You are on page 1of 4

Anatomi tumbuhan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Anatomi tumbuhan atau fitoanatomi merupakan analogi dari anatomi manusia atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagianbagian yang secara fungsional berbeda, anatomi tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan. Organ tumbuhan terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak perlu dilakukan "pembedahan". Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan:

Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya; Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya; dan Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel.

Morfologi tumbuhan juga sering kali dikaji bersama-sama dengan anatomi tumbuhan.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Organologi o 1.1 Akar o 1.2 Batang o 1.3 Daun 2 Histologi 3 Sitologi

[sunting] Organologi
Organologi mengkaji bagaimana struktur dan fungsi suatu organ. Berikut adalah jaringanjaringan dasar yang menyusun tiga organ pokok tumbuhan.

[sunting] Akar
Akar tersusun dari jaringan-jaringan berikut :

epidermis parenkim endodermis kayu pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh tapis) dan kambium pada tumbuhan dikotil.

Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus tipis. Bagian ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga diselimuti oleh lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran hara dan memperkokoh tumbuhan serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain.

[sunting] Batang
Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. Batang tersusun dari jaringan berikut:

epidermis parenkim endodermis kayu jaringan pembuluh, dan kambium pada tumbuhan dikotil.

Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama, cabang, maupun ranting. Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan/atau kutikula yang berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada batang dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami proses lignifikasi yang sangat lanjut sehingga kayu menjadi sangat keras.

[sunting] Daun
Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan dari jaringan penyusun batang yang berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintesis. Helai daun sendiri tersusun dari jaringanjaringan dasar berikut:

epidermis jaringan tiang jaringan bunga karang dan jaringan pembuluh.

Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut halus (pilus) untuk melindungi daun dari serangga pemangsa, spora jamur, ataupun tetesan air hujan.

[sunting] Histologi

Histologi tumbuhan mengkaji jenis-jenis sel (berdasarkan bentuk dan fungsi) yang menyusun suatu jaringan. Jaringan penyusun tumbuhan antara lain : 1. kodok (jaringan pelindung) 2. kolenkim (jaringan penyokong) 3. sklerenkim (jaringan penyokong) 4. parenkim (jaringan dasar) 5. xilem (jaringan pembuluh) 6. floem (jaringan pembuluh)

[sunting] Sitologi
Lihat artikel sel (biologi) untuk pembahasan lebih mendalam. Sitologi mengkaji fungsi berbagai sel dan organel-organel khas pendukung fungsi tersebu 1organ tumbuhan struktur:akar,batang, dan daun struktur lapisan akar dari luar ke dalam: epidermis, korteks, endodermis, pita caspary, perisiklus, silinder pusat xylem terdiri dari trakeid, elemen pembuluh, serabut, sel parenkim floem terdiri dari sel tapisan, sel pengiring, serabut, sel parenkim macam tipe batang: rumput-rumputan, herba, batang berkayu, pohon struktur lapisan batang: kutikula, penyusun kulit kayu: floem sekunder, epidermis, dan korteks fungsi daun: menyintesis bahan organic dengan sinar melalui fotosintesis Lapisan penyusun daun: epidermis atas, mesofil (parenkim palisade, parenkim spon), epidermis bawah, stomata Bunga: butir serbuk sari berkecambah, menghasilkan sel sperma yang akan membuahi sel telur sehingga terbentuk zigot dan kemudian menjadi embrio 2Sel Sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke melalui percobaan sel gabus tahun 1665. Hanstein kemudian melakukan penelitian pada tahun 1880 mengenai protoplas yang terdiri dari cairan, organel dan membrane serta dinding sel.Pada tahun 1831 berhasil menemukan inti sel pada sel epidermis anggrek. Hugo von mohl lalu menklasifikasikan sel menjadi protoplas dan cairan sel. Penelitian tersebut disempurnakan oleh Kolliker dengan memberi nama cairan dalam sel dengan sitoplasma. Ads by Google StageTips - Ready to use Save time and eliminate errors Protein and Peptide sample prep www.proxeon.com Create a Trip Slideshow Free! Create Stunning Slideshows From Your Travel Photos in Minutes. tripwow.tripadvisor.com/slideshow Perkembangan ruang antar sel meliputi skisogen, lisigen, skisogenlisigen RE berperan dalam sintesis protein, pembentukan diding sel, dan sekresi Golgi/Diktiosom berperan dalam sekresi gula polisakarida dan kompleks protein Mitokondria: penyedia energi Mitokondria banyak terdapat pada sel kelenjar. Plastida terdiri dari kloroplas dan kromoplas

Mitokondria dan kloroplas merupakan organek semiotonom Peroksisom terdapat pada biji berkecambah. Peroksisom berperan dalam pemecahan asam lemak menjadi asetil ko A dan sintesis suksinat dari asetil ko A. Ribosom berperan dalam sintesis protein Published: July 21, 2010 Source: http://www.shvoong.com/exact-sciences/biology/2027268-anatomitumbuhan/#ixzz1bHXxGe9D

You might also like