You are on page 1of 43

A. FIXED COMMUNICATION Fixed communication, salah satu contohnya adalah PSTN (Public Switch Telephone Network).

PSTN (Public Switch Telephone Network) merupakan pelayanan komunikasi telepon antarpelanggan yang mempergunakan sebuah sentral (switch) untuk pengaturan hubungan. Awalnya PSTN hanya digunakan sebagai jaringan pembawa (bearer Network) untuk layanan suara dan fax. Dalam perkembangannya PSTN digunakan sebagai layanan pembawa untuk data kecepatan rendah (max 9, 6 kbps) dan data narrow band (max 64 kbps). Untuk membangun hubungan digunakan Tandem Office dan Toll Centre. Tandem Office Digunakan untuk meminimalkan jumlah dari trunk sehingga call/panggilan dapat direroute agar bisa mencapai tujuan. Toll Centre Digunakan untuk memenuhi panggilan atau telepon jarak jauh yang akan menghubungkan sentral office dan Toll Centre. Terletak di luar local area dan antar toll centre dihubungkan oleh intertoll trunk. PSTN juga diperkaya dengan adanya Supplementary Services seperti Call Waiting, Call Forwarding, Three Party dan Value Added Services (VAS) serta layanan Intelligent Network (Free Call, Premium Call, Unicall) Evolusi PSTN = ISDN (Integrated Services Digital Network) & ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line produk Speedy) Karateristik utama PSTN: Akses kanal analog : 300-3400 Khz Hubungan sirkit switched duplex Band switch 64 Kbps atau analog 300-3400Khz

HIERARKI JARINGAN PSTN Dalam jaringan telepon nasional ada 5 hierarki PSTN yang sesuai dengan CCIT, yaitu: Class 1 : Quartiner Regional Center Class 2 : Tertier Sectional Center Class 3 : Sekunder Primary Center

Class 4 : Primer Toll Center Class 5 : Lokal end office

Class 5 merupakan level yang terendah, dan disebut dengan central office atau end office. Ketika panggilan dilakukan keluar dari local area, maka akan diroutingkan melalui class 4 dan bahkan melalui level yang lebih tinggi, tergantung dari tujuan panggilan dan banyak trafik yang melalui PSTN.

STRUKTUR JARINGAN PSTN INDONESIA

Rute terbaik adalah rute yang terpendek atau yang sedikit melalui jumlah sentral. Rute tersebut diatur oleh program kontrol yang terdapat pada switching center. Semakin tinggi hierarki yang dipakai, maka diperlukan high speed data transmission, teknik multipleksing, serta diperlukan media komunikasi yang mempunyai bandwidth yang lebar, seperti microwave, satelit link, dan fiber optik. PSTN mempunyai beberapa medium untuk interkoneksi yang dinamakan dengan trunk. Pada switching center class 5, trunknya dibentuk oleh four wire circuit (rangkaian kabel 4 kawat), yang digunakan supaya sinyal dapat ditransmisikan dan diterima dengan sistem full duplex.

Beberapa keuntungan dari PSTN adalah : Lebih ekonomis, karena jumlah kabel yang digunakan lebih sedikit dibanding dengan POTS (Public Old Telephone Service). Hal ini dikarenakan pemakaian kabel untuk menghubungkan anatara 1 pelanggan dengan pelanggan lainnya melalui sentral. Peralatan yang digunakan lebih sederhana Karena routing dilakukan secara otomatis melalui sentral, maka tidak diperlukan adanya operator. Selain itu, PSTN juga memliki kekurangan, diantaranya adalah: Diperlukan sistem signalling Signalling adalah proses pertukaran informasi di antara komponenkomponen dalam sistem telekomunikasi untuk membangun, memonitor dan memutuskan hubungan, serta pengontrolan operasi jaringan dan sistem yang terkait. Fungsi-fungsi signaling : o Memberikan dial tone (nada panggil), ringing (panggilan), nada sibuk, dll o Mengirim nomor yang dipanggil ke sentral

o Pengiriman informasi antar sentral yang menyatakan panggilan tidak dapat dilakukan, atau percakapan sdh selesai (hubungan sdh bisa diputuskan) o Mengirim sinyal untuk membunyikan bel panggilan o Pengiriman informasi billing o Pengiriman informasi untuk keperluan routing dan pemeliharaan (status perangkat atau trunk) Diperlukan sistem routing yang baik, sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lebih efektif. KONFIGURASI SISTEM PSTN

KOMPONEN JARINGAN PSTN Terminal Sentral (Switching) Transmisi/saluran/Jaringan akses

B. MOBILE COMMUNICATION Semakin bertambahnya kebutuhan manusia akan adanya sistem

komunikasi yang memadai menimbulkan munculnya sistem komunikasi yang baru, yaitu sistem komunikasi bergerak. Sistem ini ada untuk melayani kebutuhan user akan media komunikasi yang portable. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler merupakan sistem komunikasi dengan media transmisi tanpa kabel (ruang bebas), yang mampu untuk memberikan derajat mobilitas yang baik pada user (MS). User yang bergerak menyebabkan karakteristik random sinyal pada kanal transmisinya. Sistem ini bersifat seluler yang

berarti coverage jaringan dibagi dalam beberapa sel. Sistem komunikasi bergerak seluler terdiri atas beberapa perangkat, yaitu: a. Mobile Station / Mobile Unit (MS) MS adalah perangkat yang dibawa oleh user yang terdiri dari Subscriber Transceiver, Control Unit,dan Antena b. Mobile Telephone Switching Office / Mobile Switching Centre (MTSO / MSC) MSC merupakan pusat koordinasi dari semua cell site yang ada dan berfungsi sebagai perangkat penyambung utama. Elemen elemen MSC adalah Switching Unit, Processor (Database

Processor, Switch Processor, dan Coordination Processor), dan Database Unit yang terdiri dari : a. Visitor Location Register, penyimpan data data temporer yang masuk dari MSC lain dan sifatnya resident b. Home Location Register, penyimpan data data tetap dari pelanggan dalam MSC itu sendiri

Berikut ini merupakan beberapa perkembangan dari mobile commnication: 1. GSM Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususnya handphone. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. a. Jaringan GSM Di Eropa, pada awalnya GSM di desain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinksnya digunakan frekuensi 890915 MHz , sedangkan frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935960 MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25 Mhz (91580 = 96035 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Bandwith 25 MHz yang dibagi bagikan ke dalam 124 kanal frekuensi pembawa dan masing masing dialokasikan 200 kHz tiap bagian. Time Division Multiplexing (TDM) digunakan untuk mengalokasikan delapan kanal suara menjadi kanal radio frekuensi dan membagi waktu yang dalam periode waktu tertentu akan menjadi TDMA frame. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan

jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 17101785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, dimana tersedia bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 17851710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standarstandar GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R.

b. Prinsip GSM Teknik modulasi yang digunakan oleh GSM adalah Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK). Teknik modulasi ini bekerja dengan melewatkan data yang akan dimodulasi melalui Filter Gaussian. GSM menggunakan prinsip TDMA yaitu pembedaan satu kanal dengan kanal yang lain dilakukan dengan pembedaan waktu (pejadwalan) slot. Dapat saja dilakukan akses dengan cara TDMA/FDMA yaitu satu frekuensi (FDMA) menyalurkan beberapa slot (TDMA).

c. Pembagian Sel Komunikasi pada GSM berbasiskan circuit switch, artinya pembagian kanal dimana setiap satu kanal itu mutlak dimiliki oleh satu user. Cell merupakan suatu daerah geografis yang dilayani oleh sekelompok kanal tertentu. Ada tiga macam struktur sel pada GSM, yang dibedakan berdasar pada ukuran dan keadaan trafik yang dilayani, yaitu: Sel Makro (Macro Cell), cakupan hingga 30 km; Sel Mikro (Micro Cell), cakupan hingga 1 km; Sel Piko (Pico Cell), cakupan hingga 100 m. Pembagian area dalam kumpulan sel sel merupakan prinsip penting GSM sebagai sistem telekomunikasi seluler. Sel sel tersebut dimodelkan berbentuk heksagonal, setiap sel mengacu pada satu frekuensi pembawa

tertentu. Tetapi pada kenyataannya jumlah

kanal yang dialokasikan

terbatas, sementara jumlah sel bisa sangat banyak. Untuk memenuhi hal ini, dilakukan teknik pengulangan frekuensi atau yang disebut dengan frequency reuse dimana frekuensi antar sel sel yang berdekatan tidak boleh bersebelahan atau bahkan sama.

d. Arsitektur GSM Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi: Mobile Station (MS) Base Station Sub-system (BSS) Network Sub-system (NSS), Operation and Support System (OSS) Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network). i. Mobile Station Mobile Station atau MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas: 1. Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya. 2. Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah: IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran pelanggan. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan.

ii. Base Station System atau BSS, terdiri atas: 1. BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang

berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal. 2. BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC

iii. Network Sub System atau NSS, terdiri atas: 1. Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data. 2. Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen. 3. Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan. 4. Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan. 5. Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat datadata pelanggan.

iv.

Operation and Support System (OSS), memiliki 3 fungsi utama yaitu : 1. Memelihara semua perangkat telekomunikasi dan operasi jaringan. 2. Manajemen semua prosedur billing

3. Manajemen semua perangkat mobile dan system

Keunggulan GSM sebagai Teknologi Generasi Kedua (2G) GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya: Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain. Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan

international roaming

Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video. Keamanan sistem yang lebih baik Kualitas suara lebih jernih dan peka.

2. CDMA CDMA (Code Division Multiple Access) adalah teknologi akses jamak dimana masing-masing user menggunakan code yang unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam sistem. Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter decoding dan disebar dengan bandwidth sebesar 1.25 MHz. Dalam CDMA setiap pengguna menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu bersamaan tetapi menggunakan sandi unik yang saling ortogonal. Sandisandi ini membedakan antara pengguna satu dengan pengguna yang lain. Pada jumlah pengguna yang besar, dalam bidang frekuensi yang diberikan akan ada banyak sinyal dari pengguna sehingga interferens akan meningkat. Kondisi ini akan menurunkan unjuk-kerja sistem. Ini berarti, kapasitas dan kualitas sistem dibatasi oleh daya interferens yang timbul pada lebar bidang frekuensi yang digunakan.

Gambar (a)

Gambar (b) Ilustrasi CDMA (a) analogi (b) cara kerja

CDMA 2000 1X CDMA 2000 1xEV-DO adalah tahap pertama dari evolusi CDMA 2000 1X. Spesifikasi 1xEV-DO ditetapkan oleh organisasi standar 3G, 3GPP2 (IS856). EV-DO meletakkan data dan suara dalam kanal yang terpisah sehingga data dapat dikirimkan dalam kecepatan 2.4Mbps. EV-DO dikenal sebagai High Rate Packet Data Air Interface. EV-DO adalah teknologi yang memungkinkan layanan internet secara wireless. CDMA 2000 1xEV-DO menyediakan layanan data dengan band lebar untuk menghasilkan throughputyang optimal. 1xEVDO mengalami perbaikan data rate terutama untuk link

forward yaitu throughput maksimum mencapai 2.4 Mbps dan rata-rata 600 Kbps, sedangkan link reverse memiliki throughput 153.6 Kbps per sektor. Jaringan CDMA 2000 1xEV-DO terdiri dari tiga bagian, yaitu: Radio Nodes (RNs), Radio Network Controller (RNC) dan Packet Data Serving Node (PDSN). Arsitektur jaringan CDMA 2000 1xEV-DO:

1. Subscriber Devices (SD/ Moble Station Merupakan alat yang digunakan oleh pengguna untuk menggunakan jaringan CDMA tersebut. Alat yang dapat digunakan yaitu: Fixed Terminal. Contohnya seperti telepon rumah. Portable handled. Contohnya seperti handphone. 2. Radio Access Network (RAN) Radio Access Network terdiri dari 2 bagian yaitu: Base Transceiver Station (BTS) BTS bertanggung jawab untuk mengalokasikan daya yang digunakan pelanggan serta berfungsi sebagai antar muka atau interface yang menghubungkan jaringan CDMA 2000 1x dengan perangkat pelanggan. BTS terdiri dari perangkat radio yang digunakan untuk mengirimkan dan menerima sinyal CDMA. Base Station Controller (BSC) BSC bertanggung jawab untuk

mengontrol semua BTS yang berada di dalam daerah cakupannya dan mengatur rute paket data dari BTS ke PDSN atau sebaliknya, serta trafik suara berbasis TDM dari BTS ke MSC atau sebaliknya. 3. Circuit Core Network ( CCN) Berfungsi menyediakan layanan menggunakan circuit switch untuk PSTN (Public Switching Telephone Network). CCN merupakan interface antara PSTN dengan system wireless. Pada bagian CCN terdapat beberapa komponen antra lain:

Mobile Switching Center (MSC) MSC diletakkan dipusat jaringan mobile communication dan juga bekerja dengan jaringan lai seperti PSTN, PLMN, dll. Home Location Register (HLR) HLR merupakan tempat yang berisi informasi pelanggan yang digabungkan dengan pengantar layanan paket data. Layanan informasi dari HLR diambil dalam Visitor Location Register (VLR) pada jaringan switch selama proses registrasi berhasil. Visitor Location Register (VLR) VLR secara temporari menyimpan dan mengontrol semua informasi dari mobile station, yang berada pada area kontrol. Ketika pelanggan melakukan panggilan, maka VLR

mengirimkan semua informasi yang berhubungan dari MSC. 4. Packet Core Network (PCN) Pada PCN terdapat beberapa komponen antara lain: Firewall: Berfungsi untuk mengamnakan jaringan terhadap akses dari luar. Packet Data Serving Network (PDSN) PDSN adalah komponen baru yang terdapat dalam sistem seluler berbasis CDMA 2000 1x yang bertujuan untuk mendukug layanan paket data. Beberapa fungsi PDSN antara lain: a. Membentuk, memelihara, dan memutuskan sesi point-to-point

protocol (PPP) dengan pelanggan. b. Membentuk, memelihara, dan memutuskan hubungan dengan radio network melalui antar muka radio-packet. c. Mengumpulkan data autentifikasi, autorisasi, dan akunting yang diperlukan oleh AAA (Autentication, Autorization and Accounting). d. Autentication, Autorization and Accounting (AAA) AAA menyediakan fungsi untuk autentikasi bekaitan dengan PPP dan hubungan mobile IP, Melakukan autorisasi yaitu layanan profil dan kunci keamanan distribusi dan manajemen, dan akunting untuk jaringan paket data dengan menggunkan protokol Remote Access Dial In User

Service (RADIUS). AAA server juga digunakan oleh PDSN untuk berhubungan dengan jaringan suara dari HLR dan VLR.

e. Router Router berfungsi untuk merutekan paket data dari dan ke berbagai elemen jaringan yang terdapat pada jaringan CDMA 2000 1x, serta bertanggung jawab untuk mengirimkan dan menerima paket data dari jaringan internal ke jaringan eksternal atau sebaliknya.

Berikut adalah parameter penting dari standar: a. Mendukung kecepatan data 2,4 Mbps pada downlink dan 153,6 kbps pada uplink. b. Menggunakan dua mode inter-operable: mode integrated 1X ditujukan untuk suara dan data kecepatan biasa (medium),dan mode 1XEV ditujukan untuk data non realtime yang berkapasitas tinggi/data kecepatan tinggi dan akses internet. c. Mengunakan Adaptive rate yang disesuaikan dengan kondisi kanal. d. Menggunakan modulasi dan coding Adaptive. e. Menggunakan macro diversity melalui pemilihan radio. f. Terminal 1XEV-DO selalu dalam kondisi hidup pada active state. g. Menggunakan banyak format modulasi (QPSK, 8-PSK, 16-QAM).

3. GPRS Di dunia industri komunikasi bergerak (mobile), data bergerak dan multimedia kini menjadi fokus pengembangan, dan GPRS ('General Packet Radio Service') menjadi kunci yang memungkinkan untuk meraih sukses di pasar. Alasannya adalah melalui GPRS, ledakan pertumbuhan layanan internet melalui jaringan kabel (telepon), sekarang dimungkinkan penyalurannya melalui komunikasi bergerak. GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan secara berbagi (sharing) di antara beberapa pengguna sehingga menjadi sangat efisien.

Dari segi biaya, pentarifan diharapkan hanya mengacu pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya dengan banyaknya byte yang dikirim atau diterima, tanpa memperdulikan panggilan, dengan demikian dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk mengaksesnya daripada layanan-layanan IP. GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan tarif rendah, sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet. Kondisi ini dimungkinkan karena ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan bergerak. Sebagai gambaran kecil, layanan bergerak yang kini menjadi sukses di pasar (bagi operator di manca negara) misalnya adalah, laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga sampai ke informasi seperti berita-berita penting harian. Kontrak kontrak pengadaan GPRS dan produk-produk pendukungnya antara pabrik-pabrik pembuat perangkat telekomunikasi dengan operator jaringan komunikasi bergerak pun bermunculan. GPRS memungkinkan para pelanggan dapat menciptakan fasa hubungan lebih cepat, tetap terhubung secara permanen, menggunakan kecepatan data lebih tinggi dan hanya membayar biaya tiap bit yang ditransfer saja. Pertimbangannya jelas, bahwa kecenderungan pasar pastilah tidak menuju kepada setiap teknologi yang sifatnya justru menaikkan biaya atau tarif langganan. Selain itu, semua teknologi yang berkaitan dengan layanan-layanan baru yang akan dipasarkan harus mampu diimplementasikan dalam pirantipiranti volume tinggi (banyak digunakan sehingga dapat diproduksi besarbesaran) yang harganya murah, seperti telepon bergerak yang sangat sederhana dan radio panggil dua arah. GPRS sebenarnya merupakan penghubung rantai yang putus antara GSM dengan teknologi komunikasi bergerak generasi ketiga (UMTS = Universal

Mobile Telecommunication System). GPRS akan menjamin para operator jaringan dapat memperkenalkan layanan-layanan baru dalam menyongsong era UMTS, sehingga merangsang hasrat besar para konsumen dan membuat mereka ingin sekali untuk memperoleh laju data yang lebih cepat yang akan muncul bersama dengan UMTS (sampai 2Mbps). Alasan Teknis Penggunaan GPRS Teknik transmisi data yang ada pada GSM sekarang ini bersifat membatasi pertumbuhan komunikasi data bergerak, hal ini dikarenakan kanal radionya yang bersifat tunggal dan berkecepatan rendah, senantiasa harus diperuntukkan khusus bagi setiap pengguna data selama durasi komunikasi (istilah teknisnya bersifat dedicated), misalnya untuk SMS (Short Message Service) 9,6 kbps. Pendekatan yang demikian ini (yang komunikasinya bersifat tersakelar rangkaian) pada akhirnya menyebabkan reduksi atau pengurangan kapasitas sistem secara keseluruhan dan memboroskan lebarpita. Kondisi ini mendorong naiknya biaya operasi bagi operator jaringan yang pada gilirannya akan dibebankan kepada pemakainya. Sementara itu, GPRS yang menggunakan teknologi tersakelar paket (packet switching) memungkinkan semua pengguna dalam sebuah sel dapat berbagi sumber-sumber yang sama; dengan kata lain para pelanggan menggunakan spektrum radio hanya ketika benar-benar mentransmisikan data. Efisiensi penggunaan spektrum pada akhirnya berarti kinerja yang lebih baik dan biaya yang lebih rendah. GPRS dapat menawarkan laju data sampai 115 kbps atau lebih, dengan menggabungkan kanal-kanal dan menggunakan teknologi penyandian yang baru. Sebenarnya, GPRS memang tidak menawarkan laju data tinggi yang memadai untuk multimedia nyata, namun secara pasti merupakan kunci untuk menghilangkan beberapa batas pokok bagi pengayaan layanan-layanan data bergerak. Faktor-faktor yang lainnya seperti layanan-layanan dan aplikasi-aplikasi inovatif, terminal yang sudah akrab bagi pengguna dan WAP untuk perbaikan hubungan dengan berbagai piranti nirkabel, juga akan membantu evolusinya. Secara rinci ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan bahwa GPRS merupakan teknologi kunci untuk data bergerak, yakni;

mampu memanfaatkan kemampuan cakupan global yang dimiliki GSM memperkaya utiliti investasi untuk perangkat GSM yang sudah ada merupakan teknologi jembatan yang bagus menuju generasi ke 3 menghilangkan atau mengurangi beberapa pembatas bagi akses data bergerak berbasis paket dan dengan demikian memenuhi lalu lintas data (yang lazimnya bersifat rentetan; burst) yang mampu memberi layanan pada banyak pengguna memiliki laju data sampai 115 kbps yang berarti dua kali lipat daripada koneksi 'dial up' 56 kbps yang berlaku menampakkan diri sebagai komunikasi yang 'selalu' terhubung sehingga memiliki waktu sesi hubungan yang pendek dan akses langsung ke internet menawarkan QoS (Quality of Service = kualitas layanan), mendukung adanya tundaan yang telah dispesifikasikan pada tingkat hak, mana yang akan didahulukan yang kriterianya berbeda-beda, serta berbagai kelas reliabilitas menawarkan kosep 'satu pipa paket bagi keduanya' yakni suara dan data, dengan demikian lebih baik dalam mendukung integrasi layanan menawarkan hubungan komunikasi dalam bentuk point to point atau multipoint memiliki keamanan yang sudah menjadi ciri bagi data yang terpaketisasi. Karena GPRS berbasis paket, biaya atau tarif penggunaannya ditentukan oleh banyaknya data yang yang ditransfer bukan berdasar waktu hubungannya. Ini berarti cocok untuk layanan rentetan internet. GPRS memberikan transmisi data pada laju kecepatan yang lebih dari cukup untuk sebagian besar aplikasi pasar massal, misalnya: aplikasi kantor bergerak layanan atau penjualan di lapangan atau masyarakat layanan-layanan kelompok yang berbasis panggilan (contoh: informasi stok pasar) akses nirkabel ke basis-basis data akses intranet/internet bergerak e-commerce(perbankan, titik-titik lokasi penjualan)

pesan-pesan Pengaturan atau manajemen armada atau konvoi Informasi kepadatan lalu lintas, penuntun perjalanan/ sistem reservasi sistem keamanan Telemetri Highway charging system

Jaringan GPRS GPRS menggunakan modulasi radio yang sama dengan standar GSM, pita frekuensi yang sama, struktur burst yang sama, hukum-hukum lompatan frekuensi yang sama, dan struktur bingkai (frame) TDMA yang sama. Kanalkanal data paket yang baru sangat mirip dengan kanal-kanal lalulintas percakapan tersakelar rangkaian. Dengan demikian BSS (Base Station Subsystem) yang sudah ada akan menyediakan cakupan GPRS lengkap mulai dari ujung jaringan. Namun dibutuhkan sebuah entitas jaringan fungsional baru, yakni PCU (Packet Control Unit) yang berfungsi sebagai pengatur segmentasi paket, akses kanal radio, kesalahan- kesalahan transmisi dan kendali daya. Penyebaran jaringan GPRS adalah dimulai dengan introduksi sebuah subsistem jaringan overlay baru (NSS=Network SubSystem) seperti terlihat pada Gambar 1. Ia memilki dua elemen jaringan baru; yakni SGSN (Serving GPRS Support Node) dan GGSN (Gateway GPRS Support Node). SGSN memiliki tingkat hirarki yang sama dengan MSC dan VLR, menjaga alur lokasi dari setasiun-setasiun bergerak individual dan melakukan fungsi-fungsi keamanan dan kendali akses. Ia dihubungkan ke BSS melalui Frame Relay. GGSN secara kasar analog dengan suatu Gateway MSC yang menangani antarkerja dengan jaringan-jarinan IP eksternal. GGSN membungkus ulang dengan format baru (mengenkapsulasi) paket-paket yang diterima jaringanjaringan IO eksternal dan merutekannya menuju SGSN menggunakan GPRS tunnelling protocol. Walaupun para pelanggan secara kontinyu dihubungkan ke jaringan, melalui GPRS, spektrumnya tetap tinggal bebas bagi pelanggan lain untuk menggunakannya jika tidak ada data yang ditransfer. Tidak hanya dalam

hal tersebut, GPRS memungkinkan pemultiplekan spektrum secara statistik. Ini berarti tidak ada waktu penciptaan panggilan dan operatornya dapat dapat juga menawarkan berbagai layanan sehingga membuatnya menjadi suatu landasan yang ideal bagi layanan data yang memiliki nilai tambah. Satu pertimbangan yang perlu mendapat perhatian para operator adalah luas jaringannya (terutama pada antarmuka udaranya = air interface) jika GPRS diperkenalkan. Pengaruh adanya jaringan GPRS pada sistem yang sudah ada minimal jika lalulintas datanya sedikit. Jika sebaliknya, yakni ada banyak lalulintas data, maka operator akan membutuhkan cadangan PDCH (Packet Data Channel). Jumlah maksimum slot waktu yang dicadangan untuk PDCH ditentukan sebelumnya, mengingat slot waktu GPRS dilepaskan segera jika komunikasi suara membutuhkan hubungan. Kerugiannya memang laju data turun jika lalu lintas untuk percakapan naik, mengakibatkan tundaan paket yang lebih panjang . Dalam sebuah sel dengan satu pembawa, dua kanal GPRS dapat dialokasikan mengingat sebuah sel dengan enam pembawa dapat mengakomodasi sampai enam PDCH. Jika jaminan kualitas layanan (QoS) benar-benar diimplementasikan dalam GPRS, ada sedikit keleluasaan untuk untuk memperkecil slot waktu GPRS namun kapasitas bagi lalu lintas suara dapat jatuh. Apabila jumlah kanal yang tersedia dalam sebuah sel sangat rendah, maka pengaruh yang sebanding pada kapasitas suara dapat turun dramatis. Oleh sebab itu dalam sel-sel yang kecil harus diperkirakan tidak terlalu banyak lalu lintas GPRS-nya. Pada umumnya dapat dipakai pedoman, kira-kira 80% kapasitas disediakan untuk lalulintas non GPRS. Aspek yang lain dari hal ini adalah kapasitas yang tersedia bagi penggunanya. Sebagai contoh, misalnya ada sebuah sel yang mengalokasikan tiga PDCH, yang dapat 'menangani' kecepatan tak terkompresi sekitar 30 kbps. Banyaknya pemakai yang dapat dilayani sangat tergantung pada tipe lalulintas yang terjadi. Sebuah sel tunggal dapat menangani 10.000 sampai 100.000 pengguna untuk aplikasi-aplikasi kecepatan rendah (sebagai contoh telemetri, layanan-layanan informasi), tetapi hanya 100 sampai 1.000 pengguna untuk aplikasi e-mail atau WWW, yang membutuhkan kenaikan dalam data

.Pengertian kata "penanganan" dalam konteks ini berarti memberikan kecepatan transmisi yang layak dengan tidak ada tundaan paket yang signifikan. Pada aplikasi seperti transfer file, sel tersebut dapat menampung sekitar sepuluh pemakai, yang kira-kira sama dengan kemampuan HSCSD (High-Speed Circuit-Switched Data): Ini disebabkan tidak adanya keuntungan dari penggunaan pemultiplekan statistik yang signifikan. Untuk tujuan perencanaan, suatu model lalulintas yang terdiri dari campuran semua tipe data dapat digunakan. Penggunaan model semacam ini dapat menuju ke suatu konklusi, yakni sel tersebut dapat menampung sekitar 1.000 pengguna. Gambaran di atas menunjukan bahwa GPRS sangat efektif untuk pelayanan pengguna data dengan pengaruh yang minimal bagi layanan suara.

4. UMTS UMTS merupakan suatu revolusi dari GSM yang mendukung kemampuan generasi ketiga (3G). UMTS menggunakan teknologi akses WCDMA dengan system DS-WCDMA (Direct Seqence Wideband CDMA). Terdapat dua mode yang digunakan dalam WCDMA dimana yang pertama menggunakan FDD (Frequency Division Duplex) dan kedua dengan menggunakan TDD (Time Division Duplex). FDD dikembangkan di Eropa dan Amerika sedangkan TDD dikembangkan di Asia. Pada WCDMA FDD, digunakan sepasang frekuensi pembawa 5 MHz pada uplink dan downlink dengan alokasi frekuensi untuk uplink yaitu 1945 MHz 1950 MHz dan untuk downlink yaitu 2135 MHz 2140 MHz. Arsitektur WCDMA-UMTS UMTS adalah salah satu teknologi seluler pada generasi ketiga yang menggunakan teknologi WCDMA sebagai interfacenya. UMTS dikembangkan oleh IMT-2000 framework yang merupakan salah satu bagian dari program ITU.

Secara garis besar arsitektur jaringan WCDMA-UMTS terdiri atas tiga bagian utama yaitu : h. User Equipment (UE) : perangkat pada sisi pelanggan yang berupa headset untuk mengirim dan menerima informasi. i. UMTS Terresterial Radio Access Network (UTRAN) : jaringan akses radio teresterial pada UMTS j. Core Network (CN) : jaringan inti yang telah dibangun sebelum adanya UMTS seperti GSM dan GPRS.

Core network dibagi menjadi dua bagian, circuit switched dan packet switched. Yang termasuk bagian circuit switched adalah MSC Server (MSS), Media Gateway (MGW), Visitor Location Register (VLR). Yang termasuk bagian packet switched adalah Serving GPRS Support

Node (SGSN), Gateway GPRSSupport Node (GGSN). Dan yang termasuk dalam domain keduanya adalah Home Location Register(HLR), AuC, EIR. Arsitektur UTRAN UTRAN terdiri dari beberapa Radio Network Subsystem (RNS), yang merupakan kumpulan dari Radio Network Controller ( RNC ) dan beberapa buah Node B yang ditanganinya. RNS adalah bagian atau subsystem dari UTRAN yang bertugas menangani manajemen radio resource untuk

membangun hubungan antara UE dan UTRAN.

Ada empat interface yang digunakan dalam UMTS yaitu : a. Uu : untuk menghubungkan UE dan Node B b. Iub : untuk menghubungkan Node B ke RNC c. Iur : untuk kontrol dan manajemen data exchange antar RNC d. Iu : untuk menghubungkan RNC ke GSM phasa 2+ (MSC, VLR,SGSN).

C. GLOBAL NETWORK COMMUNICATION Di sini yang dimaksud dengan komunikasi global adalah jaringan internet, yang merupakan penghubung telekomunikasi global dalam skala internasional. Internet adalah jaringan komputer yang bisa dikategorikan sebagai WAN, menghubungkan berjuta komputer diseluruh dunia, tanpa batas negara, dimana setiap orang yang memiliki komputer dapat bergabung ke dalam jaringan ini hanya dengan melakukan koneksi ke penyedia layanan internet (internet service provider/ISP) seperti Telkom Speedy, atau IndosatNet. Internet dapat

diterjemahkan sebagaiinternational networking (jaringan internasional), karena menghubungkan komputer secara internasional, atau sebagai internetworking (jaringan antar jaringan) karena menghubungkan berjuta jaringan diseluruh dunia. Internet dimulai ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Department of Defense USA) membangun sebuah jaringan komputer di tahun 1969, yang diberi nama ARPANET (Advanced Research Project Agency NETwork) dengan tujuan untuk menghubungkan beberapa komputer yang berada dibeberapa universitas melakukan riset militer, terutama untuk membangun jaringan komunikasi komputer yang mampu bertahan terhadap serangan nuklir. Jaringan ini berkembang terus, semakin banyak komputer yang terlibat, dan riset disisi pengembangan perangkat lunak juga berkembang. Pada bulan Mei tahun 1974, Vinton G.Cerf dari Stanford University dan Robert E.Kahn dari Departemen Pertahanan USA, mempublikasi sebuah paper di IEEE Transaction on Communication berjudul A Protocol for Packet Network Intercommunication, konsep ini kemudian populer sebagai protokol TCP/IP, ketika ARPANET mengadopsi protokol menjadi protokol standard untuk ARPANET pada tahun 1983.

Pihak universitas terutama University of California at Berkeley kemudian membangun sistem operasi Berkeley Software Distribution Unix) atau BSD UNIX (dikenal dengan nama Free BSD Unix) dan pihak departemen pertahanan membiayai Bolt Baranek dan Newman (BBN) untuk meng-implementasi protokol TCP/IP pada BSD Unix untuk diterapkan pada ARPANET, dengan demikian cikal-bakal internet terbentuk. Pada penghujung tahun 1983, jaringan ARPANET dibagi dua menjadi DARPANET (Defence ARPANET) dan MILNET (MILitary NETwork). Pada tahun 1985 dibentuklah jaringan NFSNET (National Science Foundation NETwork) untuk menghubungkan supercomputer yang ada diberbagai universitas di Amerika dan disambungkan dengan ARPANET. Jaringan NSFNET dikembangkan terus oleh periset perguruan tinggi. Pada tahun 1988 jaringan backbone internet ini hanya berkapasitas 56 Kbps. Walaupun pada tahun 1990 secara resmi ARPANET ditutup, namun jaringan internet yang telah terbentuk diteruskan oleh pihak universitas di Amerika dan memasukkan jaringan universitas di benua Amerika (Kanada dan Amerika Selatan) serta jaringan di Eropa menjadi bagian dari internet. Pada tahun 1992 jaringan backbone ditingkatkan ke T3 dengan kecepatan 45 Mbps, dan disekitar tahun 1995 ditingkatkan lagi menjadi OC-3 pada kecepatan 155 Mbps. Kini backbone internet berkecepatan tinggi dalam order Gbps. Topologi internet pada dasarnya adalah mesh-topology, menghubungkan banyak jenis jaringan melalui sistem packet-switching, kalaupun bisa dikatakan yang menjadi pusat-nya adalah beberapa NAP (Network Access Point) yang ada di San Fransisco (Pacific Bell), di Chicago (Ameritech), New Jersey (Sprint), dan Merit Access Exchange (MAE) di San Fransisco (MAE West) dan Washington, D.C (MAE East) yang ditangani oleh MFS Datanet. Walaupun tidak ada organisasi yang memiliki internet, namun ada banyak organisasi yang memelihara jaringan ini melalui penetapan standarisasi protokol, aturan-aturan, serta metoda akses. Internet Engineering Task Force

(IETF) menangani masalah-masalah teknis yang timbul di internet, seperti masalah pada protokol, arsitektur dan pengoperasian internet. Internet Research Task Force (IRTF)menangani riset teknis, seperti sistem pengalamatan dan

rekayasa

lainnya. Internet

Assigned

Numbers

Authority

(IANA) mengatur

pembagian alamat IP (IP#) ke berbagai negara dan organisasi. Internet Society (ISOC) menangani masalah administrasi dan struktur organisasi internet. Badan usaha komersil kemudian menyediakan layanan akses dengan menyediakan koneksi dari komputer pengguna ke internet, dan badan ini disebut sebagai penyedia akses internet atau ISP. Beberapa ISP terkenal di dunia adalah America On Line (AOL), Australia OnLine, CompuServe, GEnie, dan Prodigy. Di Indonesia ada TelkomNet, IndosatNet, Wasantara Net, InterNux, dan sebagainya. ISP menyediakan koneksi dial-up melalui modem-

telepon, koneksi wireless melalui antena WLAN, atau koneksi ADSL melalui telepon. Protokol koneksi yang digunakan adalah SLIP (Serial Line Interface Protocol) atau PPP (Point-to-Point Protocol), dimana koneksi SLIP biasanya lebih lambat dari PPP. Secara logis jaringan internet dibagi kedalam beberapa domain, yang menurut standar IPv4 (Internet Protocol version 4) di-identifikasi melalui nomer IP 32 bit atau 4 angka biner yang dipisahkan dengan titik (seperti 192.168.10.25). Tipe domain standar antara lain:

.com = organisasi komersil .edu = institusi pendidikan di Amerika .ac = institusi akademik .gov = institusi pemerintah .mil = organisasi militer .net = penyedia akses jaringan .org = organisasi non-profit

Disamping itu domain juga dibagi berdasarkan negara, misalnya:


.au = Australia .ca = Kanada .id .jp = Indonesia = Jepang

.my = Malaysia .sw = Swedia .th = Thailand

Pada saat pesan data menjelajah jaringan internet, ia akan menjelajah dari titik ke titik secara berbeda tergantung koneksi fisik WAN dan juga protocol yang dipakai. Jenis koneksi WAN normalnya tergantung pada layanan yang bisa diberikan oleh penyedia WAN, dan juga berhubungan dengan jenis interface fisik yang dipakai untuk menghubungkan router. Ada banyak sekali jenis koneksi, akan tetapi jika memungkinkan pilihlah jenis koneksi yang teknologinya bisa mendukung data rate yang lebih tinggi dan mendukung konfigurasi yang fleksibel. Diagram dibawah ini adalah struktur koneksi WAN yang umum dipakai.

Catatan: DTE adalah Data Terminal Equipment yang berada pada sisi koneksi link WAN yang mengirim dan menerima data. DTE ini berada pada sisi bangunan si pelanggan dan sebagai titik tanda masuk antara jaringan WAN dan LAN. DTE ini biasanya berupa Router, akan tetapi computer dan multiplexer juga bisa bertindak sebagai DTE. Secara luas, DTE adalah semua equipment yang berada pada sisi tempat si pelanggan yang berkomunikasi dengan DCE pada sisi yang lain. Demarc adalah titik demarkasi dimana perkabelan dari perusahaan telpon terhubung ke perkabelan di sisi rumah pelanggan. Umumnya pelanggan bertanggung jawab terhadap semua equipment disisi demark dan fihak Telkom

bertanggung jawab semua equipment disisi lain dari demark. Local loop adalah kabel ekstensi ke kantor central telephone. Central office adalah fasilitas switching dan juga memberikan entry WAN cloud dan juga exit points untuk panggilan masuk dan keluar, dan juga bertindak sebagai switching point untuk meneruskan data ke central office lainnya. Central office juga memberikan layanan seperti switching sinyal telpon masuk menuju trunk line. CO juga berfungsi memberikan catu daya DC ke local loop untuk membentuk circuit electric. DCE adalah peralatan data circuit terminating yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN cloud. DCE pada umumnya berupa router disisi penyedia jasa yang merelay data pesan antara customer dan WAN cloud. DCE adalah piranti yang mensuplay signal clocking ke DTE. Suatu modem atau CSU/DSU disisi pelanggan sering diklasifikasikan sebagai DCE. DCE bisa serupa DTE seperti router akan tetapi masing-2 mempunyai perannya sendiri. PSE adalah packet switching exchange, suatu switch pada jaringan pembawa packet-switched. PSE merupakana titik perantara di WAN cloud. WAN cloud adalah hierarki dari trunk, switch, dan central office yang membentuk jaringan sambungan telpon. Hal ini direpresentasikan dengan Cloud karena struktur fisik bermacam-2 dan jaringan-2 dengan titik koneksi bersama bisa saling timpang tindih. Standard koneksi WAN Koneksi standard WAN yang direkomendasikan adalah sebagai berikut. 1. Untuk layanan WAN menggunakan koneksi serial, gunakanlah kabel serial V.35 2. Untuk koneksi WAN berkecepatan rendah (dibawah 64Kbps) yang biasa diasosiasikan dengan PSTN analog, gunakanlah kebel serial RS-232. 3. Untuk koneksi ISDN BRI, kabel UTP (Cat5) yang digunakan seharusnya memakai kabel dengan warna yang berbeda (putih atau kuning) dari kabel UTP yang umum dipakai untuk menunjukkan bahwa kabel tersebut adalah koneksi WAN. Perlu diperhatikan bahwa peralatan ISDN yang disambungkan pada piranti yang buksan ISDN bisa menyebabkan kerusakan.

4. Untuk koneksi WAN ISDN, terminal adapter (TA) haruslah dihindari; sebaiknya gunakan router ISDN native. 5. Semua perkabelan haruslah di dokumentasikan dan diberi label dengan jelas.

Ada tiga kategori koneksi WAN yang ada: 1. Dedicated Point-to-point atau leased line (serial synchronous) seperti T1, T3 2. Jaringan circuit-switched (asynchronous serial) seperti ISDN 3. Jaringan Packet-switched (synchronous serial) seperti frame relay, x.25 Dedicated connection atau leased line Dedicated connection atau leased line adalah koneksi sambungan permanen point-to-point antara dua piranti yang mempunyai karakteristic berikut ini: 1. Dedicated point-to-point serial synchronous 2. Koneksi permanen, seperti T1, T3 3. Ketersediannya tinggi 4. Sambungan biasanya disewa dari penyedia layanan WAN 5. Leased line lebih mahal disbanding solusi WAN lainnya 6. Menggunakan koneksi terpisah di masing-2 titik

Koneksi WAN Point to Point Kapan seharusnya memakai jenis sambungan WAN jenis ini? 1. Jika jaringan kita mempunyai trafik yang sangat tinggi melalui jaringan WAN

2. Jika memerlukan sambungan konstan antar site 3. Hanya mempunyai beberapa interkoneksi site saja

Jaringan circuit-switched Jenis koneksi jaringan circuit-switched memberikan alternative dari sambungan leased line, memungkinkan kita menggunakan sambungan bersama (share line). Koneksi WAN jenis ini bekerja dua arah, koneksi WAN dial-in dan dial-out. Saat kita memakai koneksi WAN circuit-switched, maka: 1. Komputer pengirim dials-in ke sambungan dan terbentuklah koneksi WAN 2. Komputer penerima mengirim pemberitahuan dan mengunci sambungan 3. Komputer pengirim mentransmisikan data melalui koneksi WAN ini 4. Setelah transmisi selesai, koneksi dilepas agar user yang lain bisa memakai

Koneksi WAN Circuit Switched Jaringan cisrcuit switched menggunakan switch virtual circuit (SVC). Suatu jalur dedicated transmisi data terbentuk sebelum komunikasi dimulai dengan cara melepas switch electric. Jalur ini akan tetap terbentuk sampai komunikasi berakhir. Jaringan Packet-switched Jaringan packet-switched tidak memerlukan sambungan tersendiri atau sambungan cadangan sementara. Sebaliknya jenis jaringan packet-switched ini memungkinkan jalur paket data di set secara dinamis ketika data mengalir melalui jaringan. Jenis koneksi jaringan ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Message dipecah kedalam paket-2 (bukan paket lebaran atu) 2. Paket-2 menjelajah secara independen melalui interjaringan (yaitu mengambil jalur yang berbeda) 3. Pada sisi penerima paket-2 di assembling ulang pada urutan yang tepat 4. Piranti pengirim dan penerima mengasumsikan suatu koneksi yang selalu on (tidak memerlukan dial-up) Jenis koneksi jaringan WAN ini menggunakan permanent virtual circuit (PVC). Walaupun suatu PVC terlihat terhubung langsung jalur WAN tersendiri, jalur yang diambil setiap paket melalui inter-jaringan dapat berbeda

(pribahasanya: banyak jalur menuju Jakarta).

Koneksi WAN paket switched Catatan: bahwa jaringan dedicated dan packet-switched mempunyai sambungan koneksi WAN yang selalu tersedia (On terus getu) ke dalam jaringan, sementara jaringan circuit-switched pertama harus membuat jalur koeksi WAN terbentuk terlebih dahulu antar piranti (melalui dial-up). Dial-on-demand routing (DDR) (ini artinya apa yach dial kalo butuh aja gak butuh yach tak tendang gitu kira-2 artinya ..) dapat mensimulasikan koneksi WAN yang selalu On terus tanpa susah payah. Dengan DDR router secara automatis membuka koneksi WAN baru jika data perlu di kirim, dan kemudian menutup sendiri saat sambungan jadi idle. Teknologi WAN terbaru memperbaiki proses koneksi WAN menjadi lebih pendek.

Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data dalam sebuah WAN. Penggabungan perangkat tersebut akan menciptakan infrastruktur WAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah :

Router ATM Switch Modem and CSU/DSU Communication Server Multiplexer X.25/Frame Relay Switches Router Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan

jalur informasi dari area yang bermasalah. Switch ATM Switch ATM menyediakan transfer data berkecepatan tinggi antara LAN dan WAN. Modem (modulator / demodulator) Modem mengkonversi sinyal digital dan analog. Pada pengirim, modem mengkonversi sinyal digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan melalui fasilitas komunikas analog atau jaringan telepon (public telephone line). Di sisi penerima, modem mengkonversi sinyal ke format digital kembali. CSU/DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit) CSU/DSU sama seperti modem, hanya saja CSU/DSU mengirim data dalam format digital melalui jaringan telephone digital. CSU/DSU biasanya berupa kotak fisik yang merupakan dua unit yang terpisah : CSU atau DSU. Multiplexer Sebuah Multiplexer mentransmisikan gabungan beberapa sinyal melalui sebuah sirkit (circuit). Multiplexer dapat mentransfer beberapa data secara simultan (terus-menerus),

seperti video, sound, text, dan lain-lain. Communication Server Communication Server adalah server khusus dial in/out bagi pengguna untuk dapat melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN. Switch X.25 / Frame Relay Switch X.25 dan Frame Relay menghubungkan data lokal/private melalui jaringan data, mengunakan sinyal digital. Unit ini sama dengan switch ATM, tetapi kecepatan transfer datanya lebih rendah dibanding dengan ATM.

D. TOPOLOGI JARINGAN Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka (denganterminator diujungnya). Seiring dengan

perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan lasermenjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi kelas museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan teknologi langit (seperti laser dan serat optik). Jaringan komputer adalah jaringan kabel, dimana bentuk dan fungsi dari jaringan tersebut menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama untuk membangun sebuah network Berikut ini adalah beberapa jenis topologi jaringan yang biasa digunakan dalam sistem telekomunikasi, yaitu: a. Jaringan Mesh

Topologi jala adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat

berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links). Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports). Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port (lihat gambar). Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramairamai/sharing).

Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links)

antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.

Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.

Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer. Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa

kekurangan yang dapat dicatat yaitu:

Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).

Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.

Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada. Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masingmasing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid network).

b. Jaringan Star

Topologi bintang atau star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah. Kelebihan

Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

Tingkat keamanan termasuk tinggi. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah. Konsentrasi saluran besar, efisiensi tinggi Relatif mudah menghubungkan jaringan-jaringan

Kekurangan

Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

Hub antar sentral yang bukan sentral utama tidak dapat dilakukan Peralatan switching lebih sulit

Penanganan

Perlunya disiapkan node tengah cadangan.

c. Jaringan Tree Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer . Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer

node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

d. Jaringan Ring Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya

fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair)

Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan. dapat melayani data dari kiri atau kanan dari server.

bergerak kekiri atau kekanan. mengakses data lebih optimal.

padat, karena data dapat

Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus. Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan) sehingga collision dapat dihindarkan. Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.

Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6).

b.

Jaringan Bus Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada

masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan TConnector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar- benarmatching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan denganclient atau node). Pada topologi bus dua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 57 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya

tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan. Kelebihan Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kekurangan Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2008. Topologi Jaringan. (Online) http://www.scribd.com/doc/2424865/Topologi-Jaringan diakses 8 September 2010

Purwakarta. (). GPRS. (Online) http://purwakarta.org/flash/GPRS.pdf. diakses 12 September 2010.

Sihombing, Juneka. 2008. Analisa Performansi Penggunaan Accelerator Pasa Jaringan CDMA 2000 1x EV-DO. (Online)

http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=17:sistem -komunikasi-bergerak&id=66:sistem-komunikasibergerak&option=com_content&Itemid=15 diakses 9 September 2010.

Anonymous. 2010. Teknologi GSM.

Anonymous. 2009. Sistem Komunikasi Bergerak. (Online) http://www.tobipuken.com/index.php/teknologi/4-sistem-komunikasibergerak diakses 8 September 2010

Anonymous. 2008. Konsep Dasar Jaringan WCDMA-UMTS. (Online) http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=17:sistem -komunikasi-bergerak&id=349:konsep-dasar-jaringan-wcdma umts&option=com_content&Itemid=15 diakses 9 September 2010.

Anonymous. 2008. Sejarah dan Perkembangan GSM Telepon Selular. (Online) http://www.adandu.com/forum/community/talk_about/handphone/sejarah_ dan_perkembangan_gsm_telepon_selular diakses 8 September 2010

Anonymous. 2008. Konsep Dasar Global System for Mobile Communication

(GSM). (Online) http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=a rticle&id=351:konsep-dasar-global-system-for-mobile-communicationgsm&catid=17:sistem_komunikasi-bergerak&Itemid=15 diakses 9 September 2010.

Aonymous. 2008. Teknologi UMTS. (Online) http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=a rticle&id=91:teknologi-umts&catid=10:jaringan&Itemid=15 diakses 12 September 2010.

Anonymous. 2008. Topologi Jaringan. (Online) http://nic.unud.ac.id/~lie_jasa/Kelompok%20I%20TOPOLOGI%20JARIN GAN%20eks%20B.pdf diakses 14 September 2010.

Anonymous. 2009. CDMA. (Online) http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=a rticle&id=36:cdma&catid=17:sistem-komunikasi-bergerak&Itemid=15 diakses 14 September 2010

Anonymous. 2008. Koneksi WAN. (Online). http://www.sysneta.com/koneksi-wan diakses 14 September 2010.

Anonymous. 2006. Perangkat Jaringan WAN. (Online) http://mudji.net/press/?p=101 diakses 15 September 2010.

You might also like