You are on page 1of 15

JENIS DAN BUDIDAYA CABAI RAWIT

Disusun Untuk Melengkapi Tugas : Bahasa Indonesia Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti UAN Tahun Pelajaran 2011/2012

Disusun Oleh : 1. Fatkhul Ulum 2. Rudi Setywan 3. A. Muiz Nur Dahlan 4. Ikhwan Akbar 5. Moh. Arif Wafa 6. Imam Saiful Rizki

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM AMBULU JEMBER 2011/2012


1

PENGESAHAN Karya tulis ini telah disahkan dan disetujui oleh : Mengetahui Kepala sekolah SMP ISLAM AMBULU

Drs. Lukman H.S

PERSEMBAHAN
Karya tulis yang berjudul KARYA SASTRA ini penulis persembahkan kepada : 1. Bpk. Lukman yang telah membimbing kami sehingga menjadi seperti ini.
2. Bapak dan ibu guru yang membimbingku terutama Bapak. Drs. Lukman H.S yang

memberi pengarahan dalam pembuatan karya tulis ini.


3. Adik-adik kelas VII dan VIII SMP ISLAM Ambulu yang memberi dorongan.

4. Teman-temanku yang telah membantuku dalam membuat karya tulis ini.

Penulis

MOTTO :
-

Rajin Pangkal Pandai Gunakan Waktu Sebaik-Baiknya Pengalaman Adalah Guru Yang Terbaik Modal Terbesar Adalah Pengetahuan

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan taufiqnya serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis ini disusun untuk melengkapi tugas pelajaran Bahasa Indonesia sebagai syarat untuk mengikuti UAN 2011/2012. Dalam menyelesaikan karya tulis ini penulis mendapat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1. Bapak Drs. Lukman H.S selaku pembimbing I
2. Teman-temanku yang memberi dorongan padaku.

Penyusun menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan, masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan karya tulis ini semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca untuk umumnya dan bermanfaat untuk penulis pada khususnya. Penulis Fatkhul Ulum

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... HALAMAN MOTTO .................................................................................................. HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. KATA PENGANTAR .................................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1.2. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1.3. Ruang Lingkup Masalah ...................................................................... 1.4. Metode Dan Teknik Penulisan .............................................................

1 2 3 4 5 6 7 7

BAB II

PEMBAHASAN ...........................................................................................
2.1. Asal Usul Dan Jenis Cabai Rawit ........................................................ 2.2. Kegunaan Cabai Rawit ........................................................................ 2.3. Memilih Biji Untuk Benih ................................................................... 2.4. Persiapan Bertanam Dan Panen ...........................................................

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 3.1. Kesimpulan .......................................................................................... 3.2. Saran .................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

Ternyata tidak mudah bagaimana mengusut bagaimana dan seperti apa sebenarnya cabai rawit itu. Pasalnya tanaman cabai disetiap tempat mempunyai nama lokal dan memiliki ciri serta kekhasan sendiri-sendiri. Oleh karena itu, penulis mengangkat tema Budidaya Cabai Rawit. Hal ini diharapkan bisa dapat membantu pembaca mengetahui lebih detail cara bertani cabai yang baik. 1.2. Tujuan penelitian Setiap tindakan yang dilakukan dengan sadar tentu mempunyai tujuan. Adapun tujuan penulisan karya ini adalah sebagai berikut : 1. Ingin mengetahui secara detail pengetahuan budidaya cabai rawit. 2. Ingin mengetahui macam-macam cabai rawit 3. Ingin mengetahui kegunaan cabai rawit.
4. Ingin mengetahui cara penanaman cabai rawit

5. Ingin mengetahui asal usul cabai rawit

1.3.

Ruang Lingkup Penelitian Dalam penulisan karya tulis ini perlu pembahasan ruang lingkup agar penelitian

menjadi terarah, adapun pembahasan ruang lingkup dalam penelitian karya tulis ini adalah sebagai berikut : 1. Asal usul cabai rawit 2. Kegunaan cabai rawit 3. Memilih biji untuk benih 4. Persiapan bertanam dan panen 1.4. Metode dan teknik penulisan Dalam penyusunan karya tulis yang berjudul Budidaya Cabai Rawit ini penyusun menggunakan metode dan teknik uji studi pustaka, penulis tidak melakukan pengamatan / observasi, melainkan penyusun mempelajari buku-buku bacaan baik itu surat kabar maupun majalah yang isinya ada hubungannya dengan tema yang penyusun angkat tersebut.

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Asal Usul Dan Jenis Cabai Rawit Tanaman cabai berasal dari dataran Benua Amerika, tepatnya di Amerika Latin dengan garis lintang 0-30o LU dan 0-30o LS. Cabai yang dulunya merupakan tanaman liar dan disebarkan oleh burung (cabai burung) mempunyai nama Ilmiah Capsicum Frutescens, C. Pendulum, C. Baccatum dan C. Chinense, karena ukuran buahnya yang kecil di Indonesia cabai ini dikenal dengan nama cabai rawit. Adapun jenis cabai rawit sebagai berikut: a. Cabai rawit /cengek leutik Buahnya kecil dan berdiri tegak pada tangkainya. Buah muda warna hijau dan akan berwarna merah setelah tua. b. Cengek domba/ cengek Bodas Buahnya lebih besar dari cengek leutik dan warna buah muda putih, sedangkan buah tua jingga. c. Ceplik Buahnya besar berwarna hijau waktu amsih muda dan menjadi merah setelah tua.

2.2. Kegunaan Cabai Rawit Selain untuk sayuran cabai rawit mempunyai kegunaan yang lain. Dengan beberapa keunggulan itu, cabai rawit dianggap penting untuk dijadikan bahan ramuan industri makanan, minuman, maupun farmasi. Malahan dengan kandungan vitamin A yang tinggi, selain bermanfaat untuk kesehatan mata, juga manjur untuk menyembuhkan penyakit tenggorokan, karena rasanya yang sangat pedas (mengandung capsicol-semacam minyak asiri yang tinggi), cabai rawit bisa menggantikan fungsi minyak gosok untuk mengurangi rasa pegal-pegal, reumatik sesak nafas, juga gatal-gatal. Dengan ketajaman aromanya, konon cabai rawit bisa digunakan untuk menyembuhkan radang tenggorokan akibat udara dingin serta mengatasi polio. Menurut hasil penelitian Departemen Kesehatan dan J. Kloppenburg-Versteegh, cabai rawit cukup ampuh untuk pengobatan sakit perut, mulas, bisul, iritasi kulit, dan sekaligus untuk stimulan (perangsang) misalnya perangsang nafsu makan.

10

2.3. Memilih Biji Untuk Benih Buah cabai yang sudah dipilih untuk dijadikan asal benih dibelah secara membujur, kemudian bijinya dikeluarkan satu-persatu dan langsung dijemur sampai kering. Bisa juga buahnya yang dikeringkan, kalau sudah kering bijinya dikeluarkan. a. Biji calon benih Untuk mendapatkan biji yang baik, rendam biji diember, apabila terapung buang saja dan yang tenggelam digunakan untuk benih. b. Benih yang baik Benih yang baik bisa kita dapatkan dengan cara menjemur biji sampai kering selama 3 hari. Kemudian biji yang tampak tebal, bentuknya seragam dan permukaanya bersih. c. Menyimpan benih Setelah dipilih, benih dimasukkan kedalam kemasan diberi lubang angin dan disimpan ditempat kering. Dengan penyimpanan yang baik biji atau benih bisa tahan lama sampai 2 tahun. d. Daya tumbuh benih Daya tumbuh benih setelah disimpan lama masih bisa tinggi (mencapai 80%) e. Keperluan untuk penanaman Dengan benih yang baik, untuk penanaman cabai seluas satu hektar, hanya diperlukan buah penghasil biji calon benih sebanyak kurang lebih 20 kg.

11

2.4. Persiapan Bertanam Dan Panen a. Pembenihan 1. Tempat Pembenihan Tempat pembenihan atau penyemaian benih umumnya berupa bedengan dan polibag (kantong plastik). Dari kedua tempat tersebut, yang banyak digunakan petani yaitu penyemaian benih dibedengan. 2. Cara Pembenihan Benih yang sudah disiapkan sebaiknya tidak langsung disemaikan ditempat pembenihan. Namun ada beberapa perlakuan yang mesti dilakukan sebelum penyemaian ini, a. b. c. d. Direndam air hangat Direndam pestisida Penyemaian benih Pertumbuhan tunas benih

b. Pembibitan 1. Pemindahan Bibit pemindahan bibit kepolibag dilakukan untuk bibit yang berasal dari bedengan. Sedangkan bibit yang disemaikan dipolibag tidak harus dilkakukan pemindahan kecuali pertumbuhan bibit terlalu rapat.

12

2.

Pemeliharaan Bibit

Selama ditempat pembibitan lanjutan, tanaman muda memerlukan pemeliharaan itu meliputi hal-hal berikut: Penyiraman sekurang-kurangnya sekali sehari Pengendalian hama Pengendalian penyakit Pemberian pupuk Pemupukan tersebut dilakukan 2 minggu setelah tanaman dipindahkan. Jenis dan takaran pupuknya dengan cara dibagi rata sesuai dengan frekuensi pemupukan umumnya. Dua minggu setelah pemupukan, diperkirakan kondisi tanaman sudah cukup kuat untuk dipindahkan kelahan pertanaman. C. Pemeliharaan Tanaman pemeliharaan tanaman diperlukan agar tanaman bisa tumbuh subur, berproduksi secara maksimal, dan tidak gampang sakit. Pemeliharaan ini meliputi pemberian pupuk organik, pupuk anorganik, hormon atau zat perangsang tumbuh, dan penyemprotan pestisida (untuk pengendalian hama dan penyakit) d. Panen Menurut standar mutu buah cabai rawit ukurannya ramping dan padat. Harganya lebih tinggi dibandingkan dengan buah yang ukurannya besar, tetapi tidak pada alias kopong. Mengapa demikian ? Hal ini disebabkan buah yang tidak besar, tetapi padat mempunyai rasa yang lebih pedas dan aromanya lebih merangsang.

13

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Pengusahaan cabai rawit masih bisa menguntungkan bila jauh-jauh hari sudah membuat perhitungan mengenai jadwal penanaman dan situasi pasarnya. Hal ini tidak sulit dilakukan oleh siapa saja karena faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga diatas bisa dipantau melalui pemantauan dipasar, lewat berita surat kabar atau radio, bahkan informasi dari mulut kemulutpun bisa dijadikan sumber informasi untuk bahan pertimbangan. 3.2. Saran 1. Karya tulis sebaiknya diketik, tapi juga boleh ditulis tangan asalkan rapi.
2. Tulisan harus jelas dan sesuai dengan EYD.

3. Karya tulis tidak harus diketik, tapi apabila diketik lebih baik. 4. Pembimbing sebaiknya melibatkan guru dan wali kelas.

14

Daftar Pustaka Sudarmo, Subiakto, 1992, Pestisida Untuk Tanaman, Yogyakarta, Kanisius Sadjad, Sjamsoeed, 1993, Kamus Pertanian, Jakarta, Gramedia Widia Sarana. George, Raymond A.T, 1985, Vegetables Seed Production, London, Longman

15

You might also like