You are on page 1of 17

Makalah

SENI BUDAYA
Devi Ayu Octavia Sari
X Tata Busana 2

SMK NEGERI 3 Malang

ZAMAN BATU

I. Palaeolithikum (Zaman Batu Tua), ]


Zaman batu tua (Paleolitikum) Disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Pendukung kebudayaan ini adalah Homo Erectus yang terdiri. Zaman batu tua bias disebut paleozoikum. Paleozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman primer atau zaman hidup tua berlangsung selama 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung. Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tsb adalah : 1. Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut "Chopper" (alat penetak/pemotong)

Kapak Genggam Dinamakan kapak genggam, karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara mempergunakannya dengan cara menggenggam.

Kapak genggam terkenal juga dengan sebutan kapak perimbas, atau dalam ilmu prasejarah disebut dengan chopper artinya alat penetak. Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam.

2.

Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa

Alat-alat tulang dan tanduk Rusa Fungsi: - untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah - menangkap ikan 3. Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.

Sangiran Flakes Fungsi: -untuk menguliti hewan buruan -mengiris daging buruan -memotong umbi-umbian./buah buahan - menangkap ikan

II.

Mesolithikum (Zaman Batu Tengah) Ditemukannya bukit-bukit kerang dipinggir pantai yang disebut "kjoken modinger" (sampah dapur) Kjoken =dapur, moding = sampah)

Kapak genggam (peble)

Pebble/Kapak Sumatera. Kapak Pendek (Hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling)

Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua-gua yang disebut "Abris Sous Roche " Adapun alat-alat tersebut adalah : Flaces (alat serpih) , yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Ujung mata panah, batu penggilingan (pipisan), kapak, alat-alat dari tulang dan tanduk rusa, Alat-alat ini ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya : Sampung Bone Culture = kebudayaan Sampung terbuat dari Tulang) Tiga bagian penting Kebudayaan Mesolithikum,yaitu : dan berguna untuk mengupas makanan.

Roche

Peble-Culture (alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang) Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Manusia Pendukung Kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa

Kjokken Modinger

Papua -Melanosoid iii. Neolithikum (Zaman Batu Muda)

Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan. Contoh alat tersebut : 1. Kapak Persegi, misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan

Kapak Persegi Fungsi: - ukuran besar lazim disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul/pacul. -ukuran kecil disebut dengan Tarah/Tatah dan fungsinya sebagai alat pahat/alat untuk mengerjakan kayu sebagaimana lazimnya pahat. Bahan untuk membuat kapak tersebut selain dari batu biasa, juga dibuat dari batu api/chalcedon. Kemungkinan besar kapak yang terbuat dari Chalcedon hanya dipergunakan sebagai alat upacara keagamaan, azimat atau tAnda kebesaran.

Kapak Chalcedon.

Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa

3.

Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa dan Serawak

Kapak Lonjong. Fungsi: - sebagai cangkul/pacul. Perhiasan ( gelang dan kalung dari batu indah), ditemukan di Jawa Pakaian (dari kulit kayu) Tembikar (periuk belanga), ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Melolo(Sumba) iv. Megalithikum (Zaman Batu Besar )

Hasil kebudayaan zaman Megalithikum adalah sebagai berikut : 1. Menhir ,

Gambar 18. Menhir Fungsi: -sebagai tempat pemujaan untuk penghormatan terhadap arwah nenek moyang

2.

Dolmen atau Stonehenge, adalah meja batu, merupakan

Dolmen

Dolmen from Israel - Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu.

Fungsi: - Sebagai tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang,

3.

Sarkofagus atau keranda yang terbuat dari batu. Bentuknya

menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup

Gambar 21. Sarkofagus Daerah tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali. Menurut masyarakat Bali Sarkofagus memiliki kekuatan magis/gaib. Berdasarkan pendapat para ahli bahwa sarkofagus dikenal masyarakat Bali sejak zaman logam. Fungsi: - tempat menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya

4.

Kubur Batu/Peti Mati yang terbuat dari batu besar yang masing-

masing papan batunya lepas satu sama lain

Kubur Batu Fungsi: - tempat menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya 5. Punden Berundak

Punden Berundak dan ilustrasinya.

Fungsi: - sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal. 6. Arca Batu Arca/patung-patung dari batu yang berbentuk binatang atau manusia. Bentuk binatang yang digambarkan adalah gajah, kerbau, harimau dan moyet. Sedangkan bentuk arca manusia yang ditemukan bersifat dinamis. Maksudnya, wujudnya manusia dengan penampilan yang dinamis seperti arca batu gajah. Arca batu gajah adalah patung besar dengan gambaran seseorang yang sedang menunggang binatang yang diburu. Arca tersebut ditemukan di daerah Pasemah (Sumatera Selatan). Daerah-daerah lain sebagai tempat penemuan arca batu antara lain Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Arca Batu Gajah dari Pasemah.

ZAMAN LOGAM zaman ini terbagi menjadi 2 zaman yaitu : I. Zaman Perunggu Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Zaman logam ini dibagi atas: 1. Kapak Corong (Kapak Perunggu), banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Balio, Sulawesi dan Kepulauan Selayar dan Irian. Kegunaannya sebagi alat perkakas.

Kapak Corong 2. Candrasa

Berbagai bentuk Candrasa Kalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa tidak berfungsi sebagai alat pertanian/pertukangan tetapi fungsinya diduga sebagai tAnda kebesaran kepala suku dan alat upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang

indah dan penuh dengan hiasan.

3.

Nekara perunggu(Moko), bebrbentuk seperti dandang. Banyak

ditemukan di daerah : Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan Kep. Kei.

Nekara dan Moko

Nekara Tipe Heger

Fungsi: - Untuk acara keagamaan - Sebagai maskawin. -Sebagai sarana upacara minta hujan (biasanya diatas nekara diberi hiasan katak, menurut kepercayaan katak dianggap sebagai binatang yang dapat mendatangkan hujan.)

4.

Bejana Perunggu, bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai. Hanya ditemukan di Madura dan Sumatera Bejana perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura, bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng. Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometri dan pilin-pilin yang mirip huruf J.

Bejana Perunggu dari Kerinci (Sumatera)

Sampai sekarang fungsi bejana perunggu tidak diketahui secara pasti, kemungkinan di-sebabkan penemuan bejana yang terbatas maka mempersulit penyelidikan tentang fungsi bejana dalam kehidupan masyarakat prasejarah. 5. Arca perunggu Arca perunggu/patung yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk beranekaragam, ada yang berbentuk manusia, ada juga yang berbentuk binatang. Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bagian atasnya. Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil arca perunggu yang kecil dipergunakan sebagai Liontin/bandul kalung. Daerah penemuan arca perunggu di Indonesia adalah Bangkinang (Riau), Palembang (Sumsel) dan Limbangan (Bogor).

Arca Perunggu.

6.

Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung dan cincin. Jenis perhiasan dari perunggu yang ditemukan sangat beragam bentuknya yaitu seperti kalung, gelang tangan dan kaki, bandul kalung dan cincin. Di antara bentuk perhiasan tersebut terdapat cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil dari lingkaran jari anak-anak. Untuk itu para ahli menduga fungsinya sebagai alat tukar (mata uang). Daerah penemuan perhiasan perunggu di Indonesia adalah Bogor, Malang dan Bali. Untuk mengetahui bentuk perhiasan perunggu tersebut dapat Anda amati gambar 16 berikut ini.

Aneka Ragam Perhiasan dari Perunggu. II. Zaman Besi

Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari besi. Alat-alat yang ditemukan adalah : Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan Mata pisau Mata pedang Cangkul, dll

untuk membelah kayu

Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul(Yogyakarta), Bogor, Besuki dan Punung (Jawa Timur)

SENI A. Pengertian Seni: Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta). adapun beberapa teori seni rupa menurut beberapa tokoh : 1. Ki. Hadjar Dewantara Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan bersifat indah, menyenangkan dan dapat menggerakan jiwa manusia, 2. Herbert Read Aktivitas menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan, 3. Ahdiat Karta Miharja Kegiatan rohani yang merefleksi pada jasmani, dan mempunyai daya yang bisa membangkitkan perasaan/jiwa orang lain. B. Cabang-cabang Seni ada 5 yaitu : 1. Seni Rupa Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

2. Seni Tari/gerak Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. 3. Seni Suara/Vocal/Musik Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, dunia 4. Seni Sastra Bahwa sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan kemampuan aspek keindahan yang baik yang didasarkan aspek kebahasaan maupun aspek makna 5. SeniTeater/drama Kata drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi dan sebagainya: dan drama berarti: perbuatan, tindakan. Mengenai seni drama, terdapat beberapa pengertian yang mewakili arti dari drama itu sendiri. Pertama, drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala yang terlihat dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan pada pendengar dan penonton. Kedua, menurut Moulton, drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presen in action). C. Macam-Macam Seni Rupa : Seni Rupa Menurut Fungsinya : a. Seni Rupa Murni (Fine Art) : Seni rupa yang diciptakan tanpa mempertimbangkan kegunaannya atau seni bebas (Free Art). Contoh : seni lukis, seni patung, seni grafika dll.

b. Seni Rupa Terapan/pakai (Applied Art): 1. Seni lukis Karya seni dua demensi yang bisa mengungkapkan pengalaman atau perasaan si pencipta. Pelukis yang sedang sedih akan tercipta karya yang bersifat susah, sedangkan pelukis yang sedang gembira akan tercipta karya yang riang. Karya tersebut terlihat pada goresan, garis-garis dan pewarnaan. 2. Seni Kriya Karya seni terapan yang mengutamakan kegunaan dan keindahan (estetis) yang bisa menarik konsumen. Seni kriya/kerajinan (handy Craff) ini biasanya untuk hiasan dan cenderamata. Karena karya ini termasuk karya yang di perjual belikan dan berguna bagi kehidupan masyarakat sehari- hari baik untuk alat rumah tangga maupun untuk hiasan. Bahkan satu desain kriya ini bisa di produksi dalam jumlah banyak oleh industri dan di pasarkan sebagai barang dagangan. 3. Seni Patung Seni Patung termasuk karya 3 Demensi. Karya seni ini termasuk seni murni yang diciptakan untuk mengungkapkan ide-ide dan perasaan dari seniman yang mempunyai nilai estestis yang tinggi.

4. Seni Dekorasi Karya seni yang bertujuan menghias suatu ruangan agar lebih indah. Contoh : Interior (dalam ruang : kamar, ruang pertemuan, panggung, dll) Eksterior (luar ruang : taman, kebun) 5. Seni Reklame

Reklame berasal dari Bahasa Latin (Re dan Clamo) artinya berteriak berulang-ulang. Tujuannya untuk mempengaruhi, mengajak, menghimbau orang lain. Contoh : iklan, spanduk,

Pengertian Karya seni 2 dimensi Karya seni 2 dimensi adalah sebuah karya yang wujudnya hanya berupa panjang dan lebar. Tanpa depth kedalaman Contoh : Lukisan, gambar Pengertian Karya seni 3 dimensi Karya seni 3 dimensi adalah sebuah karya yang wujudnya lengkap berupa panjang, lebar, dan tinkat kedalam dengan panjang, lebar, tinggi serta volumenya Contoh : patung

You might also like