You are on page 1of 34

Penawaran Uang dan Kegiatan Ekonomi Negara

KELOMPOK 2 KELAS 2 N
ANDI REZA FERDIANSYAH LANA ARIANDO LOVA ADLINA RIYANATIKA MAHESA RIZKI PERDANA SAIFUDDIN ZAKKY YOGA ADHI PRATAMA (04) (17) (18) 20) (32) (36)

Permintaaan Uang : Pandangan Klasik


Pandangan ahli ekonomi klasik: tujuan

masyaralkat meminta uang adalah untuk digunakan dalam transaksi Kelajuan peredaran uang menurut ahli ekonomi klasik adalah tetap

Teori kuantitas dan Teori Sisa Tunai sebagai Teori Permintaan Uang
Tujuan penggunaan teori kuantitas dan teori sisa

tunai
Menerangkan hubungan antara penawaran uang

dan tingkat harga Menerangkan pandangan klasik mengenai tujuan masyarakat dalam meminta uang Menerangkan faktor-faktor utama yang menentukan permintaan uang

Hubungan antara penawaran uang dengan tingkat harga


Teori kuantitas Teori sisa tunai

MV = PT
Keterangan :
M V P k T

M = kPT

= jumlah uang beredar = kelajuan peredaran uang = tingkat harga = = nilai pendapatan nasional riil

Kelajuan Peredaran Uang dan


Asumsi : nilaI PT = Y = nilai pendapatan nasional

nominal Asumsi di atas akan mempengruhi persamaanpersamaan:


Teori kuantitas : MV = Y atau V = Y / M Teori sisa tunai : M = kY atau k = M / V

Dari persamaan di atas dapat disimpulkan sebagai

berikut :
Kelajuan peredaran uang (V) menggambarkan tingkat

kekerapan jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian digunakan untuk membayar transaksi yang dilakukan k menggambarkan periode dimana uang akan disimpan masyarakat sebelum digunakan untuk

Faktor-faktor Utama yang Menentukan Permintaan Uang


Dari persamaan M = Y / V = kY, dapat disimpulkan

bahwa menurut pandangan klasik permintaaan uang ditentukan oleh:


Pendapatan nasional nominal dalam perekonomian (Y)
Kepesatan peredaran uang (V atau 1/K)

Permintaan Uang
Pandangan Friedman

Pandangan Friedman mengenai faktorfaktor yang menentukan permintaan uang dalam perekonomian dikenal sebagai teori kuantitas modern.
Permintaan uang ditentukan oleh faktorfaktor berikut: tingkat harga, suku bunga obligasi, suku bunga equities, modal fiskal dan kekayaan.

Klasik dan Keynes Permintaan uang nominal

Friedman

Permintaan uang riil

Peranan harga dalam menentukan permintaan uang: memegang uang adalah salah satu cara untuk menyimpan kekayaan, seperti dalam bentuk obligasi dan ekuiti. (Friedman)

Pendapatan

Kekayaan

Permintaan Uang

Pendapatan & Kekayaan

Permintaan Uang

M = f(P, rFC, Y)
MD P r rFC
Y

= permintaan uang nominal = tingkat harga = suku bunga = tingkat pengembalian modal dari modal fiskal = pendapatan dan kekayaan

M = f(P, r, Y ) P

= permintaan uang riil P = tingkat kenaikan harga r = suku bunga untuk obligasi, equity dan tingkiat pengembalian modal untuk modal fiska Y* = nilai pendapatan dan kekayaan riil.

Apabila dibandingkan pandangan Keynes dengan pandangan Friedman, persamaan penting dari kedua teori ini adalah: kedua-duanya berpendapat bahwa permintaan uang bukan saja ditentikan oleh kebutuhan untuk membiayai transaksi tetapi juga oleh beberapa faktor lain, seperti keinginan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk suku

bunga. Keynes menekankan menekankan tentang


suku bunga obligasi, manakala Friedman menekankan kepada suku bunga obligasi, suku bunga ekuiti, dan tingkat pengembalian modal harta fiskal.

Perbedaan antara Friedman dan Keynes terdapat pada kesensitifan permintaan uang

ke atas perubahan suku bunga. Menurut


Friedman, perubahan-perubahan dalam suku bunga tidak akan banyak menimbulkan perubahan ke atas permintaan uang. Sedangkan Keynes berpendapat perubahan suku bunga sangat mempengaruhi permintaan uang.

Dibandingkan dengan permintaan uang yang diterangkan oleh ahli ekonomi klasik, teori permintaan uang Friedman adalah sama dengan pandangan Klasik dalam hal sifat hubungan diantara pendapatan nasional dengan permintaan uang. Walaupun Friedman berpendapat bahwa terdapat banya faktor yang menentukan permintaan uang tetapi hubungan diantara permintaan uang dengan pendapatan nasional masih bersifat proporsional.

MD = f(P, r)Y P
di mana: Y* = pendapatan nasional riil.
Menurut pendapat Friedman, nilai f(P, r) adalah cukup stabil dan tidak banyak berubah. Perubahan harga dan suku Bungan tidak akan banyak mempengaruhi nilainya.

Sebagai akibat dari keyakinan ini, seperti juga dengan


yang diyakini oleh ahli-ahli ekonomi klasik, Friedman berpendapat bahwa permintaan uang adalah proporsional dengan pendapatan nasional riil.

Jenis-jenis Uang dan Perkembangannya

JENIS UANG
1.

Full bodied money nilai sebagai uang = nilai sebagai barang contoh: perak, emas

2.

Representative full bodied money mewakili sejumlah barang/logam nilai logam sebagai barang = nilai logam sebagai uang. contoh: surat emas (gold certificate) yang beredar di AS sebelum ditarik pada tahun 1933

3.

Credit money nilai sebagai uang > nilai sebagai barang


Token Coins contoh: uang logam

Uang Kertas yang Dikeluarkan Pemerintah/Bank Sentral contoh: Fiat money, uang kertas yang beredar saat ini, dikeluarkan oleh Bank Indonesia, dimana dapat dilihat dengan adanya tulisan Bank Indonesia di setiap lembarannya.

Demand Deposit (Uang Giral) Simpanan di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahkan kepada orang lain dengan cara menuliskan sejumlah uang dalam cek untuk melakukan pembayaran.

PERKEMBANGAN UANG DI INDONESIA


Sejak pertama peradaban manusia mengenal uang sebagai alat bantu pembayaran, hingga saat ini telah terjadi evolusi dalam sistem pembayaran. Perkembangan cara masyarakat untuk melakukan pembayaran dalam transaksi ekonomi akan mempengaruhi makna uang di masa-masa yang akan datang.

Uang Komoditas (Commodity Money) contoh: emas/perak kelemahan: tidak efisien, terutama untuk transaksi yang memerlukan mata uang dalam jumlah yang amat besar tidak menguntungkan dari sisi keamanan

Uang Kepercayaan (Fiat Money) Kepercayaan atas mata uang logam & kertas berkembang menjadi kepercayaan yang bertumpu pada legalitas oleh pemerintah, pada saat mata uang kertas dicetak dan diedarkan oleh pemerintah. Pada tahap perkembangan selanjutnya, tidak lagi terbatas pada kawasan satu negara. Contoh: US dollar Melalui kesepakatan bersama, di suatu kawasan regional tertentu dapat diberlakukan pula suatu mata uang tertentu. Contoh: Euro

Cek (Checks) suatu perintah dari seseorang kepada bank untuk mentransfer uang dari rekening orang yang bersangkutan kepada rekening orang lain ketika orang tersebut mendepositokan cek yang dimaksud.

Keuntungan: Efisiensi sistem pembayaran dapat ditingkatkan, karena tidak diperlukan pemindahan mata uang Untuk transaksi dalam jumlah yang besar, penggunaan cek sangat menguntungkan

Uang Elektronik (E-Money) kemajuan Teknologi Informasi memberi kemudahan untuk menyelesaikan transaksi ekonomi, dimana pihak yang melakukan transaksi tidak perlu membawa uang tunai contoh: kartu kredit/debit, melalui internet/mobile banking

Macam-macam Uang yang Pernah Berlaku di Indonesia (periode 1945 1950)

1. ORI, Oeang Republik Indonesia yang hanya berlaku di pulau Jawa 2. URIDAB, Uang Republik Indonesia Daerah Banten 3. URIPS, Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatra, yakni uang yang berlaku di sebagian wilayah Sumatra 4. URITA, Uang Republik Indonesia Tapanuli, yang beralu hanya di daerah Tapanuli 5. URIPSU, Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatra Utara 6. URIBA, Uang Republik Indonesia Baru Aceh, yang hanya berlaku di Aceh 7. Uang Mandat Dewan Pertahanan Daerah Palembang yang berlaku hanya di daerah Palembang saja

Namun sejak tahun 1968 dengan keluarnya ketentuan Undang-undang Pokok Perbankan Nomor 13 tahun 1968, ditetapkan bahwa satuan hitung uang di Republik Indonesia adalah Rupiah.

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan

oleh pemerintah melalui bank central guna mengatur penawaran uang dan tingkat bunga dalam tingkat yang wajar dan aman Kebijakan moneter banyak digunakan untuk mengatasi masalah-masalah perekonomian yang biasanya langsung berhubungan dengan tarik menarik antara kepentingan ekonomi jangka panjang dengan keuntungan jangka pendek (misalnya kepentingan investasi dan kepentingan selisih nilai tukar)
Bina Nusantara

Kebijakan Moneter kuantitatif yaitu suatu

kebijakan yang bertujuan untuk mempengaruhi penawaran uang dan tingkat bunga dalam perekonomian dengan menggunakan instrumen terukur seperti OMO dan DR Kebijakan moneter kualitatif yaitu kebijakan moneter non intervensi yang lebih banyak menekankan pada kesadaran fihak perbankan dan yang berhubungan dengannya secara umum
Bina Nusantara

Kebijakan pasar terbuka (Open market Operation

OMO) Kebijakan tingkat diskonto (Discount rate DR) Kebijakan cadangan minimum (Reserve requirement)

Bina Nusantara

Perangkap Likuiditas
r

d LM

P = Perangkap Likuiditas Q = Daerah Tengah R = Daerah Klasik

Q
P
a b

Kebijakan Fiskal
r

LM

e c a b d

Ya

Yb

Yc

Yd

Ye

Kebijakan Moneter
LM0 r IS LM1

IS c IS ra b

a
0 Ya Yb Yf Yc Yg Y

~sekian~ TERIMA KASIH

You might also like