You are on page 1of 62

Pengaturan Material dan

Penanganannya
SESSION 2

• Pengendalian
Inventory
SESSION 2
Tujuan
• Diakui bahwa tujuan dikendalikannya
inventori adalah untuk menurunkan biaya,
meningkatkan pelayanan, dan menghemat
biaya operasional.
• Untuk menentukan pentingnya sistem
pemesanan dengan ukuran yang tepat dan
rentang yang tepat serta mengetahui
bagaimana menentukan sistem yang paling
baik untuk diterapkan berdasarkan jenis
produksi.
• Menetapkan prosedur executing ABC
control, yang merupakan salah satu dari
teknik-teknik inventory control.
Pentingnya Stock Materials yang teratur

Kecuali beberapa stock items yang non-regular,


hampir semua materials merupakan stock items yang
regular. Jika semua materials dapat dipesan sesuai
permintaan, dan dikirim oleh pemasok sesuai
waktunya, maka warehoyus tidak diperlukan lagi
dan biaya operasinya akan turun drastis. Pada
kenyataannya, hal tersebut secara teknis tidaklah
mungkin, dan tiak bernilai ekonomis yang
disebabkan oleh hal - hal berikut :
Significance Regular Stock Materials

1 Pesanan yang akurat adalah sulit

Supplier

Jumlah pesanan ? ?

Tgl. Kirim ?

Stok berlebih
Mesin Downtime
Manpower Utilization Product
Kiriman tertunda

Inspeksi gagal

Perencanaan buruk
Significance Regular Stock Materials

1. Pembelian sedikit tidak bernilai ekonomis

Transportation Small Lot Purchases


Costs

Warehouse
Inspection

Procurement
Costs
Significance Regular Stock Materials

1. Stock Items yang Regular memiliki sifat yang berbeda

- Materials dikategorikan sebagai stock items yang regular dapat


memiliki ciri yang berbeda, yang memerlukan kontrol yang terpisah.
Dari inti inventory control, material stok yang regular memiliki
beberapa ciri sebagai berikut :

i) pemakaian yang berkesinambungan ( pemakaian yang luas, yang


selalu digunakan dalam produksi, dll.)
ii) Mudah disimpan (kecil kemungkinan untuk rusak atau turun
mutunya)

- Menurut kondisi berikut ini, sistem stock control meliputi :

i) Pentingnya istilah pengeluaran (biaya satuan dan jumlah total)


ii) Mudah diperoleh (length of lead time)
Sifat Stocks

1 Tahapan dalam menghasilkan Stok

- Bayangkanlah proses produksi sebagai aliran material. Stok mungkin


dipertimbangkan sebagai bendungan atau dam penyimpanan. Suatu aliran
material (barang-barang hasil proses) mewakili proses produksi yang dapat
ditunjukkan berikut ini :- (Exh. 2-1)

Exh. 2-1 Proses Produksi dan Stok


(Pesan) Materials (Operation) Work-In-Progress Product

(Warehouse) (Workshop) (Warehouse)

- Sebagaimana yang tampak pada Exh. 2-1 di atas,, material disimpan di


warehouse materials, bengkel2, dan warehouse produk. Material-material
tersebut secara keseluruhan disebut sebagai inventory property dan stok yang
sedemikian berperan untuk menyesuaikan aliran barang-barang dan
kelancaran kegiatan produksi.
Nature of Stocks

2 Klasifikasi Stok Berdasarkan Peruntukkannya

- Ada beberapa alasan untuk menjaga stok, dan stok dapat diklasifikasi
sebagai berikut bergantung pada peruntukkannya:
A. Stok Regular
Item Stok Regular items selalu dijaga di tingkat stok yang sudah
ditetapkan sebelumnya..
B. Stok Ekonomi
Level stok boleh ditambah dalam tenggang waktu tertentu karena
material diproses atau dibeli dalam satuan ekonomis dalam satu lot.
C. Stok Aman
Level stock material yang secara berkesinambunan digunakan di
produksi dalam jangka waktu yang lama dan harga keseluruannya
bergantung pada musim dimana dalam tenggang waktu tertentu akan
meningkat, karena material dibeli dalam jumlah tertentu pada waktu harga
sedang murah. Level stok untuk suatu produk yang permintaannya
tergantung musim, akan meningkat pada saat permintaan sedang sepi.
Sifat Stoks

3 Maksud dari Pengendalian Inventoy

- Berikut ini merupakan hal-hal yang diharapkan dari inventory control


yang tepat ::

A. Penurunan Biaya
Pemesanan yang merupakan biaya inventory control sama halnya
dengan biaya permintaan tenaga manusia dapat dihemat..
B. Pelayanan yang meningkat
Tujuan utama dalam menjaga stok adalah untuk mencegah situasi
dimana terjadikelebihan stok.

C. Penghematan dana Operasi.


Pemeliharaan stok berarti membekukan biaya operasi
setara dengan jumlah nilai stok. Menghemat biaya operasi
merupakan salah satu tujuan pengendalian inventory .
Sistem Kendali Inventory

Suatu sistem inventory merupakan suatu struktur untuk


mengendalikan level inventory dengan cara menetapkan
berapa banyak yang harus dipesan. (level penambahan)
dan kapan harus dipesan.
Ada dua jenis dasar dari sistem inventori :
-sistem berkesinambungan (atau fixed-order-quantity) dan
-sistem periodik (atau fixed-time-period).
Perbedaan utama antara kedua sistem tersebut adalah
bahwa dalam sistem berkesinambungan, order dilakukan
untuk jumlah yang sama dan konstan kapanpun
inventory menurun hingga ke suatu level, sedangkan
dalam sistem periodik, suatu order dilakukan untuk
jumlah yang bervariasi setelah berlalunya suatu waktu.
Inventory Control Systems

1 Sistem Inventori Berkesinambungan


- Dalam Sistem inventory berkesinambungan, dapat
dikaitkan dengan Sistem perpetual dan fixed-order-
quantity system, catatan berkesinambungan dari level
inventory untuk setiap item tetap dipelihara. Kapanpun
inventori menipis hingga level yang ditentukan merujuk
ke titik pesan ulang (reorder point), barulah dibuat order
baru guna mengisi stok inventory. Order yang dipesan
adalah untuk jumlah yang pasti yang meminimkan
adanya total inventory, pesanan, dan biaya kekurangan..
Fixed-order-amount ini biasa disebut sebagai economic
order quantity.
Sistem Kontrol Inventory

1 Sistem Inventory Berkesinambungan


- Gambaran positif dari sistem berkesinambungan adalah level inventori yang
ketat dan dimonitor terus-menerus, sehingga manajemen selalu tahu tentang
status inventori. Ini khususnya memberi keuntungan untuk item inventori
yang kritis seperti suku cadang, atau bahan baku. Namun demikian, biaya
pemeliharaan catatan berkesinambungan mengenai jumlah inventory dapat
juga menjadi hal yang tidak menguntungkan dari sistem jenis ini.

- Contoh sederhana dari sistem inventori berkesinambungan adalah ledger-


style checkbook yang kebanyakan kita gunakan berdasarkan hari. Checkbook
kami menghasilkan 300 pengecekan; setelah pengecekan yang ke-200 (dan
masih ada 100 lagi), ada blanko order untuk batch pengecekan yang baru
yang telah diselipkan oleh pencetak. Pada saat dikembalikan ke Bank,
blanko ini mulai memesan batch baru untuk pengecekan 300 blanko
pencetak. Banyak sistem inventory kantor menggunakan kartu pesan ulang
yang diletakkan dalam stacks stationery atau pada dasar tempat pena atau
klip kertas, untuk menunjukkan kapan order baru harus dilakukan.
Sistem Kontrol Inventory

1 Sistem Inventory Berkesinambungan


- Banyak contoh canggih dari sistem inventori berkesinambungan
merupakan sistem pengecekan dengan komputer dengan
menggunakan scan laser yang digunakan oleh banyak supermarkets
dan pasar swalayan. Pada sistim ini, scanner laser membaca kode
umum produk atau bar code, dari paket produk; Transaksi dengan
cepat tercatat dan tingkat inventori ter-update. Sistem sedemikian
adalah cepat dan akurat, dan juga menyediakan manajemen dengan
informasi yang diperbarui secara berkesinambungan tentang status
level inventori. Sekalipun tidak terlihat oleh umum sebagaimana
sistem supermarket, banyak pemasok perusahaan dan distributors pun
menggunakan sistem bar-code dan scanner laser tangan untuk
material inventori, suppliers, in-process parts dan finished goods.
Inventory Control Systems

2 Sistem Inventori Periodik


- Dalam sistem Inventory Periodik, juga merujuk pada periode waktu
yang tepat ( fixed-time-period) atau Sistem Peninjauan Periodik
(periodic review system), dimana inventory on hand dihitung pada
selang waktu tertentu, misalnya : setiap minggu atau di setiap akhir
bulan. Setelah jumlah inventory stock ditentukan, maka order dapat
dilakukan untuk sejumlah dimana inventory berada pada titik / level
yang dikehendaki. Dalam sistem ini, level inventory tidak dimonitor,
selama selang waktu antara pemesanan. Karena itu sedikit atau tidak
ada permintaan pemeliharaan catatan merupakan salah satu
keuntungan dalam sistem ini. Sekalipun demikian, hal ini pun
memiliki kekurangan dalam hal kurangnya pengontrolan langsung.
Sistem sedemikian pun menghendaki bahwa kuantitas order baru
ditetapkan setiap dimana pesanan dibuat.
Inventory Control Systems

2 Sistem Inventori Periodik

- Contoh dari Sistem Inventori Periodik seringkali terdapat


pada seksi buku di suatu sekolah.. Textbooks biasanya
dipesan berdasarkan sistem periodik, dimana
penghitungan textbooks di stock (untuk setiap mata
kuliah) dibuat setelah minggu pertama semester atau
triwulan. Pesanan textbooks baru sejumlah yang akan
digunakan pada kesempatan berikutnya (i.e., permintaan)
beserta dan jumlah stok yang disisakan. Toko buku yang
lebih kecil, toko obat, toko grosir, dan kantor -kantor
yang sering menggunakan sistem inventori periodic; level
stok diperiksa setiap minggu atau bulan, bahkan sering
kali diperiksa oleh vendor, untuk melihat seberapa
banyak (jika ada ) yang harus dipesan..
Inventory Control Systems

2 Sistem Inventori Periodik


Exh 2-2 Keuntungan dan Kerugian Sistem Fixed-size Ordering

1. Dikontrol secara sederhana dan


Keuntungan otomatis
2. Kpengontrolan yang dapat dipercaya
3. Penetapan kumlah pesanan yang
beralasan
1.
4. Tidak dapat
Pekerjaan menindaklanjuti
administradi yang permintaan
sederhana
Kerugian perubahan yang mendesak
2. Pelaksanaan sistem cenderung tak resmi
3. Ada risiko peningkatan biaya dalam
penerbitan order yang bukan periodik
Inventory Control Systems

1. Penerapan Kedua Sistem


- Subyek dimana sistem fixed-size ordering diterapkan

i) Material dengan harga satuan yang murah


ii) Material dengan penggunaan luas dan digunakan dengan stabil
iii) Material dengan waktu kirim yang singkat
iv) Material yang pemasoknya memiliki kapasitas suplai yang besar.

- Subyek-subyek dimana sistem fixed-interval ordering diterapkan


i) Material penting dengan harga tinggi
ii) Material dengan ciri fluktuasi permintaan berskala besar yang
nampaknya memungkinkan (berfluktuasi berdasarkan skedul
produksi)
iii) Material yang berisiko usang karena perubahan desain atau model
iv) Material yang mensyaratkan batas lead time yang lama.
v) Material dimana kapasitas supplier harus dipertimbangkan
Inventory Control Systems

A. Sistem Classification ABC


i. System ABC merupakan metode untuk mengelompokkan inventory
menurut nilai dollarnya terhadap perusahaan. Ribuan item tertentu
diinventorikan oleh perusahaan., khususnya dalam manufaktur, namun
hanya persentase kecil yang bernilai dollar tinggiuntuk menjamin
pengendalian inventori yang ketat..Secara umum, sekitar 5 sampai 15
persen dari semua item-item inventory tercatat 70 sampai 80 persen dari
total nilai dollar inventory. Hal ini diklasifikasikan sebagai A, atau Item-
item Kelas A. Item B biasanya mewakili pendekatan 30 persen dari total
satuan inventory namun hanya 15 persen dari nilai dollar total inventory.
Kelas terakhir yaitu kelas item C, biasanya tercatat 50 sampai 60 persen
dari seluruh satuan inventory units namun hanya mewakili 5 sampai 10
persen total nilai dollar .

iii. Prinsip yang digarisbawahi pada analisis ABC adalah bahwa setiap kelas
inventory meminta level yang berbeda dari pengendalian inventory;
dimana semakin tinggi nilai inventory, maka semakin ketat pula
pengendaliannya. Karena itu, Item Kelas A harus mengalami pengendalian
inventori yang ketat, dimana B dan C mensyaratkan perhatian yang lebih
santai (dan mungkin sesedikit mungkin).
Inventory Control Systems

A. Sistem klasifikasi The ABC Classification System


i. Langkah awal dalam menerapkan Analisis ABC adalah untuk mengellompokkan semua item
inventori sebagaimana A, B atau C. Syarat ini dimana setiap item dalam inventory menunjuk
dollar, dimana dihitung dengan mengalikan biaya dollar dari satu satuan dengan permintaan
tahunan untuk item tersebut.. Semua item kemudian diurutkan berdasrkan nilai dollar , dengan ,
misalnya, 10 % teratas dikelompokkan sebagai item A, 30 persent berikutnya sebagai item B dan
60 % terakhir sebagai item C. Klasifikasi ini tidak terlalu bersifat pasti, namun dapat ditemukan.
Dan agak dekat dengan kenyataan yang terjadidalam bentuk dengan frekuensi yang luarbiasa.

iii. Langkah berikutnya dalam analisis ABC adalah menentukan level pengendalian inventory untuk
setiap klasifikatsi. Item kelas A mensyaratkan pengendalian yang sangat ketat karena mereka
mewakili persentase besar dari nilai total dollar inventory. Upaya harus dibuat untuk menjaga
tingkat inventory serendah mungkin dan stok yang aman harus diperkecil. Jenis ini mensyaratkan
permintaan forkas dan lebih rinci lagi dengan menjaga catatan.. Sistem kendal Inventori yang tepat
dan prosedur modeling inventori untuk menentukan jumlah order haruslah diterapkan. Sebagai
tambahan, Perhatian yang sungguh-sungguh harus diberikan terhadap kebijakan dan prosedur-
prosedur pembelian jika item-item inventory diminta oleh pihak luar perusahaan. Tipe Item B dan
C kurang mensyaratkan kontrol inventori yang ketat. Karena aliran biaya biasanya lebih rendah
untuk item C, maka level inventori yang lebih tinggi kadang-kadang dapat dipelihara dengan stok
aman yang lebih besar. Mungkin tidak terlalu perlu untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen
inventori yang canggihuntuk mengendalikan.item-item C; observasi manual yang sederhana pun
sudah cukup. .Secara umum, Item-item A sering mensyaratkan sistem kendali yang
berkesinambungan, dimana level inventory dipantau terus-menerus, dimana sistem kaji periodik
dengan pengawasan yan kurang akan dicukupi. Oleh item C.
Inventory Control Systems

Example 2-1 : ABC System Classification


Dept. Perawatan Perusahaan XYZ Diskettes Manufacturing Pte Ltd memiliki
tanggung jawab untuk memelihara inventory spare parts untuk mesin-mesin yang
digunakan dalam pelayanannya..Inventori part-nya, unit cost dan pemakaian
tahunan (Annual Usage)adalah sebagai berikut :-
Part Unit Cost Annual Usage
1 $ 60 90
2 $ 350 40
3 $ 30 130
4 $ 80 60
5 $ 30 100
6 $ 20 180
7 $ 10 170
8 $ 320 50
9 $ 510 60
10 $ 20 120

MGR Dept hendak mengklasifikasikan inventory parts menurut sistem ABC


untuk menentukan stok part mana yang harus dimonitor dengan ketat.
Inventory Control Systems
Example 2-1 : ABC System Classification - Solution
Langkah awal adalah mengurutkan item-item yang ada berdasarkan nilai totalnya dan juga
menghitung setiap nilai persentase item dan kuantitasnya..
Part Total Value % Value % Quantity % Cumulative
9 $ 30, 600 35.9 6.0 6.0
8 $ 16,000 18.7 5.0 11.0
2 $ 14,000 16.4 4.0 15.0
1 $ 5,400 6.3 9.0 24.0
4 $ 4,800 5.6 6.0 30.0
3 $ 3,900 4.6 10.0 40.0
6 $ 3,600 4.2 18.0 58.0
5 $ 3,000 3.5 13.0 71.0
10 $ 2,400 2.8 12.0 83.0
7 $ 1,700 2.0 17.0 100.0
------------
$ 85,400

Membuat keputusan berdasarkan intuisi, nampaknya ketiga item pertama membentuk grup
dengan nilai tertinggi, sedangkan tiga item berikutnya membentuk kelompok kedua dan item
keempat yang terakhir membentuk suatu kelompok. Karenanya, Klasifikasi ABC untuk
item-item ini adalah sbb. :
Class Items % Value % Quantity
A 9, 8, 2 71.0 % 15.0 %
B 1, 4 3 16.5 % 25.0 %
C 6, 5, 10, 7 12.5 % 60.0 %
Inventory Control Systems

Example 2-3 : Contoh kurva ABC


100%

80
Amount ( Cumulative)

60

40

20
C Group
A B
0
20 40 60 80 100%
Jumlah Item
Inventory Control Systems

- Biasanya, 10% teratas dari itemitem dikelompokkan sebagai A


menduduki 60 sampai 70% jumlah total, sedangkan 305
berikutnya, Group B menduduki, bersama-sama dengan Group A,
80 sampai 95%. Group C menduduki 70% dari semua items
namun terdaftar hanya 5 sampai 20% dalam hal jumlah. Diketahui
bahwa sekalipun allowance yang cukup disediakan untuk item-item
di Group C, jumlah total akan sedikit terpengaruh.

- Item-item di Group A dikendalikan dengan hati-hati untuk


menrunkan stok, dan diterapkan sistem pemesanan rentang tepat.

- Item-Item di Group C dikendalikan di bawah sistem pemesanan


yang tepat untuk menghemat tenaga kerja, dan pemeliharaan buku
diijinkan bila perlu.

- Item-item di Group B disediakan dengan intermediate control.


Inventory Control Systems

B Sistem Double Bin


- Metode double bin lebih sederhana karena menggunakan dua buah storage
shelves. Ketika barang-barang di satu shelf telah dikirim semua, barang-
barang di shelf lainnya digunakan sementara permintaan pembelian sedang
dilakukan. Proseur ini diulangi untuk mengisi stok, dan untuk menjaga
kelangsungan produksi. Metode ini digunakan untuk barang-barang
berharga rendah dengan lead time yang singkat. Ketika barang-barang
diakomodasikan dalam kontainer tertentu, (kotak, kaleng, botol, dll.)
kontainer mana dapat digunakan untuk shelves..

C Metode Tiga Shelf


- Dalam metode ini, 3 shelves dirancang dimana satu dan yang diatasnya
digunakan. Shelf teratas adalah untuk stok aman, yang tengah untuk stock
yang setara dengan titik pesan ulang, (termasuk stok di shelf puncak) dan
shelf terakhir adalah untuk keseimbangan stok.
- Stok di dasar shelf digunakan terlebih dahulu. Ketika semua telah
digunakan,barang-barang di shelf tengah digunakan sementara permintaan
pembelian sedang dilakukan. Ketika barang-barang tidak dipasok,
sekalipun shelf tengah dalam keadaan kosong, pengiriman yang mendadak
dari barang-barang yang dipesan masih berada pada pemsok..
Inventory Control Systems

Revision Exercise - Answer

Item Code Annual Unit Total % % %


Usage Cost ($) Value ($) Value Quantity Cumm.
4016 400 3.75 1,500.00 44.0 38.5 38.5
5817 300 4.00 1,200.00 36.0 28.9 67.4
5816 120 2.50 300.00 9.0 11.6 79.0
4024 75 1.50 112,50 3.3 7.2 86.2
5809 60 1.75 105.00 3.1 5.8 92.0
4057 30 2.00 60.00 1.8 2.9 94.9
4001 20 1.15 23.00 0.7 1.9 96.8
5812 12 2.05 24.60 0.7 1.1 97.9
5819 8 1.80 14.40 0.4 0.8 98.7
5818 7 2.00 14.00 0.4 0.7 99.4
4050 6 3.00 18.00 0.5 0.6 100.00
1038 3,371.50 100% 100% 100%
Inventory Control Systems

Revision Exercise - Answer

Clas Items Code % Value % Quantity


s
A 4016, 5817 80.0 67.4
B 5816, 4024, 5809, 17.2 27.5
4057
C 4001, 5812, 5819, 2.8 5.1
5818, 4050
Economic Order Quantity Models

- Pada yangberkesinambungan, atau fixed-order-quantity system,


ketika inventory mencapai level tertentu, merujuk pada titik pesan
kembali, maka sejumlah yang pasti harus dipesan. Yang paling
banyak digunakan dan arti tradisional untuk menentukan berapa
banyak yang harus dipesan dalam sistem berkesinambungan
merupakan model economic order quantity (EOQ) , yang juga
merujuk pada model economic lot-size. EOQ merupakan optimal
order quantity yang akan meminimkan biaya total inventory .

- Ada beberapa macam model EOQ , bergantung pada asumsi yang


dibuat tentang sistem inventory ..
Economic Order Quantity Models

1 Model EOQ Dasar


- Bentuk paling sederhana dari model EOQ dimana semua versi
berasal disebut sebagai model dasar EOQ. Sesungguhnya ini
merupakan formula tunggal untuk menentukan ukuran pesanan
yang optimal yang meminimkan jumlah carrying costs dan
ordering costs. Formula (rumus) model diturunkan dari satu set
asumsi yang menyederhanakan dan membatsi sebagai berikut -

- Permintaanis diketahui dengan pasti dan lembur konstan yang


relatif;

- Tidak ada kekurangan yang diijinkan

- Lead time untuk penerimaan order adalah konstan

- Kuantitas order diterima sekaligus


Economic Order Quantity Models

1 Model Dasar EOQ


- Jumlah total biaya pesan dihitung dengan perkalian sederhana cost per order, yang
didesain sebagai K, dikalikan jumlah order per tahun. Karena Permintaan tahunan
diasumsikan untuk diketahui dan agar konstan, maka jumlah order akan D/Q,
dimana Q adalah ukuran order dan
Annual orderingKD
cost =
------
(biaya pesan tahunan) Q
- Variabel satu-satunya dalam persamaan ini adalah Q ; dimana K and D adalah
parameter yang konstan. Karena itu, magnitude relatif dari order cost bergantung
pada ukuran order (order size). Total annual carrying cost dihitung dengan
mengalikan the annual per-unit carrying cost, dtunjuk sebagai HC, dikalikan rata-
rata level inventory , ditentukan dengan membagi order, Q, by 2 : Q/2 ;
HCQ
Annual carrying costs = ------
- Total Tahunan inventory cost (TC) adalah
2 dengan menjumlahkan order dan
carrying costs :
KD HCQ
TC = ------ + ------
Q 2
Economic Order Quantity Models

1 Model EOQ Dasar


- Jumlah pesanan yang optimal terjadi pada titik dimana total biaya adalah minimum,
dimana juga terjadi bersamaan dengan titik dimana kurva carrying cost berpotongan
(intersects) dengan kurva ordering cost . Ini memungkinkan untuk menentukan nilai
optimal dari Q dengan mempersamakan dua fungsi cost dan memecahkan Q.
2KD
EOQ =
------
HC

- total minimum cost ditentukan dengan mensubtitusi nilai untuk ukuran pesan yang
optimal , Q opt, ke dalam persamaan total biaya.
KD HC EOQ
TC = ------ + ---------
EOQ 2
Economic Order Quantity Models

Example 2-2 : The Economic Order Quantity

- The Jane Carpet Discount Store di North Bedok memiliki stok


karpet di warehouse-nya dan menjual nya melalui showroom
adjoining. Toko menyimpan beberapa merek dan gaya di stoknya.
Sekalipun demikian, penjual yang paling besar adalah Super ht
carpet. Toko hendak menentukan optimal order size dan total
inventory cost untuk merk carpet yang diestimasi permintaan
tahunannya sebesar 10,000 yards carpet, dan carrying cost
tahunannya sebesar $0.75 per yard, sebagai tambahan, ordering
cost sebesar $150. Toko pun hendak mengetahui jumlah order
yang akan dibuat per tahn dan pada waktu di antara orders (i.e., the
order cycle) diketahui bahwa toko buka setiap hari kecuali hari
Minggu, tahun baru dan Hari Natal.
Economic Order Quantity Models

Example 2-2 : The Economic Order Quantity


Solution

- HC (Annual Carrying Cost) = $0.75


- K (Ordering Cost) = $150
- D (Estimated Annual Demand) = 10,000 yards

- The optimal order order size is computed as follows:

2KD 2(150)(10,000
EOQ = ------ = ) = 2,000 yards
HC -------------------
(0.75)
Economic Order Quantity Models

1 The Basic EOQ Model


- The total annual inventory cost is diperoleh dengan mensubstitusi
EOQ ke dalam rumus total cost :
KD HC EOQ
TCmin = ------ + ---------
EOQ 2

(150) (10,000) (0.75) (2,000) = $750 + $750 = $1,500


= ------------------- + -------------------
2000 2

viii. Jumlah orders per tahun dihitung sbb. :


D 10, 000
Number of orders per year-------- = ---------- = 5 orders per year
= EOQ 2 ,000
Economic Order Quantity Models

1 The Basic EOQ Model


ii. Diketahui bahwa toko buka 311 hari dalam setahun (365 hari
kurang 52 hari Minggu, New Year dan Christmas) order cycle
ditentukan sbb.
311 days 311
Order cycle time -------- = ---------- = 62.2 store days
= D EOQ 5

Ini berarti setiap 62 hari toko buka, maka order berikutnyaharus


dilakukan sebelum 62 hari berakhir..
Economic Order Quantity Models

1 The Basic EOQ Model


- Perlu diperhatikan bahwa optimal order quantity didapat dalam contoh ini
dan secara umum merupakan nilai pendekatan., karena berdasar pada
estimasi carrying dan ordering costs sebagaimana permintaan yang tidak
pasti. (sekalipun semua parameter ini diperlakukan sebagaimana yang
diketahui, nilai yang pasti dalam model EOQ ). Karenanya, dalam praktek
dapat diterima untuk membulatkan nilai Q ke angka bulat terdekat..
Ketepatan tempat desimal secara umum tidak diperlukan., ataupun tepat..
Sebagai tambahan, karena optimal order quantity dihitung dari akar
pangkat, kesalahan-kesalahan dalam cost parameters and demand
cenderung turun.. Misalnya dalam contoh Example 2-2, jika order cost
telah mencapai 30 percent lebih tinggi, atau $200, hasil optimal order size
akan memiliki beragam angka di bawah 10 percent (i.e., 2,190 yards
instead of 2,000 yards). Sebagai tambahan lagi, variasi di kedua inventory
costs akan cenderung saling membekukan,, karena mereka memiliki
hubungan yang berkebalikan. Sebagai hasilnya, Model EOQ melentur
dengan relatif ke kesalahan dalam estimasi biaya dan permintaan atau kuat
dan sehat, yang cenderung meningkat popularitasnya..
Economic Order Quantity Models

2 The EOQ Model With Noninstantaneous Receipt


- Variasi model dasar EOQ dicapai ketika asumsi dimana order diterima
sekaligus dengan santai. Versi ini diketahui sebagai model resep yang
non-instan, juga sebagai pemakaian bertahap dan model production lot-
size. Dalam model EOQ, variasi kuantitas order diterima secara bertahap,
dan level inventory dideplete secara bersamaan untuk dipenuhi. Ini
merupakan situasi yang sering ditemukan ketika pemakai inventory juga
producermisalnya di operasi manufaktur dimana sebuah part dihasilkan
untuk dipakai dalam perakitan yang lebih besar. Situasi ini juga dapat
terjadi ketika order dikirim secara bertahap atau retailer dan producer
product adalah pihak yang sama.

1 d Q d
Average inventory level --- [ Q ( 1 - ---- ) ] = --- [( 1 - ---- )]
= 2 p 2 p
Economic Order Quantity Models

2 The EOQ Model With Noninstantaneous Receipt


- Sebagai contoh 2-2, kami sekarang mengansumsikan bahwa Jane Outlet
Store memiliki sendiri fasilitas manufakur yang memproduksi super hat
carpet. Lebih jauh kami mengansumsikan bahwa ordering cost, K adalah
cost of setting up proses produksi untuk membuat Super hat carpet. Lihat
HC - 0.75 per yard dan D=10,000 yards per year. Fasilitas manufacturing
beroperasi pada hari yang sama ketika toko buka (i.e.. 311 days)dan
menghasilkan 150 yards dari carpet per hari. Menentukan optimal order
size, total inventory cost, dalam waktu yang lama untuk menerima order,
sejumlah permintaan pertahun dan maximum inventory level.
Solusi
ii. K (Ordering cost) = $150
iii. HC (Annual Carrying Cost) = $0.75
iv. D (Estimated Annual Demand) = 10,000 yards
10,000
vi. d = ---------- = 32.2 yards per day
311

viii. p = 150 yards per day


Economic Order Quantity Models

2 Model EOQ dengan rumus .Noninstantaneous


ii. Ukuran order yang optimal ditentukan sebagai berikut :

2KD 2 (150) (10,000)


EOQ = ----------------- = -------------------------------
32.2
HC d 0.75 ( 1 - ---------- )
(1- ---- ) 150
p

= 2,256.8 yards

Nilai disubstitusikan kedalam rumus berikut untuk menentukan


total biaya minimum inventory tahunan.:
KD HCQ d
TC = ------ + --------- ( 1 - ---- )
Q 2 p

(150) (10,000) (0.75) (2,256.8) 32.2


= ------------------ + ------------------ ( 1 - ------ ) = $ 1,329
2,256.8 2 150
Economic Order Quantity Models

2 Model EOQ dengan rumus Noninstantaneous


- Jarak / rentang waktu menerima order untuk tipe manufacturing operation
sering kali disebut lamanya proses produksi ( the length of the production
run). Ini dihitung sebagai berikut:
Q 2,256.8
Production run length ------ = --------- = 15.05 days per order
= P 150

- Jumlah order per tahun sesuai dengan jumlah proses produksi ( production
runs) yang akan dibuat:
D 10,000
No. Of production run (from orders) ------ = --------- = 4.43 runs per year
= Q 2,256.8

- Akhirnya, level inventory maksimum (maximum inventory level) adalah:


d 32.2
Maximum inventory level[ Q ( 1 - ---- ) ] = 2,256.8 ( 1- ------ = 1,772 yards
= p ) 150
Quantity Discount

1 Quantity Discount

- Quantity discount diberikan pada pelanggan untuk khusus


pembelian dengan jumlah lebih tinggi oleh supplier. Misal,
dibelakang majalah anda mungkin melihat sebuah iklan untuk
sebuah perusahaan yang akan memproduksi cangkir kopi (atau
topi) dengan logo perusahaan atau organisasi, dan harganya
menjadi $6 per cangkir jika anda membeli 100 buah, $5 per cangkir
jika membeli 200 buah, atau $4 jika membeli 500 atau lebih.
Beberapa perusahaan manufacturing menerima harga discount
untuk pemesanan dan penyediaan barang dengan jumlah tinggi dan
toko retail menerima harga discount untuk pemesanan merchandise
dalam jumlah bersar.
Quantity Discount

1 Quantity Discount
ii. Dasar dari model EOQ dapat digunakan untuk menentukan ukuran
pemesanan yang optimal dengan Quantity discount, bagaimanapun,
penerapan model ini sedikit berubah. Fungsi total biaya inventory
harus termasuk harga pembelian untuk order.

KD HCQ
Total biaya operasi tahunan ----- + --------- + PD
= Q 2

Keterangan
P = harga per unit setiap item
D = permintaan tahunan
Quantity Discount

1 Quantity Discount
ii. Harga pembelian dulu tidak dipertimbangkan sebagai bagian dari
dasar rumus EOQ sebelumnya karena harga pembelian tidak
mempunyai dampak langsung pada ukuran order yang optimal (the
optimal order size). Pada awalnya rumus PD merupakan nilai
konstan yang tidak akan merubah bentuk dasar kurva total biaya;
point minimum pada kurva biaya akan tetap berada pada lokasi
yang sama, menghubungkan nilai Q yang sama. Jadi, ukuran order
yang optimal (optimal order size) adalah sama tidak masalah harga
pembelian yang digunakan. Bagaimanapun, ketika harga discount
tersedia, ini dikaitkan dengan ukuran order tertentu, yang mungkin
berbeda dari optimal order size dan pelanggan harus mengevaluasi
pertukaran (trade-off) antara kemungkinan mengalirkan biaya yang
lebih tinggi dengan quantity discount melawan biaya EOQ.
Sebagai hasilnya, harga pembelian mempengaruhi keputusan order
-size ketika discount tersedia.
Quantity Discount

1 Quantity Discount
- Quantity discounts dapat dievaluasi dengan menggunakan dasar
model EOQ dibawah dua skenario - dengan constant carrying costs
dan dengan carrying costs sebagai persentase dari harga
pembelian. Ini bukan tidak umum carrying costs di tentukan
sebagai persentase dari harga pembelian, meskipun itu dulu tidak
dipertimbangkan sebagaimana pada dasar model EOQ kita
sebelumnya. Carrying cost dapat dengan sangat baik sebagai
persentase harga pembelian, tapi itu ditunjukkan sebagai nilai
konstan, HC, pada dasar model EOQ karena harga pembelian
bukan merupakan bagian dari rumus EOQ. Jadi, pada kasus
quantity discount, carrying cost akan bervariasi dengan perubahan
harga jika hal itu dihitung sebagai persentase harga pembelian.
Quantity Discount

1 Quantity Discounts dengan Constant Carrying Cost


- Model biaya EOQ dengan constant carrying costs untuk pricing schedule
dengan 2 discount, d1 dan d2 sebagai contoh, diilustrasikan pada Exh. 2-3
untuk discount berikut:

Order
Size Price

0 - 99 $ 10

100 - 199 $ 8 (d1)

200 + $ 6 (d2)

- Catatan : optimal order size, Qopt, tanpa mengabaikan harga discount.


Meskipun kurva total biaya menurun dengan masing-masing discount pada
harga (contoh d1 dan d2), sejak pemesanan dan carrying cost konstan,
optimal size Qopt, tidak berubah.
Quantity Discount

1 Quantity Discounts with Constant Carrying cost


ii. Grafik pada Exh 2-4 juga mencerminkan tiga deretan kurva total biaya
hasil dari dua quantity discounts. Hanya bagian pertama dari puncak kurva
total biaya (tanpa discount) adalah valid. Sisa dari kurvaini,
diidentifikasikan dengan garis putus-putus, menggantikan setengah bagian
kurva total biaya untuk discount yang pertama TC (d1). Bagaian efektif
bagian kurva ini antara discount pertama Q(d1) = 100, dan permulaan dari
discount yang kedua ukuran order Q(d2)=200, bagian efektif dari kurva
total biaya adalah bagian terakhir dari TC (d2). Jadi, efektif kurva total
biaya berjenjang (stairstep), mulai dari kurva biaya asli (original), turun ke
kurva biaya selanjutnya untuk discount pertama dan akhirnya turun ke
kurva total biaya ketiga untuk discount selanjutnya. Perhatian: optimal
order size, Qopt, sesuai hanya untuk TC (d1), hal ini bukan bagian efektif
baik untuk TC maupun TC (d2). Jika EOQ optimal order size, Qopt, sesuai
dengan bagian efektif dari kurve biaya terendah, itu akan menjadi optimal
order size untuk discount price schedule. Selama itu tidak terjadi, total
biaya dengan Qopt harus di bandingkan dengan kurva total biaya terendah
dengan Q9d2) untuk melihat mana yang minimum.
Quantity Discount
1 Quantity Discounts With Constant Carrying Cost
ii. Exh 2-4 Quantity Discount with Constant Carrying Cost

TC ($10)

TC (d1 = $8)
Inventory cost ($)

TC (d2 = $6)

Carrying cost

Ordering cost

Q(d1) = 100 Qopt Q(d2) = 200

Quantities
Quantity Discount

1 Example 2-4 : A Quantity Discount with Constant Carrying Cost


- Tecman Computers menginginkan untuk menurunkan kesalahan yang terus
menerus dari large stock microcomputers. Tawaran University Bookstore
pada NUS skedul jumlah potongan harga jika mereka akan membeli
microcomputers dalam jumlah, sbb:
Quantity Price

1 - 49 $ 1,400

50 - 89 $ 1, 100

90 +

ix. Annual carrying cost untuk toko buku bagi microcomputer adalah $190,
ordering cost adalah $2,500 dan annual demand untuk particular model
adalah diperkirakan menjadi 200 units. Toko buku ingin menentukan jika
hal ini seharusnya mengambil keuntungan dari discount atau order basic
EOQ order size.
Quantity Discount
Solusi
- Pertama kali menentukan optimal order size dan total cost dengan basic
EOQ model.
i. K (Ordering cost) = $ 2,500
ii. HC (Annual Carrying Cost) = $ 190 per unit
iii. D (Estimated Annual Demand) = 200 units

EOQ = 2KD
--------- 2(2,500)(200) = 72.5 units
HC = ----------------
190

viii. Meskipun kami menggunakan EOQ = 72.5 dalam perhitungan, menjadi


order size 73. order size ini memenuhi syarat untuk discount petama dari
$1,100; meskipun harga ini digunakan untuk menghitung total cost sbb:

KD HCEOQ
Total annual operating cost ------- + --------- + PD
= EOQ 2

(190)(72.5)
(2,500)(200) + -------------- + (1,100)(200) = $ 233,784
= ---------------- 2
72.5
Quantity Discount

1 Quantity Discount With Constant Carrying Cost


- Sejak adanya discount untuk order size yang besar yang lebih dari 50 (I.e.,
ada kurva penurunan biaya ), total cost $233,784 ini harus dibandingkan
dengan total cost dengan order size 90 dan harga $900 sbb:
KD HCQ
Total annual operating cost ------- + --------- + P D
= Q 2

(2,500)(200) (190)(90)
= ---------------- + -------------- + (900)(200) = $ 194,105
90 2

- Sejak total cost menurun ($194,105 < $233,784) maximum discount price
harus diambil dan 90 units harus ditawarkan. (Catatan bahwa kami tahu
bahwa tidak ada order size yang besar lebih dari 90 yang hasilnya dalam
biaya menurun, karena point minimm pada total cost curve ini ditentukan
50.)
Quantity Discount
i. Exh 2-5 Quantity Discount with Carrying Cost as a Percentage of Price

TC

TC (d1)
Inventory cost ($)

TC (d2)

Carrying cost

Carrying cost (d1)

Carrying cost (d2)

Ordering cost

Q(d1) Q(d2)

Order Quantities
Quantity Discount

2 Quantity Discounts With Carrying Cost As A Percentage Of Price


- Perbedaan antara model didalam seksi sebelumnya dan model quantity
discount dengan carrying cost sebagai percentase harga yang dapat dilihat
dalam in Exh 2-5. Dengan memperhatikan bahwa carrying cost tidak
konstan dalam waktu yang lama , fungsi carrying cost berubah menurun
seperti penurunan harga (carrying cost = percentage of price). Hasilnya
adalah tiga kurva biaya yang tidak mempunyai order size optimal yang
umum. Jadi, optimal order size dengan discount harus ditetentukan dengan
jelas berbeda dengan kasus constant carrying cost.

- Optimal order size dan total cost ditentukan dengan menggunakan model
basic EOQ untuk kasus tanpa quantity discount. total cost value ini
kemudian dibandingkan untuk discount-quantity order sizes yang
bervariasi untuk menetapakan minimum-cost order size. Akan tetapi ,
minimum-cost order size yang sebelumnya ditentukan, hal ini harus
dibandingkan untuk EOQ-determined order size untuk harga khusus,
karena EOQ order size, EOQ berubah untuk setiap discount level.
Quantity Discount

2 Quantity Discount With Carrying Cost As a Percentage Of Price


- Mempertimbangkan kembali contoh 2-4, kecuali sekarang diasumsikan
annual carrying cost tahunan untuk sebuah mikro komputer di Universitas
Bookstore adalah 15% dari harga pembelian. Dengan menggunakan jadwal
harga discount yang sama, menentukan optimal order size.
Solusi
iv. Annual carrying cost ditentukan sebagai berikut:

Quantity Price Carrying Cost

0 - 49 $1,400 1,400 (0.15) = $210


50 - 89 $1,100 1,100 (0.15) = $165
90+ $ 900 900 (0.15) = $135

K = $ 2,500 cost per order


D = 200 microcomputer per year
Quantity Discount

2 Quantity Discount With Carrying Cost As A Percentage Of Price


- Pertaama-tama, hitung order size optimal untuk harga pembelian tanpa
potongan dan dengan HC = $210, sebagai berikut:
2KD 2(2,500)(200)
EOQ = --------- = ---------------- = 69
HC 210

- Sejak order size ini melebihi 40 units, hal ini tidak sesuai dengan harga
dan biaya total yang lebih rendah akan secara otomatis dicapai dengan
potongan harga pertama dari $1,100. Akan tetapi order size optimal akan
dibedakan untuk potongan harga ini sejak carrying cost tidak konstan
dalam waktu yang lama. Jadi, ukuran penawaran yang baru dihitung sbb

2KD 2(2,500)(200)
EOQ = --------- = ---------------- = 77.8
165
HC
Quantity Discount

2 Quantity Discounts With Carrying Cost As A Percentage Of Price


- Order size ini adalah harga potongan yang benar-benar optimal sebagai
pengganti 50 unit yang diperlikan untuk diterima dari potongan harga.
Jadi, ini akan menghasilkan total biaya minimum, dihitung sebagai berikut:
HCQ
KD
Total annual operating cost ------- + --------- + P D
= Q 2

(2,500)(200) (165)(77.8)
= ---------------- + -------------- + (1,100)(200)= $ 232,845
77.8 2
- Biaya ini harus masih dibandingkan dengan biaya totaluntuk harga
potongan terendah ($900) daan jumah penawaran (90 units), dihitung
sebagai berikut
KD HCQ
Total annual operating cost ------- + --------- +PD
= Q 2

(2,500)(200) (135)(90)
= ---------------- + -------------- + (900)(200) = $ 191,630
90 2
Quantity Discount

2 Quantity Discounts With Carrying Cost As A Percentage Of Price


Sejak biaya total menurun ($191,630 < $232,845), potongan harga
maksimal seharusnya diambil dan ditawarkan 90 unit. Bagaimanapun juga
sebelum kami masih harus mengesek untuk melihat jika ada beberapa
ukuran prnawaran yang optimal untuk potongan harga iniyang akan
menghasilkan biaya yang rendah. Ukuran penawaran yang optimal dengan
HC = $135 adalah
2KD : 2(2,500)(200)
EOQ = --------- = ----------------
= 86.1
HC 135

Sejak order size kurang dari 90 unit disyaratkan untuk menerima


potongan , ini tidak sesuai, jadi, order size yang optimal jika ada 90 units.
Quantity Discount

3 Ketentuan stok minimum (Safety Stock)


- Minimum stock (safety stock) menunjukkan persiapan stok untuk
mencegah kondisi out of stock yang disebabkan oleh fluctuation
inconsumption atau oleh menunggu kiriman selama periode tertentu
sampai material yan dipesan disuplai.Resiko dari kondisi out-of-stock
condition dapat diturunkan dengan meningkatkan stock level, akan
tetapi,dalam kasus ini,seharusnya dicatat bahwa biaya perawatan stok
harus ditingkatkan untuk menurunkan jumlah stok.

- Oleh karena itu, secara teory,ukuran stok yang paling ekonomi


dipresentasikan kembalidengan milihat tingkat stok dimana
penurunan resiko yang baik dari kondisi out-of-stock yang tertunda
untuk peningkatan stok melalui unit quantity adalah sama dengan
penjumlahan biaya perawatan stok yang disebabkan oleh peningkatan
stok yang dibicarakan sebelumnya.
Quantity Discount

3 Ketentuan stok minimum (Safety Stock)


- Dalam latihan, sangat sulit untuk menghitung kehilangan yang
disebabkan oleh kondisi out of stok dan oleh karena itu tingkat out
of stok yang diizinkan dapat diabdosi. Ini berarti situasi out of stok
diterima pada waktu yang tepat dalam setahun atau dalamsekali
atau dalam beberapa puluh kasus. Beberapa teori penghitungan
telah diturunkan untuk menjelaskan tingkat out of stok yang
diijinkan , tetapi sulit untuk memperoleh hasil tepat jika
penghitungan yang rumit ditemukan, khususnya ketika data
performance tidak cukup. Dalam alasan ini, perhitungan sederhana
digunakan dalam beberapa kasus percobaan.
Quantity Discount

3 Ketentuan minimum stok (Safety stock)


- Pada beberapa kasus, pengaruh dari fluktuasi waktu tidak perlu
dipertimbangakan, jadi hanya fluktuasi konsumsi yang dipertimbangakn
didalam penemuan__safety stock R didalam rumus berikut :
R = Sm max. - Sm
Where :
Sm max. = Maximum monthly consumption
__
Sm = Average value
- Untuk menemukan ordering point: seperti ordering point yang
ditampilkan dengan jumlah jika konsumsi selama lead time dan safety
stock, order point ditunjukkan sebagai berikut :

Ordering Point (OP) = Sm X L + R


Where :
__
Sm = Average monthly consumption
L = Leadtime (months)
R = Safety stock
Quantity Discount

1 Session 2 Review Questions


- Kekhawatiran tingkat pemborosan stok akan meningkat jika item
stok regular ditingkatkan. kehilangan Keadaan yang hilang
disebabkan oleh peningkatan stok dari stok non-regular.

v. Keadaan yang bermasalah diselesaikan dengan menggunakan


system probabilitas.
Quantity Discount
Session 2 Summary
- Inventory control adalah aktivitas produksi dimana aliran bahan baku
dalam proses produksi disesuaikan, dan item stok reguler diadakan untuk
tujuan mengotrol kelancaran proses produksi, dengan ini mengurangi
biaya, meningkarkan pelayanan dan menghemat dana operasi.

- Ada 2 tipe dari inventory control systems, yaitu, fixed-size dan fixed-
interval ordering systems. Pada fixed-size ordering system jumlah stok
telah ditentukan sebelumnya, dan tujuan utama dari sistem ini untuk
mengurangi biaya pembelian rata lebih baik dari pada mengurangi stok itu
sendiri. Sistem ini diterapkan untuk bahan baku (preparatory materials)
yang memiliki harga rendah dan tidak mahal.
- Pada fixed-interval ordering system pemesanan dilakukan pada interval
yang telah ditentukan sebelumnya yang meliputi bagian dan material yang
dibutuhkan telah diestimasi untuk memberikan rentang waktu dari tanggal
yang relevan (relevant date), dan tujuan utama dari sistem ini untuk
memesan barang-barang dengan jumlah sesedikit mungkin. Oleh karena itu
sistem ini secara normal diaplikasikan untuk material dan bagiannya yang
besar dan mahal.
Quantity Discount

Session 2 Summary
- Untuk menggambar pareto diagram, item stok rutindiatur berdasarkan
harga pesanan(dari tinggi ke rendah), dan harganya jumlah secara
berurutan. Dalam pareto diagram, item kelompok A (sedikit item yang
mengisi sekitar 60 hingga 70% dari jumlah total), C (banyak item sekitar
70%, yang mengisi 5 sampai 20% dari jumlah total), dan B yang terletak
diantara A dan C.
- Sistem pemesanan dengan interval tertentu (The fixed-interval ordering
system) diterapkan untuk grup A dan sistem pemesanan dengan ukuran
tertentu (fixed-size ordering system) untuk grup C.

You might also like