You are on page 1of 59

BAB XVII RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN PASAR REBO Bagian Kesatu Umum PasaL 460

e.

Tersusunnya

arahan

pelaksanaan

pemanfaatan

ruang

dan

merupakan

dasar

dalam

mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan. Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 462

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo meliputi:

a.
Pasar Rebo;

Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan

(1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Pasar Rebo, (2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Pasar Rebo,
a. Perumahan Penggunaan perumahan legih diarahkan kepada resettlement daerah-daerah hunian yang akan tergusur akibat pengembangan kegiatan lain, seperti perluasan dan lain sebagainya. Sedangkan pembangunan perumahan untuk masa mendatang dibatasi. b. Program perbaikan lingkungan perlu dilanjutkan. Sektor Perdagangan dan Jasa Pengembangan sentra-sentra tetap diutamakan Pengembangan ribbon dibatasi dan ditolerir hanya pada kelas jalan tertentu, yaitu kolektor keatas Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah. Sektor Transportasi Beberapa ruas jalan tertentu perlu ditingkatkan kapasitasnya melalui program pelebaran jalan. Pengembangan jaringan jalan baru lebih diutamakan pada bagian utara dan selatan BWK Sektor Fasilitas Umum e. f. Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum harus dilakukan sedini mungkin. Mendorong pihak swasta untuk berperan serta dalam pembangunan fasilitas umum. Optimasi pada lokasi fasilitas umum yang telah ada dengan penambahan lokal. Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar Sektor Air Minum Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui pengembangan jaringan Penggunaan air yang melampaui batas harus dicegah. Sektor Sanitasi dan Sampah Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan yang dihuni oleh penduduk yang berpenghasilan rendah. Sistem perencanaan yang dipakai yaitu perencanaan yang diintegrasikan terhadap sistem sewerage. induk baru dan jaringan distribusi serta hidran umum.

b. c. d. e. f.
Pasar Rebo.

Rencana Struktur Ruang Kecamatan Pasar Rebo; Rencana Pola Ruang Kecamatan Pasar Rebo; Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Pasar Rebo; Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo; dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan

Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 461 d. Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Pasar Rebo, maka tujuan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo adalah: a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. b. c. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian antar sektor. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : a. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin b. Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam c. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna, berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia d. Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan e. Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan d. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat. c.

dan harus terjamin kelancaran lalu lintas dan penyediaan fasilitas parkir yang memadai.

Kecamatan Pasar Rebo.

kecamatan.

g. h. i.

Meningkatkan kondisi MCK yang ada serta pengadaan baru sesuai kebutuhan lingkungan Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sesuai kebutuhan Sektor Banjir dan Drainase Melaksanakan normalisasi kali dan penambahan saluran mikro dan meningkatkan sistem makro Melaksanakan kegiatan vegetasi secara serentak. Sektor Utilitas Umum. Penambahan gardu-gardu listrik dan penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik serta Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis. Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam perencanaan dan

c.

Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai, pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan Perumahan kumuh.

perumahan padat.

d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangan
dan jasa . e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk. Bagian Ketiga Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 464

drainase yang ada.

lampu-lampu penerangan jalan.

pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas. Sektor Ruang Terbuka Hijau Melaksanakan dan mencadangkan serta mengamankan ruang terbuka hijau sepanjang kali dan memanfaatkannya untuk taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat. Mengadakan penghijauan maksimum pada pekarangan-pekarangan individu melalui program Mengadakan penghijauan maksimum pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan kolektor. penyuluhan pembinaan.

Jumlah penduduk di Kecamatan Pasar Rebo sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 223.371 Jiwa. Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Umum Pasal 465

(3) Kebijakan Kawasan Strategis Kecamatan Pasar Rebo


a. Penetapan Kawasan Strategis Kecamatan kebon Jeruk berdasarkan nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki : Potensi ekonomi cepat tumbuh; Sektor unggulan yang dapat menggerakan sektor ekonomi; Potensi ekspor; Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi. Ditetapkan sebagai Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang

(1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan ke dalam struktur ruang wilayah Kecamatan Pasar
Rebo, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : a. b. c. a. sistem pusat kegiatan primer; sistem pusat sekunder; dan sistem pusat kegiatan tersier prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana telekomunikasi.

b.

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kecamatan Pasar Rebo.

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

(4) Kebijakan Pengendalian Lingkungan Kecamatan Pasar Rebo; a. b.


Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan Pasal 463

b. c. d.
e.

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

f.
g.

Strategi penataan ruang Kecamatan Pasar Rebo, adalah: a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang. b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya.

Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 466

b. Pengawasan dan pengendalian terhadap pemakaian air tanah/sumur c. Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau d. Pencegahan air limbah ke dalam tanah dan pencemaran sumber - sumber air

(1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kota Administrasi Jakarta Timur diwujudkan dalam bentuk
Sistem Pusat Kegiatan Tersier; Prasarana Pengendalian Drainase Pasal 470 Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Pasar Rebo, meliputi : a. Pembangunan tangkapan air di kawasan Pasar Rebo b. Peningkatan kapasitas kali ciliwung

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Pasar Rebo sebagaimana dimaksud
pada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada lokasi Pertokoan Plaza PP, Ruko Mutiara Plaza, dan Pasar Cijantung;

(3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier di wilayah Kecamatan Pasar Rebo sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 3.1 Peraturan Daerah ini. Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 467

c. Penataan bantaran sungai melalui penertiban bangunan ilegal.


d. Normalisasi sungai dan saluran air dengan peningkatan kualitas aliran sungai Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Pasar Rebo

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, telekomunikasi. Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 468 prasarana energi listrik, dan prasarana

Pasal 471 Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Pasar Rebo, meliputi:

a.

Pengembangan sistem pembuangan air limbah secara sistem on-site b. Pengolahan air limbah yang direncanakan di Kelurahan Gedong. Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Pasar Rebo

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Pasar Rebo, meliputi jaringan jalan arteri,
kolektor, dan lokal;

Pasal 472 Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Pasar Rebo, meliputi:

(2) Rencana pembangunan dan peningkatan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi
pelebaran Jalan Raya Bogor;

a. b.
kelurahan;

Pengembangan penggunaan teknologi pengolahan sampah dengan

(3) Rencana peningkatan jalan kolektor Kecamatan Pasar Rebo sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi pelebaran Jalan Gedong. (4) Rencana peningkatan jalan lokal Kecamatan Pasar Rebo sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pelebaran Jalan Ksatria Ahmad Yani/ RA Fadilah, Jalan Radar, Jalan Puskesmas, jalan Pertengahan, Jalan Kalisari, Jalan Condet Raya, Jalan Kampung Tengah Raya, Jalan Lapan, Jalan TB Simatupang, Jalan Kesehatan, Jalan Raya Gongseng. Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 469

menggunakan incinerator yang ditempatkan pada kawasan-kawasan tertentu; Pembangunan lokasi penampungan sampah (LPS) sementara pada setiap

c.

Program

pemilahan

sampah

sebelum

dibuang

ke

LPS

(Lokasi

pembuangan sampah) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam incinerator;

d. e. f. g.

Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3)

dengan penggunaan teknologi tepat guna; Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan

penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling); Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Pasar Rebo meliputi : a. Perluasan jaringan pelayanan air bersih melalui peningkatan kegiatan pendistribusiian dan penyediaan hidran umum di lokasi yang belum terlayani air bersih, terutama pada kawasan Perumahan yang padat penduduknya Peningkatan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat

masuk ke lingkungan padat penduduk; Pencegahan dan penindakan tegas pembuangan sampah ke sungai dan

saluran, serta mencegah tumbuhnya perumahan liar dan bedeng di sepanjang tepi sungai.

Prasarana Energi Listrik Pasal 473 Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Pasar Rebo, meliputi: a. Memperbaiki jaringan listrik yang ada b. Meningkatkan daya transmisi yang sudah ada c. Mencegah kebocoran atau kebakaran listrik dengan mendistribusikan kabel-kabel PLN dengan kabel isolasi d. Menempatkan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan sektor lain, serta mempertimbangkan segi estetika lingkungan e. Menempatkan jaringan listrik sesuai dengan jaringan jalan dan untuk keamanan pembangunan jalan baru sebaiknya ditempatkan di bawah tanah f. Menambah jaringan listrik hingga dapat melayani wilayah yang pada kondisi eksisting 2008 belum terlayani listrik Prasarana Telekomunikasi Pasal 474 Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Pasar Rebo, meliputi: a. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi yang memadai b. Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial.

a. b. c. d.

Ruang terbuka hijau lainnya; Kawasan perkantoran; Kawasan perdagangan; Kawasan Permukiman.

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Pasar Rebo sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum
dalam Lampiran Gambar 3.2 Peraturan Daerah ini. Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung) Kawasan Resapan Air Pasal 476 (1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai peneduh dan membantu peresapan air; (2) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau. Kawasan sempadan sungai dan kanal Pasal 477 (1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan kanal; (2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik; (3) Peningkatan kapasitas sungai, kanal, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan;

(4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas
aliran sungai dan kanal. Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya)

c. Menciptakan jaringan telekomunikasi yang aman dan menjaga struktur lingkungan kota di Kecamatan
Pasar Rebo. Bagian Kelima Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo

Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Umum Pasal 475

Pasal 478 Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi:

(1) Rencana pola ruang Kecamatan Pasar Rebo, terdiri atas: a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya.
(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi : a. b. Kawasan resapan air; Kawasan sempadan sungai dan kanal;

(1) Pengembangan ruang terbuka hijau di Kecamatan Pasar Rebo diarahkan berupa jalur hijau tepi sungai,
jalur hijau tepi jalan, pemakaman umum, lahan milik pemerintah dan sekitar taman lingkungan perumahan; (2) Pengembangan ruang terbuka hijau yang dimaksud pada ayat (1) diarahkan pada kawasan penyempurna hijau umum di tepi Kali Baru, Kali Gongseng, Kali Ciliwung, serta penyempurna hijau makam.

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

Kawasan Perdagangan Pasal 479

(2) Penambahan 1 (satu) buah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo dan 1 (satu) buah Puskesmas Kelurahan; (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan. Fasilitas Peribadatan Pasal 484 (1) Pengembangan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Fasilitas Olahraga Pasal 485 Pembangunan sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa kolam renang dan gedung olah raga. Bagian Kedelapan Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 486

Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi :

a. b.

Pengembangan kawasan perdagangan yang berlokasi di sepanjang Jl. Condet Raya, Jl. Tengah

Raya, Jl. Gongseng, serta Jl. Raya Bogor. Pembatasan kegiatan perdagangan.

Kawasan Permukiman Pasal 480

Penataan kawasan perumahan horisontal dan vertikal, meliputi : Pengembangan kawasan perumahan wisma kecil, sedang dan besar di hampir seluruh kelurahan yang terdapat di Kecamatan Pasar Rebo. Pengembangan perumahan wisma taman di Kelurahan Cijantung, Kalisari, dan Pekayon. Perencanaan pembangunan rumah susun di Kelurahan Pekayon. Bagian Keenam Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Pasal 481 Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Pasar Rebo yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah raga dan fasilitas pengendalian bencana. Fasilitas Pendidikan Pasal 482 (1) Fasilitas pendidikan yang ada saat ini sudah mampu mengakomodasi kebutuhan pendidikan masyarakat, terutama untuk fasilitas pendidikan SLTP dan SLTA serta perguruan tinggi. (2) Penambahan fasilitas pendidikan tingkat TK dan SD sejumlah141 unit dan 18 unit yang akan disebar berdasarkan kebutuhan tiap-tiap kelurahan di Kecamatan Pasar Rebo. Fasilitas Kesehatan Pasal 483 (1) Fasilitas kesehatan Rumah Sakit, Apotik, dan Rumah Bersalin sudah mampu mengakomodasi kebutuhan di Kecamatan Pasar Rebo;

Berdasarkan pola ruang yang telah direncanakan, maka intensitas pemenfaatan ruang yang direncanakan antara lain: a. Pembagian Kecamatan Pasar Rebo menjadi dua wilayah bagian yaitu utara dan selatan; b. Wilayah perencanaan sebagai kawasan wisma memiliki KDB 20% dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai; c. Wilayah perencanaan sebagai wisma susun taman memiliki KDB 20% dengan ketinggian bangunan 15 lantai.

BAB XVIII RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN CIRACAS Bagian Kesatu Umum Pasal 487 Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas meliputi: a. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas; b. Rencana Struktur Ruang Kecamatan Ciracas; c. Rencana Pola Ruang Kecamatan Ciracas; d. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas; dan e. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas

Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas

Pembatasan sistem ribbon, kecuali yang mengalami peningkatan fungsi dan kualitas dengan memperhatikan kelancaran arus lalu lintas dan penyediaan tempat parkir Pengembangan sentra sentra lokal dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas Program perbaikan lingkungan dan peremajaan lingkungan pada wilayah yang cukup padat. Sektor Industri Kegiatan industri dibatasi pada kegiatan industri skala kecil (home industry); Sektor Transportasi Pengembangan jaringan jalan kolektor pada setiap kelurahan dengan memperhatikan kualitas dan kapasitas Sektor Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Pengembangan dan peningkatan fasilitas umum, baik kuantitas maupun kualitas Pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial secara vertikal. Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir Normalisasi sungai dan saluran drainase Pembangunan dan peremajaan drainase ke dalam sistem pengendalian banjir Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih Peningkatan kualitas jaringan pipa pipa induk dan distribusi air bersih Pembatasan penggunaan air tanah Penambahan hydrant umum Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan

Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 488 Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Ciracas, maka tujuan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas adalah: a. b. c. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang d. c.

keserasian antar sektor. ada, serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagianbagian tertentu di wilayah Kecamatan Ciracas. d. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Ciracas yang sejahtera lahir dan batin Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan secara berdaya-guna, berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia e. f. Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam

e.
f.

(3) Kebijakan Pengendalian Lingkungan Kecamatan Ciracas ; a. b.

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Pasal 490 Strategi penataan ruang Kecamatan Ciracas, adalah:

mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 489 c. (1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Ciracas, (2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Ciracas, a. b. Sektor Perumahan Penerapan penggunaan campuran dalam rangka mengintesifkan penggunaan lahan dan bangunan, baik secara vertikal maupun horisontal Program perbaikan lingkungan dan permajaan lingkungan pada kawasan kumuh Pembangunan rumah susun sederhana untuk memenuhi kebutuhan perumahan Sektor Perdagangan dan Jasa

a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang. b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai.

d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangan
dan jasa . e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

Bagian Ketiga Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 491

(4) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier dan Sub Tersier di wilayah Kecamatan Ciracas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 3.3 Peraturan Daerah ini. Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Ciracas

Jumlah penduduk di Kecamatan Ciracas sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 230.393 Jiwa. Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas Umum Pasal 492 (1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Ciracas, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : a. sistem pusat kegiatan primer; b. sistem pusat sekunder c. sistem pusat kegiatan tersier; dan d. sistem pusat kegiatan sub tersier (3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi : a. prasarana transportasi, b. prasarana sumber daya air bersih, c. prasarana pengendalian drainase, d. prasarana sanitasi limbah, e. prasarana persampahan, f. prasarana energi listrik, dan g. prasarana telekomunikasi. Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 493 (1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Ciracas diwujudkan dalam bentuk Sistem Pusat Kegiatan Tersier dan Sub Tersier; (2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Ciracas sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada lokasi Lapangan Olah Raga Ciracas; (3) Rencana Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sub Tersier Kecamatan Ciracas sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf d, terdapat pada lokasi Pasar Ciracas, Pasar Cibubur, dan Komplek Ruko Cibubur; c.

Pasal 494

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, telekomunikasi. Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 495 prasarana energi listrik, dan prasarana

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Ciracas, meliputi jaringan jalan arteri dan
kolektor;

(2) Rencana peningkatan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi perbaikan ruas jalan
yang rusak, pelebaran Jl. Raya Bogor, Jl. Raya Centex, Jl. Raya Ciracas, Jl. Raya PKP, dan Jl. Lapangan Tembak.

(3) Rencana peningkatan jalan kolektor Kecamatan Ciracas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
perbaikan ruas jalan yang rusak, pelebaran Jl. Tanah Merdeka, Jl. Raya Poncol, Jl. Raya Penganten Ali, Jl. Kelapa Dua Wetan, dan Jl. Taruna Jaya. Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 496

Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Ciracas meliputi : a. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk; b. Pembatasan pengambilan air tanah dangkal di kawasan permukiman secara bertahap; Pelarangan pengambilan air tanah dalam terutama di zona kritis air tanah;

d. Pengidentifikasian dan pembangunan potensi air bersih dari sumur-sumur artesis;


e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas sungai. Prasarana Pengendalian Drainase Pasal 497 Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Ciracas, meliputi : a. Pengerukan dan pelebaran saluran air yang dilakukan secara rutin sebagai upaya pemecahan permasalahan banjir dan genangan di wilayah Kecamatan Ciracas; b. Pembuatan saluran baru pada setiap pembuatan jalan baru baik kolektor maupun lingkungan;

c.

Peningkatan/penataan saluran tersier pada kawasan permukiman padat; dan Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 498 Bagian Kelima Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas

d. Pembukaan perkerasan yang menutupi jaringan drainase yang ada.

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Ciracas, meliputi penerapan pengelolaan limbah secara komunal pada kawasan perumahan baru dan kawasan perumahan susun Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 499 Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Ciracas, meliputi: (1) Rencana pola ruang Kecamatan Ciracas, terdiri atas: a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya. (2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi : a. b. Pengadaan lokasi penampungan sementara pada setiap kelurahan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, dengan a. b. c. Prasarana Energi Listrik Pasal 500 Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Ciracas, meliputi: a. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada b. Peningkatan daya transmisi yang sudah ada c. Penindakan pencurian listrik Kawasan Resapan Air Pasal 503 (1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai peneduh dan membantu peresapan air; (2) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau. Prasarana Telekomunikasi Pasal 501 Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatn Ciracas, meliputi: a. b. c. Perencanaan jaringan telepon yang diselaraskan dengan jaringan jalan Penyebaran telepon umum yang diselaraskan dengan lokasi fasilitas umum Penggunaan kabel bawah tanah sehingga tidak ada pemakaian ruang Kawasan sempadan sungai dan danau Pasal 504 d. Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan mempertimbangkan estetika lingkungan Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung) d. Kawasan resapan air; Kawasan sempadan sungai dan kanal; Ruang terbuka hijau lainnya; Kawasan perkantoran; Kawasan perdagangan; Kawasan Permukiman. tercantum Umum Pasal 502

a.
belum sepenuhnya terlayani b.

Pengembangan penggunaan teknologi pengolahan sampah di antaranya

penggunaan incinerator yang ditempatkan pada kawasan perumahan padat di sisi bantaran sungai yang

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

c.

penerapan konsep 3R (reused, reduced, dan recycling)

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Ciracas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dalam Lampiran Gambar 3.4 Peraturan Daerah ini.

e. Pengembangan jaringan listrik mengikuti jaringan jalan


f. Penambahan jaringan listrik pada wilayah yang belum terlayani listrik g. Pemenuhan kebutuhan listrik pada kawasan rumah susun.

(1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan danau;
(2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik;

(3) Peningkatan kapasitas sungai, danau, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan; (4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas
aliran sungai.

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya) Wilayah Kecamatan Ciracas Kawasan Ruang Terbuka Hijau Pasal 505

c. d. e.

Perbaikan lingkungan sehingga tidak terdapat lagi perumahan yang Perbaikan kawasan permukiman kumuh Perelokasian permukiman yang berlokasi di kawasan konservasi. Bagian Keenam

memiliki jalan yang tidak jelas polanya dan sempit

Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi: a. % luas Kecamatan Ciracas. b. Pengembangan ruang tebuka hijau dalam bentuk penyempurna hijau Penetapan ruang terbuka hijau sebesar 253,43 hektar atau sebesar 16,01

Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Pasal 509 Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Ciracas yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah raga dan fasilitas pengendalian bencana. Fasilitas Pendidikan

umum tepi Sungai Cipinang, tepi Danau Kelapa Dua Wetan dan Danau Asli Cibubur, tepi Jalan Tol Jagorawi, tepi SUTT, dan penyempurna hijau makam yang tersebar di Kecamatan Ciracas c. Peruntukan lahan pada kawasan terbuka hijau publik tidak dapat diubah; Kawasan Perkantoran Pasal 506

Pasal 510

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan diperlukan
Pengembangan kawasan perkantoran di Kecamatan Ciracas diarahkan pada sepanjang Jl. Raya Bogor Kelurahan Rambutan Kawasan Perdagangan Pasal 507 Fasilitas Kesehatan Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi : a. Pengembangan kawasan perdagangan dengan skala pelayanan tingkat kecamatan Pengembangan kawasan perdagangan dengan pola ribbon di sepanjang Jl. Raya Bogor Penyediaan tempat parkir dan fasilitas pejalan kaki pada kawasan perdagangan Penertiban kawasan perdagangan informal Pemusatan kawasan perdagangan yang berada di lingkungan permukiman pada beberapa lokasi Fasilitas Peribadatan Pasal 512 Pengembangan fasilitas peribadatan meliputu peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Kawasan Permukiman Pasal 508 Penataan kawasan perumahan di Kecamatan Ciracas, meliputi : a. lahan Kecamatan Ciracas b. Pembangunan permukiman baru dengan intensitas dan kepadatan rendah Luas kawasan permukiman sebesar 730,99 hektar atau 45,46 % luas (1) Penambahan jumlah sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, taman dan lapangan serba guna; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana olah raga Fasilitas Olahraga Pasal 513 (1) Penambahan fasilitas kesehatan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; Pasal 511 penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan;

(2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Ciracas diarahkan untuk tingkat pendidikan dasar (TK dan
SD); (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan.

b.
c. d.

Kelurahan Susukan dan Kelurahan Ciracas

(2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah balai pengobatan; dan
(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.

e.

seperti di Jl. Lapangan Tembak yaitu untuk melayani masyarakat di Kelurahan Cibubur dan Kelapa Dua Wetan, serta di Jl. Ciracas Raya

Fasilitas Pengendali Bencana Pasal 514

f. Cipayung

Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan

(1) Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan;


(2) Peningkatan kapasitas danau dan sungai; (3) Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru pada lokasi-lokasi yang belum memiliki saluran air; (4) Pendistribusian sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan; (5) Perbaikan lingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga mempermudah evakuasi ketika terjadi kebakaran.

Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 517 Tujuan rencana rinci tata ruang Kecamatan Cipayung adalah sebagai berikut :

Bagian Ketujuh Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 515

a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian antar sektor. c. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : f. g. h. i. j. Perwujudan kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin Perwujudan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam Pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna, berhasil-guna Perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap Keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan

Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Ciracas, meliputi : a. KDB 40 % dengan ketinggian bangunan maksimal 6 lantai untuk kawasan perdagangan b. KDB 20 % dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai untuk kawasan perdagangan/perkantoran taman c. KDB 50 % dengan ketinggian bangunan 15 lantai untuk kawasan perumahan susun dan tinggi d. KDB 60% dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai untuk kawasan perumahan kepadatan sedang

dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia lingkungan d. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat. e. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan. Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 518

BAB XIX RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN CIPAYUNG Bagian Kesatu Umum Pasal 516 Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung meliputi: a. Cipayung; b. c. d. e. Rencana Struktur Ruang Kecamatan Cipayung; Rencana Pola Ruang Kecamatan Cipayung; Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Cipayung Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung; dan Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan

(1) Kebijakan umum Kecamatan Cipayung mencakup perbaikan sarana dan prasarana serta peremajaan
daerah yang tidak teratur dengan potensi lahan yang tinggi.

(2) Kebijakan pengelolaan kawasan sempadan sungai diarahkan dalam rangka persiapan reorientasi
terhadap ketigabelas sungai yang melalui DKI Jakarta dalam program pengembangan kawasan sungai dan Program Kali Bersih. (3) Kebijakan sektoral Kecamatan Cipayung meliputi: a. Perumahan Resettlement daerah-daerah hunian yang akan tergusur akibat pengembangan kegiatan lain. Pembatasan pembangunan perumahan untuk masa yang akan datang. Program perbaikan lingkungan perlu yang berkelanjutan.

b.

Sektor Perdagangan dan Jasa Pengembangan sentra-sentra perdagangan dan jasa. Pengembangan ribbon hanya diperbolehkan sepanjang kelas jalan kolektor dan arteri, serta harus didukung fasilitas parkir yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas. Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah. Sektor Transportasi Pengembangan jaringan jalan baru diutamakan pada bagian utara dan selatan BWK Kecamatan Sektor Fasilitas Umum Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum. Partisipasi swasta dalam pembangunan fasilitas umum. Optimasi pada lokasi fasilitas umum yang telah ada dengan penambahan lokal. Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar kecamatan. Sektor Air Minum Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui pengembangan jaringan induk baru dan jaringan distribusi serta hidran umum. Sektor Sanitasi dan Sampah Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan yang dihuni oleh penduduk yang berpenghasilan rendah. Sistem perencanaan yang dipakai yaitu perencanaan yang diintegrasikan terhadap sistem sewerage. Cipayung.

(4) Kebijakan Kawasan Strategis Kecamatan Cipayung a. Penetapan Kawasan Strategis Kecamatan Cipayung berdasarkan nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki : b. Potensi ekonomi cepat tumbuh; Sektor unggulan yang dapat menggerakan sektor ekonomi; Potensi ekspor; Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi. Ditetapkan sebagai Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang


c.

d. e. f.

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kecamatan Cipayung. (5) Kebijakan Pengendalian Lingkungan Kecamatan Cipayung; a. b. Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Pasal 519

Strategi penataan ruang Kecamatan Cipayung sebagai berikut:

a. Peningkatan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang. b. Perbaikan dan perencanaan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah
susun beserta fasilitas-fasilitasnya.

g. h. i.

Peningkatan kondisi MCK yang ada serta pengadaan baru sesuai kebutuhan lingkungan perumahan padat. Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sesuai kebutuhan Sektor Banjir dan Drainase Pelaksanaan normalisasi kali dan penambahan saluran mikro dan meningkatkan sistem makro drainase yang ada. Pelaksanaan kegiatan vegetasi secara serentak. Sektor Utilitas Umum. Penambahan gardu-gardu listrik dan penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik serta lampulampu penerangan jalan. Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis. Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam perencanaan dan pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas. Sektor Ruang Terbuka Hijau Pelaksanaan dan pencadangan serta pengamanan ruang terbuka hijau sepanjang kali dan memanfaatkannya untuk taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat. Penghijauan pada pekarangan-pekarangan individu melalui program penyuluhan pembinaan. Penghijauan pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan kolektor.

c. Perlindungan terhadap RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran
sungai, pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan perumahan kumuh.

d. Perwujudan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangan
dan jasa.

e. Perwujudan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna
menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk. Bagian Ketiga Persebaran Penduduk Kecamatan Cipayung Pasal 520

Penduduk Kecamatan Cipayung sebanyak 175.235 jiwa tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Cipayung yaitu utara, tengah dan selatan. Wilayah utara dan tengah Kecamatan Cipayung diarahkan dapat menampung penduduk dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan wilayah selatan. Sementara wilayah selatan Kecamatan Cipayung diarahkan untuk menampung penduduk dengan kepadatan rendah. Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung

Umum Pasal 521 (1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Cipayung, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : a. sistem pusat kegiatan primer; b. sistem pusat sekunder; dan c. sistem pusat kegiatan tersier a. b. c. d. e. f. g. prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana telekomunikasi. Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 522 (1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kota Administrasi Jakarta Timur diwujudkan dalam bentuk Sistem Pusat Kegiatan Tersier; (2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Cipayung sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada lokasi wisata Taman Mini Indonesia Indah, Gedung Olag raga Cipayung, Rumah Bersalin Harapan Bunda, Pasar tradisional Munjul, dan Kantor Camat Cipayung. (3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier di wilayah Kecamatan Cipayung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 3.5 Peraturan Daerah ini. Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 523

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Kebon Jeruk, meliputi jaringan jalan arteri dan kolektor; (2) Rencana pengembangan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) berupa rencana pelebaran jalan arteri Kecamatan Cipayung pada Jalan Raya Pondok Gede, Jalan Lubang Buaya, Jalan Monumen Pancasila Sakti, Jalan Raya Setu-Cipayung, Jalan Raya Cilangkap, Jalan Raya Cipayung, Jalan Raya Munjul, Jalan malaka, dan jalan Bambu Apus. (3) Rencana peningkatan jalan kolektor Kecamatan Cipayung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pelebaran Jalan Ceger Raya, Jalan Raya Pondok Rangon, Jalan TMII Pintu 2, Jalan Raya Hankam. Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 525

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Cipayung mencakup : a. Pengembangan miniplant beserta jaringannya b. Pengawasan dan pengendalian terhadap pemakaian air tanah/sumur c. Pengembangan jaringan air bersih dan penambahan hidran umum yang ditempatkan di titik tertentu. Prasarana Pengendalian Drainase Pasal 526 Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Cipayung, meliputi : a. Pembangunan tangkapan air di kawasan Cilangkap b. Peningkatan kapasitas kali sunter yang seringkali menyebabkan banjir

c. Penataan bantaran sungai melalui penertiban bangunan ilegal.


d. Normalisasi sungai dan saluran air Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 527

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Cipayung direncanakan melalui pengembangan sistem pembuangan air limbah secara sistem on-site. Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 528 Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Cipayung, meliputi:

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, telekomunikasi. Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 524 prasarana energi listrik, dan prasarana

a.

Pengembangan penggunaan teknologi pengolahan sampah dengan

menggunakan incinerator yang ditempatkan pada kawasan-kawasan tertentu;

b. kelurahan; c.

Pembangunan lokasi penampungan sampah (LPS) sementara pada setiap Program pemilahan sampah sebelum dibuang ke LPS (Lokasi

Bagian Kelima Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung Umum Pasal 531 (1) Rencana pola ruang Kecamatan Cipayung, terdiri atas: a. b. a. b. a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya. Kawasan resapan air; Kawasan sempadan sungai dan kanal; Ruang terbuka hijau lainnya; Kawasan perkantoran; Kawasan perdagangan; Kawasan Permukiman. tercantum

pembuangan sampah) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam incinerator; d. e. f. g. Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan Peningkatan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat Pencegahan dan penindakan tegas pembuangan sampah ke sungai dan dengan penggunaan teknologi tepat guna; penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling); masuk ke lingkungan padat penduduk; saluran, serta mencegah tumbuhnya perumahan liar dan bedeng di sepanjang tepi sungai. Prasarana Energi Listrik Pasal 529 Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Cipayung, meliputi: a. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada; b. Peningkatan daya transmisi yang sudah ada;

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi: b. c. d.

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Cipayung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam Lampiran Gambar 3.6 Peraturan Daerah ini. Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung) Kawasan Resapan Air Pasal 532

c. Pencegahan kebocoran atau kebakaran listrik dengan mendistribusikan kabel-kabel PLN dengan kabel
isolasi d. Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan sektor lain, serta mempertimbangkan segi estetika lingkungan e. Penempatan jaringan listrik sesuai dengan jaringan jalan dan untuk keamanan pembangunan jalan baru sebaiknya ditempatkan di bawah tanah f. Penambahan jaringan listrik hingga dapat melayani wilayah yang pada kondisi eksisting 2008 belum terlayani listrik Prasarana Telekomunikasi Pasal 530 Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Cipayung, meliputi: a. b. c. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan Pengembangan jaringan telekomunikasi yang aman dan menyesuaikan dan menjaga struktur

(1) Perlindungan terhadap fungsi karya umum taman yang sekaligus berfungsi sebagai ruang terbuka hijau yang luas. (2) Kawasan yang dimaksud dalam ayat (1) adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Monumen Lubang Buaya, Bumi Perkemahan Pramuka (Buperta) Cibubur. Kawasan sempadan sungai dan kanal Pasal 533 (1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan kanal; (2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik; (3) Peningkatan kapasitas sungai, kanal, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan; (4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas aliran sungai dan kanal.

yang memadai; untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial; lingkungan kota di Kecamatan Cipayung

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya) Wilayah Kecamatan Cipayung Kawasan Ruang Terbuka Hijau Pasal 534 Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi pengembangan kawasan penyempurna hijau umum tepi Kali Sunter, Kali Cilangkap, sekitar kawasan militer Mabes Hankam, serta penyempurna hijau makam TPU Pondok Ranggon. Kawasan Perdagangan Pasal 535

Bagian Ketujuh Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Pasal 538

Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Cipayung yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah raga dan fasilitas pengendalian bencana. Fasilitas Pendidikan Pasal 539 (1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan diperlukan penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan; (2) Penambahan 105 bangunan TK dan 3 bangunan SD disebar di kelurahan-kelurahan yang kekurangan. (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan. Fasilitas Kesehatan Pasal 540

(1) Kawasan perdagangan di Kecamatan Cipayung dengan tingkat pelayanan kecamatan akan dikembangkan
pada lokasi Jalan Lubang Buaya, Jalan Cipayung Raya, dan Jalan Munjul. (2) Pengembangan kawasan-kawasan yang disebutkan dalam ayat(1) perlu dibatasi pertumbuhannya pada masa yang akan datang dan didukung oleh fasilitas parkir dan pejalan kaki. Kawasan Permukiman Pasal 536

(1) Fasilitas kesehatan yang terdapat di Kecamatan Cipayung saat ini telah cukup melayani masyarakat (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.

Penataan kawasan perumahan horisontal dan vertikal, meliputi : a. Pembangunan perumahan baru dengan intensitas kepadatan rendah b. Penataan perumahan lama melalui perbaikan lingkungan. c. Kelurahan Lubang Buaya, Kelurahan Bambu Apus, Kelurahan Ceger, serta sebagian Kelurahan Setu dan Cilangkap merupakan wisma sedang, besar, dan wisma susun taman. d. Kelurahan Munjul dan Kelurahan Pondok Ranggon direncanakan untuk menjadi wisma taman. Bagian Keenam Penetapan Pengembangan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 537 Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, taman dan lapangan serba (1) Pengembangan kawasan strategis di tingkat Kecamatan Cipayung diarahkan pada bagian wilayah kecamatan yang memiliki peranan dan fungsi strategis bagi pengembangan kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan kota; (2) Pengembangan kawasan strategis kota administrasi Jakarta Timur sebagaimana dimaksud ayat (1) diarahkan pada kawasan Cibubur untuk membentuk kawasan responsif dengan kawasan yang terdapat disekitarnya, serta pembentukan sense of place pada kawasan Cibubur agar dapat menjadi kawasan yang memenuhi kebutuhan ekologis serta sosial baik itu untuk dalam atau sekitar kawasan; guna. (1) Pengembangan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Fasilitas Olahraga Pasal 542 Fasilitas Peribadatan Pasal 541

Bagian Kedelapan Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 543 Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Makasar (1) Wilayah utara dan tengah Kecamatan Cipayung direncanakan sebagai kawasan wisma memiliki KDB 60% dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai, sementara untuk wisma susun taman direncanakan KDB 20% dengan ketinggian bangunan 15 lantai. (2) Wilayah selatan Kecamatan Cipayung diarahkan sebagai wisma taman, direncanakan memiliiki KDB 20% dengan ketinggian bangunan maksimal 1 lantai. Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Makasar, maka tujuan pengembangan Tata Ruang Bagian Kesembilan Arahan Pemanfaatan Ruang Kecamatan Cipayung Pasal (1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Cipayung dilaksanakan berdasarkan arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi : a. b. c. d. e. penyusunan program utama; penentuan lokasi; sumber pendanaan; instansi pelaksana; dan waktu pelaksanaannya. Wilayah Kecamatan Makasar adalah: a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian antar sektor. Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 545

c. Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang ada,
serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagian-bagian tertentu di wilayah Kecamatan Makasar. d. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk :


f. Bagian Kesatu Umum Pasal 544

Terwujudnya kehidupan masyarakat Kecamatan Makasar yang sejahtera lahir dan batin Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam Terwujudnya pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan secara berdaya-guna,

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Cipayung, sebagaimana yang dimaksud pasal ... ayat 1, dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini. BAB XX RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN MAKASAR

berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif

terhadap lingkungan Terwujudnya keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan

e. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan. Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 546

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Makasar meliputi: a. Makasar; b. c. d. e. Makasar Rencana Struktur Ruang Kecamatan Makasar; Rencana Pola Ruang Kecamatan Makasar; Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Makasar; dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan

(1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Makasar, (2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Makasar, a. Sektor Perumahan Penerapan penggunaan campuran dalam rangka mengintesifkan penggunaan lahan dan bangunan, baik secara vertikal maupun horisontal Program perbaikan lingkungan dan permajaan lingkungan pada kawasan kumuh

b.

Pembangunan rumah susun sederhana untuk memenuhi kebutuhan perumahan Sektor Perdagangan dan Jasa Pembatasan sistem ribbon, kecuali yang mengalami peningkatan fungsi dan kualitas dengan memperhatikan kelancaran arus lalu lintas dan penyediaan tempat parkir Bagian Ketiga Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 548 Pengembangan sentra sentra lokal dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas Program perbaikan lingkungan dan peremajaan lingkungan pada wilayah yang cukup padat. Sektor Industri Kegiatan industri dibatasi pada kegiatan industri skala kecil (home industry); Sektor Transportasi Peningkatan kualitas jalan kolektor; Pembangunan jalan arteri; Sektor Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Pengembangan dan peningkatan fasilitas umum, baik kuantitas maupun kualitas Pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial secara vertikal. Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir Normalisasi sungai dan saluran drainase Pembangunan dan peremajaan drainase ke dalam sistem pengendalian banjir Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih Peningkatan kualitas jaringan pipa pipa induk dan distribusi air bersih Pembatasan penggunaan air tanah Penambahan hydrant umum Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan Umum Pasal 549 (1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Makasar, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : a. b. c. d. a. b. c. Pasal 547 d. e. f. g. h. sistem pusat kegiatan primer; sistem pusat sekunder; sistem pusat kegiatan tersier; dan sistem pusat kegiatan sub tersier prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, prasarana telekomunikasi, dan prasarana gas. Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 550 (1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Makasar diwujudkan dalam bentuk Sistem Pusat Kegiatan Primer, Sekunder, Tersier, dan Sub Tersier; Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Makasar Jumlah penduduk di Kecamatan Cilincing sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 229.882 Jiwa.

c.

d. e.

f.
g.

(3) Kebijakan Pengendalian Lingkungan Kecamatan Makasar; a. b.

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

Strategi penataan ruang Kecamatan Makasar, adalah: a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang. b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya. c. d. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai yang dijadikan permukiman kumuh. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangan dan jasa . e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Primer Kecamatan Makasar sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf a, terdapat pada Bandara Udara halim Perdana Kusuma sebagai pusat pelayanan transportasi dan TMII sebagai pusat rekreasi; (3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sekunder Kecamatan Makasar sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf b, terdapat pada Tamini Square Kelurahan Pinang Ranti sebagai pusat perdagangan; (4) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Makasar sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada Universitas Borobudur dan Universitas Akpindo Kelurahan Cipinang Melayu sebagai pusat pendidikan; (5) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sub Tersier Kecamatan Makasar sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf d, terdapat pada Pasar Lokal dan Sentra Niaga Kelurahan Cipinang Melayu sebagai pusat perdagangan; (6) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Primer dan Tersier di wilayah Kecamatan Cilincing sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 3.7 Peraturan Daerah ini.

h. Penyediaan parkir di luar jalan dan pengawasan pelaksanaan pengadaan parkir bangunan umum untuk menghapus parkir di tepi jalan. i. Perbaikan, pengembangan, dan pengadaan sarana pejlan kaki, dikaitkan dengan pelebaran dan pembangunan jalan baru

j. Pengaturan route angkutan umum untuk mempercepat waktu perjalanan dan mengurangi biaya
perjalanan, dikaitkan dengan tempat-tempat pemberhentian/halte.

k. Pengembangan fungsi dan hirarki Jl. Raya Pondok Gede, Jl Inspeksi Kalimalang, Jl. Jati Maringin, Jl. Tol
Cikampek, Jl. Raja Wali Raya, Jl. Raya Halim Perdana Kusuma, dan Jl. SMA 48 Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 553

Pengembangan prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Makasar meliputi ;

a. Peningkatan jaringan pipa air bersih yang meliputi Jl. Raya Pondok Gede, Jl. Kol. Sugiono, Jl.Inspeksi
Kalimalang, Jl. Tol Cikampek, Jl. Raya Halim Perdana Kusuma, dan Jl. SMA 48

Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 551

b. Pembangunan Waduk Halim 1 seluas 5 hektar dan Waduk halim 2 seluas 1 hektar
Prasarana Pengendalian Drainase

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, prasarana telekomunikasi, dan prasarana gas. Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 552

Pasal 554 Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Makasar, meliputi : a. b. Optimalisasi pemanfaatan saluran drainase dengan pengerukan dan pelebaran saluran Perbaikan atau normalisasi sungai-sungai; Pencegahan pembuangan sampah di saluran drainase dengan adanya pembuatan sistem drainase secara tertutup Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 555 Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Makasar, meliputi :

Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Makasar meliputi : a. Pembangunan jalan baru disesuaikan dengan program DKI keseluruhan serta dikaitkan dengan peremajaan lingkungan

b. Perbaikan/pelebaran jalan sesuai dengan prioritas pengembangan yang dikaitkan dengan usaha
mengatasi kemacetan lalu lintas. c. Pengembangan jalan layang pada persimpangan yang diperkirakan akan menimbulkan kemacetan parah d. Pengembangan angkutan umum kapasitas besar dengan pembatasan kendaraan pribadi e. Penyediaan angkutan umum dengan memberikan kebebasan memilih bagi penumpang dengan peningkatan kecepatan perjalanan serta peningkatan sarana-sarana perhentian. f. Pembatasan daerah operasi angkutan IV yang dikaitkan dengan perencanaan route kendaraan umum untuk kemudahan penumpang. g. Pembatasan jalur dan operasi angkuan barang skala besar agar tidak memperlambat kecepatan lalu lintas

a. Penggunaan sistem pembuangan secara komunal dengan sebutan ponten pada kawasan fasilitas umum
seperti pasar dan terminal;

b. Penggunaan septik-tank dan peresapan dengan memperhatikan desain peresapan tertentu; c. Pembuatan IPAL komunal pada bangunan dalam kapasitas besar pengguna system off-site
Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 556 Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Makasar, meliputi:

a. b. c. langsung/tidak langsung d. dengan sarana container

Penggunaan pola pengumpulan individual tidak langsung dan secara Peningkatan alat dan tenaga untuk pengangkutan ke Tempat

Pasal 560 (1) Rencana pola ruang Kecamatan Makasar, terdiri atas: a. b. a. b. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya. Kawasan resapan air; Kawasan sempadan sungai; Ruang terbuka hijau lainnya; Kawasan perkantoran; Kawasan perdagangan; Kawasan Permukiman.

komunal menuju ke TS atau depo terdekat Penampungan Sementara (TPS) Penyediaan Container untuk pengumpulan sampah secara komunal Peningkatan jumlah TPS dengan sistem transfer depo atau landasan Prasarana Energi Listrik Pasal 557 Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Makasar, meliputi: a. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada; b. Peningkatan daya transmisi yang sudah ada; c. e. f. Penindakan pencurian listrik; Pengembangan jaringan listrik mengikuti jaringan jalan; Penambahan jaringan listrik pada wilayah yang belum terlayani listrik; d. Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan mempertimbangkan estetika lingkungan; Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung) Kawasan Resapan Air Pasal 561 (1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai peneduh dan membantu peresapan air; (2) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau. Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Makasar, meliputi: a. b. c. Rencana jaringan telepon yang diselaraskan dengan jaringan jalan; Penyebaran telepon umum yang diselaraskan dengan lokasi fasilitas umum; Pengembangan jaringan telekomunikasi pada Jl. Raya Pondok Gede Jl. Kol. Sugiono, Jl Inspeksi (1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai; (2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik; Prasarana Gas Pasal 559 (3) Peningkatan kapasitas sungai, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan; (4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas aliran sungai. Pengembangan prasarana gas di Kecamatan Makasar, meliputi: a. Peningkatan pelayanan gas; b. Peningkatan keamanan transmisi jaringan gas Bagian Kelima Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Makasar Umum Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya) Wilayah Kecamatan Makasar Kawasan Ruang Terbuka Hijau Pasal 563 Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi: Kawasan sempadan sungai Pasal 562

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi: a. b. c. d.

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Makasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran Gambar 3.8 Peraturan Daerah ini.

g. Peningkatan keamanan jaringan listrik khususnya pada kawasan perumahan padat. Prasarana Telekomunikasi Pasal 558

Kalimalang, Jl. Tol Cikampek, Jl. Raya Halim Perdana Kusuma, dan Jl. SMA 48

a. b.

Kawasan ruang terbuka hijau diarahkan sebesar 849,841 hektar Pengembangan ruang terbuka hijau berupa jalur hijau, makam, ruang

terbuka untuk olah raga, dan taman;

Kawasan Perkantoran Pasal 564 Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi : Fasilitas Pendidikan Pasal 568

a. b.

Penetapan kawasan perkantoran sebesar 114,554 hektar Kawasan perkantoran diarahkan berada di sepanjang sisi timur jalan TMII Kelurahan Pinang

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang secara vertikal; (2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Cilincing diarahkan untuk tingkat pendidikan dasar (TK, SD, SMP, dan SLTA); (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan. Fasilitas Kesehatan

Ranti, sepanjang barat Bandara Halim Perdana Kusuma Kelurahan Makasar, sepanjang sisi timur tol Jagorawi dan sepanjang sisi barat Tol Halim Perdana Kusuma Kelurahan Kebon Pala, sebelah utara Bandara Halim Perdana Kusuma Kelurahan Halim, dan sepanjang sisi utara Jalan Tol Cikampek dan sisi selatan Jl. Kalimalang Kelurahan Cipinang Melayu. Kawasan Perdagangan Pasal 565

Pasal 569 (1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan

Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi : a. b. Penetapan kawasan perdagangan sebesar 116,029 hektar Pengembangan kawasan perdagangan berada di sepanjang Jl. Raya Pondok Gede Raya

yang direncanakan; (2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari balai pengobatan, rumah bersalin, dan laboratorium; (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan. Fasilitas Peribadatan Pasal 570 (1) Pengembangan fasilitas peribadatan berupa mushola, masjid kelurahan, tempat ibadah lainnya, dan masjid kecamatan; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Fasilitas Olahraga Pasal 571 Cipinang Melayu, (1) Penambahan jumlah sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa taman bermain, lapangan olah raga, gedung olah raga, kolam renang, taman, dan lapangan serbaguna; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana olah raga diarahkan di Kelurahan

Kelurahan Pinang Ranti, terutama sepanjang jalan Jl. SMA 48 Kelurahan Makasar, sepanjang jalan cililitan Kelurahan Kebon Pala, sepanjang Jl. Raya Pondok Gede Raya dan Jl. Tol Halim Perdana Kusuma Kelurahan Halim, dan sepanjang sisi jalan jatiwaringin dan sisi selatan Jl. Kalimalang Kelurahan Cipinang Melayu Kawasan Permukiman Pasal 566

Penataan kawasan perumahan di Kecamatan Makasar, meliputi : a. b. susun, dan ruko/rukan. Bagian Keenam Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Pasal 567 Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Makasaryang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah raga, dan fasilitas pengendali bencana. Luas kawasan permukiman sebesar 479,544 hektar Kawasan permukiman

Kelurahan Kebon Pala, dan Kelurahan Makasa, dengan jenis perumahan kepadatan sedang, tinggi,

Fasilitas Pengendali Bencana Pasal 572 Normalisasi Sungai Cipingang dari lebar kondisi eksisting 7 10 meter menjadi 25 meter dan normalisasi Sungai Sunter dari lebar kondisi eksisting 10 - 15 meter menjadi 40 meter.

Bagian Ketujuh Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 573

a. Kramat Jati; b. c. d. e. Kramat Jati

Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Rencana Struktur Ruang Kecamatan Kramat Jati; Rencana Pola Ruang Kecamatan Kramat Jati; Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati; dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan

(1) Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Makasar, meliputi :


a. b. c. d. e. KDB 60 % dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai dan KLB sebesar 1,2, untuk kawasan KDB 20 % dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai dan KLB sebesar 0,4, untuk kawasan KDB 60 % dengan ketinggian bangunan maksimal 4 lantai dan KLB sebesar 2,4, untuk kawasan KDB 40 % dengan ketinggian bangunan maksimal 4 lantai dan KLB sebesar 1,6, untuk kawasan KDB 40 % dengan ketinggian bangunan maksimal 4 lantai dan KLB sebesar 1,6, untuk kawasan perumahan dengan kepadatan bangunan sedang dan tinggi; perumahan dengan kepadatan bangunan rendah; campuran; perdagangan; perkantoran; Bagian Kedelapan Arahan Pemanfaatan Ruang Kecamatan Makasar Pasal (1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Makasar dilaksanakan berdasarkan arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi : a. b. c. d. e. penyusunan program utama; penentuan lokasi; sumber pendanaan; instansi pelaksana; dan waktu pelaksanaannya.

Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 575 Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Kramat Jati, maka tujuan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati adalah: a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian antar sektor. c. Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang ada, serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagian-bagian tertentu di wilayah Kecamatan Kramat Jati. d. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Kramat Jati yang sejahtera lahir dan batin Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan secara berdaya-guna, Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan


BAB XXI

berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terhadap lingkungan e. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat. f. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan. Bagian Kesatu Umum Pasal 574 Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 576 (1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Kramat Jati,

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Makasar, sebagaimana yang dimaksud pasal ... ayat 1, dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.

RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN KRAMAT JATI

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati meliputi:

(2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Kramat Jati, a. b.

d.

Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangan dan jasa .

Sektor Perumahan Penerapan penggunaan campuran dalam rangka mengintesifkan penggunaan lahan dan bangunan, baik secara vertikal maupun horisontal Program perbaikan lingkungan dan permajaan lingkungan pada kawasan kumuh Pembangunan rumah susun sederhana untuk memenuhi kebutuhan perumahan Sektor Perdagangan dan Jasa Pembatasan sistem ribbon, kecuali yang mengalami peningkatan fungsi dan kualitas dengan memperhatikan kelancaran arus lalu lintas dan penyediaan tempat parkir

e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk. Bagian Ketiga Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 578

Jumlah penduduk di Kecamatan Kramat Jati sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 228.607 Jiwa. Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati Umum Pasal 579 (5) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Kramat Jati, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (6) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : d. e. f. g. h. i. j. k. l. n. sistem pusat kegiatan primer; sistem pusat kegiatan sekunder; sistem pusat kegiatan tersier; dan sistem pusat kegiatan sub tersier prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana telekomunikasi. Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 580 (1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Kramat Jati diwujudkan dalam bentuk Sistem Pusat Kegiatan Tersier;

c.

Pengembangan sentra sentra lokal dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas Program perbaikan lingkungan dan peremajaan lingkungan pada wilayah yang cukup padat. Sektor Industri Kegiatan industri dibatasi pada kegiatan industri skala kecil (home industry); Sektor Transportasi Peningkatan kualitas jalan kolektor; Pembangunan jalan arteri; Sektor Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Pengembangan dan peningkatan fasilitas umum, baik kuantitas maupun kualitas Pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial secara vertikal. Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir Normalisasi sungai dan saluran drainase Pembangunan dan peremajaan drainase ke dalam sistem pengendalian banjir Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih Peningkatan kualitas jaringan pipa pipa induk dan distribusi air bersih Pembatasan penggunaan air tanah Penambahan hydrant umum Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan

d. e.

f.
g.

(7) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

(3) Kebijakan Pengendalian Lingkungan Kecamatan Kramat Jati ; a. b.

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Pasal 577

m. prasarana energi listrik, dan

Strategi penataan ruang Kecamatan Kramat Jati meliputi: a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang. b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya. c. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai.

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Kebon Jeruk sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada Rumah Sakit UKI, Pusat Grosir Cililitan, dan Rumah Sakit Polri; (3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 3.9 Peraturan Daerah ini. Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 581

a. Penggunaan jaringan drainase primer yang berupa sungai, jaringan drainase sekunder yang berada di sepanjang jalan arteri, jaringan drainase tersier yang berlokasi di sepanjang jalan kolektor, dan jaringan drainase lokal. b. Pengerukan dan pelebaran saluran air dilakukan secara rutin c. Pembuatan saluran baru pada setiap pembuatan jalan baru baik kolektor maupun lingkungan Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 585 d. Peningkatan/penataan saluran tersier pada kawasan padat penduduk

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, telekomunikasi. Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 582 prasarana energi listrik, dan prasarana Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Kramat Jati, meliputi penerapan pengelolaan limbah secara komunal pada kawasan perumahan baru dan kawasan perumahan susun Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 586 Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk, meliputi: a. belum sepenuhnya terlayani b. c. Pengadaan lokasi penampungan sementara pada setiap kelurahan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, dengan Pengembangan penggunaan teknologi pengolahan sampah di antaranya penggunaan incinerator yang ditempatkan pada kawasan perumahan padat di sisi bantaran sungai yang

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Kramat Jati, meliputi jaringan jalan arteri dan kolektor; (2) Rencana pengembangan prasarana transportasi berupa jaringan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi rencana pelebaran Jl. Raya Bogor, Jl. Cililitan Besar, Jl. Kalibata Raya, Jl. Letjend. Sutoyo, Jl. M.T. Haryono, dan Jl. Pondok Gede Raya (3) Rencana pengembangan jalan kolektor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pelebaran Jl. Kerja Bakti, Jl. Raya Tengah, dan Jl. Raya Condet. Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 583

penerapan konsep 3R (reused, reduced, dan recycling) Prasarana Energi Listrik Pasal 587 Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Kramat Jati, meliputi: a. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada b. Peningkatan daya transmisi yang sudah ada c. Penindakan pencurian listrik d. Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan mempertimbangkan estetika lingkungan

Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Kramat Jati meliputi : a. Pengembangan jaringan air bersih serta pengidentifikasian dan pembangunan potensi air bersih dari sumur-sumur artesis b. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk; c. Pembatasan pengambilan air tanah dangkal di kawasan permukiman secara bertahap; d. Pelarangan pengambilan air tanah dalam terutama di zona kritis air tanah; e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas sungai. Prasarana Pengendalian Drainase Pasal 584 Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Kramat Jati, meliputi :

e. Pengembangan jaringan listrik mengikuti jaringan jalan


f. Penambahan jaringan listrik pada wilayah yang belum terlayani listrik g. Pemenuhan kebutuhan listrik pada kawasan rumah susun. Prasarana Telekomunikasi Pasal 588 Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Kramat Jati, meliputi: a. Perencanaan jaringan telepon yang diselaraskan dengan jaringan jalan

b. c.

Penyebaran telepon umum yang diselaraskan dengan lokasi fasilitas umum Penggunaan kabel bawah tanah sehingga tidak ada pemakaian ruang

Bagian Kelima Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati Umum Pasal 589 (1) Rencana pola ruang Kecamatan Kramat Jati, terdiri atas: a. b. a. b. a. b. c. d. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya. Kawasan resapan air; Kawasan sempadan sungai; Ruang terbuka hijau lainnya; Kawasan perkantoran; Kawasan perdagangan; Kawasan Permukiman. tercantum

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya) Wilayah Kecamatan Kramat Jati Kawasan Ruang Terbuka Hijau Pasal 592 Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi: a. b. Penetapan ruang terbuka hijau sebesar 145,255 hektar Pengembangan ruang terbuka hijau berupa kawasan jalur hijau dan hutan

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

kota pada Kecamatan Kramat Jati di kawasan sempadan Kali Ciliwung, Kali Cipinang, sepanjang Jalan Tol Jagorawi, kawasan pemakaman dan kawasan taman di berada di dalam kawasan perumahan yang tersebar di seluruh kelurahan di Kecamatan Kramat Jati, sedangkan kawasan terbuka lapangan olah raga di Jl. Raya Bogor. c. d. Peruntukan lahan pada kawasan terbuka hijau publik tidak dapat diubah; Penambahan luas ruang terbuka hijau di Kecamatan Kramat Jati melalui

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

perencanaan kawasan perumahan kepadatan rendah pada wilayah selatan Kecamatan Kramat Jati Kawasan Perkantoran Pasal 593 Pengembangan kawasan perkantoran di Kecamatan Kramat Jati diarahkan pada sepanjang Jl. Mayjen Sutoyo, Jl. Dewi Sartika, Jl. Mayjen Sutoyo, dan Jl. Raya Bogor sebelah barat, Jl. Pondok Gede Raya. Kawasan Resapan Air Pasal 590 Kawasan Perdagangan Pasal 594

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Kramat Jati sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam Lampiran Gambar 3.10 Peraturan Daerah ini. Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung)

(1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai peneduh dan membantu peresapan air; (2) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau. Kawasan sempadan sungai Pasal 591 (1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai; (2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik; (3) Peningkatan kapasitas sungai, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan; (4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas aliran sungai dan kanal. Pengembangan kawasan perdagangan diarahkan berada di sepanjang jalan arteri yaitu Jl. Dewi Sartika, Jl. Mayjen Sutoyo, dan Jl. Raya Bogor Kawasan Permukiman Pasal 595

Penataan kawasan perumahan di Kecamatan Kramat Jati meliputi : a. b. c. Luas kawasan perumahan yang direncanakan berada di Kecamatan Perbaikan lingkungan sehingga tidak terdapat lagi perumahan yang Pengurangan kawasan permukiman kumuh melalui pembangunan rumah Kramat Jati adalah sebesar 665,185 hektar memiliki jalan yang tidak jelas polanya dan sempit susun di Jl. Arus Kelurahan Cawang dan Jl. Cililitan Kecil Kelurahan Cililitan

d.

Penetapan kawasan perumahan kepadatan rendah pada wilayah bagian Bagian Keenam Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Pasal 596 a. Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan. Fasilitas Pengendali Bencana Pasal 601

selatan Kecamatan Kramat Jati tepatnya di Kelurahan Batu Ampar dan Kelurahan Kampung Tengah

Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Kebon Jeruk yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah raga dan fasilitas pengendalian bencana. Fasilitas Pendidikan Pasal 597 (1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan diperlukan penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan; (2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Kramat Jati diarahkan untuk tingkat pendidikan dasar (TK dan SD); (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan. Fasilitas Kesehatan Pasal 598 (1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; (2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari balai pengobatan dan puskesmas; (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.

b. Peningkatan kapasitas danau dan sungai. c. Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru pada lokasi-lokasi yang belum memiliki saluran air. d. Pendistribusian sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan. e. Perbaikan lingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga mempermudah evakuasi ketika terjadi kebakaran. Bagian Kesepuluh Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 602

Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Kramat Jati, meliputi : a. KDB 20 % dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai untuk kawasan perumahan kepadatan rendah; b. KDB 55 % dengan ketinggian bangunan 15 lantai untuk kawasan perumahan; c. KDB 60% dengan ketinggian 2 lantai untuk kawasan perumahan dengan kepadatan sedang dan tinggi; dan d. KDB 60 % dengan ketinggian maksimal bangunan 6 lantai untuk kawasan perdagngan dan perkantoran. Bagian Ketujuh Arahan Pemanfaatan Ruang Kecamatan Kramat Jati Pasal

Fasilitas Peribadatan Pasal 599 Pengembangan fasilitas peribadatan meliputu peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Fasilitas Olahraga Pasal 600 (1) Penambahan jumlah sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, kolam renang, dan gedung olah raga; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana olah raga

(1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Karamat Jati dilaksanakan berdasarkan arahan
pemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi : a. b. c. d. e. penyusunan program utama; penentuan lokasi; sumber pendanaan; instansi pelaksana; dan waktu pelaksanaannya.

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Kramat Jati, sebagaimana yang dimaksud pasal ... ayat 1,
dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.

BAB XXII RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN JATINEGARA Bagian Kesatu Umum Pasal 603 Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara meliputi: a. b. c. d. e. f. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara; Rencana Struktur Ruang Kecamatan Jatinegara; Rencana Pola Ruang Kecamatan Jatinegara; Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Jatinegara; Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara; dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara. Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara Pasal 604 Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Jatinegara, maka tujuan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara adalah: (1) Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. (2) Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian antar sektor. (3) Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang ada, serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagian-bagian tertentu di wilayah Kecamatan Jatinegara. (4) Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : a. Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Jatinegara yang sejahtera lahir dan batin b. Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam c. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna, berhasilguna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia d. Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan e. Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan (5) Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat.

(6) Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan. Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara Pasal 605 Kebijakan-kebijakan sektor yang mendukung tercapainya tujuan kecamatan ini adalah: a. Perumahan Penggunaan perumahan diarahkan pada resettlement daerah-daerah hunian yang berubah fungsi akibat pengembangan kegiatan lain. b. Pembatasan pembangunan perumahan. Program perbaikan lingkungan. Sektor Perdagangan dan Jasa Pengembangan sentra sentra perdagangan dan jasa. Pengembangan ribbon dibatasi kecuali pada kelas jalan kolektor ke atas untuk menjamin kelancaran lalu lintas dan penyediaan fasilitas parkir yang memadai. c. d. e. f. Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah. Sektor Transportasi Peningkatan kapasitas jalan melalui program pelebaran jalan. Pengembangan jaringan jalan baru diutamakan pada bagian utara dan selatan. Sektor Fasilitas Umum Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum harus dilakukan sedini mungkin. Pembangunan fasilitas umum dengan melibatkan pihak swasta. Peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas umum yang ada. Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar kecamatan. Sektor Air Minum Penambahan jaringan pelayanan air bersih/air minum PAM melalui pengembangan jaringan induk baru dan jaringan distribusi serta hidran umum. Pembatasan penggunaan air. Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan masyarakat berpenghasilan rendah. Perencanaan yang diintegrasikan terhadap sistem sewerage. Peningkatkan kualitas dan jumlah MCK di lingkungan perumahan padat. Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sesuai kebutuhan. Pelaksanaan normalisasi kali. Penambahan saluran mikro. Sektor Sanitasi dan Sampah

g. Sektor Banjir dan Drainase

i.

Peningkatan sistem makro drainase yang ada. Pelaksanaan kegiatan penanaman pohon secara serentak. Penambahan gardu-gardu listrik. Penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik. Penambahan lampu-lampu penerangan jalan. Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis. Perencanaan dan pengadaan instalasi listrik, telepon, dan gas secara terpadu antara PLN, telkom, dan Pemda DKI Jakarta. Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara Umum Pasal 608 (1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan ke dalam struktur ruang wilayah Kecamatan Jatinegara, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : a. b. c. a. b. c. d. e. f. g. sistem pusat kegiatan primer; sistem pusat sekunder; dan sistem pusat kegiatan tersier prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana telekomunikasi. Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Jatinegara Pasal 609 (1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Jatinegara diwujudkan dalam bentuk Sistem Pusat Kegiatan Tersier; (2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Jatinegara sebagaimana dimaksud Bagian Ketiga Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Jatinegara Pasal 607 pada ayat (1), terdapat pada lokasi Universitas Mpu Tantular, STMT Trisakti, Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan, komplek perkatoran Jalan M.T Haryono, Pasar Jatinegara, RS Mitra Internasional, komplek sekolah SD, SLTP, SLTA St Antonius, LP. Cipinang, dan Terminal Kampung Rambutan.

h. Sektor Utilitas Umum

Sektor Ruang Terbuka Hijau Pelaksanaan, pencadangan, dan mengamankan ruang terbuka hijau sepanjang kali serta memanfaatkannya untuk taman dan hortikultura. Pengadaan penghijauan maksimum pada pekarangan-pekarangan individu melalui program penyuluhan pembinaan. Pengadakan penghijauan maksimum pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan kolektor. Pasal 606

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

Strategi penataan ruang Kecamatan Jatinegara adalah : a. b. c. d. e. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat pusat kegiatan yang sudah Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang berkembang. membangun rumah susun beserta fasilitas fasilitasnya. bantaran sungai dan pinggiran jalan rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh. perdagangan dan jasa . guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

(1) (2) (3)

Persebaran penduduk diarahkan ke wilayah utara, timur, dan selatan. Persebaran penduduk dengan kepadatan rendah diarahkan di bagian utara meliputi sebagian Jumlah penduduk di Kecamatan Jatinegara sampai pada tahun 2030 sebanyak 499.446 jiwa.

(3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier di wilayah Kecamatan Jatinegara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 3.11 Peraturan Daerah ini. Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Jatinegara Pasal 610

Kelurahan Bali Mester, Kelurahan Rawa Bunga dan bagian timur di Kelurahan Cipinang.

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana telekomunikasi. Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Jatinegara Pasal 611

b. (2) a. b.

Jalan I Gusti Ngurah Rai Jalan Basuki Rahmat Jalan Otto Iskandar Dinata Jalan Jatinegara Barat Drainase sekunder Jalan Cipinang Jaya Jalan Otista 3 Pengendalian banjir di Kecamatan Jatinegara meliputi, Pembangunan Saluran Banjir Kanal Timur selebar 100 meter. Normalisasi Kali Cipinang, Kali Sunter, dan Kali Ciliwung dengan pelebaran sungai. Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Jatinegara Pasal 614

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Jatinegara, meliputi jaringan jalan arteri
dan kolektor serta sistem transportasi air (water way); (2) Rencana pengembangan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi; a. Pembangunan jalan baru di samping saluran Banjir Kanal Timur. b. Pelebaran ruas jalan arteri meliputi Jalan Matraman Raya, Jalan Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Timur, Jalan Otto Iskandar, Jalan Kampung Melayu, Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Jalan Jenderal D.I Panjaitan, Jalan Kalimalang, Jalan Bekasi Barat Raya, dan Jalan Bekasi Timur Raya. (3) Rencana pengembangan jalan kolektor sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi; a. Pembangunan jalan baru di Kelurahan Kampung Melayu, Kelurahan Bidara Cina, Jalan Bekasi Timur 4 Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jalan Cipinang Swadaya Jalan Basuki Rahmat. b. Pembangunan lanjutan Jalan Cipinang Jasa sampai Jalan Kebon Nanas Jalan Panca Warga, Jalan Kebon Nanas, Jalan Cakra Wijaya I, Jalan Koran, Jalan Majalah, Jalan Cipinang Indah I, Jalan Inspeksi Saluran Kalimalang, Jalan Cawang Baru Tengah, Jalan Biru Laut, Jalan Prumpung Timur Jalan Basuki Rahmat, Jalan Cipinang Jaya, Jalan Cipinang Elok II, Jalan Cipinang Muara, dan Jalan Cipinang Besar. c. Pelebaran Jalan Kebon Nanas dan Jalan Cipinang Jaya.

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Jatinegara secara on site dengan saluran pembuangan air limbah makro yaitu Kali Ciliwung dan Kali Krukut. Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Jatinegara Pasal 615 Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Jatinegara, meliputi:

(4) Rencana pengembangan sistem transportasi air (water way) sebagaimana di maksud pada ayat (1)
direncanakan pada Banjir Kanal Timur dengan rute yang akan dilalui yaitu dari Banjir Kanal Timur Kelurahan Cakung Timur sampai Banjir Kanal Barat. Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Jatinegara Pasal 612 Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Jatinegara berupa pengembangan jaringan pipa air minum yang melewati Jalan Matraman Raya, Jalan Bekasi Barat Raya, Jalan Bekasi Timur Raya, Jalan. I Gusti Ngurah Rai, Jalan Cipinang Jaya, Jalan Kampung Melayu Besar, Jalan D.I Panjaitan, Jalan MT Haryono, Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Jatinegara Barat, dan Jalan Jatinegara Timur Prasarana Drainase dan Pengendalian Banjir Pasal 613 (1) a. Rencana sistem draianse Kecamatan Jatinegara meliputi, Draianse primer Jalan Bekasi Barat Raya Jalan Bekasi Timur Raya

a.

Program

pemilahan

sampah

sebelum

dibuang

ke

LPS

(Lokasi

pembuangan sampah) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam incinerator; b. Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan penggunaan teknologi tepat guna;

c.
d. e.

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan Peningkatan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat Pencegahan dan penindakan tegas pembuangan sampah ke sungai dan

penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling); masuk ke lingkungan padat penduduk; saluran, serta mencegah tumbuhnya perumahan liar dan bedeng di sepanjang tepi sungai. Prasarana Energi Listrik Pasal 616 Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Jatinegara, meliputi: a. b. c. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada; Peningkatan daya transmisi yang sudah ada; Penindakan pencurian listrik;

d. e. f.

Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan mempertimbangkan estetika lingkungan; Pengembangan Jaringan listrik mengikuti jaringan jalan; Pengamanan jaringan listrik pada kawasan perumahan padat. Prasarana Telekomunikasi Pasal 617

Cipinang Jaya KK, Jalan Cipinang Jaya LL, Jalan Cipinang Jaya MM, Jalan Cipinang Jaya NN, Jalan Pancawarga 1, Jalan Pancawarga 2, Jalan Pancawarga 3, Jalan Pancawarga 4, Jalan Pancawarga 5, Jalan Pancawarga 6, dan Jalan Pancawarga 7. b. Kelurahan Cipinang Cempedak, yaitu pada Jalan Kebon Nanas Selatan 1, Jalan Kebon Nanas, Jalan Kebon Nanas Selatan 3, Jalan Kebon Nanas Selatan 8, Jalan Kebon Nanas Utara, Jalan Pedati 1, Jalan Kebon Nanas Utara 3, Jalan Cipinang Cempedak 1, Jalan Cipinang Cempedak 2, Jalan Simanjuntak Barat, Jalan Simanjuntak Timur, Jalan Cipinang Cempedak 4, Jalan Swadaya 2, Jalan

Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Jatinegara, meliputi: a. b. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi yang memadai; Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial;

Cawang Baru Barat, Jalan Cawang Baru Utara, Jalan Bhineka 1, Jl. Bhineka 2, Jl. Bhineka 3, Jalan Berdikari 1, Jl. Berdikari 2, Jalan Cawang Baru Tengah, Jalan Madrasah 1, Jalan Madrasah 2, Jalan Madrasah 3, Jalan Madrasah 4, Jalan Madrasah 5, Jalan Madrasah 6, Jalan Madrasah 7, Jalan Madrasah 8, Jalan Madrasah 9, Jalan Madrasah 10, Jalan Madrasah 11, Jalan Madrasah 12, Jalan Biru Laut 1, Jalan Biru Laut 2, Jalan Biru Laut 3, Jalan Biru Laut 4, Jalan Biru Laut 5, Jalan Biru Laut 6, Jalan Biru Laut 7, Jalan Biru Laut 8, Jalan Hijau Daun 1, Jalan Hijau Daun 2, Jalan Hijau Daun 3, dan Jalan Hijau Daun 4. c. Kelurahan Kampung Melayu, pada Jalan Permata 1, Jalan Permata 2, Jalan Kebon Kelurahan Rawa Bunga Jalan Jatinegara Timur 3, Jalan Jatinegara Timur 4, Jalan Kelurahan Bali Mester yaitu pada Jalan Pedati Timur Dalam. Kelurahan Bidara Cina, yaitu pada Jalan Tanjung Lengkong, Jalan Zamrud, Jalan Pala 1, Jalan Kebon Pala 2, Jalan Bukit Duri Permai. d. Bekasi Timur 4. e. f.

c.
lingkungan.

Pengembangan jaringan telekomunikasi yang aman dan menyesuaikan dengan estetika

Bagian Kelima Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara Umum Pasal 618

Berlian, Jalan Intan, Jalan Nilam, Jalan Mesjid 3, Jalan Mustika, Jalan Mesjid 1, Jalan Mesjid 2, Jalan

(1) Rencana pola ruang Kecamatan Jatinegara yaitu peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan
budidaya. (2) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. b. c. d. Kawasan Permukiman, Kawasan Perdagangan dan Jasa, Kawasan Pelayanan Sosial, Kawasan Kawasan Terbuka Hijau non Lindung. tercantum

Mesjid 3, dan Jalan Biduri Bulan. g. Kelurahan Cipinang Besar Utara, yaitu pada Jalan Prumpung Tengah 1, Jalan Prumpung Tengah 2, Jalan Prumpung Tengah 3, Jalan Prumpung Tengah 4, Jalan Prumpung Tengah 5, Jalan Cipinang Pulo Maja, Jalan Prumpung Utara, Jalan Prumpung Sawah 1, Jalan Prumpung sawah 2, Jalan Prumpung Sawah 3, Jalan Prumpung Sawah 4, Jalan Prumpung sawah 5, dan Jalan Cipinang Pulo. h. Kelurahan Cipinang Muara, yaitu pada Jalan Cipinang Muara Ilir 1, Jalan Cipinang Muara Ilir 2, Jalan Cipinang Muara Ilir 3, Jalan BB 1, Jalan Koperasi, Jalan Mulia Jaya, Jalan Elok Bana, Jalan Elok Permata, Jalan Cipinang Elok 1E, Jalan Cipinang Elok 1 F, Jalan Cipinang Elok 1H, Jalan Cipinang Elok 1S, Jalan Cipinang Elok 1T, Jalan Cipinang Elok 1W, Jalan Cipinang Elok 1V, Jalan Cipinang Elok 2 AH, Jalan Cipinang Elok 2A/I, Jalan Cipinang Elok 2A/J, Jalan Cipinang Elok 2A/K, Jalan Cipinang Elok 2A/L, Jalan Cipinang Elok 2A/M, Jalan Aneka Bhakti, Jalan Aneka Elok Timur, Jalan H. Syafei, Jalan H. Musa, Jalan. K 1, Jalan Kimung, Jalan M. (2) Pengembangan kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi diarahkan di, a. b. c. d. Kelurahan Bidara Cina, yaitu pada Jalan Penghulu dan Jalan H. Yahya. Kelurahan Cipinang Besar Selatan, yaitu pada Jalan Antariksa 1, Jalan Antariksa 2, Kelurahan Cipinang Besar Utara, yaitu pada Jalan Cipinang Lontar 2. Kelurahan Cipinang Muara, yaitu pada Jalan Cipinang Muara Hilir 3.

(3) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Jatinegara sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dalam Lampiran Gambar 3.12 Peraturan Daerah ini. Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya) Kawasan Permukiman Pasal 619 (1) Pengembangan kawasan perumahan dengan kepadatan sedang diarahkan di : a.

Kelurahan Cipinang Besar Selatan pada Jalan Cipinang Indah 1, Jalan Cipinang Jaya

Jalan Antariksa 3, dan Di sepanjang Kali Cipinang dekat Pasar Induk Kelurahan Cipinang Besar Selatan.

1, Jalan Cipinang Jaya 2, Jalan Cipinang Jaya 2A, Jalan Cipinang Jaya 2B, Jalan Cipinang Jaya 2C, Jalan Cipinang Jaya 2D, Jalan Cipinang Jaya 2E, Jalan Cipinang Jaya 2F, Jalan Cipinang Jaya Jaya AA, Jalan Cipinang Jaya BB, Jalan Cipinang Jaya CC, Jalan Cipinang Jaya DD, Jalan Cipinang Jaya EE, Jalan Cipinang Jaya FF, Jalan Cipinang Jaya GG, Jalan Cipinang Jaya HH, Jalan Cipinang jaya JJ, Jalan

(3) Pengembangan kawasan perumahan susun diarahkan di Kelurahan Cipinang Besar Utara, yaitu pada Jalan D.I Panjaitan dan sekitar Kali Cipinang atau di dekat pasar induk Kelurahan Cipinang Besar Selatan.

(4) Pengembangan kawasan perumahan susun taman diarahkan di Kelurahan Kampung Melayu dan Kelurahan Bidara Cina. (5) Pengembangan kawasan campuran kecil diarahkan di sepanjang Jalan Otista Raya dan Jalan D.I Panjaitan. Kawasan Perdagangan dan Jasa Pasal 619 (1) Pemanfaatan lahan Kawasan Perkantoran dan Perdagangan terbagi menjadi 3 pemanfaatan lahan yaitu: a. Kawasan Kantor Pemerintahan, meliputi Kawasan Kantor Pemerintahan dan Kawasan Kantor Pemerintahan Asing. b. Kawasan Perkantoran dan Perdagangan Swasta, meliputi Kawasan Perkantoran Swasta dan Kawasan Perdagangan c. Kawasan Perkantoran dan Perdagangan Taman, meliputi Kawasan Perkantoran Taman dan Karya Perdagangan Taman (2) Pemanfaatan lahan Kawasan Kantor Pemerintah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi, a. Pemanfaatan lahan Kawasan Kantor pemerintahan diarahkan di sepanjang jalan arteri primer, yaitu Jalan D.I Panjaitan. b. Pemanfaatan lahan Kawasan Kantor Pemerintah untuk kegiatan Lembaga Pemasyarakatan diarahkan di Jalan Bekasi Timur Kelurahan Cipinang Besar Utara. (3) Pemanfaatan lahan Kawasan Perkantoran dan Perdagangan Swasta sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi, a. b. Pemanfaatan lahan Kawasan Perkantoran Swasta diarahkan ke Jalan Letjen M.T Haryono dan Pemanfaatan lahan Kawasan Perdagangan diarahkan di sepanjang Jalan Jatinegara Barat dan Jalan D.I Panjaitan seluas. Jalan Jatinegara Timur Kelurahan Balimester dan Jalan Bekasi Barat Raya dan Jalan Bekasi Timur Raya Kelurahan Rawa Bunga. (4) Pemanfaatan lahan Kawasan Perkantoran dan Perdagangan Taman sebagaimana dimaksud ayat (1) diarahkan di sepanjang jalan arteri sekunder, yaitu Jalan Jatinegara Barat dan Jalan Jatinegara Timur. Kawasan Pelayanan Sosial Pasal 620 Pemanfaatan lahan Kawasan Pelayanan Umum dan Sosial, terbagi menjadi beberapa pemanfaatan lahan yaitu : a. Kawasan Pelayanan Pendidikan dengan pemanfaatan lahan seluas 27.01 Ha. b. Kawasan Pelayanan Kesehatan dengan pemanfaatan lahan seluas 6.02 Ha. c. Kawasan Pelayanan Sosial Ibadah dengan pemanfaatan lahan seluas 1.11 Ha. d. Kawasan Pelayanan Umum dengan pemanfaatan lahan seluas 0.13 Ha. e. Kawasan Pelayanan Umum Rekreasi dan Olahraga dengan pemanfaatan lahan seluas 0.37 Ha. f. Kawasan Terminal dengan pemanfaatan lahan seluas 0.39 Ha. Bagian Ketujuh Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial g. Kawasan Pelayanan Umum Utilitas Kota dengan pemanfaatan lahan seluas 8.89 Ha. (1) Bagian Keenam Penetapan Pengembangan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Jatinegara Pasal 622 Pengembangan kawasan strategis di tingkat Kecamatan Jatinegara diarahkan pada bagian (1) Kawasan terbuka hijau non lindung meliputi a. b. a. Jatinegara. b. c. d. a. b. c. di : d. e. f. Di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, yaitu di Jalan Kebon Nanas Di Kelurahan Cipinang Besar Utara, yaitu di Jalan Remaja 4 Di Kelurahan Rawa Bunga, yaitu di Jalan Kober Di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, yaitu di Jalan Kebon Nanas Di Kelurahan Cipinang Besar Utara, yaitu di Jalan Remaja 4. Di Kelurahan Rawa Bunga, yaitu di Jalan Jatinegara Timur 4 Di sepanjang Banjir Kanal Timur Arahan Rencana Kawasan Pemakaman Arahan pemanfaatan lahan Kawasan Pemakaman di Kecamatan Jatinegara diarahkan Jalur hijau dan hutan kota, Taman. Jalan D.I Panjaitan, yaitu perempatan antara menuju ke Cipinang dan ke Pasar Kawasan Terbuka Hijau Non Lindung Pasal 621

(2) Pemanfaatan lahan Kawasan Jalur Hijau dan Hutan Kota sebagaimana dimaksud ayat (1) diarahkan di :

(3) Pemanfaatan lahan Kawasan Taman sebagaimana dimaksud ayat (1) diarahkan di :

wilayah kecamatan yang memiliki peranan dan fungsi strategis bagi pengembangan kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan kota; (2) meliputi, a. b. c. Kawasan Banjir Kanal Timur sebagai kawasan strategis kepentingan lingkungan. Kawasan Segitiga Jatinegara sebagai kawasan strategis kepentingan ekonomi. Kawasan Jatinegara sebagai kawasan strategis kepentingan sosial budaya. Pengembangan kawasan strategis di Kecamatan Jatinegara sebagaimana dimaksud ayat (1)

Pasal 623 Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Jatinegara yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah raga dan fasilitas pengendalian bencana.

a. b. c. d. e.

Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan. Peningkatan kapasitas danau dan sungai. Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru pada Sebaran distribusi sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan. Perbaikan lingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga mempermudah Bagian Kedelapan Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara Pasal 629

lokasi-lokasi yang belum memiliki saluran air.

evakuasi ketika terjadi kebakaran. Fasilitas Pendidikan Pasal 624 (1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan diperlukan penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan; (2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Jatinegara diarahkan untuk tingkat pendidikan dasar (TK, SD, SMP) dan pendidikan lanjutan (SLTA); (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan. Fasilitas Kesehatan Pasal 625 (1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan. Fasilitas Peribadatan Pasal 626 (1) Pengembangan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Fasilitas Olahraga Pasal 627 Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, taman dan lapangan serba guna. Pengendalian Bencana Pasal 628 (1) Rencana sistem pengendali bencana meliputi banjir dan kebakaran. (2) Pelaksanaan rencana sistem pengendalian bencana sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi c. (1) Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Jatinegara, meliputi : a. b. c. a. b. c. d. Rencana Ketinggian Bangunan. Rencana Koefisien Dasar Bangunan (KDB). Rencana Koefisien Lantai Bangunan (KLB). Ketinggian maksimal 4 lantai diarahkan untuk peruntukan Kkt/Wkd dan Wisma di Jalan Basuki Ketinggian maksimal 8 lantai diarahkan untuk peruntukan Wkt/Wdg, Wkt/Kkt, dan Kpd/Wdg pada Ketinggian maksimal 16 lantai diarahkan untuk peruntukan kawasan suka pada JalanBekasi Ketinggian maksimal 24 lantai diarahkan untuk peruntukan Kkt/Kpd dan Wkt/Wdg pada Jalan D.I.

(2) Rencana ketinggian bangunan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a meliputi, Rahmat, Jalan Kalimalang, dan Jalan M.T Haryono. Jalan Matraman, Jalan Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Timur, dan Jalan Otto Iskandar Dinata. Timur Raya. Panjaitan dan Jalan I Gusti Ngurah Rai. (3) Rencana koefisien dasar bangunan (KDB) sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b meliputi, a. KDB 45 % diarahkan untuk peruntukan Kkt/Kpd dan Wkt/Wdg pada Jalan D.I. Panjaitan dan Jalan I Gusti Ngurah Rai. b. KDB 50 % diarahkan untuk peruntukan kawasan suka pada Jalan Bekasi Timur Raya. KDB 55 % diarahkan untuk peruntukan Wkt/Wdg Wkt/Kkt, dan Kpd/Wdg pada Jalan Matraman, Jalan Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Timur, dan Jalan Otto Iskandar Dinata. d. KDB 60 % diarahkan untuk peruntukan Kkt/Wkd dan Wisma di Jalan Basuki Rahmat, Jalan Kalimalang, dan Jalan M.T Haryono. (4) Rencana koefisien lantai bangunan (KLB) sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c meliputi a. KLB 1,2 % diarahkan untuk peruntukan wisma pada Jalan Kalimalang. b. KLB 2,4 % diarahkan untuk peruntukan Kkt/Kpd pada Jalan Basuki Rahmat dan Jalan MT. Haryono. c. KLB 3 % diarahkan untuk peruntukan Kkt/Kpd dan Wkt/Wdg pada Jalan Matraman, Jalan Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Timur, dan Jalan Otto Iskandar Dinata. d. KLB 3,5 % diarahkan untuk peruntukan kawasan suka pada Jalan Bekasi Timur Raya. e. KLB 4 % diarahkan untuk peruntukan Kkt/Kpd pada Jalan Basuki Rahmat dan Jalan MT. Haryono.

Bagian Kesembilan Arahan Pemanfaatan Ruang Kecamatan Jatinegara Pasal

a.

Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek

dan kawasan budi daya.


b.

wilayah kecamatan serta keserasian antar sektor.


c.

(1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Jatinegara dilaksanakan berdasarkan arahan
pemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi : a. b. c. d. e. penyusunan program utama; penentuan lokasi; sumber pendanaan; instansi pelaksana; dan waktu pelaksanaannya.

optimalisasi pemanfaatan ruang yang ada, serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagian-bagian tertentu di wilayah Kecamatan Duren Sawit.
d. a.

Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Duren Sawit yang sejahtera lahir dan batin Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna, berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

b. c.

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Jatinegara, sebagaimana yang dimaksud pasal ... ayat 1,
dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini. BAB XXIII RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN DUREN SAWIT Bagian Kesatu Umum Pasal 630 Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Duren Sawit meliputi: a. Strategi dan Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Duren Sawit ; Struktur Ruang Kecamatan Duren Sawit; Pola Ruang Kecamatan Duren Sawit; Rencana Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Duren Sawit Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Duren Sawit; dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Duren Sawit Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Duren Sawit Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Duren Sawit Pasal 631 Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Duren Sawit, maka tujuan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kecamatan Duren Sawit adalah:

d.

Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan Mewujudkan keamanan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan

e.

e.

Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan

pemerintah dan masyarakat.


Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Duren Sawit Pasal 632

b. c. d. e. f.

(1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Duren Sawit, (2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Duren Sawit,
a. Perumahan Penggunaan perumahan lebih diarahkan kepada resettlement daerah-daerah hunian yang akan tergusur akibat pengembangan kegiatan lain, seperti perluasan dan lain sebagainya. Sedangkan pembangunan perumahan untuk masa mendatang dibatasi. Program perbaikan lingkungan perlu dilanjutkan. b. Sektor Perdagangan dan Jasa Pengembangan sentra-sentra tetap diutamakan. Pengembangan ribbon dibatasi dan ditolerir hanya pada kelas jalan tertentu, yaitu kolektor keatas dan harus terjamin kelancaran lalu lintas dan penyediaan fasilitas parkir yang memadai. Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah. c. Sektor Fasilitas Umum

Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum harus dilakukan sedini mungkin. Mendorong pihak swasta untuk berperan serta dalam pembangunan fasilitas umum. Optimasi pada lokasi fasilitas umum yang telah ada dengan penambahan lokal. Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar kecamatan. d. Sektor Air Minum Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui pengembangan jaringan induk baru dan jaringan distribusi serta hidran umum. Penggunaan air yang melampaui batas harus dicegah. e. Sektor Banjir dan Drainase Melaksanakan normalisasi kali dan penambahan saluran mikro dan meningkatkan sistem makro drainase yang ada. Melaksanakan kegiatan vegetasi secara serentak. f. Sektor Utilitas Umum

b. c. d. e. perkembangan penduduk.

Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan

kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya. RTH khususnya di bantaran sungai, pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh. meningkatkankapasitas perdagangan dan jasa . yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung

Bagian Kedua Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Duren Sawit Pasal 634

Penambahan gardu-gardu listrik dan penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik serta lampulampu penerangan jalan. Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis. Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam perencanaan dan pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas. g. Sektor Ruang Terbuka Hijau Melaksanakan dan mencadangkan serta mengamankan ruang terbuka hijau sepanjang kali dan memanfaatkannya untuk taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat. Mengadakan penghijauan maksimum pada pekarangan-pekarangan individu melalui program penyuluhan pembinaan. Mengadakan penghijauan maksimum pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan kolektor.

Jumlah penduduk di Kecamatan Duren Sawit sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 382.063 Jiwa. Bagian Ketiga Rencana Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Duren Sawit Umum Pasal 635

(3) Kebijakan Kawasan Strategis Kecamatan Duren Sawit a.


Penetapan Kawasan Strategis Kecamatan Duren Sawit berdasarkan nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki : Potensi ekonomi cepat tumbuh; Sektor unggulan yang dapat menggerakan sektor ekonomi; Potensi ekspor; Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi. Ditetapkan sebagai Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang

(1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Duren
Sawit, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : a. sistem pusat kegiatan primer; b. sistem pusat sekunder; c. sistem pusat kegiatan tersier; dan d. sitem pusat kegiatan sub tersier (3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi a. b. c. Pasal 633 d. e. f. g. prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana telekomunikasi.

b.

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kecamatan Duren Sawit.

(4) Kebijakan Pengendalian Lingkungan Kecamatan Duren Sawit


a. b. Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

Strategi penataan ruang Kecamatan Duren Sawit, adalah: a. yang sudah berkembang. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan

Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Duren Sawit Pasal 636

Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Duren Sawit Pasal 639

(1) (2)

Pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Duren Sawit diwujudkan dalam bentuk Sistem

Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Duren Sawit meliputi :

Pusat Kegiatan Sekunder, Sistem Pusat Kegiatan Tersier, dan Sistem Pusat Kegiatan Sub Tersier ; Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sekunder sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (2)

a. Kebutuhan air bersih untuk tahun 2030 di Kecamatan Duren Sawit tahun 2030 adalah sebesar 66,861,025
ltr/hari;

huruf b, meliputi sentra plasa (Fly over I Gusti Ngurah Rai dengan Jl Pahlawan Revolusi) dengan kegiatan perdagangan dan di terminal klender dengan kegiatan sebagai pusat pelayanan transportasi kecamatan

b. Rencana pengembangan jaringan air bersih yang terdapat di sepanjang jalan Jl. I Gusti Ngusti Ngurah
Rai, Jl. Kol. Sugiono, Jl. Inspeksi Kali Malang, Jl. Pahlawan Revolusi, Jl. Raden Inten II, Jl Pd. Kelapa Raya, dan sepanjang rencana jalan arteri sekunder (utara-selatan) di Kelurahan Duren Sawit dan Klender. Prasarana Pengendalian Drainase Pasal 640

(3)

Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (2) huruf c,

meliputi Pasar Tomal Tol dan Pasar Sentra Niaga dengan kegiatan perdagangan, kemudia di Universitas Dharma Persada dan Akademi Sekretaris LPK Tarakanitasentra dengan kegiatan sebagai kampus, dan pusatpusat lainnya.

(4)

Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sub Tersier sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (2)

Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Duren Sawit, meliputi :

huruf d, meliputi: pusat perdagangan dan perkantoran sepanjang Jalan K.H. Noer Ali (Jl. Kali Malang) dengan kegiatan berupa perdagangan dan perkantoran (Bank)

a. Optimalisasi pemanfaatan saluran drainase dengan pengerukan dan pelebaran saluran; b. Pembuatan sistem drainase secara tertutup untuk mencegah pembuangan sampah di saluran drainase; c. Pembangunan / normalisasi Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, Saluran Banjir Kanal Timur sebagai
pengendalian banjir di Kecamatan Duren Sawit; Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Duren Sawit Pasal 641

(5)

Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan di wilayah Kecamatan Duren Sawit sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 3.13 Peraturan Daerah ini. Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Duren Sawit Pasal 637

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, telekomunikasi. Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Duren Sawit Pasal 638 prasarana energi listrik, dan prasarana

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Duren Sawit, meliputi: a. Pengembangan sistem pembuangan air limbah secara sistem on-site b. Peningkatan pelayanan pipa pembuangan air limbah disetiap kelurahan-kelurahan yang padat penduduk Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Duren Sawit Pasal 643

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Duren Sawit, meliputi pengembangan bus
priority, jaringan jalan arteri dan kolektor; (2) Rencana pengembangan bus priority meliputi jalur Pondok Kelapa - Blok M, dan jalur Pulo Gebang Kampung Melayu; (3) Rencana Pengembangan jalan arteri dan kolektor sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi;

Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Duren Sawit, meliputi:

a.
langsung/tidak langsung;

Peningkatan

alat

dan

tenaga

untuk

pengangkutan

ke

Tempat

Penampungan Sementara (TPS) dan Penyediaan Container untuk pengumpulan sampah secara komunal

a.

Rencana Peningkatan jalan arteri, Kecamatan Duren Sawit pada Jalan Tol di Jl. K. H. Noer Ali

b.
c. dengan sarana container

Pengolahan mandiri skala TPS (TPST); Meningkatkan jumlah TPS dengan sistem transfer depo atau landasan

(Kalimalang), Jl. Raden Inten 2, Jl. I Gusti Ngurah Rai, , Jl. Kolonel Sugiono, Jl. Basuki Rahmat, Jl.
Soekanto, Jl. Pahlawan Revolusi, Jl Buaran Indah, Jln Raden Intan

b.

Rencana peningkatan jalan kolektor meliputi seluruh wilayah kecamatan Duren Sawit.

Prasarana Energi Listrik Pasal 644

Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Duren Sawit, meliputi: a. Peningkatan kebutuhan listrik untuk rumah susun sewa (Rusunawa) ;

b. Peningkatan pembangunan sistem jaringan listrik yang aman untuk kawasan perumahan terutama
mencakup kawasan pemukiman padat; c. Peningkatan kebutuhan listrik akibat pertambahan penduduk dan kegiatan; d. Penataan sistem jaringan listrik yang ada ; e. Perbaikan pada sistem jaringan listrik.

Prasarana Telekomunikasi Pasal 645 Kawasan sempadan sungai dan kanal Pasal 648 Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Duren Sawit, meliputi: a. b. c. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan Pengembangan jaringan telekomunikasi yang aman dan menyesuaikan dengan estetika (1) (2) (3) Kawasan sempadan sungai ditentukan sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar permukiman; Kawasan permukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10 15 meter; kawasan sekitar danau danau tidak boleh ada permukiman di sekitarnya. Paragraf 4 Bagian Keempat Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Duren Sawit Umum Pasal 646 Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya) Wilayah Kecamatan Duren Sawit Kawasan Perdagangan Dan Jasa Pasal 649 yang memadai; untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial; lingkungan.

(1). Rencana pola ruang Kecamatan Duren Sawit, terdiri atas:


a. b. a. b. a. b. c. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya. Kawasan resapan air; Kawasan sempadan sungai dan kanal; Kawasan Perkantoran; Kawasan Permukiman; Ruang Terbuka Hijau tercantum

Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, meliputi Kelurahan Klender, sepanjang Jl Pahlawan Revolusi dan sisi selatan Jl. I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Malaka Jaya, Kelurahan Pondok Kopi, Jl. Pondok Kopi Raya, Kelurahan Duren Sawit, Persimpangan Swadaya raya dengan Jalan Buaran Indah Raya, Pd. Kelapa, Persimpangan Jl. H. Dogon dengan Jl. Pondok Kelapa Raya, Kelurahan Pd Kelapa, Jl Kelapa Sawit Raya, Kel Malaka Sari, dan Sepanjang Jl. Kusuma Jaya. Kawasan Permukiman Pasal 650

(2). Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

(3). Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

Pengembangan kawasan permukiman meliputi:

a. Peremajaan daerah-daerah potensial dalam bentuk pembangunan rumah susun. b. Perbaikan dan pemugaran lingkungan permukiman dengan fasilitasnya.
c. Pengembangan permukiman vertical dengan maksimum ketinggian 15 lantai.
Ruang Terbuka Hijau Pasal 651

(4). Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Duren Sawit sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam Lampiran Gambar 3.14 Peraturan Daerah ini. Paragraf 3 Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung) Kawasan Resapan Air Pasal 647

Pengembangan Ruang Terbuka Hijau meliputi:

a. Ruang Terbuka Hijau terdiri dari Penyempurna Hijau Umum (Phu), Penyempurna Hijau Rekreasi (Phr),
(1) (2) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai peneduh dan membantu peresapan air; Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau. Penyempurna Hijau Taman (Pht) dan Penyempurna Hijau Makam (Phm).

b. Rencana pengembangan Ruang Terbuka Hijau dengan fasiitasnya sampai tahun 2030 menempati 7 %
dari luas areal yang ada atau 136,241 Ha.

c.

Rencana pengembangan Phu adalah seluas 24,131 Ha, Phr seluas 2,131 Ha, Pht seluas 54,92 Ha, Phm Bagian Kelima Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Pasal 652

Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, taman dan lapangan serba guna. Bagian Ketujuh Pengendali Bencana Pasal 657

seluas 54,45 Ha.

Pengembangan kawasan fasilitas umum dan sosial, meliputi :

a. Pengembangan kawasan fasilitas umum dan sosial dengan luas 94,73 Ha (6%) dari luas wilayah
Kecamatan Duren Sawit;

Sistem pengendalian bencana Kecamatan Duren Sawit meliputi pengendalian bencana banjir dan kebakaran, berupa : a. Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan. b. Peningkatan kapasitas danau dan sungai. c. Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru pada lokasi-

b. Pengembangan kawasan fasilitas umum dan sosial terdiri dari fasilitas Ibadah, pendidikan, kesehatan,
sosial budaya, rekreasi dan oleh raga. Fasilitas Pendidikan Pasal 653

lokasi yang belum memiliki saluran air. d. Penyebaran distribusi sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan. e. Perbaikan lingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga mempermudah evakuasi ketika terjadi kebakaran.
Bagian Kedelapan Arahan Intensitas Pemanfaatan Ruang Pasal 658

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan diperlukan
penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan;

(2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Duren Sawit diarahkan untuk tingkat pendidikan dasar
(TK, SD, SMP, SMA); (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan. Fasilitas Kesehatan Pasal 654

Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Duren Sawit, meliputi : a. Nilai KLB rata-rata 1,0 di arahkan pada kawasan permukiman, kawasan permukiman KDB rendah, kawasan bangunan umum, bangunan umum KDB rendah, Kawasan campuran, dan kawasan

(1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan
yang direncanakan; (2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari balai pengobatan, puskesmas, rumah bersalin, rumah sakit ibu dan anak serta apotik; (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan. Fasilitas Peribadatan Pasal 655 (1) Pengembangan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Fasilitas Olahraga Pasal 656

industri / pergudangan; b. Nilai KLB rata-rata 2,0 di arahkan pada kawasan permukiman, kawasan permukiman KDB rendah, kawasan bangunan umum, bangunan umum KDB rendah, Kawasan campuran, dan kawasan industri / pergudangan; c. Nilai KLB rata-rata 3,0 di arahkan pada kawasan permukiman, kawasan permukiman KDB rendah, kawasan bangunan umum, bangunan umum KDB rendah, dan Kawasan campuran; d. Nilai KLB rata-rata 4,0 di arahkan pada kawasan permukiman, kawasan permukiman KDB rendah, kawasan bangunan umum, bangunan umum KDB rendah, dan Kawasan campuran; e. Nilai KLB lebih besar dari 5,0 sampai dengan 10,0 diarahkan pada kawasan Sentra Primer Baru Barat;

BAB XXIV RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN CAKUNG Bagian Kesatu Umum

f.

Pengaturan arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dalam mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan. Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Cakung Pasal 661

(1) Kebijakan Kawasan Budidaya Pasal 659 Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Cakung meliputi: a. Strategi dan Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Cakung ; b. Struktur Ruang Kecamatan Cakung; c. Pola Ruang Kecamatan Cakung; b. d. Rencana Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Cakung e. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Cakung; dan f. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Cakung Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Cakung Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Cakung Pasal 660 d. e. f. c. Kebijakan kawasan budidaya dibagi menjadi beberapa sektor, diantaranya yaitu a. Perumahan

Penggunaan perumahan lebih diarahkan kepada resettlement daerah-daerah hunian. Pembangunan perumahan untuk masa mendatang dibatasi. Program perbaikan lingkungan. Sektor Perdagangan dan Jasa Pengembangan sentra-sentra tetap diutamakan. Pengembangan ribbon dibatasi dan ditolerir hanya pada kelas jalan kolektor keatas dan memiliki Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah. Sektor Transportasi

penyediaan fasilitas parkir yang memadai.

Peningkatan kapasitasnya melalui program pelebaran jalan. Pengembangan jaringan jalan baru lebih diutamakan pada bagian utara dan selatan BWK Sektor Fasilitas Umum Pengembangan partisipasi pihak swasta untuk berperan serta dalam pembangunan fasilitas Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar Sektor Air Minum Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui Pengembangan jaringan pelayanan air bersih Pengurangan penggunaan air bersih yang melampaui batas. Sektor Sanitasi dan Sampah

Kelurahan Cakung Selatan .

Tujuan penataan tata ruang Wilayah Kecamatan Cakung meliputi ; a. b. c. Pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. Pengaturan keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian antar Pengaturan rencana tata ruang dengan mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang

umum. kecamatan.

sektor. ada, dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagianbagian tertentu di wilayah Kecamatan Cakung. d. a. lahir dan batin b. c. d. e. e. Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam Mewujudkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna, berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta Pengaturan pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Cakung yang sejahtera

g. h.

Pengembangan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan yang dihuni oleh penduduk Peningkatan kondisi MCK yang ada pada lingkungan perumahan padat. Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sesuai kebutuhan. Sektor Banjir dan Drainase Pembangunan normalisasi kali Peningkatan sistem saluran drainase yang ada. Sektor Utilitas Umum

yang berpenghasilan rendah. Dengan menggunakan teknologi sistem sewerage.

menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan Pengaturan arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat.

i.

Peningkatan jaringan pelayanan listrik dengan penambahan gardu-gardu listrik. Peningkatan lampu-lampu penerangan jalan. Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis. Peningkatan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas dengan melakukan koordinasi terpadu Sektor Ruang Terbuka Hijau Peningkatan ruang terbuka hijau yang terletak di sepanjang kali. dan memanfaatkannya untuk Peningkatan ruang terbuka hijau maksimum pada ROW (lebar badan jalan) yang terletak di jalan (1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Cakung, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : a. b. c. a. b. c. d. e. f. g. Pasal 662 Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Cakung Pasal 665 sistem pusat kegiatan primer; sistem pusat sekunder; dan sistem pusat kegiatan tersier prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana telekomunikasi.

antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta.

taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat. arteri dan jalan kolektor. (2) Kebijakan Kawasan Strategis (3) Kebijakan Pengendalian Lingkungan a. b. Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

Strategi penataan ruang Kecamatan Cakung, meliputi ; a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang. b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya. c. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai, pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh. d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkankapasitas perdagangan dan jasa . e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk. Bagian Ketiga Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Cakung Pasal 663

(1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Cakung diwujudkan dalam bentuk Sistem Pusat Kegiatan Premier; (2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Premier Kecamatan Cakung sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) huruf c, terdapat pada lokasi kawasan Industri Pulo Gadung. (3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sekunder di wilayah Kecamatan Cakung sebagaimana dimaksud pada ayat (2), huruf c, terdapat pada lokasi perdagangan Ramayana Trade Centre, perdagangan Plaza Cakung, perdagangan Plaza Ujung Menteng, perkantoran Sentra Primer Baru Timur dan perdagangan kawasan industri kecil (KIK). (4) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier di wilayah Kecamatan Cakung sebagaimana dimaksud pada ayat (2), huruf d, terdapat pada lokasi perdagangan Pasar Klender. Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Cakung Pasal 666

Kebijakan persebaran penduduk di Wilayah Kecamatan Cakung pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 1.116.123 Jiwa Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Cakung Umum Pasal 664 Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Cakung Pasal 667 Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, telekomunikasi. prasarana energi listrik, dan prasarana

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Cakung, meliputi jaringan jalan arteri dan
kolektor serta sistem transportasi ;

(2) Rencana pembangunan dan peningkatan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi; dari
perbatasan Kecamatan Cilincing Jl. Raya Bekasi, disepanjang Banjir Kanal Timur, Jl. Arteri Primer Baru Jl. Raya Bekasi, Jl. Pulo Lio Jl. Pulo Kambing, Jl. Sentra Primer Baru Timur Jl. Bekasi Raya;

Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Cakung Pasal 670

(3) Rencana pembangunan jalan kolektor Kecamatan Cakung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
pembangunan jalan baru dalam areal Modern City, jalan baru di sepanjang Tol Cacng Kelurahan Cakung Timur, jalan baru disepanjang Cakung Drain, jalan baru di sepanjang Kali Ciliwung, Jl. Rute EE Rel kereta api, dari Kanal Timur PT JIEP, Jl. Bekasi Raya Tol Cacing, Jl. Pulo Gebang Komp. Pulo Gebang.

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Cakung, meliputi: a. Pengembangan sistem pembuangan air limbah secara sistem on-site b. Peningkatan pelayanan pipa pembuangan air limbah disetiap kelurahan-kelurahan yang padat penduduk Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Cakung Pasal 671

(4) Rencana sistem Kecamatan Cakung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi;
a. Rencana pembangunan terminal antar kota di Kecamatan Cakung yang terletak di Kelurahan Pulo Gadung.

b.

Rencana pembangunan transportasi air (water way), direncakan pada Banjir Kanal Timur dengan

rute yang akan dilalui dari Banjir Kanal Timur Kelurahan Cakung Timur sampai Banjir Kanal Barat. Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Cakung Pasal 668

Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Cakung, meliputi:

a.
b. kelurahan;

Pengembangan penggunaan teknologi pengolahan sampah dengan Pembangunan lokasi penampungan sampah (LPS) sementara pada setiap

menggunakan incinerator yang ditempatkan pada kawasan-kawasan tertentu;

Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Cakung meliputi : a. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk; b. Pembatasan pengambilan air tanah dangkal di kawasan permukiman secara bertahap; c. Pelarangan pengambilan air tanah dalam terutama di zona kritis air tanah; d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas sungai dan kanal. Prasarana Pengendalian Drainase Pasal 669

c.

Program

pemilahan

sampah

sebelum

dibuang

ke

LPS

(Lokasi

pembuangan sampah) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam incinerator; d. Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan penggunaan teknologi tepat guna;

e.
f. g.

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan Peningkatan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat Pencegahan dan penindakan tegas pembuangan sampah ke sungai dan

penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling); masuk ke lingkungan padat penduduk; saluran, serta mencegah tumbuhnya perumahan liar dan bedeng di sepanjang tepi sungai. Prasarana Energi Listrik Pasal 672

Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Cakung, meliputi : a. Normalisasi sepanjang aliran sungai dan mengamankan sungai dari kegiatan yang dapat menggangu fungsinya pada lokasi saluran Kali Cakung, Kali Buaran dan Kali Bekasi Tengah; b. Penataan kembali garis sempadan sungai (GSS) menurut fungsinya yaitu sebagai pengendali banjir, drainase dan penggelontor; c. Peningkatan dan pengembangan fungsi situ-situ sebagai lokasi tempat penampungan air;

Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Cakung, meliputi: a. b. c. d. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada; Peningkatan daya transmisi yang sudah ada; Penindakan pencurian listrik; Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan mempertimbangkan estetika lingkungan;

d. Pengerukan sampah di sepanjang kali yang bisa menimbulkan banjir;

e. Pengendalian penggunaan air tanah untuk mengurangi gejala penurunan tanah (Land Subsidence) yang
berpotensi menimbulkan genangan.

e. f.

Pengembangan Jaringan listrik mengikuti jaringan jalan; Pengamanan jaringan listrik pada kawasan perumahan padat. (1) (2) Prasarana Telekomunikasi Pasal 673

Pasal 675

Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai peneduh dan membantu peresapan air; Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau.

Kawasan sempadan sungai dan kanal Pasal 676

Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Cakung, meliputi: a. b. c. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan Pengembangan jaringan telekomunikasi yang aman dan menyesuaikan dengan estetika (1) (2) (3) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan kanal; Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik; Peningkatan kapasitas sungai, kanal, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan; Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas aliran sungai dan kanal. Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya) Bagian Kelima Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Cakung Kawasan Ruang Terbuka Hijau Umum Pasal 674 Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi: (1) Rencana pola ruang Kecamatan Cakung, terdiri atas: a. b. a. b. a. b. c. d. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya. Kawasan resapan air; Kawasan sempadan sungai dan kanal; Ruang terbuka hijau lainnya; Kawasan perkantoran; Kawasan perdagangan; Kawasan Permukiman. tercantum Kawasan Permukiman Pasal 678 a. Pengembangan ruang terbuka hijau diarahkan berupa jalur hijau tepi sungai, jalur hijau tepi jalan, pemakaman umum, lahan milik pemerintah dan sekitar taman lingkungan perumahan; b. Pengembangan jalur hijau diarahkan sepanjang Kali Cakung, Kali Buaran dan Kali Bekasi Tengah c. Penataan kawasan jalur hijau dan hutan kota seluas 78.69 Ha; d. Penataan kawasan hijau lindung seluas 0.13 Ha; Pasal 677 Wilayah Kecamatan Cakung yang memadai; untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial; lingkungan.

(4)

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

e. Penataan dan pemeliharaan taman seluas 110.05 Ha;dan


f. Penataan kawasan lapangan olahraga seluas 6.72 Ha; g. Peruntukan lahan pada kawasan terbuka hijau publik tidak dapat diubah;

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Cakung sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dalam Lampiran Gambar 3.16 Peraturan Daerah ini.

Penataan kawasan perumahan horisontal dan vertikal, meliputi : Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung) Kawasan Resapan Air

a. Perbaikan lingkungan pada daerah kumuh dengan mengembangkan ruang terbuka hiijau yang berfungsi
sosial, ekologis dan estetika terutama di kawasan sepanjang jalur Kali Cakung, Kali Buaran dan Kali Bekasi Tengah

b. Pengembangan kawasan perumahan dan permukiman baru terutama di kelurahan Kedoya Selatan; c. Pengembangan perbaikan lingkungan pada kawasan perumahan kumuh ringan dan sedang terutama
sekitar kawasan Kelurahan Duri Kepa dan Kedoya Utara; d. Penetapan fungsi perumahan pada kawasan mantap; e. Penyediaan fasilitas umum di kawasan-kawasan perumahan horisontal;

Pasal 681

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan
diperlukan penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan;

(2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Cakung diarahkan untuk tingkat pendidikan dasar (TK,
SD, SMP),akademi, dan perpustakaan; (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan. Fasilitas Kesehatan Pasal 682

f. Pengembangan kawasan perumahan KDB rendah di sekitar jalur sungai pesanggrahan yang terletak di
Kelurahan Kedoya Selatan; g. Pengembangan kawasan campuran kecil pada daerah yang cenderung berkembang menjadi daerah perdagangan dan jasa;

h. Luas kawasan permukiman direncanakan sebesar 891,26 Ha; i. Pembangunan rumah susun sederhana pada permukiman kumuh di sekitar Kelurahan Kepa Duri;
j. k. l. Pembangunan kawasan perumahan vertikal yang menjamin tersedianya kawasan hijau yang berfungsi resapan, sosial dan estetika; Pengembangan kawasan perumahan secara vertikal dan memperkecil perpetakan untuk penyediaan perumahan golongan menengah-bawah yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai; Penyediaan fasilitas umum di kawasan-kawasan perumahan vertikal; baru; Bagian Keenam Penetapan Pengembangan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Cakung Pasal 679 m. Pengembangan kawasan perumahan KDB rendah beserta fasilitasnya, terutama pada pengembangan

(1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan
yang direncanakan;

(2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari balai
pengobatan, puskesmas, dan apotik; (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan. Fasilitas Peribadatan Pasal 683 (1) Pengembangan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Fasilitas Olahraga Pasal 684 Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, taman dan lapangan serba guna. Fasilitas Pengendalian Bencana

(1) Pengembangan kawasan strategis di tingkat Kecamatan Cakung diarahkan pada bagian wilayah kecamatan yang memiliki peranan dan fungsi strategis bagi pengembangan kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan kota; (2) Pengembangan kawasan strategis kota administrasi Jakarta Barat sebagaimana dimaksud ayat (1) diarahkan yaitu pengembangan Kawasan Sentra Bunga Rawa Belong sebagai pusat pemasaran bunga dan tanaman hias. Bagian Ketujuh Rencana Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Pasal 680

Pasal 685 (1) pengendali bencana meliputi banjir dan kebakaran, yaitu berupa : a. b. c. d. e. Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan. Peningkatan kapasitas danau dan sungai. Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru pada Peningkatan distribusi sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan. Perbaikan lingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga mempermudah

Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Cakung yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah raga dan fasilitas pengendalian bencana. Fasilitas Pendidikan

lokasi-lokasi yang belum memiliki saluran air.

evakuasi ketika terjadi kebakaran.

b. Mewujudkan keterpaduan, keterikatan, dan keseimbangan antar wilayah, dengan wilayah kecamatan Bagian Kedelapan Rencana Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Cakung Pasal 686 c. lainnya, serta keserasian antar sektor. Mewujudkan kehidupan masyarakat Jakarta yang sejahtera lahir dan batin. d. Mewujudkan keterpaduan penggunaan sumber daya alam. e. Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Cakung, meliputi : a. b. Nilai KLB 1,0 sampai dengan 4,0 di arahkan pada kawasan permukiman, kawasan bangunan Ketinggian bangunan maksimal 2 (dua) lantai di arahkan pada kawasan permukiman, ketinggian Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pulo Gadung Pasal 689 f. umum, bangunan umum KDB rendah, Kawasan campuran, dan kawasan industry / pergudangan; bangunan maksimal 4 (empat) sampai dengan 8 (delapan) lantai di arahkan pada kawasan bangunan umum, kawasan campuran, dan fasilitas umum. c. Nilai KDB di daerah yang terbangun ditetapkan sebesar 60 %. BAB XXV RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN PULO GADUNG Bagian Kesatu Umum Pasal 687 Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Pulo Gadung meliputi: a. b. c. d. e. f. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pulo Gadung; Rencana Struktur Ruang Kecamatan Pulo Gadung; Rencana Pola Ruang Kecamatan Pulo Gadung; Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Pulo Gadung; Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Pulo Gadung; dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Pulo Gadung. Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pulo Gadung Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pulo Gadung Pasal 688 Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Pulo Gadung, maka tujuan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kecamatan Pulo Gadung adalah: a. Menyelenggarakan pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya. b. lingkungan. Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan.

(1) Kebijakan kawasan budidaya Kecamatan Pulo Gadung. a. Sektor Perumahan Penerapan penggunaan campuran dalam rangka mengintesifkan penggunaan lahan dan bangunan, baik secara vertikal maupun horisontal. Program perbaikan lingkungan dan permajaan lingkungan pada kawasan kumuh. Pembangunan rumah susun sederhana untuk memenuhi kebutuhan perumahan. Sektor Perdagangan dan Jasa Pengembangan sentra-sentra perdagangan dan jasa. Pengembangan ribbon dibatasi kecuali pada kelas jalan kolektor ke atas untuk menjamin kelancaran lalu lintas dan penyediaan fasilitas parkir yang memadai. c. d. e. f. Program perbaikan lingkungan dan peremajaan lingkungan serta pembangunan baru. Sektor Industri Pembatasi kegiatan industri hanya pada kegiatan industri rumahan dan merelokasi kegiatan industri yang tidak sesuai dengan kegiatan industri tersebut. Sektor Transportasi Peningkatan dan pembangunan jalan arteri dan kolektor arah timur barat ataupun utara selatan. Pengembangan jaringan jalan kolektor pada setiap kelurahan dengan memperhatikan kualitas dan kapasitas. Sektor Fasilitas Umum Pengembangan dan peningkatan fasilitas umum, baik kuantitas maupun kualitas. Pengembangan secara vertikal dan penggabungan kegiatan lainnya yang sejenis dalam satu bangunan untuk mengatasi keterbatasan lahan. Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir Normalisasi sungai dan saluran drainase serta mengamankan tepian sungai dari kegiatan yang dapat menganggu fungsi sungai (pengamanan terhadap bangunan liar dan pembuangan sampah). Pembangunan/peremajaan drainase makro dan mikro ke dalam sistem pengendalian banjir makro.

g.

Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih Penambahan/perluasan jaringan air bersih dan meningkatkan kualitas jaringan pipa pipa induk dan distribusi. Pengurangan penggunaan air tanah untuk mengatasi penurunan muka air tanah dan intruisi air laut. Penambahan hidran umum.

Pasal 690 Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Pulo Gadung Strategi penataan ruang Kecamatan Pulo Gadung adalah : a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang. b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya. c. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai, pinggiran jalan rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh. d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangan dan jasa . e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk. Bagian Ketiga Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Pulo Gadung Pasal 691 Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian Jumlah penduduk di Kecamatan Pulo Gadung sampai pada tahun 2030 sebanyak dapat menampung 326.216 jiwa dengan jumlah kepadatan penduduk sebesar 209 jiwa/ha. Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Pulo Gadung Umum Pasal 692 (1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan ke dalam struktur ruang wilayah Kecamatan Matraman, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : a. b. c. a. b. c. d. e. f. g. sistem pusat kegiatan primer; sistem pusat sekunder; dan sistem pusat kegiatan tersier prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana telekomunikasi. c. drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana telekomunikasi. Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Pulo Gadung Pasal 695 (1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Pulo Gadung, meliputi rencana pengembangan jaringan jalan dan moda transportasi. (2) Rencana pengembangan jaringan jalan sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi; a. Jaringan jalan tol Pemeliharaan terhadap Jalan Tol Cawang Tanjung Priok, yang berada di sisi barat wilayah Pemeliharaan terhadap simpang susun yang ada di persimpangan Jalan Pemuda Jalan Kecamatan Pulogadung. Pramuka dengan Jalan Ahmad Yani, Persimpangan Susun Cempaka Mas, dan Persimpangan Susun Jatinegara. b. Jaringan jalan arteri Peningkatan dan perbaikan terhadap ruas jalan arteri primer pada Jalan Ahmad Yani, Jalan Peningkatan ruas jalan arteri sekunder pada Jalan Bekasi Timur Raya Atas, Jalan Cipinang Baru Perintis Kemerdekaan, Jalan Bekasi Raya, Jalan Pemuda, dan Jalan Bekasi Timur Raya. Raya, Jalan Pengambiran, Jalan Perserikatan, Jalan Paus, Jalan Velodrome, dan Jalan Kayu Putih. Jaringan jalan kolektor Peningkatan jalan pada ruas Jalan Taruna, Jalan Kayu Putih, Jalan Kayu Putih Selatan, Jalan Bangunan Timur, Jalan Bangunan Barat, Jalan Pratekan, Jalan Kayu Jati, Jalan Mutiara, Jalan Alu(1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Jatinegara diwujudkan dalam bentuk Sistem Pusat Kegiatan Tersier; (2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Pulo Gadung sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada lokasi Rumah Sakit Persahabatan, Universitas Negeri Jakarta, Pacuan Kuda Pulomas, Pasar Induk Cipinang, stadion dan velodrome, pusat perbelanjaan Arion, dan Pasar Rawamangun. Pasal 693

(3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier di wilayah Kecamatan Pulo Gadung
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 3.17Peraturan Daerah ini. Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Pulo Gadung Pasal 694

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

Alu, Jalan Jatinegara Kaum, Jalan Cipinang Baru Utara, Jalan Kedondong, Jalan Cipinang Baru Timur, Jalan Wisma Raya, Jalan Persahabatan Utara, Jalan Bojana Tirta, Jalan Cipta Sarana, Jalan Pulo Mas Timur, Jalan Tiner, Jalan Tanah Mas, Jalan Balap Sepeda, Jalan. Balai Pustaka Timur, Jalan Persahabatan, Jalan Cipinang Baru Bunder, Jalan Cipinang Kebembem, Jalan Pisangan Lama, Jalan Layur, dan Jalan Cipinang Sodong. d. Jaringan jalan rel kereta api Pemeliharaan dan peningkatan jalur rel kereta api yang melintasi Kecamatan Pulogadung, yang Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Pulo Gadung Pasal 699 Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Pulo Gadung, meliputi: merupakan jalur masuk dan keluar ke arah Wilayah Timur Jakarta, serta dilakukan pula penataan dan penertiban kawasan di sepanjang jalur kereta api dan Stasiun Cipinang. (3) Rencana pengembangan moda transportasi sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi; a. b. Pengintegrasian sistem pelayanan transportasi publik di Kecamatan Pulo Gadung dengan sistem Peningkatan pelayanan angkutan umum, berupa busway, bus umum, mikrolet, dan moda moda transportasi makro DKI Jakarta. transportasi lingkungan yang melayani pergerakan penduduk di dalam lingkungan kecamatan maupun di luar Kecamatan Pulogadung. c. Perbaikan dan penataan Terminal Bis Rawamangun sebagai terminal bis transit di wilayah Jakarta Timur serta pemindahan fungsi terminal outer dari Terminal Bus Pulogadung ke Terminal Bus Pulogebang. Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Pulo Gadung Pasal 696 Prasarana Energi Listrik Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan meliputi, a. Peningkatan sistem secara menyeluruh mulai dari air baku, transmisi dan distribusi, serta instalasi produksi pengolahan instalasi air bersih. b. Pengembangan kawasan pelayanan dengan pembangunan jaringan distribusi baru untuk kawasankawasan yang belum terlayani terutama pada kawasan pusat kegiatan kota serta pada kawasan permukiman baru. Prasarana Drainase Pasal 697 Pengembangan prasaran drainase meliputi, a. Perbaikan atau normalisasi sungai-sungai yang ada. b. Penertibkan kawasan sekitar sungai dari kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu kelestarian sungai melalui pengaturan sempadan-sempadan sungai. c. Peningkatan dan pengembangan fungsi situ-situ sebagai lokasi tempat penampungan air. d. Penyediaan kantong-kantong air untuk wilayah yang rawan banjir. e. Pengerukan sampah di sepanjang kali yang bisa menimbulkan banjir. Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Pulo Gadung, meliputi: a. b. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi yang memadai; Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial; Prasarana Telekomunikasi Pasal 701 Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Pulo Gadung, meliputi: a. b. c. d. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada; Peningkatan daya transmisi yang sudah ada; Penindakan pencurian listrik; Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan mempertimbangkan estetika lingkungan; Pasal 700 Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Pulo Gadung dilaksanakan dengan sistem pembuangan air limbah secara on site. Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Pulo Gadung Pasal 698

a.

Program pemilahan sampah sebelum dibuang ke lokasi pembuangan

sampah (LPS) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam incinerator; b. c. d. Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) Peningkatan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat Pencegahan dan penindakan tegas pembuangan sampah ke sungai dan dengan penggunaan teknologi tepat guna; masuk ke lingkungan padat penduduk; saluran, serta mencegah tumbuhnya perumahan liar dan bedeng di sepanjang tepi sungai.

c.
lingkungan.

Pengembangan jaringan telekomunikasi yang aman dan menyesuaikan dengan estetika

a. Bagian Kelima Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Pulo Gadung Umum Pasal 702 (1) Rencana pola ruang Kecamatan Pulo Gadung, terdiri atas: a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung/kawasan lindung, dan b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya/kawasan budidaya. (2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi kawasan sempadan sungai dan waduk. (3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi: a. b. c. Kawasan Permukiman; Kawasan Perdagangan dan Jasa; Kawasan Pelayanan Sosial. tercantum b.

Perbaikan dan penataan lingkungan di kawasan permukiman padat penduduk dengan melakukan Pembangunan wisma susun diarahkan pada Rumah Susun Pulomas di Jalan Kayu Putih, Jalan

pembangunan secara vertikal berupa wisma susun atau wisma flat. Cipinang Baru Bunder (kompleks Logistik POLRI), di belakang kampus STI Transportasi Trisakti Kelurahan Kayu Putih, di bantaran Kali Sunter Jalan Kayu Mas Utara dan Kayu Putih Utara. c. perbaikan dan penataan lingkungan permukiman pada kawasan permukiman dengan tingkat kepadatan sedang pada Kelurahan Jatinegara Kaum, Kelurahan Kayuputih, Kelurahan Jati, Kelurahan Pulogadung, Kelurahan Rawamangun, Kelurahan Pisangan Timur, dan Kelurahan Cipinang. d. Pengembangan kawasan permukiman wisma besar dengan mempertahankan fungsi kawasan dan perbaikan kualitas lingkungan permukiman di Kawasan Pulomas, Kayu Putih, dan Taman Berdikari Sentosa. Kawasan Perdagangan dan Jasa Pasal 705 Pengembangan kawasan perdagangan meliputi, a. b. c. Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung) Kawasan Sempadan Sungai dan Waduk Pasal 703 (1) Kawasan sempadan sungai ditetapkan sebagai berikut, a. Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar. b. Sekurang kurangnya 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar permukiman. c. (2) (3) Sempadan sungai untuk sungai di kawasan permukiman sekurang kurangnya cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10 15 meter. Pengembangan kawasan sempadan sungai di Kecamatan Pulogadung berada pada kawasan Kali Cipinang dan Kali Sunter. Kawasan sekitar danau/waduk Pulomas yang berada di Kecamatan Pulogadung perlu dijaga kelestariannya dan tidak boleh ada permukiman di sekitarnya. Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya) Kawasan Permukiman Pasal 704 Pengembangan sarana pemukiman dilaksanakan melalui, Pengembangan kawasan pelayanan sosial di Kecamatan Pulo Gadung meliputi, a. Pengembangan pelayanan fasilitas pendidikan meliputi Pemeliharaan, perbaikan dan penataan lingkungan di kawasan kampus Universitas Negeri Jakarta, Kampus Universitas Jayabaya, Kampus STEI, dan Kampus Trisakti, serta fasilitas pendidikan yang ada saat ini. Pembangunan fasilitas baru berupa TK, SD, SLTP, SLTA, dan akademi, di seluruh wilayah Kecamatan Pulo Gadung. b. Pengembangan pelayanan fasilitas kesehatan meliputi d. Raya. e. f. g. Kawasan perdagangan di Jalan Balai Pustaka dan kawasan di lingkungan permukiman tetap Pengembangan kawasan bekas Terminal Bus Pulogadung. Perbaikan dan peningkatan kualitas Pasar Pulogadung dan Pasar Rawamangun maupun pasarKawasan Pelayanan Sosial Pasal 706 dipertahankan Perbaikan dan peningkatan fungsi kawasan perdagangan dengan melihat skala pelayanan pusatPembangunan dan pengembangan Kawasan Pacuan Kuda Pulomas sebagai kawasan superblok Perbaikan dan penataan lingkungan di sekitar pusat perbelanjaan Mal Arion untuk menunjang Pengembangan kawasan perdagangan jasa terutama perkantoran dengan skala pelayanan lokal pusat kegiatan utama maupun pusat kegiatan penunjang. dan pusat kegiatan campuran. kegiatan perdagangan dan jasa yang melayani skala lokal di Kecamatan Pulogadung. diarahkan pada kawasan di sepanjang Jalan Pemuda, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Bekasi Timur

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Jatinegara sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dalam Lampiran Gambar 3.18 Peraturan Daerah ini.

pasar lokal tradisional yang ada untuk melayani penduduk di Kecamatan Pulogadung.

Pemeliharaan, perbaikan, dan penataan lingkungan di kawasan Rumah Sakit Persahabatan yang Fasilitas Kesehatan Pasal 710 (1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan. Fasilitas Peribadatan Pasal 711 (1) Pengembangan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Fasilitas Olahraga Pasal 712 Bagian Keenam Penetapan Pengembangan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Pulo Gadung Pasal 707 Rencana pengembangan fasilitas olahraga di Kecamatan Pulo Gadung meliputi, Pembangunan fasilitas baru berupa puskesmas, balai kesehatan, apotik, dan fasilitas lainnya di

memiliki fungsi khusus, Rumah Sakit Dharma Nugraha, Rumah Sakit OMNI, Rumah Sakit Pulomas. Kelurahan Jatinegara Kaum, Kelurahan Kayuputih, Kelurahan Jati, Kelurahan Pulogadung, Kelurahan Rawamangun, Kelurahan Pisangan Timur, dan Kelurahan Cipinang. c. Pengembangan pelayanan fasilitas peribadatan diarahkan pada pemeliharaan, perbaikan, dan penataan lingkungan di sekitar kawasan permukiman. d. Pengembangan pelayanan fasilitas olahraga dan fasilitas umum lainnya meliputi Pemeliharaan, perbaikan, dan penataan lingkungan pada kawasan olahraga, yaitu lapangan golf Pembangunan dan penataan dengan fungsi campuran di Kawasan pacuan kuda Pulomas. Pembangunan dan penataan fasilitas olahraga di kawasan permukiman untuk menunjang rawamangun, stadion dan velodrome rawamangun.

kegiatan. e. Pengembangan pelayanan fasilitas umum lainnya diarahkan pada upaya pemeliharaan dan peningkatan fasilitas dengan memperhatikan ketersediaan lahan.

a.
b. c.

Pemeliharaan, perbaikan, dan penataan lingkungan pada kawasan lapangan golf Rawamangun, Pembangunan dan penataan dengan fungsi campuran di Kawasan Pacuan Kuda Pulomas. Pembangunan dan penataan fasilitas olahraga di lingkungan permukiman untuk menunjang

stadion dan velodrome Rawamangun. (1) Pengembangan kawasan strategis di tingkat Kecamatan Pulo Gadung diarahkan pada bagian wilayah kecamatan yang memiliki peranan dan fungsi strategis bagi pengembangan kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan kota; (2) Pengembangan kawasan strategis di Kecamatan Pulo Gadung sebagaimana dimaksud ayat (1) diarahkan yaitu. Bagian Ketujuh Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Pasal 708 Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Pulo Gadung yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah raga dan fasilitas pengendalian bencana. Fasilitas Pendidikan Pasal 709 (1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan diperlukan penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan. (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan. Pasal 714 Bagian Kesatu Umum BAB XXVI RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN MATRAMAN Nilai KLB 1,0 sampai dengan 4,0 diarahkan pada kawasan-kawasan permukiman, kawasan bangunan umum, bangunan umum KDB rendah, kawasan campuran serta kawasan industri/pergudangan di Kecamatan Pulogadung. Bagian Kedelapan Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Pulo Gadung Pasal 713

kegiatan di lingkungan permukiman.

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Matraman meliputi: a. b. c. d. e. f. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Matraman; Rencana Struktur Ruang Kecamatan Matraman; Rencana Pola Ruang Kecamatan Matraman; Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Matraman; Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Matraman; dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Matraman.

c.

Program perbaikan lingkungan dan peremajaan lingkungan pada wilayah yang cukup padat. Sektor Industri

Kegiatan industri dibatasi pada kegiatan industri skala kecil (home industry). Sektor Transportasi

d. e.

Pengembangan jaringan jalan arteri dan kolektor arah utara selatan dan timur barat. Pengembangan jaringan jalan kolektor pada setiap kelurahan dengan memperhatikan kualitas dan kapasitas. Sektor Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Pengembangan dan peningkatan fasilitas umum baik kuantitas maupun kualitas. Pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial secara vertikal. Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir. Normalisasi sungai dan saluran drainase. Pembangunan dan peremajaan drainase ke dalam sistem pengendalian banjir. Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih Peningkatan kualitas jaringan pipa pipa induk dan distribusi air bersih. Pembatasan penggunaan air tanah. Penambahan hydrant umum.

Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Matraman Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Matraman Pasal 715 Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Matraman, maka tujuan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kecamatan Matraman adalah: a. Menyelenggarakan pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya. b. Mewujudkan keterpaduan, keterikatan, dan keseimbangan antar wilayah, dengan wilayah kecamatan lainnya, serta keserasian antar sektor. c. Mewujudkan kehidupan masyarakat Jakarta yang sejahtera lahir dan batin. d. Mewujudkan keterpaduan penggunaan sumber daya alam. e. Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan. f. Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan. Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Matraman Pasal 716

f. g.

(2) Kebijakan Kawasan Strategis Kecamatan Matraman,


a. b. c. a. b. Pengembangan kawasan diprioritaskan untuk mendukung pengembangan sektor strategis di Pengembangan secara intensif potensi sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan, demikian Peningkatan hubungan sosial ekonomi dengan pusat kegiatan terdekat. Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan atasnya. juga pengembangan prasarana perhubungan yang lebih dapat diandalkan. (3) Kebijakan Pengendalian Lingkungan Kecamatan Matraman;

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Pasal 717

(1) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Matraman,


a. b.

Sektor Perumahan Penerapan penggunaan campuran dalam rangka mengintesifkan penggunaan lahan dan Program perbaikan lingkungan dan permajaan lingkungan pada kawasan kumuh. Pembangunan rumah susun sederhana untuk memenuhi kebutuhan perumahan. Sektor Perdagangan dan Jasa Pembatasan sistem ribbon, kecuali yang mengalami peningkatan fungsi dan kualitas dengan memperhatikan kelancaran arus lalu lintas dan penyediaan tempat parkir. Pengembangan sentra sentra lokal dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. bangunan, baik secara vertikal maupun horisontal.

Strategi penataan ruang Kecamatan Matraman adalah : a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang. b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya. c. Mempertahankan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai, pinggiran jalan rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh. d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangan dan jasa. e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Matraman sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada lokasi perkantoran Ditzeni TNI AD; Pasar Burung Pramuka; Universitas Islam Jakarta; dan Perkantoran BPKB.

(3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier di wilayah Kecamatan Matraman sebagaimana
Bagian Ketiga Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Matraman Pasal 718 Jumlah penduduk di Kecamatan Matraman sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 203.429 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 418,58 jiwa/ha. Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Matraman Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Matraman Umum Pasal 719 (1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Matraman, meliputi jaringan jalan tol, (1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Matraman, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : a. b. c. a. b. c. d. e. f. g. sistem pusat kegiatan primer; sistem pusat sekunder; dan sistem pusat kegiatan tersier prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana telekomunikasi. Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Matraman Pasal 720 (1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Matraman diwujudkan dalam bentuk Sistem Pusat Kegiatan Tersier; jaringan jalan arteri dan kolektor, serta jaringan jalan rel KA; (2) Rencana pengembangan jalan tol sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi; a. Pemeliharaan Jalan Tol Cawang Tanjung Priok yang berada di sisi timur wilayah Kecamatan Matraman. Pasal 722 Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana telekomunikasi. Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Matraman Pasal 721 dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 3.19 Peraturan Daerah ini.

b. c.

Pemeliharaan underpass Pramuka dan Simpang Susun Jatinegara. Permeliharaan flyover persimpangan Jalan Matraman Raya Jalan Salemba Raya dengan Jalan

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

Matraman Jalan Pramuka. (3) Rencana pengembangan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi; a. Peningkatan dan perbaikan terhadap ruas jalan arteri primer yang mengubungkan dengan wilayah lain, yaitu Jalan Matraman Raya, Jalan Pramuka, dan Jalan Ahmad Yani. b. Pelebaran dan peningkatan ruas jalan arteri sekunder pada di sepanjang Jalan Kayu Manis Barat. (4) Rencana pengembangan jalan kolektor sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi; a. Pelebaran jalan pada ruas jalan kolektor primer pada Jalan Kayu Manis Timur, Jalan Kelapa Sawit, Jalan Pisangan Baru Tengah, Jalan Tegalan, Jalan Kayu Manis 8, Jalan Kelapa Tunggal, Jalan Kramat Asem, Jalan Kayu Manis 10, Jalan Pisangan Baru Utara, Jalan Utan Kayu, Jalan Bunga, Jalan Kemuning, dan Jalan Galur Sari. b. Peningkatan maupun perbaikan terhadap ruas jalan kolektor primer pada ruas Jalan Bunga. (5) Rencana pengembangan jalan rel KA sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi; a. Pemeliharaan dan peningkatan jalur rel kereta api yang melintasi Kecamatan Matraman, baik yang menuju ke arah Stasiun Senen, maupun ke arah Stasiun Manggarai. b. Penataan dan penertiban kawasan di sepanjang jalur kereta api dan Stasiun Pondok Jati. Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Matraman

Pasal 723 Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Matraman meliputi : a. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk; b. Pembatasan pengambilan air tanah dangkal di kawasan permukiman secara bertahap; c. Pelarangan pengambilan air tanah dalam terutama di zona kritis air tanah; Prasarana Drainase dan Pengendalian Banjir Pasal 724 Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Matraman meliputi : a. Normalisasi sepanjang aliran sungai dan mengamankan sungai dari kegiatan yang dapat menggangu fungsinya pada lokasi saluran Kali Pesanggrahan dan Kali Grogol; b. Penataan kembali garis sempadan sungai (GSS) menurut fungsinya yaitu sebagai pengendali banjir, drainase dan penggelontor; c. Peningkatan dan pengembangan fungsi situ-situ sebagai lokasi tempat penampungan air; d. Pengerukan sampah di sepanjang kali yang bisa menimbulkan banjir; e. Penyediaan kantong kantong air pada wilayah rawan banjir. Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Matraman Pasal 725 d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas sungai dan kanal.

e.

Pencegahan dan penindakan tegas pembuangan sampah ke sungai dan

saluran, serta mencegah tumbuhnya perumahan liar dan bedeng di sepanjang tepi sungai.

Prasarana Energi Listrik Pasal 727 Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Matraman, meliputi: a. b. c. d. e. f. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada; Peningkatan daya transmisi yang sudah ada; Penindakan pencurian listrik; Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan mempertimbangkan estetika lingkungan; Pengembangan jaringan listrik mengikuti jaringan jalan; Pengamanan jaringan listrik pada kawasan perumahan padat. Prasarana Telekomunikasi Pasal 728 Pengembangan prasarana telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Matraman, meliputi:

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Matraman, meliputi: a. Pengembangan sistem pembuangan air limbah secara sistem on-site. b. Peningkatan pelayanan pipa pembuangan air limbah di setiap kelurahan-kelurahan yang padat penduduk. Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Matraman Pasal 726 Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Matraman, meliputi:

a. b.

Pengembangan

sistem

pelayanan

telekomunikasi

melalui

penerapan

teknologi

telekomunikasi yang memadai; Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial;

c.
lingkungan.

Pengembangan jaringan telekomunikasi yang aman dan menyesuaikan dengan estetika

Bagian Kelima dibuang ke LPS (Lokasi Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Matraman Umum Pasal 729 (1) Rencana pola ruang Kecamatan Matraman, terdiri atas: a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung/kawasan lindung, dan b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya. (2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi kawasan sempadan sungai dan kanal; (3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

a.

Program

pemilahan

sampah

sebelum

pembuangan sampah) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam incinerator; b. Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan penggunaan teknologi tepat guna;

c.
d.

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan Peningkatan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat

penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling); masuk ke lingkungan padat penduduk;

a. b. c.

Kawasan Permukiman; Kawasan Perdagangan dan Jasa; Kawasan Pelayanan Sosial. tercantum

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Matraman sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dalam Lampiran Gambar 3.20 Peraturan Daerah ini.

Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung) Kawasan Sempadan Sungai dan Kanal Pasal 730 (1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan kanal; (2) Penentuan Kawasan Sempadan Sungai, a. b. c. Sekurang kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar; Sekurang kurangnya 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar permukiman; Sekurang kurangnya 10 15 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di dalam c. Penataan kawasan pelayanan sosial, meliputi : a. Pengembangan pelayanan fasilitas pendidikan diarahkan pada upaya pemeliharaan, perbaikan dan penataan lingkungan serta pembangunan fasilitas baru berupa TK, SD, SLTP, SLTA, dan Akademi; b. Pengembangan pelayanan fasilitas kesehatan diarahkan pada upaya pemeliharaan, perbaikan, dan penataan lingkungan serta pembangunan fasilitas baru berupa puskesmas, balai kesehatan, apotik, dan fasilitas; Pengembangan pelayanan fasilitas peribadatan diarahkan pada upaya pemeliharaan, perbaikan, dan penataan lingkungan, terutama di sekitar kawasan permukiman dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat (umat beragama) di lingkungan yang ada; Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya) Kawasan Permukiman Pasal 731 d. Pengembangan pelayanan fasilitas olahraga dan fasilitas umum lainnya diarahkan pada upaya pemeliharaan, perbaikan, dan penataan lingkungan pada kawasan olahraga serta pembangunan dan penataan yang dapat menunjang kegiatan di lingkungan permukiman. Bagian Keenam Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Pasal 734 Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Matraman yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah raga dan fasilitas pengendalian bencana. Fasilitas Pendidikan Pasal 735 Kawasan Perdagangan dan Jasa Pasal 732 Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, meliputi : a. b. c. d. Perbaikan dan peningkatan fungsi kawasan yang ada dengan melihat skala pelayanan pusat Peningkatan, perbaikan, dan penataan lingkungan Kawasan Pasar Burung Pramuka untuk Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa perkantoran diarahkan pada kawasan sepanjang Peningkatan, perbaikan, dan penataan lingkungan kawasan perdagangan dan perkantoran di pusat kegiatan utama maupun kegiatan penunjang; memperluas cakupan pelayanan; Jalan Matraman Raya dan Jalan Pramuka; Jalan Matraman Raya dan Jalan Pramuka sebagai lokasi transit di Kecamatan Matraman. (1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan diperlukan penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan; (2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Matraman diarahkan untuk tingkat pendidikan dasar (TK, SD, SMP) dan pendidikan lanjutan (SLTA); (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan. Kawasan Pelayanan Sosial Pasal 733

permukiman; (3) Penjagaan kelestarian kawasan sempadan sungai di Kawasan Kali Ciliwung; (4) Pelarangan pembangunan pemukiman di sempadan sungai pada Kawasan Kali Ciliwung.

Pengembangan kawasan permukiman, meliputi: a. b. Perbaikan dan penataan lingkungan kawasan permukiman wisma kecil dan wisma sedang dengan kepadatan penduduk tinggi melalui pembangunan secara vertikal meliputi wisma susun dan wisma flat; Perbaikan dan penataan lingkungan permukiman wisma sedang dengan kepadatan penduduk sedang pada Kelurahan Kebon Manggis, Kelurahan Palmeriam, Kelurahan Kayu Manis, Kelurahan Utan Kayu Utara, Kelurahan Utan Kayu Selatan, dan Kelurahan Pisangan Baru. c. Perbaikan lingkungan kawasan permukiman wisma besar dengan mempertahankan fungsi dan kualitas lingkungan terutama pada kawasan permukiman di Jalan Galur dan Jalan Kesatrian.

Fasilitas Kesehatan Pasal 736 (1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan. Fasilitas Peribadatan Pasal 737 (1) Pengembangan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Fasilitas Olahraga Pasal 738 Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, taman dan lapangan serba guna. Bagian Kedelapan Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Matraman Pasal 739 (1) Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Matraman dengan nilai KLB 1,0 sampai dengan 4,0 diarahkan pada kawasan-kawasan permukiman, kawasan bangunan umum, bangunan umum KDB rendah, kawasan campuran serta kawasan industri/pergudangan di Kecamatan Matraman;

e. waktu pelaksanaannya.

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Matraman, sebagaimana yang dimaksud pasal 740 ayat
1, dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.

(2) Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Matraman, sebagaimana yang dimaksud ayat
1, dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini Bagian Kesembilan Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Matraman Pasal 740

(1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Matraman dilaksanakan berdasarkan arahan
pemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi : a. penyusunan program utama; b. penentuan lokasi; c. sumber pendanaan; d. instansi pelaksana; dan

You might also like