You are on page 1of 5

kepadatan penduduk Indonesia

PERSEBARAN DAN KEPADATAN PENDUDUK Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan ppenduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata ppenduduk pada setiap Km2 pada suatu wilayah negara. Faktor-faktor yang memppengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut: 1. Faktor Fisiografis 2. Faktor Biologis 3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Kepadatan penduduk aritmatik sangat mudah dalam perhitungannya. Data kepadatan penduduk aritmatik sangat bermanfaat. Contohnya adalah dengan diketahui tingkat kepadatan penduduk di suatu wilayah, maka dapat digunakan untuk perencanaan penyediaan fasilitas sosial. Jika pada suatu daerah memiliki kepadatan penduduk aritmatik yang rendah, maka penyediaan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dapat digabung dengan daerah yang berdekatan. 2. Kepadatan penduduk Indonesia antara pulau yang satu dan pulau yang lain tidak seimbang. Selain itu, kepadatan penduduk antara provinsi yang satu dengan provinsi yang lain juga tidak seimbang. Hal ini disebabkan karena persebaran penduduk tidak merata. Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dan Madura. Padahal, luas wilayah pulau Jawa dan Madura hanya sebagian kecil dari luas wilayah negara Indonesia. Akibatnya, pulau Jawa dan Madura memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sedangkan di daerah-daerah lain tingkat penduduknya rendah. Provinsi yang paling padat penduduknya adalah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat pada terjadinya tekanan=tekanan penduduk. Jadi, meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah ter sebut dalam mendukung kehidupan.

3.4 Persebaran Penduduk di Indonesia Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata. Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk : 1) Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya. 2) Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal 3) Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar 4) Sumber air 5) Perhubangan atau transportasi Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/anthropology/2099155-persebaran-pendudukindonesia/#ixzz1XwBSV4EA

Persebaran Penduduk Halaman 1 dari 4 Index Artikel Persebaran Penduduk Kegunaan Konsep Indikator Persebaran Penduduk Contoh Persebaran penduduk atau disebut juga distribusi penduduk menurut tempat tinggal dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu persebaran penduduk secara geografis dan persebaran penduduk secara administratif, disamping itu ada persebaran penduduk menurut klasifikasi tempat tinggal yakni desa dan kota. Secara geografis, penduduk Indonesia tersebar di beberapa pulau besar dan pulaupulau atau kepulauan. Secara administratif (dan politis), penduduk Indonesia tersebar

di 33 propinsi, yang mempunyai lebih dari 440 kabupaten dan kota. Sebelumnya - Berikutnya >>

Kegunaan Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan persebaran penduduk secara geografis sejak dahulu hingga sekarang adalah persebaran atau distribusi penduduk yang tidak merata antara Jawa dan luar Jawa. Penyebab utamanya adalah keadaan tanah dan lingkungan yang kurang mendukung bagi kehidupan penduduk secara layak. Ditambah lagi, dengan kebijakan pembangunan di era orde baru yang terkonsentrasi di pulau Jawa, yang menyebabkan banyak penduduk yang tinggal di luar pulau Jawa bermigrasi dan menetap di pulau Jawa. Ini menyebabkan kepadatan pulau Jawa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kepadatan penduduk di pulau-pulau lain. Informasi tentang distribusi penduduk secara geografis dan terkonsentrasinya penduduk di suatu tempat memungkinkan pemerintah mengatasi kepadatan penduduk, yang umumnya disertai dengan kemiskinan, dengan pembangunan dan programprogram untuk mengurangi beban kepadatan penduduk atau melakukan realokasi pembangunan di luar Jawa atau realokasi penduduk untuk bermukim di tempat lain. Indikator Persebaran Penduduk. Kepadatan penduduk berkaitan dengan daya dukung (carrying capacity) suatu wilayah. Indikator yang umum dipakai adalah Rasio Kepadatan Penduduk (density ratio) yaitu rasio yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk terhadap luas wilayah atau berapa banyaknya penduduk per kilometer persegi pada tahun tertentu. Rumus

Contoh Indonesia pada tahun 2000 dengan luas wilayah 1.937.179 km2 mempunyai jumlah penduduk sebanyak 205.843.300 orang. Dengan menggunakan rumus Rasio Kepadatan Penduduk diperoleh angka pada tahun 2000 sebesar 109. Artinya, tiap km2 wilayah Indonesia dihuni oleh 109 orang penduduk. Bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk menurut pulau/propinsi, kepadatan nasional masih lebih rendah dibandingkan pulau Jawa yaitu 951 pada tahun 2000. Di wilayah DKI terdapat kecamatan atau kelurahan dengan kepadatan penduduk diatas

15.000 orang per kilometer persegi. Wilayah padat ini tentunya memerlukan perhatian pemerintah sehubungan dengan kelayakan dan martabat hidup penduduknya.

Meliputi pengertian : urbanisasi, reurbanisasi, emigrasi, imigrasi, remigrasi, transmigrasi. Semua orang yang mendiami wilayah Indonesia disebut penduduk Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk yang diadakan setiap 10 tahun sekali, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia sebagai berikut : a. Tahun 1961 b. Tahun 1971 c. Tahun 1980 d. Tahun 1990 e. Tahun 2004 = 238.452 juta jiwa = = = = 97,1 119,2 147,5 179.321.641 juta juta juta juta jiwa jiwa jiwa jiwa

Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Jumlah pendudukditentukan oleh : a. Angka kelahiran; b. Angka kematian; c. Perpindahan penduduk, yang meliputi : 1. Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. 2. Reurbanisasi, yaitu perpindahan penduduk kembali ke desa. 3. Emgrasi, yaitu perpindahan penduduk ke luar negeri. 4. Imigrasi, yaitu perpindahian penduduk dari luar negeri ke dalamnegeri. 5. Remigrasi, yaitu perpindahan penduduk kembali ke negara asal. 6. Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari satu pulau kepulau lain dalam satu negara. Untuk mengatasi kepadatan penduduk, pemerintah menggalakkan program transmigrasi. Adapun jenis-jenis transmigrasi yang ada adalah : 1. Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung pemerintah ditujukan untuk penduduk yang memenuhi syarat. 2. Transmigrasi spontan/swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri. Pemerintah hanya menyediakan lahan pertanian dan rumah. 3. Transmigrasi lokal, yaitu transmigrasi yang dilakukan dalam satu wilayah provinsi. 4. Transmigrasi khusus/sektoral, yaitu transmigrasi yang dilakukan karena penduduk terkena

bencana alam. 5. Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa berikut pejabat-pejabat pemerintahan desa. Untuk mengatur kelahiran penduduk, pemerintah menggalakkan program Keluarga Berencana dalam rangka mencapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Program KB juga mengarah pada catur warga, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anak. Ternyata program KB di Indonesia berhasil sangat baik dan bahkan dijadikan contoh oleh banyak negara untuk mengatasi masalah kependudukan.

You might also like