Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Literatur
ISTILAH
Pengantar Ilmu Hukum disingkat PIH merupakan terjemahan langsung dari istilah Inleiding tot de rechtswetenschaft yang berarti : Suatu mata kuliah pendahuluan atau pembuka ke arah ilmu pengetahuan hukum dengan kata lain : Suatu mata kuliah dasar yang mengantarkan atau menunjukkan jalan ke arah cabangcabang ilmu hukum.
HUKUM
Van Apeldoorn
Adalah sulit sekali untuk merumuskan sebuah definisi hukum yang lengkap karena luasnya hubungan-hubungan hukum yang diatur oleh hukum itu
Hukum adalah himpunan petunjuk hidup yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan oleh karena pelanggaran petunjuk itu dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah masyarakat itu
Hukum sebagai alat untuk mengendalikan masyarakat ke arah masyarakat yang tertib
HUKUM
Roscoe Pound
Hukum sebagai alat untuk melakukan perubahan dalam masyarakat
Subekti
Hukum tidak saja harus mencari keseimbangan antara pelbagai kepentingan yang bertentangan satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan keadilan, tetapi hukum juga harus mendapatkan keseimbangan labgi antara tuntutan keadilan tersebut dengan tuntutan ketertiban atau kepastian hukum Hukum itu mengabdi kepada tujuan negara yang pada pokoknya ialah mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan kepada rakyat
Mengkualifikasikan mata pelajaran, pendahuluan, pembukaan ke arah ilmu pengetahuan hukum pada tingkat persiapan
1.
Soal dapat ditentukannya hukum dalam hal-hal yang konkret, pihak-pihak yang mencari keadilan ingin mengetahui, apakah yang menjadi hukumnya dalam hal-hal yang khusus, sebelum ia memulai dengan perkara
Keamanan hukum artinya perlindungan bagi para pihak terhadap kesewenangwenangan hakim
Menurut Asmara Hadi : Keadilan Sosial adalah keadilan yang berlaku dalam hubungan antar manusia dalam masyarakat
Hukum berfungsi mengayomi atau melindungi manusia dalam bermasyarakat dan berbangsa serta bernegara, baik jiwa dan badannya maupun hak-hak pribadinya. Fungsi pengayoman meliputi dua fungsi yaitu fungsi perlindungan dan fungsi pendidikan
DISIPLIN HUKUM
DISIPLIN HUKUM
Adalah sistem ajaran mengenai kenyataan atau gejala-gejala yang ada dan hidup di tengah pergaulan. Disiplin hukum merupakan disiplin perspektif yang berusaha menentukan apakah yang seyogyanya, seharusnya dilakukan dalam menghadapi kenyataankenyataan tertentu
Ilmu Hukum
Ilmu Hukum sebagai Ilmu Pengetahuan
Kaidah atau norma bertujuan untuk menciptakan tata tertib dalam masyarakat. Ilmu hukum sebagai ilmu kaidah merupakan ilmu yang menelaah hukum sebagai kaidah atau sistemsistem kaidah dengan dogmatik hukum atau sistematik hukum.
Norma Hukum
Norma Kesusilaan
Norma Kesopanan
Norma Agama
Norma agama berupa peraturan hidup yang berasal dari firman-firman Tuhan yang diterima oleh masyarakat sebagai perintah-perinta, larangan-larangan dan anjuran-anjuran yang harus ditaati/dipatuhi seperti yang tercantum dalam kitab-kitab suci.
NORMA KESUSILAAN
Norma kesusilaan adalah norma yang berasal dari suara hati nurani manusia, berupa bisikan kalbu, suara bathin yang diakui dan diinsyafi oleh setiap manusia sebagai pedoman dan ukuran bagi perilakunya. Sanksi atas pelanggaran norma kesusilaan ini hanya berupa penyesalan diri, karena tidak ada kekuasaan dari luar yang memaksa untuk melaksanakan
NORMA KESOPANAN
Norma kesopanan adalah norma yang berasal dari pergaulan hidup suatu lingkungan kebudayaan masyarakat tertentu. Norma kesopanan ini bentuknya tidak tertulis dan sanksi atas pelanggarannya berupa pengucilan dari lingkungan/masyarakat di mana ia hidup.
NORMA HUKUM
2 Macam Norma Hukum : 1.Norma hukum kebiasaan 2.Norma hukum undang-undang Kedua macam norma hukum itu dapat dibedakan dari : Proses pembentukannya Bentuk normanya Sangsi atas pelanggarannya Masalah kepastian hukumnya
1. Subyek Hukum
Subyek Hukum ialah Pendukung hak dan kewajiban
2. Obyek Hukum
Obyek Hukum ialah segala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum. Obyek hukum dari suatu hubungan hukum disebut hak
N o
1 2 3
Obyek Hukum
Sejumlah uang Pidana (hukuman) Benda
Obyek Hukum
Pasal 503 KUHPerdata Benda dibedakan menjadi 2 (dua)
Benda
Benda yang tidak berwujud
Obyek Hukum
Pasal 504 KUHPerdata Benda tersebut terbagi dalam dua kelompok
Obyek Hukum
Selain pembagian tersebut di atas, terdapat pembagian lain, yaitu :
Benda
3. Hukum Obyektif
Hukum obyektif adalah : Hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenal orang atau golongan tertentu Hukum subyektif adalah : Hukum yang timbul dari hukum obyektif dan berlaku terhadap seorang tertentu atau lebih Hukum subyektif disebut juga hak.
Hukum Obyektif
Hukum obyektif dapat digolongkan antara lain : 1. Berdasarkan sumbernya : a. Sumber hukum dalam pengertian historis b. Sumber hukum dalam pengertian Filosofis c. Sumber hukum dalam pengertian Sosiologis
Hukum Obyektif
3. Berdasarkan kekuatan berlakunya hukum
(sanksi) : a. Hukum Paksa b. Hukum Tambahan 4. Berdasarkan daerah kekuasaannya : a. Hukum nasional b. Hukum internasional c. Hukum asing 5. Berdasarkan pemeliharaannya :
4. Hukum Subyektif
Hukum subyektif adalah hak yang diberikan oleh hukum obyektif (normanorma hukum), yaitu : 1. Hak mutlak, dibedakan menjadi : a. Hak pokok (dasar) manusia b. Hak publik absolut c. Sebagian hak privat 2. Hak relatif, dibedakan menjadi : a. Hak publik relatif b. Hak Keluarga relatif
5. Hubungan Hukum
Hubungan hukum adalah : Hubungan antara dua subyek hukum atau lebih mengenai hak dan kewajiban subyek hukum yang satu berhadapan dengan hak dan kewajiban subyek hukum yang lain. Tiap hubungan hukum mempunyai dua segi yaitu : a. Kekuasaan atau hak b. Kewajiban Adanya hubungan hukum itu diperlukan syarat-syarat antara lain :
6. Akibat Hukum
Akibat hukum adalah akibat sesuatu tindakan hukum. Tindakan hukum adalah tindakan yang dilakukan guna memperoleh sesuatu akibat yang dikehendaki yang diatur oleh hukum. Dengan kata lain akibat hukum ialah merupakan sumber lahirnya hak dan kewajiban bagi subyek-subyek hukum yang bersangkutan.
Akibat Hukum
Akibat hukum itu dapat berupa : 1. Lahir ubahnya atau lenyapnya sesuatu keadaan hukum 2. Lahir ubahnya atau lenyapnya sesuatu hubungan hukum 3. Sanksi apabila melakukan tindakan melawan hukum 4. Akibat hukum yang timbul karena adanya kejadian-kejadian darurat oleh hukum yang bersangkutan telah diakui atau dianggap sebagai akibat hukum, meskipun
7. Peristiwa Hukum
Menurut Van Apeldoorn, peristiwa hukum adalah : suatu peristiwa yang didasarkan hukum menimbulkan atau menghapuskan hak Peristiwa hukum dapat dibagi menjadi dua : 1. Perbuatan Manusia a. Perbuatan hukum 1) perbuatan hukum yang bersegi satu 2) perbuatan hukum yang bersegi banyak
1.Sosiologi Hukum 2.Antropologi Hukum 3.Psikologi Hukum 4.Sejarah Hukum 5.Perbandingan Hukum
Sosiologi Hukum
Suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara empiris dan analitis mempelajari hubungan timbal balik antara hukum sebagai gejala sosial, dengan gejala-gejala sosial lain Suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari pola-pola sengketa dan penyelesaiannya pada masyarakat-masyarakat sederhana, maupun masyarakat yang sedang mengalami proses perkembangan dalam pembangunan
Antropologi Hukum
Suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum sebagai perwujudan dari perkembangan jiwa manusia.
Salah satu bidang studi hukum yang mempelajari perkembangan dan asal usul sistem hukum dalam sutu masyarakat tertentu dan membandingkan antara hukum yang berbeda karena dibatasi oleh perbedaan waktu
Perbandingan Hukum
Suatu metode studi hukum yang mempelajari perbedaan sistem hukum antara negara yang satu dengan yang lainnya.
metode
Sumber Menunjuk kepada tempat asalsesuatu Sumber Hukum Tempat asalnya hukum 1. Welbron : Sumber asal, sumber dalam arti materiel, materi, isi dari hukum yang menentukan berlaku hukum 2. Kenbron : sumber kenal sumber dalam
Penafsiran berdasarkan tata bahasa, yang karena itu hanya mengingat bunyi kata-kata dalam kalimat itu sendiri (penjelasan UU menurut susunan kata-katanya Penelitian terhadap sejarah terdiri dari : 1. Sejarah Hukum : penelitian terhadap sejarah terjadinya perkembangan hukum tersebut (lembaga hukum yang diatur dalam UU) 2. Sejarah Undang-Undang : Penelitian terhadap pembentukan UU tersebut. Penfsiran yang didasarkan pada susunan dan hubungannya dengan bunyi-bunyi pasal-pasal lain atau penafsiran yang didasarkan sesuai dengan sistem hukum itu
Penafsiran Teleologis/Sosiologis
Memberikan penafsiran yang pasti bagaimana yang telah ditentukan oleh pembentukan UU itu sendiri.
Penafsiran Eksistensi
Menafsirkan berdasarkan luasnya arti kata dari peraturan itu, sehingga sesuatu peristiwa dapat dimasukkannya.
Sesungguhnya hal ini sudah tidak termasuk interpretasi, karena analogi sama dengan qiyas, yaitu memberi ibarat kepada kata-kata tersebut sesuai dengan asas hukumnya, sehingga sesuatu peristiwa yang sebenarnya tidak dapat dimasukkan, kemudian dianggap sesuai dengan bunyi peraturan tersebut.
Penafisran dengan membatasi (mempersempit) arti kata-kata dalam peraturan itu Suatu cara menafsirkan UU yang didasarkan pada perlawanan pengertian antara soal yang dihadapi dan soal yang diatur dalam suatu pasal UU.
Penafsiran A Contrario
Klasifikasi Hukum
Bentuk Hukumnya
Hukum Yang Tertulis
Isi Hukumnya
Hukum Publik
Hukum Privat
Kodifikasi Hukum
Hukum yang tercantum dalam undangundang dikumpulkan dan disusun dalam suatu kitab hukum mengenai suatu jenis lapangan hukum, kitab hukum yang demikian disebut Codoficatie. Jadi pengkodifikasian hukum artinya : penyusunan peraturan-peraturan hukum secara sistematis, bulat dan lengkap dalam suatu kitab undang-undang oleh badan pemerintahan yang berwenang.
Filsafat Hukum
Purnadi Purbacaraka Soedjono Dirdjosisworo Lili Rasjidi
Perenungan dan perumusan nilainilai, juga mencakup penyerasian nilai-nilai Ilmu pengetahuan yang mempelajari pertanyaan-pertanyaan mendasar dari hukum Suatu ilmu yang merupakan bagian dari filsafat
Hukum itu harus bermanfaat bagi masyarakat, guna mencapai hidup bahagia
Hukum dibuat, harus sesuai dengan hukum yang hidup di tengah masyarakat (living law)
Politik Hukum
Otje Salman Soedjono Dirdjosisworo
Kegiatan memilih dn menerapkan nilai-nilai
Disiplin hukum yang mengkhususkan dirinya pada usaha memerankan hukum dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh masyarakat Kebijaksanaan dari negara melalui badanbadan yang berwenang untuk menetapkan peraturan-peraturan yang dikehendaki yang diperkirakan bisa dipergunakan untuk mengekspresikan apa yang terkandung dalam masyarakat dan untuk mencapai apa yang dicita-citakan
Sudarto
TERIMA KASIH