You are on page 1of 1

ata metode secara estimologis merupakan arti dari bahasa yunani, yang merupakan gabungan dari kata meta

yang bisa diartikan sebagai melalui dan kata hodos yang bisa diartikan sebagai jalan yang dilalui dalam setiap konsep yang dikemas dalam semua pendidikan, metode pendidikan adalah alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebenarnya dalam kamus besar bahasa Indonesia metode diartikan sebagai cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya atau jiga dapat diartikan sebagai cara kerja yang bersistem untuk mudah dalam pelaksanaan suatu kegiatan gunamencapai suatu tujuan yang ditentukan Metode dalam mengajar yang di ungkapkan oleh Roestiyah N.K adalah sebagai teknik penyajian yang dikuasasi guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa didalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode mengajar pendidikan Agama Islam adalah cara sistematis dan terencana yang digunakan untuk melakukan suatu pengajaran dalam pendidikan Agama Islam untuk dapat mencapai hasil yang maksimal dari tujuan yang telah ditentukan. Metode pendidikan Agama Islam sebenarnya bertujuan untuk menjadikan proses dan hasil belajar mengajar ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menimbulkan kesadaran anak didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran Agama Islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar anak didik secara mantap disamping bermanfaat untuk mengantarkan tercapainya tujuan pendidikan yang di cita-citakan. Metode pendidikan dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, maka metode ini mempunyai dua fungsi ganda, yaitu fungsi bersifat polipragmatis dan monopragmatis. Polipragmatis berfunsi apabila metode tersebut mengandung kegunaan yang serba ganda(multipurpose), misalnya suatu mode tertentu pada suatu situasi dan kondisi tertentu dapat digunakan untuk merusak, da pada kondisi yang lain dapat dipergunakan untuk membangun dan memperbaiki. Kegunaannya dapat bergantung pada si pemakai atau pada corak, bentuk, dan kemampuan dari metode sebagai alat. Sedangkan fungsi manopragmatis terjadi bilamana metode mengandung suatu macam kegunaan untuk satu macam tujuan. Penggunaan metode mengandung implikasi bersifat konsisiten, sistematis, dan makna menurut kondisi sasarannya, mengingat sasaran metodenya adalah manusia, sehingga pendidik dituntut untuk berhati-hati dalam penerapannya. Ada banyak metode yang dikemukakan oleh para ahli dengan berbagai sebutan, diataranya: 1. Maw`izhah (ceramah) 2. Kitabah (tulisan) 3. Hiwar (dialog) 4. Al-as`ilah wa al-ajwibah (Tanya jawab) 5. Al-niqashy (diskusi) 6. Al-mujadalah (debat( 7. Brain strorming 8. Al-qishash (bercerita) 9. Al-amstal (metafora) 10. Karya wisata 11. Al-qudwah (imitasi) 12. Uswatun hasanah 13. Al-tathbiq (demontrasi dan dramatisasi) 14. Game and simulation (permainan dan simulasi) 15. Al-mumarasat al-amal (drill) 16. Inquiry 17. Discovery 18. Micro teaching 19. Modul belajar 20. Independent study (belajar mandiri) 21. Eksprimen 22. Kerja lapangan 23. Case study 24. Targhib wa tarhib (janji dan ancaman) 25. Altsawab wa al-`iqab (anugrah dan hukuman) 26. Musabaqah (kompetisi)

Like this:
Suka Be the first to like this post.

You might also like