You are on page 1of 6

Resume PTS Nita 1 JURNAL : Penelitian Tindakan Sekolah :

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PAKEM MELALUI PENDAMPINGAN BERBASIS LESSON STUDY PADA GUGUS SEKOLAH BINAAN KEC. LENGKONG KOTA BANDUNG
Oleh : Dra Nita Suherneti,M.Si Pengawas Sekolah TK/SD Kota Bandung Prop.Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN Fenomena yang ada saat ini sudah ada Kepala Sekolah yang telah melakukan supervisi akademik. Jumlah Kepala Sekolah yang telah melakukan supervisi akademik memang masih sangat perlu ditumbuhkembangkan. Melalui implementasi Lesson Study sangat memungkinkan gebyar supervisi akademik. Peningkatan jumlah, frekuensi, dan kualitas supervisi akademik bagi Kepala Sekolah akan termotivasi dalam bentuk pendampingan. Pendampingan akan lebih memotivasi Kepala Sekolah dan guru untuk sinergi dalam pengelolaan pembelajaran. Dalam Penelitian Tindakan Sekolah ini akan mengemukakan keterlaksanaan kompetensi supervisi akademik khususnya di tingkat SD. Kondisi nyata di sekolah, masih banyak ditemukan data tentang guru yang belum memenuhi standar baik kualifikasi maupun kompetensi. Sebagai pelaksana pendidikan khususnya di sekolah pelaku pendidikan praktis di kelas adalah guru. Sangat besar pengaruh guru terhadap keberhasilan konsep-konsep pembaharuan dalam bidang pembelajaran. Berbagai sikap guru dapat dilihat dalam pelaksanaan perubahan, diantaranya proactive, reactive, bahkan ada pula yang apatis. Perilaku guru diharapkan proactive dalam implementasi perkembangan teknologi dalam tataran teknik, metodologi, strategi, dan pendekatan dalam pembelajaran. Upaya kegiatan Lesson Study diantaranya ditempuh melalui pendampingan yang memungkinkan terjadinya peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan PAKEM. II. KAJIAN TEORI/ TINJAUAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru SD Kompetensi guru perlu ditumbuhkembangkan melalui bimbingan layanan dan Bantuan Profesional Sekolah (BPS) agar guru berkelayakan dan mampu serta mau menerapkan keterampilan ilmiah dalam melaksanakan tugas profesinya. Dengan demikian guru berpeluang untuk menjadi seorang pendidik profesional. Seorang profesional dituntut mampu memenuhi kompetensi yang disyaratkan. Guru sebagai seorang profesional dipersyaratkan memiliki empat kompetensi yakni: kompetansi pedagogik, kompetansi sosial, kompetansi kepribadian, dan kompetensi profesional seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tanggal 4 Mei 2007 . B. Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM) Dalam peraturan pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu Pendidikan di Indonesia. Suasana belajar perlu dirancang dengan baik oleh guru agar dalam Kegiatan Resume PTS Nita 2

Belajar Mengajar (KBM) tumbuh minat belajar siswa. Penciptaan suasana belajar merupakan langkah awal bagi guru untuk memfasilitasi siswa-siswanya untuk belajar. Suasana belajar yang kondusif memungkinkan imejinasi dan kreativitas siswa berkembang. Latar belakang siswa yang beragam dapat merupakan masukan yang baik dalam kelas bila dikelola secara benar. Pengelolaan siswa berdasar kelompok keterampilan berfikir, keterampilan bertindak, dan keterampilan lainnya dirancang oleh guru dalam pengelolaan kelas. Perencanaan pembelajaran, penilaian, dan pengelolaan kelas sangat menentukan keberhasilan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). C. Pendampingan Pengawas Sekolah saat kegiatan di Gugus Sekolah Pendampingan adalah bantuan layanan professional kepada guru yang bertujuan agar guru melaksanakan KBM secara optimal. Pendamping adalah orang yang memberikan bantuan layanan profesional kepada guru dalam PBM. Pendamping dapat dilakukan oleh Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, atau guru. Pengawas Sekolah mempunyai kewenangan untuk melaksanakan supervisi akademik dalam bentuk pendampingan. Pendampingan merupakan suatu model dalam mendekatkan hubungan dalam pelaksanaan tugas di kelas yang selama ini dirasakan ada kesenjangan antara pengawas dengan guru. Hubungan pengawas dengan guru dalam kegiatan profesional yang selama ini masih terjadi seakanakan hubungan antar atasan dan bawahan, maka melalui model Pendampingan diupayakan akan mewujudkan hubungan yang lebih baik dan dekat menjadi hubungan antar teman yang terwujud dalam mitra kerja. Pendampingan dilaksanakan agar sumber daya guru makin meningkat menuju tingkat profesional. D. Pengertian Lesson Study Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidikan melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegilitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Dengan demikian Lesson Study bukan metode atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan Lesson Study dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi guru , sebutan Lesson study menarik perhatian pendidik sehingga dapat dikatakan telah menjadi milik dunia. Lesson Study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu plan (merencanakan), do (melaksanakan), dan see (merefleksi) yang berkelanjut. Dengan kata lain Lesson Study merupakan suatu cara peningkatan mutu pendidikan yang terus menerus dan berkelanjutan (continuous improvement) Skema kegiatan Lesson Study diperlihatkan pada Gambar dibawah ini DO (Melaksanakan) PLAN (Merencanakan) SEE (Merefleksi)
Gambar 1 : Tahapan Lesson Study Resume PTS Nita 3

III. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi penelitian adalah Gugus Sekolah Kecamatan Lengkong Kota Bandung khusus Gugus Sekolah Binaan yaitu Gugus Sekolah 1 dan 4. Sasaran penelitian adalah Guru Kelas 5 sebanyak 6 orang dan Kepala Sekolah sebanyak 4 orang dari Gugus sekolah 1 sedangkan dari Gugus Sekolah 4 Guru kelas 5 sebanyak 9 orang dan Kepala Sekolah 5 orang. Desain penelitian tindakan sekolah dapat digambarkan sebagai berikut : Refleksi Perencanaan Pengamatan Pelaksanaan Refleksi Pengamatan Pelaksanaan Perencanaan SIKLUS PERTAMA SIKLUS KEDUA Simpulan Gambar 2 : Desain Penelitian Resume PTS Nita 4

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perbandingan Siklus 1 dan Siklus 2 dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Perbandingan Siklus 1 dan Siklus 2Pelaksanaan PAKEM melallui Pendampingan Berbasis Lesson Study020406080100120123456Siklus 1Siklus 2 Gambar 3 Keterangan Grafik : 1 = Penyusunan Silabus Pembelajaran 2= Penyusunan Rencana Pembelajaran 3= Pelaksanaan PAKEM 4= Plan / Perencanaan Lesson Study 5= Do / Pelaksanaan Lesson Study 6= See / Refleksi Lesson Study Peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2, menunjukkan gambaran adanya kerjasama antara Pengawas Sekolah sebagai Pembina Teknis, Kepala Sekolah sebagai Pengurus KKKS, Ketua KKG dan Pemandu Pelajaran sebagai Pengurus KKG, Guru Kelas 5 sebagai Anggota KKG. V.KESIMPULAN DAN SARAN Kegiatan siklus kesatu berhasil memotivasi guru dalam menerapkan PAKEM dan memotivasi observer dan Kepala Sekolah sebagai Pendamping. Tahap permulaan mengalami sedikit hambatan. Hambatan tersebut dalam refleksi seb agai observer masih menyoroti kelemahan model pembelajaran belum memaknai Lesson Study sehingga direncanakan untuk ditindaklanjuti pada siklus kedua. Kegiatan Siklus kedua mampu menunjukkan peningkatan keterampilan guru dalam menerapkan PAKEM melalui pendampingan berbasis Lesson Study. Guru yang berkemampuan lebih (sebagai observer) dan Kepala Sekolah (sebagai pendamping Utama) melakukan pendampingan. Hasil Pelaksanaan tahapan Lesson Study Resume PTS Nita 5

menunjukkan peningkatan karena sudah memahami makna sebagai observer dan penyempurnaan kekurangan siklus ke 1 tahapan Lesson Study . Pendampingan sangat bermamfaat bagi khususnya bagi stake holders intern sekolah Penelitian Tindakan Sekolah ini dilaksanakan dengan pemberdayaan dan pendampingan mitra kerja, sehingga peningkatan kompetensi guru dalam PAKEM melalui pendampingan berbasis Lesson Study di Gugus Sekolah dapat dilanjutkan dengan memperhatikan masukan-masukan dari observer baik secara lisan maupun tertulis ( catatan lapangan ) sehingga harapan guru profesional dapat terwujud.Seyogyanya pelaksanaan Lesson Study berbasis KKG dapat menumbuhsuburkan kegiatan gugus sekolah ,dan ditindaklanjuti untuk menjadi Lesson Study berbasis sekolah dan dapat melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, sehingga pada akhirnya setiap guru dapat melaksanakan Open Lesson Daftar Pustaka Departemen Pendidikan Nasional, 1995-1996, Peran dan Fungsi Pusat Kegiatan Guru dalam Sistem Pembinaan Profesional Guru, Direktorak Jendral Pendidikan Dasar dan Mengengah -------------------- 1999, Manajeman dan Pemanfaatan Gugus Sekolah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan --------------------- 20004, Belajar Aktif, Tim Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional --------------------- 2005. Paket Pelatihan 2.Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar,melalui Manajemen Berbasis Sekolah,Peran Serta masyarakat,Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan..Jakarta ---------------------- 2007 , KTI Laporan Hasil Penelitian,Ditjen PMPTK ---------------------- 2007 , Permen No.12 Standar Pengawas Sekolah ---------------------- 2007 , Permen No. 13 tentang Standar Kepala Sekolah ---------------------- 2007 , Permen No. 16 tentang Standar Kualifukasi dan kompetensi guru. ---------------------- 2008 , Laporan Penelitian Tindakan Sekolah,Direktorat PMPTK Massaki SATO ,2007 . Lesson Study untuk Peningkatan Profesionalisme Guru. JICA Expert Rifai, Moch 1982, Supervisi Pendidikan, Bandung, Jamara L Suharsini, 2007, Penelitian Tindakan Sekolah, Makalah pada Bimbingan dan teknik KTI bagi Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah, Direktorat PMPTK Departemen Pendidikan Nasional. Sumar Hendaryana Dkk, 2006, Lesson Study, Pengalaman IMSTEP-JICA, Universitas Pendidikan Indonesia Tim Lesson study,UPI. 2007. Upaya Meningkatkan Keprofesionalan Guru melalui Lesson Study.UPI Bandung Resume PTS Nita 6

You might also like