You are on page 1of 19

MANAJEMEN PERKREDITAN

Ir. ALVIN ALFIAN, MM

@lvin@lfian,ir,mm

Dalam Pemberian Kredit Sekurang-Kurangnya Memuat dan Mengatur Hal-Hal Pokok Prinsip kehati-hatian dalam perkreditan Organisasi dan manajemen perkreditan Kebijaksanaan persetujuan pemberian kredit Dokumentasi dan administrasi kredit Pengawasan kredit Penyelesaian kredit bermasalah
@lvin@lfian,ir,mm

Penerapan Prinsip Kehati-hatian Dalam Perkreditan


Prinsip kehati-hatian tersebut tercermin dalam kebijaksanaan pokok perkreditan, tata cara dan prosedur penilaian kualitas kredit, profesionalisme dan integritas pejabat perkreditan. Kebijaksanaan pokok perkreditan mencakup prosedur pemberian kredit yang sehat, prosedur penyelesaian kredit bermasalah dan prosedur penghentian penagihan kredit yang telah dihapusbukukan. Prosedur pemberian kredit yang sehat adalah upaya bank dalam mengurangi resiko dalam pemberian kredit yang dimulai dalam tahap penyusunan perencanaan perkreditan, dilanjutkan dengan proses pemberian putusan kredit, penyusunan perjanjian kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, persetujuan pencairan kredit serta pengawasan dan pembinaan kredit
@lvin@lfian,ir,mm

Dalam penyusunan perencanaan perkreditan tersebut bank harus melakukan riset pasar dan dipadukan dengan pengalamannya selama memberikan kredit, sehingga diperoleh pedoman pasar sasaran yang akan dimasuki (target market), riteria calon nasabah yang dapat diterima, kriteria nasabah yang dapat dilayani, serta penyusunan besarnya target ekspansi kredit. Proses pemberian kredit yang meliputi : prakarsa kredit dan permohonan kredit, analisis dan evaluasi kredit, negosiasi kredit, rekomendasi pemberian putusan kredit, perjanjian kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, persetujuan pencairan kredit dan pengawasan kredit (monitoring) harus memperhatikan resiko yang mungkin timbul dan upaya-upaya perlindungan yang perlu dilakukan.
@lvin@lfian,ir,mm

Semua Pejabat Yang Terkait Dengan Perkreditan Termasuk Anggota Dewan Komisaris Dan Dewan Direksi Harus :

1. Mentaati etika pemberian kredit yang meliputi hal-hal :


a. Melaksanakan kemahiran profesionalisme di bidang kredit secara jujur, obyektif, cermat dan seksama. b. Menyadari dan memahami sepenuhnya Undang-undang tentang Perbankan serta menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang dalam Undang-Undang tersebut.

2. Menyadari bahwa setiap pemberian kredit kepada peminjam maupun dan atau kelompok apapun hendaknya benar-benar didasarkan pada asas-asas kredit yang sehat. 3. Menyadari bahwa profesionalisme perbankan merupakan tuntutan bagi pejabat bankdalam penguasaan kondisi usaha peminjam, obyektivitas dari analisis/putusan yang diambil. 4. Menyadari bahwa dalam memberikan persetujuan kredit, pejabat bank tidak boleh terpengaruh oleh permintaan-permintaan dari pihak manapun yang dapat berpengaruh dalam pengambilan keputusan.
@lvin@lfian,ir,mm

Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan


Dewan Komisaris Bank Menyetujui pedoman kebijakan perkreditan, meminta pertanggungjawaban direksi bila terdapat penyimpangan dalam pelaksanaannya, menyetujui rencana kerja ekspansi kredit tahunan. Direksi Bank Bertanggungjawab atas penyusunan pedoman kebijakan perkreditan, bertanggungjawab atas penyusunan rencana kerja ekspansi kredit tahunan, memastikan ketaatan pejabat bank terhadap ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang perkreditan. Komite Kebijaksanaan Perkreditan (KKP) Membantu direksi dalam memutuskan kebijaksanaan, mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan, memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan serta memberikan saran-saran langkah perbaikan.
@lvin@lfian,ir,mm

Komite Kredit (KK)


Adalah komite operasional yang membantu direksi dalam mengevaluasi atau memungkinkan atau memutuskan permohonan kredit untuk jumlah dan jenis kredit tertentu yang ditetapkan direksi. Dalam komite tersebut terdapat tiga pejabat yang berbeda fungsinya yaitu : pejabat pemrakarsa/penganalisis kredit, pejabat perekomendasi kredit dan pejabat pemutus kredit. Ketiga pejabat tersebut secara bersama-sama bertanggung jawab atas kredit yang diberikan kepada nasabah.

Pejabat Pendukung Kredit (PPK)


Pejabat pendukung kredit dibedakan atas dua yaitu : pejabat administrasi kredit yang mempunyai tugas membantu pejabat kredit lini/komite kredit dalam melaksanakan tugasnya, mengusahakan agar persyaratan kredit dipenuhi dan mengawasi proses pemberian putusan kredit. Yang kedua pejabat penyelamat kredit yang mempunyai tugas menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi program penyelamatan dan penyelesaian kredit dengan kolektibilitas macet dan ekstrakomptabel.

@lvin@lfian,ir,mm

PROSES PERSETUJUAN KREDIT


Proses Persetujuan Kredit

Tahap Kegiatan Prakarsa Dan Analisis Kredit

Tahap Rekomendasi Kredit

Tahap Putusan Kredit

@lvin@lfian,ir,mm

Tahap Kegiatan Prakarsa Dan Analisis Kredit


Prakarsa dan Permohonan Kredit Analisis dan evaluasi kredit
Mencakup informasi sebagi berikut : Identitas pemohon Tujuan permohonan kredit Riwayat hubungan bisnis dengan bank Analisis 5 C kredit (character, capacity, capital, condition dan collateral)

Perhitungan kebutuhan kredit


Kredit modal kerja (KMK) Kredit Investasi (KI) Kredit Konsumtif (KK)

Negosiasi Kredit
@lvin@lfian,ir,mm

Kredit Modal kerja (KMK)


Dalam menghitung kredit modal kerja harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Pertumbuhan penjualan Perputaran piutang Perputaran persediaan Perputaran utang Kas

@lvin@lfian,ir,mm

Kredit Investasi (KI)


Tiga kriteria untuk menentukan layak tidaknya suatu proyek untuk dibiayai : Net Present Value harus positif Benefit Cost Rasio (B/C Ratio) harus lebih besar dari satu (>1) Internal Rate Of Return (IRR) harus lebih besar dari suku bunga berlaku (I > 20%)

@lvin@lfian,ir,mm

Kredit Konsumtif (KK)


Hal-hal yang perlu diperhatikan : Besarnya gaji suami atau gaji suami ditambah istri Bonafiditas instansi/perusahaan tempat yang bersangkutan Perjanjian kerjasama dengan instansi/perusahaan yang bersangkutan Hubungan bank dengan instansi perusahaan Status kepegawaian pemohon kredit Surat kuasa dari pemohon kepada pejabat/instansi yang berwenang membayar gaji dan ada kesanggupan dari pejabat/instansi tersebut untuk memotong gaji karyawan yang bersangkutan Surat pernyataan dari pemohon bahwa yang bersangkutan tidak mengambil kredit yang serupa ke bank lain. @lvin@lfian,ir,mm

Rekomendasi Kredit
Suatu kesimpulan dari analisis dan evaluasi atas proposal kredit yang disajikan oleh pejabat pemrakarsa kredit. Rekomendasi harus secara jelas menguraikan kekuatan dan kelemahan yang akan mempengaruhi kemampuan pemohon untuk memenuhi angsuran yang telah dijadwalkan.

@lvin@lfian,ir,mm

Pemberian Putusan Kredit


Apabila putusan telah diberikan selanjutnya paket kredit tersebut diserahkan kepada bagian administrasi kredit untuk dipersiapkan hal-hal sebagai berikut : Memberikan surat penawaran putusan kredit (offering later) Mempersiapkan dokumen perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok Mempersiapkan dokumen perjanjian accessoir Mempersiapkan dokumen-dokumen untuk pencairan

@lvin@lfian,ir,mm

Batas Maksimum Pemberian Kredit


surat keputusan Direksi Bank Indonesia No.31/177/KRP/DIR tanggal 31 desember 1999 telah ditetapkan bahwa batas maksimum kredit yang dapat diberikan kepada nasabah peminjam atau kelompok/grup peminjam yang tidak terkait dengan bank ditetapkan setinggi-tingginya : a. 30% dari modal sejak tanggal 1 januari 2001 b. 25% dari modal selama tahun 2002 c. 20% dari modal sejak tanggal 1 januari 2003 sedangkan batas maksimum kredit yang dapat diberikan kepada nasabah peminjam atau kelompok peminjam yang terkait dengan bank ditetapkan setinggi-tingginya adalah sebesar 10% dari modal bank.
@lvin@lfian,ir,mm

Dokumentasi Kredit
Seluruh dokumen yang diperlukan dalam rangka pemberian kredit yang merupakan bukti perjanjian/ikatan hukum antara bank dengan nasabah kredit dan bukti kepemilikan barang agunan serta dokumen-dokumen perkreditan lainnya yang merupakan perbuatan hukum atau mempunyai akibat hukum. Dapat dibedakan menjadi dua yaitu : Dokumen Primer
Dokumen yang harus dikuasai oleh bank untuk dapat membuktika kepemilikan assets secara yuridis

Dokumen Sekunder
Semua dokumen kredit diluar dokumen primer
@lvin@lfian,ir,mm

Administrasi Kredit
Administrasi kredit bertujuan untuk mendukung langkah-langkah pembinaan atau penilaian atas perkembangan kredit yang telah diberikan atau perkembangan usaha nasabah dan pengawasan kredit, sehingga kepentingan bank terlindungi. Administrasi kredit juga digunakan untuk monitoring oleh manajemen. Antara lain monitoring dalam bidang portofolio kredit , monitoring kredit-kredit yang harus dikendalikan, monitoring kolektibilitas kredit, monitoring besarnya aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR), monitoring besarnya resiko dalam setiap industri/sektor ekonomi, monitoring usaha-usaha penyelamatan kredit bermasalah dan sebagainya.
@lvin@lfian,ir,mm

Pengawasan Kredit
Kegiatan pengawasan atau monitoring terhadap tahap-tahap proses pemberian kredit yang melaksanakan proses pemberian kredit serta fasilitas kreditnya. Pengawasan kredit ada dua yaitu : Pengawasan ganda
Pengawasan yang dilakukan oleh dua orang pejabat yang berbeda fungsi terhadap tahapan pemberian kredit dengan maksud untuk mengantisipasi kerawanan terhadap penyalahgunaan.

Pengawasan melekat
Kegiatan pengendalian secara terus menerus yang dilakukan oleh atasan langsung.
@lvin@lfian,ir,mm

Pembinaan Kredit
Upaya pembinaan yang berkesinambungan (mulai sejak pencairan kredit sampai dengan kredit dibayar lunas termasuk pemcahan masalahnya) dan dilakukan pejabat kredit yang berwenang terhadap fasilitas kredit yang menyangkut penilaian perkembangan usaha debitur, penggunaan kredit maupun perlindungan kepentingan bank, baik yang dilakukan secara administratif maupun dilapangan (on the spot). Pembinaan kredit dapat dilakukan dengan dua cara Pembinaan secara administratif (dilakukan dibelakang meja) Pembinaan dilapangan (dilakukan dengan mengadakan kunjungan ketempat usaha debitur (on @lvin@lfian,ir,mm the spot)

You might also like