You are on page 1of 45

BAB 1

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

ZAMAN PEMIKIRAN MITOLOGIS

Sebelum abad ke-4 dan ke-5 SM, ilmu pengetahuan belum berkembang,

berdasarkan pengamatan manusia saat itu >> alam yang berupa bumi yang dihuninya itu datar dan ada tutupnya berupa sungkup

Pandangan antroposentris >> manusia menganggap bahwa dialah pusat dari segalanya, pusat dari alam semesta. Zaman itu disebut zaman mitos atau zaman mitologis, karena sesuatu yang ada belum dapat dipikirkan secara rasional. Segala yang ada selalu dikaitkan dengan adanya kekuatan supernatural yang menguasai alam dan kehidupan manusia

Karena bumi tertutup oleh sungkup, maka ada mitos bahwa hujan itu datangnya dari surga melalui jendela yang ada di langit.
Bahwa gunung berapi itu meletus karena penguasanya marah. Kalau melihat pelangi di langit lalu dihubungkan dengan cerita mitologis, bahwa pelangi itu adalah selendang bidadari yang turun dari surga dan akan mandi di laut. Zaman mitos ini disebut juga Zaman Pemikiran Babilonia

ZAMAN PEMIKIRAN YUNANI


Pada abad ke-4 dan ke-5 SM, para filsuf mulai merenungkan tentang gejala alam. Adanya gempa bumi membuka pemikiran bahwa bentuk bumi tidaklah amat stabil seperti daratan yang ditutupi sungkup

Kejadian-kejadian tersebut dianalisis sehingga rasio(penalaran) mulai berkembang,


timbul pemikiran bahwa bentuk bumi adalah seperti piring yang mengapung di laut; bila laut sedang bergelombang maka terjadilah gempa bumi.

Manusia merasa bukan lagi sebagai pusat alam semesta, tetapi bumilah yang menjadi pusatnya(pandangan geosentris). Pada zaman itu, Kaisar the Great dari Macedonia ingin melihat dunia Timur (Cina). Pada saat itu, dunia timur yang dikenal hanyalah India dan Cina.

Alexander the Great dan pasukannya bergerak terus ke Timur; sampailah mereka ke Sungai Gangga yang sedang banjir; sehingga tidak terlihat daratan di seberang sungai

Lalu para jenderal melaporkan sampai batas Timur (kalau menurut film The Silk Road yang dibuat Jepang, Alexander the Great dan pasukannya sampai di Sungai Indus yang sedang banjir) Karena beranggapan paling timur, maka mereka kembali ke barat karena takut terjatuh dalam jeram

Antara abad ke-4 dan ke-5 SM sampai abad ke-15 M, berkembanglah pemikiran Yunani yang disebut juga filsafat Yunani. Pada saat itu zamannya para filsuf antara lain Plato dan Aristoteles. Filsafat disebut orang sebagai ilmu pengetahuan antik.

Dalam filsafat terkandung dan terungkap adanya ilmu pengetahuan. Jadi, pada saat itu imu pengetahuan belum berdiri sendiri, tetapi masih bersama-sama dalam pemikiran filsafat Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa filsafat adalah induk ilmu pengetahuan. Zaman tersebut disebut Zaman Pemikiran Yunani

Namun, perkembangan ilmu pengetahuan tidak berjalan mulus.

Para penguasa mulai terganggu karena aturan-aturan yang dibuat oleh para penguasa selalu dipertanyakan terlebih dahulu apa manfaatnya, apa kegunaannya, apa untung ruginya, dan sebagainya.

Oleh karena itu, penguasa meminta agar para filsuf ini berhenti mempertanyakan sesuatu agar mereka patuh saja kepada aturan yang diberikan. Namun, cara ini tidak berhasil, penguasa meminta mereka diam, dan Socrates menjadi korbannya

ZAMAN RENAISSANCE Di Eropa, sampai abad ke-14 M atau Abad pertengahan disebut Abad Kegelapan, karena para pemikir itu tidak dapat menuangkan hasil pemikirannya secara terbuka.

Pada abad ke-15 M, di Eropa timbul Renaissance yang berarti hidup kembali atau disebut juga Rediscovery of Man.

Saat itu mulai timbul Humanisme, faham yang memanusiakan manusia, bahwa manusia berpikir sesuai haknya, secara manusiawi, manusia menentukan sendiri keinginannya, hal yang demikian menimbulkan banyak pemikiran baru. Jadi, Renaissance membawa wawasan baru

Nicolas Copernicus (Polandia-1473-1543)

Sebagai penemu astronomi modern, ia membuat hipotesis bahwa bumi itu bulat. Ia tertarik pada teori Phytagoras yang menyatakan bahwa bumi berputar pada sumbunya sendiri. Hasil penelitian Copernicus tertuang dalam bukunya The Revolution of the Celestrial Orbs pada tahun 1530.

Namun, karena takut bertentangan dengan pendapat sebelumnya, ia menahan diri untuk mempublikasikannya hingga 13 tahun. Lalu Copernicus mempublikasikan hipotesisnya melalui The Nurenberg Press, didedikasikan untuk Paus

Giordano Bruno (Italia)


Seorang pengajar astronomi. Karena mengajarkan teori Copernicus tentang hipotesis bumi itu bulat, ia dihukum penjara pada tahun 1598 M dan dibakar hidup-hidup tahun 1600 M di Roma.

Namun kemudian ia direhabilitasi dan tahun 1889 M di Roma dibuat patungnya untuk menghormatinya.

Hipotesis bumi itu bulat telah menarik banyak pihak, termasuk Columbus, seorang kapten kapal berkebangsaan Italia. Columbus menceritakan hipotesis tersebut kepada Ratu Isabella, beliau juga tertarik dengan hipotesis tersebut.

Ratu Isabella akan memberikan dukungan bagi orang-orang yang pergi ke Timur karena Eropa membutuhkan rempah-rempah.
Harga rempah-rempah tinggi sekali, dikatakam seperti emas putih karena didapatkan dari pedagang Gujarat yang membawanya dari timur

Banyak orang-orang Eropa yang ke timur untuk mencari negeri rempahrempah. Bagi yang dapat menemukan rempahrempah, mereka membawanya ke Eropa

Bagi yang tidak menemukan rempahrempah, mereka membawa catatancatatan tentang suku-suku bangsa yang ditemuinya. Catatan ini nanti dikembangkan menjadi etnografi dan pengetahuan tentang sukusuku bangsa ini makin dikembangkan sehingga akhirnya menjadi antropologi.

Kelompok yang dipimpin Columbus berkeyakinan bahwa bumi itu bulat, maka mereka menuju ke arah barat. Setelah mengaruhi laut, mereka melihat pantai dan mengira itu adalah India.

Rombongan Columbus tidak mengira bahwa di sebelah barat Eropa terdapat suatu benua, yaitu Amerika

Di sana, banyak ditemukan emas. Orang-orang Indian memandang bahwa emas-emas itu milik nenek moyang sehingga mereka tidak mengambilnya

Berbeda dengan pendatang dari Eropa, mereka mengambil emas itu dan dibawa ke Eropa.
Bahkan orang Eropa banyak yang mengadu nasib menjadi pendulang emas, sehingga terjadilah demam emas, akibat dari gold-rush

ZAMAN PEMIKIRAN MODERN

Zaman (abad ke-16) ini ilmu pengetahuan berkembang pesat >> teropong bintang dan alat-alat pengukuran

Thn 1564 M lahir Galileo Galilei (ahli astronomi dan fisika dari Italia, anak dari Vincenzo-Galilei). Ia berhasil membuat teleskop pertama dengan sempurna dan mendeteksi nodanoda matahari dan permukaan bulan yang tidak rata, lalu menyimpulkan bahwa bumi berputar mengelilingi matahari, menimbulkan teori heliosentris (pusat alam semesta adalah matahari)

Karena teori heliosentris bertentangan dengan teori sebelumnya, Galileo dipenjara tetapi kemudaian dilepaskan oleh Paus Urban.

Pada tahun 1994 (300 tahun kemudian) Paus yang sekarang mengadakan misa di Basilika St. Peter (Roma) untuk mengatakan bahwa pendapat Galileo benar.
Paus, atas nama gereja dan ilmu pengetahuan meminta maaf atas kesalahan gereja pada abad ke-17 lalu

Pada abad ke-17 timbullah Aufklarung atau Pencerahan >> bahwa semua itu cerah, jelas, terang, dan dapat diukur
Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat menyebabkan ia memisahkan diri dari ilmu filsafat

Kerjasama antara ilmuwan dengan teorinya dan praktisi dengan eksperimen di Eropa berkembang dengan baik>> ilmu pengetahuan berkembang pesat. Zaman ini disebut Zaman Pemikiran Modern

Teknologi modern

menghasilkan

Mesin-mesin

manual

menjadi

mesin

industri

menimbulkan

limbah

Makin maju perkembangan industri, makin parah kerusakan lingkungan, antara lain berlubangnya ozon di atas Antartika
Para industrialis tidak sepenuh hati mendukung usaha para ilmuwan dalam memurnikan lingkungan. Hal ini menandakan adanya ketidakjujuran, yang menjadi ciri zaman industrialisasi

ZAMAN PASCA MODERN


Karena kerusakan lingkungan, negara-negara industri (tidak hanya di kawasan Eropa), menjadi sadar. Lalu mereka menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi di Rio de Janeiro, Brazil dengan semboyan Back to Nature, Kembali (mencintai) Bumi Para industrialis dipaksa memberikan sebagian keuntungannya untuk memurnikan limbah. Jika tidak, akan mendapat sanksi, pabriknya ditutup

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN Diferensiasi Ilmu Pengetahuan Karena pada abad ke-18 ilmu pengetahuan semakin berkembang, terjadi pemisahan antara Ilmu-ilmu pengetahuan Alam (Natural Sciences) dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Kemanusiaan (Human Science) yang berdasarkan hukum kualitatif. Ilmu pengetahuan alam inilah yang kemudian disebut sains (science) karena dapat diukur dan dikaji ulang

HUMAN SCIENCES
Human Sciences mempelajari pola-pola dari interaksi sosial sehingga menyebabkan berkembangnya ilmu-ilmu sosial

Human Sciences berkembang menjadi Social Sciences (Ilmu pengetahuan sosial) dan Cultural Sciences (ilmu pengetahuan budaya)
Social Sciences mempelajari kebudayaan yang dianut oleh masyarakat atau makna dari benda-benda budaya

Sosial Sciences mempelajari norma hubungan antarmanusia dalam masyarakat Cultural Sciences mempelajari kebudayaan yang dianut oleh masyarakat atau makna dari benda-benda budaya
Dalam pengetahuan budaya fakta itu dibaca, manusia mempelajari bagaimanan membaca simbol-simbol dan bagaimana menginterpretasikannya

Sebelum abad ke-18 M, ilmu pengetahuan yang tekandung dalam filsafat dianalisis secara kualitatif, yaitu membicarakan bagaimana masyarakat itu dan bagaimana manusia itu dari segi kualitasnya Pengetahuan alam menerangkan gejala dengan explanation (menerangkan) Ilmu pengetahuan berusaha mengerti perilaku masyarakat, metode yang dipakai adalah metode verstehen (mengerti, memahami)

Ilmu Pengetahuan Alam>> objektif mekanis Ilmu Pengetahuan Sosial >> pendekatan secara kuantitatif dengan memanfaatkan metode yang sesuai dengan IPA, misalnya statistik Ilmu Pengetahuan budaya >> juga akan mengacu kepada pendekatan kuantitatif dan rasional

Pada abad ke-20 M, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Ilmu Pengetahuan Budaya akan bergabung lagi dengan filsafat yaitu dalam cabang ilmu yang disebut Filsafat Ilmu Pengetahuan

KEDUDUKAN ILMU ALAMIAH DASAR, ILMU SOSIAL DASAR, DAN ILMU BUDAYA DASAR DI ANTARA ILMU-ILMU YANG LAIN Semua cabang ilmu berpangkal dari filsafat sehingga kedudukan ilmu-ilmu pengetahuan juga setara

Untuk menjadikan mahasiswa mempunyai wawasan yang luas dan menjadi manusia utuh, maka diberikan dalam Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)

Ilmu Alamiah Dasar (IAD) >> mempelajari konsep-konsep dasar dan pengertian dari gejala alam, disebut Ilmu Pengetahuan Alam (Natural Sciences) atau Science Ilmu Budaya Dasar (IBD) >> mempelajari konsep-konsep dan pengertian tentang sifat-sifat manusia, perilakunya, kebudayaannya, citacitanya, angan-angannya, pikirannya tentang hubungan antara dirinya dengan Tuhannya, dengan sesama manusia, dengan alam, dengan karya, dan dengan waktu, disebut Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Sosial Dasar >> mempelajari hubungan atau relasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain

ILMU BUDAYA DASAR (Basic Humanities) >> merupakan suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yamg paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai makhluk berbudaya (Homo humanus) Masalah manusia tidak dapat dipisahkan dari masalah budaya atau pengetahuan budaya yang juga disebut Humaniora

Humaniora adalah pengetahuan yang bertujuan membuat manusia menjadi lebih manusiawi dalam pengertian manusia berbudaya

You might also like