You are on page 1of 47

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

KEGIATAN BELAJAR 5 DIODA

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

155

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Kegiatan Belajar 5 : Dioda


a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah selesai melaksanakan kegiatan belajar 5 ini, siswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi, memahami tipe dan kegunaan dioda; 2. Menjelaskan kegunaan dioda pada sisstem penyearah tegangan bolak balik; 3. Menjelaskan batas rating dan kegunaan dioda zener pada regulator tegangan searah; 4. Menjelaskan fungsi dioda detector pada pendeteksi sinyal modulasi; 5. Menjelaskan fungsi dioda varactor untuk pengubah tegangan menjadi kapasitansi; b. Uraian Materi Dalam berbagai rangkaian elektronika komponen semikonduktor diode sering kita jumpai jenis dan type yang berbeda beda tergantung dari model dan tujuan penggunaan rangkaian tersebut dibuat. Kata diode berasal dari pendekatan kata yaitu dua elektroda yang mana (di berarti dua) mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda. Anoda digunakan untuk polaritas positif dan katoda untuk polaritas negatip. Didalam dioda terdapat junction (pertemuan) dimana daerah semikonduktor type-p dan semi konduktor type-n bertemu. Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja, yaitu pada sat dioda memperoleh catu arah maju (forward bias). Pada kondisi ini dioda dikatakan bahwa dioda dalam keadaan konduksi atau menghantar dan mempunyai tahanan dalam dioda relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi catu arah terbalik (Reverse bias) maka diode tidak bekerja dan pada kjondisi ini dioda mempunyai tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir. Dari kondisi tersebut maka diode hanya digunakan pada beberapa pemakain saja antara lain sebagai penyearah gelombang (rectifier), disamping kegunaan-kegunaan lainya misalnya sebagai Klipper, Clamper , pengganda tegangan dan lain-lain.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Sifat-Sifat Dioda : a. Dioda Silikon: 1. menghantar dengan tegangan maju kira-kira 0.6 Volt 2. perlawanan maju cukup kecil 3. perlawanan terbalik sangat tinggi, dapat mencapai beberapa Mega ohm 4. Arus maju maksimum yang dibolehkan cukup besar, sampai 1000 A 5. Tegangan terbalik maksimum yang dibolehkan cukup tinggi, dapat mencapai 1000 V b. Dioda Germanium: 1. Menghantar dengan teganagnmaju kira-kira 0,2 Volt 2. Perlawanan maju agak besar 3. Perlawanan terbalik kurang tinggi ( kurang dari 1 M ohm) 4. Arus maju maksimum yang dibolehkan kurang besar 5. Tegangan terbalik masimum yang dibolehkan kurang tinggi
Penyearah (Rectifier) adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC). Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan alat ukur CRO. Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang digunakan. Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis, penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh, sedangkan untuk penyearah gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah gelombang penuh dengan center tap (CT), dan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge.

K Fisik Dioda Rectifier

Simbol Dioda

Gambar : 1 Dioda Rectifier dan Simbol Dioda

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

1.

Identifikasi dan memahami tipenya, kegunaan Dioda; Dioda adalah Komponen Pasif Linear yang memiliki dua elektroda, yaitu Anoda = A dan Katoda = K

Arus Forward Dioda Silikon mulai stabil setelah tegangan mencapai 0,7 Volt DC.

Gambar : 2. Karakteristik Dioda

ArusForward Dioda Germanium mulai stabil setelah tegangan mencapai 0.3 Volt DC. Anoda > + dari Katoda. 2. Dioda Penyearah/Rectifier : adalah menyearahkan arus AC menjadi arus DC.

Dioda

yang

pemakaiannya

untuk

(A) Gambar : 3. A. Rangkaian Penyearah

(B) B. Dioda Brigde

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Gambar : 4. Beberapa Contoh Dioda Brigde

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

a)

Sistem penyearahan dari AC ke DC setengah Gelombang (half wave rectifier) Contoh sederhana rangkaian penyearah setengah gelombang diperlihatkan seperti gambar 5 berikut :

Gambar 5 : Rangkaian Penyearah setengah gelombang


Jika dioda dalam kondisi menghantar (conduct) pada setengah perioda positif, dioda tersebut pada keadaaan forward biased sehingga arus mengalir dan melewati tahanan beban RL. Pada saat setengah perioda negatif, dioda bersifat menghambat (reverse biased) nilai tahanan dioda sangat tinggi dan dioda tidak menghantar. Secara praktis, tegangan keluaran (UL) hampir sama dengan sumber Us Drop tegangan pada dioda lebih kurang 700 mV. Gambar 6 memperlihatkan bentuk gelombang proses penyearahan setengah gelombang.

Gambar 6 : Bentuk Gelombang Output Penyearah Setengah Gelombang

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Untuk menghitung besarnya harga rata-rata dari signal yang disearahkan, kita dapat menghitung dari luas kurva seperti pada gambar 7.

Gambar 7 : Kurva harga rata-rata


1). Tegangan AC selalu diasumsikan harga RMS (Urms) harga efektif RMS = 0,5 x harga puncak (Um) (Udc) harga rata-rata = 1/ x Um = 0,318 x Um tegangan maximum Um = 1,414 x Ueff disipasi daya pada beban dapat dihitung dari harga RMS tegangan dan arus pada beban. Daya = Um x Im Um Im = -----RL Udc Idc = -----RL

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

2). Arus yang melalui rangkaian seri adalah sama


Hal yang perlu diperhatikan dalam penyearahan ini adalah besarnya tegangan balik maksimum (PIV) dari dioda yang digunakan minimal harus sama besarnya dengan tegangan maksimum AC yang akan disearahkan. Contoh soal : Tentukan tegangan rata-rata (Udc) yang melalui beban pada gambar 8 di bawah ini, bila: Ueff = 20 volt Drop tegangan dioda 0,8 volt.

Gambar 8 : Penyearah Setengah Gelombang Penyelesaian: Um = 1,414 x Ueff = 1,414 x 20 volt = 28,28 V Um (beban) = (Um 0,8) volt = 28,28 0,8 = 27,48 V Udc = 0, 318 x Um = 0, 318 x 27,48 = 8,74 V
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA
Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah yang paling sederhana, yaitu yang terdiri dari satu dioda. Gambar 5 menunjukkan rangkaian penyearah setengah gelombang. Rangkaian penyearah setengah gelombang memperoleh masukan dari sekunder trafo yang berupa tegangan berbentuk sinus, vi = Vm Sin t (gambar 9 (b)). Vm merupakan tegangan puncak atau tegangan maksimum. Harga Vm ini hanya bisa diukur dengan CRO, sedangkan harga yang tercantum pada sekunder trafo merupakan tegangan efektif yang dapat diukur dengan menggunakan volt meter. Hubungan antara tegangan puncak Vm dengan tegangan efektif (Veff) atau tegangan rms (Vrms) adalah:

(a)

(b)

(c)

Gambar 9 : Rangkaian Penyearah Setengah (a) Rangkaian penyearah setengah gelombang (b) Bentuk tegangan keluaran Transformator (Vi) (c) Bentuk tegangan keluaran Dioda (RL)
Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal input berupa siklus positip maka dioda mendapat bias maju sehingga arus (i) mengalir ke beban (RL), dan sebaliknya bila sinyal input berupa siklus negatip maka dioda mendapat bias mundur sehingga tidak mengalir arus. Bentuk gelombang tegangan input (vi) ditunjukkan pada (b) dan arus beban (i) pada (c) dari Gambar 9.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Gambar 10 : Rangkaian penyearah setengah Gelombang

Gambar 11 : Bentuk Gelombang keluaran Transformator (Vi) b)

Gambar 12 Bentuk tegangan : keluaran Dioda (RL)

Sistem penyearahan dari AC ke DC Gelombang Penuh (full wave rectifier) Rangkaian penyearah gelombang penuh dapat diperoleh dengan dua cara. Cara pertama memerlukan transformator sadapan pusat (Centre Tap-CT). Cara yang lain untuk mendapatkan keluaran (output) gelombang penuh adalah dengan menggunakan empat dioda disebut penyearah jembatan (rectifier bridge).

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

1) Rangkaian Penyearah Centre Tap / Trafo CT. Penyearah gelombang penuh dengan menggunakan transformator sadapan pusat (Center Tap) diperlihatkan seperti gambar 13 dan 14.

Gambar 13 : Penyearah dengan Trafo CT


Bila U1 dan U2 mempunyai polaritas, ujung A berpolaritas positif dan ujung B berpolaritas negatif. Pada saat ini D1 menghantar (conduct) sedangkan D2 tidak menghantar (reverse biased). Pada saat A berpolaritas negatif , sedang B berpolaritas positif, pada saat ini D2 menghantar sedangkan D1 tidak menghantar. Bentuk gelombang input dan output ditunjukkan seperti terlihat pada gambar 14.

Gambar 14 : Bentuk gelombang Penyearah gelombang penuh


KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA
Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

10

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Harga tegangan dapat dihitung: Ueff = 0,707 x Um Udc = 0,636 x Um Harga arus dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Um Im = --------RL Udc Idc = ---------RL

Gambar 15 : Penyearah Gelombang Penuh Trafo CT.

Gambar 16 : Penyearah Gelombang Penuh Trafo CT. (Output Positif (+), Ground (0), dan Negatif (-)

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

11

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Gambar 17 : Penyearah Gelombang Penuh Trafo CT. (Output Positif (+), Ground (0), dan Negatif (-)

2). Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan

Gambar 18 : Rangkaian penyearah sistem jembatan Pada saat terminal A positif dan terminal B negatif , dioda-dioda D2 dan D3 berada dalam kondisi menghantar seadangkan menghantar. Pada saat terminal A negatif dan B positip , dioda yang menghantar adalah D4 dan D1, sedang D2 dan D3 tidak menghantar.
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA
Dikeluarkan oleh :

D4 dan D1 tidak

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

12

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Dengan demikian setiap setengah perioda tegangan bolak balik ada dua dioda yang menghantar (conduct) secara bersamaan dan dua buah dioda lainnya tidak menghantar sehingga menghasilkan bentuk gelombang penuh. Tegangan rata-rata (Udc) sama dengan sistem penyearah dengan menggunakan trafo CT. Bentuk gelombang keluaran (output) terlihat seperti gambar 19.

Gambar 19 : Bentuk gelombang tegangan Output

Kelebihan sistem jembatan terhadap sistem trafo CT adalah adanya dioda yang tersambung seri sehingga masing-masing dioda dapat menahan tegangan balik maksimumnya.
Contoh soal Dari gambar 1.15 tentukan: a. Um tegangan sekunder trafo b. Um pada beban jika drop tegangan dioda 0,7 volt c. Udc pada beban d. Im dan Idc

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

13

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Gambar 20 : Hububungan Beban Pada Penyearah Gelombang Penuh

Penyelesaian: a. Um pada sekunder Um = 1,414 x Us = 1.414 x 15 = 21,211 volt b. Um pada beban RL Um (beban) = 21,21 (2 x x0,7) = 19,81 volt c. Tegangan rata-rata: Udc = 0,637 x Um (beban) = 0,637 x 19,81 = 12,64 volt

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

14

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

d.

Um Im = -------RL 19,81 = ----------200

= 99,1 mA

Udc Idc = ------RL 12,56 = ------------ = 63,2 mA 200

E B

F C

Gambar 21 : Gambar rangkaian catu daya penyearah gelombang penuh A. Gambar catu daya penyearah gelombang penuh B. Bentuk Gelombang sebelum di Searahkan Dioda
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA
Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

15

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

C. D. E. F.

Bentuk Gembang setelah disearahkan Dioda Gambar catu daya penyearah gelombang penuh Bentuk Gelombang sebelum di Searahkan Dioda Bentuk Gembang setelah disearahkan Dioda dan diberi kapasitor

3). Untuk Jenis Trafo Engkel. VP= 220 V rms VS= 12 V rms

rms

Gambar 22 : Penyearah Gelombang Penuh Trafo Engkel.

V2

P = 12 V / 0,707 = 16,97 V = 0,636 x 16,97 Volt = 5,39 Volt.

16,97 V 10,79 V

V DC

Gambar 23 : Arus Dioda

Rectifier Diodas (large current)

Maximum Maximum Type Dioda Reverse Current Voltage


1N4001 1N4002 1N4007 1N5401 1N5408 1A 1A 1A 3A 3A 50V 100V 1000V 100V 1000V

Gambar 24 : Dioda Rectifier

Tabel 25 : Tipe, Arus dan Tegangan

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

16

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

3. Dioda Zener Struktur Dioda zener tidaklah jauh berbeda dengan dioda biasa, hanya tingkat dopingnya saja yang sangat berbeda. Kurva karakteristik dioda zener juga sama seperti dioda biasa, namun perlu dipertegas adanya daerah breakdown dimana pada saat bias mundur mencapai tegangan breakdown maka arus dioda naik dengan cepat (gambar 26). Daerah breakdown inilah titik fokus penerapan dari dioda zener. Sedangkan pada dioda biasa tidak diperbolehkan pemberian tegangan mundur sampai pada daerah breakdown, karena bisa merusak dioda.

Gambar 26 : Fisik Dioda Zener 4V7

Gambar 27 : Simbol Dioda Zener

Gambar 28 : Kurva Karakteristik Dioda Zener Titik breakdown dari suatu dioda zener dapat dikontrol dengan memvariasi tingkat dopingnya. Tingkat doping yang tinggi, akan meningkatkan jumlah pengotoran Demikian juga sebaliknya, dengan sehingga tegangan zenernya (Vz) akan kecil.

tingkat doping yang rendah diperoleh Vz yang tinggi. Pada umumnya dioda zener
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA
Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

17

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

dipasaran tersedia mulai dari Vz 1,8 V sampai 200 V, dengan kemampuan daya dari hingga 50 W. Karena temperatur dan kemapuan arusnya yang tinggi, maka jenis silikon sering dipakai pada dioda zener. Penerapan dioda zener yang paling penting adalah sebagai penyetabil tegangan (voltage regulator). Rangkaian dasar penyetabil tegangan adalah pada gambar 29. Agar rangkaian ini dapat berfungsi sebagai penyetabil tegangan, maka dioda zener harus bekerja pada daerah breakdown. Dengan kata lain, apabila dilihat pada gambar 29, maka tegangan sumber (Vi) yang diberikan pada rangkaian harus lebih besar dari Vz atau arus pada dioda zener harus lebih besar dari Iz minimum.

Gambar 29 : Rangkaian Dasar Penyetabil Tegangan Oleh karena itu persyaratan yang harus dipenuhi agar rangkaian berfungsi sebagai penyetabil tegangan adalah berkenaan dengan nilai RL dan Vi.

Pertama, RL harus lebih besar dari RL minimum. RL ini berhubungan dengan Iz,
karena bila RL minimum, maka IL menjadi maksimum, sehingga Iz menjadi minimum.

Kedua, Vi harus lebih besar dari Vi minimum.


bahwa dioda mendapatkan tegangan breakdown.

Vi minimum ini akan menjamin

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

18

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Kasus pertama: Resistansi beban RL harus lebih besar dari RL minmum. Apabila RL kecil sekali sehingga kurang dari RLmin, maka turun tegangan pada RL (juga pada zener) akan kecil sehingga kurang dari Vz. Oleh karena itu zener tidak berfungsi, karena tidak bekerja pada daerah breakdown. Untuk menghitung harga RLmin dari gambar 29 adalah menghitung harga RL saat diperoleh VL = Uz, yaitu: RL.Vi UL = Vz = RL + Rs Rs.Vz RLmin = Vi - Vz

sehingga diperoleh :

Harga RLmin ini akan menjamin bahwa dioda zener bekerja. Dengan RLmin maka diperoleh ILmax, yaitu: VL Vz ILmax = = RL RLmin

Bila zener sudah bekerja, berarti VL = Vz = konstan, dan dengan menganggap Vi tetap maka turun tegangan pada RS (VR) juga tetap, yaitu: VR = Vi - Vz dan arus yang mengalir pada Rs juga tetap, yaitu sebesar (IR): VR IR = Rs Arus zener dapat dihitung dengan, Iz = IR - IL

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

19

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Karena IR tetap, maka Iz akan maksimum bila IL minimum dan sebaliknya. Agar Iz tidak melebihi harga Izm yang sudah titentukan oleh pabrik, maka IL harus tidak boleh kurang dari IL minimum. Jika Izm terlampaui, zener akan panas dan bisa rusak. ILmin ini adalah:

ILmin = IR - Izm

Dengan diperoleh IL minimum, maka RL akan maksimum, yaitu:

Vz RLmax = ILmin

Contoh Soal 1: Rangkaian penyetabil tegangan seperti gambar 27 mempunyai data sbb: Vi = 50 Volt, Rs = 1 K, Vz = 10 Volt, dan Izm = 32 mA. Tentukan variasi harga RL (min dan max) agar tegangan output masih stabil 10 Volt. Dan hitung daya pada zener maksimum. Penyelesaian: Rs.Uz (1K).(10) 10K RLmin = = = = 250 Ui - Uz 50 - 10 40 UR = Vi - Vz = 50 -10 = 40 Volt

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

20

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

IR = VR / Rs = 40 / 1K = 40 mA ILmin = IR - Izm = 40mA - 32mA = 8 mA RLmax = Vz / ILmin = 10 / 8mA = 1,25 K Daya maksimum pada dioda zener: Pzmax = Vz. Izm = 10 . 32mA = 320mW Agar dioda zener dapat berfungsi sebagai penyetabil tegangan, Namun bila Vi terlalu besar sehingga arus pada zener Oleh karena itu Vi harus lebih kecil dari

Kasus kedua:

maka turun tegangan pada RL harus lebih besar dari Vz. Dengan kata lain Vi harus lebih besar dari Vimin. Vimax. Dengan menganggap harga RL tetap, maka tegangan sumber minimum (Vimin) adalah: (RL+Rs).Vz Vi min = RL Sedangkan harga maksimum tegangan sumber (Vimax) adalah: melebihi Izm, maka zener bisa rusak.

Vimax = IRmax.Rs + Vz

dimana harga IRmax adalah arus maksimum yang mengalir melalui Rs, yaitu IRmax = Izm + IL.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

21

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Contoh soal 2: Rangkaian penyetabil tegangan seperti gambar 1.20 mempunyai data sbb: RL = 1,2 K, Rs = 220 , Vz = 20 Volt, dan Izm = 60 mA. Tentukan variasi harga Vi (min dan max) agar tegangan output masih stabil sebesar 20 Volt. Dan hitung daya pada zener maksimum. Penyelesaian: (RL+Rs).Vz (1200+220).(20) Vimin = = = 23,67 Volt RL 1200 IL = UL / RL = 20V / 1,2K = 16,67 mA IRmax = Izm + IL = 60mA + 16,67mA = 76,67 mA Uimax = IRmax.Rs + Vz = (76,67mA)(0,22K) + 20V = 36,87 Volt Perencanaan suatu rangkaian penyetabil tegangan dimulai dari spesifikasi yang diharapkan dari rangkaian terbut, kemudian dihitung harga-harga komponen yang diperlukan. Dalam praktek spesifikasi yang diinginkan adalah arus beban (IL) dan tegangan sumber (Vi) serta tegangan keluaran (Vz). harus direncanakan adalah Rs dan Dioda zener. Dari persamaan, diperoleh harga Rs: Sedangkan komponen yang

Vi - Vz Rs = Iz + IL

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

22

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Karena dalam perencanaan harga IL, Vi dan Vz sudah diketahui (sesuai dengan permintaan perencana), agar rangkaian bisa berfungsi dengan benar, maka pada dua kondisi ekstrem dapat diperoleh Rs: Vimin Vz Rs = Izmin + ILmax Vi max - Vz RS = --------------------Iz max + IL min

Dari dua persamaan tersebut yang belum diketahui adalah harga Izmin dan Izmax (dan tentu saja Rs). Dalam praktek berlaku Izmin = 0,1 Izmax. Sehingga dengan menggabungkan persamaan, diperoleh:

ILmin(Vz - Vimin) + ILmax(Vimax - Vz) Izmax = Vimin - 0,9Vz - 0,1Vimax

Contoh soal 3: Rencanakan suatu rangkaian penyetabil tegangan sebesar 10 Volt apabila arus beban bervariasi dari 100mA hingga 200mA dan tegangan sumber bervariasi dari 14 Volt sampai 20 Volt. Penyelesaian: Arus pada dioda zener maksimum adalah: ILmin(Vz - Vimin) + ILmax(Vimax - Vz) Izmax = Vimin - 0,9Vz - 0,1Vimax

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

23

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

0,1(10 - 14) + 0,2(20 - 10) 1,6 = = -------- = 0,533 A 14 - 0,9(10) - 0,1(20) 3

Disipasi daya maksimum pada dioda zener adalah: Pz = Vz.Izmax = (10).(0.533) = 5,3 Watt maka Rs dihitung dengan persamaan : Vimax Vz 20 - 10 Rs = = ----------------- = 15,8 Ohm Izmax + ILmin 0,533 + 0,1 Disipasi daya maksimum pada resistor ini adalah: PR = IRmax(Vimax - Vz) = (Izmax + ILmin)(Vimax - Vz) = (0,633 A)(10 V) = 6,33 Watt

V OUT= V ZD
Gambar 30 : Dioda Zener dalam Rangkaian

Karena pemakaiannya yang demikian, maka Dioda Zener berfungsi untuk menjaga kesetabilan tegangan Output dengan nilai yang konstan. Untuk itu Zener dipakai sebagai regulator Fixed Voltage. Sebagai contoh, sebuah diode zener 3,2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3,2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya terbatasi, sehingga dioda zener biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, untuk menstabilisasi tegangan aplikasi-aplikasi arus kecil, untuk melewatkan arus besar

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

24

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

diperlukan rangkaian pendukung IC atau beberapa transistor sebagai output. Dioda Zener ditemukan oleh seorang fisikawan Amerika, Clarence Melvin Zener. Semua dioda di pasaran dijual dengan tanda tulisan atau kode voltase operasinya ditulis dipermukaan kristal dioda , biasanya dijual dinamakan dioda Zener.

Gambar 31 : Rangkaian catu daya teregulasi

Gambar 32 : Rangkaian Catu Daya dengan Menggunakan Dioda Bridge ( Sistem Jembatan )

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

25

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Gambar 33 : Rangkaian Catu Daya bisa digunakan untuk Charger Accu ( Cas Aki )

Gambar 34 : Catu Daya Dioda Bridge ( Sistem Jembatan ) Penstabil tegangan dengan IC

Gambar 35 : Contoh Panel Depan Catu Daya Dioda Bridge (Output Positif (+), Ground (0) dan Negatif (-)

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

26

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Gambar 36 : Rangkaian Catu Daya dan Baterai Charger

Gambar 37 : Rangkaian Catu Daya menggunakan IC Regulator

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

27

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Gambar 38 : Rangkaian Catu Daya 24 V 35 Ampere 4. Dioda detector dapat dijelaskan fungsinya pada pendeteksi sinyal modulasi;

Detector, pemakaiannya untuk memperoleh sinyal modulasi pada rangkaian


penguat IF pada penerima Radio AM, yang selanjutnya diperoleh sinyal Audio untuk dikuatkan dalam penguat akhir Audio Frekuensi. D 1 = Dioda Detektor, dioperasikan sebagai pendeteksi sinyal Frekuensi Modulasi, untuk sinyal AM berbentuk Double Side, akan diperoleh Sinyal Single Side. Setelah dideteksi, sinyal frekuensi cariernya akan di filter oleh C, sehingga diperoleh sinyal Audio murni diperkuat pada rangkaian Audio Frekuensi Amplifier.
Gambar 39 : Dioda Detector

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

28

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Dioda Detektor

Gambar 40 : Rangkaian Penerima Radio AM (Amplitudo Modulasi)

Gambar 41 : Rangkaian Detektor Radio

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

29

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Gambar 42 : Detektor pada penerima Radio AM 5.

Dioda Varaktor

Gambar 42 : Simbol Varactor dan Varactor .

Varactor disebut juga Kapasitansi yang diatur tegangan, Varicap, Epicap dan Dioda tertala (tuning Dioda). Dioda Varactor banyak dipakai pada pesawat penerima TV, Penerima Radio FM dan peralatan komunikasi yang menggunakan frekuensi tinggi.
Prinsip kerja pada Dioda Varactor, lapisan pengosongan (Depletion Layer) diantara Junction P dan N terdapat Kapasitansi transisi atau disebut juga Kapasitansi Pengosongan yaitu antara kapasitansi barier dan kapasitansi persambungan. Semakin besarnya tegangan yang diumpankan pada Varaktor akan memperkecil nilai Kapasitansi transisi, hal ini diakibatkan seolah-olah melebarnya depletion layer atau memperjauh jarak lempengan-lempengan pembentuk Capasitor didalam dioda tersebut. Oleh karena itu Varaktor adalah Dioda yang nilai kapasitansinya dikendalikan oleh tegangan. Rangkaian persamaannya/ekivalen dapat di umpamakan seperti:
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA
Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

30

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Gambar 43 : Persamaan Varactor dan Karakteristik

Nilai Kapasitansi transisi berubah linear terhadap perubahan tegangan reverse pada dioda, perubahan nilai kapasitansi ini bias mengubah nilai frekuensi yang melaluinya. Bila Dioda Varactor di parallel dengan Inductor : Maka bila dalam rangkaian tersebut akan berfungsi sebagai penala dengan frekuensi resonansi Fr = 1 2. . L.C
Gambar 44 : Varactor Diparalel Induktor Beberapa Contoh Dioda Varactor berikut nilai Kapasitansi, perubahannya terhadap tegangan: Tabel 1 : Perubahan Kapasitas terhadap Tegangan pada Varactor

No 1 2 3 4

Spesifikasi IN 5142 ECG 610 ECG 612 ECG 613

Perubahan tegangan -4 V s.d 60 V 4 V s.d 30 V 4 V s.d 30 V 4 V s.d 30 V

Perbandingan 3:1 3:2 4:1 7:1

Nilai Kapasitansi 15 pF 5 pF 6.8 pF- 2.7 pF 12 pF 2.9 pF 22 pF 2.9 pF

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

31

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Berikut adalah rangkaian aplikasi Dioda Varactor :

Gambar 46 : Varactor Diode Frequency Moduator Gambar 45 : Varactor Diode Frequency Oscillator

Gambar 47 : Varactor Diode Circiut for Phase Modulation

Gambar 48 : Varactor Diode Frequency Oscillator

Gambar 49 : Varactor Diode pada rangkaian Modulator

6.

Dioda Tunnel Dioda p-n junction yang memiliki konsentrasi ketidak murnian 1 banding 108. Dengan doping sebanyak ini, depletion layer yang menimbulkan potential barrier

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

32

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

pada junction, memiliki lebar dalam ukuran mikron. Potential barrier menahan aliran arus carrier antar kedua sisi junction. Jika konsentrasi ketidakmurnian bahan dioda sangat tinggi, misalnya 1 banding 103 (sebanding dengan kerapatan 1019 cm-3), karakteristik dioda akan berubah total. Dioda semacam ini pertama kali diperkenalkan tahun 1958 oleh Esaki, yang memberikan penjelasan teoritik yang benar mengenai karakteristik volt-amper-nya. Fenomena Tunneling. Lebar junction barrier berbanding terbalik terhadap akar konsentrasi ketidakmurnian, sehingga lebar junction barrier pada tunnel diode akan tereduksi hingga nilainya kurang dari 100 (10-6 cm). Ketebalan ini hanya sekitar seperlimapuluh panjang gelombang cahanya tampak. Telah diketahui bahwa satu partikel harus paling tidak harus memiliki energi sebesar potential-energy barrier untuk berpindah dari satu sisi dioda ke sisi lainnya. Namun, jika barrier-nya demikian tipis (seperti pada dioda Esaki), persamaan Schrdinger mengindikasikan adanya peluang besar bagi elektron untuk menembus barrier. Perilaku mekanika-kuantum ini dinamakan tunneling (terobosan / terowongan), sehingga dioda yang dibuat dengan ketidakmurnian-tinggi dinamakan dioda tunnel. Karakteristik volt-amper dioda tunnel dapat dilihat pada gambar berikut. Karakteristik

Gambar 50 : Simbol Dioda Tunnel

Gambar 51 : Volt-ampere Characteristik of a Tunnel Diode Karakteristik dioda tunnel. Dari gambar di atas terlihat bahwa dioda-tunnel adalah
konduktor yang sempurna jika diberi bias mundur. Demikian juga untuk bias maju dengan nilai tegangan yang kecil (hingga 50 mV untuk Ge), resistansinya relatif kecil (sekitar 5 ohm). Pada arus puncak Ip yang berhubungan dengan tegangan Vp, gradient bernilai nol. Jika V sedikit lebih besar dari Vp, arus mengecil, konduktansi dinamik g =

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

33

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

dI/dV bernilai negatif. Dioda-tunnel memperlihatkan karakteristik resistansi negatif antara arus puncak Ip dan nilai minimum IV, yang dinamakan arus lembah (valley current). Pada tegangan lembah VV dimana I = IV, konduktansi kembali bernilai 0, dan
di atas titik ini, resistansi kembali dan tetap bernilai positif. Pada titik yang dinamakan peak forward voltage, VF, arus kembali mencapai nilai IP. Jika tegangan diperbesar, arus akan melewati nilai IP. Untuk arus dengan nilai antara IV dan IP, kurva memiliki tiga nilai tegangan, karena satu nilai arus dalam area ini dapat dihasilkan oleh tiga macam tegangan. Karakteristik seperti ini membuat diodatunnel menjadi sangat berguna pada rangkaian digital. Gambar berikut menunjukkan simbol rangkaian standar untuk dioda-tunnel.

Model arus-lemah (small-signal model) dioda-tunnel yang beroperasi pada area resistansi-negatif ditunjukkan pada gambar 3.19b di atas. Resistansi negatif Rn memiliki nilai minimum pada titik perubahan arus antara IP dan IV. Induktansi serial Ls tergantung pada panjang kawat penghantar dan bentuk geometri paket dipol. Kapasitansi junction, C, tergantung pada bvias dan biasanya diukur pada titik lembah. Nilai umum untuk parameter-parameter dioda-tunnel ini pada arus puncak IP = 10 mA adalah Rn = -30 , Rs = 1 , Ls = 5 nH, dan C = 20 pF. Satu aplikasi yang menarik dari dioda tunnel adalah sebagai saklar kecepatan sangat tinggi. Karena proses terobosan (tunneling) terjadi dengan kecepatan cahaya, respon transien hanya dibatasi oleh kapasitansi shunt (kapasitansi junction dan perkabelan) dan arus pengendali puncak. Waktu switching dalam order nanodetik hingga 50 ps dapat diperoleh melalui dioda ini. Aplikasi ke dua dari dioda tunnel adalah sebagai osilator frekuensi tinggi (microwave). Dioda tunnel komersial biasanya terbuat dari germanium atau galium arsenide. Sulit untuk membuat dioda-tunnel silikon dengan

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

34

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

rasio Ip/IV yang tinggi. Tabel 3.1 di atas menununjukkan beberapa karakteristik penting dari dioda jenis ini. Perhatikan bahwa galium arsenide memiliki rasio Ip/IV tertinggi dan selisih VF VP tertinggi (sekitar 1 V), dibandingkan dengan germanium (sekitar 0,45 V). Arus puncak IP ditentukan oleh konsentrasi ketidakmurnian (resistivitas) dan area junction. Untuk aplikasi komputer, sering digunakan dioda dengan IP antara 1 hingga 100 mA. Titik puncak (VP, IP), yang berada dalam area tunneling, tidak terlalu sensitif terhadap temperatur. Namun, titik lembah (VV, IV) yang dipengaruhi oleh arus injeksi, cukup sensitif terhadap temperatur. Kelebihan yang dimiliki oleh dioda tunnel adalah murah, noise rendah, sederhana, berkecepatan tinggi, imun terhadap lingkungan, dan berdaya rendah. Kelemahan diodatunnel adalah selisih tegangan-keluaran rendah dan hanya merupakan komponen-duaterminal. Yang terakhir ini menyebabkan tidak ada isolasi input-output, sehingga menimbulkan kesulitan dalam disain rangkaian. (a) (b)

(c)

Gambar 53 : (a) Bentuk fisik dioda Tunnel (b) Oscillator menggunakan diode Tunnel (c) Karakteristik Dioda Tunnel

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

35

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

c.

Rangkuman 1. Dioda adalah Komponen pasif linear yang dibuat dari bahan setengah penghantar/semi konduktor (PN Junction), memiliki dua elektroda Anoda dan Katoda. 2. Dioda dalam pemakaiannya sebagai alat penyearah arus AC ke DC dinamakan dioda Rectifier/penyearah. 3. Dioda dalam pemakaiannya dioperasikan daerah kerja Breakdown Voltage dan fungsinya sebagai penyetabil tegangan dinamakan Dioda Zener. 4. Dioda dalam pemakaiannya sebagai pendeteksi frekuensi modulasi untuk mendapatkan audio frekuensi dinamakan Dioda Detektor. 5. Dioda dalam pemakaiannya sebagai operasional perubahan nilai kapasitas dari variabel tegangan dinamakan Dioda Varaktor. 6. Dalam penyearahan dengan satu buah dioda dinamakan penyearahan setengah gelombang/Half Wave Rectifier. 7. Dalam penyearahan dengan dua atau empat buah dioda dinamakan penyearahan gelombang penuh/Full Wave Rectifier. 8. Tegangan DC yang dihasilkan penyearahan setengan gelombang besarnya VO = 0. 318 x V Max Input Dioda. 9. Penyearahan dengan sistem gelombang penuh tegangan DC yang dihasilkan besarnya VO = o. 636 x V max Input Dioda. 10. Penyetabilan tegangan dengan Dioda Zener, besarnya VO = VZD. 11. Dioda Detektor dipakai sebagai alat deteksi gelombang modulasi untuk memperoleh sinyal Audio/Video dalam sistem komunikasi Audio-Video. 12. Besarnya frekuensi resonansi pada Dioda Varaktor yang di paralel dengan Induktor 1 13. Fr = 2 L.C 14. Disamping beberapa jenis Dioda yang sudah dipelajari masih ada beberapa jenis yang lain yaitu Schottky; Dioda LED: Dioda Tunel; Dioda Varistor; Dioda

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

36

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

d.

Tugas 1. Tugas anda carilah karakteristik:

a. b. c. d.

Dioda Tunel Dioda Varistor Dioda Schottky Dioda LED

2. Masing-masing Dioda tersebut sebagai alat apa dalam pemakaian dipesawat/rangkaian elektronik? 3. Judul Tugas Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Dioda.

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

37

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

LEMBAR PENILAIAN TUGAS MANDIRI Nama Siswa : . Nomor Induk : . Program Keahlian : Teknik Audio-Video Nama Jenis Pekerjaan : Membaca dan Mengidentifikasi

Dioda

No 1 1

Aspek Pekerjaan 2 Persiapan: Menyiapkan Alat-bahan Penyiapan tempat

Skor Maks 3

Skor Perolehan 4

Keterangan 5

20 10

............. .............

............. .............

Pelaksanaan Pekerjaan : Pembacaan Kode Pengoperasian Alat Ukur Karakteristik Tunel, Varistor, Schotky, LED 15 15 20 ............. ............. ............. ............. ............. .............

Pelaporan: Sistimatika penulisan Validitas data Total Skor Yudisium 10 10 100 ............. ............. ............. ............. ............. .............

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

38

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

KRITERIA PENILAIAN TUGAS MANDIRI No 1 Aspek Penilaian Persiapan: Kriteria Penilaian Alat-bahan disiapkan sesuai Alat-bahan disiapkan tidak sesuai Tempat disiapkan sesuai Tata Laksana Bengkel Tempat disiapkan tidak sesuai Tata Laksana Bengkel 2 Pelaksanaan Pekerjaan Pembacaan Kode komponen sesuai Pembacaan Kode komponen tidak sesuai Penggunaan Alat Ukur sesuai Penggunaan Alat Ukur tidak sesuai Karakteristik Tunel, Varistor, Scottky, LED sesuai Pengisian Tunel, Varistor, Scottky, LED sesuai 3 Pelaporan: Sistimatika laporan sesuai Sistimatika laporan tidak sesuai Validitas data sesuai Validitas data tidak sesuai Arti tingkat penguasaan Kompetensi yang anda peroleh adalah: 1. Baik sekali, dapat melanjutkan materi berikutnya = 90% - 100%; (A) 2. Baik dapat melanjutkan materi berikutnya = 80% - 89%; (B) 3. Cukup, dapat melanjutkan materi berikutnya = 70% - 79%; (C) 4. Kurang, tidak dapat melanjutkan materi berikutnya <= 69%; (D) tidak Skor 20 1 10 1 15 1 15 1 20 1 10 1 10 1

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

39

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

e.

Tes Formatif 1. Berapa besar tegangan kerja/Forward bias Dioda Silikon? 2. Berapa besar tegangan kerja/Forward bias Dioda Germanium? 3. Berapakah Tegangan DC untuk penyearah setengan Gelombang, bila diketahui besarnya tegangan input pada Dioda 12 Volt rms. 4. Berapakah Tegangan DC untuk penyearah Gelombang penuh, bila diketahui besarnya tegangan input pada Dioda 18 Volt rms. 5. Berapakah Tegangan DC yang dihasilkan untuk penyetabilan dengan Dioda Zener type BZX 55C 6V8? 6. Berikan beberapa contoh ukuran Dioda Detektor! 7. Sebutkan salah satu kegunaan Varaktor! 8. Sebutkan beberapa ukuran Dioda Zener! 9. Sebutkan beberapa contoh ukuran Dioda Varaktor! 10. Sebutkan beberapa contoh ukuran Dioda Rectifier!

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

40

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

Instrumen Penilaian
Evaluasi Pemelajaran Setelah anda selesai menjawab pertanyaan test formatif diatas, cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 1. Gunakan rumus tingkat penguasaan materi untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi anda terhadap materi membaca dan mengidentifikasi Dioda. Jumlah jawaban anda yang benar Tingkat penguasaan Kompetensi = -------------------------------------------- x 100 % 10 Arti tingkat penguasaan Kompetensi yang anda peroleh adalah : 1. Baik sekali, dapat melanjutkan materi berikutnya = 90% - 100%; (A) 2. Baik dapat melanjutkan materi berikutnya = 80% - 89%; (B) 3. Cukup, dapat melanjutkan materi berikutnya = 70% - 79%; (C) 4. Kurang, tidak dapat melanjutkan materi berikutnya <= 69%; (D)

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

41

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

f.

Kunci Jawaban Tes Formatif 1. 2. 3. Besarnya tegangan kerja Forward Bias pada Dioda Silikon antara 0.6 Volt sampai dengan 0.8 Volt, umumnya diambil rata-rata 0.7 Volt. Besarnya tegangan kerja Forward Bias pada Dioda Germanium antara 0.2 Volt sampai dengan 0.4 Volt, umumnya diambil rata-rata 0.3 Volt. V max = V rms/0.707 = 12 V / 0.707 = 16.97 V

V DC = 0.318 . V max
= 0.318.16.97 Volt = 5,4 Volt 4.

V max = V rms/0.707
= 18 V / 0.707 = 25.46 V

V DC = 0.636 . V max
= 0.636.25.46 Volt = 16.2 Volt

5.
6.

VDC = 6.8 Volt pada suhu maksimal 550 C. Beberapa contoh ukuran Dioda Detektor :

a) b) c) d)
7. 8.

ECG 114 dipakai pada detektor Horizontal TV ECG 120 dipakai detektor warna pada TV ECG 177 dipakai detektor Audio. IN 4148 dipakai detektor pada Radio penerima.

Antara lain untuk osilator lokal dari perubahan operasi tegangan. Beberapa contoh ukuran Zener :

e) f) g) h)
9.

IN 4733 SML 4738 BZX 79C 18 BZV 49-C 8V2 ECG 10 ECG 11 ECG 12 ECG 14 IN 4002 IN 5401 IN 5408 BYM 10-100

Beberapa contoh ukuran VARACTOR:

a) b) c) d)
10.

Beberapa contoh Dioda Rectifier:

a) b) c) d)

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

42

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

g.

Lembar Kerja 1. Alat Bahan: a) Dioda IN 4002 2 Buah b) Dioda Zener BZX 55C 6V2 1 Buah c) Resistor ( 2 K Ohm; 10 K Ohm) masing-masing 1 Buah d) Catudaya teregulasi DC 0-12 Volt 1 Unit 1 Unit e) Multimeter Digital Function Generator 1 Unit f) g) Oscilloscope 20 MHz Dual Trace 1 Unit h) Project Board 1 Buah i) Kabel secukupnya 2. 3. Gambar rangkaian: Atur Tegangan Sumber sesuai tabel !
Tabel 2. Arus-Tegangan Dioda
ID VD

No 1 2 3 4 5 6

VS 0.2 0.8 1 4 6 10

ID ......... ........ ......... .......... .......... ...........

VD ......... ........ ......... .......... .......... ...........

Gambar 54 . Uji Coba Karakteristik Dioda

4. 5. 6.

Ukur arus Dioda (ID), untuk masing-masing tegangan, isikan ke dalam tabel! Ukur tegangan drop pada Dioda masing-masing langkah, isi tabel! Lepaskan Catudaya teregulasi, gantikan dengan Function Generator seperti gambar berikut !

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

43

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

7.

Gambar 55 : Melihat Arus Dioda dengan Oscilloscope Atur Output Function 1 KHz 6 Vp-p Sinus, amati V Out Dioda dengan Oschilloscope dan Gambar V Out !

VOut

Gambar 56 : Grafik Tegangan Output Dioda

8. 9.

Rubah Rangkaian ke dalam Gambar Berikut! Lakukan langkah-langkah sesuai tabel, ukur V Out dengan multimeter dan isikan hasilnya kedalam tabel ! Tabel 3. V-Zener V Out No 1 2 3 4 5 VS 2V 4V 8V 9V 10 V

V Out
............. ............. ............. ............. .............

G Gambar 57. Percobaan Zener

10. Gantikan R 10 K Ohm dengan R 2 K Ohm, lakukan langkah yang sama seperti di atas catat tegangan output masing-masing! 11. Apakah diperoleh tegangan Output yang sama nilai R berbeda? 12. Simpulkan mengapa demikian?

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

44

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA Nama Siswa Nomor Induk Program Keahlian Nama Jenis Pekerjaan : : : : . . Teknik Audio-Video Membaca dan Mengidentifikasi

Dioda

No 1 1

Aspek Pekerjaan 2 Persiapan: Menyiapkan Alat-bahan Penyiapan tempat

Skor Maks 3

Skor Perolehan 4

Keterangan 5

10 10

................. .................

................. .................

Pelaksanaan Pekerjaan: Membaca Kode dan merangkai Pengoperasian Alat Ukur Pengisian Data dan Gambar tampilan 20 15 15 ................. ................. ................. ................. 10 20 100 ................. ................. ................. ................. ................. ................. ................. ................. ................. .................

Pelaporan: Sistimatika penulisan Validitas data Total Skor Yudisium

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

45

KLS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PADANG

MODUL

DIODA

Kelas: X-TAV
No. : 05/DLE/2011

KRITERIA PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA No 1 Aspek Penilaian Persiapan: Kriteria Penilaian Alat-bahan disiapkan sesuai Alat-bahan disiapkan tidak sesuai Tempat disiapkan sesuai Tata Laksana Bengkel Tempat disiapkan tidak sesuai Tata Laksana Bengkel 2 Pelaksanaan Pekerjaan Membaca Kode dan merangkai Komponen sesuai Membaca Kode dan merangkai Komponen tidak sesuai Penggunaan Alat Ukur sesuai Penggunaan Alat Ukur tidak sesuai Mengisi Data dan Gambar tampilan sesuai Mengisi Data dan Gambar tampilan tidak sesuai 3 Pelaporan: Sistimatika laporan sesuai Sistimatika laporan tidak sesuai Validitas data sesuai Validitas data tidak sesuai Arti tingkat penguasaan Kompetensi yang anda peroleh adalah : 1. Baik sekali, dapat melanjutkan materi berikutnya = 90% - 100%; (A) 2. Baik dapat melanjutkan materi berikutnya = 80% - 89%; (B) 3. Cukup, dapat melanjutkan materi berikutnya = 70% - 79%; (C) 4. Kurang, tidak dapat melanjutkan materi berikutnya <= 69%; (D Skor 10 1 10 1 20 1 15 1 15 1 10 1 20 1

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK AUDIO VIDEO MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

Dikeluarkan oleh :

MARDANUS, S.Pd

Halaman

Nama Siswa :

SMK NEGERI 1 PADANG PADANG

46

You might also like