You are on page 1of 6

MAKALAH TERMODINAMIKA

Tugas 3

ENTHALPY
Isi panas dari suatu sistem kimia disebut entalpi (simbol: H) Perubahan entalpi (H) adalah jumlah panas yang dilepaskan atau diserap saat reaksi kimia terjadi pada tekanan konstan. H = H
(produk)

-H

(reaktan)

H adalah ditentukan per mol zat seperti dalam persamaan kimia seimbang untuk reaksi Unit biasanya diberikan sebagai kJ mol / mol) 1 kalori (1 kal) = 4,184 joule (4,184 J) Perubahan energi ini diukur dalam kondisi laboratorium standar (SLC) 25 o C (298K) & 101.3 kPa (1 atmosfer)
-1

(kJ / mol) atau kadang-kadang sebagai kkal mol

-1

(kkal

Reaksi eksotermik Energi yang dilepaskan. Energi adalah produk dari reaksi. Bejana reaksi menjadi lebih hangat. Suhu di dalam bejana reaksi meningkat. Energi reaktan lebih besar daripada energi dari produk H
(reaktan)

Reaksi endotermik Energi yang diserap. Energi adalah reaktan reaksi. Bejana reaksi menjadi dingin. Suhu di dalam bejana reaksi menurun. Energi reaktan kurang dari energi dari produk H
(reaktan)

Energi yang diserap atau dilepaskan

Relatif Energi reaktan & produk

>H

(produk)

<H

(produk)

Tanda H

H = H

(produk)

-H

(reaktan)

H = H

(produk)

-H

(reaktan)

= Negatif (-ve) N2 (g) + 3H2 (g) ---> 2NH3 (g) + 92,4

= Positif (+ve) 2NH3 (g) + 92,4 kJ ---> N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) ---> N2 (g) + 3H2 (g) H = 92,4 kJ mol
-1 -1

Persamaan

kJ N2 (g) + 3H2 (g) ---> 2NH3 (g) H =- 92,4 kJ mol

Energi reaktan (N2 & H2) adalah lebih besar daripada energi dari produk (NH3). Energi yang dilepaskan. H adalah negatif. H adalah diukur dari energi reaktan dengan energi produk pada diagram Profil Energi.

Energi reaktan (NH3) kurang dari energi dari produk (N2 & H2). Energi yang diserap. H adalah positif. H adalah diukur dari energi reaktan dengan energi produk pada diagram Profil Energi.

Energi Profil

Hukum Hess
Hukum Hess menyatakan bahwa, Entalpi suatu reaksi tidak dipengaruhi oleh jalannya reaksi akan tetapi hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir. Jadi untuk menentukan entalpi suatu reaksi kita bisa memperolehnya dengan mengambil semua jalan yang tersedia Artinya untuk menentukan entalpi suatu reaksi tunggal maka kita bisa mengkombinasi beberapa reaksi sebagai jalan untuk menentukan entalpi reaksi tunggal tersebut. Hasil akhir yang akan kita peroleh akan menunjukkan nilai yang sama. Sebagai contoh: Entalpi pembentukan NO2 dapat kita cari dari reaksi berikut: N2(g) + O2(g) -> 2NO2(g) H = 68 KJ Dengan mengetahui entalpi standard pembentukan NO2 maka kita bisa menghitung besarnya berapa nilai entalpi untuk reaksi diatas. Atau kita bisa menghitungnya dengan menggunakan kombinasi beberapa reaksi (minimal 2 reaksi dan bahkan bisa lebih) berikut:

Dengan mengethaui besarnya entalpi dari reaksi I dan II diatas maka kita bisa mencari entalpi pembentukan NO2. Tentu saja kita harus mengatur satu reaksi dengan reaksi yang lain agar nantinya jika kesemua reaksi dijumlahkan akan diperoleh reaksi yang diinginkan.

Reaksi Spontan
Proses spontan yaitu proses yang dapat terjadi dengan sendirinya dalam suatu sistem. Proses spontan berlangsung secara satu arah sampai sistem berada dalam kesetimbangan. Beberapa proses di alam tak pernah terjadi: Tinta diteteskan ke dalam air, teramati Tak pernah terjadi sebaliknya. Batu bergerak spontan ke atas dengan menyerap kalor dari tanah Besi panas yang dicelupkan dalam air dingin menyerap kalor untuk berpijar. Ekspansi gas ke vakum bergerak membalik.

Entropi
Konsep temperatur muncul dalam hukum ke-nol termodinamika. Konsep energi internal muncul dalam hukum pertama termodinamika. Dalam hukum kedua termodinamika muncul konsep tentang entropi. Misal ada proses terbalikkan, quasi-statik, jika dQ adalah kalor yang diserap atau dilepas oleh sistem selama proses dalam interval lintasan yang kecil, dS = dQ/T Entropi dari alam naik bila proses yang berlangsung alamiah Perubahan entropi dari suatu sistem hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir sistem. f S = dS = dQ/T i Untuk proses dalam satu siklus perubahan entropi nol S = 0. Untuk proses adiabatik terbalikkan, tidak ada kalor yang masuk maupun keluar sistem, maka S = 0. Proses ini disebut proses isentropik. Entropi dari alam akan tetap konstan bila proses terjadi secara terbalikkan. Untuk proses quasi-statik, terbalikkan, berlaku hubungan : dQ = dU + dW dimana dW = pdV. Untuk gas ideal, dU = ncv dT dan P = nRT/V, oleh karena itu dQ = dU + pdV = ncv dT + nRT dV/V bila dibagi dengan T dQ/T = ncv dT/T + nR dV/V S = dQ/T = ncv ln(Tf/Ti) + nR ln(Vf/Vi)

Hukum Kedua Termodinamika


Mesin kalor yang telah dibahas sebelumnya menyatakan : kalor diserap dari sumbernya pada temperatur tinggi (Qh) Usaha dilakukan oleh mesin kalor (W). Kalor dilepas pada temperatur rendah (Qc). Dari kenyataan ini menujukkan bahwa efisiensi mesin kalor tidak pernah berharga 100 %. karena Qc selalu ada dalam setiap siklus. Dari sini Kelvin-Planck menyatakan :

Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor, yang beroperasi pada suatu siklus, hanyalah mentransformasikan ke dalam usaha semua kalor yang diserapnya dari sebuah sumber.

Temperatur tinggi,Th Qh W Qc Temperatur rendah, Tc


Mesin kalor

Temperatur tinggi, Th Qh W

Temperatur rendah, Tc
Mesin kalor yang tidak mungkin

Sebuah heat pumps (atau refrigerator), menyerap kalor Qc dari reservoir dingin dan melepaskan kalor

Qh

ke reservoir panas. Dan ini hanya mungkin terjadi bila ada usaha/kerja yang dilakukan pada sistem. Clausius menyatakan :

Untuk suatu mesin siklis maka tidak mungkin untuk menghasilkan tidak ada efek lain, selain daripada menyampaikan kalor secara kontinyu dari sebuah benda ke benda lain yang bertemperatur lebih tinggi.

Temperatur tinggi,Th Qh W Qc Temperatur rendah, Tc


Refrigerator

Temperatur tinggi, Th Qh

Qc Temperatur rendah, Tc
Refrigerator yang tak mungkin

Secara sederhana, kalor tidak dapat mengalir dari objek dingin ke objek panas secara spontan.

You might also like