You are on page 1of 3

SIFAT HUSNUDZON Pengertian Husnudzon

Husnudzon adalah sikap atau keadaan jiwa yang berprasangka baik. Orang yang mempunayi sikap husnudzon berarti orang senantiasa berprasangka baik, kepada sesama atau segala keputusan (takdir) Allah SWT. Maksudnya seluruh ucapan dan ragam gejala yang Nampak pada tingkah laku seseorang diterima sebagaimana adanya tanpa diiringi dugaan-dugaan yang tidak baik, begitupun pula bila segala sesuatu yang tidak tercapai maka sikapnya tidak akan menjauh dari Allah SWT. Dasar Hukum : Surat Al-Hujurot 12 Surat Al-ujurt (Kamar-kamar)

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha penyayang." (Q.S. Al-Hujurat [49]: 12). Rasulullah SAW bersabda : Artinya :Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, karena berperasangka buruk itu sedusta-dusta pembicaraan (yakni jauhkan dirimu dari menuduh seseorang berdasarkan sangkaan saja). (HR. Bukhari dan Muslim)

Sifat husnudzon merupakan salah satu sifat terpuji, keuntungan dari sifat ini yaitu dapat menahan diri, tidak terlalu mudah memberikan penilaian yang salah atau negative, yang diakibatkan sifat dan tingkah laku orang lain, lebih-lebih kepada segala keputusan, sifat husnudzon selalu diliputi ketenagang dan ketentraman serta kedamaian. Jauh dari perasaan gelisah, was-was dan khawatir serta sakit hati. Contoh Contoh Perilaku Husnudzon 1. Husnudzon terhadap Allah SWT A. Syukur Menurut pengertian bahasa, kata syukur berasal daribahasa arab, yang artinya terima kasih. Menurut istilah, syukur adalah berterima kasih kepada Allah SWT dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan karunia-NYA, melalui ucapan, sikap dan perbuatan. Jika umat manusia menghitung-hitung karunia Allah, tentu tidak akan mampu menghitungnya. B. Sabar Apabila manusia itu berada dalam situasi senang, hendaknya ia bersyukur, dan apabila sedang dalam keadaan susah, maka hendaknya ia bersabar. Seseorang dianggap suuzan terhadap Allah, misalnya tatkala ia mengalami kegagalan dalam suatu usaha, ia menduga Allah lah penyebab kegagalannya. Padahal Allah itu Maha Mendengar, MahaDermawan & Maha Adil. 2 . Husnudzon terhadap Diri Sendiri A. Percaya Diri Seseorang yang percaya diri tentu akan yakin terhadap kemampuan dirinya, sehingga ia berani mengeluarkan pendapat dan berani pula melakukan suatu tindakan. Sebaliknya, seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan apabila tidak percaya diri tentu akan memperoleh kerugian dan mungkin bencana. B. Gigih Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata gigih berasal dari bahasa Minangkabau yang artinya berkeras hati, tabah, dan rajin. Sikap dan perilaku gigih termasuk akhlakul karimah,yang hendaknya diterapkan antara lain dalam hal berikut : 1. Menuntut Ilmu 2. Bekerja mencari rezeki yang halal 3. Berinisiatif

3 . Husnudzon terhadap sesama manusia A. Kehidupan Berkeluarga Tujuan hidup berkeluarga yang islami adalah terbentuknya keluarga (rumah tangga) yang memperoleh rida dan rahmat Allah SWT, bahagia serta sejahtera, baik di dunia maupun di akhirat. B. Kehidupan Bertetangga Kehidupan bertetangga dianggap saling berprasangka baik dan tidak saling mencurigai jika antara lain bersikap dan berperilaku : 1.Saling menghormati 2. Berbuat baik kepada tetangga C. Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara Tujuannya adalah terwujudnya kehidupan yang aman, tentram, adil,makmur, dibawah ampunan dari ridha Allah SWT. Sikap dan perilaku terpuji yang harus diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara itu antara lain : 1.Generasi tua menyayangi genersi muda, sedangkan generasi muda menghormati generasi tua. 2.Semua anggota masyarakat atau sesama warga negara hendaknya saling menolong dalam kebaikan serta ketakwaan dan jangan saling menolong dosa serta pelanggaran Kesimpulan dari contoh diatas adalah Seorang muslim/muslimah yang berperilaku husnudzon Allah SWT,tentu akan senantiasa bertakwa kepada-Nya dimanapun dan kapanpun ia berada. Serta mereka yang husnudzon terhadap diri sendiri, tentu akan membiasakan diri dengan bersikap dan berperilaku terpuji yang bermanfaat bagi dirinya.

You might also like