You are on page 1of 4

SISTEM TENAGA (POWER SISTEM) Primary high speed sistem mempunyai perencanaan untuk pemakaian bahan bakar yang

ekonomis,tetapi untuk menghasilkan tenaga yang besar, maka harus ada tambahan bahan bakar ke primary high speed sistem. Tambahan bahan bakar disupply oleh power sistem sehingga campuran udara bahan bakar menjadi kaya (12-13 :1). Bila primary throttle valve hanya terbuka sedikit (pada beban ringan) kevakuman pada intake manifold besar, sehingga power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power valve spring (B) menahan power valve, sehingga power valve tertutup. Tetapi bila primary throttle valve dibuka agak lebar (pada kecepatan tinggi atau jalan menanjak) maka kevakuman pada intake manifold berkurang dan power piston terdorong ke bawah aleh power valve spring (A) sehingga power valve terbuka. Bila hal ini terjadi, bahan baker akan disupply dari power jet dan pimary main jet ke sistem kecepatan tinggi sehingga campuran menjadi kaya. Fungsi dan prinsip kerja komponen : 1. Primary main jet : Sebagai saluran pengubung dari pelampung menuju nozel utama 2. Power valve Merupakan pintu penutup dan pembuka saluran tenaga 3. Power piston Sebagai pengatur pembukaan piston valve 4. Power valve spring Menekan power valve keatas saat keadaan normal 5. Power piston spring Menekan power piston kebawah saat vacuum berkurang Skema aliran bahan bakar dan udara pada system power o SISTEM PERCEPATAN da karburator dilengkapi dengan sistem percepatan. Cara kerja sistem ini yaitu pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba plunger pump bergerak turun menekan bahan bakar yang ada pada ruangan di bawah plunger pump. Akibatnya bahan bakar akan mendorong steel ball out-let dan discharge weight kemudian bahan bakar keluar ke primary ventury melalui pump jet. Setelah melakukan penekanan tersebut, plunger pump kembali ke posisi semula dengan adanya pegas yang ada di bawah plunger sehingga bahan bakar dari ruang pelampung terhisap melalui steel ball inlet dan sistem percepatan siap untuk dipakai. o SISTEM CHOOKE Pada saat mesin dingin bensin tidak akan menguap dengan baik dan sebagian campuran udara dan bensin yang mengalir akan mengembun didinding intake manifold karena dinding intake manifold dalam keadaan dingin. Dan ini akan menyebabkan campuran udara bensin menjadi kurus sehingga mesin sukar hidup. Sistem choke membuat campuran udara bensin menjadi kaya (1 : 1) yang disalurkan kedalam silinder bila mesin masih dingin. Ada dua type system chuk 1. Type manual Membuka dan menutupnya choke diatur oleh pengemudi

2. Type automatic Katup membuka secara otomatis tergantung temperatur mesin dan temperatur ruang mesin Type automatic ada dua macam, yaitu : Menggunakan sensor panas coil housing (4) dipasangkan diluar karburator, dimana coil housing ini dihubungkan pada air cleaner oleh pipa pemanas (2 ). Pipa pemanas sebelum masuk kecoil housing, terlebih dahulu dimasukan ke exhouse manifold. Ruang dibawah vacuum piston (5) dihubungkan dengan intake manifold Pada saat mesin dingin, coil spring mengembang dan menggerakkan vacuum piston (5) keatas sehingga katup choke tertutup, karena ruangan dibawah vacuum piston dihubungkan dengan intake manifold, maka vacuum piston condong ubtuk bergerak kebawah pada saat mesin hidup. Akan tatapi vacum piston belum dapat bergerak karena masih ditahan oleh coil spring yang masih mengembang. Sementara itu coil spring dipanasi dengan udara dan air cleaner yang mengalir ke coil housing (4) melalui pipa pemanas (2) yang terdapat didalam exhaust manifold (3). Setelah panas, coil spring mengkerut dan vacuum piston bergerak kebawah sehingga katup choke pun terbuka , katup choke tertutup pada temperatur 25 C Model electric Pada saat mesin distart: katup choke akan tertutup rapat pada saat etmperatur mencapai sekitar 25 celcius oleh pegas termostatik (be-metal). Bila mesin dihidupkan dalam keadaan katup choke tertutup, maka akan terjadi kevakuman dibawah katup cuk. Hal ini akan menyebabkan bensin akan disalurkan oleh primary low dan high speed system dan menyebabkan campuran menjadi kaya. Setelah mesin distart : Bila mesin distart, pada terminal Ltimbul arus dari voltage regulator, arus tersebut akan mengalir ke choke relay, sehingga choke relay menjadi ON. Akibatnya arus dari ignition switch mengalir melewati choke relay menuju ke electric heat coil massa. Bila electric heat coil membara/panas maka be- metal element akan mengembang dan akan membuka choke valve. PTC berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan yang mengalir dari electric heat coil, bila katup choke telah terbuka (temperatur dalam rumah pegas mencapai100 celcius) o FAST IDLE MECHANISM Sistem ini digunakan untuk menaikkan putaran idle saat temperatur rendah (saat temperatur rendah campuran yang dibutuhkan adalah campuran kaya), system ini bekerja saat katup choke masih tertutup dengan membuka sedikit throttle valve o UN LOADER MECHANISM System ini biasanya hanya ada pada karburator dengan system choke otomatis. System ini berfungsi untuk mencegah agar campuran tidak terlampau kaya saat mesin dalam kondisi dingin, keadaan katup chuk tertutup dan kendaraan dalam keadaan dijalankan ( bila katup choke tertutup saat diakselerasi maka kendaraan akan berhenti dengan tiba- tiba ) o CHOKE BREAKER Untuk penyempurnaan system choke type otomatis maka diberikan suatu system choke breaker dimana system ini bekerja untuk membuka katup choke secara perlahan setelah

mesin distart, dengan menggunakan asas kevacuman pada intake manifold. Karena bila katup choke tertutup terlalu lama setelah distart maka campuran yang dihasilkan pun akan semakin kaya o CHOKE OPENER System ini bias dikatakan sebagai system backup dari system choke otomatis, dimana mungkin karena suatu sebab tertentu system choke otomatis tidak berfungsi, dimana system ini akan membuat katup choke terbuka penuh. Bila mesin telah dipanaskan, TVSV dalam water jacket pada intake manifold membuka, sehingga memungkinkan terjadinya kevacuman dan choke opener membuka ( fast idle mechanism dan choke opener membuka katup choke pada saat yang bersamaan ) o DASH POT System ini mencegah agar pasokan bensin tidak terlalu kaya saat pedal gas dilepas secara tiba- tiba, karena saat pedal gas dilepas tiba tiba maka thritle valve akan tertutup dengan penuh ( jika bensin yang terhisap lebih banyak dibandingkan udara maka berpotensi untuk menimbulkan gas CO pada gas buang ) o THERMOSTATIC VALVE Bila kendaraan berjalan pada jalan yang macet dan cuaca panas, ruang mesin akan menjadi relatif panas. Akibatnya bensin akan mudah sekali menguap dan mungkin meluap ke venturi . Campuran menjadi terlalu kaya yang menyebabkan mesin mati, idling kasar dan susah untuk distart. Untuk mencegah keadaan diatas, pada karburator dilengkapi dengan thermostatic valve( katup dilengkapi dengan be- metal yang akan mulai membuka bila suhu pada ruang mesin mecapai 60 C dan membuka penuh pada 75 C ) o AUXILIARY ACCELERATION PUMP (AAP) System ini berfungsi untuk menambah bensin yang disalurkan oleh pompa akselerasi utama pada saat mesin dingin. Bila temperatur masih dingin, TVSV terbuka dan karena ruang A pada AAP dihubungkan dengan kevacuman pada intake manifold maka ruang A akan timbul kevacuman juga. Hal ini akan mengakibatkan diapraghna akan terhisap dan bensin akan masuk ke ruang B pada AAP. Jika pada saat ini pedal gas diinjak, kevacuman pada intake manifold akan menjadi rendah sehingga diapraghma akan didorong keposisi semula oleh tegangan pegas dan bensin akan keluar melalui nosel akselerasi. Bila mesin telah panas maka TVSV akan tertutup dan AAP tidak bekerja o THROTLE POSITIONER SISTEM Bila secara tiba- tiba pedal gas dilepaskan maka throttle valve dengan cepat akan berada pada posisi putaran lambat, hal ini menyebabkan campuran udara dan bensin menjadi tidak normal (bila campuran tidak normal pada pembakaran akan banyak terdapat HC (hydrocarbon ) dan CO (carbondioxide). Sistem ini berfungsi untuk menahan throttle valve setelah pedal gas dilepaskan. o HEAT CONTROL VALVE ( TOYOTA 2F ) Fungsi dari system ini adalah untuk mempertahankan temperatur pada exhaust manifold, oleh karenanya dibuatlah semacam katup untuk menutup dan membuka aliran gas buang. Kerja heat control valve : Pada saat mesin dingin : Pada saat bimetal mengembang kesisi luar, poros heat control valve berputar berlawanan

arah jarum jam, sehingga gas buang mengalir diatas heat control valve Pada saat mesin panas : Setelah pemanasan poros heat control valve akan mengkerut kearah dalam searah jarum jam, sehingga gas buang mengalir melalui bawah heat control valve o POSITIVE CRANKCASE VENTILATION SYSTEM PCV system dilengkapi untuk mencegah mengalirnya blow by gas (campuran udara dan bensin yang bocor) ke udara luar. Pencegahan tersebut dilakukan dengan jalan mengalirkan kembali blow by gas ke intake manifold yang seterusnya dibakar kembali keruang bakar Prinsip kerja system yaitu : Pada saat mesin mati atau terjadi back fir, dengan adanya pegas, v alve tertekan kebawah menutup saluran yang menghubungkan intake manifold dan crankcase Pada putaran idling atau saat pengurangan kecepatan, kevacuman intake manifold tinggi, sedangkan valve akan tertarik keatas ( kebagian intake manifold ) untuk memperkecil luas saluran gas sehingga aliran gas ke intake manifold berkurang Pada saat mesin bekerja normal, kevacuman pada intake manifold lebih rendah daripada keadaan (2) diatas, hal ini akan mengakibatkan valve bergerak turun sehingga luas saluran gas menjadi lebih luas Pada saat akselerasi atau pada saat beban berat kevacuman pada intake manifold lebih rendah lagisehingga valve akan bergerak lebih turun lagi tetapi belum menutup, jadi luas saluran gas menjadi maksimum, yang mana blow by gas akan mengalir ke intake manifold dalam jumlah yang besar ( bila gas yang dihasilkan melebihi kapasitas saluran gas pada valve, gas akan dialirkan pada karburator melalui selang ( hose )yang dipasangkan antara kepala silinder dan saringan udara. System tambahan yang terdapat pada karburator sifatnya fariatif, dan tidak selalu terdapat pada semua karburator, selain system tambahan yang terdapat diatas masih ada system tambahan lain. Seluruh system tambahan yang terdapat pada karburator relatif tidak begitu penting, dalam arti karburator masih dapat berfungsi sekalipun tidak dilengkapi dengan system tambahan

You might also like