You are on page 1of 1

Alat Pembentuk Alur Drainase

Saluran drainase yang dibuat dengan alat ini mampu mengalokasikan 90% air irigasi bagi pertanaman jagung, dua kali lipat lebih tinggi dibanding saluran drainase yang dibuat dengan alat tradisional seperti cangkul.

ebagian petani mengusahakan jagung di lahan sawah. Pada musim kemarau, tanaman seringkali kekurangan air sehingga produksi tidak optimal. Di sisi lain, efisiensi penggunaan air irigasi masih rendah. Penelitian di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menunjukkan bahwa efisiensi penggunaan air irigasi oleh petani hanya 46%. Dengan kata lain, 54% air terbuang percuma. Penyebabnya adalah kon-

disi saluran drainase yang tidak memadai. Upaya peningkatan efisiensi penggunaan air irigasi dapat dilakukan melalui perbaikan desain saluran drainase menggunakan alat pembentuk alur. Dimensi saluran drainase yang optimal adalah lebar 32-34 cm, kedalaman 21-25 cm, dan kecuraman lereng 0,8%. Balai Penelitian Tanaman Serealia di Maros telah merancang

Alur drainase yang dibuat menggunakan alat model PAI-M1, terbukti meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi.
Tabel 1. Kinerja PAI-M1 dan PAI-M2, pembentuk alur drainase dan pembumbun tanaman jagung rancangan Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros. Uraian Jenis/model alat PAI-M1 PAI-M2 2,5 35 22,8 90.0 75.000 Cangkul 176 35 9 46,2 440.000 Ternak 24 27 16 300.000

alat pembentuk alur drainase. Alat ini terdiri atas dua model, yaitu model PAI-M1 untuk pembuatan satu alur dan model PAI-M2 untuk pembuatan dua alur. Alat pembuat alur ini dirancang untuk dapat dioperasikan di antara baris tanaman jagung. Dalam pengoperasiannya, alat pembentuk alur model PAI-M1 dan PAI-M2 digandengkan pada traktor tangan. Tinggi alat dapat diatur, misalnya 78 cm pada saat tanaman jagung berumur 30 hari. Hasil pengujian menunjukkan kecepatan kerja PAI-M1 5 jam/ha dalam pembuatan saluran satu alur, sedangkan kecepatan kerja PAI-M2 2,5 jam/ha untuk pembuatan saluran dua alur. Kapasitas kerja masing-masing alat jauh lebih cepat daripada menggunakan peralatan tradisional seperti cangkul. Penggunaan alat pembentuk alur ini menghasilkan saluran drainase yang dapat mengalokasikan 90% air irigasi bagi pertanaman jagung (Tabel1). Dengan kata lain, saluran drainase yang dibuat dengan alat ini mampu meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan saluran yang dibuat dengan peralatan tradisional yang tingkat efisiensinya dalam penyaluran air irigasi hanya 46%. Dari segi biaya, penggunaan PAI-M1 dan PAI-M2 dalam pembuatan saluran drainase jauh lebih hemat dibanding cangkul atau ternak. Selain untuk membuat saluran drainase, alat pembentuk alur ini sekaligus berfungsi sebagai alat pembumbun tanaman (Puslitbangtan). Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Jln. Merdeka 147 Bogor 16111 Telepon : (0251) 334089 Faksimile: (0251) 312755 E-mail : crifc3@indo.net.id

Kecepatan kerja (jam/ha) 6 Hasil kerja Lebar alur (cm) 34,9 Kedalaman (cm) 22,4 Efisiensi irigasi (%) 90,9 Biaya pembuatan alur 150.000 dua kali (Rp/musim)

You might also like