You are on page 1of 28

MATERI PAI KELAS X SEMESTER 1

BAB I
MANUSIA DAN TUGASNYA DI MUKA BUMI
A. Manusia Sebagai Khalifah
1. Surah al-Baqoroh Ayat 30
Artinya:"Dan ( ingat) ketika tuhan mu berfirman kepada para malaikat, Aku
hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata,Apakah Engkau hendak
menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sanah, sedangkan kami
bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia berfirman,sungguh,Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (Q.S.al-Baqarah (2): 30)
Kandungan Surah al-Baqarah Ayat 30
Berdasarkan terjemah diatas dapat disimpulkan:
a. Rencana Allah untuk menciptakan khalifah dimuka bumi yang akan diperankan
oleh manusia
b. Malaikat menyaksikan kemampuan manusia sebagai khalifah dimuka bumi, tetapi
Allah meyakinkannya. Dengan diberi karunia akal manusia dapat
mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan.
c. Tugas manusia di muka bumi adalah melestarikan dan memanfaatkan segala
isinya dengan tetap menjaga keseimbangan alamnya.
Ayat diatas menyatakan keterkejutan malaikat ketika diberitahu bahwa Allah
SWT. Akan menjadikan Adam sebagai khalifah di bumi. Mereka bertanya kepada
Allah SWT., mengapa Adam yang akan di angkat menjadi khalifah, padahal Adam
dan keturunanya, adalah makhluk yang berbuat kerusakan dan pertumpahan darah.
Sebaliknya, para malaikat menganggap bahwa dirinya lebih pantas memangku
jabatan tersebut sebab mereka senantiasa memuji dan menyucikan Allah SWT.
Sepanjang hidupnya. Allah SWT. Tidak membenarkan anggapan para malaikat
tersebut. Allah SWT. Melakukan segala sesuatu berdasarkan pengetahuan dan
Hikmah-Nya. Allah SWT. Mengetahui segala sesuatu yang tidak diketahui oleh
para malaikat dan semua makhluk-Nya.
Khalifah adalah seorang yang di jadikan pengganti atau seseorang yang di beri
wewenang untuk bertindak atau berbuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
yang memberi wewenang. Adapun yang dimaksud dengan kekhalifahan Adam adalah
kedudukan sebagai wakil Allah SWT. Dibumi. Ia berkewajiban melaksanakan
perintah-perintah-Nya untuk memakmurkan bumi serta memanfaatkan segala yang
ada padanya. Hal itulah yang memunculkan ungkapan bahwa manusia adalah
khalifahtullah di bumi.
2. Surah al-Mu`minun Ayat 12-14
Artinya: "Dan sungguh, kami telah menciptakan manusia dari sari pati
(berasal)dari tanah kemudian kami menjadikannya air mani ( yang di simpan )
dalam tempat yang kukuh ( rahim ). Kemudian mani itu kami jadikan sesuatu yang
melekat itu kami jadikan segumpal daging,dan segumpal daging itu kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging,
kemudia, kami menjadikan nya makhluk yang ( berbentuk lain ) maha suci Allah,
pencipta yang paling baik". (Q.S. al-Mu`Minun (23): 12-14)
Kandungan Surah al-Mu`minun ayat 12-14
Secara lebih detail, manusia diciptakan dalam beberapa tahap sebagai
berikut.
a. Sulalatin min tin adalah sari pati tanah yang didapatkan melalui makanan
yang di komsumsi oleh Manusia, baik berupa hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
b. Nutfah adalah sel sperma yang di jadiakan Allah SWT. Dari sari pati tanah.
c. Fi qurarin makin adalah tempat yang kukuh atau rahim. Sel sperma yang
dibuat dari sari pati tanah tersebut kemudian di letakan ke dalam rahim
sehingga terjadi pembuahan.
d. `Alaqah adalah embrio yang merupakan hasil pembuahan dan berwujud gumpalan
darah. Embrio ini terbentuk pada hari kesembilan sampai hari kesebelas
setelah pebuahan.
e. Mudgah adalah segumpal daging yang berbentuk dari `alaqah.
f. 'Izam adalah mudgah yangtelah di berikan tulang atau kerangka oleh Allah
SWT.
g. Khalqan akhara adalah makhluk dalam bentuk yang lain,atau manusia yang baru.
Ayat di atas menegaskan bahwa manusia di ciptakan dari sari pati ( sulalah )
dari tanah ( tin ). Allah SWT. Menciptakan manusia dari tanah. Makna ayat
tersebut adalah bahwa Allah SWT. Menjadikan manusia dari sari pati yang
berasal dari tanah. Seorang bapak dan seorang ibu mengomsumsi makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan dan binatang. Tumbuh-tumbuhan hidup dengan
mengambil unsur-unsur yang terdapat dalam tanah. Binatang ternak lalu memakan
tumbuh-tumbuhan tersebut. Sari pati makanan yang di makan bapak menjadi sel
sperma sedangkan sari pati makanan yang di makan ibu menjadi sel telur. Sel
sperma dan sel telur tersebut bertemu dalam rahim sehingga terjadi pembuahan.
Peristiwa itu merupakan awal dari proses terciptanya manusia.
3. Surah adz-Zariyat Ayat 56
Artinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku." (Q.S. az-Zariyat (51) :56)
Kandungan Surah adz-Zariyat Ayat 56
Isi kandungan surah diatas sebagai berikut:
a. Allah menciptakan manusia adalah untuk menyembah ( beribadah ) kepada-Nya.
baik beribadah secara langsung ( hablum minallah ) yaitu hubungan kepada
Allah seperti sholat, berdo`a dan sebagainya yang disebut mahdah, maupun
beribadah secara tidak langsung ( hablum minannas ) yaitu hubungan kepada
sesama manusia dalam rangka mencari rida Allah SWT. Yang disebut Ibadah
gairu mahdah.
b. Jin diciptakan Allah agar mereka menyembah dan mengabdi hanya kepada Allah
SWT.
Al-Qur`an surat az-Zariyat Ayat 56 tersebut menjelaskan bahwa Allah
SWT. Tidak menjadikan jin dan manusia melainkan untuk menyembah-Nya. Jin dan
manusia di jadikan Allah SWT. Untuk tunduk dan merendahkan diri kepada-Nya.
Hal itu di wujudkan dengan menaati semua peraturan Allah SWT. Serta menerima
segala takdir-Nya. Ayat tersebut juga menguatkan perintah kepada manusia untuk
selalu berzikir dan beribadah kepada Allah SWT.
4. Surah al-Nahl Ayat: 78
Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani, agar kamu bersyukur". (Q.S. An- Nahl (16): 78)
Kandungan Ayat
Berdasarkan terjemahan surat diatas dapat disimpulkan kandungannya; bahwa
Allah membekali manusia 3 (tiga) hal :
a. Pendengaran
b. Penglihatan
c. Hati Nurani.
Al-Qur`an surah an-Nahl ayat 78 tersebut menegaskan bahwa kita dilahirkan ke
dunia ini dalam keadaan tidak mengerti apa-apa. Kita lahir dalam keadaan lemah
dan tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan, kita membutuhkan bantuan orang lain
sesaat setelah dilahirkan, seperti bidan, perawat dan orang tua kita. Itulah
sesungguhnya pada awal kehidupan kita. Dengan menyadari hal itu, kita akan
terjauh dari sifat sombong dan takabur.
Ayat tersebut juga menegaskan bahwa Allah membekali manusia dengan tiga hal,
yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Dengan tiga hal tersebut,
manusia akan menjadi makhluk yang sempurna agar mampu menjalankan tugasnya
sebagai khalifah di muka bumi ini.
Dalam ayat itu, pendengaran di sebutkan terlebih dahulu daripada penglihatan.
Menurut para ulama, hal itu menyiratkan makna bahwa pendengaran lebih di
muliakan dari pada penglihatan. Para ulama memberikan dua alasan, mengenai hal
itu alasan pertama bahwa telinga merupakan alat untuk mendengarkan seruan di
dunia dan di akhirat. Alasan kedua adalah bahwa telinga bayi lebih dulu ber
fungsi dari pada matanya.
Dewasa ini, hal itu mendapatkan penjelasan melalui penelitian ilmiah di bidang
kedokteran. Dengan menggunakan teknologi yang telah maju, anatomi tubuh
manusia dapat diketahui dengan jelas hingga gambaran yang paling detail.
Dengan penggunaan teknologi tersebut dapat diketahui bahwa otak terdiri atas
beberapa kepingan, yaitu kepingan otak bagian depan, dahi, pelipis dan
belakang. Kepingan-kepingan itu menjadi pusat berbagai macam indra manusia.
Setelah mempelajari pusat-pusat pendengaran dan penglihatan, para Ilmuan
menemukan bahwa pusat pendengaran terletak pada kepingan pelipis yang
berhadapan dengan telinga, sedangkan pusat penglihatan terletak pada bagian
belakang otak. Dengan demikian, dilakukanya peyebutan pendengaran dari pada
penglihatan bersesuaian dengan anatomi pusat-pusat indra pada otak secara
tepat.
Fakta yang lain di tunjukan oleh ilmu imbriologin. Dalam ilmu imbriologi, di
jelaskan bahwa alat pendengaran telah berkembang saat manusia dalam bentuk
janin. Perkembangan ini jauh lebih awal sebelum perkembanganya alat
penglihatan manusia. Perkembangan telinga pada janin akan sempurna pada bulan
kelima, sedangkan mata baru akan mencapai kesempurnaan setelah kelahiran. Oleh
karena itu, janin sudah mampu mendengarkan bebagai suara,tetapi belum mampu
melihat berbagai cahaya dan gambar.
B. Ikhlas dalam beribadah
1. Surah al-An`am ayat 162-163
Artinya: "Katakanlah (Muhammad).Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan
matiku hanyalah untuk Allah,Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan
demikian yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
berserah diri (muslim) (Q.S. al-Ana`am (6) :162-163 )
Kandungan Surah al- An`am ayat 162-163
Isi kandungan surah diatas sebagai berikut :
a. Kepasrahan jiwa dan raga untuk mengharap ridla Allah SWT.
b. Menghindarkan diri dari kemusyrikan .
Dalam ayat tersebut, Allah SWT. Memerintahkan Nabi Muhammad saw. Supaya
mengatakan bahwa sholatnya, ibadahnya, hidupnya dan matinya adalah semata-mata
untuk tuhan semesta alam. Dua ayat ini juga mengandung ajaran Allah SWT.
Kepada Nabi Muhammad saw. Yang harus disampaikan kepada umatnya. Ajaran itu
berisi cara hidup seorang muslim didunia ini bahwa semua amal ibadah harus
dilaksanakan dengan tekun, ikhlas, tanpa pamrih, dan sepenuh hati karena Allah
SWT.
Seorang muslim harus meyakini kodrat dan iradat Allah SWT. Hal itu disebabkan
Allah SWT. Adalah dzat yang menentukan hidup dan mati seseorang. Oleh karena
itu, seorang muslim tidak takut mati dalam berjihad dijalan Allah SWT.
Seorang muslim juga tidak boleh takut kehilangan kedudukan atau jabatan dalam
menyampaikan dakwah Islamiyah.
2. Surat al-Bayyinah Ayat 5
! Artinya: "Padahal mereka diperintah menyembah Allah dengan ikhlas
mentaati-Nya, semata-mata karena ( menjalankan ) agama, dan juga agar
melakukan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang
lurus ( benar )". (Q.S. al-Bayyinah (98): 5)
Kandungan Surat al-Bayyinah ayat 5
Isi Surah kandungan diatas sebagai berikut :
a. Manusia di ciptakan hanya untuk menyembah kepada Allah.
b. Memurnikan ketaatan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan
menjauhkan dari syirik
c. Sebagai tolok ukur ketaatan kepada Allah SWT.adalah menjalankan sholat dan
memberikan sebagian hartanya yang di anugrahkan oleh Allah SWT.
Dalam ayat tersebut,Allah SWT. Menegakan bahwa manusia tidak di perintah,
kecuali untuk beribadah kepada Allah. SWT. Perintah yang di tujukan kepada
manusia adalah untuk memberikan jalan kepada manusia dalam mencapai
kebahagiaan dunia dan akherat. Untuk mencapai hal itu, manusia harus berbakti
kepada Allah SWT.dengan melaksanakan ibadah secara iklas lahir dan batin. Hal
itu dilakukan dengan cara menjauhi perbuatan syirik dalam beribadah kepada
Allah SWT.
Ikhlas adalah melakukan ibadah dengan tulus hati dan semata-mata mengharap
ridla Allah SWT. Orang yang mempunyai sifat ikhlas disebut Mukhlis.
Apabila dalam ibadah ada motif selain karena Allah SWT. Semata, ibadah
tersebut akan di warnai oleh sikap ria, sum`ah, sombong, angkuh dan ujub.
Berapa keuntungan sikap ikhlas adalah sebagai berikut.
a. Ikhlas merupakan syarat mutlak di terima atau tidaknya suatu ibadah.
b. Orang yang ikhlas akan menjalankan ibadah dengan semangat, baik dilihat
orang maupun tidak. Hal ini disebabkan ia beribadah bukan mengharapkan
pujian dan sanjungan orang lain.
c. Orang yang ikhlas senantiasa sabar,tabah, teguh pendirian dan tidak kecil
hati. Ia akan tetap melakukan walaupun banyak orang yang mencemooh dan
mencelanya.
d. Orang yang ikhlas tidak akan sombong pada saat mendapat pujian dan
sanjuangan dari orang lain.
e. keiklasan akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman hati serta menjaukan
diri dari godaan iblis. Iblis tidak akan mampu menggoda dan menyesatkan
orang yang iklas.
C. Pengayaan materi tentang Ilmu Tajwid
1. Makhraj
Makhraj ialah tempat keluarnya bunyi huruf-huruf arab pada lesan atau mulut
manusia. Masing-masing huruf mempunyai makhraj atau tempat keluarnya masing-
masing huruf. Dalam ilmu tajwid, ada lima macam makhraj sebagai berikut.
a. Lubang tenggorokan dan mulut
b. Tenggorokan
c. Lidah
d. Kedua bibir
e. Pangkal hidung
2. Qolqolah
Qolqolah adalah membunyikan huruf mati dengan suara memantul darai makraj
khurufnya. Khuruf qolqolah adalima kalimat tersebut adalah sebagai berikut.
a. Qolqolah sugra ialah jika huruf qolqolah mendapat harakat sukun di tengah
sukun kata. Pantulan dari qolqolah sugra itu tidak terlalu kuat atau hanya
sedikit.
b. Qolqolah qubra ialah jika huruf qolqolah mendapat kharokat sukun di akhir
kata atau karena waqof ( berhenti ). Pantulan qolqolah qubra lebih besar
dari pada qolqolah sugra terutama jika berada sesudah huruf mad dan lebih
besar lagi apabial huruf qolqolah bertasdid.
3. Ghunnah
Ghunnah adalah membaca dengung karena tasjid. Hurufnya ada dua, yaitu mim dan
nun.
MATERI PAI KELAS X SEMESTER GENAP
BAB I
ASPEK AL-QURAN HADITS
AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG DEMOKRASI
A. Kompetensi
1. Standar Kompetensi
Memahami ayat-ayat al-quran tentang demokrasi
2. Kompetensi Dasar
a. Membaca QS Ali Imran: 159 dan QS Asy Syura: 38
b. Menyebutkan arti QS Ali Imran 159 dan QS Asy Syura: 38
c. Menampilkan perilaku hidup demokratis seperti terkandung dalam QS Ali Imran:
159, dan QS Asy Syura: 38 dalam kehidupan sehari-hari
3. Indikator
a. Membaca Al Quran surat surat Ali Imran: 159 dan surat Asy Syura: 38 dengan baik
dan benar
b. Mengidentifikasi tajwid (nun mati dan Mim mati) surat Ali Imran: 159 dan surat
Asy Syura: 38 dengan benar
c. Mengartikan perkata Al Quran surat Ali Imran: 159 dan surat Asy Syura: 38
d. Mengartikan perayat surat Ali Imran: 159 dan surat Asy Syura: 38
e. Mendiskusikan terjemahan Al Quran surat Ali Imran: 159 dan surat Asy Syura: 38
f. Menggali kandungan Al Quran tentang sikap demokratif
B. Materi Pembelajaran
1. Membaca Surat Ali Imran ayat 159 dan Surat Asy Syura ayat 38 tentang
musyawarah dalam berdemokrasi
QS. Ali Imran : 159
1 6 1 . 9 _ ( 9 _ 9
#! ( 7 # , _ ] _ 1
(# ( _ 9 7 ( ] # ( #9 , ) 1 ?
1 . _ , 1 # ( #{ _ ]
_ _ ; _ #9 , . #, ]
#! ) 4 #!
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
QS. Ali Imran : 159
# !% ] & , _ #9 4 &
% #( 9 5 _ # / # ( )
% , _ / _ 3
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara
mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada
mereka.
2. Arti kata-kata / Mufradat yang penting
( Kasih sayang # !% ] Dan orang-orang yang
9 Lemah lembut Mereka menerima seruan # / #
1 Bersikap keras Dan mereka mendirikan & % #
#9 , ) 1 Berhati kasar Dan dengan urusan mereka
& ,
] # Tentu mereka berpaling Bermusyawarah
1 (# Maka maafkanlah % , Rizki yang kami berikan
pada mereka
# , Dan minta ampunkan ) Mereka
menafkahkan
_ Bermusyawarahlah dengan mereka
#{ _ Dalam suatu urusan
, Kamu telah membulatkan tekat
3. Hukum Tajwid Nun Mati dan Mim Mati Pada Surat Ali Imran ayat 159 dan Surat
Asy Syura ayat 38
Kasroh tanwin bertemu mim
[idghom bighunnah] Mim mati bertemu fa
] _ _ [idzhar syafawi]
Nun mati bertemu ta
[ikhfa] Mim mati bertemu ta
[Idzhar syafawi]
Fathah tanwin bertemu ghoin
1 [idzhar] Mim mati bertemu syin
3 _ [Idzhar syafawi]
Nun mati bertemu fa
] # ( [ikhfa] Mim mati bertemu ya
) % , _ [idzhar syafawi]
Nun mati bertemu ha
] _ [idzhar]
4. Isi dan kandungan surat
Dalam surat Ali Imron ayat 159, terdapat 4 prinsip bermusyawarah menurut islam,
yaitu :
a. Bermusyawarah dengan hati yang bersih
b. Selalu punya jiwa pemaaf yang besar
c. Berserah diri pada Allah setelah memutuskan suatu masalah
d. Menjalankan hasil musyawarah dengan rasa tanggung jawab
Sedangkan pada surat Asy-Syura ayat 38 menerangkan ciri-ciri orang yang beriman,
yaitu :
a. Senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya
b. Disiplin dalam mengerjakan shalat yang hukumnya wajib
c. Selalu bermusyawarah, dalam hal-hal yang perlu dimusyawarahkan (urusan dunia)
d. Menafkahkan sebagian rizki yang dikaruniakan Allah, untuk hal-hal yang diridhai-
Nya
5. Sikap dan Perilaku
a. Menunjukkan sikap lemah lembut terhadap sesama manusia dan tidak memaksakan
kehendak
b. Menunjukkan kejujuran dalam mengemukakan pendapat dan menyampaikan
informasi
c. Ikhlas memberikan maaf atas kesalahan orang lain walaupun tanpa diminta
d. Menghormati atau menghargai pendapat dan saran orang lain meskipun merasa
dirinya benar
e. Mendahulukan cara musyawarah dalam mencari mufakat atau solusi
f. Mampu mengendalikan emosi di setiap keadaan, menjauhi sikap egois dan tidak
otoriter

C. Soal Ulangan
Jawablah dengan tepat dan jelas!
1. Sebutkan 4 cara bermusyawarah yang islami, seperti yang tercantum dalam
kandungan isi surat Ali-Imron ayat 159 !
2. Artikan 2 dari 5 potongan ayat berikut !
#! ( 7
9 _ 9
] _ 1 (#
; _ # , _
_
3. Tulislah kembali potongan ayat berikut, kemudian tulis ulang dengan huruf arab
putus-putus !
9 5 _ # / # ( # !% ] a)
/ _ 3 & , _ b)
) % , _ c)
4. Berilah hukum bacaan dari ayat berikut, hanya pada kata yang digaris bawahi!
Pilihlah 7 kata dari 10 kata yang digaris bawahi!
1 6 1 . 9 _ ( 9 _
9 #! ( 7 # , _
] _ 1 (# ( _ 9 7 ( ] # (
#9 , ) 1 ? 1 . _ , 1 #
( #{ _ ] _ _ ; _
9 , . #, ] #! ) 4 #!

BAB II
ASPEK AQIDAH
IMAN KEPADA MALAIKAT
A. Kompetensi
1. Standar Kompetensi
Meningkatkan keimanan kepada malaikat
2. Kompetensi Dasar
a. Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat
b. Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat
c. Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman kepada Malaikat dalam
kehidupan sehari-hari
3. Indikator
a. Menjelaskan hakikat dari malaikat
b. Menjelaskan pengertian keimanan kepada malaikat
c. Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada malaikat
d. Menjelaskan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada malaikat.
e. Mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan keimanan kepada malaikat
f. Menyebutkan contoh perbuatan beriman kepada malaikat
g. Mendeskripsikan hikmah beriman kepada malaikat
B. Materi Pembelajaran
Iman kepada malaikat adalah Rukun Iman yang ke-2. Rukun Iman yang jumlahnya
ada 6 merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan, juga tidak dapat
dipilih-pilih. Sehingga tidak disebut orang beriman jika tidak meyakini salah satu dari
Rukum Iman tsb.
1. Fungsi Iman Kepada Malaikat
Malaikat adalah mahkluk Allah SWT. yang ghaib dan harus diyakini keberadaannya,
sesuai dengan firman Allah SWT:
Artinya: Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan
shalat,dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka.
(AlBaqarah/2:2-3)
Dalam ayat tersebut tetdapat kata ghaib, yaitu segala sesuatu yang diyakini adanya,
tetapi tidak kelihatan oleh mata dan kepala serta tidak dapat ditangkap panca indra
yang lainnya. Sebagai mahkluk ghaib dimensi malaikat tentu berbeda dengan
dimensi manusia. Misalnya, dalam hal waktu, satu hari malaikat = 50.000 tahun
manusia.
Beriman kepada malaikat dapat meningkatkan pengetahuan indra manusia kepada
pengetahuan yang berada dibelakang benda atau materi yang disebut dengan
pengetahuan metafisika. Namun, terkadang terjadi salah penafsiran yang
mengakibatkan mereka terjerumus dalam cerita khurafat, dan tahayul yang pada
akhirnya menimbulkan rasa takut yang tidak beralasan. Untuk menghilangkan rasa
takut itu, mereka menyediakan bermacam-macam sesajian, seperti melalui upacara
menanam kepala kerbau yang di yakini dapat menyelamatkan manusia. Oleh karena
itu, dengan mengimani adanya malaikat dan hal-hal ghaib lainnya yang diterangkan
dalam Al Quran dan hadist Nabi Saw. Jiwa manusia akan terbebas dari rasa takut
yang tidak beralasan, khurafat, dan tahayul.
Iman kepada malaikat menjadikan manusia berhati-hati dalam tindak-tanduknya
karena mereka yakin ada dan akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak.
Iman kepada malaikat mempunyai pengaruh positif dan manfaat yang besar bagi
kehidupan seseorang, antara lain sebagai berikut:
a. Semakin meyakini kebesaran, kekuatan dan kemahakuasaan Allah SWT.
b. Bersyukur kepada-Nya, karena telah menciptakan para malaikat untuk membantu
kehidupan dan kepentingan manusia dan jin.
c. Menumbuhkan cinta kepada amal shalih, karena mengetahui ibadah para malaikat
d. Merasa takut bermaksiat karena meyakini berbagai tugas malaikat seperti mencatat
perbuatannya, mencabut nyawa dan menyiksa di naar.
e. Cinta kepada malaikat karena kedekatan ibadahnya kepada Allah SWT, dan karena
mereka selalu membantu dan mendoakan kita.
Jumlah malaikat yang diciptakan oleh Allah SWT sangatlah banyak, hal ini dijelaskan
Rasulullah SAW dalam 2 buah hadits berikut:
a. Bersabda Nabi SAW: Sesungguhnya aku mendengar langit berkeriut Dan
bergemeretak, Dan tidaklah Ada satu tempat sebesar sejengkal kecuali Ada
seorang malaikat meletakkan dahinya sedang bersujud atau berdiri shalat.
b. Bersabda Nabi SAW: Masuk ke dalam baitul Mamur pada setiap harinya
70.000 malaikat Dan tidak pernah keluar lagi sampai Hari Kiamat.
Tapi jumlah malaikat yang patut diketahui manusia hanyalah 10 nama, yaitu:
a. Jibril, menyampaikan wahyu
b. Mikal atau sering disebut Mikail, menyebarkan rizki
c. Israfil, meniup sangkakala jika sudah pada waktunya
d. Izrail atau sering disebut dengan Malakul Maut, mencabut nyawa makhluk hidup di
dunia
e. Munkar, menanyai dalam kubur
f. Nakir, menyiksa dalam kubur
g. Raqib, mencatat amal baik
h. Atid, mencatat amal buruk
i. Malik atau Zabaniyah, menjaga neraka
j. Ridwan, menjaga surga
2. Perbedaan manusia dengan malaikat
Perbedaan manusia dan malaikat dapat di lihat dari berbagai segi.
NO SEGI PERBEDAAN MALAIKAT MANUSIA
1 Dalam asal kejadian Dari nur/ cahaya Dari sari pati tanah
2
Dalam sifat-sifatnya Tidak punya akal, nafsu dan perasaan Punya akal, nafsu dan
perasaan
Mahkluk ghoib yang tidak perlu makan dan minum, tidak berjenis kelamin, serta tidak
melakukan perkawinan Mahkluk kasar (nyata) yang perlu makan dan minum,
berlainan jenis, serta melakukan perkawinan
Semuanya taat pada perintah Allah Manusia ada yang taat dan ada yang durhaka
Dapat berubah-ubah wujud Manusia tidak dapat berubah wujud
3. Contoh perilaku beriman kepada malaikat
a. Selalu berkata baik dan jika tidak mampu lebih baik dia diam saja
b. Perilakunya senantiasa termasuk akhlak mulia yang mendatangkan manfaat bagi
pelakunya dan orang lain
c. Perilaku orang beriman dengan orang beriman yang lainnya akan selalu saling
membantu dan saling menguatkan dalam hal-hal positif yang diridhai Allah SWT
d. Perilaku orang beriman itu kalau berada pada situasi yang menyenangkan ia akan
bersyukur, sedangkan kalau berada pada situasi musibah, ia akan bersabar dan tidak
gelisah dan berkeluh kesah
e. Selain itu, orang yang beriman kepada malaikat akan memuliakan malaikat dan
merasa malu kalau berbuat dosa, karena ia yakin perbuatan dosanya selalu disaksikan
oleh malaikat
4. Penerapan Iman kepada malaikat dalam sikap dan perilaku, diantaranya:
a. Gemar melaksanakan sholat berjamaah, disebabkan adanya keyakinan bahwa para
malaikat selalu ikut dalam salat berjamaah
b. Gemar berperilaku dermawan, yakni membelanjakan hartanya untuk kebaikan
seperti bersodaqoh dan menyantuni anak yatim, dan memberi bantuan harta kepada
fakir miskin
c. Gemar berperilaku menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu
pengetahuan tentang islam
d. Gemar membaca al-quran

C. Soal Ulangan
1. Sebutkan 4 perbedaan malaikat dengan manusia!
2. Bagaimana aplikasi jika kita beriman dengan adanya malaikat mikail?
3. Bagaimana aplikasi jika kita beriman dengan adanya malaikat jibril?
4. Bagaimana aplikasi jika kita beriman dengan adanya malaikat rokib atid?
5. Mengapa iman kepada malaikat menjadi motivasi bagi seorang muslim untuk
mematuhi ajaran agama?
6. Jelaskan fungsi iman kepada Malaekat!
7. Sebutkan mahkluk-mahkluk ghaib ciptaan Allah dan dari apa asalnya!
8. Jelaskan sifat-sifat para malaikat sebagai mahkluk Allah!
9. Apakah kelebihan malaikat di banding mahkluk lain?
10. Sebutkan 5 malaikat serta tugas-tugasnya!

BAB III
ASPEK AKHLAK
MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI
ADAB DALAM BERPAKAIAN, BERHIAS, PERJALANAN, BERTAMU DAN
ATAU MENERIMA TAMU
A. Kompetensi
1. Standar Kompetensi
Membiasakan perilaku terpuji
2. Kompetensi Dasar
a. Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan
atau menerima tamu
b. Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu
atau menerima tamu
c. Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau
menerima tamu dalam kehidupan sehari-hari
3. Indikator
a. Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian.
b. Menjelaskan pengertian adab dalam berhias
c. Menjelaskan pengertian adab dalam perjalanan.
d. Menjelaskan pengertian adab dalam bertamu dan menerima tamu
e. Menunjukkan contoh adab dalam berpakaian.
f. Menunjukkan contoh adab dalam berhias.
g. Menunjukkan contoh adab dalam perjalanan
h. Menunjukkan adab dalam bertamu dan menerima tamu
B. Materi Pembelajaran
1. Tata krama Berpakaian
a. Fungsi berpakaian
Ada tiga macam fungsi pakaian, yakni sebagai penutup aurat, untuk menjaga
kesehatan, dan untuk keindahan. Tuntunan Islam mengandung didikan moral yang
tinggi. Dalam masalah aurat, Islam telah menetapkan bahwa aurat lelaki adalah antara
pusar samapi kedua lutut. Sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali
muka dan telapak tangan.
b. Adab berpakaian
Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:
.
) )
Artinya: Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya,
yaitu 1) kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang mereka pakai buat
memukul orang (penguasa yang kejam, 2) perempuan-perempuan yang berpakaian,
tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk
unta. Mereka itu tidak bisa masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal
bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian. (HR Muslim)
Ada dua maksud yang menjadi kesimpulan pada hadits ini, yaitu sebagai berikut:
1) Maksud kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi ialah perempuan-
perempuan yang suka menggunakan rambut sambungan (cemara dalam bahasa jawa),
dengan maksud agar rambutnya tampak banyak dan panjang sebagaimana wanita
lainnya. Selanjutnya, yang dimaksud rambutnya seperti atau sebesar punuk unta
adalah sebutan bagi wanita yang suka menyanggul rambutnya. Kedua macam cara
tersebut (memakai cemara dan menyanggul) termasuk perkara yang tecela dalam
Islam
2) Mereka dikatakan berpakaian karena memang mereka menempelkan pakaian pada
tubuhnya, tetapi pakaian tersebut tidak berfungsi sebagai penutup aurat. Oleh karena
itu, mereka dikatakan telanjang. Pada zaman modern seperti sekarang ini, amat
banyak manusia (perempuan) mengenakan pakaian yang amat tipis sehingga warna
kulitnya tampak jelas dari luar. Sementara itu banyak pula perempuan yang memakai
pakaian relatif tebal, namun karena sangat ketat sehinga bentuk lekuk tubuhnya
terlihat jelas. Kedua cara berpakaian seperti itu (terlampau tipis dan ketat) termasuk
perkara yang dilarang dalam Islam.
Ciri-ciri pakaian wanita Islam di luar rumah ialah:
1) Pakaian itu haruslah menutup aurat sebagaimana yang dikehendaki syariat.
2) Pakaian itu tidak terlalu tipis sehingga kelihatan bayang-bayang tubuh badan dari
luar.
3) Pakaian itu tidak ketat atau sempit tapi longgar dan enak dipakai. la haruslah
menutup bagian-bagian bentuk badan yang menggiurkan nafsu laki-laki.
4) Warna pakaian tsb suram atau gelap seperti hitam, kelabu asap atau perang.
5) Pakaian itu tidak sekali-kali dipakai dengan bau-bauan yang harum
6) Pakaian itu tdak bertasyabbuh (bersamaan atau menyerupai)dengan pakaian laki-
laki yaitu tidak meniru-niru atau menyerupai pakaian laki-laki.
7) Pakaian itu tidak menyerupai pakaian perempuan-perempuan kafir dan musyrik.
8) Pakaian itu bukanlah pakaian untuk bermegah-megah atau untuk menunjuk-nunjuk
atau berhias-hias.
2. Tata krama berhias
Beberapa ketentuan islam tentang berhias adalah sebagai berikut:
a. Laki-laki dilarang memakai cincin emas
Dalam hal ini, cincin emas dan pakaian sutra yang dipakai oleh kaum lelaki, Khalifah
Ali r.a pernah berkata:

( )
Artinya: Rasulullah SAW pernah melarang aku memakai cincin emas dan pakaian
sutra serta pakaian yang dicelup dengan ashfar. (HR Thabrani)
b. Jangan bertato dan mengikir gigi
Pada zaman jahiliyah banyak wanita Arab yang menato sebagian besar tubuhnya,
muka dan tangannya dengan warna biru dalam bentuk ukiran. Pada zaman sekarang
ini (khususnya di lingkungan masyrakat kita) bertato banyak dilakukan oleh kaum
lelaki. Dengan bertato ini, mereka merasa mempunyai kelebihan dari orang lain.
Adapun yang dimaksud dengan mengikir gigi ialah memendekkan dan merapikan
gigi. Mengikir gigi banyak dilakukan oleh kaum perempuan dengan maksud agar
tampak rapi dan cantik. Rasulullah SAW bersabda;
) )
Artinya: Rasulullah SAW melaknat perempuan yang menato dan yang minta ditato,
yang mengikir gigi dan yang minta dikikir giginya. (HR At Thabrani)
c. Jangan menyambung rambut
Selain hadits yang tersebut di depan (dalam hal menyambung rambut) terdapat pula
riwayat sebagai berikut:

) : )
Artinya: Seorang perempuan bertanya kepada nabi SAW: Ya Rasulullah,
sesunguhnya anak saya tertimpa suatu penyakit sehingga rontok rambutnya, dan saya
ingin menikahkan dia. Apakah boleh saya menyambung rambutnya?. Rasulullah
menjawab: Allah melaknat perempuan yang melaknat perempuan yang melaknat
rambutnya. (HR Bukhari)
d. Jangan berlebih-lebihan dalam berhias
Berlebih lebihan ialah melewati batas yang wajar dalam menikmati yang halal.
Berhias secara berlebih-lebihan cenderung kepada sombong dan bermegah-megahan
yang sangat tercela dalam Islam. Setipa muslim dan muslimat harus dapat
menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan kesombongan, baik dalam
berpakaian maupun dalam berhias bentuk yang lain. Memoles wajah dengan bahan
make-up terlampau banyak serta menggunakan perhiasan emas pada leher, kedua
tangan dan kedua kaki secara mencolok termasuk berlebih-lebihan. Perbuatan yang
demikian itu tidak lain adalah bermaksud untuk menarik perhatian pihak lain,
terutama lawan jenisnya. Apabila yang dimaksudkan adalah untuk menarik perhatian
suaminya maka hal itu baik untuk dilakukan. Akan tetapi, apabila yang dimaksud itu
semua orang (selain suami) maka hal itu termasuk perbuatan yang dilarang dalam
Islam. Selain menjurus kepada sikap sombong, berlebih-lebihan termasuk perbuatan
tabzir, sedangkan tabzir dilarang oleh Allah SWT.
3. Tata krama dalam perjalanan
a. Rencanakan dengan matang perjalanan tersebut dan persiapkan bekal dengan cukup
agar tidak mendapat kesulitan
b. Berdoa
c. Selalu menjaga kesucian
d. Menghindari dari sikap tergesa-gesa
4. Tata krama bertamu dan menerima tamu
Cara bertamu yang baik menurut Islam antara lain sebagai berikut:
a. Berpakaian yang rapi dan pantas
b. Memberi isyarat dan salam ketika datang
c. Jangan mengintip ke dalam rumah
d. Minta izin masuk maksimal sebanyak tiga kali
e. Memperkenalkan diri sebelum masuk
f. Tamu lelaki dilarang masuk kedalam rumah apabila tuan rumah hanya seorang
wanita
g. Masuk dan duduk dengan sopan
h. Menerima jamuan tuan rumah dengan senang hati
i. Mulailah makan dengan membaca basmalah dan diakhiri dengan membaca
hamdalah
j. Makanlah dengan tangan kanan, ambilah yang terdekat dan jangan memili
k. Bersihkan piring, jangan biarkan sisa makanan berceceran
l. Segeralah pulang setelah selesai urusan
m. Waktu bertamu paling lama 3 hari, Waktu tersebut dikatakan sebagai hak bertamu.
Setelah waktu itu berlalu maka habislah hak untuk bertamu, kecuali jika tuan rumah
menghendakinya. Dengan pembatasan waktu tiga hari tiga malam itu, beban tuan
rumah tidak telampau berat dalam menjamu tamunya.
Tata Krama Menerima Tamu
a. Berpakaian yang pantas
b. Menerima tamu dengan sikap yang baik
c. Menjamu tamu sesuai kemampuan
d. Tidak perlu mengada-adakan
e. Lama waktu, kewajiban memuliakan tamu adalah tiga hari, termasuk hari
istimewanya. Selebihnya dari waktu itu adalah sedekah baginya
f. Antarkan sampai ke pintu halaman jika tamu pulang
C. Ulangan
Berikanlah tanggapanmu dengan mengisi kolom berikut ini!
No. Masalah Pendapat Islam dan alasannya
1 Pakaian jilbab bagi wanita
2 Laki-laki memakai gelang
3 Berkerudung dan berpakaian ketat bagi wanita
4 Pemakaian gigi palsu
5 Memakai susuk kecantikan
6 Rebonding agar kelihatan lebih cantik di pandang orang lain yang bukan muhrim
7 Berboncengan lain jenis dan bukan muhrim
8 Menjamak qoshor sholat waktu bepergian jauh
9 Menjawab ucapan salam
10 Ghibah (Membicarakan orang lain) saat bertamu
Kerjakan 10 soal dari 12 soal berikut ini dengan jawaban yang singkat dan tepat!
1. Sebutkan sedikitnya tiga fungsi pakaian!
2. Jelaskan batas aurat wanita dan laki-laki!
3. Seorang laki-laki dilarang memakai pakaian dan perhiasan yang terbuat dari apa
saja? Sebutkan!
4. Sebutkan 5 dari 12 adab bertamu!
5. Tuliskan doa keluar rumah!
6. Apakah hiasan utama dan paling baik bagi seorang muslim dalam rumah tangga?
7. Berapa lama kewajiban mengormati tamu?
8. Bolehkah orang Islam laki-laki dan perempuan menyambung rambut? Jelaskan
dengan alasan!
9. Sebutkan sedikitnya tiga cara menerima tamu yang baik!
10. Kenapa seorang isteri dilarang menerima tamu lelaki tanpa seizin suaminya?
Jelaskan!
11. Kenapa bertamu dibatasi sampai 3 malam? Jelaskan!
12. Jelaskan tata cara berhias!

BAB IV
ASPEK AKHLAK
MENGHINDARI PERILAKU TERCELA
HASAD, RIYA, ANIAYA DAN DISKRIMINASI
A. Kompetensi
1. Standar Kompetensi
Menghindari perilaku tercela
2. Kompetensi Dasar
a. Menjelaskan pengertian hasad, riya, aniaya dan diskriminasi
b. Menyebutkan contoh perilaku hasad, riya, aniaya dan diskriminasi
c. Menghindari perilaku hasad, riya, aniaya dan diskriminasi dalam kehidupan sehari-
hari
3. Indikator
a. Menjelaskan pengertian hasad
b. Menjelaskan pengertian riya
c. Menjelaskan pengertian aniaya.
d. Menjelaskan pengertian diskriminasi
e. Menjelaskan contoh perilaku hasad
f. Menjelaskan contoh perilaku riya
g. Menjelaskan contoh perilaku aniaya
h. Menjelaskan contoh perilaku diskriminasi
B. Materi Pembelajaran
1. Hasad
Kata hasad/ hasud dalam bahasa Arab berarti orang yang memilki sifat dengki.
Dengki adalah satu sikap mental seseorang tidak senang orang lain mendapat
kenikmatan hidup dan berusaha untuk melenyapkannya, sifat ini harus dihindari oleh
seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW telah bersabda:
Artinya: Telah masuk ke tubuhmu penyakit-penyakit umat tedahulu, (yaitu) benci
dan dengki, itulah yang membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut. (HR
Ahmad dan Turmidzi)
Bahaya Perbuatan Hasud
Sifat hasud sangat membahayakan kehidupan manusia antara lain:
a. Menyebabkan hati tidak tenang karena selalu akan memikirkan bagaimana keadaan
itu dapat hilang dari seseorang.
b. Menghancurkan persatuan dan kesatuan, karena biasanya orang yang hasud akan
mengadu domba dan suka menfitnah
c. Menghancurkan kebaikan yang ada padanya. Rasulullah SAW bersabda:
) , :
)
Artinya: Dari Abu Hurairah katanya: Telah bersabda rasullah SAW : Hendaklah
engkau menjauhkan diri dari sifat hasud, sebab sifat hasud memakan kebaikan
sebagaimana api membakar kayu bakar. (HR Abu Daud)
Hadits tersebut menunjukkan bahwa kita diperintahkan menjauhi sifat hasud, karena
sifat hasud dapat memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.
Cara Menghindari Hasud
Cara menghindari hasud antara lain sebagai berikut:
a. Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT
b. Menyadari bahwa pemberiyan dari Allah kepada manusia tidaklah sama, sesuai
dengan kehendaknya
c. Menyadari bahwa hasud dapat menghapuskan kebaikan.
2. Riya
Riya artinya memperlihatkan (menampakkan) diri kepada orang lain, supaya
diketahui kehebatan perbuatannya, baik melalui pembicaraan, tulisan ataupun sikap
perbuatan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan
ikhlas karena Allah. Riya itu bisa terjadi dalam niat, yaitu ketika akan melakukan
pekerjaan. Bisa juga terjadi ketika melakukan pekerjaan atau setelah selesai
melakukan suatu pekerjaan
Abu Hurairah RA juga pernah mendengar Rasulullah bersabda, Banyak orang yang
berpuasa, namun tidak memperoleh sesuatu dari puasanya itu kecuali lapar dan
dahaga, dan banyak pula orang yang melakukan shalat malam yang tidak
mendapatkan apa-apa kecuali tidak tidur semalaman. Begitu dahsyatnya penyakit
riya ini, hingga ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah, Apakah
keselamatan itu? Jawab Rasulullah, Apabila kamu tidak menipu Allah. Orang
tersebut bertanya lagi, Bagaimana menipu Allah itu? Rasulullah menjawab,
Apabila kamu melakukan suatu amal yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-
Nya kepadamu, maka kamu menghendaki amal itu untuk selain Allah. Meskipun
riya sangat berbahaya, tidak sedikit di antara kita yang teperdaya oleh penyakit hati
ini. Kini tidak mudah untuk menemukan orang yang benar-benar ikhlas beribadah
kepada Allah tanpa adanya pamrih dari manusia atau tujuan lainnya, baik dalam
masalah ibadah, muamalah, ataupun perjuangan. Meskipun kadarnya berbeda-beda
antara satu dan lainnya, tujuannya tetap sama: ingin menunjukkan amaliyahnya,
ibadah, dan segala aktivitasnya di hadapan manusia.
Tanda-tanda penyakit hati ini pernah dinyatakan oleh Ali bin Abi Thalib. Kata beliau,
Orang yang riya itu memiliki tiga ciri, yaitu malas beramal ketika sendirian dan giat
beramal ketika berada di tengah-tengah orang ramai, menambah amaliyahnya ketika
dirinya dipuji, dan mengurangi amaliyahnya ketika dirinya dicela. Secara tegas
Rasulullah pernah bersabda, Takutlah kamu kepada syirik kecil. Para shahabat
bertanya, Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan syirik kecil? Rasulullah
berkata, Yaitu sifat riya. Kelak di hari pembalasan, Allah mengatakan kepada
mereka yang memiliki sifat riya, pergilah kalian kepada mereka, di mana kalian
pernah memperlihatkan amal kalian kepada mereka semasa di dunia. Lihatlah apakah
kalian memperoleh imbalan pahala dari mereka?
Pembagian riya
a. Riya dalam niat
Riya dalam niat, yaitu ketika mengawali pekerjaan, dia mempunyai keinginan untuk
mendapat pujian, sanjungan dan penghargaan dari orang lain, bukan karena Allah.
Padahal niat itu sangat menentukan nilai dari suatu pekerjaan.
b. Riya dalam perbuatan
Riya dalam perbuatan ini, misalnya ketika mengerjakan shalat dan bersedekah.
Orang riya ini dalam mengerjakan shalat biasanya dai memperlihatkan kesungguhan,
kerajinan dan kekhusyukannya jika dia berada di tengah-tengah orang atau jamaah.
Sehingga orang lain melihat dia berdiri, rukuk, sujud dan sebagainya. Dai shalat
dengan tekun itu mengharapkan perhatian, sanjungan dan pujian orang lain agar dia
dianggap sebagai orang yang taat dan tekun beribadah
Bahaya riya
a. Terhadap diri sendiri, bahaya riya itu akan dirasakan oleh dirinya berupa ketidak
puasan, rasa hampa, sakit hati dan penyesalan. Ketika orang lain tidak menghargai,
tidak menyanjungnya dan tidak berterima kasih kepadanya. Padahal ia telah
menolong orang lain, bersedekah dan sebagainya. Akhirnya, jiwa akan sakit dan keluh
kesah yang tiada hentinya
b. Terhadap orang lain akan diolok-olok dan dicaci oleh orang yang telah dibantu atau
memberinya dengan riya itu. Dia mengumpat dan mencaci itu karena keinginan
untuk disanjung dan dipuji tidak dipenuhi sesuai dengan kehendaknya. Orang yang
telah diumpat dan dicaci itu pasti akan tersinggung dan akhirnya terjadilah
perselisihan antara keduanya.
c. Perbuatan riya sangat merugikan, karena Allah tidak akan menerima dan memberi
pahala atas perbuatannya.
3. Aniaya
Aniaya dalam bahasa arab disebut zalim, yang berarti melampaui batas, keterlaluan
atau menempatkan sesuatu seperti mengucapkan, bertindak, atau beriktikad yang
tidak pada tempatnya. Kezaliman dapat diartikan perbuatan yang melampaui batas-
batas kemanusiaan dan menentang/ menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan
Allah swt.
Ada 3 bentuk kezaliman :
a. Kezaliman terhadap Allah swt., yaitu kufur terhadap Allah swt., seperti mengaku
beriman tapi munafik. Murtad dari Islam.
b. Kezaliman terhadap diri sendiri, yaitu berbuat kedurhakaan atau melakukan
perbuatan dosa seperti berzina, mabuk, meninggalkan shalat, malas belajar.
c. Kezaliman terhadap sesama makhluk, yaitu mencelakakan orang lain, merusak
tumbuh-tumbuhan, lingkungan dan menyiksa hewan.
Nabi bersabda, bahwa karena seekor kucing seorang wanita masuk ke neraka. Dia
memelihara kucing, kucing itu diikatnya dan tidak diberi makan sampai mati.
Kezaliman terhadap lingkungan sering terjadi dikalangan kita, seperti yang dilakukan
para pelajar yang katanya berasal dari kaum terpelajar. Bus yang mereka tumpangi
dulunya bersih dan mereka corat-coret, tembok-tembok pinggir jalan yang di pilox.
Perbuatan zalim terhadap orang lain dapat berupa penganiayaan fisik seperti
merampok, mencederai, melukai dan juga dapat berbentuk non fisik, seperti
mengganggu ketenangan, memfitnah dll.
Nabi bersabda,sesungguhnya Allah swt. Mewajibkan berbuat baik kepada segala
sesuatu. Bila kamu membunuh hewan, baik-baiklah cara membunuhnya. Bila
menyembelih binatang, baik-baiklah cara menyembelihnya. Hendaklah salah seorang
di antara kamu manajamkan pisaunya, dan hendaklah ia mempercepat mati binatang
sembelihannya (HR Muslim)
Untuk menghindari sifat aniaya kita hendaknya senantiasa mengingat pesan Allah
swt., yaitu bahwa Allah swt. Mengharamkan segala bentuk perselisihan, permusuhan,
kedengkian dan mengadakan perusakan terhadap sesama manusia dan alam semesta.
Penganiayaan/ zalim tidak akan dilakukan seseoran jika ia mengharga hak asasi
manusia dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah swt.
4. Diskriminasi
Diskriminasi berasal dari bahasa inggris, yaitu discrimination yang artinya perbedaan
perlakuan. Dalam bahasa arab disebut dengan tafriq dan merupakan sifat tercela.
Beberapa perlakuan diskriminasi antara lain sebagai berikut :
a. Diskriminasi jenis kelamin, yaitu pembedaan sikap dan perlakuan terhadap orang
lain berdasarkan perbedaan/ persamaan jenis kelamin. Contohnya dahulu waktu
zaman jahiliyah, bangsa arab sangat menganggap rendah perempuan, sampai-sampai
bayi yang lahir berjenis kelamin perempuan harus dikubur hidup-hidup.
b. Diskriminasi ras, yaitu pembedaan perlakuan berdasarkan asal bangsa. Contohnya
orang quraisy zaman dahulu menganggap kaumnya adalah kaum terpilih, derajatnya
paling tinggi
c. Diskriminasi sosial, yaitu pembedaan orang terhadap sesama warga berdasarkan
status sosial, seperti kaya dan miskin, buruh dan tuan, pejabat dan rakyat biasa
d. Diskriminasi warna kulit, yaitu pembedaan berdasarkan warna kulit. Seperti yang
terjadi pada bangsa kulit putih dan negro/ kulit hitam di amerika
Sejarah mencatat bahwa ajaran Islam tidak menyukai adanya diskriminasi. Hal
tersebut seperti diperjuangkan oleh beberapa nabi, contohnya:
a. Nabi Ibrahim menjadikan siti hajar (seorang budak dari etiopia yang dianggap hina)
sebagai istrinya karena siti hajar tersebut mempunyai kepribadian yang mulia
b. Pada zaman nabi Muhammad saw. nabi selalu menggembor-gemborkan untuk
menghapus perbudakan sedikit-demi sedikit, juga dengan memerdekakan budak
seperri bilal bin rabbah.
Itulah diantara contoh ajaran Islam tentang perjuangan para nabi menghapuskan
diskriminasi yang sudah berkembang di masyarakatnya. Perilaku diskriminasi
hendaknya dihindari oleh orang Islam dalam kehidupan sehari-hari, dengan berbagai
cara. Diantaranya :
a. Gemar bersilaturahmi
b. Tidak suka menyalahkan orang lain dan merasa benar sendiri
c. Tidak suka mengolok-olok orang lain, dan jangan memfitnah satu kelompok
dengan kelompok lain
d. Menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan, karena bangsa kita terdapat
banyak keanekaragaman
e. Menyembah dan mendekatkan diri hanya pada Allah swt. dan tidak
menyekutukannya dengan sesuatu apapun
f. Menumbuhkan sikap toleran terhadap agama lain
g. Ikut serta dan aktif dalam kegiatan yang memiliki tujuan menghapuskan
diskriminasi, seperti memberi pelayanan yang baik terhadap masyarakat tanpa
membeda-bedakan jenis kulit, ras, maupun status sosial
C. Ulangan Harian
1. Sebutkanlah pengertian riya yang dibenci Allah!
2. Jelaskanlah pengertian hasud atau dengki!
3. Sebutkan contoh yang berkaitan dengan riya dalam perbuatan!
4. Jelaskan perbedaan antar hasud dengan riya!
5. Sebutkan cara-cara menghindari penyakit hati!
6. Apa yang dimaksud dengan aniaya? Jelaskan!
7. Sebutkan 5 cara untuk menghindari sikap diskriminasi dalam kehidupan sehari-
hari!
8. Sebutkan 4 macam diskriminasi!
9. Kezaliman ada 3 bentuk. Sebutkan dan beri contoh masing-masing 2 buah!
10. Sebutkan 3 cara menghindari sifat hasud!

BAB V
ASPEK FIQIH
HUKUM ISLAM TENTANG ZAKAT, HAJI DAN WAKAF
A. Kompetensi
1. Standar Kompetensi
Memahami hukum islam tentang zakat, haji dan wakaf
2. Kompetensi Dasar
a. Menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, haji dan wakaf
b. Menyebutkan contoh-contoh pengelolaan zakat, haji dan wakaf
c. Menerapkan ketentuan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, haji dan
wakaf
3. Indikator
a. Menjelaskan ketentuan perundangan tentang pengelolaan zakat
b. Menjelaskan ketentuan perundangan tentang pengelolaan haji
c. Menjelaskan ketentuan perundangan tentang pengelolaan wakaf
d. Menyebutkan contoh pengelolaan zakat
e. Menyebutkan contoh pengelolaan haji
f. Menyebutkan contoh pengelolaan wakaf
g. Mengidentifikasi hikmah penerapan perundangan tentang pengelolaan zakat
h. Mengidentifikasi hikmah penerapan perundangan tentang pengelolaan haji
i. Mengidentifikasi hikmah penerapan perundangan tentang pengelolaan wakaf
B. Materi Pembelajaran
1. Zakat
a. Pengertian
Zakat menurut bahasa artinya bersih, tumbuh dan terpuji. Menurut istilah, zakat
adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seseorang kepada orang-orang yang
berhak menerimanya (mustahik) dengan beberapa ketentuan yang tertentu, bertujuan
untuk mensucikan harta / jiwa.
b. Dasar-dasar kewajiban zakat
Dasar hukum perintah zakat adalah firman Allah swt. dalam surat At-taubah :103
.....5 ? . ? _ %
& , ; _ ( {
ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka.....
Hukum membayar zakat adalah fardhu ain bagi setiap muslim yang memenuhi
syarat.
c. Golongan yang berhak menerima zakat
Fakir : orang yang tidak punya harta dan tidak memiliki pekerjaan
Miskin : keluarga pra sejahtera/ memiliki pekerjaan dan harta tapi masih kurang
mencukupi untuk kebutuhan hidupnya
Amil : pengurus harta penerimaan zakat
Muallaf : orang yang baru masuk Islam
Riqab : memerdekakan budak yang beriman pada Allah swt.
Garim : orang yang banyak hutang, tapi tidak dalam maksiat pada Allah swt.
Sabilillah : perjuangan di jalan Allah swt./ sekolah, panti asuhan dll
Ibnu sabil : musafir yang kehabisan bekal dan tidak dalam perjalanan maksiat
d. Macam-macam zakat
Secara garis besar, zakat dibagi 2, yaitu:
1) Zakat fitrah, zakat pribadi yang dikeluarkan pada sebelum shalat iedul fitri. Wajib
dikeluarkan oleh setiap orang yang masih hidup sampai malam idul fitri dan
mempunyai kelebihan bahan makanan. Bentuknya adalah bahan makanan pokok
perjiwa 2,5 Kg beras/ makanan pokok yang lain senilai 2,5 kg beras. Tujuannya
adalah untuk mensucikan jiwa.
2) Zakat Mal
Zakat harta yang wajib dibayarkan oleh seseorang yang sudah mencapai nisab dan
batas waktunya. Tujuannya adalah untuk mensucikan harta.
e. Seputar Zakat Mal
1) Syarat wajib zakat mal
Islam, merdeka, harta itu milik sendiri, cukup nisab dan cukup waktunya.
2) Rukun zakat mal
Muzaki [orang yang mengeluarkan zakat], mustahik [penerima zakat], harta yang
dizakati dan dizakatkan, sighot ijab qobul
3) Macam-macam zakat mal
Zakat anam (binatang ternak). Adapun yang wajib dizakati adalah sapi, kerbau,
kambing dan unta
Zakat zuru (bahan makanan pokok). Adalah zakat bahan makanan yang
mengenyangkan/ yang dizakati adalah hasil pertaniannya
Zakat buah-buahan. Ini meliputi kurma dan anggur
Zakat perniagaan, zakat hasil perdagangan
Zakat madin. Zakat hasil tambang emas dan perak
Zakat rikaz. Yaitu penemuan harta terpendam
4) Nisab dan waktu zakat
NO Zakat Mal Nisab Jml Zakat Waktu Zakat
1 Emas 20 misqal/ 93,6 gram emas murni 24 karat 2,5 % Setelah dimiliki selama 1
tahun
2 Perak 200 dirham/ 624 gram perak murni 2,5 % Setelah dimiliki selama 1 tahun
3 Uang Seharga emas 93,6 gr 2,5 % Setelah dimiliki selama 1 tahun
4 Unta 5 9 ekor 1 ekor kambing umur 2 th lebih Setelah dimiliki selama 1 tahun
10 14 ekor 2 ekor kambing umur 2 th lebih
15 19 ekor 3 ekor kambing umur 2 th lebih
20 24 ekor 4 ekor kambing umur 2 th lebih
25 35 ekor 1 ekor anak unta umur 1 th lebih
5 Kerbau/ sapi 30-39 1 ekor anak sapi/kerbau 1 th lebih Setelah dimiliki selama 1
tahun
40-59 1 ekor anak sapi/kerbau 2 th lebih
60-69 2 ekor anak sapi/kerbau 1 th lebih
70 2 ekor anak sapi/kerbau 2 th lebih
6 Kambing 40-120 1 ekor kambing betina 2 th lebih Setelah dimiliki selama 1 tahun
121-200 2 ekor kambing betina 2 th lebih
201-399 3 ekor kambing betina 2 th lebih
400 4 ekor kambing betina 2 th lebih
7 Hasil Bumi 5 wasaq/ 750 Kg/ 930 liter 10% jika pengairannya dengan air hujan
5% jika pengairannya dengan biaya Pada waktu panen
8 Perusahaan perniagaan Seharga 93,6 gr emas 2,5 % Setelah dimiliki selama 1 tahun
9 Harta rikaz/ temuan/ karun Tidak dibatas 20% Pada waktu menemukannya
f. Perilaku cerminan Hikmah zakat
1) Melaksanakan zakat fitrah dan mal secara rutin
2) Menunjukkan kepekaan terhadap fakir miskin/ kaum dhuafa
3) Mengutamakan keikhlasan dalam beramal
4) Berpartisipasi dalam kepanitiaan zakat, di masyarakat / di sekolah
5) Menjauhi sifat ego, kikir dan sombong
2. Haji dan Umrah
a. Pengertian
Menurut bahasa, haji berarti menyengaja ziarah ke Kabah atau mengalahkan dengan
alasan, sedangkan menurut istilah, haji adalah sengaja mengunjungi baitulah di
Mekah dengan niat beribadah kepada Allah pada waktu tertentu, serta dengan syarat-
syarat dan cara tertentu. Haji hukumnya fardhuain bagi orang islam yang sudah
memenuhi syarat-syaratnya.
Sedangkan umrah adalah mengunjungi baitullah dengan niat ibadah dengan syarat dan
rukun tertentu, tetapi waktunya adalah sepanjang tahun, dan hukumnya adalah
tatowwu/ mutabahah, artinya sangat baik dan mendapat pahala besar jika dilakukan,
tapi jika tidak juga tidak mendapat dosa.
b. Syarat-syarat haji dan umrah
1) Islam, orang non-Islam tidak boleh mengerjakan haji
2) Berakal, orang yang gila tidak sah hajinya
3) Baligh atau dewasa, anak kecil jika sudah berhaji, jika dewasa hendaknya
mengerjakan haji lagi
4) Merdeka, hamba sahaya tidak boleh
5) Kuasa atau mampu, arti mampu disini ialah:
a) Segi jasmani
Tidak terlalu tua, agar tidak kesulitan dalam melakukan haji atau umrah
Tidak dalam keadaan sakit ( sakit lumpuh ) yang diperkirakan sulit untuk sembuh
Tidak berpenyakit menular, hal tersebut akan membahayakan
b) Segi rohani
Mengetahui hukum dan manasik haji atau umrah
Berakal sehat dan memiliki kesiapan mental untuk melakukan ibadah haji atau umrah
dengan perjalanan yang jauh
c) Segi ekonomi
Mampu membayar ONH ( Ongkos Naik Haji ) dengan harta yang halal, bukan hasil
penjualan rumah, tanah, sawah, perusahaan yang kesemuaya itu menjadi satu-satunya
sumber kehidupan
Memiliki biaya hidup bagi keluarga yang menjadi tanggungannya, meliputi
sandang, pangan, papan, dan biaya-biaya lainnya termasuk biaya pendidikan
d) Segi keamanan
Aman di perjalanan selama melaksanakan ibadah haji dan umrah
Keamanan bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkan selama melakukan
ibadah haji atau umrah. Untuk menjamin keamanan jiwa dan harta calon haji wanita,
maka menjadi syarat wajib baginya pergi bersama suami atau muhrimnya, atau
dengan wanita yang dipercaya.
c. Rukun Haji
1) Ihram, yaitu berniat menunaikan haji dengan memakai kain putih tidak berjahit dari
miqatnya. Miqat ada 2, yaiut:
Miqat zamani, yaitu batas waktu dibolehkannya mulai ikhram, yaitu mulai bulan
syawal sampai terbit fajar tgl 10 dzulhijjah
Miqat makani, yaitu batas tempat dimana para calon haji wajib memulai memakai
baju ihram. Bagi jamaah haji yang dari Indonesia dimulai pada bukit yalamlam
2) Wukuf, adalah berhenti di padang arafah sejak tergelincirnya matahari tanggal 9
dzulhijjah sampai terbit fajar 10 dzulhijjah
3) Tawaf, yaitu mengelilingi kabah 7 kali. Dalam melaksanakan thawaf, tidak perlu
dengan niat sendiri karena sudah terkandung dalam ihram
4) Sai, Sai ialah berlari-lari kecil antara bukit Shofa dan Marwa sebanyak tujuh kali
dengan syarat-syarat :
Dimulai di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwa.
Sai dilakukan sebanyak tujuh kali.
Waktu sai hendaklah sesudah thawaf, baik thawaf ifadhah maupun tawaf sunah
5) Tahalul, ialah mencukur atau menggunting rambut kepala sebagai tanda telah bebas
dari larangan-larangan haji atau umrah. Sedikitnya 3 helai rambut.
6) Tertib
*) rukun umrah hanya ihram, tawaf, sai dan tahalul
d. Perilaku cerminan hikmah haji dan umrah
1) Mempelajari serta memahami ibadah haji dan umrah
2) Memahami sejarah nabi-nabi , khususnya nabi Ibrahim dan Ismail karena berkaitan
dengan ibadah haji
3) Menghayati ajaran para nabi yang pada intinya mengajarkan ketaqwaan pada Allah
swt.
4) Selain berusaha untuk menabung, juga meningkatkan ketaqwaan untuk bekal
melaksanakan ibadah haji
5) Mengerjakan segala kebajikan dengan kerelaan hari disertai
6) Melatih kesabaran dan berbuat baik disertai komitmen melaksanakan rukun Islam
dengan ikhlas
3. Wakaf
a. Pengertian
Ditinjau dari segi bahasa wakaf berarti menahan. Sedangkan menurut istilah syarak,
ialah menahan sesuatu benda yang kekal zatnya, untuk diambil manfaatnya untuk
kebaikan dan kemajuan Islam. Menahan suatu benda yang kekal zatnya, artinya tidak
dijual dan tidak diberikan serta tidak pula diwariskan, tetapi hanya disedekahkan
untuk diambil manfaatnya saja
Pengertian wakaf menurut peraturan pemerintah no. 28 tahun 1977 adalah perbuatan
hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian harta kekayaannya
yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selama-lamanya. Bagi
kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran agama
Islam
Hukum wakaf sama dengan amal jariyah. Sesuai dengan jenis amalnya maka
berwakaf bukan sekedar berderma (sedekah) biasa, tetapi lebih besar pahala dan
manfaatnya terhadap orang yang berwakaf. Pahala yang diterima mengalir terus
menerus selama barang atau benda yang diwakafkan itu masih berguna dan
bermanfaat. Hukum wakaf adalah sunah
b. Syarat Wakaf
Syarat-syarat harta yang diwakafkan sebagai berikut:
1) Diwakafkan untuk selama-lamanya, tidak terbatas waktu tertentu (disebut takbid).
2) Tunai tanpa menggantungkan pada suatu peristiwa di masa yang akan datang.
Misalnya, Saya wakafkan bila dapat keuntungan yang lebih besar dari usaha yang
akan datang. Hal ini disebut tanjiz
3) Jelas mauquf alaih nya (orang yang diberi wakaf) dan bisa dimiliki barang yang
diwakafkan (mauquf) itu
c. Rukun Wakaf
1) Orang yang berwakaf (wakif), syaratnya;
Kehendak sendiri
Berhak berbuat baik walaupun non Islam
2) Sesuatu (harta) yang diwakafkan (mauquf), syartanya;
barang yang dimilki dapat dipindahkan dan tetap zaknya, berfaedah saat diberikan
maupun dikemudian hari
milki sendiri walaupun hanya sebagian yang diwakafkan atau musya (bercampur
dan tidak dapat dipindahkan dengan bagian yang lain
3) Tempat berwakaf (yang berhak menerima hasil wakaf itu), yakni orang yang
memilki sesuatu, anak dalam kandungan tidak syah.
4) Akad, misalnya: Saya wakafkan ini kepada masjid, sekolah orang yang tidak
mampu dan sebagainya tidak perlu qabul (jawab) kecuali yang bersifat pribadi
(bukan bersifat umum)
d. Pelaksanaan Wakaf di Indonesia
1) Landasan
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik
Peraturan Menteri dalam Negeri No. 6 Tahun 1977 tentang Tata Cara Pendaftaran
Tanah mengenai Perwakafan Tanah Milik
Peraturan Menteri Agama No. 1 Tahun 1978 Tentang Peraturan Pelasanaan
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik
Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam No. Kep/P/75/1978
tentang Formulir dan Pedoman Peraturan-Peraturan tentang Perwakafan Tanah Milik
2) Tata Cara Perwakafan Tanah Milik
Calon wakif dari pihak yang hendak mewakafkan tanah miliknya harus datang
dihadapan Pejabat Pembantu Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) untuk melaksanakan ikrar
wakaf.
Untuk mewakafkan tanah miliknya, calon wakif harus mengikrarkan secara lisan,
jelas dan tegas kepada nadir yang telah disyahkan dihadapan PPAIW yang
mewilayahi tanah wakaf. Pengikraran tersebut harus dihadiri saksi-saksi dan
menuangkannya dalam bentuk tertulis atau surat
Calon wakif yang tidak dapat datang di hadapan PPAIW membuat ikrar wakaf
secara tertulis dengan persetujuan Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten atau
Kotamadya yang mewilayahi tanah wakaf. Ikrar ini dibacakan kepada nadir
dihadapan PPAIW yang mewilayahi tanah wakaf serta diketahui saksi
Tanah yang diwakafkan baik sebagian atau seluruhnya harus merupakan tanah
milik. Tanah yang diwakafkan harus bebas dari bahan ikatan, jaminan, sitaan atau
sengketa
Saksi ikrar wakaf sekurang-kurangnya dua orang yang telah dewasa, dan sehat
akalnya. Segera setelah ikrar wakaf, PPAIW membuat Ata Ikrar Wakaf Tanah
e. Hikmah Wakaf
1) Melaksanakan perintah Allah SWT untuk selalu berbuat baik.
2) Memanfaatkan harta atau barang tempo yang tidak terbatas
3) Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi

C. Ulangan Harian
Jawablah dengan tepat dan jelas!
1. Jelaskan maksud dari golongan yang berhak menerima zakat berikut ini:
a. Fakir
b. Amil
c. sabilillah
2. Jelaskan maksud kata-kata berikut ini:
a. Zakat zuru
b. Zakat madin
c. Zakat anam
3. Apa itu zakat fitrah? Jelaskan!
4. Apa itu zakat mal? Jelaskan!
5. Sebutkan 5 syarat haji dan umrah!
6. Sebutkan 6 rukun haji dengan urut!
7. Berapakah nisab dan haul bagi emas sehingga wajib dizakati?
8. Berapakah nisab dan haul bagi perak sehingga wajib dizakati?
9. Apa itu tawaf? Jelaskan!
10. Apa itu sai? Jelaskan!
BAB VI
ASPEK SEJARAH ISLAM
ISLAM PERIODE MADINAH
A. Kompetensi
1. Standar Kompetensi
Memahami keteladanan rasulullah saw dalam membina umat periode madinah
2. Kompetensi Dasar
a. Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah periode Madinah
b. Mendeskripsikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah
3. Indikator
a. Menjelaskan latar belakang masyarakat Madinah
b. Menjelaskan sejarah dakwah Rasulullah pada periode Madinah.
c. Menunjukkan profil dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah.
d. Menjelaskan pengaruh dakwah Rasulullah SAW terhadap umat.
e. Menjelaskan penggolongan masyarakat Madinah
f. Menjelaskan substansi dakwah Rasulullah periode Madinah.
g. Menjelaskan strategi dakwah Rasulullah periode Madinah.
h. Menjelaskan hikmah sejarah dakwah periode Madinah
B. Materi Pembelajaran
ISLAM PERIODE MADINAH
Dakwah Rasulullah yang dilakukan si Mekkah baik secara sembunyi-sembunyi
maupun terang-terangan berlangsung selama 13 tahun. Rintangan makin lama makin
bertambah karena itu Allah Menyediakan Tempat yang subur untuk dawah yaitu
Madinah. Disinilah membangun umat untuk dijadikan duta keseluruh pelosok dunia.
Beberapa Peristiwa Penting tentang Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
1. Tersebarnya berita tentang masuk Islamnya sekelompok penduduk Yatsrib
(Madinah), membuat orang-orang kafir Quraisy semakin meningkatkan tekanan
terhadap orang-orang Mukmin di Makkah. Lalu Nabi saw. memerintahkan kaum
Mukminin agar hijrah ke kota Madinah. Para sahabat segera berangkat menuju
Madinah secara diam-diam, agar tidak dihadang oleh musuh. Namun Umar bin
Khattab justru mengumumkan terlebih dahulu rencananya untuk berangkat ke
pengungsian kepada orang-orang kafir Makkah. Ia berseru, Siapa di antara kalian
yang bersedia berpisah dengan ibunya, silakan hadang aku besok di lembah anu,
besuk pagi saya akan hijrah. Tidak seorang pun berani menghadang Umar
2. Setelah mengetahui kaum Muslimin yang hijrah ke Madinah itu disambut baik dan
mendapat penghormatan yang memuaskan dari penduduk Yastrib, bermusyawarahlah
kaum kafir Quraisy di Darun Nadwah. Mereka merumuskan cara yang diambil untuk
membunuh Rasululah saw.
3. Pada malam pengepungan itu Nabi saw. tidak tidur. Kepada keponakannya, Ali r.a.,
beliau memerintahkan dua hal: pertama, agar tidur (berbaring) di tempat tidur Nabi
dan, kedua, menyerahkan kembali semua harta titipan penduduk Makkah yang ada di
tangan Rasulullah saw. kepada para pemiliknya
4. Rasulullah dan Abu Bakar berangkat pada hari Kamis tanggal 1 Rabiul Awwal
tahun kelima puluh tiga dari kelahiran Nabi saw. Hanya Ali dan keluarga Abu Bakar
saja yang tahu keberangkatan Nabi saw. dan Abu Bakar malam itu menuju Yatsib.
Sebelumnya dua anak Abu Bakar, Aisyah dan Asma, telah menyiapkan bekal
secukupnya untuk perjalanan itu. Kemudian Nabi saw. ditemani Abu Bakar berangkat
bersama penunjuk jalan menelusuri jalan Madinah-Yaman hingga sampai di Gua
Tsur. Nabi dan Abu Bakar berhenti di situ dan penunjuk jalan disuruh kembali
secepatniya guna menyampaikan pesan rahasia Abu Bakar kepada putranya, Abdullah
5. Lolosnya Nabi saw. dari kepungan yang ketat itu membuat kalangan Quraisy hiruk
pikuk mencari. Jalan Makkah-Madinah dilacak. Tetapi mereka gagal menemukan
Nabi saw. Kemudian mereka menelusuri jalan Yaman-Madinah. Mereka menduga
Nabi pasti bersembunyi di Gua Tsur. Setibanya tim pelacak itu di sana, alangkah
bingungnya mereka ketika melihat mulut gua itu tertutup jaring laba-laba dan sarang
bunung. Itu pertanda tidak ada orang yang masuk ke dalam gua itu
6. Kalangan kafir Quraisy mengumumkan kepada seluruh kabilah, Siapa saja yang
dapat menyerahkan Muhammad dan kawannya (Abu Bakar) kepada kami hidup atau
mati, maka kepadanya akan diberikan hadiah yang bernilai besar. Bangkitlah
Suraqah bin Jasyam mencari dan mengejar Nabi dengan harapan akan menjadi
hartawan dalam waktu singkat
7. Rasulullah dan Abu Bakar tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal.
Kedatangan beliau telah dinanti-nantikan masyarakat Madinah
8. Di tengah perjalanan menuju Madinah, Rasulullah singgah di Quba, sebuah desa
yang terletak dua mil di selatan Madmnah. Di sana Beliau membangun sebuah Masjid
dan merupakan Masjid pertama dalam sejarah Islam
9. Kemudian Nabi mempersaudarakan antara orang-orang Muhajirin dengan Anshar
10. Selanjutnya Nabi saw. merumuskan piagam yang berlaku bagi seluruh kaum
Muslimin dan orang-orang Yahudi. Piagam inilah yang oleh Ibnu Hisyam disebut
sebagai undang-undang dasar negara dan pemerintahan Islam yang pertama.
Saripatinya adalah sebagai berikut:
a. Kesatuan umat Islam, tanpa mengenal perbedaan.
b. Persamaan hak dan kewajiban.
c. Gotong royong dalam segala hal yang tidak termasuk kezaliman, dosa, dan
permusuhan.
d. Kompak dalam menentukan hubungan dengan orang-orang yang memusuhi umat.
e. Membangun suatu masyarakat dalam suatu sistem yang sebaik-baiknya, selurusnya
dan sekokoh-kokohnya.
f. Melawan orang-orang yang memusuhi negara dan membangkang, tanpa boleh
memberikan bantuan kepada mereka.
g. Melindungi setiap orang yang ingin hidup berdampingan dengan kaum Muslimin
dan tidak boleh berbuat zalim atau aniaya terhadapnya.
h. Umat yang di luar Islam bebas melaksanakan agamanya. Mereka tidak boleh
dipaksa masuk Islam dan tidak boleh diganggu harta bendanya.
i. Umat yang di luar Islam harus ambil bagian dalam membiayai negara, sebagaimana
umat Islam sendiri.
j. Umat non Muslim harus membantu dan ikut memikul biaya negara dalam keadaan
terancam.
k. Umat yang di luar Islam, harus saling membantu dengan umat Islam dalam
melindungi negara dan ancaman musuh.
l. Negara melindungi semua warga negara, baik yang Muslim maupun bukan Muslim.
m. Umat Islam dan bukan Islam tidak boleh melindungi musuh negara dan orang-
orang yang membantu musuh negara itu.
n. Apabila suatu perdamaian akan membawa kebaikan bagi masyarakat, maka semua
warga negara baik Muslim maupun bukan Muslim, harus rela menerima perdamaian.
o. Seorang warga negara tidak dapat dihukum karena kesalahan orang lain. Hukuman
yang mengenai seseorang yang dimaksud, hanya boleh dikenakan kepada diri pelaku
sendiri dan keluarganya.
p. Warga negara bebas keluar masuk wilayah negara sejauh tidak merugikan negara.
q. Setiap warga negara tidak boleh melindungi orang yang berbuat salah atau berbuat
zalim.
r. Ikatan sesama anggota masyarakat didasarkan atas prinsip tolong-menolong untuk
kebaikan dan ketakwaan, tidak atas dosa dan permusuhan.
Substansi dan Strategi dakwah Rasulullah periode Madinah
1. Mempersaudaraan kaum muhajirin dan Anshor
No Muhajirin Anshor
1 Abu Bakar Khrijah bin Zuhair
2 Umar bin Khatttab Itban bin Malik
3 Bilal bin Rabah Abu Ruwaihah
4 Amir bin Abdillah Saad bin Muadz
5 Abdul Rahman bin Auf Saad bin Rabi
6 Zubair bin Awwam Salamah bin Salamah
7 Usman bin Affan Aus bin Tsabit
8 Thalhah bin Ubaidillah Kaab bin Malik
9 Abu Huzaifah bin Utbah Ubbah bin Bisyr
10 Ammar bin Yasir Huzaifah bin Al Yaman
2. Keperwiraan Rasulullah dalam memimpin perang
Ini ditunjukkan pada perang badar, uhud, khandaq, fathul makkah.
3. Memelihara dan mempertahankan masyarakat muslim dengan membuat perjanjian
damai dan bekerja sama dengan pihak yahudi dan nashrani di negara Madinah
4. Meletakkan dasar-dasar politik ekonomi dan sosial untuk masyarakat Islam
Wafatnya Rasulullah
Menjelang wafat Rasulullah sewaktu sakitnya makin parah, Rasulullah meminta
kepada Isteri-isterinya yang lain untuk dirawat di rumah Siti Aisyah binti Abu Bakar
Ash Shiddiq, Yang memimpin sholat Jamaah pada saat itu Abu Bakar Ash Shiddiq,
Keadaan itu membuat kaum muslimin cemas dan khawatir, kalau-kalau Nabi wafat.
Sewaktu Nabi mengetahui kecemasan kaum muslimin beliau ingin menjumpai
mereka. Dengan dipapah oleh Ali bin Abi Thalib Nabi bersabda: Wahai manusia!
Saya mendengar bahwa kamu sekalian merasa cemas kalau-kalau Nabimu meninggal
dunia, pernahkah ada seorang Nabi yang hidup selamanya? Kalau ada, maka aku akan
dapat pula hidup selamanya! Saya akan menemui Allah dan kamu akan menyusulku.
Rasulullah wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke 11 Hijrah, bertepatan dengan
8 Juni 632 Masehi, setelah mengalami sakit selama 13 hari dalam usia 63 tahun
menurut perhitungan tahun Hijrah. Beliau Meninggal di Rumah Siti Aisyah binti Abu
Bakar dan di kuburkan disana, Diantara orang yang ikut memandikan beliau ialah :
Abbas bin Abdul Muthalib, Ali bin Abi Thalib, Fadhal bin Abbas, Usamah bin Zaid
dan Syuqran.
Reaksi sahabat ketika Rasulullah wafat, banyak diantara sahabat dan kaum muslimin
yang tidak percaya bahwa Rasulullah wafat, Umar bin Khattab sangat marah sekali
mendengar kabar wafatnya Rasulullah, seraya berkata: Ada orang yang telah
menyatakan Rasulullah wafat! Sesungguhnya, demi Allah, beliau tidak wafat, hanya
pergi mengahadap Tuhannya, sebagaimana Nabi Musa pun pernah pergi menghadap
Tuhan. Demi Allah, Rasulullah akan kembali. Tetapi setelah Abu Bakar
membenarkan berita kewafatan Rasulullah itu, disertai membacakan firman Allah
dalam surat Ali Imran ayat 144, maka barulah mereka percaya. Firman yang
dibacakan tersebut ialah:
& 1 ] 4 #9 %7 _ #& (
% ( ) ) 4
&() 63 _ ? # #) 6 _ % &
#! ( 3 , #!
1 ) 6 , ? 4 #9t 6 ]
Artinya:Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu
sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik
ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat
mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur ( Ali Imran:144)
Beliau meninggalkan dua pusaka dua pusaka ini tidak akan lekang oleh panas dan
tidak akan lapuk hujan itulah Al-Quran dan Hadits dari Nabi Muhammad saw

Hikmah sejarah dakwah rasulullah periode Madinah


1. Terjalinnya persaudaraan sebagaimana yang dilakukan kau muhajirin dan anshar
2. Sikap menjaga persatuan dan saling menghormati antar pemeluk agama yang
berbeda dapat diwujudkan dengan cara mengadakan perjanjian dan komitmen
menepati janji tersebut.
3. Menumbuh kembangkan tolong-menolong antara yang kuat dan yang lemah, kaya
dan miskin agar persatuan dan kekuatan Islam tetap utuh
4. Memahami bahwa umat Islam harus berpegang pada aturan Allah swt.
5. Memahami dan menyadari bahwa kita wajib menjalin hubungan yang baik dengan
Allah swt. dan dengan sesama manusia
6. Kita mendapat warisan yang sangat menentukan keselamatan, baik di dunia
maupun di akhirat, yaitu kitab Allah swt. dan sunnah rasulullah
7. Menjadikan perjuangan rasulullah sebagai sumber inspirasi dan motivasi untuk
menyebarkan Islam
C. Ulangan Harian
1. Ada beberapa peristiwa yang menyebabkan rasulullah hijrah dan mengajak orang
Islam Makkah hijrah ke Madinah, sebutkan!
2. Waktu hijrah, nabi sempat sembunyi di suatu goa. Apa nama gua tersebut?
3. Abdullah bin Abu Bakar, membantu Nabi waktu hijrah, sebagai.
4. Mesjid yang pertama dibangun oleh Rasul ialah Masjid
5. Jelaskanlah maksud dan tujuan Rasulullah mempersaudarakan kaum muhajirin dan
Anshor!
6. Sebutkan strategi dakwah rasulullah periode madinah!
7. Sebutkanlah lima orang sahabat yang ikut memandikan jenazah Rasulullah!
8. Jelaskanlah upaya Abu Bakar Ash Shiddiq dalam rangka menenangkan situasi umat
Islam sewaktu Rasulullah saw wafat.
9. Sebutkan 3 perang yang terjadi sewaktu rasulullah membangun negara Islam
Madinah!
10. Apa hikmah perkembangan dakwah rasulullah periode madinah?

You might also like