You are on page 1of 11

KELOMPOK TERNAK KAMBING PERAH ETAWA

SINAR FAJAR
Kp. Gunungwayang RT. 01 RW. 02 Desa Pasirlangu Kec. Pakenjeng Kab. Garut

I. LATAR BELAKANG Pemerintah terendah yang berada dalam sistem Undangundang Republik Indonesia adalah Desa. Sebagai sebuah lembaga yang langsung bersentuhan dan berhadapan dengan masyarakat, maka Desa menjadi ujung tombak pembangunan, oleh karena itu di butuhkan suatu integrialitas, sinergisitas dan kontinuitas pembangunan desa yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang bersangkutan Sektor-sektor yang pada umumnya masih dirasakan sangat kurang oleh masyarakat Desa antara lain sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi produtif dan sektor sarana prasarana perhubungan khususnya sarana jalan dan jembatan. Demikian pula halnya dengan kondisi yang dihadapi oleh Desa Pasirlangu Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut. Jika dilihat dari geografisnya, Desa Pasirlangu Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut adalah daerah persawahan dan Pegunungan yang mana dalam jenisnya sawah yang ada adalah sawah tadah hujan. Desa dengan jumlah penduduk 3325 jiwa pada tahun 2010 dan mempunyai luas wilayah 248.56 hektar ini sebagian wilayahnya adalah pertanian Desa Pasirlangu secara geografis memiliki beberapa potensi belum tergarap seperti pemeliharaan kambing jenis etawa belum lagi jenis ternak yang lain seperti sapi dan kerbau.

Beberapa potensi khususnya antara lain adalah keberadaan lahan persawahan yang cukup luas, lahan perladangan dan tanah tegalan yang masih menghampar luas serta bahan baku makanan ternak yang cukup banyak (seperti areal untuk menggembalakan ternak dan melimpahnya makanan untuk ternak) Sehubungan dengan keunggulan dan potensi tersebut, Kelompok Ternak Kambing Etawa Sinar Fajar Desa Pasirlangu berkeinginan untuk meningkatkan taraf hidup dengan mencari bidang atau sumber penghasilan alternatif sehingga taraf hidup dan pendapatan anggota dapat meningkat kegiatan tesebut adalah pemeliharaan kambing jenis etawa. Perawatan kambing tidak memerlukan perawatan yang neko-neko ,usaha ini sudah banyak di geluti oleh petani bahkan sudah ada puluhan tahun namun belum ada yang menjadikan usaha ini sebagai penghasilan pokok, jadi petani dalam pengelolaannya masih menggunakan system tradisionil, ini pun bagi mereka sudah sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Supaya dapat memberikan hasil yang maksimal dan bisa menjadi investasi di masa depan maka tata cara tradisional yang selama ini mereka terapkan harus diubah ke arah yang lebih professional lagi. Upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui pendekatan kemitraan dengan lembaga kemasyarakatan yang memiliki kemampuan dibidang pemeliharaan kambing dan lembaga penyedia dana yang dapat memberikan bantuan dana. II. Visi dan MISI Visi Menciptakan peternak yang professional dan unggul

Misi Menghasilkan Output anggota kelompok/masyarakat yang mandiri Tumbuhnya jiwa kewirausahaan untuk mencapai kemandirian

III. Maksud Dan Tujuan Maksud Dalam Rangka untuk meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat Kelompok Ternak Kambing Etawa Sinar Fajar Desa Pasirlangu Kec. Pakenjeng Kab. Garut Propinsi Jawa Barat Ternak bermaksud Kambing mengajukan Etawa permohonan usaha bantuan sebagai peningkatan

ekonomi kerakyatan dan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat - Tujuan 1. Sebagai Usaha tambahan yang dikelola sungguh-sungguh diharapkan mampu menambah pendapatan petani 2. Mendidik patani untuk wirausaha ternak kambing etawa 3. 4. Sebagai wahana petani dalam bersilaturahmi yang dapat mempererat persaudaraan antar anggota masyarakat Mengurangi angka pengangguran dan Urbanisasi pendapatan petani IV. Sasaran Yang Ingin Di Capai 1. Pemanfaatan lahan yang belum produktif menjadi produktif 2. Peningkatan pendapatan petani tradisional 3. Pengenaan system peternakan terpadu dalam hal kambing 5. Menambah pengetahuan, Kemandirian dan meningkatkan

4. Membuka lapangan pekerjaan 5. Tersedianya sumber protein Hewani 6. Tersedianya pupuk kandang yang melimpah Berdasarkan sasaran diatas maka usaha pemeliharaan

kambing harus dikelola secara professional; 1. Pemanfaatan lahan yang belum produktif menjadi produktif Terdapat lahan atau pekarangan yang masih dimanfaatkan di lingkungan Kelompok Ternak Kaming Al-Karimah Desa Pasirlangu yang belum dimanfaatkan secara efisien. 2. Peningkatan Keuntungan petani tradisional Para petani kambing diberi pelatihan tekhnis tentang pemeliharaan kambing khususnya jenis etawa agar dapat menghasilkan secara maksimal. 3. Pengenalan peternakan terpadu dalam hal kambing Dalam hal ini petani tinggal memperluas pengetahuan dari pakar kambing yang nantinya didatangkan untuk memberikan penyuluhan dan terjun langsung kelapangan ( Learning By doing ). 4. Membuka lapangan pekerjaan Dengan terlaksananya program program ini diharapkan ikut membantu pemerintah dengan penyediaan

lapangan pekerjaaan, dan mengurangi pengangguran 5. Tersedianya sumber protein hewani Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan gizi petani dengan tersedianya sumber protein Hewani yang

ada

sehingga

kebutuhan

akan

protein

hewani

biar

tercukupi yang nantinya akan menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dari tingkat petani yang akan berimbas dengan kualitas sumber daya manusia. 6. Tersedianya pupuk kandang Untuk ukuran kambing etawa dewasa dengan sistem pemberian pakan yang teratur dan memenuhi komposisi yang sesuai dapat menghasilkan pupuk kandang sebanyak 0.5 Kg. Menurut pengalaman ( 5 ekor )kambing dewasa dapat memenuhi kebutuhan pupuk pohon kakao (Coklat) seluas 0.25 Hektar 1. Luas Lahan Desa Pasirlangu selatan memiliki luas wilayah 248 Ha sebagian wilayah adalah pertanian tadah hujan dan tanah tegalan yang menyediakan cukup melimpah pakan bagi hewan ternak apalagi untuk kambing jenis etawa selain tersedianya tanaman perdu dan tanaman besar yang daunnya biasanya digunakan untuk pakan kambing ( rambanan )terdapat lahan atau pekarangan yang masih bias dimanfaatkan untuk menanam pohon perdu yang nantinya Kelompok akan digunakan Kambing pakan Etawa dilingkungan Sinar Fajar warga Desa Ternak

Pasirlangu untuk kandang-kandang 2. Penyediaan Bibit Untuk petani kambing Desa Pasirlangu penyediaan bibit selama ini biasa petani masih menggunakan cara cara yang sangat tradisional yaitu mengambil keturunan dari

kambing yang sudah dipelihara atau beli kambing besar pada pedagang bahkan ada yang beli dipasar untuk di pelihara dan itupun jumlahnya sangat terbatas. Pemeliharaan dilakukan pada kandang seadanya yang diharapkan nantinya akan dibuat kandang kandang yang memang khusus untuk pemeliharaan kambing dengan kapasitas yang sesuai aturan 3. Pemasaran Untuk pemasaran para petani tidak ada kendala karena pembeli (Mitra usaha kelompok Ternak Kambing Etawa Sinar Fajar Desa Pasirlangu ) sudah menjemput langsung ke rumah-rumah petani atau kadang petani juga membawa kambing kambing mereka kepasar tradisional tersebut 4. Perkandangan Untuk kambing kambing jenis etawa oleh para petani dibuatkan kandang khusus yaitu kandang yang dibuat dengan panggung ,karena kambing etawa bias dikatakan hamper tidak pernah keluar kandang jika tidak dibuatkan kandang yang panggung maka kandang akan menjadi lembab , becek,kotor dan menimbulkan penyakit . Dengan jarak antara tanah dengan lantai kandang setinggi 75 Cm -100 Cm dan bentuk atap kandang yang miring ini diharapkan agar system sirkulasi udara dapat berlangsung secara kontinyu dan cepat. Untuk ukuran kandang yang ideal tiap 1 ( Satu ) meter persegi diisi 1 ( Satu ) ekor kmbing . usahakan agar kandang kambing dapat terkena sinar matahari langsung sehingga bibit penyakit yang akan berkembang bias di minimalisir sekecil mungkin.

5. Dukungan Masyarakat Sekitar Dengan adanya peternakan kambing etawa ,masyarakat merasa senang karena membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan memanfaatkan sumber makanan ternak yang melimpah. V. ANALISA PETERNAKAN KAMBING ETAWA Masa produktif kambing betina dan pejantan adalah 5 tahun. Pembelian kambing etawa adalah kambing yang tergolong dara atau kambing yang siap untuk beranak. Jadi waktu penantian peternak tidak terlalu lama. Waktu pemeliharaan adalah 5 tahun. Upah tenaga kerja Rp. 500.000 per orang per bulan. Induk dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun. Dan

dalam sekali beranak dihitung rata-rata 2 ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3 ekor per kelahiran diabaikan Jumlah cempe yang akan di hasilkan selama 5 tahun Angka (satu) kematian ekor 10%, sehingga etawa diperkirakan diperkirakan adalah : 15 ekor x 45 induk = 330 ekor cempe. kematian maksimal adalah sebanyak 33 ekor. kambing menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang per bulan. Kotoran dari cempe di kesampingkan. Asumsi harga pupuk kandang di pasaran Garut Rp. 200/kg. (satu) ekor kambing etawa diperkirakan dapat menghasilkan urine sebanyak 30 liter per bulan, dengan asumsi harga urine di pasaran Rp.1000/liter.

Harga

cempe

mengacu

pada

kriteria

kambing

standart yang terjadi di pasaran kaligesing, Jogjakarta. Harga cempe kepala hitam istimewa dikesampingkan. Karena harga tersebut tidak dapat dijadikan acuan dalam perhitungan ini. Harga patokan di ambil kisaran bulan juli 2007. Biaya pakan di abaikan karena kita berasumsi telah mengaji karyawan, jadi biaya untuk pembelian pakan di ganti dengan biaya tenaga kerja, karena pada dasarnya karyawan kita gaji untuk merawat dan mencarikan makanan bagi ternak. Hitungan ini tidak berlaku apabila peternak ternaknya. A.INVESTASI TETAP Kambing betina 45 ekor @ Rp. 2.500.000 45 ekor x Rp. 2.500.000 = Rp. 112500000 Kambing jantan 5 ekor @ Rp. 3.500.000 5 ekor x Rp. 3.500.000 Rp. 17500000 Kandang 20 unit Rp. 20.000.000 Peralatan kandang Rp1000.000 membeli rumput di dalam pemeliharaan

Total investasi tetap :Rp. 112.500.000 + Rp. 17.500.000 + Rp. 20.000.000 + Rp. 1.000.000 = Rp. 151.000.000

B.BIAYA PRODUKSI Biaya pemeliharaan kambing induk (50 ekor) Gaji karyawan Rp. 500.000 : 30 hari 24 ekor= Rp. 700/ekor/hari Pemberian vitamin tambahan Rp. 100/ekor/hari

Total

biaya

pemeliharaan

induk

per

tahun

adalahRp. 800 x 5 tahun x 12 bulan x50 ekor x 30 hari = Rp. 72.000.000 C. PROYEKSI PENDAPATAN Penjualan cempe 607 ekor x Rp. 1.000.000 = Rp. Penjualan induk afkir 50 ekor x Rp. 1.000.000 = Rp. Penjualan pupuk kandang 7,5 kg x 12 bulan x 5 Penjualan urine 60 liter x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 607.000.000 50.000.000 tahun x Rp. 200 x 24 ekor = Rp. 4500000 1000 x 50 ekor = Rp. 180.000.000 D.REKAPITULASI PENDAPATAN Biaya-biaya: 1. 2. Rp Biaya investasi Rp. 151.000.000 Biaya pemeliharaan selama 5 tahun Rp. 72.000.000 151.000.000 + Rp 72.000.000 Total biaya Rp

223.000.000 Pendapatan; Penjualan cempe Rp. 607.000.000 Penjualan induk afkir Rp. 50.000.000 Penjualan pupuk kandang Rp. 4.500.000 Penjalan urine Rp. 180.000.000 Total pendapatan Rp. 841.500.000 Keuntungan yang bisa diperoleh adalah sbb: Rp. 841.500.000 Rp. 223.000.000= Rp. 618.500.000 VI. Penutup

Demikian Proposal permohonan ini dibuat dan ajukan semoga ,sehingga masyarakat dapat berkenan desa mengabulkan kami. Atas permohonan kami benar-benar petani dapat meningkatkan kesejahteraan

terealisasikannya

permohonan bantuan ini sebagaimana yang diajukan, kami ucapkan terimakasih. Garut, 3 Januari 2011 Ketua Sekretaris

Dede Muslih

Ayi

KELOMPOK TERNAK KAMBING PERAH ETAWA

SINAR FAJAR
Kp. Gunungwayang RT. 01 RW. 02 Desa Pasirlangu Kec. Pakenjeng Kab. Garut Lampiran I

SUSUNAN PENGURUS
N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 Ket .

Nama Dede Muslih Ayi Ajang Usman Dede R Solehadin Oman Ade Supriyatna Jejen Tahrik Sutisna Dana

Jabatan Ketua Sekretari s Bendahar a Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

Alamat Kp. Gunungwayang Ds. Pasirlangu Kp. Gunungwayang Ds. Pasirlangu Kp. Gunungwayang Ds. Pasirlangu Kp. Gunungwayang Ds. Pasirlangu Kp. Gunungwayang Ds. Pasirlangu Kp. Gunungwayang Ds. Pasirlangu Kp. Gunungwayang Ds. Pasirlangu Kp. Gunungwayang Ds. Pasirlangu Kp. Gunungwayang Ds. Pasirlangu Kp. Gunungwayang Ds. Pasirlangu

Garut, 3 Januari 2011 Ketua Sekretaris

Dede Muslih

Ayi

You might also like