You are on page 1of 62

PENGANTAR ILMU HUKUM (PIH)

Oleh :

GUSLIANA HB., SH., M.Hum.

Literatur

ISTILAH
Pengantar Ilmu Hukum disingkat PIH merupakan terjemahan langsung dari istilah Inleiding tot de rechtswetenschaft yang berarti : Suatu mata kuliah pendahuluan atau pembuka ke arah ilmu pengetahuan hukum dengan kata lain : Suatu mata kuliah dasar yang mengantarkan atau menunjukkan jalan ke arah cabangcabang ilmu hukum.

Pengantar Ilmu Hukum


Menurut para ahli ilmu pengetahuan, bahwa suatu bidang studi harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1. dari sudut Ontologi bidang studi yang bersangkutan harus mempunyai obyek studi yang jelas 2.dari sudut epistemologi bidang studi yang bersangkutan harus mempunyai pendekatan dan metodeloginya sendiri 3.dari sudut aksiologi

Pengertian Ilmu Hukum

Sejarah Singkat PIH


Pada Tahun 1920 Istilah Inleiding tot de rechtswetenschaft di masukkan dalam Hoger Onderwijs Wet atau UU PT di Negeri Belanda Sebenarnya istilah Inleiding tot de rechtswetenschaft itu sendiri merupakan terjemahan dari Einfuhrung in die Rechtswissenschaft diperguanakan di Jerman akhir abad 19 dan permulaan abad20 Di Indonesia Inleiding tot de

HUKUM

Van Apeldoorn

Adalah sulit sekali untuk merumuskan sebuah definisi hukum yang lengkap karena luasnya hubungan-hubungan hukum yang diatur oleh hukum itu

Utrecht Leopold Pospisil

Hukum adalah himpunan petunjuk hidup yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan oleh karena pelanggaran petunjuk itu dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah masyarakat itu

Hukum sebagai alat untuk mengendalikan masyarakat ke arah masyarakat yang tertib

HUKUM
Roscoe Pound
Hukum sebagai alat untuk melakukan perubahan dalam masyarakat

Subekti

Hukum tidak saja harus mencari keseimbangan antara pelbagai kepentingan yang bertentangan satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan keadilan, tetapi hukum juga harus mendapatkan keseimbangan labgi antara tuntutan keadilan tersebut dengan tuntutan ketertiban atau kepastian hukum Hukum itu mengabdi kepada tujuan negara yang pada pokoknya ialah mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan kepada rakyat

Peran dan fungsi Ilmu Hukum


Memberikan atau memperkenalkan segala masalah yang berhubungan dengan hukum
Menjelaskan maksud dan tujuan dari bagianbagian yang penting dari pada hukum

Mempekenalkan ilmu hukum

Merupakan dasar dalam rangka studi hukum

Mengkualifikasikan mata pelajaran, pendahuluan, pembukaan ke arah ilmu pengetahuan hukum pada tingkat persiapan

Fungsi Ilmu Hukum secara Umum

Hukum dilihat dari 2 (dua) aspek

Hukum sebagai ilmu pengetahuan

Hukum sebagai norma/kaidah/ ketentuan atau sebagai suatu peraturan

Ada 3 Fungsi Utama Hukum sebagai Ilmu Pengetahuan

Fungsi Hukum Sebagai Ilmu Pengetahuan

Fungsi menciptakan manusia yang baik secara moral

Fungsi menciptakan pemerintahan yang baik

Fungsi untuk menciptakan masyarakat yang tertib

Ada 3 (tiga) Fungsi Utama Hukum sebagai Norma/Kaidah

Fungsi Hukum sebagai Norma/Kaidah

Hukum yang menjamin Kepastian Hukum

Hukum yang menjamin keadilan sosial

Hukum berfungsi pengayoman

1.

Hukum yang menjamin Kepastian Hukum

Arti Kepastian Hukum

Soal dapat ditentukannya hukum dalam hal-hal yang konkret, pihak-pihak yang mencari keadilan ingin mengetahui, apakah yang menjadi hukumnya dalam hal-hal yang khusus, sebelum ia memulai dengan perkara

Keamanan hukum artinya perlindungan bagi para pihak terhadap kesewenangwenangan hakim

2. Hukum yang menjamin kadilan sosial

Menurut Asmara Hadi : Keadilan Sosial adalah keadilan yang berlaku dalam hubungan antar manusia dalam masyarakat

2. Hukum yang menjamin kadilan sosial


Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan, terutama di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya Perwujudan keadilan sosial itu meliputi seluruh rakyat Indonesia Keseimbangan antara hak dan kewajiban Menghormati hak milik orang lain Cita-cita masyarakat yang adil dan makmur yang merata materiel dan spirituil bagi seluruh rakyat Indonesia Cinta akan kemajuan dan pembangunan

3. Hukum Berfungsi Pengayoman

Hukum berfungsi mengayomi atau melindungi manusia dalam bermasyarakat dan berbangsa serta bernegara, baik jiwa dan badannya maupun hak-hak pribadinya. Fungsi pengayoman meliputi dua fungsi yaitu fungsi perlindungan dan fungsi pendidikan

DISIPLIN HUKUM

DISIPLIN HUKUM
Adalah sistem ajaran mengenai kenyataan atau gejala-gejala yang ada dan hidup di tengah pergaulan. Disiplin hukum merupakan disiplin perspektif yang berusaha menentukan apakah yang seyogyanya, seharusnya dilakukan dalam menghadapi kenyataankenyataan tertentu

Ilmu Hukum
Ilmu Hukum sebagai Ilmu Pengetahuan

Ilmu tentang Kaidah

Ilmu Pengertian Hukum

Ilmu tentang Kenyataan

Ilmu Hukum sebagai Ilmu Kaidah

Kaidah atau norma bertujuan untuk menciptakan tata tertib dalam masyarakat. Ilmu hukum sebagai ilmu kaidah merupakan ilmu yang menelaah hukum sebagai kaidah atau sistemsistem kaidah dengan dogmatik hukum atau sistematik hukum.

Empat Macam Kaidah atau Norma


Norma Keagamaan

Norma Hukum

Norma Kesusilaan

Norma Kesopanan

Norma Agama
Norma agama berupa peraturan hidup yang berasal dari firman-firman Tuhan yang diterima oleh masyarakat sebagai perintah-perinta, larangan-larangan dan anjuran-anjuran yang harus ditaati/dipatuhi seperti yang tercantum dalam kitab-kitab suci.

NORMA KESUSILAAN
Norma kesusilaan adalah norma yang berasal dari suara hati nurani manusia, berupa bisikan kalbu, suara bathin yang diakui dan diinsyafi oleh setiap manusia sebagai pedoman dan ukuran bagi perilakunya. Sanksi atas pelanggaran norma kesusilaan ini hanya berupa penyesalan diri, karena tidak ada kekuasaan dari luar yang memaksa untuk melaksanakan

NORMA KESOPANAN
Norma kesopanan adalah norma yang berasal dari pergaulan hidup suatu lingkungan kebudayaan masyarakat tertentu. Norma kesopanan ini bentuknya tidak tertulis dan sanksi atas pelanggarannya berupa pengucilan dari lingkungan/masyarakat di mana ia hidup.

NORMA HUKUM
2 Macam Norma Hukum : 1.Norma hukum kebiasaan 2.Norma hukum undang-undang Kedua macam norma hukum itu dapat dibedakan dari : Proses pembentukannya Bentuk normanya Sangsi atas pelanggarannya Masalah kepastian hukumnya

Ilmu Hukum sebagai Ilmu Pengertian Hukum


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Subyek Hukum Obyek Hukum Hukum Obyektif Hukum Subyektif Hubungan Hukum Akibat Hukum Peristiwa Hukum Perbuatan Melawan Hukum

1. Subyek Hukum
Subyek Hukum ialah Pendukung hak dan kewajiban

2. Obyek Hukum
Obyek Hukum ialah segala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum. Obyek hukum dari suatu hubungan hukum disebut hak

N o
1 2 3

Hubungan Hukum dalam lapangan Hukum


Hukum Publik (dalam lapangan hukum pajak) Hukum Pidana Hukum Perdata

Obyek Hukum
Sejumlah uang Pidana (hukuman) Benda

Obyek Hukum
Pasal 503 KUHPerdata Benda dibedakan menjadi 2 (dua)

Benda yang berwujud

Benda
Benda yang tidak berwujud

Obyek Hukum
Pasal 504 KUHPerdata Benda tersebut terbagi dalam dua kelompok

Benda yang bergerak


Benda Benda yang tidak bergerak

Obyek Hukum
Selain pembagian tersebut di atas, terdapat pembagian lain, yaitu :

Benda

Benda Materiel Benda Immateriel

3. Hukum Obyektif
Hukum obyektif adalah : Hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenal orang atau golongan tertentu Hukum subyektif adalah : Hukum yang timbul dari hukum obyektif dan berlaku terhadap seorang tertentu atau lebih Hukum subyektif disebut juga hak.

Hukum Obyektif
Hukum obyektif dapat digolongkan antara lain : 1. Berdasarkan sumbernya : a. Sumber hukum dalam pengertian historis b. Sumber hukum dalam pengertian Filosofis c. Sumber hukum dalam pengertian Sosiologis

Hukum Obyektif
3. Berdasarkan kekuatan berlakunya hukum
(sanksi) : a. Hukum Paksa b. Hukum Tambahan 4. Berdasarkan daerah kekuasaannya : a. Hukum nasional b. Hukum internasional c. Hukum asing 5. Berdasarkan pemeliharaannya :

4. Hukum Subyektif
Hukum subyektif adalah hak yang diberikan oleh hukum obyektif (normanorma hukum), yaitu : 1. Hak mutlak, dibedakan menjadi : a. Hak pokok (dasar) manusia b. Hak publik absolut c. Sebagian hak privat 2. Hak relatif, dibedakan menjadi : a. Hak publik relatif b. Hak Keluarga relatif

5. Hubungan Hukum
Hubungan hukum adalah : Hubungan antara dua subyek hukum atau lebih mengenai hak dan kewajiban subyek hukum yang satu berhadapan dengan hak dan kewajiban subyek hukum yang lain. Tiap hubungan hukum mempunyai dua segi yaitu : a. Kekuasaan atau hak b. Kewajiban Adanya hubungan hukum itu diperlukan syarat-syarat antara lain :

6. Akibat Hukum
Akibat hukum adalah akibat sesuatu tindakan hukum. Tindakan hukum adalah tindakan yang dilakukan guna memperoleh sesuatu akibat yang dikehendaki yang diatur oleh hukum. Dengan kata lain akibat hukum ialah merupakan sumber lahirnya hak dan kewajiban bagi subyek-subyek hukum yang bersangkutan.

Akibat Hukum
Akibat hukum itu dapat berupa : 1. Lahir ubahnya atau lenyapnya sesuatu keadaan hukum 2. Lahir ubahnya atau lenyapnya sesuatu hubungan hukum 3. Sanksi apabila melakukan tindakan melawan hukum 4. Akibat hukum yang timbul karena adanya kejadian-kejadian darurat oleh hukum yang bersangkutan telah diakui atau dianggap sebagai akibat hukum, meskipun

7. Peristiwa Hukum
Menurut Van Apeldoorn, peristiwa hukum adalah : suatu peristiwa yang didasarkan hukum menimbulkan atau menghapuskan hak Peristiwa hukum dapat dibagi menjadi dua : 1. Perbuatan Manusia a. Perbuatan hukum 1) perbuatan hukum yang bersegi satu 2) perbuatan hukum yang bersegi banyak

8. Perbuatan Melawan Hukum


Pasal 1365 KUH Perdata berbunyi : Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut. Perbuatan hukum atau Onrechtmatige daad adalah : perbuatan yang : 1. mengganggu hak orang lain 2. bertentangan dengan kewajiban hukum sipembuat atau sipelaku

Ilmu Hukum sebagai Ilmu Kenyataan

1.Sosiologi Hukum 2.Antropologi Hukum 3.Psikologi Hukum 4.Sejarah Hukum 5.Perbandingan Hukum

Ilmu Hukum sebagai Ilmu Kenyataan

Sosiologi Hukum

Suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara empiris dan analitis mempelajari hubungan timbal balik antara hukum sebagai gejala sosial, dengan gejala-gejala sosial lain Suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari pola-pola sengketa dan penyelesaiannya pada masyarakat-masyarakat sederhana, maupun masyarakat yang sedang mengalami proses perkembangan dalam pembangunan

Antropologi Hukum

Ilmu Hukum sebagai Ilmu Kenyataan

Psikologi Hukum Sejarah Hukum

Suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum sebagai perwujudan dari perkembangan jiwa manusia.

Salah satu bidang studi hukum yang mempelajari perkembangan dan asal usul sistem hukum dalam sutu masyarakat tertentu dan membandingkan antara hukum yang berbeda karena dibatasi oleh perbedaan waktu

Ilmu Hukum sebagai Ilmu Kenyataan

Perbandingan Hukum

Suatu metode studi hukum yang mempelajari perbedaan sistem hukum antara negara yang satu dengan yang lainnya.

Sumber-sumber hukum dan penafsiran hukum

metode

1. Sumber-Sumber Hukum Indonesia

Sumber Menunjuk kepada tempat asalsesuatu Sumber Hukum Tempat asalnya hukum 1. Welbron : Sumber asal, sumber dalam arti materiel, materi, isi dari hukum yang menentukan berlaku hukum 2. Kenbron : sumber kenal sumber dalam

Sumber Hukum dapat dibedakan dalam :

Sumber Hukum Indonesi dalam arti formil


Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang Hukum Adat dan Hukum Kebiasaan Yurisprudensi (Putusan Hakim) Traktat (Perjanjian) Doktrin Hukum (Pendapat Para Ahli)

2. Metode Penafsiran Hukum (Interpretasi)

Penafsiran Gramatikal Penafsiran Historis Penafsiran Sistematis

Penafsiran berdasarkan tata bahasa, yang karena itu hanya mengingat bunyi kata-kata dalam kalimat itu sendiri (penjelasan UU menurut susunan kata-katanya Penelitian terhadap sejarah terdiri dari : 1. Sejarah Hukum : penelitian terhadap sejarah terjadinya perkembangan hukum tersebut (lembaga hukum yang diatur dalam UU) 2. Sejarah Undang-Undang : Penelitian terhadap pembentukan UU tersebut. Penfsiran yang didasarkan pada susunan dan hubungannya dengan bunyi-bunyi pasal-pasal lain atau penafsiran yang didasarkan sesuai dengan sistem hukum itu

2. Metode Penafsiran Hukum (Interpretasi)


Penafsiran berdasarkan maksud atau tujuan dibuatnya UU itu dan ini meningkatkan kebutuhan manusia yang selalu berubah menurut masa, sedangkan bunyi UU tetap dan tidak berubah

Penafsiran Teleologis/Sosiologis

Penafsiran Authentic (sahih atau resmi)

Memberikan penafsiran yang pasti bagaimana yang telah ditentukan oleh pembentukan UU itu sendiri.

Penafsiran Eksistensi

Menafsirkan berdasarkan luasnya arti kata dari peraturan itu, sehingga sesuatu peristiwa dapat dimasukkannya.

2. Metode Penafsiran Hukum (Interpretasi)

Penafsiran Analogi Penafsiran Restriktif

Sesungguhnya hal ini sudah tidak termasuk interpretasi, karena analogi sama dengan qiyas, yaitu memberi ibarat kepada kata-kata tersebut sesuai dengan asas hukumnya, sehingga sesuatu peristiwa yang sebenarnya tidak dapat dimasukkan, kemudian dianggap sesuai dengan bunyi peraturan tersebut.

Penafisran dengan membatasi (mempersempit) arti kata-kata dalam peraturan itu Suatu cara menafsirkan UU yang didasarkan pada perlawanan pengertian antara soal yang dihadapi dan soal yang diatur dalam suatu pasal UU.

Penafsiran A Contrario

Sistem hukum dan klasifikasi hukum


1. Sistem Hukum adalah : suatu susunan atau tatanan yang diatur, suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain, tersusun menurut suatu rencana atau pola, hasil dari suatu pemikiran, untuk mencapai sutu tujuan tertentu Bagian-bagian Intersubsistem hukum : 1. Struktur Hukum 2. Substansi Hukum 3. Budaya Hukum

Macam-macam Sistem hukum

Macam-macam Sistem Hukum


Sistem Hukum Kontinental (berkembang di eropa kontinental, yang diutamakan adalah hukum tertulis). Atu disebut juga sistem hukum kodifikasi (Codified Law) Sistem Hukum Anglo Saxon(berkembang di Inggris. Sendi utamanya adalah pada Yurisprudensi). Atu disebut juga sistem sipil (The Civil Law System)

Persoalan-persoalan pokok dalam sistem hukum


1. Unsur sistem hukum : a. Hukum Undang-Undang b. Hukum Kebiasaan c. Hukum Yurisprudensi d. Hukum Traktat e. Hukum Ilmiah 2. Pembidangan Sistem Hukum a. Ius Constitutum b. Ius Constituendum

Persoalan-persoalan pokok dalam sistem hukum


3. Pengertian Dasar dalam sustu sistem hukum : a. Masyarakat Hukum (suatu wadah bagi pergaulan hidup yang teratur yang tujuannya kedamaian) b. Subyek Hukum c. Hak dan Kewajiban d. Peristiwa Hukum e. Hubungan Hukum f. Obyek Hukum

Persoalan-persoalan pokok dalam sistem hukum


4. Sendi-sendi Tata Hukumnya dalam : a. Hukum Tata Negara b. Hukum Administrasi Negara c. Hukum Pidana d. Hukum Pribadi e. Hukum Harta Kekayaan f. Hukum Keluarga g. Hukum Waris

Klasifikasi Hukum

Bentuk Hukumnya
Hukum Yang Tertulis

Isi Hukumnya
Hukum Publik

Hukum yang Tidak Tertulis

Hukum Privat

Kodifikasi Hukum
Hukum yang tercantum dalam undangundang dikumpulkan dan disusun dalam suatu kitab hukum mengenai suatu jenis lapangan hukum, kitab hukum yang demikian disebut Codoficatie. Jadi pengkodifikasian hukum artinya : penyusunan peraturan-peraturan hukum secara sistematis, bulat dan lengkap dalam suatu kitab undang-undang oleh badan pemerintahan yang berwenang.

Filsafat Hukum
Purnadi Purbacaraka Soedjono Dirdjosisworo Lili Rasjidi
Perenungan dan perumusan nilainilai, juga mencakup penyerasian nilai-nilai Ilmu pengetahuan yang mempelajari pertanyaan-pertanyaan mendasar dari hukum Suatu ilmu yang merupakan bagian dari filsafat

Aliran-aliran Filsafat Hukum


Mazhab Sejarah dipelopori oleh Carl Von Savigny Aliran Utility dipelopori oleh Jeremy Bentham
Hukum itu tidak dibuat, akan tetapi tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan masyarakat

Hukum itu harus bermanfaat bagi masyarakat, guna mencapai hidup bahagia

Aliran-aliran Filsafat Hukum


Aliran Pragmatical Legal Realism dipelopori oleh Roscoe Pound Aliran Sosiological Yurisprudence dipelopori oleh Eugen Ehrlich

Law as a tool of social engineering

Hukum dibuat, harus sesuai dengan hukum yang hidup di tengah masyarakat (living law)

Politik Hukum
Otje Salman Soedjono Dirdjosisworo
Kegiatan memilih dn menerapkan nilai-nilai

Disiplin hukum yang mengkhususkan dirinya pada usaha memerankan hukum dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh masyarakat Kebijaksanaan dari negara melalui badanbadan yang berwenang untuk menetapkan peraturan-peraturan yang dikehendaki yang diperkirakan bisa dipergunakan untuk mengekspresikan apa yang terkandung dalam masyarakat dan untuk mencapai apa yang dicita-citakan

Sudarto

TERIMA KASIH

You might also like