You are on page 1of 6

Harddisk pada System Komputer

Sebuah HDD biasanya mempunyai chip controller sendiri (IDE, SCSI, RAID Controller) yg akan mengatur segala segala aktivitas HDD tersebut. IDE Controller biasanya akan berhubungan dengan chipset southbridge pada motherboard, yg salah satu fungsinya adalah mengatur lalu-lintas data dari dan ke HDD. Southbridge akan mengatur transfer DATA ke RAM dan Processor melalui BUS yg telah disediakan. Dengan southbridge, DATA akan ditransfer secara efisien.

Secara fisik sebuah HDD umumnya terbagi menjadi tiga, yaitu ATA, SCSI dan Fibre-Channel. ATA terdiri dari Parallel ATA dan Serial ATA, sedangkan SCSI terbagi menjadi Parallel SCSI dan Serial Attach SCSI. Hal ini dibedakan dari background teknologi yg membentuknya, yaitu : Parallel dan Serial. Secara sederhana sebuah HDD (ATA) akan memerlukan kabel data (ATA Cable) dan kabel power (Power Cable). Kabel data yg akan menghubungkan fisik HDD dengan system motherboard, dan biasanya terdiri dari 2 channel (Master / Slave). ATA Cable saat ini secara fisik merupakan kabel 40-pin dengan 80 konduktor. Untuk cable power dibutuhkan sebagai supply tenaga bagi HDD untuk beraktivitas. Biasanya tegangan yg dibutuhkan adalah 5v, dengan cable connector 8 pin. Pada komputer Desktop umumnya dapat di-instalasikan 4 HDD secara bersamaan. Tapi ini tidak disarankan, karena channel kedua pada system IDE biasanya diperuntukkan bagi controller device yg lebih lambat (ATAPI), seperti CD-ROM. HDD yg dipasang pada posisi Slave biasanya akan beroperasi lebih lambat, dan membuat system berjalan tidak seimbang. Jika memerlukan solusi HDD yg lebih dari 2 pcs, disarankan menggunakan SCSI. System SCSI terbaru memungkinkan device yg dipasang sampai dengan 15 pcs, dengan panjang kabel 12 meter. Selain itu system SCSI memungkinkan transfer data yg lebih cepat ke system processor. SCSI biasanya dipakai pada platform server, karena berharga mahal dan memerlukan device khusus SCSI. Beberapa Motherboard yg menggunakan controller tambahan

1. Iwill P4E & P4G menggunakan chip Promise 20275 untuk meng-generate ATA/133 yg tidak terdapat pada chipset ICH4.

2. Iwill P4E-S menggunakan chip Silicon Image SiI3112 3. Iwill P4G-S menggunakan Chip Marvell 8031 untuk mengaktifkan fungsi Serial-ATA 2 channel. 4. Iwill WO2-R menggunakan chip AMI MG80649 untuk mengatifkan fungsi RAID. 5. Iwill DPX menggunakan chip Adaptec AIC-7899w untuk mengaktifkan fungsi SCSI controller. Daftar Istilah (Glossary)

3D Defense System, adalah feature teknologi yg diterapkan pada produk2 Personal Storage & Enterprise Disc Seagate yg memproteksi drive dan data dari kemungkinan rusak. 3D Defense System merupakan selling-point produk Seagate dibandingkan merek lain. Actuator, mekanisme internal pada HDD untuk menggerakkan Head R/W pada track yg akan dituju. ATA (Advanced Technology Attachment), sebuah standar interface untuk HDD PC Desktop. Saat ini teknologi ATA telah mencapai ATA / ATAPI 7 dengan transfer bandwidth ~ 133MB/s (ATA/133). ATA juga dikenal dengan nama IDE (Integrated Drive Electronics) atau DMA (Direct Memory Access).

Average Seek Time, waktu rata2 yg diperlukan sebuah Head HDD untuk berpindah antar track pada piringan (platter). Backward Compatability, kemampuan suatu produk baru untuk bekerja pada produk atau system yg lebih lama (legacy). Contohnya : HDD ATA/100 masih dapat bekerja pada system ATA/66 dengan kemampuan ATA/66. BIOS (Basic Input Output System), merupakan kumpulan informasi (firmware) yg mengontrol komunikasi antara processor dan device lain. BIOS merupakan chip sendiri yg bersifat EEPROM. BIOS kadang disebut sebagai CMOS. Boot, proses transfer suatu file Operating System (seperti Windows) dari sebuah HDD ke RAM (Memory) selama system komputer baru dinyalakan (start-up). Selama BOOT berlangsung, semua file dasar OS yg diperlukan oleh komputer pertamkali langsung ditransfer ke RAM yg berfungsi mengatur transfer file berikutnya, seperti aplikasi.

Cache Buffer, sebuah memory internal pada media HDD agar data yg paling sering diminta oleh system dapat dikirim dengan cepat (digital). Cachen Buffer berfungsi seperti Cache Memory pada processor. Capacity, total data yg dapat ditampung oleh suatu media HDD, biasanya dalam satuan Byte. Saat ini kapasitas minimal sebuah HDD adalah 20 Gigabytes. Cluster Size, jumlah sector tempat dimana OS dapat mengalokasikan waktu yg diperlukan oleh HDD dalam mengakses sektor tsb. CRC (Cyclical Redundancy Check), kemampuan suatu HDD untuk melakukan deteksi (error detection) pada integritas data pada saat proses transfer. Jika ditemukan error, maka data akan dikirim ulang, tapi CRC tidak mempunyai kemampuan memperbaiki (fixed) data. Terminologi CRC sama seperti ECC (Error Correction Code) pada Processor dan RAM. Cylinder, lokasi kumpulan track yg sama dalam posisi vertikal pada piringan (platter). Cylinder merupakan faktor penting pada HDD dalam menentukan pengalamatan data (adressing). Differential SCSI, interface ini mengizinkan cabel data yg lebih panjang dari device ke system host tanpa menurunkan kualitas transfer datanya. Ini biasa dipergunakan untuk Mainframe, RAID dan aplikasi Server. Disc, merupakan plat (piringan) bundar yg dilapisi dengan materi magnet (iron oxide atau thin-film metal media) yg digunakan untuk menyimpan data. Berbeda dengan CD (compact disc), suatu HDD Disc biasanya mengunakan sebuah head yg melayang (flying over) untuk melakukan proses R/W. EIDE (Enchanced Integrated Drive Electronics), sebuah feature IDE yg cepat (high-speed), lebih murah (low-cost) untuk mengkoneksikan sampai dengan 4 device pada satu system PC. FAT (File Allocation Table), merupakan suatu metode sistem operasi untuk mengambil track yg diperlukan sebagai alokasi dimana file disimpan, dan tempat lain yg akan digunakan selanjutnya. Firmware, merupakan suatu device yg berisi instruksi pemrograman. Firmware biasa digunakan pada handled-device seperti PDA dan Digital Camera. Flying Height, adalah posisi head HDD yg melayang pada piringan ketika berproses dengan ketinggian sangat rapat. Flying Head berproses secara elektromagnetik untuk melalukan R/W pada platter media. G, merupakan nilai toleransi getaran yg dapat diterima suatu device HDD dalam satuan Gs. Misalnya ada angka 40Gs berarti HDD hanya dapat menerima toleransi getaran hanya sampai 40Gs, selebihnya akan merusaknya. Head, sebuah alat elektromagnetik yg dapat melakukan fungsi R/W, record/playback atau menghapus data pada media magnetik. Head berbentuk seperti jarum dan digerakkan sebuah mesin mekanik diatas permukaan platter.

Hot-Plug Capability, sebuah feature dari HDD SCSI yg memungkinkan sebuah device dapat dipasang/ dicabut dari konektor SCSI dalam keadaan komputer ON. Hot-Plug sekarang dikenal pada konektor USB. HVD (High Voltage Differential), sebuah varian HDD SCSI yg mengizinkan penggunaan panjang kabel data sampai dengan 25m. INT 13 (Interrupt 13), sebuah fungsi BIOS yg membatasi kapasitas HDD hanya 8,4 Gb saja secara fisik. Ini disebut sebagai barrier. INT13 biasa terdapat pada MB model lama. Interleaving, suatu feature yg memungkinkan controller mengetahui sektor yg akan diproses berikutnya setelah sektor yg diproses saat ini. Ini terjadi karena pembacaan HDD tidaklah sekuensial seperti halnya tape / floppy, tapi secara random. Interleave digunakan untuk meningkatkan kemampuan system HDD dalam mengolah data. Latency (rotational), waktu yg diperlukan sebuah disk untuk berputar sampai ditemukan sektor yg dicari pada platter. MTBF (Mean Time Between Failure), yaitu waktu prakiraan umur sebuah device seblum mengalami kerusakan (kedaluarsa). Multitasking, kemampuan suatu system komputer untuk mengeksekusi banyak program dalam waktu bersamaan. Multitasking dikenal pada semua OS Windows. Rotational Speed, kecepatan putar media piringan (platter) dalam satuan RPM (rotation per-minute). Saat ini HDD mempunyai RS sebesar 5400 rpm sampai 10000 rpm. SCA (Single Connector Attachment), sebuah interface yg memungkinkan data dan power pada satu konektor, dan biasa digunakan pada SCSI 80-pins. SCA tidak memerlukan kabel konektor terpisah, hingga bisa digunakan secara eksternal pada system komputer. SCSI (Small Computer System Interface), sebuah interface yg bisa menghandle 15 device dalam satu channel dan beroperasi lebih cepat dari ATA. SCSI biasa dipergunakan pada platform server. Seek Time, waktu yg diperlukan oleh head untuk berpindah antar cylinder pada disc untuk mencari sepotong data. Sequential Access, suatu metode pemrosesan data secara berurut. Ini biasa dipergunakan pada media Tape & Floppy Disk. Lawannya adalah Randow Acces yg digunakan pada HDD dan CDROM. Spindle Motor, bagian dari disk drive yg berfungsi untuk memutar piringan (disk) secara mekanik. Throughput, suatu terminologi yg menerangkan besarnya data yg ditransfer ke system Host. Throghput biasa dipakai pada terminologi pengolahan video editing dan 3 dimensi rendering.

SCSI (Small Computer System Interface)

SCSI (Small Computer System Interface) adalah sebuah feature teknologi yg memungkinkan banyak device terkoneksi sekaligus dengan transfer bandwidth yg tinggi. SCSI dibuat untuk mengatasi persoalan akibat terbatasnya teknologi ATA dalam hal channel dan kecepatan. SCSI biasa dipergunakan pada Server platform, yg memerlukan juga hardware yg ber-interface SCSI. Jadi sebuah HDD ATA tidak akan bisa dikoneksikan pada conector SCSI.

SCSI memerlukan chip controller tambahan yg tidak terdapat pada chipset utama Motherboard. Controller ini bisa berbentuk add-in card (PCI) atau chip onboard. Salah satu produsen terkemuka pembuat controller ini adalah Adaptec. Saat ini kemampuan SCSI telah memasuki era UltraSCSI 320, dengan kecepatan transfer rata (teori) ~ 320 Mb/s. Kecepatan ini tiga kali lipat dibandingkan dengan ATA yg hanya berkisar sebesar ~ 133 Mb/s saja. Feature baru SCSI telah dilengkapi dengan fungsi RAID (Redundant Array Inexpensive Device), suatu feature yg memungkinkan storage bekerja lebih cepat dan efisien. Saat ini beberapa Motherboard baru telah mengenal teknologi ZCR (Zero Channel RAID), yg memungkinkan controller SCSI biasa berfungsi sebagai RAID dengan tambahan sebuah card berharga murah. Saat ini type SCSI yg umum dipakai adalah mode 68-pin dan 80-pin (SCA). Beberapa device SCSI juga mengizinkan module hot-swappable, yaitu kemampuan memasang / mencabut HDD SCSI pada saat komputer ON. Khusus untuk SCSI 80-pin SCA juga biasa dipakai secara eksternal sebagai konektor (seperti halnya USB), karena hanya memerlukan satu kabel pada satu konektor (kabel data & power menjadi satu). Instalasi SCSI pada satu kabel dapat memuat 15 device sekaligus, dengan panjang kabel sampai 15 meter. Uniknya instalasi masing2 device dapat disetting secara manual untuk prioritas pada system, sehingga device manapun dapat diatur fungsinya sesuka hati. Selain itu SCSI juga mempunyai BIOS (firmware) tersendiri pada system komputer yg memungkinkannya disetting secara terpisah dengan BIOS utama. Type SCSI :

SCSI-1: Uses an 8-bit bus, and supports data rates of 4 MBps SCSI-2: Same as SCSI-1, but uses a 50-pin connector instead of a 25-pin connector, and supports multiple devices. This is what most people mean when they refer to plain SCSI. Wide SCSI: Uses a wider cable (168 cable lines to 68 pins) to support 16bit transfers.

Fast SCSI: Uses an 8-bit bus, but doubles the clock rate to support data rates of 10 MBps. Fast Wide SCSI: Uses a 16-bit bus and supports data rates of 20 MBps. Ultra SCSI: Uses an 8-bit bus, and supports data rates of 20 MBps. SCSI-3: Uses a 16-bit bus and supports data rates of 40 MBps. Also called Ultra Wide SCSI. Ultra2 SCSI: Uses an 8-bit bus and supports data rates of 40 MBps. Wide Ultra2 SCSI: Uses a 16-bit bus and supports data rates of 80 MBps. Ultra160 SCSI : Uses a 16-bit bus and support data rates of 160 MBps. Ultra320 SCSI : Uses a 16-bit bus and support data rates of 320 MBps.

RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks) RAID adalah suatu feature teknologi yg dikembangkan pada device storage yg memungkinkan system berjalan lebih cepat, efisien dan aman. RAID pertamakali dikembangkan pada teknologi ATA untuk meningkatkan reliabilitasnya. RAID memerlukan controller tambahan untuk mengaktifkannya, seperti chip Promise atau AMI. RAID juga memerlukan minimal dua device HDD yg identik untuk mengoptimalkan fungsinya. Sebuah controller RAID juga memiliki fungsi BIOS tersendiri yg terpisah, sehingga bisa diatur settingnya secara manual. Biasanya RAID juga memerlukan driver khusus, agar OS seperti Windows dapat mengenali dan mengotimalkan fungsinya. Berapa macam fungsi RAID

You might also like