You are on page 1of 6

Teori Belajar Sosial ( Sosial-Learning Theory) Teori belajar sosial menekankan peran dari aktivitas kognitif dan belajar

dengan cara mengamati tingkah laku manusia. Para ahli teori belajar (Albert Bandura, Julian B. Rotter, dan walter Mischel) melihat manusia sebagai orang yang berpengaruh terhadap lingkungannya sama seperti lingkungan berpengaruh terhadap dirinya. Tingkah laku manusia dikaitkan dengan respon respon yang dapat diamati serta faktor faktor di dalam orang itu sendiri harus dipertimbangkan dalam menjelaska tingkah laku manusia (Semium,2006 : 184). Para ahli belajar-sosial melihat individi sebagai orang yang belajar dengan tujuan tertentu dan menyadari dirinya sendiri sebagai orang yang mencari informasi tentang ligkunganya, tidak hanya mengadakan respon secara otomatis terhadap stimulus-stimulus yang menimpa dirinya. Rotter (1972) mengemukakan bahwa tingkah laku tidak dapat diprediksikan dari faktor-faktor situasionalsaja. Apakah orang bertingkah laku dalam cara-cara tertentu atau tidak, juga tergantung pada harapan-harapannya tentang hasil-hasil dari tingkah lakunya dan nilai-nilai subjejtif dari hasil-hasil itu ( Semium,2006 : 185). Dalam teori sosial learning ada tiga variabel yaitu : 1. Varibel individu (person) Bahwa tingkah laku disebabkan oleh interaksi yang terus menerus berubah antara orang dan variabel-variabel situasi. Variabel-variabel situasi adalah faktor-faktor tingkah laku eksternal, seperti kecakapan, mengkodekan strategi-srategi, harapanharapan, nilai-nilai subjektif, sistem pengaturan diri dan rencana-rencana. 2. Perilaku (behavior) 3. Lingkungan (environment)

Albert Bandura melukiskan : Teori belajar sosial berusaha menjelaskan tingkah laku manusia dari segi interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara faktor kognitif, tingkah laku, dan faktor lingkungan. Dalam proses determimisme timbal balik itulah terletak kesempatan bagi manusia untuk mempengaruhi nasibnya maupun batas batas kemampuannya untuk memimpin diri sendiri (self-direction). Konsepsi tentang cara manusia berfungsi semacam ini tidak menempatkan orang semata mata objek tak berdaya yang dikontrol oleh pengaruh pengaruh lingkungan ataupun sebagai pelaku pelaku bebas yang dapat menjadi apa saja yang dipilihnya. Manusia dan lingkungannya merupakan faktor-faktor yang saling menentukan secara timbal-balik (Bandura,1977)

Menurut Teori social learning yang diperkenalkan oleh Albert Badura menekankan tiga hal : 1. Observational Learning Bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk meniru perilaku yang dia lihat. 2. Self evaluation Hasil pengamatan terhadap perilaku tersebut tidak selalu membentuk perilaku individu karena setiap individu akan terus memantau dan mengevaluasi perilakunya sendiri, 3. Control and shaping Bahwa semua perilaku yang dipelajari individu selalu berada dibawah kontrol, yakni kontrol internal maupun kontroleksternal yang berkaitan dengan perilaku yang sedang dia pelajari tersebut. (Alo Liliweri, 2007 : 234)

. Faktor yang menyebabkan remaja putri menggunakan cairan pembersih genetalia.

1) Faktor Intern

Faktor intern dalam hal ini adalah pengetahuan yang merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2005).

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang dimana perilaku yang didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku akan bersifat langgeng. Pengetahuan seseorang juga dipengaruhi oleh faktor pengalaman yang dapat berasal dari media masa elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat (Latipun, 2001).

2) Faktor Ekstern

a) Lingkungan

Lingkungan dalam pengertian psikologi adalah segala apa yang berpengaruh pada diri individu dan berperilaku. Lingkungan turut berpengaruh terhadap perkembangan pembawaan dan kehidupan manusia. Lingkungan dapat di golongkan menjadi :

(1) Lingkungan manusia yang termasuk kedalam ini adalah

keluarga, sekolah dan masyarakat termasuk didalamnya kebudayaan, agama, taraf kehidupan dan sebagainya.

(2) Lingkungan benda yaitu benda yang terdapat disekitar

manusia yang turun memberi warna pada jiwa manusia yang berada disekitarnya.

(3) Lingkungan geografis

Latar geografis turut mempengaruhi corak kehidupan manusia masyarakat yang tinggal di daerah pantai mempunyai keahlian, kegemaran dan kebudayaan yang berbeda dengan manusia yang tinggal di daerah gersang. dengan lingkungan dapat mempengaruhi perilaku manusia sehingga kenyataanya akan menuntut suatu keharusan sebagai makhluk sosial yang dalam keadaan bergaul satu dengan yang lainnya (Purwanto,1999).

b) Keputihan

Keputihan adalah semua pengeluaran cairan alat genetalia yang bukan darah, keputihan fisiologis dijumpai pada keadaan menjelang menstruasi, pada saat keinginan seks meningkat dan pada waktu hamil, penyebab keputihan antara lain adanya infeksi, benda asing. (Manuaba, 2002) Menurut Dr. Boyke Dian Nugroho, Sp.Og, ada dua jenis keputihan.

(1) Fisiologis

Dengan Ciri

(a) Tidak gatal, tidak berbau

(b) Lendir berwarna bening

(c) Terjadi hanya pada masa subur

(d) Terjadi menjelang haid

(e) Terjadi saat hamil karena terkait dengan faktor

hormonal

(f) Terjadi sehabis berhubungan seks

(g) Karena stres, kelelahan dan celana dalam terlalu

ketat.

(2) Patologis

Dengan Ciri

(a) Keluar lendir berlebihan disertai infeksi

(b) Gatal, pedih, vagina kemerahan

(c) Lendir berubah warna kuning kehijau-hijauan

(Septian,2009)

Environment (lingkungan) merupakan segala sesuatu yang berada disekitar lingkungan manusia yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia. Lingkungan terbagi dalam tiga macam yaitu : 1. Lingkungan fisik adalah lingkungan yang berada disekitar manusia yang meliputi kondisi udara, musim, cuaca, kondisi geografis, dan geologinya yang dapat mempengaruhi kerentanan manusia. 2. Lingkungan bilogis adalah lingkungan yang berada disekitar manusia namun jenisnya berasal dari golongan biotis (hewan, tumbuhan, mikroorganisme). 3. Lingkungan non-fisik (lingkungan sosial) adalah lingkungan sebagai akibat dari interaksi manusia yang meliputi sosial-budaya,norma, dan adat istiadat. Sebagai contoh interaksi individu dengan individu (teman, keluarga, orang lain) (Rajab, 2008 : 35)

You might also like