You are on page 1of 3

Rectifier (AC to DC adapter)

Hampir semua pembangkit listrik menghasilkan listrik dalam bentuk listrik arus b olak-balik (Alternating Current). Akan tetapi sebagian besar peralatan rumah tan gga menggunakan energi listrik dalam bentuk listrik arus searah. Oleh karenanya kita memerlukan adapter arus atau penyearah. Rangkaian penyearah ini dibentuk da ri rangkaian dioda.Penyearah ini berfungsi untuk melewatkan gelombang listrik da lam satu arah saja. Terdapat dua jenis rangkaian dioda sebagai penyearah, yaitu setengah gelombang dan gelombang penuh.

Half wave rectifier

Penyearah setengah gelombang dapat dibentuk dengan hanya merangkaikan sebuah dio da ke sumber tegangan bolak balik, seperti terlihat pada Gambar 1, sedangkan gra fik sinyal masukan dan keluaran dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 1. Rangkaian penyearah setengah gelombang.

Gambar 2. Sinyal masukan dan keluaran rangkaian penyearah setengah gelombang.

Dioda dalam rangkaian ini hanya melewatkan siklus positif dari sinyal masukan ( bagian a dan c) dan menahan siklus negatifnya (bagian b dan d). Sehingga sinyal keluaran berupa siyal sinus setengah gelombang saja.

Full wave rectifier Terdapat dua cara untuk membentuk rangkaian penyearah gelombang penuh, yaitu den gan menggunakan rangkaian jembatan (Gambar 3) dan rangkaian center tap (Gambar 4 ). Sedangkan sinyal masukan dan keluaran dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 3. Rangkaian penyearah gelombang penuh menggunakan jembatan dioda.

Gambar 4. Rangkaian penyearah gelombang penuh menggunakan center tap.

Gambar 5. Sinyal masukan dan keluaran dari rangkaian penyearah gelombang penuh.

Dalam rangkaian yang ditunjukan oleh Gambar 3, ketika sinyal masukan adalah bagi an a, maka dioda nomor 2 dan 4 mendapatkan bias maju (1 dan 3 mendapatkan bias m undur), dengan arah arus RL dari positif ke ground, sehingga bentuk tegangan out put adalah bagian a. Sedangkan ketika sinyal masukan adalah siklus negatif, maka dioda 1 dan 3 mendapatkan bias maju (2 dan 4 mendapatkan bias mundur), dengan a rah arus RL dari positif ke ground, sehingga bentuk tegangan output adalah bagia n b yang dibalik (tegangan RL adalah positif).

Untuk rangkaian seperti yang ditunjukan oleh Gambar 4, ketika Vin1 siklus positi f (Vin2 adalah negatif), maka dioda 1 mendapatkan bias maju (dioda 2 mendapatkan bias mundur), dengan arah arus RL adalah dari positif ke ground, sehingga bentu k tegangannya adalah bentuk a. Sedangkan ketika Vin1 siklus negatif (Vin2 adalah positif), maka dioda 2 mendapatkan bias maju (dioda 1 mendapatkan bias mundur), dengan arah arus beban yang masih tetap, sehingga bentuk tegangannya adalah ben tuk b.

Filter Adding Dengan bentuk gelombang tegangan keluaran seperti pada Gambar 3, maka tegangan D C-nya masih mengandung tegangan riak yang sangat besar, sehingga jika digunakan sebagai catu daya, akan mengganggu kinerja peralatan. Salah satu cara untuk meng urangi tegangan riak ini adalah dengan menambahkan rangkaian tapis RC seperti te rlihat pada Gambar 6, dengan tegangan masukan dan keluaran seperti pada Gambar 7 .

Gambar 6. Penambahan filter RC.

Gambar 7. Bentuk sinyal input dan output penyearah berfilter.

Tegangan keluaran dari penyearah ini memiliki tegangan riak yang lebih kecil jik a dibandingkan dengan rangkaian sebelumnya. Karena ketika tegangan turun, maka m uatan listrik yang tersimpan dalam kapasitor akan dilepaskan sehingga bentuk teg angannya turun lebih landai. Kemiringan penurunan ini tergantung pada besarnya R L dan kapasitas Kapasitor. Semakin besar dua komponen ini maka tegangan akan sem akin rata.

You might also like