You are on page 1of 4

TIPS MEMBUAT MAKALAH1

oleh
Wilson M.A. Therik
E-mail: wilson_therik@yahoo.com

Cara pembuatan makalah perlu dikemukakan tidak hanya untuk memberi


gambaran cara membuat makalah yang benar dan baik namun juga dapat dijadikan
strategi (patokan) di dalam membuat skripsi.

1. Persiapan dan Bekal yang Harus Dipunyai Sebelum Menulis


Paling tidak ada lima prasyarat agar kita mampu menulis makalah dengan baik
dan berisi.

(a). Bank data


Bank data (kumpulan fakta tentang pokok yang diminati) dapat dihimpun dari
koran, majalah, buku, dan hasil wawancara. Cara pengumpulan data dilakukan dengan
cara mengangsur (mencicil) yang dapat dilakukan sejak sekarang (harus dimulai). Cara
mengumpullkannya dilakukan dengan sistem kartu, dimana setiap kartu dituliskan:
pengarangnya; judul buku atau majalah; dan isi yang kita baca. Sistem perekaman data
lewat cara ini memungkinkan data akan terus bertambah dan mempermudah di dalam
mencari sumber acuan.
(b). Bank Teori
Bank teori adalah kumpulan teori-teori yang sudah pernah dipelajari dan direkam
(ditulis) menyangkut aspek yang diminati (kelak akan menjadi pokok penulisan skripsi.
(c). Kumpulan Pengalaman
Pengalaman selama di lapangan atau di dalam kehidupan sehari-hari yang
menyangkut aspek yang diminati. Pengalaman dan hasil observasi ini harus dituangkan
dalam bentuk tulisan yang dapat dimengerti.
(d). Kemampuan Mengungkapkan Ide
Kemampuan mengungkapkan ide atau pandangan dalam alinea, kalimat, dan kata
(komposisi) yang tepat dan efisien. Kondisi ini dapat dipenuhi dengan cara terus-menerus
mencoba memulis dan dikonsultasikan demngan pihak yang lebih baik.
(c). Punya Kelompok Diskusi
Adanya kelompok diskusi dapat dimanfaatkan untuk saling menyempurnakan ide dan
untuk melengkapi kualitas karya tulis yang dihasilkan.

2. Strategi Menulis Makalah


Banyak strategi yang dapat dipergunakan untuk menulis makalah, namun salah
satu strategi yang dapats dipergunakan adalah seperti terurai dibawah ini.

2.1. Pemilihan Topik


Walaupun topik ada kalanya ditentukan oleh dosen, namun seringkali dosen juga
memberi kebebasan untuk memilih judul. Untuk itu maka pemilihan topik seharusnya
mempertimbangkan tiga hal yaitu:

1
Materi ini bisa didownload pada www.esnips.com/web/wilsontherik (tanpa spasi) dalam format pdf.

1
(a). Sesuai dengan minat, sehingga penulisan makalah dapat dilakukan dengan senang
hati.
(b). Sebaiknya topik didekatkan dengan rencana skripsi yang akan digeluti. Dengan cara
ini maka tulisan makalah kita dapat menyumbang bagi skripsi yang kelak akan
ditulis.
(c). Sebaiknya di dekatkan dengan spesialisasi kita. Kalau kita punya spesialisasi politik
maka semua tugas makalah dikaitkan kearah politik. Dengan cara ini maka
spesialisasi kita akan terpupuk.

2.2. Jangan Berpikir judul tetapi masalah


Judul makalah tidak perlu dipikirkan sejak semula dan sebaiknya jusul akan
menyesuaian dengan isi makalah. Judul dapat dibuat sesudah semua makalah selesai.
Dengan demikian bukan makalah menyesuaikan judul tetapi sebaliknya judul
menyesuaiakan makalah.
Yang diutamakan adalah mencari permasalahan yang ada (apa yang menjadi
permasalahan ?). Di dalam hal ini ada sejumlah cara bertanya mulai dari apa, berapa,
dimana, siapa, kapan, bagaimana, dan mengapa. Semua awal pertanyaan tersebut penting
namun untuk mencoba menggumuli masalah pokok maka satu cara bertanya yang paling
menentukan adalah mengapa.
Sebagai contoh dapat dikemukakan Mengapa seorang kepala desa tidak terpilih ?
atau mengapa jalan Soeharto semrawut ? atau Mengapa PDIP memenangkan Pemilu di
NTT? Pertanyaan-pertanyaan yang lain dapat disusulkan.
Sesudah dilakukan klarifikasi terhadap pertanyaan tersebut pelu dipertimbangkan
apakah ada kaitan antara permasalahan yang kita angkat dengan relevansi teoritis dan
relavansi praktis. Apabila kita bisa menemukan kaitan antara permasalahan dengan
relevansi teoritis dan praktis maka permasalahan tersebut benar-benar dapat diangkat
sebagai pokok penulisan makalah.

2.3. Pembuatan Kerangka Pikir.


Sebelum kita menulis satu katapun di dalam makalah ada baiknya kita membuat
kerangka pemikiran tentang apa yang akan kita tulis. Kita bisa menggunakan satu lembar
kosong kertas kemudian menuangkan semua pikiran yang ada di dalam kertas tersebut.
Penuangan pikiran, pengetahuan, dan ide yang kita punyai kita letakkan dalam tata urut
yang bebas.
Berdasar bercak-bercak pemikiran kemudian kita buat klasifikasi dan
pensistematisan pikiran. Urutan yang dapat digunakan diantaranya adalah: Apa
permasalahannya ? Apa makna-makna dari setiap peristilahan yang kita maksud ?
Bagiamana kaitan antar makna ? Bagimana kaitan antar pokok-pikiran yang ada ? Apa
fakta-fakta di lapangan yang pernah kita temua ? Teori apa saja yang berkaitan dengan
permasalahan ini ?
Sesudah semuanya terjalin dalam satu kerangka pikir yang jelas maka kita
tuangkan lagi semua pikiran-pikiran kita ke dalam suatu kerangka pikir yang lebih
sistematis, logis, dan efisien. Baru dari situ dipikirkan kerangka atau sistematika
penulisan.

2
2.4. Diskusikan Kerangka Pikir kita
Adanya kelompok diskusi dan dosen dapat dimanfaatkan untuk mendiskusikan kerangka
pikirkita untuk memperoleh masukan. Kita tidak pelu takut (egois) bahwa pikiran kita
akan dicuri. Semua yang kita pikirkan hanya kita yang paling tahu. Lewat diskusi dengan
mahasiswa dan dosen maka kita akan memperoleh kerangka pikir dan kerangka
pemulisan (outline) yang lebih baik. Berdasar itulah penulisan makalah dimuali.

2.5. Sistematika Penulisan dan Judul Bab


Sistematika merupakan klasifikasi dari kerangka pikir yang akan kita jelaskan. Di
dalam hal ini kita tidak perlu terpancang dengan Judul Bab. Judul bab dapat disesuaikan
dengan isi yang ada dalam bab yang bersangkutan.
Kita tidak perlu mulai dengan BAB I Pendahuluan. Bab I bisa diisi dengan judul
yang lebih menarik tentang apa yang ada dalam bab tersebut. Demikian pula kita tidak
perlu memulai dengan BAB Isi, kecuali kalau kita memang akan membahas tentang
aspek isi atau volume. Judul dibuat belakang saja sesuai dengan isinya.

2.6. Penulisan
Kalau semua sudah beres mulailah kita menulis. Jangan takut salah yang penting
mulai menulis (jangan menunda). Berkaitan dengan hal ini maka yang penting adalah kita
harus dapat mensistematikkan kerangka pikir kita di dalam sekian bab (tergantung isi).
Masing-masing bab akan berisi pokok pikiran yang berbeda. Perlu pula dipikirkan kaitan
antara Bab 1 dengan Bab 2, dan seterusnya.
Masing-masing bab akan dikemukakan sekian sub bab dan masing-masing sub
bab akan dibagi dalam sekian sus-sub bab. Dari masing-masing sub bab inilah kita
berpikir alinea apa yang harus dikemukakan.
Masing-masing alinea sebenarnya memuat satu pokok pikiran spesifik yang harus
dikaitkan dengan alinea-alinea yang lain sehingga membentuk sub bab yang kompak.
Sesudah dari sini kita dituntut untuk mampu mengungkapkan maksud (ide) kita lewat
pengkalimatan-pengkalimatan dalam alinea yang bersangkutan. Di sini kemampuan
komposisi di dalam menggunakan dan memilih kata yang tepat dan penyambungan antar
kata serta antar kalimat perlu dikembangkan. Beruntunglah bagi mereka yang sudah biasa
menulis maka aspek komposisi tidak terlalu menjadi hambatan. Efisiensi penggunaan
kata dan kejelasan penguraian merupakan kunci keberhasilan di dalam membuat
makalah.
Pada umumnya sistematika penguraian (ini bukan patokan) adalah berturut-turut:
(1) Pendahuluan (berisi pengantar tentang apa yang akan ditulis, apa tujuannya dan
bagaimana metodenya); (2) Latar Belakang Permasalahan; (3) Kerangka Pikir Teoritis;
(4) Fakta di lapangan; (5) Analisa dan pandangan kita tentang apa yang ada; (6)
Kesimpulan; dan jangan lupa (7) Daftar Pustaka.

2.7. Diskusikan Dengan Teman dan Dosen.


Kita harus menganggap bahwa tulisan kita adalah draft dan bukan final. Oleh
sebab itu kita butuh masukan dari teman maupun dosen. Dengan cara ini makalah kita
akan lebih baik.

3
2.8. Cheking terakhir.
Beberapa cheking yang harus dilakukan diantaranya adalah:
(a). Apakah perbandingan jumlah halaman di dalam masing-masing bab sudah
seimbang ?
(b). Apakah judul sudah ada, beserta nama kita, dan teknis lain ?
(c). Apakah kita sudah menulis dengan menganut pedoman teknis tata tulis yang ada ?
(termasuk cara menulis footnote, kutipan, daftar pustaka, dll)
(d). Apakah sudah diberi halaman ? dan apakah semua kata-kata tidak ada salah ketik
atau salah eja ?
(e). Apakah tujuan sudah dapat dijawab ?
(f). Apakah kesimpulan sudah menjawab tujuan pada pendahuluan ?
(g). Apakah daftar pustaka sudah ada. ?
(h). Apakah cover sudah ada dan apakah cover harus dengan plastik (hard cover
(tanyakan terlebih dahulu kepada dosen) ?
(h). Dan lain-lain ?

3. Penutup
Sekali lagi, tips ini hanya merupakan pedoman dan bukan harga mati harus seperti
ini. Walaupun demikian kalau kita menulis makalah dengan menggunakan strategi
semacam ini maka dijamin tulisan kita tentu akan lebih baik. Semoga.

Kupang, 3 April 2008.

*****

You might also like