You are on page 1of 14

Bab I Pendahuluan Penggunaan konsep bauran pemasaran dapat diterapkan, karena salah satu konsep dasar pemasaran bagi

pusat informasi adalah memenuhi kepuasan pengguna. Kepuasan pengguna terhadap jasa layanan yang diberikan tentunya tidak dapat diprediksikan secara tepat oleh pengelola pusat informasi. Keadaan tersebut membutuhkan suatu pemikiran mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan kegiatan, penyebaran informasi sampai tahap evaluasi, sehingga tujuan penerapan bauran pemasaran yaitu untuk meningkatkan efisiensi bagi kinerja pusat informasi serta mewujudkan kepuasan pengguna dapat tercapai. Selain itu bauran pemasaran sebagai suatu usaha dalam memperlancar pelayanan jasa informasi, harus didukung oleh keahlian dalam berkomunikasi dengan pengguna. Hal ini disebabkan pemasaran layanan jasa informasi, bersifat sensitif dalam menghayati kebutuhan penggunanya. Di samping itu para tenaga pengelola pusat informasi harus mempunyai pengetahuan (services knowledge) dan mengenal jasa layanan informasi yang dipasarkan. Sehingga mereka dapat memperkenalkan dan mempromosikan jasa tersebut, serta harus dapat mengetahui siapa yang membutuhkan dan menggunakan jasanya. Hal ini ditujukan untuk dijadikan sebagai dasar penentuan target atau sasaran pasarnya.

Bab II Bauran Pemasaran (Marketing MIX) A. Pengertian Terdapat empat unsur dalam Marketing Mix yaitu : Produk, Harga, Promosi, dan Tempat (Saluran Distribusi), atau sering disebut 4P (Product, Price, Promotion, Place). Untuk mencapai tujuan pemasaran, maka ke empat unsur tersebut saling mendukung satu dengan yang lain atau dengan kata lain, manajemen harus berusaha agar variable-variabel Marketing Mix itu dapat terpadu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Jadi tidak hanya satu komponen saja yang diprioritaskan, tetapi apabila perusahaan ingin memenuhi kebutuhan secara memuaskan maka harus didukung oleh keempat unsure tersebut diatas. Marketing Mix adalah kombinasi dari variable atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasran yaitu produk, harga, kegiatan promosi dan system distribusi. Atau dengan kata lain, Marketing Mix merupakan kumpulan variablevariabel yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Jadi Marketing Mix itu akan dapat ditentukan tingkat keberhasilan pemasaran yang diikkuti oleh kepuasan pelanggan. B. Produk (Product) Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Pengembangan suatu produkharus didasari oleh pertimbangan adanya pembagian produk, yaitu ada 3 bagian : 1. Produk Inti (Core Product) Disini harus diketahui apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh konsumen. Setiap produk tentu memiliki manfaat serta ciri-ciri tertentu. Dalam hal ini penjual harus dapt menjual manfaat tersebut dan bukan cirri-ciri produk. Produk inti ini terdiri unsur : Manfaat inti.

Suatu contoh : Konsumen membeli panasa bukan gas. Wanita membeli kecantikan bukan kosmetik Nasabah membeli nasabah bukan deposito 2. Produk Berwujud (Tangible Product) Perusahaan harus berusaha untuk mengubah produk ini menjadi produk berwujud (tangible product). Misalnya computer, buku. Dalam produk berwujud ini terdapat 5 ciri yaitu : a. Tingkat Mutu Produk b. Model c. Merk Produk d. Cirri-Ciri Produk e. Kemasan (Pembungkus) 3. Produk Tambahan (Augmented Product) Perusahaan harus dapat menwarkan manfaat dan pelayanan tambahan. Dapat diberikan contoh : garansi, pengiriman barang kerumah. Dalam produk tambahan ini terdapat 4 unsur yaitu: Instalasi Jaminan Penyerahan dan kredit Pelayanan purna jual Ternyata persaingan dewasa ini lebih menuju kearah apa yang dapat ditambahkan perusahaan pada produk yang dibuatnya dalam bentuk pembungkusan, iklan, pelayanan syarat penyerahan barang dan sebagainya. Oleh karena itu perusahaan harus menemukan suatu cara untuk dapat melakukan tambahan pada produk yang ditawarkan.

Instalasi

Produk Tambahan

Penyerahan dan kredir

Kemasan

Layana Purna Jual Ciri

Produk Berwujud Produk Inti

Nama Merk

Layanan atau manfaat inti

Model Mutu

Jaminan

Tiga Tingkatan Produk Permasalahan yang timbul disini adalah, Produk apakah yang paling diinginkan oleh konsumen. Seperti telah disebutkan dimuka bahwa, kalau perusahaan menganut konsep pemasaran, maka perusahaan harus berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen yaitu: a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembelian. b. Memilih kelompok pembeli tertentu dengan sebagai sasaran penjualan. c. Menentukan produk dan program pemasarannya. d. Mengadakan penelitian konsumen. e. Menetukan strategi yang paling baik.

Keputusan Pemberian Merk Dan Pembungkusan Untuk menambah nilai suatu produk maka perusahaan dapat memberikan suatu merk pada produk yang akan dijualnya. Merk dapat berupa nama, istilah, tanda, symbol Nama merk merupakaan bagaian dari suatu merk yang dapat diucapkan. Bagian dari suatu merk yang dapat dikenali tetapi tidak dapat diucapkan. Bagian suatu merk yang mendapat perlindungan hukum. Hak cipta adalah hak sah eksklusif. Terdapat Tiga Jenis Kemasan/Pembungkus. a. Kemasan primer b. Kemasan sekunder c. Kemasan pengiriman C. Harga (Price) Dalam Marketing Mix harga merupakan satu-satunya komponen yang menghasilkan komponen yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur lainnya dalam (Marketing Mix) menunjukkan biaya. Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Suatu harga ditetapkan pada umumnya bertujuan untuk : a. Meningkatkan penjualan b. Mempertahankan dan memperbaiki market share c. Menstabilkan tingkat harga d. Mengembalikan investasi e. Mencapai laba maksimum Di dalam penetapan harga, perlu dipertimbangkan beberapa faktor yang turut berpengaruh, Misalnya ; a. Harga dari sejenis atau produk pengganti dari para pesaing. Apabila perbedaan harga di antara produk pengganti atau produk sejenis cukup berarti, maka konsumen akan beralaih ke harga yang lebih murah. 5

b. Kemampuan membeli dari masyarakat. Meskipun harga telah ditetapkan tidak terlalu mahal, tetapi apabila konsumen tidak mampu menjangkaunya karena terbatasnya penghasilan konsumen tersebut, maka produk itu juga tidak akan dapet terjual. Apalagi jika produk tersebut tidak termasuk kebutuhan primer. c. Jangka waktu perputaran dana. Jika modal perusahaan terbatas, maka tentu saja berusaha agar jangka waktu perputaran dana dapat dipercepat. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha menetapkan harga yang tidak terlalu tinggi, meskipun untuk itu keuntungan yang didapat perusahaan juga rendah. d. Peraturan pemerintah. Untuk produk tertentu seperti minyak tanah, beras, gula, maka ada peraturan dalam menetapkan harganya yang harus ditaati oleh penjual. Dalam hal ini penjual tidak dapat menetapkan besarnyya keuntungan seperti jika menjual produk yang lain. Modifikasi Harga a. Menurut Pelanggan (Customer Basis) b. Menurut Bentuk Produk (Product Form Basis) c. Menurut Tempat (Place Basis) d. Menurut Waktu (Time Basis) Untuk berhasilnya diskriminasi harga, diperlukan beberapa kondisi ; Pasar harus dapat disegmentasikan dan segmen tersebut harus memperlihatkan intensitas permintaan yang berbeda. Anggota pangsa pasar yang membayar harga yang rendah harus tidak boleh berpaling dan menjual kembali produk itu pada pangsa pasar yang membayar harga tinggi. Pesaing tidak boleh menjual dibawah harga pada pangsa pasar yang dibebankan harga lebih tinggi. Biaya penetapan pangsa pasar dan penentuan kebijakan pasar haruslah tidak melebihi hasil ekstra yang diperoleh dari diskriminasi harga.

Bentuk diskriminasi harga tertentu haruslah tidak dianggap bertentangan dengan hukum. D. Promosi (Promotion) Promosi mencakup semua kegiatan perusahaan untuk memperkenalkan produk dan bertujan agar konsumen tertarik untuk membelinya. Apabila perlu dilakukan dengan cara membujuk konsumen agar segera melakukan transaksi pembelian produk. Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam melakukan pembelian perusahan perlu mengetahui bahwa, seringkali konsumen melakukan pembelian dipengaruhi baik oleh emosinya maupun oleh akal sehatnya. Variabel-Variabel dalam bauran komunikasi pemasaran : 1. Periklanan (Advertising) Yaitu suatu bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi mengenai produk atau jasa, gagasan yang dibayar oleh sponsor tertentu. Dengan periklanan, perusahaan berharap dapat membangun citra produk dalam jangka panjang. Periklanan sangatlah luas jangkauannya, kaarena dapat dimuat dalam media cetak seperti maajalah, surat kabar, brosur, edaran, spanduk, papan reklame, maupun dimuat dalam media elektronik seperti radio, film. Beberapa sifat periklanan yang perlu diingat : Penyajian public Sifat iklan sangat umum, memberi kesan standar, karena banyak orang menerima pesan yang sama dan para pembeli maklum banyak motif mereka untuk membeli produk atau jasa akan diketahui secara umum Kemampuan meresap Periklanan merupakan media yang dapat meresap sehingga memungkinkan penjual menyampaikan suatu pesan berulang kali. Ekspresi yang diperkuat Periklanan memberikan kesempatan untuk mendramatisir perusahaan bersama produk melalui pengguna yang cerdik dalam bentuk cetak, suara dan warna.

Tidak mengenai orang tertentu Periklanan tidak memiliki sifat memaksa. Para pemirsa dan pendengar tidak merasa berkewajiban untuk memberikan perhatian atau tanggapan. Iklan hanya berkemampuan berupa suatu monolog dan bukan dialog dengan pemirsa atau pendengar. 2. Penjualan Pribadi Apabila dibandingkan dengan periklanan, maka penjualan pribadi memiliki 3 karakteristik, yakni : a. konfrontasi pribadi. Penjualan pribadi menyangkut sesuatu yang hidup, penuh eneri dan aktif, adanya pendekatan pribadi serta hubungan interaksi atara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat mengobservasi kebutuhan dan karakteristik sesamanya dengan sangat dekat dan cepat membuat penyesuaian. b. Pereratan Penjualan peribadi memungkinkan segala jenis hubungan dapat berkembang menjadi erat dalam jangka panjang. c. Tanggapan Penjualan pribadi membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan apa yang diucapkan penjual. Proses Penjualan Pribadi : a. Persiapan sebelum penjualan b. Menentukan lokasi pembeli potensial c. Pendekatan pendahuluan d. Penjualan e. Kegiatan sesudah penjualan 3. Promosi Penjualan Program promosi penjualan yang ditujukan kepada konsumen, dapat 2 kelompok : a. Kegiatan yang ditujukan untuk mendidik dan memberi tahu konsumen, misalnya dengan brosur, domonsstrasi atau jasa konsultasi. b. Kegiatan yang ditujukan untuk mendorong konsumen, yaitu dengan cara memberikan hadiah atau contoh produk dalam kemasan kecil.

4. Publisitas (Publicity) Daya tarik publisitas terletak pada 3 sifatnya yang khas yaitu : a. Kepercayaan Tinggi. Bagi para pembaca, agaknya tajuk karangan dan cerita dalam surat kabar atau majalah nampaknya lebih otentik dan percaya dari pada iklan. b. Tak Disangka-Sangka. Publisitas dapat menjangkau banyak calon konsumen yang kemungkinan dapat menghindari wiraniaga atau iklan. Pesan yang diterima pembeli lebih merupakan berita daripada sebagai komunikasi penjualan langsung. c. Dramatisasi. Seperti halnya periklanan, publisitas juga mempunyai potensi untuk mendramatisai suatu perusahaan atau produk. E. Saluran Distribusi (Place) Saluran distribusi suatu produk adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau industri pemakai. Saluran distribusi merupakan struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaaan yang terdiri dari agen, pedagang besar dan pengecer melalui mana suatu produk atau jasa dipasarkan. Fungsi Saluran Distribusi 1. Menumpulkan informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan memudahkan pertukaran. 2. Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi mengenai tawaran. 3. Melakukan pencarian dan berkomunikasi dengan calon pembeli. 4. Membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli. Misalnya kegiatan perakitan, pengemasan. 5. Mengusahakan perundingan untuk mencapai persetujuan akhir atas harga ketentuan lainnya mengenai tawaran agar perpindahan pemilikan dapat terjadi. 6. Melaksanakan pengangkutan dan penyimpanan produk. 7. Mengatur distribusi dana untuk menutup biaya saluran distribusi.

8. Menerima resiko dalam hubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran pemasaran. Tingkaat Saluran Distribusi Pedagang besar membeli produk ke produsen dalam jumlah besar, kemudian akan dijualnya kepada para pedagang besar lainnya, kepada pengecer maupun kepada pemakai industri. Pengecer membeli produk ke produsen atau pedagang besar kemudian akan dijual kepada konsumen akhir. Agen memiliki tugas seperti pedagang besar tetapi tidak berhak memiliki produk yang dipasarkan, sebab agen tidak melakukan pembelian kepada produsen seperti halnya pedagang besar. Jadi agen dapat disebut sebaagai wakil produsen dalam menjual produk. Biasanya keuntungan yang diperoleh agen dari perusahaan adalah berupa komisi yang sebelumnya disepakati besarnya. 1. Produsen Konsumen 2. Produsen Pengecer Konsumen 3. Produsen Pedagang Besar Pengecer Konsumen 4. Produsen Agen Pedagang Besar Pengecer Konsumen Beberapa factor yang mempengaruhi produsen di dalam memilih saluran distribusi 1. Pertimbangan Pasar Banyaknya Pelanggan Potensial Apabila jumlah pelanggan potensila relative sedikit, produsan dapat menjual langsung ke konsumen dengan menggunakan tenaga penjual sendiri dan sebaiknya jika jumlah pelanggan potensila relative banyak, maka produsen dapat menggunakan jasa perantara. Konsentrasi Geografis Pasar Penjualan langsung biasanya dilakukan kepada pelanggan yang sebagian besar terpusat dibeberapa wilayah geografis saja. Penjual dapat mengadakan cabang-cabangpenjualan di dalam pasar yang penduduknya rapat dan pada pasar yang penduduknya kurang rapat maka penjual dapat menggunakan jasa perantara. 10

Besarnya Pesanan Apabila produsen mendapat pesanan barang yang cukup besar atau jumlah transaksi cukup besar, maka penjualan secara langsung aganya lebih menarik secara ekonomis. Sebalinya jika jumlah penjualan kecil, maka akan lebih ekonomis digunakan pedagang besar yang akan mengcerkan produk tersebut. 2. Pertimbangan Produk Nilai Satuan Produk Saluran distribusi penjuaalan biasanya digunakan produsen untuk barang-barang yang nilai satunnya rendah. Tetapi jika barang yang nilai satuannya rendah namun volume penjualannya besar atau dijual dengan barang lain sehingga total penjualnnya besar, maka produsen dapat memilih saluran distribusi yang lebih pendek. Sifat Barang Apabila barang secara fisik relative cepat rusak atau cepat ketinggalan mode, maka sebaiknya segera disalurkan atau digunakan saluran distribusi pendek. Suatu produk industri yang memerlukan layanaan pra jual dan purna jual seperti barang-barang elektronik, alat-alat pertanian, sebaiknya dijual melalui pengecer karena pedagang besar tidak dapat melakukan aktivitas tersebut. 3. Pertimbangan Perantara Produsen sebainya memilih prantara yang dapat menyediakan jasa-jasa pemasaran yang secara ekonomis tidak mungkin disediakan oleh produsen seperti pergudangan dan reparasi. Produsen seringkali hanya dapat memilih beberapa penyalur tertentu yang bersedia menerima kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan. Sehingga penyalur lain terpaksa tidak dapat digunakan karena tidak sepakat dengan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan. 4. Pertimbangan Perusahaan Perusahaan yang cukup kuat dananya dapat menyediakan armada penjualan sendiri, pergudangan, fasilitas servis, pemberian kredit dan lain-lain, sehingga 11

mungkin tidak perlu menggunakan perantara. Sebaliknya, perusahaan yang kuat dananya maka sebaiknya mengunakan perantara agar dapat berbagai tanggang jawab terhadap aktivitas tersebut dengan perantara. Perusahaan yang belum luas pengetahuannya tentang manajemen umumnya menggunakan jasa penyalur yang dianggap lebih pengalaman dalam menjual produk. Apabila perusahaan ingin menguasai atau mengendalikan saluran distribusi, seringkali banyak menggunakan saluran pendek sebab akan lebih mengndalikannya.

12

Bab III Penutup Marketing Mix adalah kombinasi dari variable atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasran yaitu produk, harga, kegiatan promosi dan system distribusi. Atau dengan kata lain, marketing mix merupakan kumpulan variablevariabel yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Jadi Marketing Mix itu akan dapat ditentukan tingkat keberhasilan pemasaran yang diikkuti oleh kepuasan pelanggan. A. Produk (Product) 1. Produk Inti (Core Product) 2. Produk Berwujud (Tangible Product) 3. Produk Tambahan (Augmented Product) B. Harga (Price) Modifikasi Harga a. Menurut Pelanggan (Customer Basis) b. Menurut Bentuk Produk (Product Form Basis) c. Menurut Tempat (Place Basis) d. Menurut Waktu (Time Basis) C. Promosi (Promotion) 1. Periklanan (Advertising) 2. Penjualan Pribadi 3. Promosi Penjualan 4. Publisitas (Publicity) C. Saluran Distribusi (Place) Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen di dalam memilih saluran distribusi 1. Pertimbangan Pasar 2. Pertimbangan Produk 3. Pertimbangan Perantara 4. Pertimbangan Perusahaan

13

Daftar Pustaka Dra. Murti Sumarni, Dkk Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan) Edisi Ke-Lima, Liberty Yogyakarta :1998.

14

You might also like