Professional Documents
Culture Documents
oleh:
Perusahaan komisi; Perniagaan wesel dan surat-surat berharga lainnya; Pedagang, bankir, kasir, makelar dan yang sejenis; Pembangunan, perbaikan dan perlengkapan kapal untuk pelayaran di laut; Ekspedisi dan pengangkutan barang-barang; Jual-beli perlengkapan dan keperluan kapal; Rederij, carter-mencarter kapal, bodemerij dan perjanjian lain-lain tentang perniagaan laut; 8) Mempekerjakan nahkoda dan anak kapal untuk kepentingan kapal niaga; 9) Perantara/makelar laut, cargadoor, convooilopers, pembantu-pembantu pengusaha perniagaan dan lain-lain; 10) Perusahaan asuransi. Pasal 5 (lama) KUHD mengatur tentang perbuatan perniagaan, yang bunyi singkatnya: Perbuatan-perbuatan yang timbul dari kewajiban-kewajiban menjalankan kapal untuk melayari laut, kewajiban-kewajiban yang mengenai tubrukan kapal, menolong dan menyimpan barang-barang di laut yang berasal dari kapal karam atau kapal terdampar, begitu pula penemuan barang-barang di laut, pembuangan barang-barang di laut pada waktu ada averai, itu semua termasuk dalam golongan perbuatan perniagaan. Pasal 2 pasal 5 (lama) KUHD ini termasuk dalam Bab I KUHD tentang pedagang dan perbuatan perniagaan. Pasal-pasal tersebut telah dicabut dengan S. 1938-276, yang mulai berlaku pada tanggal 17 Juli 1938.
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
b) Timbul pendapat yang kedua, yakni hukum dagang berlaku kalau perbuatan yang disengketakan itu bagi kedua belah pihak merupakan perbuatan perniagaan. c) Akhirnya dalam Handelsgesetzbuch Jerman, paragraf 345, menetapkan bahwa hukum dagang berlaku bila perbuatan yang diperselisihkan itu merupakan perbuatan perniagaan bagi salah satu pihak. Dengan ketentuan ini maka lenyaplah sifat kekhususan dari hukum dagang, dan azas hukum dagang bagi pedagang tidak berlaku lagi. Jadi, azas hukum dagang bagi pedagang tidak dapat dipertahankan lagi.
SUMBER BACAAN Purwosutjipto. 1999. Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia. Jakarta: Djambatan.