You are on page 1of 22

PENDAHULUAN

Untuk menambah wawasan dibawah ini diuraikan keadaan pelestarian bahan pustaka diberbagai Negara, terutama Amerika dan Eropa. Kedua daerah tersebut telah memiliki berbagai program pelestarian yang maju dan konsisten. Sebagai perbandingan diberikan pula contoh pelestarian di daerah tropis tersebut seperti Poerto Rico Setelah mempelajari modul ini Anda dapat memahami cara pelestarian bahan pustaka di negar lain dan secara khusus setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu : 1. 2. 3. 4. 5. menjelaskan cara pelestarian bahan pustaka di berbagai Negara menyerap pengalaman dari berbagai Negara menganalisis berbagai masalah yang mereka hadapi menarik manfaat pengalaman dengan Negara lain untuk memajukan pelestarian bahan pustaka di Indonesia mempercayai bahwa bidang pelestarian merupakan bidang yang sangat penting untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan

KEGIATAN BELAJAR 1

KEADAAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA DI INGGRIS

Berbicara mengenai pelestarian dan pemeliharaan bahan pustaka di berbagai Negara memang sangat menarik. Inggris dan Amerika mempunyai banyak bahan mengenai topik ini, karena kesadaran pustakawan disana lebih tinggi daripada pustakwan Negara lain, serta faslitas disana lebih banyak mendukung dalam kegiatan ini. Disini akan dicoba mengetengahkan aktifitas yang ada di Negara tersebut ditambah dengan yang ada di Negara latin. Pelestarian dan pengawetan serta pemeliharaan bahan pustaka di Ingris sangat maju. Mereka menyadari bahwa harga buku sangat mahal dibandingkan harga kebutuhan lain. The British Library memberikan pelopor dalam hal ini. Telah disusun berbagai bibliografi mengenai hal ini, misal mengenai restorasi, penjilidan dan pemeliharaan dan pengawetan yang sangat lengkap dan bermanfaat bagi yang memerlukan untuk memperdalam bidang ini. Banyak orang dari luar Inggris belajar bidang ini di British Libarry. Banyak pula terbitan yang bagus yang membahas bidan ini dari negeri tersebut. Dicetak dengan kertas luks diserta dengan gambar-gambar yang bagus dan jelas, sehingga bagi mereka yang mendapatkan kesukaran dari bahasanya, bisa mengerti dari melihat gambar yang disajikan. Salah satu buku yang membahas secar jelas dan luas dan lengkap dalam hal ini ialah The Conversation of Book and Document, karya W.H. Languell, diterbitkan di London oleh Sir Essac Batman & Sons, 1957. Salah satu bab dalam buku Languell membicarakan tinta dengan sangat menarik dan jelas. Dikatakan bahwa tinta memiliki pengaruh besar dalam hal pengawetan dan pemeliharaan bahan pustaka, sebab bahan untuk membuat tinta campuran dari besi dan belerang dengan oak-gall, cepat meresap kedalam kertas dengan suatu tendensi untuk menyebar. Pada mulanya hamper tak terlihat, tetapi setelah beberapa hari tulisan itu akan berubah menjadi hitam. Tinta modern diciptakan untuk mengatasi satu atau bebarapa kerugian yang ditimbulkan oleh tinta, mengenai keasamannya, kepadatannya serta sifat permanennya. Diceritakan pula mengenai berbagai macam tinta serta sifatnya masing-masing. Buku ini baik untuk dibaca oleh para pustakawan, terutama yang bergerak dalam bidangb

pemeliharaan dan pengawetan bahan pustaka. Dilihat dari tahun terbitnya yang sudah cukup lama itu, yaitu tahun 1957, menunjukkan bahan bidang ini sudah diminati di Inggris, jauh sebelum bangsa-bangsa lain mempelajarinya. Jadi boleh dikatakan Inggris sebagai bangsa pelopor dalam pelestariannya. Selain buku dibuat juga video yang menjelaskan cara pengawetan dan pemeliharaan buku. Diantaranya yang dibuat oleh Doughlas Fosket dengan gambling dijelaskan bagaimana cara menyusun buku di rak dan mengambil buku dari rak. Salah-salah bisa membuat punggung buku jebol jikalau kita menempatkan buku terlalu padat atau terlalu longgar dalam video tersebut akan terlihat akibatnya. Kalau terlalu pada sukar dikeluarkan, buku bisa rusak kalau ditarik paksa. Kalau terlalu longgar, buku yang tipis bisa meliuk. Penyangga buku selalu diperlukan untuk membuat buku dirak selalu rapi. Cara mengeluarkan buku dari rak juga dipertunjukkan, misalnya dengan mendesakkan dulu kekiri dan kekanan setelah agak longgar baru buku ditarik dengan mudah. Begitu pula kalau akan memasukkan buku kedalam rak. Dalam video tersebut juga diperlihatkan bagaimana memperbaiki buku yang rusak, kertas yang robek, lembaran yang disipkan, cara menjilid sederhana, dan cara membersihkan buku dari debu, menghilangkan warna kecoklatan pada kertas, dan sebagainya. Video tersebut berjudul In Your Liberty, pengajar atau penceramah. David W.G Clement, seorang tokoh dalam bidang pelestarian dan pengawetan bahan perpustakaan dari The Briish Library memiliki reputasi internasional yang kuat. Disamping memberikan konsultasi diberbagai Negara, ia juga menulis banyak buku dan artikel majalah, diantaranya : 1. 262. 2. 3. 4. Emerging echnologies-Paper Strengthening Restaurator, 8 (2/3) Preservationof Library Collection Parts :UNESCO, 1985 The National Preservation Office of the British Library, IFLA Journal, 1987:124-128 Development in presentation. British Book News, April 1988:260bisa dicopy dari JIP-FSUI. Mungkin dalam program pendidikan ini juga diperlihatkan oleh salahsatu

12 (1) February, 1986:25-32 Buku-buku dan majalah diatas sangat berguna dalam menyebarkan gagasan baru serta memperkuat pengetahuan mengenaipelestarian dan

pengawetan dokumen bagi para pustakawan di Inggris. Begitu pula kesadaran mereka tentang perlunya pengetahuan ini untuk perpustakaan makin kuat. Pelestarian bukanlah subjek yang berdiri sendiri. Subjek ini sangat erat kaitannya dengan pengembangan koleksi atau collection management seperti dijelaskan oleh John Feather dalam bukunya yang berjudul Preservation and the Management of Library Collection. Buku ini memberikan penjelasan mengenai pelestarian dengan hubungannya dengan pengembangan koleksi perpustakaan. Dengan cepat pustakawan lain di Inggris akan dapat mengikuti pendapat John Feather yang menjabat pimpinan pada sekolah perpustakaan di Departemen Library and information Studies, Loughborough University of Technology. Disamping itu Profesor John Feather juga menulis artikel mengenai pendidikan tenaga mengenai pendidikan tenaga pelestarian berjudul Staff Training for Preservation yang dimuat dalam majalah Library Management, volume 11 nomor 4 halaman 10-14 tahun 1990. tulisan pendek ini tentunya dapat memberikan gambaran kepada pustakawan di Inggris khususnya dan pustakawan di dunia pada umumnya tentang pendidikan tenaga pelestarian yang ada di Inggris. F.W. Ratcliffe dan D. Patterson juga menulis tentang proyek pelestarian yang ada di Cambridge University yang berjudul Presentation policies and conservation in British Libraries : report of Cambridge University Library Conservation Project. London : British Library, 1984, 134 p. reft. Tabs (Library and Information Research Report 25)(ISBN 0-7123-3035-6). Buku tersebut dapat menggambarkan bagaimana kebijakan pelestarian bahan pustaka yang ada di Inggris pada umumnya dengan mengacu kepada perpustakaan di Cambridge University. Laporan ini dapat disejajarkan dengan laporan pelsetarian yang ada di MIT Amerika Serikat, atau di Puerto Rico. Disamping adanya buku-buku atau artikel majalah yang dengan cepat dapat menambah pengetahuan dan wawasan pustakawan di Inggris, konferensi dan seminar banyak diadakan oleh organisasi profesi maupun lembaga-lembaga perpustakaan lainnya, sehingga pengetahuan dari buku atau artikel majalah dapat dibandingkan dengan pengalaman di lapangan. Melalui pertemuan-pertemuan dan diskusi-diskusi tersebut bidang pelesarian cepat berkembang dan diakui manfaatnya di Inggris, terutama dalam waktu sepuluh tahun belakangan ini ketika anggaran untuk membeli buku terbatas, sedangkan kebutuhan akan buku terus meningkat. Pelestarian dapat membantu menjawab kesejangan tadi. Alat-alat untuk kepeluan pelestarian tersedia dipasaran di Inggris, sehingga bagi perpustakaan yang akan menyelenggarakannya dapat dengan mudah dilaksanakan. Adanya

jenis kertas laminasi yang mudah didapat, bahan-bahan kimia, peralatan untuk mengukur keasaman kertas dalam berbagai macam, plat untuk mengukur cahaya yang mengenai dokumen, alat pengukur kelembaban, pengukur suhu dan mesin penjilidan dipasaran sangat mendukung cepat berkembangnya bidang ini. Pengusaha penjilidan komersial atau usaha komersial lainnya yang menyangkut keperluan pelestarian di Inggris sangat membantu perpustakaan untuk dapat menentukan pilihan mereka, kapan harus dikerjakan oleh lembaga komersial, dan kapan dapat dikerjakan oleh perpustakaan sendiri.

KEGIATAN BELAJAR 2

KEADAAN PELESTARIAN DI USA

Amerika Serikat mempunyai lembaga yang banyak berkecimpung dalam bidang pelestarian bahan pustaka. Perpusatakaan The Library of Congress adalah salahsatu pelopor yang gigih dalam mengadakan pemeliharaan dan pengawetan. Disusul oleh perpustakaan lain seperti New york Public Library, Massachusette Institute of Tecnology (MIT) di Boston, The Newbery Public Library di Chicago, serta banyak perpustakaan lainnya. Juga asosiasi perpustakaan seperti ALA (American Library Association), SLA (Special Library Association), RTSD/ALA (Resources and Technical Services Divition/ALA) memiliki seksi pemeliharaan Bahan Pustaka yng sudah aktif sejak 1983. seksi ini telah menerbitkan sebuah Bibliografi Pemeliharaan berotasi yang dapat dibeli lewat RTSD. Disamping itu juga mengadakan seri lewat lokakarya Program Pengawetan Dasar. Pendidikan untuk program ini diadakan oleh berbagai sekolah perpustakan seperti berikut ini : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Columbia University, school of Library Servive (saat ini sekolah tersebut sudah tutup). Simmon College Catholic University of America University of California Los Angeles Wayne State University Florida State University

Dan masih banyak sekolah perpustakaan yang lain yang memberikan kuliah mengenai pelestarian bahan pustaka. Program yang diajarkan ialah bagaimana mengajarkan bahan pustaka, penjilidan serta memelihara buku-buku langka. Beberap yayasan memberikan bantuan uang untuk menyelenggarakan pendidikan ini. Misalnya : American Antiquarian Society, Folger Shakespeare Library, Intermuseum Laboratory, Oberlin Ohio, dan Library of Congress. Pendidikan keahlian pada Columbia, Stanford Yale, NYPL dan LC diberikan biaya oleh Melthon Foundation. The Library of Congress sering mengadakan seminar atau lokakarya yang mengusahakan untuk didirikannya sebuah National Preservation Program (NPP).

Sebuah konferensi yang diselenggerakan pada tanggal 16-17 Desember 1976 berlokasi di Whittall Pavilion, membahas tentang NPP diatas. Konferensi tersebut diikuti oleh berbagai petugas professional seperti pustakawan, ahli kearsipan, pakar dosen dan pegawai dari LC sendiri. Semua meliputi 40 orang. Ada lima pakar yang berbicra dalam konferensi itu, antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. Lawrence S. Robinson, Preservation microfilming officer, Dr. John C. William, LCs Preservation Research office, Gordon R. William Director of the Center for Research Library Robert L. Feller, Director of the Center on the materials of the artist Paul N. Banks, Conservator at Newberry Library Kesimpulan dari konferensi tersebut adalah bahwa dalam upaya pelestarian bahan dokumen dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya adalah : 1. a. b. c. 2. a. b. Aspek sosial yang menyangkut : Apa yang harus dilestarikan/diawetkan ? Siapa yang melaksanakanya ? Bagaimana melaksanakannya ? Aspek teknis meliputi : Bagaimana cara pelaksanaannya ? Bentuk atau materi yang akan dilestarikan ?

and conservator at Carnegie-Mellon University.

Peserta konferensi juga mengadakan peninjauan langsung ke Library of Congress untuk melihat sejauh mana teknis pengawetan itu telah dipraktikkan dan macam apasaja dokumen yang akan diawetkan termasuk bagaimana peningkatan dan pengembangan teknis pengawetan itu sendiri. Dari hasil peninjauan tersebut dapat diketahui bahwa Library of Congress pada saat itu mempunyai beberapa program pokok dalam upaya pelestarian dokumen dengan jalan antara lain : 1. 2. Membuat microfilm sekitar 20.000 volume/tahun. Riset dengan menggunakan laboratorium untuk teknik-teknik

pengawetan Pada Library of Congress ada sekitar 37 jabatan untuk menangani bidang pengawetan ini. Untuk mendidik ahli atau professional dalam bidang pengawetan atau conservation itu dibutuhkan waktu sekitar 7 tahunan dan menurut pendapat Paul N. Banks bahwa untuk bidang ini diperlukan jabatan-jabatan seperti : 1. 2. Administrasi Pustakawan dan teknik penyeleksian dokumen/koleksi

3.

Ahli pengawetan. Untuk sementara ini Library of Congress sedang mengonsentrasikan

bagaimana melindungi dan menjaga materi, dokumen atau koleksi yang ada agar tetap tersimpan secara lengkap dan aman sambil menunggu pelaksanaan konservasi secara menyeluruh. Dari pendapat para ahli konservasi secara umum dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk National Preservation Program, dalam National Preservation Program Planning Conference itu mencakup : 1. 2. 3. 4. precervation master microfilm bibliographic system pendidikan konservasi ruang pendingin penyimpanan untuk dokumen yang belum

dimikrofilmkan. Conference itu dianggap berhasil bila diukur dari : 1. 2. 3. 4. Kualitas dari peserta yang mengikuti diskusi cukup tinggi karena pada kualitas dari presentasi yang disampaikan oleh segenap pembicara level atau tingkat diskusi cukup memuaskan pentingnya topic yang dibahas dalam setiap diskusi sangat menarik Pada akhirnya bagaimanapun semua rencana itu akan berhasil dengan baik dan biaya yang cukup tinggi dapat terpenuhi, ini semua tergantung bagaimana menerapkan semua rencana yang telah ada itu secara teratur dan rapi disamping profesionalisme yang memadai. Walaupun Amerika bukan pelopor pelestarian seperti Inggris, tetapipelaksanaan program pelestarian menjadi lebih berkembang dan lebih menjadi lebih maju daripada Inggris. diantaranya sebagai berikut : 1. Banyaknya pakar yang dapat bekerjasamasatu sama lain demi meningkatkan mutu profesi. Jadi tidak saling menjatuhkan seperti layaknya pakar di Negara yang sedang berkembang 2. Asosiasi perpustakaan memberikan fasilitas untuk mempertemukan para pakar. Hal ini disebabkan berbagai faktor pendukung yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Faktor-faktor pendukung itu umumnya terdiri atas para pakar dalam bidangnya masing-masing. cukup berbobot

sehingga peserta cukup antusias untuk membahasnya.

Kesempatan tersebut banyak dipergunakan untuk berdiskusi dan saling menukar pengalaman, melalui konferensi yang diadakan setiap 6 bulan sekali. Pertemuan antara pakar dan pustakawan lapangan dimanfaatkan untuk menukar pengalaman. Kebutuhan dilapangan disampaikan kepada pakar yang paham dalam teori, dan menuangkannya dalam bentuk buku atau makalah. 3. bermanfaat. 4. Banyak perpustakaan besar yang menyediakan atau mendirikan laboratorium untuk keperluan pelestarian. memungut bayaran yang wajar. 5. Banyak badan komersial yang dapat menunjang suksesnya program pelestarian disuatu perpustakaan, misalnya penjilidan atau penjual alat alat untuk pelestarian. 6. tersedianya para konsultan yang siap untuk dimintai bantuan, dikontrak dalam system harian, bulanan maupun tahunan dengan bayaran yang tidak terlalu tinggi. Banyak lagi faktor yang mendukung kemajuan pelestarian di perpustakaan Amerika Serikat. Tidak kalah penting adalah tersebarkannya karya-karya para pakar berupa tulisan dalam majalah professional maupun buku yang membagi pengalaman mereka untuk rekan-rekan pustakawan lainnya. Diantaranya mereka adalah : 1. Paul N. Banks dari perpustakaan Newberry di Chicago, ia menulis banyak artikel majalah maupun buku, diantaranya : Cooperative approaches to conservation, Library Journal, 101 (20) November 15, 1976. Education in Library conservation, Library Trends, 30 (2) 1981 : 189-201. Sejak tahun 1978 ia sudah memeloporinya di Preservation pakar dan tersebar diseluruh negeri. 2. Pamela Darling, istri Richard Darling. Dekan sekolah di Universitas Columbia, bekerja sama dengan Paul N. Banks memelopori tenaga pelestarian di USA. Salah satu tulisannya yang terkenal adalah Preservation : A national plan at last ? Library Journal February 15, 1977 : 447-449. pakar ini Institute, demikian berminat untuk mengembangkan pendidikan tenaga pelestarian. Columbia University di New York yang sudah banyak menghasilkan banyak Laboratorium tersebut dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan lain, melalui sistem kerjasama atau Di Amerika banyak yayasan yang bersedia memberikan dana untuk program pelestarian atau pendidikan tenaga pelestarian yang dianggap

3.

Caroline Clark Morrow, seorang pakar yang tumbuh dari pengalaman Dengan bekerja tekun di bagian pelestariandari perpustakaan

lapangan.

Morris-southern I Illinois University di Carbondale Illinois, ia berhasil menulis buku yang bermanfaat bagi para rekannya di Amerika. Buku itu ialah : a. Conservation treatment procedur : A manual of step-by-step procedur for the maintenance and repair of library materials Littleton, Colorado : Libraries Unlimeited, 1982. 191 p.bibl.ill. tabs. (ISBN 087287-294-7). b. The Preservation Chalenge A Guide tom Conserving Library Materials. (Professional Libraries Series). Industry Publication Inc, 1983. Morrow juga sangat menggalakkan perlunya kerjasama dalam New York : Knowledge

menyelenggarakan program pelsetarian. Ia menulis sebuah artikel yang cukupdikenal yang berjudul : 4. Illinois Cooperative Conservation Program Conservation Administration News, (16) Jan, 1984 : 1-4. ill. Jeffrey Field, seorang pakar yang menuliskan peran NEH yang terkenal murah dalam memberikan dana untuk keperluan pelestarian. Salah satu tulisannya adalah : The Role of National Endowment for the Humanities Office of Preservation in he National Preservation Effort. Microform Review, 14(2) Spring, 1985 : 81-82, 84-86.11 reft. 5. John F. Dean adalah seorang pakar yang rajin menulis di majalah Beberapa diantara professional, sehingga rekan-rekannya dapat mengikuti jejaknya dalam melaksanakan program pelestarian diperpustakaan. tulisannya adalah : a. b. c. Advances in Preservation Technologi and Library Binding. Serial Review, 9 (3) Fall, 1983 : 95-97. Conservation and Collection. Management. Journal of Library Administration , 7 (2/3) Summer/Fall, 1986 : 129-141. 25 refs. John Hopkins Action in Preservation: developing a paper Coservation program in a small Institution. Conservation Administration News, (9) April, 1982:1, 4-7. ill. 2 refs.

Masih banyak lagi pakar lain yang sangat berbobot dalam pengalaman maupun pengetahuan mereka di bidang pelestarian, tetapi tetapi tidak mungkin untuk dituangkan ditempat terbatas ini. Dibawah ini diuraikan sebuah rencana pelestarian yang dikerjakan oleh perpustakaan Kebun Raya Brooklin, New York agar diperoleh gambaran betapa tidak mudahnya mereka menyelenggarakan pekerjaan tersebut, tetapi akhirnya berhasil. Proses pelsetarian ini dituangkan dalam sebuah paper yang ditulis oleh Brenda Weisan, Direktur Jasa Informasi, Kebun Raya Brooklin New York. Makalah ini memberikan gambaran pertama dari sebuah rangkaian proyek pelestarian untuk menyelamatkan koleksi sampai gedung yang direnovasi selesai. Proyek ini hanya menyangkut buku-buku langka. Kebun Raya Brooklin didirikan pada tahun 1910 diatas pembuangan sampah kota, didirikan atas kerjasama pihak swasta dengan pemerintah. Bangunan gedung seluas 5.000 m2 yang dimiliki kota NewYork City, dimana 34% dari seluruh jumlah modal berasal dari pemerintah, sisanya berasal dari sektor swasta dibawah kepeminpinan sebuah badan yang merdeka. Dana pendukung lainnya diperoleh dalam bentuk uang keanggotaan dan dari sumbangan pemberian dari sumber swasta lain. Tujuan dari Kebun Raya Brooklin ditetapkan oleh Negara bagian New York sebagai penempatan koleksi dan kebudayaan tanaman, bunga-bungaan, kayu, tentang ilmu tumbuh-tumbuhan untuk keperluan pameran, hiasan tanaman, dan kebun serta untuk hiburan dan pendidikan bagi masyarakat. Perpustakaan yang didirikan pada tahun yang sama memiliki kekayaan sejumlah 40.000 volume berupa karya monograf, berkala termasuk sejumlah buku langka yang menarik berisi tentang sejarah tumbuh-tumbuhan dan pertanian bangsa barat. Misalnya sebuah survey perpustakaan oleh Charles R. Long, yyang hasilnya antara lain menyimpulkan : Ada kurang lebih 40 folio gajah dalam koleksi ini yang sangat bernilai untuk keperluan ilmuan. diabad 18 dan ke 19 yang sangat besar. Nilai koleksi tersebut jelas menjadi kebanggan bagi kebun raya, pegawai dan pemakai perpustakaan. Sekarang ini perhatian ditujukan kepada kondisi Tulisan ini lingkungan bersama dengan kerusakan dalam dinding bangunan. Kemudian ia mendaftarkan beberapa yang ia gambarkan sebagai contoh dari pembuat buku

menggambarkan langkah awal yang telah diambil dalam usaha melestarikan perpustakaan. Tulisan dibawah ini diambil dari tulisan Brenda Weisman yang berjudul Rencana Pelestarian di Perpustakaan Kebun Raya Brooklin.

Survey Koleksi Antara tahun 1980-1983 bebrapa peristiwa terjadi. Satu adalah kedatangan pimpinan yang baru, Donald Moore, yang tentu saja ia segera memperhatikan bahwa perlu diambil tindakan berdiskusi dengan badan pengawas. Peristiwa yang kedua adalah harapan bahwa sebuah kompleks pelestarian baru akan diselesaikan bangunan untuk administrasi (1987-1988) termasuk untuk perpustakaan akan mengalami renovasi besar-besaran. Hal ini untuk mengontrol cuaca untuk perpustakaan dan ruangan untuk buku langka. Pada saat itu agar renovasibisa berjalan diperlukan dana untuk anggaran permulaan. Sudah ditentukan untuk memiliki konsultan ahli untuk membuat survai bagi seluruh perpustakaan, kemudian koleksi untuk buku langka. Direktur Perpustakaan kebun raya New York, Charles R. Long setuju untuk mengisi peran ini dan ia mengerjakan survey untuk koleksi langka pada tahun 1983, dengan dua asisten dari pusat pelestarian Kebun Raya New York. Laporan ini menujukkan perhatian mereka pada kekuatan koleksi, tetapi menekankan kondisi fisik yang jelek dalam berbagai hal. Beberapa masalah lingkungan misalnya kurangnya control suhu udara, tingkat kelembaban, debu polusi dan umumnya pemeliharaan yang jelek serta kurangnya fasilitas. Jelas, bahwa uang harus segera disediakan untuk usaha pelestarian. Sebagian dari koleksi buku langka sudah diteliti dengan alasan penempatannya pada kaca khusus dan tempat baja yaitu standar penempatan untuk melindungi karya seni yang berlaku pada awal 1900-an. Ada 550 buku yang harus ditempatkan. Koleksi tersebut meliputi tujuh incunabula 106 linnaen (1707-1777) tau sebelum dan sesudah karya Linnaen, 200 edisi pertama termasuk koleksi Darwin, edisi pertama 61 Darwiniana yang lan dari CD Hooker Collection 41 Artefak dokumen bersejarah dan 104 buku asosiasi. Banyak lagi buku-buku yang dimasukkan sebagai pengganti nilai nilai usia pengarang, penggambar dan lain-lain. Disamping incunabula, 127 buku dari sebelum 1600, 110 buku sebelum 1700, 187 buku sebelum 1850 dan 60 buku sesudah 1850. sebuah diskusi mendalam yang bagus mengenai criteria seleksi untuk buku langka digunakan buku Williams yang berjudul Selecting Rare for Finical Conservation : Giudelines for Decision Making. Proposal

Dengan senjata koleksi yang terdokumentasi baik ini mereka mencari bantuan dana Pendukung Proyek Plestarian Tahun 1985 dari dana pemerintah federal Institute of Museum Service. Kualitas bukunya yang demikian penting sehingga perlu diberi dana sebesar $23.000 untuk memulai program pelestarian. Bantuan tersebut untuk membayar gaji pegawai, alat-alat untuk pembersihan, pendaftaran, fotocopy, evaluasi, pembungkusan dan transport keruang buku langka Kebun Raya New York. Sebagai tambahan, biaya tersebut mencakup, biaya prosedur pelestarian yang diselenggarakan disana. Disamping dua orang konservator, ada dua orang pembantu untuk membungkus kotak-kotak dan seorang pemimin yang bertugas menginventarisir dan memfotocopy. Karena perpustakaan Kebun Raya Brooklin tidak mempunyai fasilitas ditempat dan juga staff untuk pelestarian, maka bagian pelestarian ditempatkan dibagian penjilidan perpustakaan Kebun Raya Brooklin dibawah pengawasan pemimpin perpustakaan. Buku-buku yang perlu dilestarikan ditempatkan diruang buku langka sampai renovasi selesai. Pusat pelestarian buku diperpustakaan Kebun Raya New York diselenggarakan mulai tahun 1979. tidak hanya membantu pelestarian koleksi sendiri tetapi juga memberikan kesempatan kepada perpustakaan lain untuk melestarikan perpustakaan koleksi mereka yang bermasalah. Jadi ini merupakan suatu kerjasama perpustakaan daerah dan pusat merupakan pionir dalam cara-cara baru yang dimanfaatkan oleh perpustakaan sekitarnya. Jika memungkinkan staff dari pusat pelestarian ini memberikan bantuan konsultasi. Hedi Kyle, supervisor ahli dibantu oleh staf dari pusat pelestarian dapat menerbitkan sebuah buku petunjuk bagi pustakawan yang berminat untuk menggunakan buku yang tidak memerlukan biaya mahal. Prosedur Pendahuluan Sebelum pekerjaan yang sebenarnya dikerjakan, artu shelf list-nya difotocopy sebagai duplikasi. inventarisnya. Mengapa diambil nomor buku ini, karena buku-buku tidak memilik call number. Keptusan ini menghemat waktu dalam menentukan prosedur dan proses. Kartu utama akan difotocopi kemudian, sehingga nantinya tiap-tiap buku akan memiliki catatan yang lengkap sehingga memudahkan bagi pustakawan penerus yang bertugas dikemudian hari. Alasan mencopy ini karena sudah ada nomor

Pelaksanaan Proyek Pada pelaksanaan, ternyata banyak rencana yang sudah dikerjakan dengan rapi, tetapi pelaksanaannya lain dengan rencana. dipindahkan, dan ini memperlambat pekerjaan. Setelah melalui beberapa kesalahan langkah, akhirnya ditetapkan bahwa tidak mungkin untuk mengikuti langkahdemi langkah secara sinkron sesuai dengan rencana. a. b. Petugas konservasi lebih cepat dari petugas pengepak dan Buku dikeluarkan dari rak, dibersihkan debunya dengan kain Kemudian buku ditempatkan pada rak dorong. Konservator petugas fotocopy, sehingga prosedurnya menjadi seperti berkut : yang diberi bahan kimia yang dapat memegang debu tapi tidak merusak buku. mengevaluasi buku tersebut misalnya jenis kerusakannya pada secarik kertas yang diselipkan pada buku dan buku tersebut ditempatkan di rak yang lain. Dalam buku terselip kertas evaluasi berukuran 20 cm x 25 cm dari sebuah fotocopy kartu catalog. c. Kereta buku tadi dibawa ke bagian fotocopy dan sementara ditempatkan pada ruang kerja yang tidak untuk umum. Halaman judul dan aspek-aspek lainnya difotocopy. d. e. Lembar evaluasi asli dan kartu catalog difotocopy menjadi stu Dua lembar diselipkan pada masing-masing buku, sisanya satu halaman pada kertas berukuran 20 cm x 35 cm sebanyak 5 copy. lembar untuk New York Botanical Garden pada saat buku dikirim, satu lembar untuk file Brooklin Botanical Garden, dan satu lagi untuk file kerja. f. Satu lembar untuk buku yang diselipkan dibuku tadi tetapbersama buku, sedang yang lain masuk dikantong yang ditempelkan pada pembungkusnya. g. h. Sebelum itu penulis telah membubuhkan tanda tangan, sebagai Lembar evaluasi asli dan buku catalog yang difotocopy tadi bukti bahwa buku telah dicek penulis sebelum dibungkus. (langkah d) diambil dari buku pada waktu akan dibungkus kemudian dikumpulkan untuk file. i. j. Semua buku ditempatkan pada tempat terkunci sesudah Catatan isi dari setiap dus disimpan, nomor induk buku-buku dibungkus tak dipindahkan sampai saatnya di pak kedalam sejumlah dus. tulis langsung pada tiap dus. Misalnya petugas fotocopy berjalan lebih lamban dari pada petugas pembungkus buku-buku yang akan

k.

Setelah buku dikirim, buku ditempatkan pada rak Ruang Buku

Langka New York Botanical Garden sesuai dengan nomor induk, yang tampak pada punggung kertas pembungkus bersama symbol-simbol lain yang dipakai Jika perpindahan ini menggunakan badan komersial biaya angkut dan asuransi akan sangat mahal. Untungnya Brooklin Botanical Garden menyediakan mobil baru dan seorang sopir untuk membantu mengangkut 78 dus buku. Waktu yang diperlukan untuk proyek ini cukup menarik. Pembersihan dan evaluasi buku masing-masing memerlukan kerja konservator masing-masing 7 hari. Menurut rencana, masing-masing butuh waktu 10 hari. Didalam proposal permintaan dana direncanakan 4 orang pembantu untuk membungkus masingmasing 10 hari, kalau 2 orang masing-masing perlu 20 hari. diselesaikan satu orang dalam waktu 31 hari. Untuk mengepak 78 dus memerlukan waktu 2 hari. Konservtor mulai kerja tanggal 10 Oktober 1985, buku siap di pak pada minggu ke tiga bulan November 1985. permintaan dikerjakan pada tanggal 21 Januari 1986 dan pembukaan dus serta pengerakannya pada 12 April 1986. Walau proyek ini meliputi transfer ke lembaga lain, prosedur-prosedur yang dilewati, kecuali packing dan transfer, akan digunakan untuk sisa-sisa buku langka diruang kerja koleksi dan menempatkannya di rak terbuka pada Ruang Baca Utama. Kenyataannya, keuntungannya dari proyek ini adalah bahwa itu tak akan lagi dilihatg sebagai proyek yang sangat besar dan tak dapat dikerjakan, tetapi merupakan suatu proyek yang dapat diatasi dan akan diikuti dengan proyekproyek kecil serupa dimasa yang akan datang. Pentingnya perubahan padangan ini tak boleh dibaikan. Proyek yang lebih kecil yang dapat dikerjakan dan dijangkau oleh anggota perpustakaan akan dapat dilaksanakan dengan baik. Tujuan kita disini adalah keamanan koleksi jika ada renovasi. Kesimpulan dari Proyek Proyek ini dapat dikerjakan dengan baik dan berguna bagi perpustakaan dan keperluan lembaga induknya. Perpustakaan dapat menunjukkan kepeda masyarakat akan harta yang berupa bukti langka yang tidak ternilai harganya. Dengan menonjolkan adanya buku langka yang banyak dan tak ternilai tersebut, maka permintaan dana untuk proyek tersebut terpenuhi. Tentu saja ini dapat Ternyata itu

berhasil karena uluran tangan dari Perpustakaan Kebun Raya New York dan bantuan dana dari The Institute of Museum Services.

KEGIATAN BELAJAR 3

KEADAAN PELESTARIAN DI PUERTO RICO (AMERIKA LATIN) Kalau diatas diberikan contoh pelestraian di negara sub tropis, selanjutnya akan diberikan contoh pelestarian yang ada dinegara trops. Daerah tropis menurut Plumbe lebih banyak serangga yang akan dapat menyerang koleksi, juga mempunyai tingkat kelembaban yang tinggi yang menumbuhkan jamur, serta tingkat suhu yang lebih tinggi yang dapat mempercepat kerusakan dokumen. Seorang guru muda dari Graduate School of Librarianship, Universitas of Puerto Rico Dr. Haydee Munoz-Sola, yang pernah belajar dari Columbi University New York, menceritakan bagaimana pelestarian yang dikerjakan di Puerto Rico. Didalam sebuah karangan (1987) yang berjudu, Preservation of Libraries Materials in a tropikal Climate : The Puerto Rican Experience, Haydee MunozSola menyatakan sebagai berikut : Pelestarian bahan pustaka baik dalam bentuk fisik, maupun isi intelektual merupakan tugas utama pustakawan, bibliographer, dan petugas museum. Kehancuran dan kerusakan bahan pustaka yang tersimpan diperpustakaan jelas jelas mempengaruhi perkembangan koleksi perpustakaan, partisipasi dalam resource sharing dan penelusuran umum untukbahan pustaka bukanlah hal baru tetapi telah ada pada zaman Aristoteles, 335 SM. Pada akhir-akhr ini dengan bertambahnya artikel workshop, penelitian, program-program baru, dan tibmbulnya jabatan-jabatan untuk petugas pengawetan merupakan bukti kesadaran professional akan bahan pustaka dan keperluan kan staf yang profesional dan terlatih dalam bidang tersebut.

Pengenalan baru untuk keperluan pelestarian bahan pustaka dapat dilihat dari eksperimen-eksperimen yang dilaksanakan oleh William J. Borrow. Dalam eksperimennya William J. Borrow membuktikan, kertas sebagai alat utama yang digunakan sebagai pendukung pokok untuk bahan bibliografis, dapat rusak karena bahan kimia dan asam dalam proses pembuatannya. Iklim Tropik Bahan pustaka pada iklim tropik tdak terhindar dari bahaya yang sama seperti pada iklim lain. Bahaya itu meningkat dengan terlalu banyaknya panas dan kelembaban dari iklim tropik serta cara menangani serangga daerah tropik. Sebagai hasil pertanggungjawaban administrator untuk koleksi pada daerah tropik, mereka harus secara intensif berusaha agar-benar-benar memusatkan pada pelestarian koleksi. Perhatian khusus harus diberikan kepada keadaan sekitar (lingkungan) dan pengawasan terhadap serangga dan hama pada iklim tropik. Tidak akan ada nilainya menganggap pengawetan dan pemeliharaan bahan bibliografie bila ukuran waktu yang dipakai sedikit. Kenyataan bahwa banyak Negara dengan iklim tropik, juga Negara-negara berkembang, memberikan tambahan pengertian pada pelestarian bahan pustaka, namun dana untuk perpustakaan yang diharapkan tidak ada. Pada Negara berkembang dana untuk perpustakaan tidak ada prioritas, oleh karena anggaran agaknya diberikan untuk pelayanan yang utama bagi pemerintah. Langkanya anggaran yang memadai untuk pengembangan koleksi tergantung pada bahan retrospektif untuk memuaskan kebutuhan pemakai. Pada perpustakaan-perpustakaan dengan dana yang langka dengan mengalokasikan anggaran yang kecil, menunjukkan keraguan bahwa program pemeliharaan adalah prioritas. Puerto Rico Kepulauan Puerto Rico lokasi berada ditengah-tengah gugusan kepulauan yang kelihatan seperti kepulauan Autiles dan ada dipaling kanan Laut Caribea. Ia memiliki iklim yang panas dan lembab. Letak geografisnya juga membuat mudah membuat kecelakaan badai dan angina ribut. Dahulu kala gejala alam ini mempunyai dampak perusak pada pemeliharaan bahan pustaka. Banjir, serangga daerah tropis, panas dan kelembaban yang tinggi juga menambah keburukan atau kehilangan segalagalanya dari sejumlah besar buku dan surat kabar di Puerto Rico, tetapi

perpustakaan-perpustakaan yang lain, menghindari pencemaran oleh manusia selama ada wabah. Pada awalnya, perpustakaan-perpustakaan yang ada di Puerto Rico telah musnah oleh api pada waktu pemberontakan Indian tahun 1513, dan seranganserangan yang menentang Puerto Rico oleh musuh-musuh dari Spanyol. Sekalipun tidak ada yang berbuat dengan koleksi-koleksi bahan pustaka menggantikan bangunan-bangunan kayu sebelumnya, untuk melindungi bahanbahan pustaka dari badai, topan, api dan penyakit daerah tropis seperti ngengat. Penggunaan AC dapat membantu untuk mengontrol panas dan kelembaban yang tinggi, fumigasi yang teratur juga dapat membasmi kecoa dan serangga lainnya. Dengan fumigasi yang khusus pada seluruh bangunan perpustakaan atau dari seleksi buku-buku dalam ruangan adalah juga aktifitas yang terus menerus untuk mengontrol rayap-rayap atau jamur dalam perpustakaan di Puerto Rico. Tindakan yang disebutkan diatas sangat membantu dalam memelihara bahan pustaka di daerah tropis, tetapi suatu persetujuan dengan Helmut Bansa, dikatakan bahwa problem dasar dalam pemeliharaan bahan bahan pustaka pada daerah tropis dan sub tropis tidak membuat perubahan yang fundamental dengan penngawetan atau perbaikan. Untuk pekerjaan itu, dibutuhkan pengeluaran yang tidak realistic dari tenaga manusia dan energi. Usaha-usaha pelestarian di Perpustakaan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Puerto Rico Perpustakaan ini terletak di kampus Medical Sciences University of Puerto Rico di Rio Pedras. Ini adalah perpustakaan khusus perguruan tinggi, yang memberikan pelayanan informasi yang diperlukan oleh mahasiswa, dosen-dosen dan tenaga administrasi kampus tempat perpustakaan itu. Koleksi perpustakaan disimpan dalam bangunan tembok yang dibangun pada tahun 1972. perpustakaan ini mempunyai AC sentral yang dapat mengontrol tingkat temperature dan kelembaban yang tinggi. Fumigasi diadakan setiap bulan untuk mencegah serangga tropis yang dilakukan keseluruh bagian kampus, termasuk perpustakaan. Fumigasi khusus terhadap fungi dan serangga tropis dilaksanakan untuk menjamin dan memberikan perpustakaan yang terpilih. Ini dilakukan untuk menjamin dan memberikan perlindungan ekstra dari serangan jamur dan serangga daerah tropis. Pelayanan fumigasi diperoleh dari Institute of Puerto Rican Culture, yakni suatu perusahaan umum yang didirikan pada tahun 1955, untuk mempelajari mengembangkan mutu dan menyebarkan kebudayaan bangsa Puerto Rico. Badan tersebut

mengembangkansuatu pusat pelestarian sehingga pegawai perpustakaan dari lembaga lain bisa memperoleh petunjuk untuk pelestarian koleksi mereka, memperoleh pendidikan dan latihan mengenai teknik-teknik pelestarian yang berbeda. Yang lebih dutamakan dalam pengawetan pada perpustakaan ilmu-ilmu kesehatan adalah bahan-bahan kebudayaan Puerto Rico tersebut. Diantaranya bahan-bahan tropikal medicine telah mendapat perhatian khusus dikarenakan pentingnya bahan-bahan tersebut bagi penelitian. Tercakup juga dantara koleksi perpustakaan ilmu-ilmu kesehatan itu adalah The Ashford Collection. Balley K. Ashford adalah seorang dokter berkebangsaan Amerika yyang melakukan praktek pengobatan di Puerto Rico. Dr. Ashford tekenalkarena penelitian lapangan dan tulisan-tulisannya tentang penyakit tropis. Beliau menyumbangkan koleksi perpustakaannya dan laporanlaporan pribadi untuk perpustakaan ilmu kesehatan itu. The Ashford Collection memperoleh prioritas untuk diawetkan karena pentingnya koleksi itu bagi penelitian dalam lapangan tropikal medicine. Proyek pengawetan untuk The Ashford Collection mencakup bantuan dari kantor pimpinan Universitas Puerto Rico sebesar $ 4.000 untukpelestarian bahan pustaka. Berdasarkan program ini seorang anggota staf perpustakaan dikirim ke bagian pengawetan pusat di Institute of Puerto Rican Culture untuk mengikuti latihan teknik yang yang dibutuhkan dalam kegiatan pelestarian koleksi perpustakaan. Latihan tersebut dilaksanakan selama satu tahun dipusat pelestarian. Selama latihan kerja, bahan-bahan yang dipertimbangkan memiliki nilai penting untukdilindungi. Ada lebih dari 3.000 dokumen terutama surat menyurat Ashford dan kliping surat kabar yang ada hubungannya dengan studi tentang masalah kedokteran didaerah tropis, perlu dinetralkan dan diberi enkapsulasi. Sebelum di enkapsulasi, dokumen tersebut dibersihkan dan kertasnya dinetralisir untuk menghilangkan ke-asam-an (acidity) untuk menghindari terjadinya kerusakan selanjutnya. Macam-macam teknik untuk menetralkan Diantaranya ialah dengan pencucian tingkat keasaman dokumen digunakan.

bahan-bahan dengan calsium okside dan cesium carbonat, lalu dikeringkan, kemudan dilakukan pengepresan bahan-bahan sampai rata. Dokumen-dokumen lainnya disemprot atau dicuci denngan Wei To, jenis penetral keasaman yang lain. Teknik lainnya lagi menggunakan pengetahuan tentang Vapour Phase Deacidification (VPD). Teknik ini bentuknya gas sebagai

penetralisasi dan dokumen-dokumen yang dinetralkan ditempatkan beberapa jam dalam tas plastic yang diikat.

selama

Bahan dites atau diuji untuk meyakinkan bebas dari keasamannya, lalu dengan menggunakan alat alat archivist pen untuk menandai dokumen dibagian tengah atau pojoknya. Bilatanda tersebut berubah menjadi kuning atau hampir hilang, berarti tingkat keasaman dokumen tinggi, maka proses menghilangkan keasamannya perlu diteruskan. Jika tanda tadi berubah menjadi biru, berarti tingkat keasaman dokumen tersebut rendah. Enkapsulasi adalah tahap berikutnya. prosesnya dapat bolak-balik. Enkapsulasi Salahsatu keuntungan adalah terdiri atas penempatan dokumen

diantara dua polyester film, kemudian dikeluarkan sebanyak mungkin udara diantara film tersebut. Kemudian dua film di-lem dengan pita andhesive untuk enkapsulasi. Dengan cara ini dokumen-dokumen menjadi terlindungi daripanas atau proses lain yang mungkin membahayakan. Dalam masyarakat kita, perpustakaan juga memiliki peranan yang bertentangan yaitu penyebaran informasi pengetahuan dan pelestarian informasi melalui pelestarian bahan terekam di perpustakaan. Didaerah tropik masalah pelestarian harus lebih diintensifkan sebab banyak panas, tingginya tingkat kelembaban, insek dari daerah tropis, dan alasan lain seperti tidak cukup dana untuk mengembangkan koleksi dalam menyelenggarakan program pelestarian. Perlunya penelitian selanjutnya dalam bidang pelestarian didaerah tropis tampak dengan jelas. Penelitian dengan keadaan khusus dan masalah khusus didaerah tropis sangat diharapkan untuk sumbangan dunia pelestarian saat ini dan seterusnya. Lagipula diperlukan komunikasi dan kerjasama antara para pustakawan yang bergerak dalam bidang pelestarian didaerah tropis maupun sub tropis. Hal ini akan membawa kita kepada hubungan yang lebih dekat untuk memecahkan masalah yang paling diperlukan yaitu kerjasama dan rencana yang terkoordinasi dalam pelestarian bahan pustaka didaerah tropis.

TEST FORMATIF Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat ! 1. a. b. c. d. 2. The National Preservation Office of the British Library yang dimuat dalam IFLA Journal volume 12, nomor 1, February, ditulisoleh : John Feather David W.G Clements Jeffrey Field F.W Ratcliffe Salah satu bab dari buku Languelli yang berjudul The Conversation of Book and Document, karya W.H. Languell, yang diterbitkan di London tahun 1957 membicarakan masalah : a. b. c. d. 3. Tinta Kutu buku Penjilidan Laminasi

kesulitan dalam memahami Bahasa Inggris bagi bangsa non Inggrs masih dapat diatasi dengan cara : a. b. c. d. dicetak pada kertas luks memberikan gambar dan foto yang jelas membuatnya dalam microfilm dibuat slide

4.

RTSD/ALA (Resources and Technical Services Divition/ALA) memiliki seksi pemeliharaan Bahan Pustaka yang sudah aktif sejak

a. b. c. d. 5.

1973 1983 1993 1995

Bantuan dana Pendukung Proyek Plestarian Tahun 1985 dari dana pemerintah federal Institute of Museum Service untuk melestarikan buku langka diperpustakaan Kebun Raya Brooklin adalah sebesar : a. b. c. d. $ 2.000 $ 23.000 $ 230.000 $ 250.000 Ada pendapat tenaga untuk bidang pelestarian diperlukan jabatan jabatan seperti administrasi, pustakawan, dan teknik penyeleksian dokumen/koleksi, dan ahli pengawetan. Ini adalah pendapat . a. b. c. d. Pamela Darling Paul N. Banks Haydee Monoz-Sola F.W Ratcliffe Dr. Haydee Munoz-Sola, adalah seorang guru besar muda dari a. b. c. d. Graduate School of Librarianship, Universitas of Puerto Rico Graduate School of Librarianship, Columbia University Graduate School of Librarianship, Universitas of Hawai School of Librarianship, Universitas of California

6.

7.

8.

Perpustakaan-perpustakaan yang berada di Puerto Rico telah musnah oleh api pada waktu pemberontakan Indian pada tahun . a. b. c. d. 335 BC 1513 1876 1890

9. a. b. c. d.

Proyek pengawetan untuk Ashford Collection mencakup bantuan dari kantorpimpinan Universitas PuertoRico sebesar . $ 4.000 $ 40.000 $ 400.000 $ 450.000

You might also like