentuk penilaian a. Penilaian proses : pengamatan penemuan dengan pendekatan penemuan terbimbing melalui media papan panel b. Penilaian hasil : 3. a. b. Lembar kerja siswa Soal evaluasi Alat penilaian Proses Lembar pengamatan pelaksanaan kegiatan penemuan dalam pembelajaran penemuan terbimbing Produk/hasil

G. DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran I : Rangkuman Materi 2. Lampiran I : Lembar Kerja Siswa 3. Lampiran I : Kunci LKS 4. Lampiran I : Soal Evaluasi 5. Lampiran I : Kunci Evaluasi 6. Lampiran I : Kriteria Penilaian Tumpang, Desember 2009 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Matematika Praktikan

Sult oni, S.Pd

Mudjiatin, S. Pd

Siti Nurjanah NIM. 207153453931

Lampiran I RANGKUMAN MATERI


Bangun dibedakan menjadi 2 macam yaitu bangun datar dan bangun

ruang. Bangun datar adalah bangun yang memiliki permukaan rata dan datar. Sedangkan bangun ruang adalah bangun yang memiliki ruangan dan dapat ditempati oleh sesuatu. Contoh bangun datar diantaranya : persegi panjang, persegi, lingkaran, termasuk juga jajar genjang dan segitiga Untuk mengenal bagian-bagian dari bangun jajar genjang dan segitiga kita dapat mencarinya melalui salah satu media yaitu media Papan Panel atau Papan Berpaku, Dimana dengan media tersebut dapat memudahkan kita dalam memahami dan mengenal bagian-bagian serta mencari keliling bangun datar tersebut. a. Bangun jajar genjang Contoh : Dari gambar tersebut .kita dapat mengetahui bagian-bagian persegi . . . .
. . d . . . . . . . c . . . . .

panjang yaitu memiliki 4 sisi : ab, bc, cd dan da. Dimana kedua sisi yang saling berhadapan sama panjang. Yaitu sisi ab = cd dan sisi ac = da

* Sedangkan Keliling persegi panjang abcd yaitu dapat dihitung dengan cara menjumlahkan keempat sisinya yaitu = ab + bc + cd + ad = 5 cm + 3 cm + 5 cm + 3 cm = 16 cm Atau juga dapat ditemukan bahwa ab = dc dan bc = da, maka rumus keliling jajar genjang abcd dapat ditemukan/ditulis rumus : Keliling abcd = 2 x ( ab + bc )

b. Bangun Segitiga Contoh :


. . . c . . . . . . . . . . . . . . . .

Dari gambar tersebut kita dapat mengetahui bagian-bagian segitiga diantaranya memiliki 3 sisi dimana ukuran panjang sisinya ada yang ukuranya sama dan dan ada juga yang memiliki ukuran sisi yang berbeda tergantung jenis bangun segitiganya (segitiga siku-siku, sama kaki, maupun sama sisi), selain itu segitiga juga memiliki alas dan tinggi. Segitiga siku-siku ini memiliki panjang sisi yangberbeda

3 Sisi segitiga siku-siku yaitu sisi ab, bc dan ca * Mencari keliling segitiga abc yaitu dengan menjumlahkan ketiga sisisnya yaitu = ab + bc + ca maka rumus keliling segitiga abc dapat ditemukan/ditulis rumus :

Keliling segitiga abc = ab + bc + ac

Nama

LAMPIRAN II LEMBAR KERJA SISWA

kelompok : No Absen :

I.

Judul

: Keliling persegi panjang dan Segitiga : Menemukan dan menghitung rumus keliling persegi panjang dan segitiga

II. Tujuan III. Pelaksanaan Hari / Tanggal Waktu

: Kamis, 24 Desember 2009 : 30 Menit

IV. Media Pembelajaran: papan panel, benang siet dan penggaris V. Langkah Kerja
A. Menemukan dan menghitung keliling jajar genjang 1.

Buatlah bangun datar jajar genjang dengan menggunakan benang siet pada media papan panel!

2. Berilah nama bangun datar yang telah kalian buat tadi pada tiap titik

sudutnya! 3. Identifikasikan dan catatlah ciri-ciri bangun yang telah kalian buat tersebut sesuai dengan pertanyaan berikut! a. Ciri-ciri apa saja yang dimiliki bangun tersebut! ......................................................................................................... ........................................................................................................................ ............... b. Hitunglah berapa satuan panjang yang dimiliki oleh masing-masing sisis bangun yang kalian buat? .............................................................................................................. ........................................................................................................................ ..........

c. Apa yang kalian ketahui tentang pengertian keliling? ......................................................................................................... .............. d. Tentukan rumus keliling bangun yang telah kalian buat tersebut! ......................................................................................................... ........................................................................................................................ ............. e. Hitunglah berapa keliling bangun tersebut? ........................................................................................................ ................
B. Menentukan dan menghitung keliling segitiga 1. Buatlah bangun datar segitiga dengan menggunakan benang siet pada media

papan panel!
2. Berilah nama bangun datar yang telah kalian buat tadi pada tiap titik sudutnya!

3. Identifikasikan dan catatlah ciri-ciri bangun yang telah kalian buat tersebut sesuai dengan pertanyaan berikut! a. Ciri-ciri apa saja yang dimiliki bangun tersebut! ......................................................................................................... ........................................................................................................................ ...............
b. Termasuk bangun segitiga apakah yang kalian gambar tadi?

c. Hitunglah berapa satuan panjang yang dimiliki oleh masing-masing sisis bangun yang kalian buat? .............................................................................................................. ........................................................................................................................ .......... d. Apa yang kalian ketahui tentang pengertian keliling? ......................................................................................................... ..............

e. Tentukan rumus keliling bangun yang telah kalian buat tersebut! ......................................................................................................... ........................................................................................................................ .............. f. Hitunglah berapa keliling bangun tersebut? ........................................................................................................ ...............

LAMPIRAN III KUNCI LKS A. Bangun persegi panjang N o 1. Nama Bangun Persegi panjang ABCD Ciri-ciri yang Dimiliki - Memiliki 4 sisi yang tidak sama panjang. Sisi AB = 4 cm Sisi BC = 3 cm Sisi CD = 4 cm Sisi DA = 3 cm 2. 3 Berdasar jawaban siswa Berdasar jawaban siswa Rumus K = AB+BC+CD+DA Kelilingnya K =4cm+3cm+4 cm+3cm = 14 cm

B. Bangun segitiga N o 1. Nama Bangun segitiga KLM Ciri-ciri yang Dimiliki - Memiliki 3 sisi yang tidak sama panjang. Sisi KL = 4 cm Sisi LM = 3 cm Sisi MK = 5 cm 2. 3 Berdasar jawaban siswa Berdasar jawaban siswa Rumus K = KL+LM+MK Kelilingnya K =4cm+3cm+5 cm= 12 cm

LAMPIRAN IV Waktu : 10 Menit SOAL EVALUASI

Nama : Nomor Absen :

I. Berilah tanda silang(X) pada huruf a,b, c dan d pada jawaban yang paling tepat! 1. Bangun dibedakan menjadi 2 yaitu ..
a. b.

Bangun datar dan bangun kubus Bangun ruang dan bangun segitiga a. Kubus b. Segitiga

c. Bangun datar dan bangun ruang d. Bangun ruang dan balok c. Jajar genjang d. lingkaran c. 2 x (p+l) d. Sisi + sisi + sisi c. 3 cm

2. Bangun yang terdiri atas 3 sisi adalah bangun

3. Rumus Keliling persegi panjang adalah

a. Panjang + lebar b. Alas x tinggi


a.

4. Bangun yang memiliki hasil keliling 20 adalah ..........

7 cm 6 cm 5 cm
b.

2 cm 8 cm

d. 4 cm

2 cm

5. M 5 cm K 3 cm I. 1. 8 cm

Keliling bangun berikut adalah .. a. 10 cm L c. 16 cm b. 14 cm d. 18 cm

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! Tentukan keliling dan luas bangun berikut!
a.

D Luas A R B =

Keliling =

b. ling = Luas =

Keli

Lampiran V KUNCI JAWABAN EVALUASI

I. 1. C 2. B 3. C 4. B 5. C II.
1. a. K = 2 x ( 6 + 5) = 22 cm

b. K = 6 cm + 8 cm + 7 cm = 21 cm

LAMPIRAN VI Format Penilaian Proses Aspek yang dinilai Percobaan sesuai Kebenaran dengan langkah 3 kerja 2 1 Mengidenti fikasi 3 2 1 3 2 1 Keterangan Kerjasama

No

Nama Siswa

Keterangan : A. Percobaan sesuai langkah kerja Skor 3 = Jika siswa melakukan penemuan secara runtut sesuai dengan langkah kerja

Skor 2 = Jika siswa melakukan penemuan kurang runtut sesuai dengan langkah kerja Skor 1 = Jika siswa tidak melakukan penemuan secara runtut sesuai dengan langkah B. Kebenaran mengidentifikasi bangun dan menemukan rumus. Skor 3 = Jika siswa benar dalam mengidentifikasi bangun dan menemukan rumus Skor 2 = Jika siswa benar dalam mengidentifikasi bangun dan menemukan rumus Skor 1 = Jika siswa benar dalam mengidentifikasi bangun dan menemukan rumus C. Keaktifan Skor 3 = Jika siswa atas kesadaran sendiri saling membantu dalam memecahkan permasalahan dalam LKS Skor 2 = Jika siswa atas kesadaran dari guru atau teman saling membantu dalam memecahkan permasalahan dalam LKS Skor 1 = Jika siswa tidak saling membantu dalam memecahkan permasalahan dalam LKS Nilai Akhir (NA)
N. Keaktifan + N. Ketepatan +N. Kerjasama = 3

Keterangan Penilaian :
Penilaian Kualitatif Kuantitatif 3 2 90-100 80-89 Penilaian

Penilaian Produk / Hasil

Penilaian hasil berdasarkan hasil dari pengerjaan soal evaluasi

Nilai maksimal 10

Nilai Hasil = Jumlah jawaban yang betul 10

X 10

Nilai Akhir = NP + NH 2

You might also like