You are on page 1of 10

Disusun oleh : Nama : Trias Wulandari NIM : 0910440208 Asisten : Said FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

COVER BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 Latar belakang Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.2 Pengertian permeabilitas...................................... Hubungan hukum Darcy terhadap kondisi permeabilitas tanah..

2.3 Pengaruh permeabilitas tanah terhadap kondisi drainase dan porositas tanah.................................................................................................................... 2.4 Keterkaitan antar sifat permeabilitas tanah terhadap tingkat penentuan erosi tanah........................................................................................................... BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 3.2 3.3 3.4 Cara kerja(diagram alir)............................................................................. Hasil Praktikum.. Perbandingan nilai Khj antar jenis tanah yang digunakan.................. Hubungan permeabilitas dengan kondisi tanah yang lain..................

BAB IV PENUTUP 4.1 4.2 Kesimpulan.................. Saran ..

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah merupakan salah satu sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia salah satunya untuk keperluan pertanian yang bersifat sebagai sumberdaya yang reversible dan dapat pula sebagai sumberdaya yang dapat habis . Dalam usaha pertanian tanah mempunyai fungsi utama sebagai sumber penggunaan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, dan sebagai tempat tumbuh dan berpegangnya akar serta tempat penyimpan air yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup tumbuhan.

Saat ini penggunaan pupuk organik dalam sistem pertanian kurang efektif dan efisien, karena kandungan unsur hara dalam bahan organik yang relatif kecil dan lambat tersedia. Hal ini berdampak pada penyusutan kandungan bahan organik tanah, bahkan banyak tempat-tempat yang kandungan bahan organiknya sudah sampai pada tingkat rawan. Sering kurang disadari oleh petani, bahwa walaupun peran bahan organik terhadap suplai hara bagi tanaman kurang, namun peran bahan organik yang paling besar dan penting adalah kaitannya dengan kesuburan fisik tanah. Apabila tanah kandungan humusnya semakin berkurang, maka lambat laun tanah menjadi kurang produktif.

1.2Tujuan 1.Mengetahui dan memahami perbedaan Bahan Organik dan Bahan Organik Tanah 2.Mengetahui dan memahami peranan Bahan Organik terhadap sifat fisik tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Bahan Organik dan Bahan Organik Tanah

1.1.1 Bahan Organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman dan atau binatang yang terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, dan kimia ( Kononova, 2000)

1.1.2

Bahan Organik Tanah adalah semua jenis senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan bahan organik yang stabil atau humus. ( Stevenson , 1999 )

1.2 Pengaruh Bahan Organik terhadap sifat tanah

Bahan organik tanah berpengaruh terhadap sifat-sifat kimia, fisik, maupun biologi tanah. Fungsi bahan organik di dalam tanah sangat banyak, baik terhadap sifat fisik, kimia maupun biologi tanah, antara lain sebagai berikut :

1. Berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap ketersediaan hara. Bahan organik secara langsung merupakan sumber hara N, P, S, unsur mikro maupun unsur hara esensial lainnya. Secara tidak langsung bahan organik membantu menyediakan unsur hara N melalui fiksasi N2 dengan cara

menyediakan energi bagi bakteri penambat N2, membebaskan fosfat yang difiksasi secara kimiawi maupun biologi dan menyebabkan pengkhelatan unsur mikro sehingga tidak mudah hilang dari zona perakaran.

2. Membentuk agregat tanah yang lebih baik dan memantapkan agregat yang telah terbentuk sehingga aerasi, permeabilitas dan infiltrasi menjadi lebih baik. Akibatnya adalah daya tahan tanah terhadap erosi akan meningkat. 3. Meningkatkan retensi air yang dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman. 4. Meningkatkan retensi unsur hara melalui peningkatan muatan di dalam tanah. 5. Mengimmobilisasi senyawa antropogenik maupun logam berat yang masuk ke dalam tanah 6. Meningkatkan kapasitas sangga tanah 7. Meningkatkan suhu tanah 8. Mensuplai energi bagi organisme tanah 9. Meningkatkan organisme saprofit dan menekan organisme parasit bagi tanaman.

( Stevenson, 1999 )

2.4 Pengaruh penggunaan lahan terhadap Bahan Organik Tanah

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktikum ini dilakukan pada : Hari/Tanggal Tempat : Selasa, 04 Mei 2010 : Laboratorium kimia tanah

3.2 Alat dan Bahan Alat : Tabung Erlenmeyer Gelas Ukur Timbangan Analitik Pengaduk magnetis Kertas ayakan mm Pipet

Bahan : Tanah Produksi dan Tanah Semusim Pereaksi K2Cr2O7 Pereaksi H2SO4 pekat H2O H3PO4 Difenilamin FeSO4

3.3 Langkah Kerja Siapkan Alat dan Bahan

Timbang tanah produksi dan semusim 0,5000 gr ( kertas ayakan mm)

Masukkan Sample tanah pada tabung Erlenmeyer

Campur dengan K2Cr2O7 sebanyak 10 ml

Tambahkan H2SO4 sebanyak 20 ml

Taruh dalam ruang asam selama 15 menit

Tambahkan 200 ml H2O

Tambahkan 10 ml H3PO4

Tambahkan Difenilamin 30 tetes

Titrasi dengan larutan FeSO4

Amati perubahan warna yang terjadi BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Diagram perbandingan kandungan Bahan Organik 4.1.1 Diagram Perbandingan 4.1.2 TabelAnalisis H2SO4(2 0ml) Sampel Warna Asal +didia mkan 15-20 menit Tanah hutanpr oduksi +K2Cr2O
7

H3PO H2O (200ml)


4

Difeni lamin (30 tetes) Titrasidenganlar utanferosulfat

(10ml )

Cokelat Orange Cokelat kekunin gan

Hijau tua

Ungu kehita man

Hijauterang ( 6 ml)

(10ml)

Tanah hutanse musim +K2Cr2O


7

Cokelat Orange Cokelat kekunin gan

Hijau tua

Ungu kehita man

Hijauterang (9,2ml)

(10ml)

4.2 Pembahasan (beserta lampirkan sumber dari jurnal) Pada percobaan yang dilakukan kali ini yaitu, dengan menggunakan sample tanah hutan Produksi dan Hutan semusim. Percobaan ini dilakukan untuk

mengetahui Bahan Organik dan Bahan Organik Tanah yang terkandung masingmasing sample. Kedua sample ini memiliki kandungan Bahan Organik dan Bahan Organik Tanah yang berbeda-beda. Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa kandungan C Organik pada sample hutan produksi lebih tinggi dari pada kandungan C Organik pada sample tanah hutan semusim. Hutan produksi mempunyai kandungan C Organik sebesar 3,024 % dan mempunyai kandungan Bahan Organik Tanah sebesar 5,2 %. Sedangkan pada Hutan Semusim mempunyai kandungan C Organik sebesar 0,586 % dan mempunyai kandungan Bahan Organik Tanah sebesar 1,01 %.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan SARAN Penjelasan lebih diperjelas lagi.

You might also like