You are on page 1of 10

MAKALAH PSIKOLOGI

PENGELOLAAN DIRI (MANAJEMEN DIRI)

DISUSUN OLEH :
ANZALA AZIMA (1111015098) AYU DESEDTIA (1111015028) KEZIA EUNIKE GIDION (1111015152) NOR JANAH (1111015154)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MULAWARMAN TAHUN AKADEMIK 2011/2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pengelolaan Diri (Manajemen Diri). Penulisan makalah ini adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk mata kuliah Psikologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman . Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada Bapak Budirahardjo yang telah memberikan pengarahan dan dorongan dalam makalah ini. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Samarinda, 11 Oktober 2011

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi JANGKA PENGELOLAAN DIRI (MANAJEMEN DIRI) Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan Isi A. B. C. D. Pengertian Pentingnya Manajemen Diri Fungsi Manajemen Diri Tips Menjadi Produktif

1 1 2 2 3 4

Penutup Daftar Pustaka

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Manajemen diri (self management) saat ini merupakan istilah yang sangat populer saat ini. Banyak seminar, training, maupun tulisan yang mengupas subyek ini karena memang diperlukan bagi mereka yang berada di lingkungan profesional maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Manajemen diri merupakan pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan yang kita lakukan, sehingga membantu diri menghindari hal-hal yang tidak baik dan peningkatan perbuatan yang baik dan benar. Manajemen diri juga menuju pada konsistensi dan keselarasan pikiran, ucapan dan perbuatan sehingga apa yang dipikirkan sama dan sejalan dengan apa yang diucapkan dan diperbuat. Integritas seperti inilah yang diharapkan akan timbul dalam diri para mahasiswa dalam memanajemen diri.

B.

Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mempelajari pengertian tentang manajemen diri. 2. Mempelajari pentingnya manajemen diri. 3. Mengetahui fungsi manajemen diri 4. Memberikan infomasi tentang tips menjadi produktif

ISI

A.

Pengertian
Apa itu manajemen diri? Secara sederhana, manajemen merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2001) memiliki dua arti, yaitu; (1) penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; dan (2) pimpinan yang bertanggungjawab atas jalannnya perusahaan dan organisasi. Selanjutnya, apa arti diri atau saya? Apakah yang kita sebut diri itu adalah akumulatif dari pikiran kita, seperti yang dikatakan David J. Schwarz bahwa Kita adalah apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Yang kita sebut diri, pribadi, individu, adalah totalitas manusia sebagai perpaduan dari jasad dan ruhani, fisik yang bisa kita lihat dan sesuatu yang tak terlihat yang menggerakan fisik (hati; pikiran; jiwa). Diri adalah totalitas dari pemikiran, keinginan, dan gerakan kita dalam ruang dan waktu. Dengan kata lain, perpaduan antara intelektual, emosional, spiritual, dan fisik. Jadi, manajemen diri yang dimaksud adalah sebuah proses merubah totalitas diri yaitu intelektual, emosional, spiritual, dan fisik kita agar apa yang kita inginkan (sasaran) tercapai.

B.

Pentingnya Manajemen Diri


Manajemen diri sangat penting bagi setiap orang terutama mahasiswa, karena manajemen diri dapat mengarahkan seseorang agar mampu berpikir terus-menerus terhadap kebaikan. Sebelum bisa memiliki pikiran-ucapan-perbuatan baik, terlebih dahulu seseorang harus memiliki pemahaman dan pengertian yang benar. Jadi urutan yang benar adalah :

Pemahaman/pengertian benar ==> pikiran benar ==> ucapan benar ==>perbuatan benar.
Walaupun punya pemahaman terhadap kebaikan dan ketidakbaikan, belum tentu pikiran seseorang mampu diarahkan terus-menerus terhadap kebaikan. Dan walaupun seandainya pikiran seseorang sudah didominasi oleh kebaikan, belum menjamin bahwa ucapannya selalu sejalan dengan pikiran baiknya. Demikian pula tidak ada garansi bahwa perbuatannya secara fisik merefleksikan sepenuhnya pikiran yang baik. Mungkin sering terjadi seperti ini :

Pemahaman/pengertian benar ==> pikiran benar ==> ucapan benar ==> perbuatan salah
Kondisi yang lebih memprihatinkan adalah :

Pemahaman/pengertian benar ==> pikiran benar ==> ucapan salah ==> perbuatan salah
Tidak tertutup kemungkinan juga :

Pemahaman/pengertian benar ==> pikiran salah ==> ucapan salah ==> perbuatan salah
Dan yang pasti terjadi jika pemahaman/pengertian seseorang tidak benar adalah :

Pemahaman/pengertian salah ==> pikiran salah ==> ucapan salah ==> perbuatan salah
John C. Maxwell mengatakan bahwa pikiran berlanjut ke ucapan terus ke perbuatan. Jika rangkaian ini terus dilakukan dapat membentuk kebiasaan yang menghasilkan karakter seseorang dan akhirnya menentukan nasibnya.

C.

Fungsi Manajemen Diri


Fungsi-fungsi manajemen dijelaskan dalam beberapa point di bawah, yaitu : 1. Planning (merencanakan) Dalam setiap pendapat para penulis selalu menyebutkan tentang planning atau perencanaan. Tentulah hal ini pun memiliki alasan tertentu. Alasannya adalah perencanaan sangatlah penting dalam suatu pengorganisasian. Itu artinya pengorganisasian sesuatu hal akan sangat tidak efisien jika tidak adanya perencanaan terlebih dahulu. Definisi dari perencanaan sendiri adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Dan tambahan untuk fungsi perencanaan adalah sudah termasuknya fungsi pengaturan budget. Oleh karenanya lebih tepat bila perencanaan atau planning dirumuskan sebagai penetapan tujuan, policy, prosedur, budget, dan program dari suatu organisasi. Jadi dengan fungsi planning termasuk budgeting yang dimaksudkan fungsi manajemen dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi, menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan yang harus dituruti, dan menetapkan ikhtisar biaya yang diperlukan dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari rangkaian tindakan yang akan dilakukan. 2. Organizing (Pengorganisasian) Tidaklah lengkap jika membicarakan tentang manajemen tapi tidak menyinggung tentang organizing atau organisasi. Organizing dimaksudkan untuk mengelompokkan kegiatan sesuai dengan tingkat keperluannya, yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut. Organisasi atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas di manajemen dalam mengelompokkan orang-orang beserta dengan penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas yang berdaya guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam perencanaannya. 3. Staffing/Assembling Resources (Penyusunan) Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi. Organizing dan Staffing merupakan dua fungsi manajemen yang sangat erat hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatanyang ada dalam organisasi tersebut. 4. Leading (Memimpin) Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni : 1) Mengambil keputusan, 2) Mengadakan komunikasi, 3) Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak, 4) Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, 5) Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

5. Controlling (Pengendalian) Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian ke bagian yang lebih rendah pangkatnya adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud mencapai tujuan yang sudah yang sudah digariskan semula. 6. Directing atau Commanding Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Directing atau Commanding merupakan fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasikan kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

D. Tips Menjadi Produktif


Pernahkah kita merasa pada saat bekerja jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 menjelang makan siang padahal kita belum sempat menyelesaikan satu pekerjaan pun. Sibuk tapi rasanya pekerjaan tidak produktif? Satu hal yang harus disadari bahwa kesibukan tidak sama dengan menjadi produktif. Kita bisa saja menghabiskan sekian jam tanpa menghasilkan apa-apa. Ada beberapa prinsip yang sebaiknya kamu pertimbangkan dalam manajemen waktu sehingga kita bisa bekerja efektif : 1. Menyusun Rencana Ada ungkapan yang mengatakanIf you fail to plan, you plan to fail.Apabila Anda menjalani hari Anda tanpa ada gambaran apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda bertanya Apa yang harus saya kerjakan sekarang ya?. Rencana memberikan peta apa yang ada dihadapan Anda hari itu. Alokasikan sedikit waktu untuk menyusun rencana sehingga Anda bisa mengelompokkan tugas-tugas yang sesuai dan memberikan prioritas serta waktu pengerjaannya. Susunlah rencana di pagi hari atau hari sebelumnya. Anda bisa mulai dari catatan kecil saja atau bahkan menyusunnya di kepala untuk sekedar memberikan sinyal kepada otak mengenai apa yang harus Anda selesaikan hari itu. Gunakan strategi yang cerdas dalam menyusun rencana. Kapan biasanya Anda merasa energi Anda tinggi, baik mental maupun fisik? Buat saya biasanya waktu antara jam 10:00 sampai 12:00 adalah saat dimana saya sedang on fire. Disaat itu saya manfaatkan untuk memulai atau menyelesaikan tugastugas dengan prioritas tinggi. Waktu yang tersisa biasanya saya gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan prioritas lebih rendah. Rencana tidak bersifat kaku dan selalu terbuka untuk adjustmentkapanpun. Jangan lupa untuk menyisipkan waktu untuk istirahat. Pada prinsipnya, Anda melakukan manajemen diri untuk Anda sendiri. Belajar mengelola waktu adalah latihan yang bagus untuk disiplin diri. 2. Fokus Seringkali dalam bekerja kita membiarkan diri kita larut dalam beberapa pekerjaan sekaligus, istilahnya multi-tasking. Mungkin Anda mencoba menyenangkan boss Anda dengan mengiyakan semua permintaannya, tapi tanpa Anda sadari sebenarnya Anda justru membebani diri Anda dengan stress dan belum tentu juga apa yang Anda kerjaan akan berkualitas bagus. Mengerjakan dua hal pada saat bersamaan bukan saja membagi perhatian Anda tetapi juga membuat Anda kurang fokus yang akibatnya butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan

itu. Fokus dalam bekerja membuat kita lebih produktif dan mengurangi beban stress. Buat skala prioritas apabila Anda harus menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam kurun waktu yang bersamaan. 3. Hindari Interupsi Dua hal dalam dunia kerja sekarang ini yang menjadi sering menjadi sumber interupsi adalah: telepon dan email. Tentu saja interupsi ini tidak bisa dihindari tetapi gunakan keahlian Anda dalam manajemen diri untuk menanganinya : Jawab telepon dari orang-orang yang berkepentingan saja pada saat Anda sedang fokus bekerja. Apabila Anda harus terpaksa menjawab, usahakan waktunya seminimal mungkin. Anda bisa menelepon balik ketika Anda sudah agak bebas. Cek email disaat-saat tertentu saja. Okay, ini tentunya sangat berat. Anda bisa coba. Apabila tidak mungkin, usahakan untuk tidak menjawab semua email tiap kali itu datang. Jawablah email yang berkaitan dengan pekerjaan Anda saat itu dan hindari multi-tasking. Manajemen diri erat kaitannya dengan bagaimana Anda mengatur waktu Anda sehari-hari. Jangan biarkan faktor-faktor eksternal mengganggu produktifitas Anda. Apabila Anda produktif bukan hanya Anda sendiri yang senang tapi juga boss Anda. Hidup Anda lebih mudah dan stress pun berkurang...

PENUTUP

Dari penjelasan dan ulasan di atas, nampaklah jelas bahwa manajemen sangatlah berpengaruh besar terhadap kehidupan mahasiswa, terutama jika berorganisasi. Bukan hanya berorganisasi, tapi dalam kehidupan sehari-hari pun segala jenis dan macam manajemen baik itu manajemen waktu, manajemen pengetahuan, dan lain-lain akan sangat bermanfaat bila diimplementasikan secara tepat pada sasarannya masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

http://rendyprasetya234.wordpress.com/2011/01/10/penerapan-manajemen-dalam-kehidupan-mahasiswa/ http://ceritablogkita.blogspot.com/2010/10/pentingnya-manajemen-diri.html http://supraptoe.wordpress.com/2007/05/12/manajemen-diriupaya-membangun-karakter-character-buildingmasisir/ http://www.pengembangandiri.com/articles/26/1/Manajemen-Diri--Mengatur-Waktu-untuk-MencapaiProduktifitas/Page1.html

You might also like