You are on page 1of 1

Aland Diknas Tanada Manajemen - 1106060293

Hubungan Manusia dengan Agama


Pada dasarnya, manusia selalu membutuhkan sumber kebenaran yang bisa menjadi ideologi serta pedoman hidup sehari-hari. Sumber kebenaran yang dicari tentulah yang hakiki karena menyangkut dengan kepercayaan yang akan menuntun perbuatan serta sikap manusia tersebut sehari-hari. Karena itu, manusia membutuhkan petunjuk Tuhan, dan petunjuk Tuhan itu bisa diperoleh lewat perantaraan Nabi ataupun kitab suci yang disebut Agama. Pembahasan tentang hubungan manusia dan agama, sejak dahulu, merupakan topik yang sangat menarik bagi para pemikir dan cendekiawan. Mungkin hal itu disebabkan oleh fakta sejarah umat manusia dengan suku bangsanya yang beragam bercerita kepada kita akan keterkaitan makhluk Tuhan ini dengan agama. Umat manusia secara umum meyakini adanya Tuhan yang menciptakan alam dan wajib untuk dipuja dan disembah. Keyakinan yang demikian itu merupakan asas dan pokok dari sebuah agama. Keyakinan manusia tersebut itulah yang digolongkan termasuk kebutuhan. Kebutuhan bukan hanya berbentuk lahiriah, tapi juga berbentuk rohaniah. Kebutuhan rohaniah biasanya kebutuhan yang menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam hidup seorang manusia sepanjang dia hidup. Karena itu ilmu pengetahuan juga tergolong kebutuhan rohaniah. Ketika ilmu pengetahuan tidak bisa menjelaskan sebuah kasus ataupun pertanyaan di alam semesta ini, itulah saat dimana agama berperan. Sebab ilmu pengetahuan hanyalah sebagian kecil dari sebuah sumber pengetahuan terbesar di alam semesta ini yang dimiliki oleh Tuhan, dan hanya bisa disampaikan dan dijelaskan kepada manusia lewat Agama. Bahkan ketika banyak orang masa kini yang mengaku tidak beragama alias Atheis, sebetulnya itu hanya pengakuan lisan dari mereka saja, aslinya mereka tetap bertuhan. Pada saat ketakutan ataupun saat akhir hayat mereka, mereka pasti akan ingat Tuhan dan agamanya. Walaupun mungkin tuhan mereka berupa kekayaan, materi, pikiran, berhala halus dan sebagainya, mereka tetap puny pedoman hidup. Karena itu, agama merupakan fenomena yang tidak mungkin terpisahkan dari manusia. Sebab, manusia memiliki fitrah yang selalu mengajak ia untuk beriman kepada Tuhan Yang Maha agung. Selain itu, manusia juga selalu butuh untuk mengetahui apa-apa yang ada di sekitarnya, termasuk dirinya sendiri. la merasa berhak untuk mengetahui dari mana ia berasal, untuk apa dia berada di dunia, apa yang mesti ia lakukan demi kebahagiannya di dunia dan alam akhirat nanti, yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas dan itu adalah agama. Karenanya, sangatlah logis jika agama selalu mewarnai sejarah manusia dari dahulukala hingga kini, bahkan sampai akhir nanti. Sumber : Buku Menjadi Cendikiawan Muslim oleh Dr.KH. Zakky Mubarak, MA Artikel Website www.al-shia.org oleh Ahmad Hafidh Alkaf

You might also like