You are on page 1of 6

1

PRINSIP-PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI


PAPER Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Dosen Pengampu:

Prof.Dr.H.Saiddun Fiddaroini, MA

Oleh :

Muhammad Fauzi
NIM: F05410165

PENDIDIKAN ISLAM PROGRAM MAGISTER PPS IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2011

PRINSIP-PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI

A. Pendahuluan Dalam pendidikan perlu kita ketahui terjadinya proses belajar mengajar yang sistematis, yang terdiri dari banyak komponen. Masing-masing komponen pembelajaran tidak bersifat terpisah atau berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus berjalan secara teratur, saling bergantung dan berkesinambungan. Sedangkan komponen terakhir adalah evaluasi, maka guru berkewajiban melakukan suatu penilaian atau evaluasi atas ketercapaian siswa dalam belajar untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu pembelajaran.

B. Pengertian Penulis memaparkan sekelumit tentang definisi evaluasi sebelum menginjak ke prinsip-prinsip dan teknik evaluasi. Menurut Binti Maunah mengutip Withengriton, Secara etimology evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian terhadap sesuatu. Withengriton secara singkat merumuskan bahwa an evaluation is a declaration that some thing has or does not have values. Evaluasi itu dapat diberlakukan pada bidang yang amat luas. Arti umum tersebut ialah penilaian, dan kata itu dapat digunakan bagi maksud hampir segala sesuatu.1 Menurut Mehrens dan Lehmann yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, evaluasi dalam arti luas adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatifalternatif keputusan.2 Menurut beberapa para pakar yang lain, definisi evaluasi adalah sebagai berikut: Menurut Daryanto mengutip dari Bloom et. al (1971):3 Evaluation, as we see it, is the systematic collection of evidence to determine wheather in fact certain changes are taking place in the

1 2

Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Yogyakarta: Sukses Offset, 2009), hlm, 51 Drs. M. Ngalim Purwanto,M.P, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet Ke-12, hlm, 3 3 Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,1999), hlm, 1

learners as well as to determine the amount or degree of change in individual students. Artinya: evaluasi, sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa. Stufflebeam et. al (1971):4 Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives. Artinya: evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan. Evaluasi adalah suatu proses penafsiran terhadap kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan anak didik berkaitan dengan tujuan pendidikan. Keberhasilan anak didik dalam kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan dapat diukur dengan menggunakan evaluasi.5 C. Prinsip-Prinsip Evaluasi Prinsip diperlukan sebagai pemandu dalam kegiatan evaluasi. Oleh karena itu evaluasi dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya senantiasa berpegang pada prinsip-prinsip berikut ini:6 1. Prinsip Kontinuitas (terus menerus/ berkesinambungan) Artinya bahwa evaluasi itu tidak hanya merupakan kegiatan ujian semester atau kenaikan saja, tetapi harus dilaksanakan secara terus menerus untuk mendapatkan kepastian terhadap sesuatu yang diukur dalam kegiatan belajar mengajar dan mendorong siswa untuk belajar mempersiapkan dirinya bagi kegiatan pendidikan selanjutnya.

4 5

Ibid. hlm, 1 Stefanie Schwarz and Don f. Westerheijden, Accreditation and Evaluation in the European Higher Education Area, (Germany : University of Kassel, 2007), hlm, 29 6 Drs. Tayar Yusuf, Drs. Jurnalis Etek, Keragaman Teknik Evaluasi dan Metode Penerapan Jiwa Agama, (Jakarta: IND-HILL-CO,1987), Cet Ke-1, h-48-51

2. Prinsip Comprehensive (keseluruhan) Seluruh segi kepribadian murid, semua aspek tingkah laku, keterampilan, kerajinan adalah bagian-bagian yang ikut ditest, karena itu maka item-item test harus disusun sedemikian rupa sesuai dengan aspek tersebut (kognitif, afektif, psikomotorik) 3. Prinsip Objektivitas Objektif di sini menyangkut bentuk dan penilaian hasil yaitu bahwa pada penilaian hasil tidak boleh memasukkan faktor-faktor subyektif, faktor perasaan, faktor hubungan antara pendidik dengan anak didik. 4. Evaluasi harus menggunakan alat pengukur yang baik Evaluasi yang baik tentunya menggunakan alat pengukur yang baik pula, alat pengukur yang valid. 5. Evaluasi harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Kesungguhan itu akan kelihatan dari niat guru, minat yang diberikan dalam penyelenggaraan test, bahwa pelaksanaan evaluasi semata-mata untuk kemajuan si anak didik, dan juga kesungguhan itu diharapkan dari semua pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar itu, bukan sebaliknya. D. Teknik Evaluasi Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi teknik evaluasi berarti alat yang digunakan dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi. Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai, teknik penilaian yang dimaksud antara lain melaui tes, observasi, penugasan, inventori,7 jurnal,8 penilaian diri dan penilaian antar teman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.9 Dalam konteks evaluasi hasil proses pembelajaran di sekolah dikenal adanya 2 macam teknik, yaitu teknik tes, maka evaluasi
7

Inventori merupakan teknik penilaian melalui skala psikologis yang dipakai untuk mengungkapkan sikap, minat dan persepsi peserta didik terhadap objek psikologis. 8 Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif 9 www.dikmenum.go.id, Perangkat Penilaian KTSP SMA/ Rancangan Penilaian Hasil Belajar, h-3

dilakukan dengan jalan menguji peserta didik, sedangkan teknik non test, maka evaluasi dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik. 1. Teknik tes Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah oleh testee sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.10 Ditinjau dari segi fungsi yang dimiliki oleh tes sebagai alat pengukur perkembangan belajar peserta didik, tes dibedakan menjadi tiga golongan: a. Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahankelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan siswa tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.11 b. Tes formatif, adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui sudah sejauh manakah peserta didik telah terbentuk sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Di sekolah-sekolah tes formatif ini dikenal dengan istilah ulangan harian. c. Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan, di sekolah tes ini dikenal dengan ulangan umum dimana hasilnya digunakan untuk mengisi nilai raport atau mengisi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) atau Ijazah.12 Apabila ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu, tes tertulis dan tes lisan.13

10 11

Prof.Drs. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,. h-67 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), Cet Ke-4, h-34 12 Prof.Drs. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,.h-71-72 13 Prof.Drs. Anas Sudijono , Pengantar Evaluasi Pendidikan,. h- 75

2. Teknik non tes Dengan teknik non tes, maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan:14 a. Skala bertingkat (Rating scale) Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan. b. Quesioner (Angket) Yaitu sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden) c. Daftar cocok (Check list) Yaitu deretan pernyataan dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok () ditempat yang sudah disediakan. d. Wawancara (Interview) Suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak. e. Pengamatan (observation) Suatu tehnik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. f. Riwayat hidup Gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa kehidupannya.

C. Kesimpulan Evaluasi pendidikan hanyalah teknik untuk mengetahui tingkat prestasi peserta didik untuk mendapatkan informasi dengan memperhatikan prinsip-prinsip dan teknik evaluasi sehingga menghasilkan informasi yang reliabel. Adapun prinsip evaluasi adalah kontinuitas, comprehensive (keseluruhan), Objektivitas, alat pengukur yang baik dan Evaluasi harus dilaksanakan dengan sungguhsungguh sedangkan teknik evaluasi ada 2 yaitu teknis tes dan teknis non tes.

14

Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,.h-27-31

You might also like