You are on page 1of 33

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI KACANG MERAH LAPORAN PENELITIAN ILMIAH

disusun oleh Maruata Artha Nafiah (XII IPA 3 / 25) Muhammad Barta (XII IPA 3 / 26) Nadia Dwi Larasati (XII IPA 3 / 27) Ngabdul Hakim (XII IPA 3 / 28) SMA NEGERI 1 WONOSOBO Jl. T. Jogonegoro Km. 2, Wonosobo

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI KACANG MERAH LAPORAN PENELITIAN ILMIAH untuk memenuhi tugas praktikum biologi

disusun oleh Maruata Artha Nafiah (XII IPA 3 / 25) Muhammad Barta (XII IPA 3 / 26) Nadia Dwi Larasati (XII IPA 3 / 27) Ngabdul Hakim (XII IPA 3 / 28) SMA NEGERI 1 WONOSOBO Jl. T. Jogonegoro Km. 2, Wonosobo

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN ILMIAH PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI KACANG HIJAU yang dipersiapkan dan disusun oleh Maruata Artha Nafiah Muhammad Barta Nadia Dwi Larasati Ngabdul Hakim telah diterima dan disahkan untuk memenuhi tugas praktikum biologi Wonosobo, 11 Oktober 2011 Menyetujui, Pembimbing Kepala Sekolah SMAN 1 Wonosobo

Drs. Sukar, M.Pd NIP. 131123010

Drs. Danang Kusmanto, M.Si NIP. 131835983

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Merah. Adapun penulisan Laporan Penelitian Ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi tugas praktikum biologi di SMA Negeri 1 Wonosobo, tahun 2011. Penelitian ini sangat penting bagi penulis. Disamping dapat menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, melalui penelitian ini, kami juga dapat berlatih menjadi insan peneliti di masa depan. Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Sukar, M.Pd selaku Guru Biologi SMAN 1 Wonosobo sekaligus pembimbing atas arahan dan masukan dalam membimbing penelitian ini, dan juga teman-teman XII IPA 3, SMAN 1 Wonosobo. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.

Dalam penyusunan laporan percobaan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.

Wonosobo,

Oktober 2011

Penulis Kelompok 7 Biologi XII IPA 3

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Banyaknya Biji yang Berkecambah................................................ Tabel 2. Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang Merah.................... Tabel 3. Kondisi Fisik Tanaman Kacang Merah..........................................

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Percobaan A................................................................................ Gambar 2. Percobaan B................................................................................ Gambar 3. Percobaan C................................................................................

ABSTRAK
Tiga buah pot A, B dan C masing masing diisi dengan 10 biji kacang merah. Ketiga pot diberi media tanah yang sama dan diperlakukan sama. Yang membedakan ketiga pot adalah intensitas cahaya yang diberikan pada ketiga pot tersebut. Pot A diletakkan di bawah sinar matahari secara langsung. Pot B

diletakkan pada tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung. Sedangkan pot C diletakkan di tempat yang tertutup dan tidak terkena cahaya matahari. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah yang terdapat di dalam pot A, B dan C dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dikelompokkan menjadi faktor eksternal dan internal. Salah satu faktor eksternalnya yaitu cahaya. Cahaya matahari sangat diperlukan untuk fotosintesis tumbuhan, tetapi, cahaya matahari juga dapat menghambat pertumbuhan. Tanaman pada pot C yang terkena sedikit cahaya matahari, pertumbuhannya menjadi lebih cepat selain itu
tekstur dari batangnya lemah dan warnanya cenderung pucat kekuningan, hal ini dikarenakan bekerjanya hormon auksin yang dapat memicu pembelahan sel dan pemanjangan sel. Peristiwa tersebut disebut etiolasi.

Tanaman pada pot A yang langsung terkena cahaya matahari pertumbuhannya lebih lambat, tekstur batangnya kuat dan daunnya berwarna hijau tua,
hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.

Hal

tersebut terjadi karena pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman, antara lain menghambat pertumbuhan karena merusak hormon auksin, pembentuk

klorofil, memperkuat batang atau berdirinya tanaman dan diperlukan dalam proses fotosintesis.

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan, tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tumbuhan baru. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak. Kemudian memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.

Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberitahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang merah, sehingga biji tersebut bertingkah laku seolah-olah ia masih tetap terkubur dengan cara mengecambahkan biji dalam kegelapan. Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan tempat terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor, seperti yang telah disebutkan pada kalimat sebelumnya. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini. Kacang merah merupakan salah satu kelompok kacang polong yang paling terkenal di dunia. Kacang merah kaya akan asam folat, kalsium, karbohidrat kompleks, serat, dan protein yang tergolong tinggi. Kandungan karbohidrat kompleks dan serat yang tinggi dalam kacang merah membuatnya dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Kacang merah biasa dikonsumsi ketika sudah benar-benar masak. Di Indonesia, kacang merah kering umumnya dimasak menjadi bubur, sup atau campuran sayur, nasi tim atau es. Kacang merah juga

sering dimasak menjadi selai manis yang digunakan sebagai pengisi beberapa kue seperti bakpau, kue bulan, kue moci, kue dorayaki, donat isi, dan lain-lain.

Klasifikasi ilmiah :
Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhanberpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkanbiji) : Megnoliophyta (Tumbuhanberbunga) : Magnoliopsida (berkepingdua / dikotil) : Rosidae : Fabales : Fabaceae (sukupolong-polongan) : Vigna : Vignaangularis

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Perbedaan kualitas pertumbuhan kacang merah secara umum yang secara umum dipengaruhi oleh faktor-faktor pertumbuhan, menjadi kajian dan perbandingan antara satu tumbuhan dengan yang lain. Konsentrasi pengamatan adalah pada faktor cahaya yakni dengan meletakkan tumbuhan pada tempat berbeda, sedangkan perbedaan hasil pertumbuhan akan menjadi objek penelitian sebagai perbandingan.

C. PEMBATASAN MASALAH Kami mengamati pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah selama 10 hari.

D. PERUMUSAN MASALAH Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah ? Bagaimanakah perbedaan tanaman kacang merah yang diletakan diruang yang terkena sinar matahari secara langsung, terkena cahaya di dalam ruangan dan diruang yang sangat sedikit cahayanya?

E. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah sehingga dapat diketahui perbedaan antara satu tumbuhan dengan yang lain pada kondisi yang berbeda.

F. MANFAAT PENELITIAN Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, khususnya pada biji jagung sehingga penulis dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Bagi pembaca Dari laporan karya ilmiah ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan wawasan pembaca berkaitan dengan pengaruh cahaya

matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, khususnya pada biji jagung baik dari segi positif maupun negatifnya. Bagi masyarakat dan industri pertanian Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian serta dapat memberikan pengetahuan dan pengarahan tentang cara mendapatkan tumbuhan jagung yang diinginkan dengan pengaruh cahaya matahari.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS


A. KAJIAN TEORI 1. Perkecambahan Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar. (Subardi:2008:4) Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). (D.A.Pratiwi dkk:2007:3) Perkecambahan adalah berakhirnya masa dormansi pada biji, ditandai dengan masuknya air ke dalam biji. (Diah Aryulina,dkk:2007:5) 2. Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa dan tinggi) yang bersifat irreversible. Selain tumbuh, tanaman juga mengalami

perkembangan, yaitu proses menuju kedewasaan secara seksual di mana tanaman sudah siap untuk menghasilkan keturunan. (Subardi:2008:3) Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat balik) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. (D.A.Pratiwi dkk:2007:3) Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Sedang perkembangan adalah proses untuk mencapai kematangan fungsi organisme. (Diah Aryulina,dkk:2007:3) 3. Faktor Pengaruh Umum Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dibedakan atas faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman dalam hal ini kacang merah adalah makanan, air, suhu, kelmbapan, oksigen, dan cahaya. Faktor dalamnya adalah gen dan hormon. (D.A.Pratiwi dkk:2007:3) Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Kedua proses tersebut dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal (lingkungan). Faktor internal meliputi faktor genetis (hereditas) dan fisiologis individual yang bersifat spesifik.

(Diah Aryulina,dkk:2007:9) 4. Faktor Pengaruh Cahaya Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya cahaya menghambat pertumbuhan meninggi tumbuhan karena cahaya dapat menguraikan auksin. Hal ini akan dpat terlihat pada tumbuhan yang berada di tempet gelap akan lebih cepat tinggi daripada tumbuhan yang berada di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat yang gelap disebut etiolasi. (D.A.Pratiwi dkk:2007:3) Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan berdaun hijau karena cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis tumbuhan. Cahaya matahari juga mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Tumbuhan yang tumbuh di tempat yang gelap akan tumbuh lebih cepat, namun kondisinya pucat, kurus, dan daunnya tidak berkembang (etiolasi). Keadaan ini terjadi akibat tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel tumbuhan. (Diah Aryulina,dkk:2007:12) B. PENELITIAN YANG RELEVAN Judul : LAPORAN PENGAMATAN BIOLOGI PERKECAMBAHAN

KACANG HIJAU Nama : Janriko B Manaludan Yuhaya Lissera

Simpulan : kecambah yang mendapat intensitas cahaya rendah akan lebih cepat tinggi daripada kecambah yang mendapta intensitas cahaya tinggi. Tetapi kecambah yang ditanam di tempet yang intensitas cahaya tinggi akan mempunyai kualitas yang lebih baik daripada kecambah yang ditanam di tempat yang intensitas cahayanya rendah. C. KERANGKA BERPIKIR DALAM PENELITIAN

Biji Kacang Merah (dikecambahkan)


Dipengaruhi oleh

Hormon Auksin
perlakuan

Pot A

Pot B

Pot C

Dikenai Cahaya Langsung

Dikenai Cahaya Tidak Langsung

Tidak Dikenai Cahaya

Pertumbuhan lambat

Pertumbuhan cepat

Pertumbuhan sangat cepat

D. HIPOTESIS Tumbuhan yang dikenai cahaya langsung pertumbuhannya akan lambat. Tumbuhan yang dikenai cahaya tidak langsung pertumbuhannya akan cepat. Tumbuhan yang tidak dikenai cahaya sama sekali pertumbuhannya akan sangat cepat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. SETTING PENELITIAN 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 10 hari. Di mana penelitian dimulai sejak tanggal 11 Agustus 2011 20 Agustus 2011. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Rumah Nadia Dwi Larasati yaitu di Kauman Leksono RT 06/ RW 01, Wonosobo.

B. SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN Subyek penelitian yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah 30 buah biji kacang merah yang masing-masing akan dibagi ke dalam 3 gelas plastik dan ditempatkan pada : 1. Tempat yang terkena cahaya matahari secara langsung 2. Tempat yang terkena cahaya matahari secara tidak langsung (di dalam ruangan) 3. Tempat yang tidak terkena cahaya matahari Obyek penelitian yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah siswasiswi kelas XII IPA SMA Negeri 1 WONOSOBO

C. VARIABEL PENELITIAN 1. Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel penelitian yang harus sama untuk semua sampel penelitian. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah jenis biji, jumlah biji, media tanam, kuantitas air dan pupuk yang diberikan. 2. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang harus beda untuk semua sampel penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah intensitas cahaya. Di mana terdapat tiga situasi yaitu di tempat yang gelap, sedikit cahaya matahari, dan cahaya matahari penuh. 3. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang terpengaruh oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertambahan tinggi tanaman pada proses perkecambahan biji kacang merah.

D. SUMBER DATA Sumber data yang kami peroleh dari penelitian yang kami lakukan yaitu diperoleh langsung dengan cara melakukan uji coba dan pengukuran setiap hari selama 10 hari.

E. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang kami gunakan adalah Metode Eksperimen. Metode Eksperimen yaitu metode yang memperoleh data dari hasil pengamatan atau percobaan. Alat ukur yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah penggaris/mistar.

F. VALIDASI DATA Tingkat kevalidan atau keabsahan data yang dilaporkan dapat diuji, karena hasil percobaan telah diteliti oleh guru pembimbing dan pada laporan ini dilampirkan sejumlah dokumentasi perkecambahan biji kacang merah.

G. ANALISIS DATA Dalam analisis data penelitian menggunakan deskriptir kuantitatif dan kualitatif. Teknik kuantitatif yaitu membandingkan data hasil penelitian secara kuantitatif atau dengan menggunakan angka. Sedangkan analisis kualitatif yaitu membandingkan data hasil penelitian secara kualitatif atau tanpa angka.

H. PROSEDUR PENELITIAN 1. Mempersiapkan alat dan bahan yaitu, antara lain: a. Alat : 3 buah pot kecil

1 buah kardus/kotak hitam 1 buah penggaris/mistar b. Bahan : Air ledeng/aqua Tanah atau pasir yang dicampur dengan kompos 30 biji kacang merah 2. Pelaksanaan a) Menyiapkan 3 buah gelas plastik yang telah diisi tanah yang dicampur dengan kompos dan menyiramnya dengan air secukupnya (jangan terlalu basah), member label pada masing-masing gelas plastik (A, B, dan C) b) Memilih 30 biji jagung yang telah ditentukan jenisnya, yang telah dijemur terlebih dahulu sehingga kering sempurna, lalu memilih biji yang besar dan warnanya sama, kemudian merendam biji-biji tersebut ke dalam air selama 10 30 menit c) Menanam 10 biji pada pot A, 10 biji pada pot B, dan 10 biji pada pot C (sampai masuk ke dalam tanah kurang lebih 0,5 cm dibawah permukaan tanah) d) Meletakkan pot A di tempat yang terkena cahaya matahari langsung, pot B di tempat yang terkena cahaya matahari tidak langsung (dalam ruangan), dan pot C pada tempat yang gelap (ditutup dengan kardus / kotak hitam)

e) Mengamati setiap hari biji jagung tersebut sampai hari ke 10 dan, mencatat banyaknya biji yang berkecambah serta mengukur panjang kecambah pengamatan mulai dari permukaan tanah dan mencatat hasil ke dalam tabel pengamatan. Serta

mendokumentasikannya. f) Menjaga ke tiga pot dari gangguan hewan, dan menambahkan air secukupnya jika perlu, sehingga tanah di dalam pot tidak

mengering, terutama pada pot A.

BAB IV DISKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

DISKRIPSI HASIL PENELITIAN 1. Persiapan Alat : a) 3 buah gelas plastik b) Penggaris / mistar c) Kardus / kotak hitam Bahan : a) Air ledeng / aqua b) 30 biji kacang merah c) Tanah / pasir yang dicampur dengan kompos/ pupuk kandang 2. Pelaksanaan a) Menyiapkan 3 buah gelas plastik yang telah diisi tanah yang dicampur dengan kompos dan menyiramnya dengan air

secukupnya (jangan terlalu basah), memberi label pada masingmasing gelas plastik (A, B, dan C) b) Memilih 30 biji kacang merah yang telah ditentukan jenisnya, yang telah dijemur terlebih dahulu sehingga kering sempurna, lalu memilih biji yang besar dan warnanya sama, kemudian merendam biji-biji tersebut ke dalam air selama 10 30 menit

c) Menanam 10 biji pada pot A, 10 biji pada pot B, dan 10 biji pada pot C (sampai masuk ke dalam tanah kurang lebih 0,5 cm dibawah permukaan tanah) d) Meletakkan pot A di tempat yang terkena cahaya matahari langsung, pot B di tempat yang terkena cahaya matahari tidak langsung (dalam ruangan), dan pot C pada tempat yang gelap (ditutup dengan kardus / kotak hitam) e) Mengamati setiap hari biji kacang merah tersebut sampai hari ke 10 dan, mencatat banyaknya biji yang berkecambah serta

mengukur panjang kecambah mulai dari permukaan tanah dan mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan. Serta mendokumentasikannya. f) Menjaga ke tiga pot dari gangguan hewan, dan menambahkan air secukupnya jika perlu, sehingga tanah di dalam pot tidak

mengering, terutama pada pot A. B. PEMBAHASAN Setiap tumbuhan membutuhkan cahaya matahari untuk tumbuh dan berkembang juga untuk fotosintesis. Namun, intensitas cahaya matahari yang diterima oleh setiap tumbuhan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tersebut, khususnya pertambahan panjang tumbuhan sebagai berikut:

Tabel 1. Tabel pertambahan panjang kecambah kacang merah


Pertumbuhan panjang kacang merah sampai hari ke 10 Perlakuan diukur dari permukaan tanah (cm) 1 Percobaan A 0 2 0 3 0 4 0 5 4,7 5 11, 44 7 6 8,1 9 16, 54 18, 8 7 14, 77 25, 53 27, 1 8 16, 25 28, 64 35 9 17, 64 34, 55 42, 35 10 19, 27 36, 64 47, 6 (Perkem bangan) Keteran gan

Percobaan B

1,57

Percobaan C

Intensitas cahaya selain dapat mempengaruhi tinggi masing masing biji kacang merah dalam 3 pot tersebut, ternyata sinar matahari juga dapat mempengaruhi jumlah biji kacang merah yang akan tumbuh dan perkembangan menjadi kecambah. Berikut tabel yang memperlihatkan jumlah biji yang tumbuh pada setiap pot: Tabel 2. Tabel banyaknya biji kacang merah yang berkecambah
Banyaknya biji yang berkecambah Perlakuan Percobaan A 1 0 2 0 3 0 4 0 5 10 6 10 7 10 8 10 9 10 10 10 Keterangan (Daya/Gaya Kecambah) 100% pada hari ke-5 100% pada hari ke-5 100% pada hari ke-5

Percobaan B

10

10

10

10

10

10

Percobaan C

10

10

10

10

10

10

Dan dari data yang kami dapat dari pengujian pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang merah yang telah kami tentukan intensitas penerimaan cahaya matahari yang berbeda-beda, didapatkan kesimpulan sebagai berikut : Tabel 3. Tabel pengaruh cahaya matahari terhadap fisik kecambah NO Pembeda 1 2 3 Tinggi Warna Kekuatan Pot A Paling pendek Sangat hijau Sangat Kuat Pot B Cukup tinggi Cukup hijau Cukup Kuat Pot C Paling tinggi Kekuningan Sangat lemah

Tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat, selain itu tekstur dari batangnya lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan, hal ini dikarenakan bekerjanya hormon auksin yang dapat memicu pembelahan sel dan pemanjangan sel. Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap, tetapi tekstur batangnya kuat dan daunnya berwarna hijau tua, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari. Dari pembahasan tersebut dapat dibuktikan bahwa cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang merah.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. SIMPULAN Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa simpulan, yaitu: 1. Tanaman kacang merah yang terkena cahaya matahari secara langsung pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebih lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak dan sangat kokoh. 2. Tanaman kacang merah yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung pertumbuhannya cepat, daunnya berwarna hijau muda dan batangnya kokoh. 3. Tanaman yang disimpan di tempat gelap/ tidak terkena cahaya matahari sama sekali pertumbuhannya sangat cepat, mempunyai batang yang tinggi, daunnya kecil, tipis, berwarna pucat, batang melengkung, dan tidak kokoh yang dikenal dengan gejala etiolasi. 4. Cahaya merupakan faktor eksternal atau luar yang mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan pada tumbuhan.

B. SARAN

Setelah melakukan percobaan ini, ternyata terdapat beberapa kendala yang sebelumnya kurang diperhatikan oleh peneliti, yaitu faktor pengganggu yang berasal dari luar seperti gangguan tikus atau kucing. Ada beberapa saran yang bisa dijadikan pedoman untuk melakukan percobaan:

1. Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji itu sendiri. Jadi, sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. 2. Memilih biji kacang merah yang masih segar dan kualitas baik sehingga dapat memaksimalkan hasil penelitian. 3. Ukuran wadah atau media tanam sebaiknya tidak terlalu kecil agar tidak menghambat pertumbuhan biji. 4. Tanaman harus disimpan di tempat yang aman agar terhindar dari berbagai gangguan dari luar.

DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah, dkk.2007.Biologi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : ESIS Kristinnah, Idun, dkk.2009.Biologi untuk SMA dan MA Kelas XII.Jakarta : BSE Suwarno.2009.Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA dan MA Kelas XII.Jakarta : BSE
Pratiwi, D.A., dkk.2007.Biologi untuk SMA kelas XII.Jakarta:Erlangga Rachmawati, Faidah, dkk.2009.Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA. Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Saktiyono.2006.BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XII.Jakarta:Erlangga. http/free.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0054%20Bio%202 -3a.html/ http://andaiakubukananakdesa.blogspot.com/ http://miftahur.com/ http://imaairana.wordpress.com/ http://asadd.ac.cc/ http://eka2wachyu1.blogspot.com/2011/01/pengaruh-cahaya-matahari- terhadap.html/ http://id.answer.yahoo.com/ http://jackdics.wordpress.com/makalah/pengaruh-media-tanam-pada-perkecambahan-bijikacang-hijau/

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Gambar Percobaan A

Hari ke-5

Hari ke-7

Hari ke-10

2. Gambar Percobaan B

Hari ke-4

Hari ke-7

Hari ke-10

3. Gambar Percobaan C

Hari ke-5

Hari ke-7

Hari ke-10

You might also like