You are on page 1of 27

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

b. Rumusan Masalah
o Bagaimana Karakteristik Perkembangan Orang Dewasa o Apakah Faktor - faktor yang mempengaruhi Perkembangan Orang Dewasa
o

Apa Perbedaan Individual Orang Dewasa

o Apa Kebutuhan Kebutuhan Orang Dewasa o Apakah Tugas Perkembangan pada Masa Dewasa Akhir o Apakah Tugas Perkembangan pada Masa Tua

c. Tujuan
Tujuan dari penulisan

PENUTUP
Kesimpulan A. Tugas tugas perkembangan masa setengah baya. 1. Memperoleh tanggung jawab social dan warga Negara. 2. Membangun dan mempertahankan standar ekonomi. 3. Membantu anak remaja untuk menjadi ornag dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia. 4. Membina kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa. 5. Membina pasangan hidup sebagai pribadi. 6. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan fisik sendiri. 7. Menyesuaikan diri dengan pertambahan umur.
B. Tugas tugas perkembangan orang tua 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kesehatan dan kekuatan fisik. 2. Menyesuaikan diri terhadap masa pension dan menurunnya pendapatan. 3. Menyesuaikan diri terhadap meninggalnya suami/istri. 4. Menjalin hubungan dengan perkumpulan manusia usia lanjut. 5. Memenuhi kewajiban social dan sebagai warga Negara. 6. Membangun kehidupanfisik yang memuaskan.

MASA DEWASA AKHIR DAN MASA TUA


PERKEMBANGAN DAN PROSES MENJADI TUA Perkembangan tidak berhenti pada waktu orang mencapai kedewasaan fisik pada masa remaja atau kedewasaan sosial pada masa dewasa awal. Selama manusia berkembang manusia masih mengalami perubahan perubahan yang terjadi pada fungsi biologis dan motoris, pengamatan dan berpikir, motif-motif dan kehidupan afeksi, hubungan sosial serta integrasi masyarakat. Perubahan fisik yang menyebabkan seseorang berkurang harapan hidupnya disebut proses menjadi tua. Proses menjadi tua banyak dipengaruhi oleh faktor faktor kehidupan bersama dan faktor pribadi orang itu sendiri, yaitu regulasi diri sendiri.Dalam proses perkembangan akan teralami diferensiasi yaitu proses perubahan yang dinamis pada masa dewasa berjalan bersama dengan keadaan menjadi. Menurut Thomae (1968) proses menjadi tua merupakan suatu struktur perubahan yang mengandung berbagai macam dimensi. Ia menyebutkan mengenai;
1. Proses Biokemis dan Fisiologis, yang oleh Burger disebut proses penuaan yang

primer , dalam daerah batas psikofisiologis. 2. Proses Fisiologis atau timbulnya penyakit penyakit. 3. Perubahan fungsional-psikologis. 4. Perubahan kepribadian dalam arti sempit. 5. Penstrukturan kembali dalam hal psikologis yang berhubungan dengan bertambahnya usia. 6. Perubahan yang berhubungan dengan kenyataan bahwa orang tidak hanya mengalami keadaan menjadi tua ini, melainkan bahwa seseorang juga mengambil sikap terhadap keadaan tersebut. Perubahan yang terakhir ini disebut oleh Thomae proses chrono estetis mengenai orang menjadi tua . Birren dan Schroots (1984) membedakan tiga proses sentral proses penuaan yaitu penuaan biologis ( tubuh orang menjadi tua ), penuaan sosial ( kedudukan sosial),

penuaan psikologis subjektif ( pengalaman batiniah). Berbagai perubahan ini terjadi selama hidup seseorang meskipun tidak harus terkait pada usia tertentu secara eksak. Tempo dan bentuk akhir proses penuaan berbeda pada orang yang satu dengan orang yang lain.

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL Menurut Erik Erikson Erik Erikson (1968) memandang tahun-tahun akhir kehidupan merupakan suatu masa untuk melihat kembali apa yang telah kita lakukan dengan kehidupan kita. Menurut teori perkembangan psikososial Erikson, periode dewasa akhir seharusnya telah mencapai integritasnya. Integritas disini diartikan sebagai satu tahap dimana individu yang berada pada periode dewasa akhir merasakan dan mengalami kepuasan dalam menjalani kehidupannya. Jika usia lanjut tidak dapat mencapai integritas maka akan merasakan keputusasaan, penyesalan terhadap apa yang ia perbuat atau yang tidak dapat diperbuat selama hidupnya sehingga merasa takut menghadapi kematian. a. Stereotipe pada Orang Usia Lanjut Orang berusia lanjut mungkin tidak dipekerjakan untuk pekerjaan yang baru atau dikeluarkan dari pekerjaan yang lama karena dianggap terlalu kaku. Mereka mungkin ditolak secara sosial, karena dipandang sudah pikun dan membosankan. Orang usia lanjut mungkin disingkirkan dari kehidupan keluarga karena dipandang sebagai sosok yang sakit dan parasit. Persepsi-persepsi ini memang sangat tidak berkeprimanusiaan, tetapi seringkali terjadi secara nyata dan menyakitkan. b. Kepuasan Hidup Kepuasan hidup adalah kesejahteraan psikologis secara umum atau kepuasan terhadap kehidupan secara keseluruhan. Kepuasan hidup mempengaruhi kesejahteraan psikologis pada orang dewasa lanjut. Pendapatan, kesehatan, suatu gaya hidup yang aktif, serta jaringan pertemanan dan keluarga menjadi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan hidup pada usia lanjut. c. Partisipasi Sosial

Dengan makin bertambahnya usia seseorang, maka partisipasi sosialnya semakin berkurang dan cakupannya juga menyempit. Terdapat banyak alasan mengapa partisipasi seseorang dalam kegiatan sosial menurun sejalan dengan bertambahnya usia. Alasan kesehatan menurun, yang secara umum biasa digunakan alasan pokok. d. Kerawanan Sosial (social hazard) Ada beberapa kerawanan yang khas pada usia lanjut yaitu :

Menerima adanya stereotipe tentang usia lanjut yang diberikan masyarakat. Hal ini membuat para orang usia lanjut merasa inferior.

Perasaan tak berdaya dan inferior yang disebabkan oleh perubahan fisik dan penurunan daya tarik maupun karena perasaan ditolak oleh masyarakat.

Tidak mau melepaskan atau mengganti gaya hidup yang lama. Menyadari bahwa mereka mulai menjadi pelupa, sulit mempelajari hal-hal baru lalu menarik diri dari aktifitas-aktifitas yang bersifat kompetitif.

Perasaan bersalah karena tidak menyumbangkan tenaga lagi bagi masyarakat. Pendapatan yang berkurang mengurangi kesempatan untuk kegiatan-kegiatan diwaktu luang.

Kurangnya kontak sosial karena kesehatan yang tidak memungkinkan atau keadaan finansial yang terbatas.

Menurut Erikson, perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif, dan integritas.

1. Perkembangan Keintiman Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang-orang yang tidak dapat menjalin hubungan intim dengan orang lainakan terisolasi. Menurut Erikson, pembentukan

hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki masa dewasa akhir. 2. Perkembangan Generatif Generativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami individu selama masa pertengahan masa dewasa. Ketika seseorang mendekati usia dewasa akhir, pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung berubah. Mereka tidak lagi memandang kehidupan dalam pengertian waktu masa anak-anak, seperti cara anak muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai memikirkan mengenai tahun yang tersisa untuk hidup. Pada masa ini, banyak orang yang membangun kembali kehidupan mereka dalam pengertian prioritas, menentukan apa yang penting untuk dilakukan dalam waktu yang masih tersisa. Yang dimaksud dengan generativitas atau stagnasi dalam masa dewasa juga adalah dimana seseorang bertanggung jawab terhadap generasi berikutnya. Sebaliknya juga generasi yang tua dalam hubungan timbal balik dengan generasi muda memperoleh pengalaman yang berguna bagi pengembangan dirinya sendiri. Pada masa ini merupakan masa yang produktif dan kreatif. Di samping mendidik generasi muda maka tingkah laku yang kreatif dalam mengembangkan kultur atau kebudayaan merupakan salah satu wujud generativitas dan perilaku membangun. Bagi yang berhasil melalui fase psikososial ini akan betul-betul mampu untuk melakukan pengasuhan yang sungguh-sungguh berarti. Jika kemungkinan yang berhasil pada masa ini adalah generativitas maka kemungkinan yang lain adalah stagnasi atau sikap terpaku dan berhenti disebabkan oleh sifat yang egosentris. 3. Perkembangan Integritas Integritas merupakan tahap perkembangan psikososial Erikson yang terakhir. Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda, orang-orang, produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan penyesuaian diri dengan bebrbagai keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupannya. Lawan dari integritas adalah keputusan tertentu dalam menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan individu, terhadap kondisi-kondisi sosial dan historis, ditambah dengan kefanaan hidup menjelang kematian.

Tahap integritas ini ini dimulai kira-kira usia sekitar 65 tahun, dimana orang-orang yang tengah berada pada usia itu sering disebut sebagai usia tua atau orang usia lanjut. Usia ini banyak menimbulkan masalah baru dalam kehidupan seseorang. Meskipun masih banyak waktu luang yang dapat dinikmati, namun karena penurunan fisik atau penyakit yang melemahkan telah membatasi kegiatan dan membuat orang tidak menrasa berdaya. Terdapat beberapa tekanan yang membuat orang usia tua ini menarik diri dari keterlibatan sosial: ketika masa pensiun tiba dan lingkungan berubah, orang mungkin lepas dari peran dan aktifitas selama ini; penyakit dan menurunnya kemampuan fisik dan mental, membuat ia terlalu memikirkan diri sendiri secara berlebihan; orang-orang yang lebih muda disekitarnya cenderung menjauh darinya; dan pada saat kematian semakin mendekat, oran ingin seperti ingin membuang semua hal yang bagi dirinya tidak bermanfaat lagi.Pada fase dewasa ini seseorang dapat berkembang kearah generativitas atau stagnasi sedangkan pada fase orang tua seseorang dapat berkembang kearah integritas-ego atau putus asa. Orang yang telah mencapai integritas diri adalah mereka yang dengan salah satu cara telah mengasuh generasi muda, yang tetap tegar menghadapi keberhasilan maupun kegagalan yang dialami sebagai rang tua, begitu juga mereka yang telah menghasilkan sesuatu, memperjuangkan ide atau keyakinannya. Integritas-ego atau integritas diri adalah perasaan menjadi bagian daripada tata aturan yang ada dalam alam semesta, perasaan cinta pada sesama manusia dan dengan begitu ikut menimbulkan keteraturan dunia. Integritas diri juga berarti menerima keadaan dirinya sendiri, mensyukuri nasib dan mencintai orang tua yang menyebabkan keberadaanya di dunia. Orang yang mencapai integritas diri mempertahankan gaya hidup yang telah dipilihnya karena ia sadar bahwa ia hidup dalam zaman dan konteks sosial tertentu yang ditandai oleh gaya integritas sendiri, bersifat bijaksana dalam tingkah lakunya. Dan orang yang tidak mencapai fase integritas diri ini

kemungkinannya adalah putus asa. Orang yang datang pada sisi putus asa ini dapat merasakan ketakutan yang mendalam, atau merasa hidupnya terbuang dan tidak berarti. Juga dapat diketemukan rasa benci dan penolakan terhadap orang-orang, benda-benda, dan lembaga-lembaga tertentu, yang dalam hakekatnya tersembunyi perasaan putus asa serta kebencian dan penolakan terhadap diri sendiri. Sebaliknya sikap orang yang mencapai integritas diri yang memiliki pengertian yang mendalam terhadap orang lain dan akhirnya melalui integritasnya itu mencapai kebijaksanaan dalam sikap dan tingkah lakunya.

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ORANG DEWASA Usia 20 tahun dikelompokan sebagai usia dewasa. Kelompok usia dewasa dibagi menjadi kelompok dewasa muda ( 20-40 tahun ) dewasa ( 40 65 tahun) dan dewasa lanjut ( 65 keatas ). Pada prinsipnya, pada usia dewasa ini, terutama masa dewasa muda perkembangan masih berlangsung, pada usia dewasa ada aspek aspek tertentu yang berkembang secara normal, aspek lainnya berjalan lambat atau berhenti. Bahkan ada aspek yang mulai menunjukan terjadinya proses kemunduran kemunduran. Aspek jasmaniah berjalan lamban, berhenti dan secara berangsur menurun. Aspek aspek psikis ( intelektual, social,emosional, dan nilai ) masih terus berkembang, walaupun tidak dalam bentuk penambahan dan peningkatan kemampuan tetapi berupa perluasan dan pematangan kualitas. Pada akhir dewasa muda, kekuatan aspek psikis ini pun secara berangsur ada yang mulai menurun. A. Perkembangan Fisik Perkembangan fisik telah lengkap dan mencapai puncaknya pada masa adolesen. Pada masa dewasa muda tinggi dan berat badan naik. Pertambahan berat badan terjadi pada orang dewasa karena factor bawaan dan kebiasaan hidup yang lain. Perkembangan funsi aspek fisik terus berjalan sesuai dengan jenis pekerjaan, pendidikan dan latihan khusus. Perkembangan kekuatan tulang dan otot akan melemah setelah usia 30 35 tahun, tetapi kecekatan, ketrampilan dan kelenturan

masih bias bertahan sampai usia 35-40 tahun, setelah itu fungsi aspek fisik mulai berkurang. B. Perkembangan Intelek Beberapa ahli psikologi menyatakan bahwa pada masa dewasa muda tidak ada peningkatan IQ yang berarti. Paling tinggi meningkat hanya 5 point. Walaupun demikian, kualitas berpikir kelompok dewasa muda masih berkembang. Perkembangan ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan informasi yang dimilikinya. Berkenaan dengan kemampuan intelektual, Cattel dan Horn membedakan dua macam kecerdasan, yaitu fluid intelegensi ( konsep, hubungan, abstraksi,) dan crystaliced intellegenci ( kecakapan khusus ). Menurut Schaeine perkembangan kognitif, terbagi atasa 5 tahap yaitu : Tahap pemerolehan ( acquisitive) berlangsung pada masa anak dan remaja.

Pada tahap ini anak dn remaja telah menguasai pengetahuan dan ketrampilan. Sebatas menguasai tetapi pengetahuan dan ketrampilan tersebut belum digunakan untuk kepentingan kehidupanya dalam masyarakat.

Tahap penguasaan (achieving) berlangsung pada usia 20 tahun 30 tahun. Pada usia ini individu, menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang dikuasainya untuk mencapai keunggulan dan kemandirian. Mereka mengerjakan tugas dengan baik untuk kemajuan kariernya.

Tahap tanggung jawab (responsible) pada usia 30 40 tahun. Pada tahap ini individu mengembangan pengetahuannya untuk memecahkan masalah.

Tahap eksekutif (executive) berlangsung pada usia 40 tahun 60tahun. Pada tahap ini individu mempunyai tanggung jawab lebih luas, bukan hanya keluarga, tetapi juga dalam masyarakat. Mereka dituntut mengintegrasikan penguasan pengetahuan dan kemampuan berpikir masalah. untuk memecahkan

Tahap reintegrasi ( reintegrative) berlangsung pada usia 60 tahun keatas. Pada tahap ini telah melakukan penurunan berpikir yang disebabkan oleh aspek biologis, para lansia lebih selektif memilih kegiatan, perhatian dan pemikiran

mereka lebih rendah kepada mengisi waktu tersisa, menghadapi kehidupan selanjutnya, setelah mati.

EKSEKUTIF

REINTEGRA SI PEGUASAA N
PEMEROLEH AN

TANGGUNG JAWAB

ANAK & REMAJA DEWASA MUDA C. Perkembangan Moral

DEWASA

USIA LANJUT

Teori perkembangan moral kognitif yang banyak dikaji dan dijadikan acuan dalam pendidikan adalah teori dari Konberg. Menurut Konrlberg ada tiga tingkatan perkembangan moral kognitif, yaitu tahap prokonvesi, konvensi dan pasca konvensi. Tahap tertinggi yaitu pertimbangan nilai atas dasar hukum dan peraturan tidak tertulis dan atas dasar kata hati (pasca konvensi) yang dicapai masa dewasa muda. Menurut Sigmunf Freud, perkembangan moral pada wanita lebih rendah dibandingkan pria. Tetapi dilain pihak ada yang mengemukaakan bahwa perkembangan moral kognitif sama, yang membedakan hanyalah tinkat pendidikan dan profesi. D. Pengembangan karier Dalam pengembangan karier, pemilihan dan perencanaan karier menjadi hal yang sangat penting, sebab hal ini dapat menentukan karier seseorang selanjutnya ( kehidupan). FAKTOR-FAKTOR DEWASA YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ORANG

Beberapa ahli berpendapat bahwa perkembangan orang dewasa itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir. Ada beberapa aliran yang memiliki pendapat masing-masing mengenai perkembangan individu, diantaranya adalah aliran nativisme dan empirisme. Apabila dilihat dari sudut pandang nativisme, perkembangan orang dewasa itu semata-mata bergantung pada pembawaan (heriditas). Tokoh utama aliran ini ialah Schopenhauer, seorang filosof dari jerman. Sedangkan menurut pandangan aliran empiris, berbeda dengan aliran yang tadi. Menurut mereka perkembangan orang dewasa itu semata-mata bergantung pada factor lingkungan. Tokoh utama dari aliran ini adalah John Locke. Doktrin Tabula Rasa di istilahkan bahwa dalam perkembangan manusia merupakan suatu hal yang ditekankan pada arti penting pengalaman, lingkungan dan pendidikan. Selain di atas, ada juga aliran konvergensi yang merupakan gabungan aliran empirisme dengan aliran nativisme. Aliran ini menggabungkan arti penting heriditas dengan lingkungan sebagai factor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan orang dewasa. Tokoh aliran ini adalah W. Stern. Aliran ini berpendapat bahwa didalam perkembangan orang dewasa itu baik dasar atau pembawaan maupun lingkungan memainkan peranan penting. Faktor-faktor dalam kehidupan orang dewasa yang akan mempermudah

perkembangan orang dewasa diantaranya adalah: A. Kekuatan Fisik Bagi banyak individu, puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pertengahan 20 tahun. Kekuatan Fisik seseorang perlu dijaga dengan baik, hal tersebut dapat dituangkan dalam 7 kebiasaan hidup yang sehat antara lain: 1. Sarapan pagi 2. Makan secara teratur 3. Makan secukupnya untuk memelihara berat badan yang normal 4. Tidak merokok 5. Tidak minum minuman keras 6. Olahraga secukupnya 7. Tidur secara teratur 7 hingga 8 jam setiap malam B. Kemampuan Motorik

Kekuatan motorik orang dewasa mencapai puncak kekuatannya antara usia 20-an dan 30-an tahun. Kecepatan respon maksimal terdapat antara usia 20 dan 25 tahun kemudian sesudah itu kemqampuan ini sedikit demi sedikit akan menurun. Disamping itu orang dewasa yang memiliki kemampuan motorik yang baik cenderung akan dapat menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang menuntut kemampuan fisik. Hal ini memudahkan seseorang untuk bergaul dan berkomunikasi baik dilingkungan masyarakat maupun di lingkungan pekerjaan. C. Kemampuan Mental Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasisituasi baru adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogi dan berpikir kreatif. Kemampuan mental mencapai puncaknya pada usia 20 tahun dan akan menurun sedikit demi sedikit. Penelitian-penelitian terhadap kemampuan mental dengan menggunakan tes intelegensi, sangat jelas menggambarkan adanya kemampuan mental yang baik dalam masa dewasa awal (Arthur T. Jersid: 1978). D. Motivasi untuk Berkembang Apabila remaja telah mencapai usia dewasa secara hokum, mereka berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri oleh kelompok social mereka. Hal ini menjadi motivasi bagi orang-orang dewasa untuk mengembangkan dirinya. Pada masa dewasa, individu terdorong untuk mulai bekerja, memilih pasangan hidup belajar hidup dengan tunangan mulaio membina keluarga, mengasuh anak, mengelola rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga Negara dan mencari kelompok social yang menyenangkan. E. Model Peran Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mempunyai model peran untuk diteladani karena berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mereka memperoleh motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuanketentuan yang dianut oleh masyarakat orang dewasa dan sebaliknya orang dewasa

yang berinteraksi dengan remaja mengikuti garis-garis perilaku remaja akan tetap berperilaku seperti remaja dan bukan pola perilaku orang dewasa.

PERBEDAAN INDIVIDUAL ORANG DEWASA Unsur-unsur perbedaan individual orang dewasa yang disebabkan oleh pembawaan dan lingkungan, diantaranya adalah perbedaan dalam minat kecerdasan dan kepribadian. A. Perbedaan dalam Minat Ragam minat orang dewasa sangat banyak dilihat dari jumlahnya. Berdasarkan penelitian ahli, minat-minat yang sangat beragam jumlahnya itu dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu minat pribadi, minat rekreasional dan minat social. 1. Minat Pribadi Minat pribadi orang dewasa selalu menyangkut kehidupan seseorang tertentu. Minat pribadi; yangv kuat pada masa remaja masih terbawa sampai pada masa dewasa. Minat pribadi yang kuat dapat menyebabkan seseorang bersifat egosentris. Minat egosentris ini sedikit demi sedikit dapat berkurang dengan bertambahnya tugas dan tanggung jawabnya di tempat kerja juga di rumah dan mulai berkembang minat sosial. a. Penampilan

Minat terhadap penampilan sangat kuat bagi pria dan wanita dewasa pada umumnya. Penampilan fisik yang diminati meliputi tinggi dan berat badan serta raut wajah. Untuk keperluan tersebut maka banyak orang dewasa yang mempelajari cara-cara diet, berolahraga, dan mempelajari penampilan diri yang baik. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan berpenampilan menarik. Salah satunya adalah kemudahan dalam berteman. Orang-orang yang menarik akan lebih mudah diterima dan dinilai positif daripada

orang-orang yang kurang menarik. Dan sangat mungkin pula, banyaknya orang yang menyukainya terpantul dalam harga diri yang tinggi. b. Pakaian dan Perhiasan

Perhatian terhadap pakaian dan perhiasan tetap berperan kuat dalam masa dewasa. Orang-orang dewasa sadar bahwa keberhasilan dalam hubungan sosial banyak dipengaruhi oleh penampilan pakaian dan perhiasannya. Pakaian dan perhiasan seseorang menentukan tinggi rendahnya status seseorang dalam kelompoknya. Peranan pakaian dan perhiasan menurut para ahli psikologi adalah sebagai alat konpensasi, alat identifikasi dan alat regresi. Sebagai alat konpensasi, pakaian digunakan untuk menutupi

ketidakpuasan orang dewasa terhadap penampilan fisik. Sebagai alat identifikasi pakaian dan perhiasan, digunakan oleh remaja dan orang dewasa. Sebagai alat regresi pakaian dan perhiasan digunakan untuk menutupi ketuaan sehingga seseorang dalam usia itu dapat Nampak seperti muda lagi. c.Uang Orang dewasa lebih tertarik pada uang karena uang dapat memenuhi kebutuhannya. Sebagai remaja yang masih ikut orang tua, yang penting baginya adalah mendapatkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, apakah itu dengan bekerja sendiri atau memperolehnya dari orang tuanya. d. Agama

Bersembahyang atau hadir di tempat beribadah, dan ikut serta dalamkegiatan-kegiatan organisasi agama secara teratur merupakan bagian dari kehidupan sebagai orang dewasa. Banyakfaktor yang ikut menentukan kuat tidaknya rasa keagamaan orang dewasa. Faktor umum tersebut adalah

1.Jenis Kelamin Wanita cenderung lebih berminat pada agama daripada pria dan juga lebih banyak terlibat aktif dalam ibadatdan kegiatan-kegiatan kelompok agama. 2. Kelas Sosial Golongan kelas menengah cenderung lebih tertarik agama dibandingkan dengan golongan kelas yang lebih tinggi atau yang lebih rendah. 3.Lokasi tempat tinggal Orang-orang dewasa yang tinggal di pedesaan dan pinggir kota menunjukkan minat yang lebih besar pada agama daripada orang yang tinggal di kota. 4. Latar belakang keluarga Orang-orang dewasa yang dibesarkan dalam keluarga yang erat beragama dan menjadi anggota suatu tempat ibadah cenderung lebih tertarik pada agama daripada orang-orang yang disebarkan dalam keluarga yang kurang peduli terhadap agama. 5.Minat religius teman-teman Orang dewasa lebih memperhatikan hal-hal keagamaan jika tetanggatetangga dan teman-temannya aktif dalam organisasi-organisasi keagamaan daripada apabila teman-temannya yang kurang peduli. 6. Pasangan dari iman yang berbeda Pasangan yang berbeda agama cenderung kurang aktif dalam urusan agama daripada suami-istri yang menganut agama yang sama.

7. Kecemasan akan kematian

Orang-orang dewasa yang cemas akan kematian atau mereka yang sangat memikirkan hal kematian cenderung lebih memperhatikan agama daripada orang yang bersikap lebih realistik. 8. Pola kepribadian Orang yang memiliki pribadi yang berpandangan seimbanglebih luwes terhadap agama-agama lain dan biasanya lebih aktif dalam kegiatan keagamaannya. 2. Minat Rekreasi

Istilah sekarang memberikan kesegaran diartikan kegiatan yang memberikan kesegaran atau mengembalikan kekuatan dan kesegaran psikologis sesudah lelah bekerja atau sesudah mengalami keresahan psikologis. Beberapa faktor yang mempengaruhi pola rekreasi orang dewasa. a.Kesehatan b. Waktu c. Status perkawinan d. Status sosial ekonomi e. Jenis kelamin f. Penerimaan sosial Orang dewasa memilih bebas memilih bentuk-bentuk rekreasi yang paling memuaskan, atau paling praktis dari segi waktu dan uang. Sebuah analisis dari berbagai bentuk rekreasi orang dewasa masa kini menunjukkan bahwa kegiatan rekreasi orang dewasa itu berorientasi pada keluarga atau lingkungan tetangga dan sangat berbeda dengan rekreasi remaja. Perubahan-perubahan ini disebabkan karena anak-anaknya yang masih kecil mengharuskan bentuk rekreasi yng berpusat pada anak. Bahkan bila nanti anak-anak sudah menjadi remaja pun, rekreasi orang tuanya masih juga terutama berorientasi keluarga. 3. Minat Sosial

Orang dewasa yang normal memiliki minat dan keinginan-keinginan untuk lebih berarti, lebih berdaya guna bagi lingkungan masyarakat. Mereka menghindar dari keterkucilkan atau penolakan orang lain. Atas dasar itu semua, orang dewasa mempunyai minat sosial yang mengarahkannya pada aktivitas-aktivitas sosial. Beberapa faktor yang mepengaruhi minat dan aktivitas sosial orang dewasa adalah sebagai berikut. a. Mobilitas sosial

Semakin besar keinginan orang dewasa untuk meningkatkan status sosialnya semakin giat pula ia berusaha melibatkan diri dengan organisai-organisasi masyarakat yang akan membantunya untuk naik jenjang sosial yang lebih tinggi. b. Status sosial ekonomi

Status ekonomi yang baik akan lebih mampu berperan dalam berbagai kegiatan sosial terutama kegiatan di luar rumah dibanding dengan orang yang mempunyai status sosial ekonomi yang kurang baik. c. Lamanya tinggal dalam suatu kelompok masyarakat

Orang dewasa mempunyai kelas sosial tinggi dan menengah lebih seing aktif dalam berbagai organisasi masyarakat daripada mereka dari golongan masyarakat bawah. d. Kelas sosial

Orang dewasa yang mempunyai kelas tinggi dan menengah lebih sering aktif dalam berbagai organisasi masyarakat daripada mereka dari golongan masyarakat bawah. e. Lingkungan

Kehidupan sosial orang dewasa yang tinggal di kota besar mungkin lebih banyak dipuaskan oleh keluarga dan sanak keluarga dibandingkan dengan

mereka yang hidup di kota kecil dan di pedesaan yang lebih mengenal keramah-tamahan dan keakraban antartetangga.

f.

Jenis kelamin

Wanita yang belum menikah sering lebih aktif dalam kegiatan masyarakat dibandingkan dengan pria yang masih lajang. g. Umur kematangan seksual

Pria yang lebih cepat dewasa lebih aktif dalam kegiatan masyarakat dan duduk dalam kepengurusan organisasi-organisasi masyarakat dibandingkan dengan pria yang terlambat dewasa. Wanita yang cepat dewasa tetap aktif di bidang sosial apabila keadaan memungkinkan. h. Urutan kelahiran

Anak pertama sering memiliki perasaan tidak aman dan sesudah dewasa cenderung menjadi pengikut dan lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat daripada anak-anak yang lahir belakangan. i. Keanggotaan dari tempat beribadah

Orang-orang yang merupakan anggota tempat beribadah cenderung lebih aktif dalam kegiatan keagamaan dan organisasi masyarakat lainnya dibandingkandengan mereka yang tidak memilikihubungan dengan organisaiorganisasi.

B. Kepribadian Ciri-ciri kepribadian orang dewasa yang tampak dalam interaksinya dengan lingkungannya, antara lain 1. Karakter yang mengacu pada konsekuen tidaknya dalam melakukan aturan etika perilaku, atau teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat, atau

konsisten tidaknya tindakan dalam menghadapi situasi lingkungan yang serupa atau berbeda-beda. 2. Temperamen yang mengacu pada cepat atau lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungannya. 3. Sikap, yang mengacu pada positif atau negatif atau ambivalensinya sambutannya terhadap objek-objek (orang, benda, peristiwa, norma atau nilai etis, estetis, dan sebagainya) 4. Stabilitas emosional, yang mengacu pada mudah tidaknya tersinggung, marah, menangis, atau putus asa. 5. Tanggung jawab, yang mengacu pada menerima atau cuci tangan atau melarikan diri dari risiko, atas tindakan dan perbuatannya. 6. Sosialibilitas, yang mengacu pada keterbukaan atau ketertutupan dirinya serta kemampuannya berkomunikasi dengan orang lain. C. Kecakapan Kecakapan sering juga disebut abilitas, yang dibedakan ke dalam dua kategori 1. Kecakapan nyata atau aktual, yang mengacu kepada aspek kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan diuji sekarang juga. 2. Kecakapan potensial, yang mengacu kepada aspek kecakapan yang masih terkandung dalam diri yang bersangkutan yang diperolehnya secara herediter (pembawaankelahirannya), yang dapat berupa abilitas dasar umum (inteligensi) dan abilitas dasar khusus (bakat) Witherington menunjuk lebih terperinci manifestasi dari indikator-indikator perilaku inteligen itu sebagai berikut : 1. Kemudahan dalam menggunakan bilangan. 2. Efisien dalam bahasa. 3. kecepatan dalam pengamatan. 4. Kemudahan dalam mengingat.

5. Kemudahan dalam memahami hubungan. 6. Imajinasi. Penerimaan orang dewasa terhadap pengaruh lingkungan (pengalaman) ditentukan oleh : a. Kekuatan daya pendukung The IQ dan daya kendali super ego serta besarnya dorongan kompleks terdesak (Freud) b. Cita-cita dan hasrat (Alfred adler) c. Kadar rasa harga diri (Kunkel) d. Kesadaran pribadi dalam mempertahankan dan mengembangkan dirinya (Stern) e. Pandangan subjektif terhadap partisipasinya dengan lingkungan (Rullo May) f. Kemampuan membaca situasi atau kerangka berfikir (lewin) serta g. Hubungan sosial di masa lalu (Rotter & Sullivan) KEBUTUHAN-KEBUTUHAN ORANG DEWASA Apa dorongan ornag dewasa untuk melakukan suatu aktivitas? Pernyataan itu cukup mendasar untuk dikaaji melalui teori tentang kebutuhan.Teori biologi yang menyangkut proses biologis ,seperti,instink dan kebutuhan kebutuhan biologis.sedangkan teori sosiologislebih menekankan pada pengaruh kebudayaan atau kehidupan masyarakat.hal ini menunjukan bahwa orag dewasa melakukan aktuvitas karena didorong oleh adanyafaktorfaktor biologis serta adanya pengaruh perkembangan budaya manusia. Setiap orang dewasa mempunyai kebutuhan kebutuhan yang perminculanya sangat bergantung pada kepentingan orang dewasa tersebut.Berkenaan dengan ini, Maslow need heirarchy theori untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan tigkatkebutuhan orag dewasa.Menurut Maslow , kebutuhan kebutuhan orang dewasa dapat digolongkan ke dalam lima tingkatan.Adapun kelima tingkatan tersebut ialah sebagai berikut 1. Kebutuhan yang bersifat biologis, 2. Kebutuhan rasa aman, 3. Kebutuhan kebutuhan sosial, 4. Kebutuhan akan harga diri

5. Kebutuhan untuk berbuat yang terbaik. Kebutuhan orang dewasa tersebut bersifat dinamis.Artinya kebutuhan tersebut berubah ubah sesuai dengan sifat kehidupan manusia itu sendiri.sesuatu yang menarik,diinginkan dan dibutuhkanyapada saat tertentu, mungkin tidak lagi menarik dan tidak dihiraukan lagi,pada waktu yang lain. Apabila Maslow mengemukakan lima kebutuhan manusia ,Morgan menyatakan bahwa orang dewasa memiliki empat kebutuhan.Berikut ini dijelaskan berbagi kebutuhan orang dewaaa menurut Morgan. 1. Kebutuhan untuk melakukan suatu aktivitas.Halini sangt penting bagi orang dewasa karena suatu aktivitas mengandung suatu kegembiraan baginya. 2. Kebutuahn untuk menyenangkan orang lain.banyak orang dewasa yang dalm kehidupanya memiliki motivasi untuk banyk berbuat sesuatu demi kesenangan orang lain. 3. Keebutuhan untuk mencpai hasil.suatu pekerjaan itu akan berhasil baik ,kalau hasilnya mendapat pujian . 4. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan.Suatu kesulitan atau hambatn ,mungkin menimbulkan rasa rendah diri pada orang dewasa tetapi hal ini dapat menjadi dorongan untuk mencapai kompensasi dengan usaha yang tekun dan luar biasa sehingga tercapai kelebihan atau keunggulan dalam bidang tertentu. Apabila MaslowMengemukakan 5 kebutuhan orang dewasa dan Morgan Mengemukakan 4 kebutuhan orang dewasa berikut ini dijelaskan ke lima belas aspek kebutuhan tersebut. 1. Kebutuhan berprestasi (achievement) Kebutuhan yang mengacu pada doronganb untuk mencapai hasil yang sebaik mungkin.semua pekerjaan dilakukan sebaik mungkin 2. Kebutuhan rasa hormat (deference) Kebutuhan yang mengacu pada dorongan untuk mendapat pengaruh dari orang lain. 3. Kebutuhan keteraturan ( Order ) Mengacu pada dorongan untuk melakukan pekerjaan secara rapi dan teratur. 4. Kebutuhan memperlihatkan diri ( exhibition) Kebutuhan yang mengacvu pada dorongan untuk memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang. 5. Kebutuhan otonomi ( autonomy)

Kebutuhan yang mengacu pada dorongan untuk menyatakan kebebasan diri untuk berbuat atau menyatan apapun. 6. Kebutuhan afiliasi ( affiliation) Kebutuhan afiliasi mengacu pada dorongan unruk setia kawan,berpartisipasi dalam kelompok kawan,mengerjakn sesuatu untuk kawan.dan membuat kawan sebanyak mungkin. 7. Kebutuhan intrasepsi ( intraception) Kebutuhan intraspsi mengacu pada dorongan untuk menganalisis motif dan perasaan sendiri,mengamatin orang lain dan memahami orang lain dan memahami perasaan orang lain. 8. Kebutuhan Berlindung ( succorance ) Kebutuhan berlindung mengacu pada doronga untuk memperolehbantuan orang lain apabila mendapat kesulitan. 9. Kebutuhan Dominan(dominance ) Kebutuhan domonan mengacu pada dorongan untuk membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pimpinan kelompok , memutuskan persetujuan secara sepihak.

10. Kebutuhan Merendah ( abasement ) Kebutuhan merendah mengacu pada dorongan untuk mengakui berdosa apabila berbuat keliru. 11. Kebutuhan Memberi bantuan ( nurturance ) Kebutuhan memberi bantuan mengacu pada dorongan untuk menolong sesama yang kesulitan. 12. Kebutuhan Perubahan ( change) Kebutuhan perubahan mengacu pada dorongan untuk menggarap hal hal yang baru. 13. Kebutuhan ketekunan ( endurance ) Kebutuhan ketekunan mengacu pada dorongan untuk bertahan pada suatu pekerjaan hingga selesai,merampungkan pekerjaan yang telah dipegangnya. 14. Kebutuhan heteroseksualitas ( heterosexsuality) Kebutuhan heteroseksualitas mengacu pada dorongan untuk bepergian dengan kelompok yang berlawan jenis kelamin,jatuh cinta dengan jenis kelamin yang lain,menggumi bentuk tubuh jenis kelamin lain. 15. Kebutuha Agresi ( aggression )

Kebutuhan agresi mengacu pada dorongan untuk menyerang pandangan yang berbeda, mengecam orang lain secara terbuka. Kebutuhan kebutuhan orang dewasa tersebut merupakan perpaduan antara kebutuhan yang bersumber pada dirinya dan tuntutan lingkungannya.Dalam memenuhi kebutuhan - kebutuhan tersebut orang dewasa dituntuk untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN 1. Tugas tugas perkembangan masa dewasa/muda a. Mengembangan sikap wawasan dan pengalaman nilai nilai agama b. Memperoleh atau memulai pekerjaan c. Memilih pasangan d. Mulai memasuki pernikahan e. Belajar hidup berkeluarga f. Mengasuh dan mendidik anak, g. Mengelola rumah tangga h. Memperoleh kemampuan dan kemantapan karier i. Mengambil tanggung jawab atau peran sebagai warga masyarakat j. Mencari kelompok sosial yang menyenangkan 2. Tugas- tugas perkembangan masa dewasa madya a. Memantapkan pengalaman nilai nilai agama b. Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga negara c. Membantu anak yang sudah remaja untuk belajar untuk menjdi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia d. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan perubahan yang terjadi pada aspek fisik (penurunan kemampuan atau fungsi ) e. Memantapkan keharmonisan hidup berkeluarga f. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam kris g. Memantapkan peran perannya sebagimorang dewasa
3. Tugas tugas perkembangan masa dewasa lanjut (Masa Tua )

a. Lebih mengamalkan diri dalam mengamalkan norma atau ajaran agama b. Mampu menyesuaikan diri dengan menurunya kemampuan fisik dan kesehatan
c. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan

keluarga. Robert Atchley (1976) menggambarkan 7 fase pensiun yaitu:

Fase jauh (remote). Kebanyakan individu melakukan sesuatu untuk mempersiapkan fase pensiun. Fase dekat (near), pekerja mulai berpartisipasi dalam program prapensiun. Fase bulan madu, mereka melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan sebelumnya dan menikmati aktivitas dengan waktu luang yang lebih banyak.

Fase kecewa, orang berusia lanjut menyadari bahwa bayangan prapensiun mereka tentang fase pensiun tidak realistis. Fase reoreientasi, mulai mengembangkan alternatif kehidupan yang lebih realistis. Fase stabil, sudah memutuskan apa yang mereka pilih dan bagaimana menjalani pilihan tersebut. Fase akhir, peran mereka sudah bergantung karena mereka sudah tidak dapat berfungsi secara mandiri.

d. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup

e. Membentuk hubungan dengan orang lain yang seusia


f. Memantapkan hubungan yang lebih harmonis dengan anggota keluarga.

( anak ,menantu ,dan cucu ) Tugas tugas perkembagan itu tadi pada dasarnya merupakan tuntutan atau harapan sosio kultural dimana manusia itu hidup.dalam masyarakat kita sejak dulu hingga kini tetap memiliki harapan sesuai diatas sebagi sebagian penentu sebagai orang dewasa Khusus mengenai hidup berkeluarga dalam masa dewasa terdapat dua hal pokok yang mendorong terciptanya hubungan hidup berkeluarga. kebutuhan individu pada suatu pihak dan tugasperkembangan pada lain pihak.pemanduan antara keduanya menimbulkan energi tang membangkitkan gerak bagi individu orang dewasa untuk berstu dalam satu jalinan hubungan berkeluarga. Diantara kebutuhan utama dan kuat yang mendorong individu orang dewasa untuk hidup berkeluarga adalah kebutuhan material, kebutuhan seksual, dan kebutuhan psikologis. Tetapi dari segi psikologi, kebutuhan tama dan terkuat untuk berkuluarga bagi orang dewasa adalah kebutuhan akan cinta, rasa aman, pengakuan dan persahabatan. Tugas Perkembangan dalam Perspektif Islam.

Fase lanjut usia yang dalam islam disebut arzal al-umr atau disebut juga syuyukh, yang berarti fase ketika melewati masa puncak kekuatan fisik lalu menurun kembali menjadi tidak berdaya. Pada fase ini pula ditandai dengan menurunnya kemampuan memori sehingga tak mampu lagi mengingat secara baik berbagai informasi yang ernah diperoleh dan disimpan sebelumnya. Tugas perkembangan menurut pandangan Islam:

Terinternalisasi sifat-sifat rasul yang agung, sebab Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul ketika usianya menginjak 40 tahun. Sifat-sifat yang dimaksud seperti jujur, dapat dipercaya, menyampaikan kebenaran, dan memiliki kecerdasan spiritual.

Meningkatkan kesadaran akan peran sosial dengan niatan amal salih. Meningkatkan ketakwaan dan kedekatan kepada Allah SWT, melalui perluasan diri dengan mengamalkan ibadah-ibadah sunnah.

Mempersiapkan

diri

sebaik

mungkin

untuk

menghadapi

kematian.

Pada fase ini, seseorang terkadang tidak mampu mengaktualisasikan potensinya, bahkan kesadarannya menurun atau bahkan menghilang. Kondisi ini disebabkan oleh menuanya syaraf-syaraf dan organ-organ tubuh lainnya, sehingga terjadilah kepikunan (al-haram).ketika orang berusia lanjut mengalami kepikunan maka ia terbebas dari tuntutan agama seperti shalat, puasa, dan ibadah-ibadah lain.

TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AKHIR DAN MASA ORANG TUA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik PK 266 Dosen Pengampu : Dra. Henny Dewi Koeswanti M.Pd

Disusun oleh: Agus Kristiyono Ridwan Prihantono Sundo Nurbono Pujiono Tri Sugiarto 202008038 202008051 202008060 202008062 202008065

Dimas Adi Nugroho 202008078

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2011 DAFTAR PUSTAKA
Buku : FJ. Monks AMP Knogrs, Siti Rahayu Haditono. 1999. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannya.Universitas Gajah Mada Press MKDK 4302/2 SKS / Mulyani Sumantrin Nana Syaodi.2006. Cetakan 3N. Jakarta. Universitas Terbukan Internet :

http://ilmupsikologi.wordpress.com/2010/02/18/perkembangan-psikososial-masadewasa-akhir/ http://www.psikologizone.com/perkembangan-kognitif-masa-dewasa-akhir

http://dewasaakhir.blogspot.com/ http://wiek.wordpress.com/2010/02/19/orangtua-wajib-ikuti-perkembanganjaman/ http://www.kabarindonesia.com/berita.php? pil=20&jd=Seberapa+Penting+Orangtua+dalam+Perkembangan+Anak&dn=20 100419221255 http://wiek.wordpress.com/2010/02/19/orangtua-wajib-ikuti-perkembanganjaman/ http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikososial-masa-dewasa-akhir/ http://www.masbow.com/2010/09/perkembangan-dewasa-akhir.html

You might also like