Professional Documents
Culture Documents
EBOOK KUMPULAN ARTIKEL DICOPY DARI SITUS DAN BLOG YANG TERSEBAR DI INTERNET
EBOOK INI DICOPY DAN DISUSUN OLEH ALFATHANI TANPA IZIN DARI PENULISNYA SARAN KRITIK DAN KEBERATAN ATAS EBOOK INI KIRIM KE ISLAMWIKI@GMAIL.COM 1
BAYANI, IRFANI, DAN BURHANI...............................................................49 PENERAPAN KONSEP LOGIKA SEBAGAI METODE BERPIKIR ANALITIK PADA EPISTEMOLOGI BURHANI..........55
Prestasi ilmuwan muslim dalam bidang matematika ternyata sangat luar biasa. Prestasi yang paling menonjol bisa kita lihat pada masa pemerintahan Khalifah Al-Mansur, yaitu Kalifah kedua dari Banu Abbasiyah di abad ke-8 Masehi. Selama periode ini, Karya ilmiah dalam bidang 7
10
12
13
14
18
23
24
32
Fakhry, Majid, Sejarah Filsafat Islam , Sebuah Peta Kronologis. Bandung: Mizan, 2002 Kartanegara,Mulayadi, Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam. Jakarta: Baitul Insan, 2006 Kartanegara, Mulyadi, Gerbang Kearifan. Jakarta: Lentera Hati, 2006 Sardar, Ziauddin. Kembali Ke Masa Depan. Terjemahan. Jakarta: Serambi, 2005
33
PENDEKATAN BAYANI Pendekatan bayani sudah lama dipergunakan oleh para fuqaha', mutakallimun dan ushulliyun. Bayani adalah pendekatan untuk : a) Memahami atau menganalisis teks guna menemukan atau mendapatkan makna yang dikandung dalam (atau diendaki) lafadz, dengan kata lain pendekatan ini dipergunakan untuk mengeluarkan makna zahir dari lafz dan 'ibarah yang zahir pula; dan b) Istinbat 35
36
PENDEKATAN BURHANI Burhan adalah pengetahuan yang diperoleh dari indera, percobaan dan hukum - hukum logika. Van Peursen 38
PENDEKATAN 'IRFANI 'Irfan mengandung beberapa pengertian antara lain : 'ilmu atau ma'rifah; metode ilham dan kashf yang telah dikenal jauh sebelum Islam; dan al-ghanus atau gnosis. Ketika irfan diadopsi ke dalam Islam, para ahl al-'irfan mempermudahnya menjadi pembicaraannya mengenai; 1) 43
46
PENUTUP Dari pemaparan bentuk-bentuk metodologi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya terdapat benang merah antara ketiganya. Bahwa epistemologi bayani menekankan kajian dari teks (nas) ijma' dengan ijtihad sebagai referensi dasarnya dalam rangka menjustifikasi aqidah tertentu; sedangkan irfani dibangun di atas semangat intuisi (kashshf) yang banyak menekankan aspek kewalian (al-wilayah) yang inheren dengan ajaran monisme atau kesatuan dengan Tuhan dan epistemologi burhani menekankan visinya pada potensi bawaan manusia secara 47
48
oleh Nirwan Syafrin Salah satu pemikir Arab yang banyak dijadikan rujukan dalam pembaruan dalam Islam adalah Muhammad Abid alJabiri. Pemikir asal Maroko ini baru saja meninggal 3 Mei 2010 lalu, pada usia 75 tahun. Di Indonesia, ide-idenya banyak dikaji. Sebagian kalangan tanpa mengkaji dengan cermat bahkan ada yang menelan mentah-mentah gagasan Jabiri tentang kategorisasi episteme, yaitu metode Bayani, Irfani, dan Burhani. Mulanya, Jabiri tidak ikut-ikutan mengkritik al-Quran, sebagaimana pemikir liberal lainnya. Tapi, pada 2006, terbit bukunya, Madkhal ila al-Quran al-Karim, yang mengisyaratkan ada yang tercicir dari al-Quran yang ada di tangan kaum Muslim sekarang ini. Dalam analisis dan usulannya, Jabiri banyak mengadopsi perangkat dan teori yang dikembangkan oleh Michel Foucault, Jacques Derrida, Karl Marx, Anthony Gramsci, Gaston Bachelard, dan beberapa ahli filsafat Barat lain. Dari Foucault dia meminjam konsep episteme Foucault untuk mengembangkan teori episteme Arab yang kemudian dikenal dengan Bayani, Irfani, dan Burhani. 49
50
54
Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No. 10 Bandung Email : if17100@students.if.itb.ac.id
55
56
59
3. EPISTEMOLOGI Secara etimologi, kata epistemologi berasal dari kata Yunani, episteme dan logos. Episteme berarti pengetahuan, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi, epistemologi adalah teori tentang pengetahuan. [2] Istilah epistemologi terkait dengan : [3] a. Filsafat, yaitu sebagai ilmu berusaha mencari hakekat dan kebenaran pengetahuan. 60
61
64
Tabel 1. Perbandingan Epistemologi Bayani, Irfani, dan Burhani sumber Metode Pendekatan Tema Sentral Bayani Teks Keagamaan? Nash Istinbath/Istidl al Linguitik Ashl-furu Kata-makna Irfani Ilham/Intuisi Kasyf PsikhoGnostik Zahir-Batin WilyahNubuwab Burhani Rasio Tahlili (Analitik), Diskursus Logika EssensiAksistensi BahasaLogika
65
4. LOGIKA DALAM EPISTEMOLOGI BURHANI Menurut sejarah munculnya metode pemikiran burhani, dasar logika yang paling berpengaruh di dalamnya adalah logika Aristoteles. Istilah logika ini sebenarnya muncul belakangan dan tidak pernah disebut oleh Aristoteles. Aristoteles sendiri memperkenalkan metode berpikirnya ini sebagai metode berpikir analitik. Logika Aristoteles sering disebut sebagai logika tradisionalis, logika formal, atau logika deduktif. Salah satu ajaran penting dalam logika Aristoteles adalah silogisme. Aristoteles menjelaskan silogisme dengan cara yang berbeda dengan metode silogisme yang telah disebutkan sebelumnya. Model silogisme yang disebutkan pada penjelasan metode-metode inferensi sebelumnya adalah silogisme yang dikenalkan oleh logika Stoik. Model silogisme Aristoteles sering disebut sebagai silogisme katagorik karena semua proposisinya katagorik. Silogisme terdiri dari beberapa komponen, yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan. Di dalam istilah yang 66
67
69
71