You are on page 1of 4

KEHIDUPAN PADA MASA PRAAKSARA DI INDONESIA

1. Keadaan Alam Bumi Kita Keadaan bumi yang kita tinggali tidak sama seperti sekarang pada masa berjuta tahun silam. Bumi kita mengalami banyak perubahan, yang antara lain disebabkan oleh naik turunya suhu udara. Disamping itu ada peristiwa-peristiwa yang telah terjadi mengubah keadaan bumi, antara lain:

gempa bumi; gerakan dan pergeseran kulit bumi; letusan gunung berapi; meluasnya es di sebagian besar permuakaan bumu, misalnya pada zaman pleistosen akhir; mencairnya es dan naiknya permukaan air laut pada masa holosen

Maka dari itu, bumi melalui beberapa masa sesuai perkembangan keadaan bumi serta tingkat kemampuan mahkluk hidupnya. 1. Zaman Arkeozoikum, merupakan zaman tertua dalam sejarah perkembangan bumi, dimana bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. 2. Zaman Paleozoikum, merupakan zaman permulaan adanya kehidupan, dimulai dengan adanya binatang-binatang terkecil yang tidak bertulang belakang serta munculnya jenis ikan permulaan. Zaman ini disebut juga zaman primer. 3. Zaman Mesozoikum, disebut juga zaman sekunder. Pada zaman ini muncul dan berkembang dengan pesat berbagi jenis ikan dan reptil. Reptil yang muncul merupakan reptil yang sangat besar, serta muncul juga jenis burung dan binatang menyusui. 4. Zaman Neozoikum, zaman ini terbagi menjadi dua yakni zaman tersier dan zaman kuarter. Pada zaman tersier, jenis binatang menyusui berkembang lebih sempurna, dan pada zaman tersier akhir, jenis kera-manusia muncul. Pada zaman kuarter, yang terbagi menjadi zaman pleistosen dan zaman holosen, kehidupan manusia berkembang menjadi lebih sempurna, demikian juga jenis flora dan fauna. Jenis fauna yang ada pada masa itu antara lain, gajah, banteng, tapir, harimau, babi rusa, dan berbagi jenis burung, hanya saja mereka mempunyai badan yang lebih besar. 2. Jenis Penemuan Fosil Manusia Purba

Keberadaan manusia purba dapat diketahui dari fosil-fosil yang di temukan melalui berbagai penelitian dan penggalian. Fosil adalah sisa-sia hewan, tumbuhan, ataupun manusia yang sudah membatu. Dengan fosil yang ditemukan maka dapat dipelajari bagaimana kehidupan pada masa

lalu. Fosil yang dapat memberi petunjuk atau leitfosil.

mengenai kehidupan masa lalu di sebut fosil pandu

Di Indonesia banyak ditemukan fosil manusia purba. Berdasarkan berbagi penemuan fosil, manusia praaksara di Indonesia diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Meganthropus, merupakan jenis manusia purba yang paling tua. Ditemukan di Sangiran, Solo, Jawa Tengah oleh Von Koenigswald. Manusia purba jenis meganthropus yang ditemukan di Sangiran dinamakan Meganthropus Paleo Javanicus yang artinya manusia raksasa Jawa Purba. 2. Pithecanthropus, manusia jenis pithecanthropus diperkirakan hidup pada masa pleistosen akhir, atau setelah meganthropus. Di Indonesia, pithecanthropus ditemukan oleh Eugene Dubois di daerah Trinil, Jawa Timur, antara tahun 1890-1892. Eugene Dubois menyebut penemuannya dengan nama Pithecanthropus Erectus, yang berarti manusia kera yang berjalan tegak, karena struktur tulangnya yang meyerupai kera. Manusia pithecanthropus hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. 3. Homo, manusia jenis homo hidup pada masa Holosen atau kira-kira 40.000-25.000 tahun yang lalu. Manusia jenis homo antara lain ditemukan oleh: Ter Haar dan Oppennorth yang menemukan fosil di Ngandong, Jawa Timur. Fosil temuan ini dinamakan Homo Soloensis atau manusia dari Solo. Berdasarkan hasil temuan, manusia homo lebih tinggi tingkatannya daripada pithecanthropus. Kemudian di Wajak, Jawa timur juga ditemukan fosil oleh Van Rietschoten. Oleh Eugene Dubois manusia homo yang berkembang di Wajak disebut Homo Wajakensis atau manusia dari Wajak. Homo Wajakensis diduga merupakan nenek moyang ras Australoid yang merupakan nenek moyang orang Australia.

Manusia jenis homo merupakan jenis manusia yang tergolong cerdas karena mampu membuat peralatan sederhana dari batu dan tulang, yang digunakan untuk berburu dan mengolah makanan. Umbi-umbian yang akan dimakan terlebih dahulu dimasak. Dari manusia homo, kemudian berkembang ke homo sapiens atau manusia cerdas, yakni manusia yang berkembang turun temurun di bumi sampai saat ini. Homo Sapiens adalah jenis manusia yang berakal sempurna, maka dari itu volume otak dari homo sapiens lebih besar dari pithecanthropus.

You might also like