You are on page 1of 67

Organisasi Sebagai Sistem

Ini membantu untuk memikirkan organisasi sebagai sistem. Sederhananya, sebuah sistem adalah sebuah koleksi terorganisir dari bagian-bagian yang sangat terintegrasi untuk mencapai tujuan secara keseluruhan. Sistem ini memiliki berbagai masukan yang diolah untuk menghasilkan output tertentu, yang bersama-sama, mencapai tujuan keseluruhan yang diinginkan oleh organisasi. Ada umpan balik antara berbagai bagian ini untuk memastikan mereka tetap selaras untuk mencapai tujuan keseluruhan organisasi. Ada beberapa kelas sistem, mulai dari yang sederhana kerangka sangat sampai ke sistem sosial, mana yang paling kompleks. Organisasi, tentu saja, sistem sosial. Sistem memiliki input, proses, output dan hasil. Untuk menjelaskan, input kepada sistem termasuk sumber daya seperti bahan baku, uang teknologi dan orang. Ini masukan melalui proses di mana mereka selaras, pindah bersama dan dikoordinasikan dengan hati-hati, akhirnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan untuk sistem. Output adalah hasil yang nyata dihasilkan oleh proses dalam sistem, seperti produk atau jasa bagi konsumen. Jenis lain hasil adalah hasil, atau manfaat bagi konsumen, misalnya, pekerjaan bagi pekerja, meningkatkan kualitas hidup untuk pelanggan, dll Sistem bisa menjadi seluruh organisasi, atau perusahaan departemen, kelompok, proses, dll Komentar berasal dari, misalnya, karyawan yang melakukan proses dalam, pelanggan organisasi / klien menggunakan produk dan jasa, dll Komentar juga datang dari lingkungan yang lebih besar dari organisasi, misalnya, pengaruh dari pemerintah, masyarakat, ekonomi, dan teknologi. Setiap organisasi memiliki berbagai subsistem, juga. Setiap subsistem memiliki batas-batas sendiri macam, dan termasuk berbagai masukan, proses, keluaran dan hasil diarahkan untuk mencapai tujuan keseluruhan subsistem tersebut. Contoh umum adalah subsistem departemen, program, proyek, tim, proses untuk menghasilkan produk atau jasa, dll. Organisasi terdiri dari orang - yang juga sistem sistem sistem - dan terus begitu. Subsistem diatur dalam hirarki yang diperlukan untuk mencapai tujuan keseluruhan dari sistem secara keseluruhan. Sistem organisasi ditentukan oleh, misalnya, dokumen hukum (anggaran dasar, oleh hukum, peran petugas, dll), misi, tujuan dan strategi, kebijakan dan prosedur, manual operasi, dll. Organisasi ini digambarkan oleh organisasi grafik, deskripsi kerja, materi pemasaran, dll. Sistem organisasi ini juga dipelihara atau dikendalikan oleh kebijakan dan prosedur, anggaran, manajemen sistem informasi, sistem manajemen mutu, kinerja sistem review, dll.
http://ibhee.blogspot.com/2010/10/organisasi-sebagai-sistem.html

[Perbendaharaan List] Organisasi Sebagai Sistem


SETYO UTOMO Mon, 02 Apr 2007 01:48:19 -0700
Organisasi sebagai sistem merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang mempunyai saling keterkaitan dan ketergantungan. Keterkaitan dan ketergantungan itu harus bisa menyeimbangkan berbagai kepentingan, sehingga bisa mempertahankan eksistensi dari tujuan organisasi yang sebenarnya.. Tujuan organisasi yang diimplementasikan kedalam kebijakan dan peraturan merupakan kumpulan / akumulasi dari semua kepentingan yang diharapkan bisa mengakomodir semua aspirasi dari Anggotanya. Kebijakan Rekrutmen dan mutasi harus dilihat dari kepentingan organisasi dan asas keadilan bagi para anggotanya. 1. Dari Kepentingan Organisasi: Suatu organisasi yang mempunyai banyak cabang di daerah, tentunya akan membutuhkan banyak pasokan anggota yang handal, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pemenuhan kebutuhan anggota yang handal itu, tidak bisa mengandalkan cabang-cabang organisasi yang secara kultur, sosial budaya masih tergolong minus. Akhirnya harus dibutuhkan pasokan anggota dari cabang-cabang yang surplus. 2. Dari asas keadilan : Seorang anggota yang ditempatkan di cabang-cabang yang minus, jika diukur dengan grafik, kehidupannya berjalan lamban, karena harus berjuang untuk mendapatkannnya. Hal ini berbeda sekali dengan anggota yang ditempatkan di daerah, surplus. karena berbagai kemudahan yang didapatkan garfiknya berjalan menanjak cukup pesat. Sebagai ilustrasi seorang anggota bernama A. penempatan pertama diluar jawa, pada saat pertama penempatan akan berkecamuk pikiran2 yg negatif, kenapa harus saya yang di Luar Jawa?. Kok temen saya malah di Jawa, padahal rangkingnya dibawah saya?. Seiring dengan berjalannya waktu, Si A yang di Luar Jawa, berkomentar: "Sampai kapan saya disini?" Si B, temenku yg di Jawa sdh kawin dan punya rumah, sementara saya masih begini2 saja, boro2 mikiran kawin dan punya rumah, mikirin diri sendiri saja susah. Tapi untunglah beberapa tahun kemudian ada Mutasi/Roling. Sontak si A dan temen-temennya yang diluar Jawa berteriak : "Hidup Mutasi, Hidup Rolling, Hidup Keadilan!" Dari ilustrasi diatas, ternyata harus ada Suatu Kebijakan yang bisa menjembatani aspirasi dari anggotanya, yaitu : Pola Mutasi yang berpindah-pindah. Jadi jelaslah persoalannya bukan dilihat anggota itu TNI atau bukan TNI, melainkan harus dilihat dari keseluruhan Organisasi sebagai suatu sistem yang

berusaha menyeimbangkan sub-sub sistem yang ada. Pola Mutasi yang berpindah-pindah itu, sebenarnya harus bisa kita siasati dengan sebaik-baiknya. Jangan kita yang terbawa arus oleh keadaan, tapi kita harus bisa menundukkan keadaan itu. Sementara dari segi Kebijakan memang harus ada Aturan Main yang jelas, kalau perlu dituangkan secara tertulis, sehingga anggota bisa mengklaim jika melanggar dari Aturan Main yang ada, misalnya: 1. Ada jaminan berapa tahun di tempat lama. 2. Untuk Pelaksana harus ada jaminan berapa kali mutasi sebelum menjabat. 3. Adanya jaminan tempat tinggal, sehingga seorang yang dimutasi tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk kontrak rumah. 4. Adanya jaminan pendidikan untuk anak-anaknya (mis. Asuransi Pendidikan,dsb) 5. Adanya jaminan, tidak adanya "Mafia Mutasi" yang memanfaatkan kepentingan segelintir orang Jika Aturan Main diatas diterapkan maka mutasi bukan lagi menjadi "momok" tetapi akan menjadi sesuatu yang "ENJOY", tidak ada lagi kata2 :"mutasi = cape deh", tapi "Mutasi = Ok deh" Itulah sekilas dari unek-unek saya. Mudah-mudahan di masa yang akan datang Pimpinan kita bisa menerapkan Aturan Main yang jelas mengenai Mutasi. http://www.mail-archive.com/perbendaharaan-list@yahoogroups.com/msg00920.html FUNGSI MANAJEMEN

Berikut adl lima fungsi manajemen yg paling penting menurut Handoko (2000:21) yg berasal dari klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial menurut Henri Fayol yaitu: Planning Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yg dibutuhkan utk mencapai tujuan. Organizing Organizing atau pengorganisasian ini meliputi: 1. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan organisasi. 2. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan. 3. Penugasan tanggung jawab tertentu 4. Pendelegasian wewenang yg diperlukan kepada individu-individu utk melaksanakan tugasnya. Staffing

Staffing atau penyusunan personalia adl penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan dan produktif. Leading Leading atau fungsi pengarahan adl bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yg diinginkan dan harus mereka lakukan. Controlling Controlling atau pengawasan adl penemuan dan penerapan cara dan alat utk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dgn yg telah ditetapkan. Daft (2003:6) membagi manajemen menjadi empat fungsi saja berikut penjelasannya: 1. Planning merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn pendefinisian sasaran utk kinerja organisasi di masa depan dan utk memutuskan tugas-tugas dan sumber dayasumber daya yg digunakan yg dibutuhkan utk mencapai sasaran tersebut. 2. Organizing merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan mengalokasikan sumber daya ke departemen. 3. Leading fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana menggunakan pengaruh utk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi. 4. Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai dgn sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.
http://blog.re.or.id/fungsi-fungsi-manajemen.htm 2

Fungsi manajemen
Diposkan oleh mia purwanti , , Senin, 27 September 2010 19:39

Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Secara Etimologi Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis mange yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi mnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Fungsi manajemen Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga yaitu: 1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. 2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugastugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. 3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
http://miapurwanti.blogspot.com/2010/09/fungsi-manajemen.html HUMAN RELATION II

Search results for human relation sebagai komunikasi (1)


Kesaktian Ilmu Komunikasi dalam Human Relation
0 39 days by ucha cholik in Introspeksi

Pernahkah anda mendengar istilah ini?, HUMAN artinya manusia. RELATION artinya hubungan. Kalau keduanya digabungkan, artinya menjadi HUBUNGAN ANTAR MANUSIA. Yes!, Antar Manusia. Karena manusia tidak hanya satu yang ada di dunia ini. Anda pasti tahu, kan? Jika saat ini, di bumi kita ini, telah di huni milyaran manusia. Yang memiliki segala sesuatu seperti semua yang sedang anda, dan saya rasakan saat ini. Nah, apa saja yang sedang anda rasakan saat ini? Setelah anda dapat merasakan apa pun yang ada pada diri anda saat ini, maka inilah saat yang tepat bagi anda untuk menyadari, bahwa ternyata ada sesuatu yang sering kita lupakan, baik sengaja maupun tidak. Yaitu kebutuhan yang sama untuk dihargai oleh manusia lain. Sekali lagi saya garis bawahi kebutuhan. Bukan harapan, hasrat, ataupun dambaan, tetapi kebu-tu-han. Seperti kebutuhan kita terhadap makanan dan minuman. Wah, termasuk kebutuhan primer dong? Yap! Anda benar benar BENAR. Untuk itulah istilah ini menjadi begitu penting, hingga ada sebuah kurikulum khusus di beberapa sekolah dan perguruan tinggi yang membahas dan mengajarkan tentang Human Relation ini. Seperti misalnya, kuliah di jurusan Public Relation, Psikologi, Sosiologi, Kedokteran Jiwa, Hukum, Event Organizer, Dan sejenisnya. Namun, jangan anda merasa, anda tak perlu mempelajarinya karena anda tidak memilih sekolah atau kuliah di jurusan seperti yang saya sebutkan diatas, bahkan anda menganggap ilmu ini hanya membuang-buang waktu saja dan tidak berhubungan dengan cita-cita dan bidang anda. Padahal sebenarnya, menurut saya, ada alasan lain yang lebih penting, bahkan sangat sangat penting, mengapa kita harus lebih memahami ilmu tentang Human Relation ini. Yang membuat anda dan saya pasti rugi jika tidak mau memahami ilmu berhubungan dengan manusia ini, secara baik dan benar. Cobalah anda sekarang berhenti sejenak, mengambil nafas dalam dalam, dan ingatlah, bahwa saat ini anda sedang tidak sendirian!. Entah mereka dekat atau jauh dari posisi anda saat ini. Pernahkah anda tidak melihat seorang manusia pun disekitar anda ? Saya yakin, jawabannya adalah tidak pernah. Titik, huruf besar, tebal, tanda seru dan garis bawah. Minimal pasti anda sedang melihat diri anda sendiri, hehehekecuali anda sedang pingsan. Ketika kita di rumah, kita berinteraksi dengan orang di rumah. Di jalan, kita bertemu orang lain juga, di kantor, di sekolah, di kampus, di mall, di facebook, di mana saja, kapan saja, anytime anywhere, well find another people, another human,eits koq kebablasan pake bahasa inggris, sorry cak Masalahnya apapun masalahnya kita selalu bermasalah dengan orang lain, yang merupakan manusia juga. Dan masalah itu selalu mampu membuat kita serius, merasa beban pikiran bertambah berat, tertekan, stress, terkucil, bahkan bisa sampai bunuh diri. Nah lho! Orang lain, atau manusia lain, seperti yang saya maksudkan adalah Teman, Sahabat, Saudara, Istri, Suami, Anak, Ayah, Ibu, Pembantu, sampai Bos atau atasan di kantor, Guru, Dosen,

Penjual Di Warkop, Pembeli, Customer, Tukang Becak, Tukang tambal ban, Maling , Rampok, Copet, Pengemis, Pemulung, Pengguna jalan, Tukang Parkir, de-el-el segala macam manusia yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Semuanya berpotensi mendatangkan masalah bagi kita. Baik secara Langsung maupun Tidak Langsung. Dan yang paling saya cermati dalam hal ini terutama adalah masalah KOMUNIKASI. Yaa, Ini dia!!!Inilah factor paling krusial yang paling sering menimbulkan konflik antara manusia yang satu dengan yang lain, sumber masalah yang paling sering menghantui kita dalam mengarungi kerasnya kehidupan, yang paling konsisten memberikan kepada kita kegagalan demi kegagalan, kekalahan demi kekalahan yang menyakitkandalam dunia persilatan. ( silat lidah kalee? J ) Sekarang coba kita perhatikan, betapa komunikasi adalah factor utama yang menghubungkan antara manusia yang satu dengan yang lain. Terciptanya teknologi yang semakin canggih yang kita nikmati saat ini bukan tanpa alasan, semua karena manusia membutuhkannya!. Mulai dari ditemukannya telegram, telepon, pager sampai handphone. Semua dirasa masih kurang. Hingga saat ini sudah ada layanan video call, MMS, dsb. Akhirnya yang paling fenomenal adalah layanan internet 24 jam yang memungkinkan terciptanya bayak macam ragam jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan lain dan lain. :p Berdagang juga semakin mudah lho dengan teknologi internet ini Semua kini telah membuat segala aktivitas komunikasi kita jadi semakin mudah. Mencari teman sampai mencari duit pun menjadi aktivitas yang semakin menyenangkan berkat teknologi. O,ya..jangan lupakan juga media informasi dan komunikasi yang lain, seperti Televisi, Radio, Koran, Majalah. Pokoknya bikin hidup lebih hidup dech. Tapi awas, anda dan saya harus berhati-hati, terhadap dampak buruk teknologi. Jangan terlena dan meremehkan. Apa saja dampak buruknya? Anda bisa mencari tahu sendiri. Maaf, saya tak perlu menyebutkan di sini, karena saya hanya bertujuan pada satu hal yang menurut saya paling penting. Yaitu bagaimana menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif diantara kita sesama manusia, melalui cara cara berkomunikasi yang efektif dan efisien. Mengapa hal itu penting dan mendesak untuk dilakukan? Bangsa kita sejak dahulu adalah bangsa yang besar, yang memiliki moral dan etika sopan santun yang tinggi dan beradab. Tapi mengapa saat ini banyak bangsa lain di dunia yang merendahkan dan menganggap remeh martabat kita? Baiklah, secara ksatria harus kita akui akhir akhir ini sudah terlalu banyak pertikaian dan permusuhan di antara kita, mulai masalah agama, ras, suku , dan beberapa kelompok orang. Mulai anak anak sampai orang dewasa sudah mulai tidak bisa berpikir rasional dan bijaksana. Sampai kapankah saudaraku? Akankah kita biarkan karakter bangsa kita berubah? Jika itu perubahan positif maka itu benar dan sudah seharusnya. Tapi bagaimana jika semakin negative seperti ini? Akankah kita diam saja? Sekarang marilah kita perbaiki mental dan cara kita berkomunikasi antara satu dengan yang lain. Kalau bisa semua orang Indonesia menjadi ahli berkomunikasi dan bernegosiasi. Kalau bisa.

Tapi sebenarnya semua orang bisa. Anda dan saya hanya terkadang masih suka lupa bagaimana pentingnya kesadaran untuk menjaga perasaan orang lain. Anda yang sudah pakar dalam masalah ini sudah sewajarnya tersenyum karena merasa menang, dan secara tulus saya ucapkan selamat atas kemenangan anda. Saya yakin anda pantas mendapatkan sebuah penghargaan setinggi tingginya, karena keberadaan orang orang seperti andalah yang mampu menciptakan perdamaian di atas dunia. Ya!Sekali lagi CONGRATULATION!. Jangan lupa terus dikembangkan, diajarkan, dan dilestarikan ya, Pak,Bu,Mas,MbakNB: Blog ini membutuhkan sumbangan masukan dari anda. Pasti sangat bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia. Bila anda bersedia menularkan ilmu sakti anda kepada kami, ini pasti akan sangat indah(penulis). Lalu bagaimana dengan yang merasa belum pakar atau merasa belum sakti? Marilah kita belajar bersama-sama. Inilah saat yang tepat. Momentum yang bagus. Saat ini juga, mari menjalin silaturahmi melalui blog ini . Karena di sinilah tempat curhat kita, tempat kita bersama-sama berusaha mengubah wajah dunia yang saat ini sedang bermuram durja, banyak pertikaian dan permusuhan di mana-mana, yang secara otomatis membuat hari hari kita terasa mencekam, tidak tenang, kekhawatiran yang melanda sebagian besar bangsa Indonesia tercinta, mulai dari perkotaan hingga ke pelosok desa. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi penerus perjuangan bangsa? Semua pertikaian, permusuhan, kebencian, dll itu sebenarnya berakar dari satu hal saja, yakni kesalahan KOMUNIKASI. Yang menimbulkan salah persepsi dan adu argumentasi diantara kita, hingga tercipta situasi yang emosional tak terkendali serta tidak kondusif antara satu dengan yang yang lain dari hari ke hari di kehidupan yang kita jalani. Seandainya saja diantara mereka yang bertikai itu ada SATU SAJA orang yang sakti dalam hal berkomunikasi, dan bernegosiasi, serta menguasai ilmu sakti menangani manusia, memahami bagaimana membuat orang lain atau kelompok lain merasa di hargai, selalu mampu membuat orang lain atau kelompok lain merasa penting bahkan diakui, niscaya, Insya Alloh atas ijin Alloh SWT, peperangan antar suku atau antar geng, baik individual,keluarga maupun massal, akan cepat diatasi dan direduksi serta mendapatkan keputusan yang lebih baik, yang tidak merugikan kepentingan umum. Terlintaslah dalam benak saya sebagai penulis, sebuah pertanyaan yang mungkin diinginkan dan didambakan setiap orang. Yaitu, Bagaimana ya, jadinya, kalau di sana ada LEBIH DARI SATU orang, bahkan setiap orang Indonesia, memiliki kesaktian yang sama, dalam hal berkomunikasi bernegosiasi keikhlasan berinteraksi dengan cara cara yang indah dan menyentuh hati ? Kira kira apa ya yang terjadi ? adakah sesuatu yang negatif yang akan muncul jika tercipta situasi dan kondisi yang demikian ? Baiklah hadirin yang berbahagia, eh, para pembaca yang budiman. Sudah terlampau sering kita remehkan bahkan lupakan, karena tak pernah terlintas sedikit pun dalam pikiran, sesuatu yang sebenarnya sepele dan sederhana ini. Tapi lihatlah sekarang akibatnya. Dan lihatlah sekarang akibatnya. Dan lihatlah sekarang akibatnya. Sampai saya harus mengulangnya tiga kali. Cukup tiga kali saja, karena kalau sampai lebih dari tiga kali saya akan mendapatkan kaos dan celana jeans, hehehenggak, yang ini cuma bercandaJ

Kembali ke laptop! (gaya mas Tukul Arwana)Marilah saudara-saudara sekalian, kita harus menang! Kita harus menang! (Yang ini gaya bung Tomo) Eits, sudah, sudah, kebanyakan bercanda katanya membutakan hati ( Kata pak ustadz guru ngaji saya).Lalu, kapan saat yang tepat untuk berubah? Terserah anda sekalian, lha wong ini masalah anda juga. Jika anda bertanya kepada saya, maka saya akan memilih jawaban DETIK INI JUGA sebagai jawaban yang paling layak direkomendasikan. OKE? Trims. I LoveU.. Bagaimana caranya? Bagaimana bisa sakti? Bagaimana bisa menguasai ilmu komunikasi, sebagai pondasi ilmu tentang human relation seperti yang anda bilang? -Nah, ini pertanyaan yang saya tunggu tunggu, akhirnya datang juga ( meskipun tulisan saya sendiriL hehehe)Okay, anda semua tak perlu khawatir teman teman, kita harus sering sering baca buku yang ada dimana saja mengenai cara cara yang berkaitan dengan membina hubungan yang baik dengan manusia yang lain, yang banyak di jual di took toko buku. Atau kalau mau yang lebih praktis, efektif, efisien dan hemat biaya, sering seringlah berkunjung ke blog ini (sekalian promo J). Siapa tahu ada info baru atau ada ilmu baru dari sekian banyak buku yang belum sempat anda baca, pasti buaanyak sekali yang belum sempat kebaca, baik dari yang saya baca maupun teman teman yang lain. Kita akan update dalam artikel artikel dalam blog ini. Saya sendiri juga akan tetap berusaha konsisten melestarikan perkembangan blog ini dari hari ke hari. Kebetulan saya pribadi juga sudah memiliki banyak rekomendasi dari buku buku karya banyak pakar ilmu human relation kelas dunia, seperti Mario Teguh, Sigmund Freud, Dale Carnegie, John Dewey, dll. Ada juga buku dan novel sejarah Napoleon, Abraham Lincoln, Ir. Soekarno, dll. Serta ebook ebook bermutu tinggi yang saat ini populer dari pakar pakar yang ada di internet. Semuanya akan kita kumpulkan di sini, di blog ini. Mudah mudahan saja niat kita yang tulus, akan memberikan berkah bagi kita semuanya. Ingatlah pepatah yang mengatakan pelajari, amalkan dan ajarkanlah ilmu, walaupun hanya satu ayat ( sabda Rosululloh). Anda juga ingin kelak setiap orang yang anda ajak bicara akan bersikap menyenangkan bukan? Once more, Setiap orang?Jangan cuma bermimpi kelak setiap hari akan selalu ada saja orang yang baik hati yang dengan tulus ikhlas menolong anda, melepaskan anda dari beban masalah. Menghibur anda di saat anda sedang bersedih? Meskipun dia tidak mengenal kita sama sekali Karena itu bacalah setiap artikel berikutnya yang ada di blog ini satu demi satu, setiap saat, setiap waktu, kapan pun, dan di mana pun anda berada. Sampaikanlah dan ceritakanlah apa saja keajaiban yang Insya Alloh akan pasti anda peroleh dari blog ini kepada siapa saja, agar mereka juga mau belajar seperti kita, demi terciptanya kehidupan yang lebih baik di bumi tempat kita sama sama mencari nafkah ini. Just For The Only One Words On This Beautiful Worlds, Love Peace and Happiness Always. Pesan spesial saya yang terakhir hanya untuk anda, bacalah, yang terutama, apa saja keuntungan keuntungan yang dapat anda peroleh dengan sering berkunjung ke blog ini, yang niscaya seijin Alloh Tuhan Yang Maha Kuasa, secara ajaib akan mampu membuat anda lebih hebat, lebih sakti dari sebelumnya dalam hal berinteraksi dengan orang lain. Jangan lupa, dengan ilmu sakti ini anda pun akan lebih memiliki kualitas dan kredibilitas yang memadai dalam berkompetisi di dunia bisnis apa saja. Ingatlah, urusan apa pun anda akan tetap saja harus selalu berhadapan

dengan manusia juga setiap hari. Dapatkan semua manfaat dan keuntungannya, yang terbaik untuk anda para pecinta perdamaian dan kesuksesan. Hanya di Blog ini. Salam Hormat, Salam Kenal, Salam Sakti, Ucha Cholik
Incoming search terms:

masalah dalam ilmu komunikasi artikel ilmu komunikasi masalah dalam human relation dan pemecahannya manusia sakti di dunia ilmu komunikasi sebagai manusia human relation sebagai komunikasi masalah dalam human relation dan solusinya cara manusia berkomunikasi dengan sesama bagaimana manusia berkomunikasi dengan sesama masalah dalam human relations dan bagaimana pemecahanya

human relation http://blogsakti.com/search/human-relation-sebagai-komunikasi/ ARTI & PROSES KOMUNIKASI

Definisi Komunikasi dan Tingkatan Proses Komunikasi


Kapita Selekta Komunikasi Kuliah 1

Dosen : Drs. Riswandi, M.Si. Definisi komunikasi Kata atau istilah komunikasi (Bahasa Inggris communication) berasal dari Bahasa Latin communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama.Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku. Berikut ini adalah bebarapa definsi tentang ilmu komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :Hovland, Janis & Kelley Komunikasi adalah suatu

proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orangorang lainnya (khalayak.Berelson & Steiner Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain. Harold Lasswell Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa mengatakan apa dengan saluran apa, kepada siapa , dan dengan akibat apa atau hasil apa.(who says what in which channel to whom and with what effect). Barnlund Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. Weaver Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. Gode Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Dari berbagai definisi tentang ilmu komunikasi tersebut di atas, terlihat bahwa para ahli memberikan definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalamelihat komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks yang berbeda.Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multi-disipliner. Definisi Hovland Cs, memberikan penekanan bahwa tujuan komunikasi adalah mengubah atau membentuk perilaku.Definisi Berelson dan Steiner, menekankan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian, yaitu penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lainlain.Definisi Lasswell, secara eksplisit dan kronologis menjelaskan tentang lima komponen yang terlibat dalam komunikasi, yaitu :- siapa (pelaku komunikasi pertama yang mempunyai inisiatif atau sumber.- mengatakan apa ( isi informasi yang disampaikan) - kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya yang dijadikan sasaran penerima) - melalui saluran apa (alat/saluran penyampaian informasi) - dengan akibat/hasil apa (hasil yang terjadi pada diri penerima) Definisi Lasswell ini juga menunjukkan bahwa komunikasi itu adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Definisi Gode, memberi penekanan pada proses penularanpemilikan, yaitu dari yang semula (sebelum komunikasi) hanya dimiliki oleh satu orang kemudian setelah komunikasi menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.Definisi Barnlund, menekankan pada tujuan komunikasi, yaitu untuk mengurangi

ketidakpastian, sebagai dasar bertindak efektif, dan untuk mempertahankan atau memperkuat ego.
Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi tersebut di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut

Komunikasi adalah suatu proses Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang samaterhadap topik pesan yang disampaikan. Komunikasi bersifat simbolis Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk katakata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya. Komunikasi bersifat transaksional Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi. Tingkatan Proses Komunikasi Menurut Denis McQuail, secara umum kegiatan/proses komunikasi dalam masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan sebagai berikut : Komunikasi intra-pribadi (intrapersonal communication Yakni proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa pengolahan informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf.Contoh : berpikir, merenung, menggambar, menulis sesuatu, dll.

Komunikasi antar-pribadi Yakni kegiatan komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lainnya.Misalnya percakapan tatap muka, korespondensi, percakapan melalui telepon, dsbnya. Komunikasi dalam kelompok Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi.Misalnya, ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas tentang topik bahasan, dsbnya. Komunikasi antar-kelompok/asosiasi Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa orang, tetapi masing-masing membawa peran dan kedudukannya sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing. Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi.Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat organisasi organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya. Komunikasi dengan masyarakat secara luas Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :Komunikasi massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti radio, surat kabar, TV, dsbnya.Langsung atau tanpa melalui media massa Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan terbuka.
http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi-dan-tingkatan-proses-komunikasi/

2Definisi komunikasi
Pengantar Ilmu Komunikasi Dosen Agustina Zubair Istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut. Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Websters New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambanglambang, tanda-tanda atau tingkah laku.

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi. Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalahs ebagai berikut: Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orangorang lainnya (khalayak). Hovland, Janis & Kelley:1953 Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lainlain. Berelson dan Stainer, 1964 Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?) Lasswell, 1960 Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Gode, 1959 Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. Barnlund, 1964 Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. Ruesch, 1957 Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. Weaver, 1949 Kita lihat dari beberapa definisi tersebut saling melengkapi. Definisi pertama menjelaskan penyampaian stimulus hanya dalam bentuk kata-kata dan pada definisi kedua penyampaian stimulus bisa berupa simbol-simbol tidak hanya kata-kata tetapi juga gambar, angka dan lain-lain sehingga yang disampaikan bisa lebih mewakili yaitu termasuk gagasan, emosi atau keahlian. Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media atau salurannya, definisi ke tiga dari lasswell melengkapinya dengan komponen proses komunikasi secara lebih lengkap. Pengertian ke-empat dan seterusnya memahami komunikasi dari konteks yang berbeda menghasilkan pengertian komunikasi yang menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik komunikasi dalam kehidupan

manusia. Ke-tujuh definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam. Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda satu sama lainnya. Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan. Setiap pelakuk komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke empat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara berulang-ulang. Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tandatanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi/ 3

PENGERTIAN KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris communication),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam

komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu: Human communication is the process through which individuals in relationships, group, organizations and societiesrespond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu: 1. Komunikator (siapa yang mengatakan?) 2. Pesan (mengatakan apa?) 3. Media (melalui saluran/ channel/media apa?) 4. Komunikan (kepada siapa?) 5. Efek (dengan dampak/efek apa?). Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu. A. PROSES KOMUNIKASI Berangkat dari paradigma Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:

1. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Seperti disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna). Wilbur Schramm (dalam Effendy, 1994) menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference) , yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang diperoleh oleh komunikan. Schramm menambahkan, bahwa bidang (field of experience) merupakan faktor penting juga dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila bidang pengalaman komunikan tidak sama dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain. Sebagai contoh seperti yang diungkapkan oleh Sendjaja(1994:33)yakni : Si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan lebih mudah dan lancar apabila

pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahasiswa. Seandainya si A tersebut membicarakan hal tersebut dengan si C, sorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikaasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya seperti yang diharapkan si A. Karena antara si A dan si C terdapat perbedaan yang menyangkut tingkat pengetahuan, pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin juga kepentingannya. Contoh tersebut dapat memberikan gambaran bahwa proses komunikasiakan berjalan baik atau mudah apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif sama. Artinya apabila kita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang, maka kita harsu mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara yang sesuai dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi dan latar belakang budayanya. Dengan kata lain komunikator perlu mengenali karakteristik individual, sosial dan budaya dari komunikan. 2. Proses komunikasi sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.). B. KONSEPTUAL KOMUNIKASI Deddy Mulyana (2005:61-69) mengkategorikan definisi-definisi tentang komunikasi dalam tiga konseptual yaitu: 1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah.

Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah, radio, atau televisi. Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi tatapmuka, namun tidak terlalu keliru bila diterapkan pada komunikasi publik (pidato) yang tidak melibatkan tanya jawab. Pemahaman komunikasi dalam konsep ini, sebagai definisi berorientasi-sumber. Definisi seperti ini mengisyaratkan komunikasi semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang lain. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap suatu tindakan yang disengaja untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu sesuatu kepada orang lain atau membujuk untuk melakukan sesuatu. Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan satu arah: a. Everet M. Rogers: komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku. b. Gerald R. Miller: komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. c. Carld R. Miller: komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunkate). d. Theodore M. Newcomb: Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima. 2. Komunikasi sebagai interaksi. Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksireaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau

nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya. Contoh definisi komunikasi dalam konsep ini, Shanon dan Weaver (dalam Wiryanto, 2004), komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni , dan teknologi. 3. Komunikasi sebagai transaksi. Pandangan ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang secara sinambungan mengubah phak-pihak yang berkomunikasi. Berdasrkan pandangan ini, maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap saat mereka bertukar pesan verbal dan atau pesan nonverbal. Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep transaksi: a. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss: Komunikasi adalah proses pembentukan makna di antara dua orang atau lebih. b. Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson: Komunikasi adalah proses memahami danberbagi makna. c. William I. Gordon : Komunikasi adalah suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan. d. Donald Byker dan Loren J. Anderson: Komunikasi adalah berbagi informasi antara dua orang atau lebih. C. FUNGSI KOMUNIKASI

William I. Gorden (dalam Deddy Mulyana, 2005:5-30) mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi empat, yaitu: 1. Sebagai komunikasi sosial Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, desa, ..., negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama. a. Pembentukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita mengenai diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Melalui komunikasi dengan orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa kita, namun juga bagaimana kita merasakan siapa kita. Anda mencintai diri anda bila anda telah dicintai; anda berpikir anda cerdas bila orang-orang sekitar anda menganggap anda cerdas; anda merasa tampan atau cantik bila orang-orang sekitar anda juga mengatakan demikian. George Herbert Mead (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) mengistilahkan significant others (orang lain yang sangat penting) untuk orang-orang disekitar kita yang mempunyai peranan penting dalam membentuk konsep diri kita. Ketika kita masih kecil, mereka adalah orang tua kita, saudara-saudara kita, dan orang yang tinggal satu rumah dengan kita. Richard Dewey dan W.J. Humber (1966) menamai affective others, untuk orang lain yang dengan mereka kita mempunyai ikatan emosional. Dari merekalah, secara perlahanlahan kita membentuk konsep diri kita. Selain itu, terdapat apa yang disebut dengan reference group (kelompok rujukan) yaitu kelompok yang secara emosional mengikat kita, dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Dengan melihat ini, orang mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya. Kalau anda memilih kelompok rujukan anda Ikatan Dokter Indonesia, anda menjadikan norma-norma dalam Ikatan ini sebagai ukuran perilaku anda. Anda juga meras diri sebagai bagian dari kelompok ini, lengkap dengan sifat-sifat doketer menurut persepsi anda.

b. Pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi diri. Fungsi komunikasi sebagai eksistensi diri terlihat jelas misalnya pada penanya dalam sebuah seminar. Meskipun mereka sudah diperingatkan moderator untuk berbicara singkat dan langsung ke pokok masalah, penanya atau komentator itu sering berbicara panjang lebarm mengkuliahi hadirin, dengan argumen-argumen yang terkadang tidak relevan. c. Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan. Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum, dan memnuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan. Para psikolog berpendapat, kebutuhan utama kita sebagai manusia, dan untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah, adalah kebutuhan akan hubungan sosial yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan membina hubungan yang baik dengan orang lain. Abraham Moslow menyebutkan bahwa manusia punya lima kebutuhan dasar: kebutuhan fisiologis, keamanan, kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan yang lebih dasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebuthan yang lebih tinggi diupayakan. Kita mungkin sudah mampu kebuthan fisiologis dan keamanan untuk bertahan hidup. Kini kita ingin memenuhi kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan ketiga dan keempat khususnya meliputi keinginan untuk memperoleh rasa lewat rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima, memberi dan menerima persahabatan. Komunikasi akan sangat dibutuhkan untuk memperoleh dan memberi informasi yang dibutuhkan, untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain, mempertimbangkan solusi alternatif atas masalah kemudian mengambil keputusan, dan tujuan-tujuan sosial serta hiburan. 2. Sebagai komunikasi ekspresif Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat katakata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan

kemarahannya dengan mengumpat, mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes kebijakan penguasa negara atau penguasa kampus dengan melakukan demontrasi. 3. Sebagai komunikasi ritual Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa. Negara, ideologi, atau agama mereka. 4. Sebagai komunikasi instrumental Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur. Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. Studi komunika membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagi instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati, keuntungan material, ekonomi, dan politik, yang antara lain dapat diraih dengan pengelolaan kesan (impression management), yakni taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral janji, mengenakankan pakaian necis, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan.

Sementara itu, tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi, misalnya keahlian berpidato, berunding, berbahasa asing ataupun keahlian menulis. Kedua tujuan itu (jangka pendek dan panjang) tentu saja saling berkaitan dalam arti bahwa pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan dalam karier, misalnya untuk memperoleh jabatan, kekuasaan, penghormatan sosial, dan kekayaan. Berkenaan dengan fungsi komunikasi ini, terdapat beberapa pendapat dari para ilmuwan yang bila dicermati saling melengkapi. Misal pendapat Onong Effendy (1994), ia berpendapat fungsi komunikasi adalah menyampaikan informasi, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Sedangkan Harold D Lasswell (dalam Nurudin, 2004 dan Effendy, 1994:27) memaparkan fungsi komunikasi sebagai berikut: 1. Penjajagan/pengawasan lingkungan (surveillance of the information) yakni penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat. 2. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisahkan dari masyarakat untuk menanggapi lingkungannya . 3. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya. D. RAGAM TINGKATAN KOMUNIKASI KOMUNIKASI ATAU KONTEKS-KONTEKS

Secara umum ragam tingkatan komunikasi adalah sebagai berikut: 1. Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) yaitu komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang yang berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem syaraf manusia. 2. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang pribadi sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada dasarnya bisa lebih dari dua orang selama pesan atau informasi yang disampaikan bersifat pribadi.

3. Komunikasi kelompok (group communication) yaitu komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu kelompok. Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam Sendjaja,(1994) memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat. 4. Komunikasi organisasi (organization communication) yaitu pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005:52). 5. Komunikasi massa (mass communication). Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa cetak atau elektrolik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Kemudian Mulyana (2005:74) juga menambahkan konteks komunikasi publik. Pengertian komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah atau kuliah (umum). Beberapa pakar komunikasi menggunakan istilah komunikasi kelompok besar (large group communication) untuk komunikasi ini. E. KEGUNAAN BELAJAR ILMU KOMUNIKASI Mengapa kita mempelajari ilmu komunikasi ?Ruben&Steward, (2005:1-8) menyatakan bahwa 1. Komunikasi adalah fundamental dalam kehidupan kita. Dalam kehidupan kita sehari-hari komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Kita tidak bisa tidak berkomunikasi.tidak ada aktifitas yang dilakukan tanpa komunikasi, dikarenakan kita dapat membuat beberapa perbedaan yang esensial manakala kita berkomunikasi dengan orang lain.Demikian pula sebaliknya, orang lain akan berkomunikasi dengan kita ,baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Cara kita berhubungan satu dengan lainnya, bagimana suatu hubungan kita bentuk, bagaimana cara kita memberikan kontribusi sebagai anggota keluarga, kelompok, komunitas, organisasi

dan masyarakat secara luas membutuhkan suatu komunikasi.Sehingga menjadikan komunikasi tersebut menjadi hal yang sangat fundamental dalam kehidupan kita. 2. Komunikasi adalah merupakan suatu aktifitas komplek. Komunikasi adalah suatu aktifitas yang komplek dan menantang. Dalam hal ini ternyata aktifitas komunikasi bukanlah suatu aktifitas yang mudah. Untuk mencapai kompetensi komunikasi memerlukan understanding dan suatu ketrampilan sehingga komunikasi yang kita lakukan menjadi efektif. Ellen langer dalam Ruben&Stewat( 2005:3) menyebut konsep mindfulness akan terjadi ketika kita memberikan perhatian pada situasi dan konteks, kita terbuka dengan informasi baru dan kita menyadari bahwa ada banyak perspektif tidak hanya satu persepektif di kehidupan manusia. 3. Komunikasi adalah vital untuk suatu kedudukan/posisi yang efektif. Karir dalam bisnis, pemerintah, atau pendidikan memerlukan kemampuan dalam memahami situasi komunikasi, mengembangkan strategi komunikasi efektif, memerlukan kerjasama antara satu dengan yang lain, dan dapat menerima atas kehadiran ide-ide yang efektif melalui saluran saluran komunikasi. Untuk mencapai kesuksesan dari suatu kedudukan/ posisi tertentu dalam mencapai kompetensi komunikasi antara lain melalui kemampuan secara personal dan sikap, kemampuan interpersonal, kemampuan dalam melakukan komunikasi oral dan tulisan dan lain sebagainya. 4. Suatu pendidikan yang tinggi tidak menjamin kompetensi komunikasi yang baik. Kadang-kadang kita menganggap bahwa komunikasi itu hanyalah suatu yang bersifat common sense dan setiap orang pasti mengetahui bagaimana berkomunikasi. Padahal sesungguhnya banyak yang tidak memilki ketrampilan berkomunikasi yang baik karena ternyata banyak pesan-pesan dalam komunikasi manusia itu yang disampaikan tidak hanya dalam bentuk verbal tetapi juga nonverbal, ada ketrampilan komunikasi dalam bentuk tulisan dan oral, ada ketrampilan berkomunikasi secara interpersonal, ataupun secara kelompok sehingga kita dapat berkolaborasi sebagai anggota dengan baik, dan lain-lain. Kadang-kadang kita juga mengalami kegagalan dalam berkomunikasi. Banyak

yang berpendidikan tinggi tetapi tidak memilki ketrampilan berkomunikasi secara baik dan memadai sehingga mengakibatkan kegagalan dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. Sehingga komunikasi itu perlu kita pelajari. 5. Komunikasi adalah populer. Komunikasi adalah suatu bidang yang dikatakan sebagai popular. Banyak bidang-bidang komunikasi modern sekarang ini yang memfokuskan pada studi tentang pesan, ada juga tentang hubungan antara komunikasi dengan bidang profesiponal lainnya termasuk hukum, bisnis, informasi, pendidikan, ilmu computer, dan lain-lain. Sehingga sekarang ini komunikasi sebagai ilmu social/perileku dan suatu seni yang diaplikasikan. Disiplin ini bersifat multidisiplin, yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lain seperti psikologi, sosiologi, antroplogi, politik, dan lain sebagainya
http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi.html PROSES KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN

Proses Komunikasi dalam Organisasi

Proses Komunikasi dalam Organisasi Pada tataran teoritis, paling tidak kita mengenal atau memahami komunikasi dari dua perspektif, yaitu: Perspektif Kognitif. Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili perspektif kognitif adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai kesamaan makna atau berbagi informasi tentang satu objek atau kejadian. Informasi adalah

sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari satu partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata atau lambang lainnya. Jika pesan yang disampaikan diterima secara akurat, receiver akan memiliki informasi yang sama seperti yang dimiliki sender, oleh karena itu tindak komunikasi telah terjadi. Perspektif Perilaku. Menurut BF. Skinner dari perspektif perilaku memandang komunikasi sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana sender berusaha mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada receiver. Masih dalam perspektif perilaku, FEX Dance menegaskan bahwa komunikasi adalah adanya satu respons melalui lambang-lambang verbal di mana simbol verbal tersebut bertindak sebagai stimuli untuk memperoleh respons. Kedua pengertian komunikasi yang disebut terakhir, mengacu pada hubungan stimulus respons antara sender dan receiver. Setelah kita memahami pengertian komunikasi dari dua perspektif yang berbeda, kita mencoba melihat proses komunikasi dalam suatu organisasi. Menurut Jerry W. Koehler dan kawan-kawan, bagi suatu organisasi, perspektif perilaku dipandang lebih praktis karena komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk mempengaruhi penerima (receiver). Satu respons khusus diharapkan oleh pengirim pesan (sender) dari setiap pesan yang disampaikannya. Ketika satu pesan mempunyai efek yang dikehendaki, bukan suatu persoalan apakah informasi yang disampaikan tersebut merupakan tindak berbagi informasi atau tidak. Sekarang kita mencoba memahami proses komunikasi antarmanusia yang disajikan dalam suatu model berikut: Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu ataupun kelompok yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut: Langkah pertama yang dilakukan sumber adalah ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan. Ideation ini merupakan landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan. Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kaya, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain. Pesan atau message adalah alat-alat di mana sumber mengekspresikan gagasannya dalam bentuk bahasa lisan, bahasa tulisan ataupun perilaku nonverbal seperti bahasa isyarat, ekspresi wajah atau gambargambar. Langkah ketiga dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi (encode). Sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan cara berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu tindakan tertentu. Pada langkah ketiga ini, kita mengenal istilah channel atau saluran, yaitu alat-alat untuk menyampaikan suatu pesan. Saluran untuk komunikasi lisan adalah komunikasi tatap muka, radio dan telepon.

Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis meliputi setiap materi yang tertulis ataupun sebuah media yang dapat mereproduksi kata-kata tertulis seperti: televisi, kaset, video atau OHP (overheadprojector). Sumber berusaha untuk mebebaskan saluran komunikasi dari gangguan ataupun hambatan, sehingga pesan dapat sampai kepada penerima seperti yang dikehendaki. Langkah keempat, perhatian dialihkan kepada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang. Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu memberikan penafsiran interpretasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya. Pemahaman (understanding) merupakan kunci untuk melakukan decoding dan hanya terjadi dalam pikiran penerima. Akhirnya penerimalah yang akan menentukan bagaimana memahami suatu pesan dan bagaimana pula memberikan respons terhadap pesan tersebut. Proses terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima. Respons atau umpan balik dari penerima terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu. Penerima bisa mengabaikan pesan tersebut ataupun menyimpannya. Umpan balik inilah yang dapat dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.
http://www.manajemenn.web.id/2011/09/proses-komunikasi-dalam-organisasi.html

METeknik Komunikasi untuk Meningkatkan Kinerja Staf


Posted: 23 Mei 2011 by Aas Maesyanurdin in Manajemen Tag:cara menangani staf, kinerja, manajemen, teknik komunikasi

Berbagai macam metoda telah diterapkan dalam manajamen untuk meningkatkan performansi perusahaan atau unit bisnis. Tujuan metoda-metoda tersebut ujung-ujungnya adalah bagaimana meningkatkan kinerja atau produktivitas para pegawai. Seorang manager mempunyai peranan dalam membina dan mengembangkan kemampuan para stafnya. Untuk membina dan mengembangkan stafnya ini, manager harus jeli menerapkan teknik-teknik komunikasi. Ada empat teknik komunikasi yang digunakan sesuai dengan karakteristik stafnya yaitu diantaranya : a. Directing b. Partisipasi c. Konsultasi d. Delegasi

Sebelum membahas teknik-teknik komunikasi lebih jauh, ada baiknya kita lihat karakteristik staf terlebih dahulu. Hal ini dikenal dengan nama Readiness Level yang terdiri dari empat level yaitu : Level 1 : Kemampuan Rendah, Kemauan Rendah Level 2 : Kemampuan Rendah, Kemauan Tinggi Level 3 : Kemampuan Tinggi, Kemauan Rendah Level 4 : Kemampuan Tinggi, Kemauan Tinggi Jika staf berada di level 1 maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan cara Directing atau perintah yaitu menugaskan staf untuk melakukan suatu pekerjaan secara langsung dan tegas. Jika staf berada di level 2 maka langkah yang dilakukan adalah dengan cara Partisipasi atau terlibat dalam pekerjaan yang dilakukan oleh staf. Hal ini bukan berarti mengambil alih pekerjaan staf namun bersifat melatih staf secara langsung untuk meningkatkan kemampuannya dalam bekerja. Jika staf berada di level 3 maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan cara Konsultasi atau melakukan komunikasi dua arah untuk menjembatani dan menemukan solusi dari permasalahan non teknis yang dihadapi oleh staf. Sedangkan jika staf berada di level 4 maka langkah yang harus dilakukan oleh seorang atasan adalah dengan cara Delegasi atau memberikan kepercayaan kepada staf untuk melakukan pekerjaan yang berada di level atasnya agar staf tertantang dan bisa meningkatkan lagi kemampuan dan pengalaman yang dimiliki. Beberapa teknik komunikasi yang telah dijelaskan di atas, harus secara jeli dan kontinyu dijalankan oleh seorang Manager atau Supervisor agar kinerja unit yang dikelola semakin meningkat dan sesuai dengan target yang diharapkan oleh Perusahaan. Pemahaman perilaku dan kemampuan staf menjadi sangat penting. Disinilah atasan harus melihat para stafnya dari berbagai aspek baik yang terlihat secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi yang dijalin tidak saja secara formal tetapi juga secara informal agar informasi yang tergali akan lebih banyak dan akurat.
http://kotakasa.wordpress.com/2011/05/23/teknik-komunikasi-untuk-meningkatkan-kinerja-staf/

KOMUNIKASI ORGANISASI
A. Pengertian Komunikasi Organisasi. Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.

Everet M. Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas. Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaanpertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual. Conrad (dalam Tubbs dan Moss, 2005) mengidentifikasikan tiga komunikasi organisasi sebagai berikut: fungsi perintah; fungsi relasional; fungsi manajemen ambigu. 1. Fungsi perintah berkenaan dengan angota-anggota organisasi mempunyai hak dan kewajiban membicarakan, menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah. Tujuan dari fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah anggota yang bergantung dalam organisasi tersebut.

2. Fungsi relasional berkenaan dengan komunikasi memperbolehkan anggota-anggota menciptakan dan mempertahankan bisnis produktif hubungan personal dengan anggota organisasi lain. Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi kenirja pekerjaan (job performance) dalam berbagai cara. Misal: kepuasan kerja; aliran komunikasi ke bawah maupun ke atas dalam hirarkhi organisasional, dan tingkat pelaksanaan perintah. Pentingnya dalam hubungan antarpersona yang baik lebih terasa dalam pekerjaan ketika anda merasa bahwa banyak hubungan yang perlu dlakukan tidak anda pilih, tetapi diharuskan oleh lingkungan organisasi, sehingga hubungan menjadi kurang stabil, lebih memacu konflik, kurang ditaati, dsb. 3. Fungsi manajemen ambigu berkenaan dengan pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan yang sangat ambigu. Misal: motivasi berganda muncul karena pilihan yang diambil akan mempengaruhi rekan kerja dan organisasi, demikian juga diri sendiri; tujuan organisasi tidak jelas dan konteks yang mengharuskan adanya pilihan tersebut adanya pilihan tersebut mungkin tidak jelas. Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat dalam organisasi. Anggota berbicara satu dengan lainnya untuk membangun lingkungan dan memahami situasi baru, yang membutuhkan perolehan informasi bersama. B. Pengaruh Komunikasi terhadap Perilaku Organisasi. Sebagai komunikator, seorang pemimpin organisasi, manajer, atau administrator harus memilih salah satu berbagai metode dan teknik komunikasi yang disesuaikan dengan situasi pada waktu komunikasi dilancarkan. Sebagai komunikator, seorang manajer harus menyesuaikan penyampaian pesannya kepada peranannya yang sedang dilakukannya. Dalam hubungan ini, Henry Mintzberg seorang profesor manajemen pada McGill University di Montreal-Kanada, menyatakan wewenang formal seorang manajer menyebabkan timbulnya tiga peranan: peranan antarpersona; peranan informasi; dan peranan memutuskan. 1. Peranan antarpersona seorang manajer meliputi tiga hal: a. Peranan tokoh. Kedudukan sebagai kepala suatu unit organisasi, membuat seorang manajer melakuan tugas yang bersifat keupacaraan. Karena ia merupakan

seorang tokoh, maka selain memimpim berbagai upacara di kantornya, ia juga diundang oleh pihak luar untuk menghadiri berbagai upacara. Dalam peranan ini seorang manajer berkesempatan untuk memberikan penerangan, penjelasan, imbauan, ajakan, dll. b. Peranan pemimpin. Sebagai pemimpin, seorang manajer bertanggung jawab atas lancar-tidaknya pekerjaan yang dilakukan bawahannya. Beberapa kegiatan bersangkutan langsung dengan kepemimpinannya pada semua tahap manajemen: penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,

pengawasan, dan penilaian. Ada juga kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan kepemimpinannya, antara lain memotivasi para karyawan agar giat bekerja. Untuk melaksanakan kepemimpinannya secara efektif, maka ia harus mampu melaksanakan komunikasi secara efektif. Dalam konteks kepemimpinan, seorang manajer berkomunikasi efektif bila ia mampu membuat para karyawan melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran, kegairahan, dan kegembiraan. Dengan suasana kerja seperti itu akan dapat diharapkan hasil yang memuaskan. c. Peranan penghubung. Dalam peranan sebaga penghubung, seorang manajer melakukan komunikasi dengan orang-orang di luar jalur komando vertikal, baik secara formal maupun secara tidak formal. 2. Peranan informasi. Dalam organisasinya, seorang manajer berfungsi sebagai pusat informasi. Ia mengembangkan pusat informasi bagi kepentingan organisasinya. Peranan informasional meliputi peranan-peranan sebagai berikut: a. Peranan monitor. Dalam melakukan peranannya sebagai monitor, manajer memandang lingkungan sebagai sumber informasi. Ia mengajukan berbagai ertanyaan kepada rekan-rekannya atau kepada bawahannya, dan ia menerima informasi pula dari mereka tanpa diminta berkat kontak pribadinya yang selalu dibinanya. b. Peranan penyebar. Dalam peranannya sebagai penyebar ia menerima dan menghimpun informasi dari luar yang penting artinya dan bermanfaat bagi organisasi, untuk kemuian disebarkan kepada bawahannya

c. Peranan juru bicara. Peranan ini memiliki kesamaan dengan peranan penghubung, yakni dalam hal mengkomunikasikan informasi kepada khalayak luar. Perbedaannya ialah dalam hal caranya: jika dalam peranannya sebagai penghubung ia menyampaikan informasi secara antarpribadi dan tidak selalu resmi, namun dalam perananya sebagai juru bicara tidak selamanya secara kontak pribadi, tetapi selalu resmi. Dalam peranannya sebagai juru bicara itu ia juga harus mengkomunikasikan informasi kepada orang-orang yang berpengaruh yang melakukan pengawasan terhadap organisasinya. Kepada khalayak di luar organisasinya ia memberikan informasi dalam rangka pengembangan

organisasinya. Ia meyakinkan khalayak bahwa organisasi yang dipimpinnya telah melakukan tanggung jawab sosial sebagaimana mestinya. Ia meyakinkan pula para pejabat pemerintah bahwa organisasinya berjalan sesuai dengan peratruran sebagaimana harusnya. 3. Peranan memutuskan. Seorang manajer memegang peranan yang sangat penting dalam sistem pengambilan keputusan dalam organisasinya. Ada empat peranan yang dicakup pada peranan ini: a. Peranan wiraswasta. Seorang manajer berusaha memajukan organisasinya dan mengadakan penyesuaian terhadap perubahan kondisi lingkungannya. Ia senantiasa memandang ke depan untuk mendapatkan gagasan baru. Jika sebuah gagasan muncul, maka ia mengambil prakarsa untuk mengembangkan sebuah proyek yang iawasinya sendiri atau didelegasikannya kepad bawahannya. b. Peranan pengendali gangguan. Seorang manajer berusaha sebaik mungkin menanggapi setiap tekanan yang menimpa organisasi, seperti buruh mogok, para pelanggan menghilang, dsb. c. Peranan penentu sumber. Seorang manajer bertanggung jawab untuk memutuskan pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa yang akan melaksanakan, dan bagaimana pembagian pekerjaan dilangsungkan. Manajer juga mempunyai kewenangan mengenai pengambilan keputusan penting sebelum implementasi dijalankan. Dengan kewenangan itu, manajer dapat memastikan bahwa

keputusan-keputusan yang berkaitan semuanya berjalan melalui pemikran tunggal. d. Peranan perunding. Manajer melakukan peranan perunding bukan saja mengenai hal-hal yang resmi dan langsung berhubungan dengan organisasi, melainkan juga tentang hal-hal yang tidak resmi dan tidak langsung berkaitan dengan kekaryaan. Bagi manajer, perundingan merupakan gaya hidup karena hanya ialah yang mempunyai wewenang untuk menanggapi sumber-sumber organisasional pada waktu yang tepat, dan hanya ialah yang merupakan pusat jaringan informasi yang sangat diperlukan bagi perundingan yang penting. C. Dimensi-Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi 1. Komunikasi internal. Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dsb. Proses komunikasi internal ini bisa berujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. Juga komunikasi bisa merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder (menggunakan media nirmassa). Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjukpetunjuk, informasi-informasi, dll kepada bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan, dsb. kepada pimpinan. b. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk

menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja. 2. Komunikasi eksternal. Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar, komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari pada pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang ianggap sangat penting saja. Komunikasi eksternal terdiri dari jalur secara timbal balik: a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi; press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konferensi pers. b. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.
http://adiprakosa.blogspot.com/2008/07/komunikasi-organisasi.html DIMENSI HR

Dimensi Organisasi
2 years ago

Email Favorite Download Embed 340 x 284 425 x 355 510 x 426 595 x 497 0 comments

Embed Video Post Comment

Subscribe to comments

Edit your comment

Update

Cancel

1 Favorite

werdes 1 year ago

Dimensi Organisasi - Presentation Transcript


1. DIMENSI ORGANISASI 2. o Carl J. bellone : Disiplin Administrasi publik diramalkan berada dalam kajian mengenai organisasi-organisasi. Teori organisasi hipotesa mengenai perilaku manusia mulai dari bentuk suku-suku sampai dengan pemerintahan yang komplek-dan teori administrasihipotesa tentang perilaku manusia dalam kelompok kerja-adalah banyak dijadikan dasar dalam teori administrasi publik 3. o APA ITU ORGANISASI ? KARAKTERISTIK ORGANISASI o PARADIGMA ORGANISASI o MASALAH-MASALAH POKOK ORGANISASI DAN BAGAIMANA ORGANISASI DIMASA YANG AKAN DATANG 4. o Pendapat Victor A. Thompson : Organisasi adalah suatu integrasi dari sejumlah spesialis-spesialis yang bekerjasama sangat rasional dan impersonal untuk mencapai tujuan spesifik yang telah diumumkan sebelumnya o Pendapat Chester Barnard : Suatu Organisasi suatu sistem dari aktivita-aktivita orang yang dikordinasikan secara sadar atau kekuatan-kekuatan yang terdiri dari 2 orang atau lebih 5.

o o o

Karakteristik Organisasi : Sistem interaksi dalam organisasi Max Weber : Organisasi Merupakan tata hubungan sosial Organisasi mempunyai batasan-batasan tertentu Organisasi kumpulan tata aturan Organisasi merupakan kerangka hubungan berstruktur dimana ada wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja Adanya sistem Insentif ( Richard Scott ) Adanya Penggantian Kepegawaian ( Amitai Etzioni ) Orang-orang didalam organisasi Chester I Barnard : Kumpulan orang-orang untuk melasanakan kegiatan bersasaran Kegiatan yang dicapai lewat kesadaran,kesengajaan, dan kordinasi Organisasi hasrat sebagian anggotanya untuk mengambilmemerlukan komunikasi bagian dalam pencapaian tujuan bersama anggota-anggotanya lainnya Karakteristik dengan melihat organisasi sebagai pola institusi dengan sistem atau aturan-aturan kantor Theodore Caplow : Organisasi punya identitas, ada kelangsungan, jadwal kerja, dan otorita Tujuh karakteristik Blake dan Mouton : Organisasi punya tujuan Punya kerangka ( structure ) Sumber keuangan Tata cara/ aturan Interaksi/hubungan kerja Pola kebudayaan Hasil-hasil yang ingin dicapai Jadi organisasi dirumuskan tergantung perspektif/ konstek tertentu yang merumuskan Kesimpulan Umum : Organisasi sebagai kolektifitas orang-orang yang bekerjasama secara sadar dan sengaja untuk mencapai tujuan tertentu, Kolektifitas itu berstruktur, berbatas, dan beridentitas yang dapat dibedakan dengan kolektifitas-kolektifitas yang lainnya Organisasi dalam arti dinamis 9. Organisasi merupakan wadah yang berupa struktur/bagan organisasi, tempat berkumpulnya orang-orang yang melaksanakan tugas dalam mencapai tujuan organisasi Organisasi dalam arti statis Dengan demikian organisasi ini mempunyai 2 aspek : 1) struktur organisasi yang meliputi pengelompokan orang secara formal dan bagan organisasi, 2) Proses prilaku yang meliputi komunikasi, pembuatan keputusan, motivasi, kepemimipinan Ada 3 golongan menurut Huse dan Bowditch : Perspektif I : ada tiga komponen dalam perspektif ini

6.
o o

7.
o

8.
o o

10.
o o

Aliran Prinsip universal Henri Fayol : organisasi diatur berdasarkan prinsipprinsip pembagian kerja, otoritas dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan komando, kesatuan pengarahan, sistem penggajian, sentralisasi, jenjang pengawasan Aliran Strukural weber : organisasi merupakan suatu tatanan yang berstruktur yang melangsungkan kegiatannya sesuai dengan aturan-aturan Aliran manajemen Ilmiah F.W Taylor : organisasi sebagai mesin yang berputar untuk menghasilkan produksi yang efektif dan efisien, perasaan orang-orang, kepribadian, dan kelompok kerja tidak penting.

11.
o

Perspektif II : perspektif aliran pekerjaan atau kajian dimana pusat perhatian organisasi difokuskan untuk memikirkan bagaimana sesuatu informasi dapat disampaikan melalui sarana-saran tertentu. Pendekatan yang paling dominan adalah riset operasional Perspektif III : Perspektif kemanusiaan dimana unsur manusia dalam setiap kelompok dirasakan lebih penting daripada sekedar struktur dan hirarki Ada 3 Unsur yang menonjol sebagai komponen dari perspektif kemanusiaan ini : Aliran hubungan kemanusiaan ( Human Relation school ) aliran ini timbul karena unsur manusia dalam proses produksi kurang diperhatikan Elton Mayo Aliran Pengembangan Organisasi ( organization Development school ) merupakan perkembangan aliran hubungan kemanusiaan dengan perhatian pada penelahan pada perubahan-perubahan organisasilewin, lippit Aliran pemikir pemikir multidimensi : merupakan perkembangan aliran hubungan kemanusiaan. Aliran dengan melihat organisasi dari pelbagai dimensi : Motivasi : Herzberg, Maslow Kepemimpinan : Blake, Fidler, Lawrence, Hersey Berdasarkan Perspektif tersebut Sebenarnya secara garis besar ada 2 paradigma organisasi Mechanism Paradigm ( organisasi sebagai suatu sistem mesin perspektif I atau dikenal sebagai teori organisasi tradisional / klasik Organism paradigm ( Organisasi sebagai sistem yang hidup dengan penekanan unsur manusia sebagai pendukung ) perspektif III Pendekatan dari paradigma organism : Organisasi sebagai sistem Tertutup Organisasi dalam sistem ini lebih dikenal dengan model-model sebagai berikut : Model birokratis, model hiraki, model formal, model rasional, model mekanistis. Organisasi dalam sistem ini dikenal dalam tiga aliran : aliran teori Birokrasi, aliran manajemen ilmiah, aliran generic management 15. Karateristik : Tugas rutin terjadi dalam keadaan stabil Adanya Spesialisasi tugas Ketersediaan sarana diutamakan

12.
o

13.
o

14.
o

Konfik diselesaikan atasan Pertanggungjawaban ditekankan Rasa pertanggungjawaban dan loyalitas berdasarkan beban pekerjaan Organisasi sebagai suatu struktur hiraki dengan struktur piramid Pengetahuan hanya berda dipucuk hirarki Interaksi secara vertikal Gaya interaksi untuk mencapai kepatuhan Loyalitas atau kepatuhan pada atasan Prestis didasarkan kedudukan dalam organisasi ( Burns & Stalker )

16.

Organisasi sebagai sistem Terbuka Organisasi dalam sistem ini lebih dikenal dengan model-model sebagai berikut : Model collegial, competitive, freemarket, informal, natural, dan organic Organisasi dalam sistem ini dikenal dalam tiga aliran : aliran Human relation, aliran pengembangan organisasi, aliran organisasi sebagai unit yang berfungsi dalam lingkungan 17. Karateristik : Tugas rutin terjadi dalam keadaan tidak stabil Pengetahuan spesialisasi menyebar pada tugas-tugas pada umumnya Hasil diutamakan Konfik diselesaikan dengan interaksi diantara teman sejawat Pencairan pertanggunjawaban ditekankan Rasa pertanggungjawaban dan loyalitas pada organisasi secara keseluruhan Organisasi sebagai suatu struktur network Pengetahuan dan informasi berada dimana saja Interaksi cenderung secara horisontal Gaya interaksi untuk mencapai tujuan Hasil tugas pelaksanaan diutamakan Prestis ditentukan dari luar ( Burns & Stalker )

http://www.slideshare.net/iwanpalembang/dimensi-organisasi

MOTIF DAN MOTIVASI

Definisi Motif & Motivasi


Oleh : Silmia Putri Perilaku peserta didik didasari oleh adanya kekuatan yang mendorongnya baik dari dalam diri peserta didik tersebut maupun dari luar. Kekuatan dari dalam yang mendorong peserta didik untuk berperilaku disebut motif. Sesuai dengan pendapat Sherif & Sherif (1956) bahwa motif adalah faktor internal yang mengarah pada berbagai jenis perilaku yang bertujuan , semua pengaruh internal, seperti kebutuhan (needs) yang berasal dari fungsi-fungsi organisme, dorongan dan keinginan, aspirasi, dan selera social yang bersumber dari fungsi-fungsi tersebut dan pendapat Haroldz Koontz dan kawan-kawan (1980;632) yang mengungkapkan bahwa motif adalah suatu keadaan dari dalam yang memberikan kekuatan yang menggiatkan, atau yang menggerakkan sehingga disebut penggerakan atau motivasi yang mengarahkan perilaku individu ke arah tujuan-tujuan tertentu. Pendapat ini sedikit berbeda dengan pendapat Nasution (Alex Sobur, 2003:267) bahwa motif adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu dan Giddens (1991:64) yang mengartikan motif sebagai impuls atau dorongan yang memberikan energi pada tindakan manusia sepanjang lintasan kognitif/perilaku kearah pemuasan kebutuhan. Motif dalam pengertian Nasution ini mencakup daya baik dari dalam maupun luar individu dan Giddens tidak menjelaskan impuls yang dimaksud itu berasal dari dalam luar individu. Berbeda dengan pendapat Sherif & Sherif dan Haroldz Koontz yang jelas mengartikan motif sebagai dorongan dari dalam saja, tidak termasuk dari luar. Dalam chapter ini pun dijelaskan bahwa kekuatan dari luar ini disebut hanya sebagai lingkungan.
Jul

Pengertian Motif dan Motivasi


Posted by FIRMAN BLOG'S

Dalam bidang kemiliteran, sebelum pasukan menggempur tempat musuh yang akan ditaklukan, terlebih dahulu para pemimpin tentara mengatur strategi di pusat kemiliteran. Mereka mengatur siasat bagaimana melakukan pendekatan ke tempat musuh tersebut, memilih dan menentukan cara dan teknik menaklukannya, serta mempersiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan, dan mengatur strategi agar prosesnya efisien dan hasilnya efektif. (Suherman, dkk :4). Begitu juga dengan belajar, untuk mencapai suatu prestasi yang diinginkan sesuai dengan hasil belajar yang telah dilakukan dengan mengatur kegiatan belajar baik di lingkungan masyarakat maupun dilingkungan sekolahan. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita perlu memilih strategi tertentu agar pelaksanaan belajar yang dilakukan berjalan dengan lancar dan hasilnya optimal. Siswa dalam belajarnya dilakukan dengan tidak memperhatikan kendala kendala yang dihadapi dalam belajar, sehingga siswa cepat mengalami prustasi atau kegagalan dalam belajar, akibatnya mempengaruhi hasil belajar. Selain itu juga akan mempengaruhi pada diri siswa, akan mengalami kemunduran dalam minat belajar, kepercayaan diri yang menurun untuk memperbaiki kegagalan. Dalam hal ini kegagalan belajar juga tidak di perhatikan oleh siswa, untuk bisa menanggulangi masalah masalah dalam proses belajar dengan melakukan suatu perubahan perubahan dalam belajar. Untuk itu diperlukan kesadaran dari diri siswa maupun lingkungan yang berpengaruh terhadap belajar siswa. Seperti halnya memberikan dorongan semangat belajar, memulihkan kepercayaan diri siswa yang memiliki kemampuan berprestasi, dan yang peling penting yaitu memberikan motivasi dalam diri siswa baik yang timbul karena kesadaran dirinya betapa pentingnya belajar ataupun motivasi dari orang lain. Paparan di atas merupakan suatu masalah yang sering terjadi dalam perkembangan siswa dalam proses belajar, dan bagaimana strategi motivasi dapat di aplikasikan dalam proses belajar untuk menghasilkan dan meningkatkan keefektifan belajar siswa Seorang siswa tekun mempelajari buku sampai malam, tidak menghiraukan lelah dan kantuknya. Jika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan atau bekerja seperti itu ? atau dengan kata lain : Apakah yang mendorong mereka untuk berbuat demikian? Atau : Apakah motif mereka itu? Dari contoh di atas jelas bahwa yang dimaksud dengan motif ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Apa saja yang yang diperbuat manusia, yang penting

maupun kurang penting, yang berbahaya maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasinya. Juga dalam soal belajar, motifasi itu sangat penting. Motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar. Di sekolahan seringkali terdapat anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, dan sebagainya. Dalam hal demikian berarti bahwa guru tidak berhasil memberikan motifasi yang tepat untuk mendorong agar ia bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya. Benyak bakat anak tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semua tidak terduga. (Purwanto, 2002 : 60-61. untuk itu kita perlu memahami apa itu motif dan motivasi

Motivasi ialah suatu proses untuk menggalakkan sesuatu tingkah laku supaya dapat mencapai matlumat-matlumat yang tertentu. Konsep motivasi memang susah difahami kerana kesannya tidak dapat diketahui secara langsung. Seseorang guru terpaksa melibatkan proses berbagai motif kelakuan seseorang yang diukur dari segi perubahan, keinginan, keperluan dan matlamatnya. (http://ms.wikipedia.org/wiki/Motivasi). Motivasi masih sukar diukur akan kelakuan itu tidak hanya disebabkan oleh sesuatu motif atau desakan sahaja, tetapi ada faktor-faktor yang membuatkan seseorang itu terdorong untuk berbuat sesuatu. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau menyelakan perasaan tidak suka itu. (Sudirman, 2001:73). Istilah motif dan motivasi keduanya sukar dibedakan secara tegas. Dijelaskan bahwa motif menunjukan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah pendorongan suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. (Purwanto, 2002: 71). Sesuatu organisme yang dimotivasi akan terjun dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien dari pada yang tanpa dimotivasi. Motivasi hanya mempertanggungjawabkan penguatan aspek-aspek perilaku, dan bahwa mekanisme lainya ( yaitu belajar, dan kognisi) berlaku untuk mengarahkan prilaku. (Taufiq, 1996:5). Motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu menggerakan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia. a. Menggerakan berarti menimbulkan kekuatan pada individu, memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif, dan kecenderungan mendapat kan kesenangan. b. Mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu. c. Untuk menjaga atau menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan dorongan dan kekuatan kekuatan individu. Motifasi dapat didefinisikan sebagai kekuatan kekuatan yang kompleks, dorongan dorongan,

kebutuhan kebutuhan, pernyataan pernyataan, atau mekanisme mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan kegiatan yang inginkan ke arah penciptaan tujuan tujuan personal. (Purwanto, 2002 :72)

Hubungan Antara Motif dan Motivasi


OPINI | 07 December 2010 | 12:37 234 1 Nihil

Dalam kehidupannya seseorang pasti mempunyai motif dan motivasi. Motif dan motivasi merupakan sesuatu yang mempunyai hubungan yang sangat erat. Sebenarnya apa sihhh motif dan motivasi itu.??? Kita sering mendengar kata motif akan tetapi kita susah untuk mengartikannya. Motif merupakan suatu dorongan, hasrat, keinginan dan tenaga penggerak lainnya yang bersal dari seseorang. Motiv ini memberi tujuan dan arah kepada tingkah laku manusia . Dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering melakukan motif. Misalnya sebagai siswa maka harus belajar dengan sungguh-sungguh. Sebenarnya kegiatan ini mempunyai motif tersendiri. Dalam motif terdapat dua unsur pokok yaitu dorongan dan tujuan . Sedangkan motivasi itu sendiri yaitu merupakan sesuatu yang membangkitkan motif atau menggerakn seseorang untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan. Jadi motivasi ini merupakan tindak lanjut dari sebuah motif. Seperti ysng di contohkan di atas bahwa seorang siswa harus belajar dengan sungguh-sungguh. Ini merupakan motif sedangkan motivasi dari motif ini yaitu mengapa sisiwa harus belajar dengan sungguh-sungguh. Motif dan Motivasi mempunyai hubungan yang timbal balik. MOTIF Konsep Motif Abin Syamsuddin Makmun mengartikan motif adalah suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu (organisme) untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Dari pengertian itu, dapat diperoleh gambaran bahwa setiap kegiatan individu selalu ada kekuatan yang mendorongnya dan selalu mengarah kepada suatu tujuan. Sebenarnya ada istilah lain yang mempunyai pengertian yang hampir bersamaan dengan motif itu yaitu drives dan needs. Untuk melihat perbedaan aturan ketiga istilah tersebut Moh. Surya dan Nana Syaodih Sukmadinata memberikan penjelasannya sebagai berikut : Drives terutama digunakan untuk dorongan dorongan dasar atau kebutuhan dasar seperti : makan, minum, perlindungan, seks dan lain lain. Needs digunakan dalam pengertian bila pada individu adanya satu kekurangan. Sedangkan motif dipergunakan untuk dotongan dorongan selain yang termasuk drives dan needs. Indikator Motif

1. Durasi kegiatannya (berapa lama kemampuan menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan). 2. Frekuensi kegiatannya (sering tidaknya kegiatan itu dilakukan dalam periode waktu tertentu). 3. Persistensinya (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan yang dilakukan. 4. Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwanya) untuk mencapai tujuan. 5. Ketabahan, keuletan, kemauannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan. 6. Tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, cita citanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan. 7. Tingkat kualifikasi dari prestasi, produk atau output yang dicapai dari kegiatannya (berapa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau tidak). 8. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatannya (like or dislike, positif atau negatif). Pengukuran Motif Motif bukan merupakan benda yang secara langsung dapat diamati, tetapi merupakan suatu kekuatan dalam diri individu yang bersifat abstrak. Oleh karena itu, dalam mengukurnya, yang dapat dilakukan adalah dengan mengidentifikasi beberapa indikator di atas. MOTIVASI Konsep Motivasi Motivasi adalah suatu proses yang meghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai tujuan. Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam suatu kegiatan, akan mempengaruhi kekuatan dari kegiatan tersebut, tetapi motivasi juga dipengaruhi oleh tujuan. Makin tinggi dan berarti suatu tujuan, makin besar motivasinya, dan makin besar motivasi akan makin kuat kegiatan yang dilaksanakan. Ketiga komponen kegiatan atau perilaku individu tersebut saling berkaitan erat dan membentuk suatu kesatuan yang disebut sebagai proses motivasi. Proses motivasi ini meliputi tiga langkah, yaitu : 1. Adanya suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga tenaga pendorong (desakan, motif, kebutuhan dan keinginan) yang menimbulkan suatu ketegangan atau tension. 2. Berlangsungnya kegiatan atau tingkah laku yang diarahkan kepada pencapaian sesuatu tujuan yang akan mengendurkan atau menghilangkan ketegangan. 3. Pencapaian tujuan dan berkurangnya atau hilangnya ketegangan. Motivasi memiliki dua fungsi, yaitu : pertama mengarahkan atau directional function, dan kedua mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan atau activating and energizing function. Dalam mengarahkan kegiatan, motivasi berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari sasaran yang akan dicapai. Apabila sesuatu sasaran atau tujuan merupakan sesuatu yang diinginkan oleh individu, makan motivasi berperan mendekatkan (approach motivation), dan bila sasaran atau tujuan tidak diinginkan oleh individu, maka motivasi berperan menjauhi sasaran (advoidance motivation). Karena motivasi berkenaan dengan kondisi yang cukup kompleks, maka mungkin

pula terjadi bahwa motivasi tersebut sekaligus berperan mendekatkan dan menjauhkan sasaran (approach-avoidance motivation).

Motif Dan Motivasi


Home Page Miscellaneous Research Papers

Motif Dan Motivasi


0906484 PPB B MOTIF DAN MOTIVASI MOTIF Motif adalah alasan sebab orang melakukan sesuatu. (KBBI) Motif adalah suatu keadaan, kebutuhan atau dorongan dalam diri seseorang yang disadari atau tidak ldisadari yang membawa kepada terjadinya suatu perilaku.(Azwar, DR.Yayu Khodijah,2006) Motif merupakan salah satu aspek psikis yang paling berpengaruh dalam tingkah laku individu. Motif diartikan sebagai perilaku sangat kompleks dalam organism(individu) yang mengarahkan perilakunya kepada satu tujuan, baik disadari atau tidak. Perilaku tersebut bertujuan untuk mendapatkan insentif, jadi dapat disimpulkan bahwa adanya keinginan diluar(need) dan dorongan(drives) untuk memperoleh suatu hal. Penggolongan motif: Motif primer (primary motive) Dorongan fisiologis: lapar,haus,pernafasan,seks Dorongan umum: doronrgn takut, kasih saying,kegiatan, kekaguman Motif sekunder (emergency motive) Takut yang dipelajari Motif social Motif objektif dan interest Maksud Motif berprestasi Menurut Abraham Maslow tingkatan motif: Motif fisiologis Motif pengamanan Motif persaudaraan dan kasih sayang Motif harga diri Motif aktualisasi diri MOTIVASI Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri sendiri secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu; usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau

mendapat kepuasan dengan perbuatannya. (KBBI) Motivasi adalah dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baik positive maupun negative (Dadi Permadi 2000: 72) Esensi motivasi, bahwa motivasi itu merupakan: Suatu kekuatan (power) Suatu keadaan yang kompleks Suatu motivasi akan timbul dan berkembang dengan jalan: Datang dari dalam diri individu itu sendiri (instrinsik ) Dating dari...

Rabu, 04 November 2009

RESUME MOTIF DAN MOTIVASI


Nama : Anggi Rumayanti NIM : 0906885 Kelas : B Mata Kuliah : Dasar-dasar Pemahaman Perilaku Jurusan : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

RESUME MOTIF DAN MOTIVASI Motif adalah keadaan kompleks dalam diri individu yang mengarahkan perilakunya pada satu tujuan atau insentif, atau faktor penggerak perilaku, atau konstruk teoritik tentang terjadinya perilaku. Motif dapat dikelompokkan menjadi motif primer (dorongan fisiologis, dorongan umum) dan sekunder. Woodwort dan Marquis mengelompokkan motif menjadi 3 yaitu motif organis, motif darurat, dan motif obyektif. Indikator motif terdiri dari durasi, frekuensi, persistensi, devosi, ketabahan, aspirasi, kualifikasi prestasi, dan sikap. Ciri-ciri motif individu yaitu : 1. Motif adalah majemuk, dalam suatu perbuatan tidak hanya mempunyai satu tujuan tetapi beberapa tujuan yang berlangsung bersama-sama. 2. Motif dapat berubah-ubah, motif seringkali mengalami perubahan. Ini disebabkan karena keinginan manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan atau kepentingannya. 3. Motif berbeda-beda bagi individu, dua orang yang melakukan pekerjaan yang sama tetapi ternyata terdapat perbedaan motif. 4. Beberapa motif tidak didasari oleh individu, banykak tingkah-laku manusia yang tidak disadari oleh pelakunya. Sehingga beberapa dorongan (needs) yang muncul seringkali karena berhadapan dengan situasi yang kurang menguntungkan lalu ditekan di bawah sadarnya. Dengan demikian seringkali kalau ada dorongan dari dalam yang kuat sekali menjadikan individu yang bersangkutan tidak bisa memahami motifnya sendiri. Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi

membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/ organisasi. Upaya untuk meningkatkan motivasi di antaranya menciptakan situasi kompetisi yang sehat, membuat tujuan antara, menginformasikan tujuan dengan jelas, memberikan ganjaran, dan tersedianya kesempatan untuk sukses. Motivasi merupakan suatu kekuatan, namun tidaklah merupakan suatu substansi yang dapat kita amati. Yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi beberapa indikatornya dalam term-term tertentu, antara lain : 1. Durasinya kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegiatan). 2. Frekuensinya kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode-periode waktu tertentu). 3. Presistensinya (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan. 4. Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam menghadapi tujuan. 5. Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwanya atau nyawanya) untuk mencapai tujuan. 6. Tingkat aspirasinya (maksud, rencana, cita-cita, atau target, dan idolanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan. 7. Tingkat kualifikasi prestasi (produk atau output) yang dicapai dari kegiatannya (berapa banyak, memadai / tidak, memuaskan/tidak) 8. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan (like or dislike, poitive or negative) PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN HR

Rabu, 04 November 2009

RESUME MOTIF DAN MOTIVASI


Nama : Anggi Rumayanti NIM : 0906885 Kelas : B Mata Kuliah : Dasar-dasar Pemahaman Perilaku Jurusan : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

RESUME MOTIF DAN MOTIVASI Motif adalah keadaan kompleks dalam diri individu yang mengarahkan perilakunya pada satu tujuan atau insentif, atau faktor penggerak perilaku, atau konstruk teoritik tentang terjadinya perilaku. Motif dapat dikelompokkan menjadi motif primer (dorongan fisiologis, dorongan umum) dan sekunder.

Woodwort dan Marquis mengelompokkan motif menjadi 3 yaitu motif organis, motif darurat, dan motif obyektif. Indikator motif terdiri dari durasi, frekuensi, persistensi, devosi, ketabahan, aspirasi, kualifikasi prestasi, dan sikap. Ciri-ciri motif individu yaitu : 1. Motif adalah majemuk, dalam suatu perbuatan tidak hanya mempunyai satu tujuan tetapi beberapa tujuan yang berlangsung bersama-sama. 2. Motif dapat berubah-ubah, motif seringkali mengalami perubahan. Ini disebabkan karena keinginan manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan atau kepentingannya. 3. Motif berbeda-beda bagi individu, dua orang yang melakukan pekerjaan yang sama tetapi ternyata terdapat perbedaan motif. 4. Beberapa motif tidak didasari oleh individu, banykak tingkah-laku manusia yang tidak disadari oleh pelakunya. Sehingga beberapa dorongan (needs) yang muncul seringkali karena berhadapan dengan situasi yang kurang menguntungkan lalu ditekan di bawah sadarnya. Dengan demikian seringkali kalau ada dorongan dari dalam yang kuat sekali menjadikan individu yang bersangkutan tidak bisa memahami motifnya sendiri. Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/ organisasi. Upaya untuk meningkatkan motivasi di antaranya menciptakan situasi kompetisi yang sehat, membuat tujuan antara, menginformasikan tujuan dengan jelas, memberikan ganjaran, dan tersedianya kesempatan untuk sukses. Motivasi merupakan suatu kekuatan, namun tidaklah merupakan suatu substansi yang dapat kita amati. Yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi beberapa indikatornya dalam term-term tertentu, antara lain : 1. Durasinya kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegiatan). 2. Frekuensinya kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode-periode waktu tertentu). 3. Presistensinya (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan. 4. Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam menghadapi tujuan. 5. Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwanya atau nyawanya) untuk mencapai tujuan. 6. Tingkat aspirasinya (maksud, rencana, cita-cita, atau target, dan idolanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan. 7. Tingkat kualifikasi prestasi (produk atau output) yang dicapai dari kegiatannya (berapa banyak, memadai / tidak, memuaskan/tidak) 8. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan (like or dislike, poitive or negative)

Human Relation
Di negara-negara yang sudah maju, human relations (hubungan manusiawi) dan public relations (hubungan masyarakat) banyak dipraktekkan untuk memperkembangkan organisasi kekaryaan (work organization) dan meningkatkan daya karya para karyawannya. Tidak mengherankan, apabila banyak buku diterbikan mengenai kedua pengetahuan tersebut yang merupakan pembahasan dan hasil penelitian para ahli di bidang itu. Di Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, kedua pengetahuan tersebut termasuk kurikulum berbagai perguruan tinggi, dan merupakan mata kuliah tersendiri. Akan tetapi materi ini sangat diperlukan juga untuk pemimpin organisai dan kelompok kekaryaan di masyarakat. Pengertian human relations Tidak mudah untuk mencari sebuah perkataan dalam bahasa Indonesia yang benar-benar tepat sebagai terjemahan dari istilah human relations. Ada yang mengartikannya menjadi hubungan manusia atau hubungan antar manusia Secara harafiah terjemahan tersebut mungkin tidak salah. Tetapi, tidak kedua-duanya mengandung makna yang sebenarnya dari human relations. Karena pada kedua terjemahan tersebut tidak terkandung makna yang hakiki dari human relations, yaitu human yang bermakna proses kerohanian yang tertuju kepada kebahagiaan berdasarkan watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap, tingkah laku, dan lain-lain dari aspek kejiwaan yang terdapat pada diri manusia. Karena itu, terjemahan yang paling mendekati makna danmaksud human relations adalah hubungan manusiawi atau hubungan insani. Perkembangan Human relations Di negara-negara yang sudah maju human relations semakin mendapat perhatian para manajer dalam organisasi apapun, karena semakin dirasakan perntingnya dalam rangka memecahkan berbagai masalah yang menyangkut faktor manusia dalam manajemen. Benturan-benturan psikologis dan konflik-konflik antara kepentingan organisasi sering terjadi, bukan saja antara manajer dengan karyawan tetapi juga antara karyawan dengan karyawan, yang benar-benar menganggu jalannya roda organisasi dalam mencapai tujuan. Human relations juga dirasakan pentingnya oleh para manajer untuk menghilangkan luka-luka akibat salah komunikasi (mis-communication) dan salah interppretasi (mis-interpretation) yang terjadi antara manajer beserta karyawannya dengan publik di luar organisasi. Ruang Lingkup Human relations Telah disinggung di atas bahwa masalah human relations adalah masalah rohaniah, yaitu proses rohaniah yang menyangkut watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap dan tingkah laku menuju suatu kebahagiaan atau kepuasan hati. Proses rohaniah dengan perasaan bahagia ini berlangsung pada dua atau tiga orang yang terlibat dalam hubungan komunikatif, yakni komunikasi antar persona yang karena sifatnya dialogis, maka masing-masing tahu, sadar dan merasakan efeknya. Jika kesemuanya merasa bahagia, maka orang yang melakukan kegiatan human relations itu berhasil. Apabila tidak menimbulkan rasa puas, human relations itu gagal. Bahwa human relations sebagai aktivitas itu tidak mudah dilaksanakan, adalah benar. Karena itu senantiasa menjadi bahan studi. Kesukaran utama dalam kegiatan human relations itu dikarenakan pelik dan rumitnya rohani manusia. Karena, demikian banyaknya manusia di bumi tetapi tidak ada dua pun yang sama dan serupa dalam segala hal, bahkan di antara yang kembar

pun. Berdasarkan paparan di atas, maka jika seseorang ingin sukses dalam kehidupannya, human relations adalah salah satu cara untuk dapat dipergunakan. Terlebih lagi bagi seorang pemimpin dalam bidang apapun. Dalam hubungan ini ia seyogyanya memahami ilmu komunikasi dan ilmu jiwa, meskipun hanya pengetahuan mendasar. Akan lebih baik lagi apabila ia mempelajarinya secara mendalam. Dengan demikian, ia akan disenangi, disegani, dan dihormati, baik oleh orangorang yang berada dalam lingkungan organisasinya atau bidangnya, maupun yang di luar lingkungan tersebut. Kunci Aktivitas Human relations Kunci aktivitas human relations adalah motivasi, memotivasikan para karyawan untuk bekerja giat berdasarkan kebutuhuan mereka secara memuaskan, yakni kebutuhan akan upah yang cukup bagi keperluan hidup keluarganya sehari-hari, kebahagiaan keluarganya, kemajuan dirinya sendiri, danlain sebagainya. Seseorang memasuki suatu organisasi, karena ia berpikir organisasi akan dapat membantu dia mencapai tujuannya. Demikian pula para karyawan. Mereka mempunyai organisasi. Mereka anggota organisasi kekaryaan di mana mereka bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemimpin organisasi tersebut dapat mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas para karyawan dan mengkooperasikan hasrat-hasrat mereka untuk bekerja bersama-sama. Ini semua tertuju kepada sasaran yang direncanakan. Dan di sini komunikasi memegang peranan penting. Human relations seperti ditegaskan di muka adalah komunikasi persuasif. Dengan melaksanakan human relations itu pemimpin organisasi atau pemimpin kelompok melakukan komunikasi dengan para karyawannya secara manusiawi untuk menggitakan mereka bekerja bersama-sama, seghingga hasilnya memuasakan di samping mereka bekerja dengan hati puas. Faktor Manusia dalam Human relations Titik sentral human relations adalah manusia. Dan titik sentral human relations dalam organisasi kekaryaan adalah karyawan. Manusia karyawan ini harus ditinjau dari segi manusiawinya. Untuk mempraktekan human relations, seorang pemimpin perlu sedikit banyak mempelajari sifat tabiat manusia karyawan tadi. Juga tingkah laku mereka dalam hidup berkelompok dan bermasyarakat. Bahwa manusia berbeda dengan makhluk-makhluk lain bahkan memiliki kelebihan dari makhluk lain, sudah diakui sejak dahulu kala. Manusia bukan hanya mempunyai kemampuan vegetatif (makan dan berkembang biak, bukan hanya memiliki kemampuan sensitif (bergerak, mengamatamati, bernafsu dan berperasaan) tetapi juga berkemampuan ntelektif (berkemauan dan berkecerdasan). Kemudian yang membedakan manusia yang satu dengan yang lain adalah sifat-sifat rohaniahnya. Dalam pertumbuhannya, manusia bukan saja mengalami perkembangan dalam segi jasmaniahnya, tetapi juga rohaniahnya. Dan perkembangan ini membentuk jiwanya, sifat tabiat dan tingkahnya. Extravert, Intravert dan Ambivert Berdasarkan funsi phisis di atas, ahli jiwa Jung membedakan manusia menjadi dua golongan menurut arah perhatiannya. Jika perhatiannya terutama ditujukan ke luar, yakni ke sekelilingnya, ini dinamakan type extraverse. Dan orangnya disebut extravert. Seorang extravert lebih mementingkan lingkungannya daripada dirinya sendiri, lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan sendiri. Orang semacam ini umumnya berhati terbuka, gembira, ramah-

tamah, lancar dalam pergaulan dan memancarkan sikap hangat, sehingga cepat mendapat banyak kawan. Golongan yang kedua ialah orang yang perhatiannya terutama diarahkan ke dalam dirinya sendiri. Ini disebut type intraverse. Dan orangnya dinamakan intravert. Orang yang bertipe ini lebih memntingkan dirinya sendiri daripada kepentingan umum. Dirinya sendiri menjadi primer, lingkungannya sekunder. Seorang intravert biasanya pendiam, egoistis, suka merenung, senang mengasingkan diri, tidak bisa bergaul. Yang penting ialah jika seorang extravert hidup bersama seorang intravert, maka antara kedua orang tersebut akan terjadi ketegangan psikologis. Akan tetapi kenyataannya perbedaan yang eksrim itu hanya terdapat pada sebagian kecil manusia saja, sebab antara kedua golongan itu ada segolongan yang menjadi perantara, yakni type ambiverse. Dan ternyata, bahwa orang-orang ambivert jauh lebih banyak daripada orang-orang extravert dan intravert. Sebagai manusia karyawan juga terdiri dari orang-orang extravert, ambivert dan intravert dengan kebiasaan-kebiasaan berpikir dan berperasaan yang berbeda. Ini semua perlu diketahui oleh para manajer atau pemimpin eksekutif. Dengan demikian para pemimpin kelompok kekaryaan akan dapat memahami, mengapa seorang karyawan mempunyai sifat tabiat tertentu. Dan ini akan memudahkan memecahkan masalah yang dihadapi para karyawan. Maslah-masalah yang dihadapi para karyawan, baik di rumahnya maupun di tempat pekerjaannya, akan berpengaruh besar kepada pelaksanaan tujuan organisasi. Dengan berhasilnya memecahkan masalah para karyawan, berarti seorang manajer telah sukses melaksanakan human relatuios. Dan ini besar artinya bagi manajemen. Motif dan Motivasi Prestasi kerja seorang karyawan kadang-kadang tidak sama dengan kecakapan yang dimilikinya. Memang faktor penyebabnya tidak sama antara karyawan yang satu dengan yang lainnya, Faktor penyebab ini tergantung dari orangnya sendiri atau lingkungan kerjanya. Tidak sesuainya prestasi kerja dengan kecakapannya itu bagi seseorang karyawan mungkin karena tidak mempunyai kemauan bisa juga karena tidak menyukai pimpinannya atau dapat juga disebabkan oleh kurangnya energi dan lain sebagainya. Dalam psikologi keadaan seperti itu dikatakan sebagai berikut; bukan kecakapan (ability) yang kurang, melainkan motivasi yang kurang atau bahkan tidak ada. Motif yang tidak kuat, sehingga hasil pekerjaannya tidak sesuai dengan kecakapannya. Motif adalah kondisi seseorang yang mendorong untuk mencari suatu kepuasan atau mencapai tujuan. Dapat juga dikatakan bahwa motif adalah daya gerak yang mendorong sesorang untuk berbuar sesuatu. Sedang motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Jadi motivasi berarti membangkitkan motif, daya gerak, atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk bertindak dalam rangka mencapai suatu kepuasaan atau suatu tujuan.
http://dhikamaple.blogspot.com/2010/03/human-relation.html MASALAH HR DAN PEMECAHANNYA

Search results for masalah dalam human relation (1)


Kesaktian Ilmu Komunikasi dalam Human Relation
0 39 days by ucha cholik in Introspeksi

Pernahkah anda mendengar istilah ini?, HUMAN artinya manusia. RELATION artinya hubungan. Kalau keduanya digabungkan, artinya menjadi HUBUNGAN ANTAR MANUSIA. Yes!, Antar Manusia. Karena manusia tidak hanya satu yang ada di dunia ini. Anda pasti tahu, kan? Jika saat ini, di bumi kita ini, telah di huni milyaran manusia. Yang memiliki segala sesuatu seperti semua yang sedang anda, dan saya rasakan saat ini. Nah, apa saja yang sedang anda rasakan saat ini? Setelah anda dapat merasakan apa pun yang ada pada diri anda saat ini, maka inilah saat yang tepat bagi anda untuk menyadari, bahwa ternyata ada sesuatu yang sering kita lupakan, baik sengaja maupun tidak. Yaitu kebutuhan yang sama untuk dihargai oleh manusia lain. Sekali lagi saya garis bawahi kebutuhan. Bukan harapan, hasrat, ataupun dambaan, tetapi kebu-tu-han. Seperti kebutuhan kita terhadap makanan dan minuman. Wah, termasuk kebutuhan primer dong? Yap! Anda benar benar BENAR. Untuk itulah istilah ini menjadi begitu penting, hingga ada sebuah kurikulum khusus di beberapa sekolah dan perguruan tinggi yang membahas dan mengajarkan tentang Human Relation ini. Seperti misalnya, kuliah di jurusan Public Relation, Psikologi, Sosiologi, Kedokteran Jiwa, Hukum, Event Organizer, Dan sejenisnya. Namun, jangan anda merasa, anda tak perlu mempelajarinya karena anda tidak memilih sekolah atau kuliah di jurusan seperti yang saya sebutkan diatas, bahkan anda menganggap ilmu ini hanya membuang-buang waktu saja dan tidak berhubungan dengan cita-cita dan bidang anda. Padahal sebenarnya, menurut saya, ada alasan lain yang lebih penting, bahkan sangat sangat penting, mengapa kita harus lebih memahami ilmu tentang Human Relation ini. Yang membuat anda dan saya pasti rugi jika tidak mau memahami ilmu berhubungan dengan manusia ini, secara baik dan benar. Cobalah anda sekarang berhenti sejenak, mengambil nafas dalam dalam, dan ingatlah, bahwa saat ini anda sedang tidak sendirian!. Entah mereka dekat atau jauh dari posisi anda saat ini. Pernahkah anda tidak melihat seorang manusia pun disekitar anda ? Saya yakin, jawabannya adalah tidak pernah. Titik, huruf besar, tebal, tanda seru dan garis bawah. Minimal pasti anda sedang melihat diri anda sendiri, hehehekecuali anda sedang pingsan. Ketika kita di rumah, kita berinteraksi dengan orang di rumah. Di jalan, kita bertemu orang lain juga, di kantor, di sekolah, di kampus, di mall, di facebook, di mana saja, kapan saja, anytime

anywhere, well find another people, another human,eits koq kebablasan pake bahasa inggris, sorry cak Masalahnya apapun masalahnya kita selalu bermasalah dengan orang lain, yang merupakan manusia juga. Dan masalah itu selalu mampu membuat kita serius, merasa beban pikiran bertambah berat, tertekan, stress, terkucil, bahkan bisa sampai bunuh diri. Nah lho! Orang lain, atau manusia lain, seperti yang saya maksudkan adalah Teman, Sahabat, Saudara, Istri, Suami, Anak, Ayah, Ibu, Pembantu, sampai Bos atau atasan di kantor, Guru, Dosen, Penjual Di Warkop, Pembeli, Customer, Tukang Becak, Tukang tambal ban, Maling , Rampok, Copet, Pengemis, Pemulung, Pengguna jalan, Tukang Parkir, de-el-el segala macam manusia yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Semuanya berpotensi mendatangkan masalah bagi kita. Baik secara Langsung maupun Tidak Langsung. Dan yang paling saya cermati dalam hal ini terutama adalah masalah KOMUNIKASI. Yaa, Ini dia!!!Inilah factor paling krusial yang paling sering menimbulkan konflik antara manusia yang satu dengan yang lain, sumber masalah yang paling sering menghantui kita dalam mengarungi kerasnya kehidupan, yang paling konsisten memberikan kepada kita kegagalan demi kegagalan, kekalahan demi kekalahan yang menyakitkandalam dunia persilatan. ( silat lidah kalee? J ) Sekarang coba kita perhatikan, betapa komunikasi adalah factor utama yang menghubungkan antara manusia yang satu dengan yang lain. Terciptanya teknologi yang semakin canggih yang kita nikmati saat ini bukan tanpa alasan, semua karena manusia membutuhkannya!. Mulai dari ditemukannya telegram, telepon, pager sampai handphone. Semua dirasa masih kurang. Hingga saat ini sudah ada layanan video call, MMS, dsb. Akhirnya yang paling fenomenal adalah layanan internet 24 jam yang memungkinkan terciptanya bayak macam ragam jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan lain dan lain. :p Berdagang juga semakin mudah lho dengan teknologi internet ini Semua kini telah membuat segala aktivitas komunikasi kita jadi semakin mudah. Mencari teman sampai mencari duit pun menjadi aktivitas yang semakin menyenangkan berkat teknologi. O,ya..jangan lupakan juga media informasi dan komunikasi yang lain, seperti Televisi, Radio, Koran, Majalah. Pokoknya bikin hidup lebih hidup dech. Tapi awas, anda dan saya harus berhati-hati, terhadap dampak buruk teknologi. Jangan terlena dan meremehkan. Apa saja dampak buruknya? Anda bisa mencari tahu sendiri. Maaf, saya tak perlu menyebutkan di sini, karena saya hanya bertujuan pada satu hal yang menurut saya paling penting. Yaitu bagaimana menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif diantara kita sesama manusia, melalui cara cara berkomunikasi yang efektif dan efisien. Mengapa hal itu penting dan mendesak untuk dilakukan? Bangsa kita sejak dahulu adalah bangsa yang besar, yang memiliki moral dan etika sopan santun yang tinggi dan beradab. Tapi mengapa saat ini banyak bangsa lain di dunia yang merendahkan dan menganggap remeh martabat kita? Baiklah, secara ksatria harus kita akui akhir akhir ini

sudah terlalu banyak pertikaian dan permusuhan di antara kita, mulai masalah agama, ras, suku , dan beberapa kelompok orang. Mulai anak anak sampai orang dewasa sudah mulai tidak bisa berpikir rasional dan bijaksana. Sampai kapankah saudaraku? Akankah kita biarkan karakter bangsa kita berubah? Jika itu perubahan positif maka itu benar dan sudah seharusnya. Tapi bagaimana jika semakin negative seperti ini? Akankah kita diam saja? Sekarang marilah kita perbaiki mental dan cara kita berkomunikasi antara satu dengan yang lain. Kalau bisa semua orang Indonesia menjadi ahli berkomunikasi dan bernegosiasi. Kalau bisa. Tapi sebenarnya semua orang bisa. Anda dan saya hanya terkadang masih suka lupa bagaimana pentingnya kesadaran untuk menjaga perasaan orang lain. Anda yang sudah pakar dalam masalah ini sudah sewajarnya tersenyum karena merasa menang, dan secara tulus saya ucapkan selamat atas kemenangan anda. Saya yakin anda pantas mendapatkan sebuah penghargaan setinggi tingginya, karena keberadaan orang orang seperti andalah yang mampu menciptakan perdamaian di atas dunia. Ya!Sekali lagi CONGRATULATION!. Jangan lupa terus dikembangkan, diajarkan, dan dilestarikan ya, Pak,Bu,Mas,MbakNB: Blog ini membutuhkan sumbangan masukan dari anda. Pasti sangat bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia. Bila anda bersedia menularkan ilmu sakti anda kepada kami, ini pasti akan sangat indah(penulis). Lalu bagaimana dengan yang merasa belum pakar atau merasa belum sakti? Marilah kita belajar bersama-sama. Inilah saat yang tepat. Momentum yang bagus. Saat ini juga, mari menjalin silaturahmi melalui blog ini . Karena di sinilah tempat curhat kita, tempat kita bersama-sama berusaha mengubah wajah dunia yang saat ini sedang bermuram durja, banyak pertikaian dan permusuhan di mana-mana, yang secara otomatis membuat hari hari kita terasa mencekam, tidak tenang, kekhawatiran yang melanda sebagian besar bangsa Indonesia tercinta, mulai dari perkotaan hingga ke pelosok desa. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi penerus perjuangan bangsa? Semua pertikaian, permusuhan, kebencian, dll itu sebenarnya berakar dari satu hal saja, yakni kesalahan KOMUNIKASI. Yang menimbulkan salah persepsi dan adu argumentasi diantara kita, hingga tercipta situasi yang emosional tak terkendali serta tidak kondusif antara satu dengan yang yang lain dari hari ke hari di kehidupan yang kita jalani. Seandainya saja diantara mereka yang bertikai itu ada SATU SAJA orang yang sakti dalam hal berkomunikasi, dan bernegosiasi, serta menguasai ilmu sakti menangani manusia, memahami bagaimana membuat orang lain atau kelompok lain merasa di hargai, selalu mampu membuat orang lain atau kelompok lain merasa penting bahkan diakui, niscaya, Insya Alloh atas ijin Alloh SWT, peperangan antar suku atau antar geng, baik individual,keluarga maupun massal, akan cepat diatasi dan direduksi serta mendapatkan keputusan yang lebih baik, yang tidak merugikan kepentingan umum. Terlintaslah dalam benak saya sebagai penulis, sebuah pertanyaan yang mungkin diinginkan dan didambakan setiap orang. Yaitu, Bagaimana ya, jadinya, kalau di sana ada LEBIH DARI SATU orang, bahkan setiap orang Indonesia, memiliki kesaktian yang sama, dalam hal berkomunikasi bernegosiasi keikhlasan berinteraksi dengan cara cara yang indah dan menyentuh hati ? Kira

kira apa ya yang terjadi ? adakah sesuatu yang negatif yang akan muncul jika tercipta situasi dan kondisi yang demikian ? Baiklah hadirin yang berbahagia, eh, para pembaca yang budiman. Sudah terlampau sering kita remehkan bahkan lupakan, karena tak pernah terlintas sedikit pun dalam pikiran, sesuatu yang sebenarnya sepele dan sederhana ini. Tapi lihatlah sekarang akibatnya. Dan lihatlah sekarang akibatnya. Dan lihatlah sekarang akibatnya. Sampai saya harus mengulangnya tiga kali. Cukup tiga kali saja, karena kalau sampai lebih dari tiga kali saya akan mendapatkan kaos dan celana jeans, hehehenggak, yang ini cuma bercandaJ Kembali ke laptop! (gaya mas Tukul Arwana)Marilah saudara-saudara sekalian, kita harus menang! Kita harus menang! (Yang ini gaya bung Tomo) Eits, sudah, sudah, kebanyakan bercanda katanya membutakan hati ( Kata pak ustadz guru ngaji saya).Lalu, kapan saat yang tepat untuk berubah? Terserah anda sekalian, lha wong ini masalah anda juga. Jika anda bertanya kepada saya, maka saya akan memilih jawaban DETIK INI JUGA sebagai jawaban yang paling layak direkomendasikan. OKE? Trims. I LoveU..
http://blogsakti.com/search/masalah-dalam-human-relation/

Home > Komunikasi dan Konseling > Hubungan Antar Manusia (Human Relation)

Hubungan Antar Manusia (Human Relation)


May 04, 2009 15 Comments by lusa

Pengertian HAM Hubungan antar manusia mendasari interaksi dan komunikasi antara bidan dengan pasien dalam pelayanan kebidanan. Ciri hakiki Human Relations, yaitu:
1. Proses rohaniah yang tertuju kepada kebahagiaan berdasarkan watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap, tingkah laku, dan lain-lain. 2. Aspek kejiwaan yang terdapat pada diri manusia.

Proses rohaniah dengan perasaan bahagia ini berlangsung pada Komunikasi Antar Personal. Karena sifatnya dialogis, maka masing-masing tahu, sadar, dan merasakan efeknya. Pengertian HAM Menurut Beberapa Pakar

1. Cabot dan Kahl (1967): HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru. 2. H. Bonner (1975): interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya. 3. Keith Davis Human Relation at Work adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepimpinannya, yang bertanggungj awab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial. 4. Ferdinand Tonnies: menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis pergaulan yaitu: (1) Gemeinscaft, hal yang dialami oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya olek karena pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak rasional; (2) Gessellscaft, pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut.

HAM dalam arti luas : Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak. Suksesnya seseorang dalam melaksanakan Human Relations karena ia berkomunikasi secara etis, ramah, sopan, menghargai, dan menghormati orang lain. Human Relations ini dilakukan dimana saja > di rumah, pasar, kampus, toko, dalam bis, kereta api, dan sebagainya. Kesimpulan: Proses interaksi melibatkan perasaan, kata yang diucapkan dalam komunikasi, mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara luas mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahas untuk mendapatkan pemecahan masalah. Tujuan HAM Tujuan dari HAM adalah:
1. Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin. 2. Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain. 3. Memperoleh pengetahuan dan informasi baru. 4. Menumbuhkan sikap kerjasama. 5. Menghilangkan sikap egois/paling benar.

6. Menghindari dari sikap stagnan karena manusia adalah makhluk homo socius; mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.

Faktor-Faktor dalam HAM Faktor-faktor dalam hubungan antar manusia adalah:


1. Faktor yang mendasari interaksi sosial. 2. Faktor yang menentukan interaksi sosial.

Faktor yang Mendasari Interaksi Sosial Interaksi sosial melibatkan individu secara fisik maupun psikologis. Faktor utama dalam proses internalisasi antara lain :
1. Imitasi adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu di luar dirinya/ meniru. Hal yang perlu diperhatikan sebelum meniru adalah mempunyai minat dan perhatian yang besar, sikap menjunjung tinggi, pandangan meniru akan memperoleh penghargaan sosial yang tinggi. 2. Sugesti adalah proses individu menerima cara pandang orang lain tanpa kritik lebih dulu. Syarat untuk mempermudah sugesti adalah: (1) hambatan berpikir, akibat rangsangan emosi proses sugesti diterima secara langsung; (2) pikiran terpecah-pecah/disasosiasi, mengalami pemikiran yang terpecah-pecah; (3) otoritas/prestise, menerima pandangan dari seseorang yang memiliki prestise sosial tinggi; (4) mayoritas, menerima pandangan dari kelompok mayoritas; (5) kepercayaan penuh, penerimaan pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut. 3. Identifikasi adalah proses yangberlangsung secara sadar, irasional, berdasar perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi berguna untuk melengkapi sistem norma-norma yang ada. Menurut Sigmund Freud identifikasi merupakan cara belajar norma dari orang tuanya. 4. Simpati adalah perasaan tertarik individu terhadap orang lain yang timbul atas dasar penilaian perasaan.

Faktor yang Menentukan Interaksi Sosial Cara seseorang melakukan interaksi sosial dengan menggunakan komunikasi antar individu atau komunikasi interpersonal. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan hubungan personal yang baik antara lain:
1. Rasa percaya. 2. Sikap sportif. 3. Sikap terbuka dan sikap tertutup.

Rasa Percaya Secara ilmiah percaya didefinisikan mangandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko (Eiddin, 1967: 224-234).

Keuntungan rasa percaya kepada orang lain adalah meningkatkan komunikasi interpersonal (membuka saluran komunikasi, memperlancar pengiriman informasi, memperluas peluang mencapai tujuan); mengurangi hambatan interpersonal. Faktor yang menumbuhkan rasa percaya adalah:
1. Menerima, kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan berusaha mengendalikan. 2. Empati, paham dengan keadaan orang lain. 3. Kejujuran, menyebabkan perilaku dapat diduga.

Sikap Sportif Sikap yang mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam komunikasi yang terjadi dalam interaksi sosial. Jack R. Gibb mengemukakan enam perilaku yang menimbulkan sikap sportif. Iklim defensif meliputi: evaluasi, kontrol, strategi, netralitas, superioritas dan kepastian. Sedangkan iklim suportif meliputi: deskripsi, orientasi masalah, spontanitas, empati, persaamaan dan profesionalisme.
1. Evaluasi dan deskripsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap orang lain, memuji atau mengecam. Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan penilaian. 2. Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah orang lain, mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya. Orientasi masalah adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah. 3. Strategi dan spontanitas. Strategi adalah penggunaan tujuan atau manipulasi untuk mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya sikap jujur. 4. Netralitas dan Empati. Netralitas adalah sikap impersonal, memperlakukan orang lain sebagai objek. Empati artinya memperlakukan orang lain sebagaimana mestinya. 5. Superioritas dan persamaan. Superioritas artinya seseorang lebih tinggi karena status, kekuasaan, kemampuan, intelektual, kekayaan atau kecantikan. Persamaan adalah sikap memperlakukan seseorang secara horisontal dan demokratis. 6. Kepastian dan Profesionalisme. Individu yang memiliki kepastian bersifat dogmatis, egois, dan melihat pendapatnya merupakan kebenaran yang mutlak. Profesionalisme adalah kesediaan meninjau kembali pendapat orang lain.

Sikap Terbuka dan Sikap Tertutup Perbedaan karakteristik orang yang terbuka dan orang yang tertutup yaitu:
1. Sikap terbuka: menilai pesan secara objektif dengan menggunakan data dan keajegan logika; membedakan dengan mudah, melihat suasana ; berorientasi pada isi pesan; mencari informasi dari berbagai sumber; lebih bersifat profesionalisme dan berusaha mengubah kepercayaan; mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan. 2. Sikap tertutup: menilai pesan berdasarkan motif; berpikir simplisis tanpa suasana; bersandar pada banyak sumber pesan daripada isi pesan; kaku dan memegang teguh sistem kepercayaan; menolak dan mengabaikan pesan yang tidak konsisten dengan sistem kepercayaan.

Teknik-Teknik HAM Teknik hubungan antar manusia terbagi dalam:


1. 2. 3. 4. Tindakan sosial. Kontak sosial. Komunikasi sosial. Teori hubungan antar manusia.

Tindakan Sosial Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu lain dalam masyarakat. Tindakan sosial dibedakan menjadi :
1. Tindakan rasional instrumental: tindakan yang memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan atau antara efisiensi dengan efektifitas. 2. Tindakan rasional berepresati nilai: tindakan yang berkaitan dengan nilai dasar dalam masyarakat. 3. Tindakan tradisional: tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan adat istiadat atau kebiasaan. 4. Tindakan afektif: tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok berdasarkan perasaan atau emosi.

Kontak Sosial Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan terjadinya awal interaksi sosial. Kontak sosial dibedakan:
1. Cara pihak yang berkomunikasi; baik langsung maupun tidak langsung. 2. Cara terjadinya; kontak primer maupun kontak sekunder.

Komunikasi Sosial Proses komunikasi terjadi saat kontak sosial berlangsung. Secara harfiah komunikasi merupakan hubungan atau pergaulan dengan orang lain. Teori Hubungan Antar Manusia
1. Teori transaksi (model pertukaran sosial) HAM berlangsung mengikuti kaidah transaksional. 2. Teori peran Pergaulan sosial sudah ada skenario yang disusun oleh masyarakat yang mengatur apa dan bagaimana peran tiap orang dalam pergaulannya. 3. Teori permainan Klarifikasi manusia terbagi menjadi tiga yaitu anak-anak, dewasa dan orang tua. Masing-masing individu mempunyai sifat yang khas.

Konsep Diri

Definisi Konsep Diri menurut Wiiliam D. Brooks adalah those physical, social, and psychological perceptions of ourselves that we have derived from experiences and our interaction with others. Konsep diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar pribadi. Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positip. Konsep diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu operating sistem yang menjalankan suatu komputer. Konsep diri dapat mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri yang jelek akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya. Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positip, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang handal. Komunikan yang berkonsep diri positip adalah Komunikan yang Tembus Pandang (transparent). Faktor yang mempengaruhi: orang lain, significant others, reference group. Dua macam konsep diri adalah sebagai berikut :
1. Konsep diri negatif: peka pada kritik; responsif sekali pada pujian; hiperkritis; cenderung merasa tidak disenangi orang lain; bersikap pesimitis pada kompetensi. 2. Konsep diri positif: yakin akan kemampuan mengatasi masalah; merasa setara dengan orang lain; menerima pujian tanpa rasa malu; sadar akan keinginan dan perilaku tidak selalu disetujui oleh orang lain; mampu memperbaiki diri.

Hal-hal yang perlu dipahami tentang konsep diri adalah :


1. 2. 3. 4. 5. Dipelajari melalui pengalaman dan interaksi individu dengan orang lain. Berkembang secara bertahap. Ditandai dengan kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan (positif). Negatif ditandai dengan hubungan individu dan sosial yang mal adaptif. Merupakan aspek kritikal yang mendasar dan pembentukan perilaku individu.

Hal-hal yang penting dalam konsep diri adalah :


1. 2. 3. 4. Nama dan panggilan anak. Pandangan individu terhadap orang lain. Suasana keluarga yang harmonis. Penerimaan keluarga

Komponen konsep diri adalah :

1. Gambaran diri adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik sadar maupun tidak sadar. Meliputi : performance, potensi tubuh, persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh. 2. Ideal diri adalah persepsi individu tentang perilakunya yang disesuaikan dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita. 3. Harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan cara menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut. 4. Peran diri adalah pola perilaku sikap nilai dan aspirasi yang diharapkan individu berdasarkan posisinya dimasyarakat. 5. Identitas diri adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari pengamatan dan penilaian sebagai sintesis semua aspek konsep diri sebagai sesuatu yang utuh.

Teori Johary Windows Hubungan antara konsep diri dan membuka diri dapat dijelaskan dengan Johari Window. Penjelasan Johari Window tentang tingkat keterbukaan dan tingkat kesadaran tentang diri kita. Joseph Luft dan Harrington Ingham, mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. Jendela tersebut terdiri dari matrik empat sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari. Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Ketika memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertikal sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita. Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miss komunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang. Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak. Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim. Unknown area adalah informasi yang tidak diketahui oleh orang lain dan diri kita. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain anggota keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan cinta. Jendela ini akan mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari pengalaman.

Daerah publik adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh dirinya dan orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh orang lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya. Daerah tersembunyi adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Oleh karena adanya perbedaan individual, maka besarnya masing-masing daerah pada seseorang berbeda dengan orang lain. Pengenalan diri dapat dilakukan melalui 2 tahap, tahap yang pertama pengungkapan diri (selfdisclosure) dan tahap yang kedua menerima umpan balik (feedback). Tahap pengungkapan diri, orang memperluas daerah C (lihat gambar 2), sedangkan untuk memperluas daerah B dibutuhkan umpan balik dari orang lain (lihat gambar 3). Akhirnya, ia akan mempunyai daerah publik (A) yang semakin luas (lihat gambar 4).

Kesimpulan Setelah seseorang melakukan upaya mengenali kekuatan dan kelemahan diri, orang lain akan menyadari siapa saya? Mengenal diri bukanlah tujuan. Pengenalan diri adalah sebagai wahana (sarana) untuk mencapai tujuan hidup. Oleh karenanya, setelah seseorang dapat menjawab pertanyaan siapa saya? maka pertanyaan selanjutnya adalah saya ingin menjadi siapa? Jawaban atas pertanyaan tersebut tentunya beragam, sesuai dengan peran-peran yang dimainkannya. Manusia memiliki kemampuan untuk mengubah atau mengembangkan diri.
http://www.lusa.web.id/hubungan-antar-manusia-human-relation/

Skripsi BAB I Pelaksanaan Human Relations Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Karyawan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi akan selalu berhubungan dengan lingkungan, baik itu lingkungan internal maupun eksternal. Kedua lingkungan tersebut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Suatu orgsanisasi penghasil jasa memiliki komponen yang sangat penting dari lingkungan eksternalnya yaitu kostumer atau pelanggan. Pelanggan merupakan salah satu stakeholders yang harus terpenuhi kebutuhannya. Salah satu indikasi bahwa suatu organisasi itu telah berhasil dalam mencapai tujuannya adalah apabila kebutuhan dan keinginan

pelanggan telah terpenuhi. Sebagai makhluk sosial manusia tidak akan terlepas dari kebutuhan untuk saling berinteraksi dengan orang lain. Interaksi yang terjadi tersebut dapat dikategorikan sebagai salah satu hubungan timbal balik yang sifatnya mutualistis atau saling menguntungkan kedua pihak. Proses interaksi yang tersebut pada hakikatya tidak akan muncul kepermukaan tanpa diawali terlebih dahulu dengan proses komunikasi secara dialogis atau antar personal sehingga menimbulkan kesamaan makna dalam suatu perubahan yang sesuai dengan keinginan kedua belah pihak. Suatu pesan yang dikomunikasikan menjadi efektif apabila mampu mengubah suatu sikap, pendapat serta prilaku. Berkaitan dengan hal tersebut, menurut Harold Lasswel dalam bukunya yang berjudul The Structure And Fungtions Of Communications In Society (Onong U. Effendy, 2000:10). Memberikan formula yang baik tentang komunikasi yaitu dengan cara menjawab pertanyan who say what in which channel to whom with what effect. Paradigma Lasswel tersebut menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban pertanyaan yang diajukan tersebut yaitu : 1. Komunikator (communicator, source sender) 2. Pesan (message) 3. Media (channel) 4. Komunikan (communicate, receiver) 5. Efek (effect, impact) Sehingga berdasarkan paradigma Lasswel dikatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. (Onong U Effendy, 2000;10). Dalam pencapaian komunikasi yang efektif, maka diperlukan media supaya dalam pelaksanaan komunikasi tersebut tidak akan mengalami gangguan (noise) sehingga komunikasi menjadi efektif. Organisasi pemerintah merupakan salah satu organisasi publik. Tujuan dari organisasi pemerintah yang berkaitan dengan masalah pelayanan adalah untuk memberikan service yang sebaik-baiknya kepada masyarakat di segala bidang pelayanan yang diberikan tanpa memperhatikan orang perseorangan, namun keperluan masyarakat diberbagai bidang pelayanan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat meliputi pelayanan umum. Pelayanan umum yang seringkali menimbulkan masalah adalah pelayanan langsung. Hal ini dapat dipahami karena secara individual, masing-masing orang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga sikap yang diberikan bisa berbeda satu dengan yang lain. Demikian pula karakteristik yang dimiliki oleh aparat pemberi jasa akan berpengaruh terhadap sikapnya dalam memberikan pelayanan karena pelayanan umum merupakan suatu bentuk interaksi, maka keberhasilannya akan sangat bergantung pada kesesuaian antara pemberi pelayanan dengan penerima pelayanan. Salah satu pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sebagai organsiasi publik diantaranya adalah pelayanan di bidang kebersihan masyarakat kota Bandung. Sebagai organisasi tentunya memiliki visi dan misi dalam menjalankan tugasnya. Sebutan yang menjadi slogan Bandung Bersih Makmur Taat Dan Bersahabat (BERMARTABAT). Onong U. Effendy dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komuniksi Teori Dan Praktek (2000:10) mengatakan bahwa : Hubungan manusiawi dapat dilakukan dengan menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian, dan mengembangkan segi kontruktif sifat tabiat manusia. Definisi diatas tersebut menunjukan human relations dapat dijadikan solusi terhadap

permasalahan yang biasa menghambat terjadinya proses komunikasi. Pendapat ini berdasarkan atas sifat dari human relations itu sendiri sebagai bagian dari komunikasi yang dalam prosesnya bersifat Action Oriented yang bertujuan mengubah sikap, pendapat serta prilaku seseorang. Human relations sebagai media yang dapat menghilangkan kesenjangan komunikasi juga dapat digunakan dalam praktek manajemen lembaga /organisasi, baik dalam arti luas maupun dalam arti sempit. Dalam arti luas merupakan interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam segala aspek kehidupan untuk memperoleh kepuasan bagi kedua belah pihak, sedangkan dalam arti sempit merupakan suatu interaksi yang hanya terjadi pada situasi tertentu, sebagai contoh yaitu dalam hubungan kerja dalam organisasi atau perusahaan. Human relations dalam organisasi karyawan adalah interaksi antara orang orang yang berada struktur formal yang disusun secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan lembaga atau perusahaan. Dalam kaitan dengan hal ini Keith Davis dalam bukunya Human Relations Work yang dikutip oleh Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul manajemen humas dan manajemen komunikasi mengatakan bahwa human relations dalam organisasi merupakan pengembangan usaha kelompok/pekerja secara produktif dan memuaskan. Human relations dalam aktivitas manajemen organisasi atau lembaga menitik-beratkan kepada suatu upaya agar para karyawan terintegrasi kedalam situasi untuk saling bekerja sama antar karyawan dalam satu tim kerja (team work), meningkatkan produktivitas, dan memperoleh kepuasan dalam bekerja. Untuk mendapatkan hal tersebut secara maksimal, tentunya tergantung kepada metode komunikasi yang diaplikasikan, yaitu sebuah metode yang mampu menimbulkan motivasi yang erat kaitannya dengan kooperatif, kedisiplinan, produktivitas dan kepuasan kedua belah pihak antara perusahaan dengan karyawan. Human relations dalam organisai kekaryawanan selain mempunyai tujuan seperti disebutkan di atas, juga berimplikasi kepada suatu proses penciptaan efektivitas kerja karyawan, yaitu dengan adanya tingkat kesadaran yang tinggi dari karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang di tetapkan. Dari hasil penelitian awal yang penulis lakukan di Dinas Kebersihan Kota Bandung ditemukan fenomena-fenomena bahwa masih terdapat pelaksanaan komunikasi yang belum berjalan dengan baik sehigga mempengaruhi keefektifan kerja karyawan pada Dinas Kebersiahan Kota Bandung. Hal ini dilihat dari indikator sebagai berikut. Suasana kebersamaan di antara karyawan yang belum maksimal yang ditunjukan dengan masih kuatnya pengaruh faktor usia, kepangkatan senioritas serta pengalaman, sehingga menyebabkan komunikasi antar pegawai dinas kebersihan Kota Bandung tidak berjalan dengan efektif serta menghambat program kerja dari Dinas Kebersihan Kota Bandung. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pelaksanaan human relations yang baik, karena human relations sebagai dasar bagi tindakan manusia agar ahirnya semua pihak memperoleh kepuasan. Dari latar belakang penelitian tersebut penelitian tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : Pelaksanaan Human Relations Dalam Upaya Meningkatkan Efektivitas Kerja Karyawan Dinas Kebersihan Kota Bandung B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latarbelakang penelitian, untuk membatasi permasalahan yang akan di bahas maka penelitian mengidentifikasi masalah bagaimana pelaksanaan human relations dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan Dinas Kebersihan Kota Bandung, dari rumusan diatas, di ajukan pertanyaan penelitiaan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan human relations di Dinas Kebersihan Kota Bandung? 2. Bagaimana kinerja karyawan di Dinas Kebersihan Kota Bandung? 3. Bagaimana tingkat keefektifan human relations dalam meningkatkan kinerja karyawan di Dinas Kebersihan Kota Bandung? C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan di Dinas Kebersihan Kota Bandung: 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan human relations di Dinas Kebersihan Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan kerja karyawan di Dinas Kebersihan Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui bagaimana tingkat efektivitas human relations dalam meningkatkan karyawan di Dinas Kebersihan Kota Bandung. 2. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : Secara teoritis. Penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumbangan dan untuk menambah wawasan terutama terhadap kajian ilmu komunikasi humas, penelitian ini juga diharapkan sebagai konsep baru yang dapat dijadikan rujukan terhadap penelitian selanjutnya bagi pengembangan ilmu komunikasi humas. Secara praktis. Penelitian ini diharapkan berguna untuk dapat dijadikan sumbangan pemikiran bagi para pembuat kebijakan dalam merumuskan kebijakan kebijakan yang akan dibuat dalam rangka meningkatkan kualitas karyawan Dinas Kebersihan Kota Bandung. 3. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran yang digunakan untuk membantu kelancaran penelitian ini adalah : a. Kerangka Teori Mengingat permasalahan penelitian ini adalah human relations dalam upaya meningakatkan keefektifan kerja pegawai di Dinas Kebersihan Kota Bandung, maka model atau teori yang mendukung penelitian ini adalah model S-M-C-R. (Sorce, Message, Chennel, Recever) yang diciptakan oleh David K. Berlo (Mulyana, 2001:150). Model ini memperjelas proses komunikasi yang melibatkan unsur-unsur : Sumber (Source), Pesan (Message), Media (Chennel), Penerimaan (Receiver). Sumber (source) adalah pihak yang menciptakan pesan, baik seseorang ataupun kelompok, dan pesan ialah terjemah gagasan kedalam suatu kode simbolik seperti bahasa atau isyarat. Pesan (source) adalah pimpinan yang menyampaikan pesan (message) pada karyawan, media (channel) yang digunakan adalah bahasa dan penerimanya adalah karyawan. Khusus mengenai media/saluran (channel) menurut Edwar Sappir mengandung dua pengertian yakni primer dan skunder (Effendy, 1993:256). Media sebagai saluran primer adalah lambang, misalnya bahasa, gambar, atau warna yaitu lambang-lambang yang dipergunakan khusus dalam komunikasi tatap muka. Sedangkan media skunder adalah media yang berwujud, baik media massa seperti surat kabar, televisi, radio, maupun media nirmassa seperti surat, telephone dan poster.

b. Kerangka Konseptual Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, peneneliti akan menuliskan definisi konsep yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut. Konsep utama dalam penelitian ini mengenai bentuk, sifat, teknik kegiatan human relations pimpinan dalam meningkatkan kinerja karyawan sebagai kegiatan penyampaian pikiran atau perasaan dalam bentuk informasi atau pesan, melalui komunikasi personal dan kelompok, baik yang bersifat komunikasi tatap muka, bermedia, verbal maupun non verbal seperti lisan /tulisan, bahasa gambar, isyarat, warna dari seorang pimpinan kepada bawahannya secara timbal balik (Feed Back), sehingga sehingga tercipta suatu komunikasi yang informatif dan persuasif. Konsep kedua yaitu meningkatkan kinerja karyawan, maksudnya adalah reaksi yang terjadi pada diri karyawan berupa tumbuhnya inisiatif kerja dan disiplin kerja kayawan sebagai dampak dari kegiatan human relations di lingkungan Dinas Kebersihan Kota Bandung. c. Kerangka Oprasional
http://obssesi.blogspot.com/2010/08/pelaksanaan-human-relations-dalam.html

You might also like