You are on page 1of 10

A.

Judul Penelitian PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRI DI KELAS V SD NEGERI II HAURKUNING KABUPETEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 B. Bidang Ilmu : Kebahasaan C. Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi, alat untuk menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain agar orang lain itu dapat mengerti apa yang kita ingini. Sebab itu kemahiran mempergunakan bahasa itu sangat dirasakan keperluannya dan keutuhannya. Kalau kemahiran bahasa kurang dikuasai, seseorang akan menemui kesukaran-kesukaran, karena komunikasinya akan mengalami hambatan. Seorang guru jika tidak mahir berbahasa, tidak akan mampu memberikan dan menanamkan pengetahuan kepada murid-muridnya, sehingga pembelajaran tidak akan tercapai sesuai tujuan yang telah ditentukan. Penyusunan silabus mata pelajaran bahasa Indonesia harus memperhatikan hakikat bahasa dan sastra sebagai sarana komunikasi dan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Dalam hal ini ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek : mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek itu merupakan aspek yang terintegrasi dalam pembelajaran walaupun dalam penyajian silabus keempat aspek itu masih dapat dipisahkan. Selain itu, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab V Standar Kompetensi Lulusan pasal 25 ayat (3) dijelaskan bahwa kompetensi lulusan untuk mata pelajaran bahasa (termasuk bahasa Indonesia) menekankan pada kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan. Keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia juga ditentukan oleh pemahaman tentang perkembangan aspek afektif siswa. Ranah afekti tersebut mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Bloom (Brown, 2000) memberikan definisi tentang ranah afektif yang terbagi atas lima tatran afektif sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Sadar akan situasi, fenomena, masyarakat, dan objek disekitar Responsif terhadap stimulus-stimulus yang ada di lingkungan mereka Bisa menilai sudah mulai bisa mengorganisir nilai-nilai dalam suatu sistem, dan menentukan hubungan diantara nilai-nilai yang ada 5. Sudah mulai memiliki karakteristik dan mengetahui karakteristik tersebut dalam bentuk sistem nilai.

Berhasil atau tidaknya pembelajaran bahasa Indonesia diukur dengan tercapai atau tidaknya pembelajaran. Tujuan pembelajaran Indonesia di sekolah dasar ditentukan oleh tujuan pembelajaran Indonesia di lembaga pendidikan tersebut. Ditijau dari segi tujuan dan fungsi bahasa pada umumnya, tujuan pembelajaran bahasa Indonesia ditekankan pada segi keterampilan berbahasa. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran struktur bahasa Indonesia pun ditekankan pada keterampilan menggunakan struktur bahasa Indonesia secara tepat. Salah satu faktor penunjang keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia adalah pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik bahan,tujuan, media, serta siswa yang berada di sekolah yang bersangkutan. Kenyataan menunjukan, bahwa pembelajaran struktur masih banyak yang menggunakan metode lama (ceramah dan tanya jawab). Metode tersebut merupakan metode yang sudah terbiasa dilakukan oleh guru dalam praktik pembelajaran di kelas. Berdasarkan pengalaman, metode ceramah dan tanya jawab dirasakan berhasil, tetapi menjemukan dan aktivitas siswa kurang berkembang. Apabila guru kurang inovatif dalam memilih pendekatan, metode, ataupun teknik pembelajaran, pengembangan kemampuan dan kreatifitas siswa tidak akan tercapai. Tugas guru adalah memilih metode dan teknik pembelajaran yang cocok dalam pengembangan kemampuan dan kreatifitas siswa, salah satunya adalah pembelajaran kata ulang dengan pendekatan inquiry. Penemuan inquiry merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual. Siswa tidak menerima pengetahuan dan keterampilan hanya dari mengingat seperangkat fakta-fakta saja, tetapi berasal dari pengalaman menemukan sendiri. Peran guru harus selalu merancang pembelajaran yang bersumber dari penemuan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut. a. Bagaimanakah pembelajaran kata ulang dengan menggunakan pendekatan inquiry di kelas V SD Negeri II Haurkuning tahun ajaran 2010/2011? b. Bagaimanakah aktifitas siswa dalam pembelajaran kata ulang dengan menggunakan pendekatan inquiry di kelas V SD Negeri II Haurkuning tahun ajaran 2010/2011? c. Bagaimanakah hasil pembelajaran kata ulang dengan menggunakan pendekatan inquiry di kelas V SD Negeri II Haurkuning tahun ajaran 2010/2011?

E. Definisi Operasional a. Pembelajaran dalam penelitian ini adalah suatu proses memberikan layanan kepada setiap individu agar mereka berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. b. Kata ulang dalam penelitian ini adalah sebuah bentuk gramatikal yang berwujud penggandaan sebagian atau seluruh bentuk dasar sebuah kata (Gors Keraf, 1991 :149). c. Pendekatan inquiry dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran yang mana siswa tidak menerima pengetahuan dan keterampilan hanya dari mengingat seperangkat fakta-fakta saja, tetapi berasal dari pengalaman menemukan sendiri,yang dilaksanakan pada pendekatan Ikata ulang siswa kelas V SD Negeri II Haurkuning tahun pelajaran 2010/2011. F. Tujuan Penelitian a. Ingin mengetahui pembelajaran kata ulang dengan menggunakan pendekatan inquiry di kelas V SD Negeri II Haurkuning tahun pelajaran 2010/2011 b. Ingin mengetahui aktivitas dalam pembelajaran kata ulang dengan menggunakan pendekatan inquiry di kelas V SD Negeri II Haurkuning tahun pelajaran 2010/2011. c. Ingin mengetahui hasil pembelajaran kata ulang dengan menggunakan pendekatan inquiry di SD Negeri II Haurkunig tahun pelajaran 2010/2011. G. Manfaat Hasil Penelitian Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut : 1) Dengan dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini, guru dapat menguasai pendekatan pembelajaran inquiry. 2) Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya yang berpusat pada siswa. 3) Guru akan terbiasa melakukan penelitian kecil yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan profesionalitasnya sebagai guru dan juga demi parbaikan pmbelajaran, serta karierya sendiri. 4) Bagi siswa, untuk meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran kata ulang, belajar bukan suatu hal yang membosankan, melainkan merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan. H. Anggapan Dasar

1) Siswa kelas V SD Negeri II Haurkuning tahun pelajaran 2010/2011 sudah mengenal dan mempelajari materi pembelajaran kata ulang.

2) Kata ulang merupakan bagian dari struktur bahasa Indonesia yang harus dilatihkan dan dikembangkan secara terus menerus kepada para siswa. 3) Guru harus dapat memilih strategi pembelajaran yang cocok dalam pengembangan kemampuan dan kreativitas siswa. 4) Setiap pendekatan dalam pembelajaran bahasa harus disesuaikan dengan karakteristik siswa, tujuan, bahasa, dan sarana prasarana yang ada. I. Tinjauan Pustaka 1.Bentuk Ulang atau Kata Ulang (Reduplikasi) Bentuk ulang atau kata ulang adalah sebuah bentuk gramatikal yang berwujud penggandaan sebagian atau seluruh bentuk dasar sebuah kata (Gorys Keraf, 1991 : 149). a. (1) Jenis kata ulang

Kata ulang murni, yaitu pengulangan seluruh bentuk dasar kata. Contoh: Lari-lari, adik-adik, saudara-saudara (2) Kata ulang berubah bunyi, yaitu kata ulang yang bagian perulangannya mengalami perubahan bunyi, baik vokal maupun konsonan, terdiri atas : Kata ulang berubah vokal, contoh: bolak-balik, mondar-mandir, serba-serbi. Kata ulang berubah konsonan, contoh: sayur-mayur, lauk-pauk, ramah-tamah. Kata ulang berubah vokal dan konsonan, contoh: lemah-lembut, sorak-sorai, riuh-rendah. (3) Kata ulang sebagian (dwipurwa), yaitu pengulangan kata yang terjadi hanya pada sebagian bentuk dasar. (4) Kata ulang berimbuhan, yaitu kata ulang yang mendapat imbuhan. Contoh: sayur-sayuran, tolong-menolong, bermaaf-maafan. b. Makna kata ulang

(1) Menyatakan banyak Contoh : rumah-rumah, anak-anak, meja-meja. (2) Menyatakan bermacam-macam Contoh : sayur-mayur, lauk-pauk, tanam-tanaman. (3) Menyatakan menyerupai Contoh : kuda-kuda, siku-siku, rumah-rumahan, kada-kudaan. (4) Menyatakan saling Contoh : hormat-menghormati, bersalam-salaman, cinta-mencintai. (5) Menyatakan melemahkan arti Contoh : sakit-sakitan, ragu-ragu. (6) Menyatakan bersifat seperti Contoh : kekanak-kanakan, kebarat-baratan.

(7) Menyatakan berulang-ulang (terus-menerus) Contoh : melambai-lambai, mengangguk-angguk, mencoret-coret (8) Menyatakan berhubungan dengan Contoh : tulis-menulis, tali-temali. (9) Menyatakan intensitas kualitatif (menegaskan) Contoh : tinggi-tinggi, besar-besar, cantik-cantik. (10)Menyatakan kumpulan Contoh : dua-dua, tiga-tiga. (11)Menyatakan agak Contoh : kemerah-merahan, kehijau-hijauan 2)Pendekatan Inquiry Penemuan inquiry merupakan bagian inti kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual. Siswa tidak menerima pengetahuan dan keterampilan hanya dari mengingat seperangkat fakta-fakta saja, tetapi berdasarkan pengalaman menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang pembelajaran yang bersumber dari penemuan. Siklus penemuan sebagai berikut : a. Observasi b. Bertanya c. Mengajukan dugaan d. Pengumpulan data e. Penyimpulan 3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Awal mulanya, PTK ditujukan untuk mencari solusi terhadap masalah sosial (pengangguran, kenakalan remaja, dan lain-lain) yang berkembang di masyarakat pada saat itu. PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah tersebut secara sistematis. Suyanto (1997), misalnya mendefinisikan PTK sebagai suatu bentuk penelitian bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional. J.Populasi dan Sampel 1. Populasi Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi siswa kelas V SD Negeri III Haurkuning tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah 33 siswa. 2. Sampel Sampel yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri II Haurkuning tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 33 siswa.

K. Metode dan Teknik Penelitian 1) Metode penelitian Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu yang dilakukan secara sistematis refleksi terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai praktisi. Sejak disusunnya perencanaan sampai pada penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas dalam pembelajaran kata ulang dengan menggunakan pendekatan inquiry di kelas V SD Negeri II Haurkuning Kabupaten Kuningan tahun pelajaran 2010/2011. 2) Rencana Penelitian

a. Tempat Peneliyian Penelitian ini akan diadakan di SD negeri II Haurkuning jumlah kelas V adalah 33 orang, terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. b. Faktor yang diteliti Faktor yang ingin diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah ssebagai berikut : (1) Faktor siswa : ingin diteliti kemampuannya dalam kata ulang dengan pembelajaran pendekatan inquiry. (2) Faktor guru : ingin meneliti cara guru merencanakan pembelajaran serta bagaimana pelaksanaannya. c. Rencana Tindakan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti yang telah didesain dalam faktor yang ingin diteliti. Untuk mengetahui pemahaman siswa dalam kata ulang, maka diberikan tes yang berfungsi sebagai tes awal. Observasi awal juga dilakukan untuk mengetahui tindakan yang tepat yang akan diberikan dalam rangka memantapkan pemahaman siswa terhadap kata ulang. Dari evaluasi dan observasi awal, dalam refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam kata ulang adalah pembelajaran kata ulang dengan pendekatan inquiry. Dengan berpegang pada refleksi awal, maka dilaksanakanlah Penelitian Tindakan Kelas, dengan prosedur : 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan tindakan 3. Observasi 4. Refleksi dalam setiap siklus Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut : (1) Membuat sekenario pembelajaran

(2)Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi pembelajaran di kelas ketika pendekatan inquiry diterapkan. (3)Membuat alat bantu pembelajaran untuk digunakan dalam rangka mengoptimalkan kemampuan kata ulang. (4)Merancang alat evaluasi untuk melihat, apakah kemampuan siswa dalam kata ulang meningkat? Pelasanaan Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Observasi Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Refleksi Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis. Dari hasil observasi guru dapat mengadakan refleksi dengan melihat data observasi, apakah kegiatan yang dilakukan telah meningkatkan kemampuan siswa dalam kata ulang? Di samping data hasil observasi, dipergunakan juga jurnal yang dibuat oleh guru, pada saat guru selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran. Data dan jurnal dapat juga dipergunakan sebagai acuan bagi guru untuk dapat mengevaluasi dirinya sendiri. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

L. Jadwal Penelitian Jenis Kegitan 1. Persiapan Penelitian a. Pembuatan proposal b. Studi pendahuluan c. Seminar proposal penelitian d. Penyusunan Instrumen 2. Pelaksanaan Penelitian a. Pengambilan data b. Pengolahan data c. Interpretasi data 3. Pelaporan Penelitain a. Penyusunan draf penelitian b. Penyempurnaan draf c.Seminar hasil penelitian d. Penyempurnaan laporan penelitian Bulan ke1 2 3 4 5

M. Perkiraan Biaya No. 1 2 3 4 5 6 7 Kegitan Persiapan Operasional di lapangan Transportasi Pengolahan data Penyusunan laporan Percetakan dan penggandaan Penjilidan Lain-lain Jumlah Rencana Biaya (Rp) 200.000,00 400.000,00 100.000,00 200.000,00 400.000,00 600.000,00 125.000,00 100.000,00 2.125.000,00

DAFTAR PUSTAKA Ariani, Endah, dkk. 2009 Metodologi Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas Chaer, Abdul. 1993. Pembakuan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Purwadarminta W.J.S 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka Rohim, Abdul. 2009. Model Suplemen MGMP Bermutu.Jakarta Subyantoro, dkk. 2004. Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas Soewondo, dkk. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta SyafiI, Imam, dkk. 1997. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: UT

PROPOSAL PENELITIAN

PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRY DI KELAS V SD NEGERI II HAURKUNING KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas

Dosen Pengampu: Dr. H.A. Fenny Rahman, M.Pd.

Disusu

n Oleh: Risa Melinda Prodi PGMI Semester IV

STAI AL IHYA KUNINGAN TAHUN 2011

You might also like