You are on page 1of 5

Siklus nyamuk anopheles

Nyamuk dalam genus Culex, Anopheles, Culiceta, Mansonia dan Aedes mungkin bertindak sebagai vektor. Vektor yang diketahui kini bagi malaria manusia (>100 spesies) semuanya tergolong dalam genus Anopheles. Malaria burung biasanya dibawa oleh spesies genus Culex. Siklus hidup Plasmodium diketahui oleh Ross yang menyelidiki spesies dari genus Culex. Sporozoit berpindah ke hati dan menembus hepatosit. Tahap dorman bagi sporozoit Plasmodium dalam hati dikenal sebagai hipnozoit. Dari hepatosit, parasit berkembang biak menjadi ribuan merozoit, yang kemudian menyerang sel darah merah. Di sini parasit membesar dari bentuk cincin ke bentuk trofozoit dewasa. Pada tahap skizon, parasit membelah beberapa kali untuk membentuk merozoit baru, yang meninggalkan sel darah merah dan bergerak melalui saluran darah untuk menembus sel darah merah baru. Kebanyakan merozoit mengulangi siklus ini secara terus-menerus, tetapi sebagian merozoit berubah menjadi bentuk jantan atau betina (gametosit) (juga dalam darah), yang kemudiannya diambil oleh nyamuk betina. Dalam perut tengah nyamuk, gametosit membentuk gamet dan menyuburkan satu sama lain, membentuk zigot motil yang dikenal sebagaiookinet. Ookinet menembus dan lepas dari perut tengah, kemudian membenamkan diri pada membran perut luar. Di sini mereka terbelah berkali-kali untuk menghasilkan sejumlah besar sporozoit halus memanjang. Sporozoit ini berpindah ke kelenjar liur nyamuk, di mana ia dicucuk masuk ke dalam darah inang kedua yang digigit nyamuk. Sporozoit bergerak ke hati di mana mereka mengulangi siklus ini. Beberapa spesies jaringan selain hati mungkin dijangkiti. Namun hal ini tidak berlaku pada spesies yang menyerang manusia. Plasmodium berubah dari parasit yang disebarkan melalui jalur tinja (orofekal) yang menjangkiti dinding usus halus. Pada satu tingkat parasit ini mengembangkan kemampuan untuk menjangkiti hati. Pola ini dapat dilihat pada genus Cryptosporidium yang terkait jauh dengan Plasmodium.

Pada satu tingkat leluhur Plasmodium mengembangkan kemampuan menjangkiti sel darah dan terselamat dan menjangkiti nyamuk. Bila jangkitan nyamuk telah mantap jangkitan melalui jalur tinja (orofekal) sebelumnya lenyap.

Sifat dan morfologi. Sifat stadium


A. telur nyamuk betina meletakkan telurnya sebanyak 50-200 sekali bertelur. Telur-telur itu terletak di dalam air dan mengapung di tepi air. Telur tersebut bertahan di tempat yang kering dan dalam 2-3 hari akan menetas menjadi larva. B. larva anopheles tidak mempunyai saluran pernafasan dan untuk posisi badan mereka sendiri sejajar dengan permukaan air. C. pupa : lebih banyak bagian badan yang bersinggungan dengan permukaan air. corong udara pendek dan melebar. Spin kecil disamping abdomen. Segmen-segmen basal abdomen menempel erat dengan kepala dan toraks. D. Dewasa Jantan : Palpus membesar diujung seperti pemukul. Betina : sayapnya bisa bercak-bercak, palpus panjang, skutelum bulat telur(Depkes, 2008).

Morfologi ciri-ciri umum nyamuk yaitu: mempunyai tubuh yang langsing. proboscis panjang, pada hewan betina menusuk sayap mempunyai rumbai sisik. larva mempunyai kepala besar. abdomen panjang bernapas dengan siphon dan hidup pada berbagai air. hewan betina dewasa mengisap darah aves (burung), mamalia termasuk juga manusia. jumlah sangat besar dan menyebarkan beberapa jenis penyakit. o Posisi istirahat, tegak lurus dengan membentuk sudut 45 .

Kepala anopheles sp

Tempat hidup Tempat berkembang biak nyamuk Anopheles SP tergantung spesiesnya: 1. Nyamuk Anopheles Sundaicus, Anopheles subpictus clan anopheles vagus senang berkembang biak di air payau 2. 2.Nyamuk anopheles sundaicus, anopheles mucaltus senang berkembang biak di tempat yang langsung mendapat sinar matahari disenangi 3. Nyamuk Anopheles vagus, anopheles barbumrosis senang berkembang biak di tempat yang terlindung dari sinar matahari. 4. .Air yang tidak mengalir sangat disenangi oleh nyamuk anopheles vagus, indefinitus, leucosphirus untuk tempat berkembang biak. 5. Air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah sangat disenangi anopheles acunitus, vagus, barbirotus, anullaris untuk berkembang biak(Nuraini, 2003).

DAPUS : Depkes. 2008. Pedoman Tatalaksanaan Kasus Malaria Di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Indonesia

Nuraini. 2003. Mantifikasi Vektor Dan Pengendalian Nyamuk Anopheles Aconitus Secara Sederhana. http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-nurmaini1.pdf diaskeks 11 oktober 2011

You might also like