You are on page 1of 6

DISUSUN OLEH : SRI WAHYUNI.

M K111 09 258 KELAS D FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011

TUGAS I
Pengertian Sistem Manajemen Kualitas Menurut Buckley, Sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya saling ketergantungan diantara bagian-bagiannya. (A whole that functions as a whole by virtue of interdependence of its parts). Menurut Gaspersz (2001), Sistem manajemen kualitas (QMS) merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. Sistem manajemen kualitas mendefinisikan bagaimana organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen kualitas secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar. Terdapat beberapa karakteristik umum dari sistem manajemen kualitas, antara lain sebagai berikut (Gaspersz, 2001, pp.10-11):

Sistem manajemen kualitas mencakup suatu lingkup yang luas dari aktivitasaktivitas dalam organisasi modern. Kualitas dapat didefinisikan melalui lima pendekatan utama, antara lain sebagai berikut:
1. Transcendent quality yaitu suatu kondisi ideal menuju keunggulan.

CONTOH: suatu produk yang dapat menarik perhatian seseorang misalnya saja karena kecanggihannya dan tampilannya yang menarik seperti laptop terbaru dengan design yang unik.
2. Product based quality yaitu suatu atribut produk yang memenuhi

kualitas. Contoh: dalam memilih mobil kita memilih kualitas yang sesuai dengan kebutuhan misalnya kita lebih memilih mobil yang besar dan berbagasi luas dibndungkan dengan mobil yang cepat dan ukuran yang kecil.

3. User based quality yaitu kesesuaian atau ketepatan dalam penggunaan

produk. Contoh: suatu produk lebih berkualitas dibanding produk yang lain dinilai dari kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk tersebut seperti pelanggan lebih puas jika meminum air dengan merek aqua dibandingkan dengan merek lain yang banyak beredar sekarang ini.
4. Manufacturing based quality yaitu kesesuaian terhadap persyaratan-

persyaratan standar. Contoh: Kualitas makanan di Mc Donals akan lebih baik lagi jika memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.
5. Value based quality yaitu derajat keunggulan pada tingkat harga yang

kompetitif. Contohnya suatu barang dianggap berkualitas apabila harganya murah dan kondisi yang baik contohnya obat generik.

Tugas II
1. Grafik 1 4 Buruk 3 (-) 2 1 0 1 2 3 4 5 (+)

Penjelasan:

Grafik di atas menggambarkan bahwa pada bulan ke 2 terjadi perubahan pada kualitas lingkungan. Perubahan tersebut digambarkan oleh kurva yang berada di bawah garis normal. Hal itu berarti perubahan kualitas lingkungan semakin buruk dari waktu ke waktu. Karena kurvanya monoton turun. Contoh : Pencemaran air sungai karena aktivitas penduduk di dekat sungai yang membuang sampah ke sungai. Dan juga karena pabrik pabrik industri membuang limbah industrinya ke sungai. Sehingga dapat mengakibatkan gannguan pada makhluk hidup. Jika pencemaran melebihi batas toleransi makhluk hidup, maka makhluk hidup akan mengalami gangguan misalnya terganggu reproduksinya, mengalami keracunan dan perubahan fisiologis. Hal ini menggambarkan bahwa kualitas lingkungan semakin buruk dari waktu ke waktu sepert gambar pada grafik tersebut.

2. Grafik 2

4 Buruk 3 2 1 0 1 2 3

Baik (+) (-)

Penjelasan : Grafik di atas menggambarkan bahwa pada bulan 1 sampai bulan ke-2 terjadi perubahan kualitas lingkungan di bawah garis normal atau keseimbangan. Mulai dari penurunan sampai pada titik tertentu kemudian mengalami kenaikan hingga keadaannya seperti keadaan awal. Setelah bulan ke -2 kualitas lingkungan mengalami perubahan karena adanya suatu faktor yang mempengaruhi yang menyebabkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama kualitas lingkungan semakin baik karena berada di atas garis normal.

Digambarkan oleh kurva yang monoton naik hingga pada kondisi tertentu keadaan lingkungan tidak berubah atau stabil. Dan sebaliknya kemungkinan kedua kualitas lingkungan semakin buruk karena berada di bawah garis normal. Digambarkan oleh kurva yang monoton turun hingga pada kondisi tertentu keadaan lingkungan yang buruk terus seperti itu. Contoh: Penebangan hutan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Sehingga banyak hewan merasa terusik habitatnya. Dan yang tidak mampu beradaptasi akan mengalami kematian. Sehingga populasi sebagian hewan akan menurun. Karena adanya daya lenting dan daya dukung lingkungan menyebabkan pohon yang telah di tebang mulai tumbuh kembali dan ekosisitem akan kembali seimbang. Apabila manusia membantu proses ini dengan mengadakan reboisasi maka kualitas lingkungan akan kembali pulih dan berangsur angsur membaik sehingga pada kondisi tertentu akan stabil. Seperti yang terlihat pada kurva yang berwarna biru. Jika manusia semakin tidak terkendali dengan membabat hutan secara liar dan terus menerus maka daya lenting lingkungan pun tidak bisa mengembalikan kondisinya menjadi normal. Sehingga kualitas lingkungan akan semakin menurun dan buruk. Yang mengakibatkan punahnya berbagai satwa langka, terganggunya ekosistem, dan juga dapat berakibat fatal pada manusia misalnya banjir. Hal inilah yang digambarkan oleh kurva berwarna merah pada grafik di atas. 3. Grafik 3 4 3 (-) 2 1 0 Penjelasan: Pada bulan ke- 2 kualitas lingkungan mengalami perubahan karena suatu faktor. Pertama kualitas lingkungan baik ditunjukan oleh kurva yang berada di atas garis 1 2 3 4 5 Baik (+)

normal. Kualitas lingkungan tersebut terus naik hingga mencapai batas maksimal kemudian karena ada faktor lain yang berperan kualitas lingkungan menurun lagi. Kedua kualitas lingkungan buruk ditunjukkan oleh kurva yang berada di bawah garis normal. Kualitasnya semakin buruk karena kurvanya yang monoton turun. Contoh : Sebidang tanah yang hanya ditumbuhi rumput dan sebidang tanah itu hanya dapat menghidupi 1000 ekor kelinci. Rumput, kelinci, mikroorganisme dan benda benda abiotik lain berinteraksi membentuk ekosistem yang seimbang. Misal dari 1000 ekor kelici terdapat 100 ekor kelinci mati, maka ada kelebihan makanan. Sehingga dapat memungkinkan kelinci untuk berkembang biak dan meningkatkan populasi kelinci. Akhirnya daya dukung lingkungan untuk populasi kelinci berada pada keadaan klimaks. Jika populasi kelinci terus bertambah menjadi 1100 ekor, berarti kelebihan 100 ekor. Terjadi kompetisi perebutan makanan sehingga dapat terjadi kematian. Maka populasi kelinci akan menurun. Kurva yang berada di bawah garis keseimbangan menggambarkan bahwa jika pada ekosisitem tersebut terjadi perubahan lingkungan misalnya pembangunan perumahan. Sehingga mengakibatkan lahan kelinci semakin sempit maka kompetisi perebutan makanan akan semakin sengit. Sehingga terjadi kematian. Maka populasi kelinci akan menurun dan terus menurun.

You might also like