You are on page 1of 5

Dimensi-Dimensi Kemanusiaan

A.

Definisi Manusia Manusia adalah salah satu mahluk Allah yang paling sempurna, baik dari aspek jasmaniah maupun aspek rohaniah. Secara etimologi istilah manusia dalam Al-quran ada 4 yang dipergunakan yaitu: 1. Ins,insani dan unas 2. Basyar 3. Bani adam 4. Dzuririyat Adam B. Asal Usul Manusia Asal usul manusia secara esensinya berasal dari Allah Taala, bersifat Nur (cahaya), Ruh (hidup), dan gaib (tidak tampak oleh mata kasar) ia tidak dapat didefinisikan oleh kata-kata, huruf, bunyi, maupun sesuatu, melainkan hanya Dialah yang dapat mengetahui dan memahaminya. Sedangkan usul dari manusia adalah berasal dari air tanah. Berikut peenjelasan-penjelasan yang berhubungan dangan asal-usul manusia yaitu:

1. Asal Rohaniah Asal manusia secara rohaniah yaitu berasal dari cahaya dan roh Allah (nur Allah) yang bersifat gaib, tetapi terang benderang dan sangat menyilaukaan pandangan batin manusia, jika ia dapat memandang atas izinnya. Firman Allah: Sesungguhnya telah datang cahaya dan kitab yang nyata cahayanya berasal dari Allah. (Al-Maidah.5:15) 2. Asal Jasmaniah Asal usul manusia secara jasmaniah atau badaniah terdiri dari beberapa unsur yaitu: 1) Air Firman Allah:

Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) ketutunan dan mushaharah dan Tuhanmu Maha Kuasa. (Al-Furqon.25:54) 2) Tanah Debu Sesungguhanya misal(penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya:jadilah (seseotang manusia), maka jadilah dia.(Al-Imran,3:59) 3) Sari Pati Tanah Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dati suatu sari pati (berasal) dari tanah. (Al-Mukminun.23:12) 4) Tanah Liat Sesungguhnya kami telah menciptakan mereka (manusia) dari tanah liat (AshShoffaat, 37:11) 5) Tanah Lumpur

Sesungguhnya aku akan menciptakan seseorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari Lumpur hitam yang dibentuk.(Al-Hijr,15:28) 6) Tanah seperti Tembikar Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar.(Ar-Rahman,55:14) 7) Tanah Bumi Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadian kamu dari Tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu.(An-Najm, 53:32) 8) Berbentuk Tubuh

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepda para Malaikat:sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal)dari Lumpur hitam yang diberi bentuk.(Al-Hijr, 15:28) 3. Asal melalui proses keturunan Adam Kejadian seorang manusia telah menciptakan adam, melalui proses keturunan yang berasal dari anak-anak, dari cucu adam. 1) Air Mani (sperma) Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air hina.(Sajdh,32:8) 2) Dalam rahim atau kandungan Ibu

Dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.(An-Najm,53:32) Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadiandalam tiga kegelapan. 3) Proses kejadian dalam kandungan Proses kejadian ini akan benar terjadi apabila adanya hubungan antar suami dan istri atas izin Allah. Dan jika proses hubungan itu dilakukan dengan cara baik,suci dan benar dalam pandangan Allah,maka hasil dari hubungan itu akan baik esensinya.

Manusia Makhluk Paling Indah dan Berderajat Tinggi Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling Indah dan paling tinggi derajatnya. Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah atau pemimpin di bumi. Hakekat keindahan adalah rasa senang dan bahagia, yakni bahwa tidak ada sesuatupun ciptaan Tuhan yang menyamai keberadaan manusia yang mampu mendatangkan kesenangan dan kebahagiaan dimanapun dan pada saat apapun, baik bagi dirinya maupun makhluk lain. Diri manusia memang indah dilihat dari segi manapun, karena seburuk buruknya manusia jauh lebih baik daripada seekor binatang yang paling cantik sekalipun. Indah disini dimaksudkan dari segi maknannya. Demikianlah kiranya seluruh piranti dan kelengkapan yang ada pada diri manusia. Predikat paling tinggi mengisyaratkan bahwa tidak ada makhluk lain yang dapat mengatasi dan mengalahkan manusia, justru manusialah yang diberi kemungkinan untuk menguasai makhluk lainnya. Ajaran agama menyebutkan bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah atau pemimpin dibumi, Nabi Adam adalah manusia pertama telah diberi bekal untuk mengenal dan menguasai dunia, dan segera setelah dirturunkan kebumi ia (dan istrinya Hawa) mewujudkan kemampuan menguasai dunianya dengan kodrat kemanusiannnya, selanjutnya mereka beranak pinak, menurunkan anak keturunan dari generasi ke generasi sampai sekarang dan yang akan datang. Dari kajian antropologi kita mengetahui bahwa kelompok kelompok manusia yang paling primitifpun telah berusaha dan mampu mengatasi dan menguasai lingkungannya. Bahkan mereka memanfaatkan lingkungan yang sebesar besarnya, sesuai dengan tingkat kemampuan mereka , untuk mengembangkan kebudayaan mereka. Manusia yang paling primitive itupun adalah manusia yang berbudaya. Hakikat manusia sebagai makhluk paling indah dan paling tinggi derajatnya mendorong manusia untuk terus maju dan berkembang tanpa henti , dari zaman ke zaman. Menurut sejarah, kemajuan perkembangan manusia itu ternyata tidak selalu mulus dan setiap saat membawa kesenangan dan kebahagiaan. Perang dan persengketaan antar kelompok manusia bahkan sering terjadi yang membawa malapetaka dan kesengsaraan bagi kelompok kelompok manusia yang bersangkutan., hal ini terjadi karena keluasan dan keluwesan fungsi fungsi mental fisik kelompok manusia yang bersangkutan dipacu sedemikian rupa sehingga melewati batas dan memangkas akar akar

keindahan sebagai jati diri yang hakiki kemanusiaan. Kedua kelompok menderita. Lebih jauh upaya upaya melampaui batas sering kali dilakukan dengan cara cara yang keji dan diluar batas perikemanusiaan. Keberadaan Manusia dengan predikat paling indah dan derajat paling tinggi itu tidak selamanya membawa manusia menjalani kehidupannya dengan kesenangan dan kebahagiaan, karena itu kesenangan dan kebahagiaan atau malapetaka kesengsaraan berada ditangan manusia itu sendiri, manusia itulah yang menentukan nasibnya sendiri Disadur dari : p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0cm 0cm 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman"; }div.Section1 { page: Section1; }Prayitno, H Prof. 2004. DASAR DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. Jakarta. Rineka Cipta.

You might also like