You are on page 1of 9

KONSEP DASAR ORGANISASI Pengertian Organisasi Organisasi (Yunani: , organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu

wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, danmanajemen.[1] Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi(organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).[1] PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI Perilaku manusia sangat berbeda antara satu dengan lainnya. Perilaku itu sendiri adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya. Ditilik dari sifatnya, perbedaan perilaku manusia itu disebabkan karena kemampuan, kebutuhan, cara berpikir untuk menentukan pilihan perilaku, pengalaman, dan reaksi affektifnya berbeda satu sama lain. Pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami perilaku manusia adalah; pendekatan kognitif, reinforcement, dan psikoanalitis. Berikut penjelasan ketiga pendekatan tersebut dilihat dari; penekanannya, penyebab timbulnya perilaku, prosesnya, kepentingan masa lalu di dalam menentukan perilaku, tingkat kesadaran, dan data yang dipergunakan. 1. Penekanan. Pendekatan kognitif menekankan mental internal seperti berpikir dan menimbang. Penafsiran individu tentang lingkungan dipertimbangkan lebih penting dari lingkungan itu sendiri. Pendekatan penguatan (reinforcement) menekankan pada peranan lingkungan dalam perilaku manusia. Lingkungan dipandang sebagai suatu sumber stimuli yang dapat menghasilkan dan memperkuat respon perilaku. Pendekatan psikoanalitis menekankan peranan sistem personalitas di dalam menentukan sesuatu perilaku. Lingkungan dipertimbangkan sepanjang hanya sebagai ego yang berinteraksi dengannya untuk memuaskan keinginan. 2. Penyebab Timbulnya Perilaku
Formatted: Font: Bold, Italic Formatted: Font: Bold Formatted: Font: Bold, Italic Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Bold

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Bold, Italic Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Bold Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Bold Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Bold

Formatted: Font: Bold

Formatted: Font: Bold

Formatted: Font: Bold

Pendekatan kognitif, perilaku dikatakan timbul dari ketidakseimbangan atau ketidaksesuaian pada struktur kognitif, yang dapat dihasilkan dari persepsi tentang lingkungan. Pendekatan reinforcement menyatakan bahwa perilaku itu ditentukan oleh stimuli lingkungan baik sebelum terjadinya perilaku maupun sebagai hasil dari perilaku. Menurut pendekatan psikoanalitis, perilaku itu ditimbulkan oleh tegangan (tensions) yang dihasilkan oleh tidak tercapainya keinginan. 3. Proses. Pendekatan kognitif menyatakan bahwa kognisi (pengetahuan dan pengalaman) adalah proses mental, yang saling menyempurnakan dengan struktur kognisi yang ada. Dan akibat ketidak sesuaian (inconsistency) dalam struktur menghasilkan perilaku yang dapat mengurangi ketidak sesuaian tersebut. Pendekatan reinforcement, lingkungan yang beraksi dalam diri individu mengundang respon yang ditentukan oleh sejarah. Sifat dari reaksi lingkungan pada respon tersebut menentukan kecenderungan perilaku masa mendatang. Dalam pendekatan psikoanalitis, keinginan dan harapan dihasilkan dalam Id kemudian diproses oleh Ego dibawah pengamatan Superego. 4. Kepentingan Masa lalu dalam menentukan Perilaku. Pendekatan kognitif tidak memperhitungkan masa lalu (ahistoric). Pengalaman masa lalu hanya menentukan pada struktur kognitif, dan perilaku adalah suatu fungsi dari pernyataan masa sekarang dari sistem kognitif seseorang, tanpa memperhatikan proses masuknya dalam sistem. Teori reinforcement bersifat historic. Suatu respon seseorang pada suatu stimulus tertentu adalah menjadi suatu fungsi dari sejarah lingkungannya. Menurut pendekatan psikoanalitis, masa lalu seseorang dapat menjadikan suatu penentu yang relatif penting bagi perilakunya. Kekuatan yang relatif dari Id, Ego dan Superego ditentukan oleh interaksi dan pengembangannya dimasa lalu. 5. Tingkat dari Kesadaran. Dalam pendekatan kognitif memang ada aneka ragam tingkatan kesadaran, tetapi dalam kegiatan mental yang sadar seperti mengetahui, berpikir dan memahami, dipertimbangkan sangat penting. Dalam teori reinforcement, tidak ada perbedaan antara sadar dan tidak. Biasanya aktifitas mental dipertimbangkan menjadi bentuk lain dari perilaku dan tidak dihubungkan dengan kasus kekuasaan apapun. Aktifitas mental seperti berpikir dan berperasaan dapat saja diikuti dengan perilaku yang terbuka, tetapi bukan berarti bahwa berpikir dan berperasaan dapat menyebabkan terjadinya perilaku terbuka.
Formatted: Font: Bold

Pendekatan psikoanalitis hampir sebagian besar aktifitas mental adalah tidak sadar. Aktifitas tidak sadar dari Id dan Superego secara luas menentukan perilaku. 6. Data. Dalam pendekatan kognitif, data atas sikap, nilai, pengertian dan pengharapan pada dasarnya dikumpulkan lewat survey dan kuestioner. Pendekatan reinforcement mengukur stimuli lingkungan dan respon materi atau fisik yang dapat diamati, lewat observasi langsung atau dengan pertolongan sarana teknologi. Pendekatan psikoanalitis menggunakan data ekspresi dari keinginan, harapan, dan bukti penekanan dan bloking dari keinginan tersebut lewat analisa mimpi, asosiasi bebas, teknik proyektif, dan hipnotis

Prinsip organisasi yang baik akan menjadikan sebuah organisasi berjalan dengan baik pula. Namun, yang jadi pertanyaan mendasar adalah seperti apa prinsip organisasi yang baik tersebut? Nah, dalam pembahasan kali ini kita akan samasama membahas mengenai 10 prinsip organisasi. Namun, sebelum itu, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu organisasi. Organisasi adalah perkumpulan orang yang membentuk suatu badan dengan sebuah tujuan dan komitmen yang jelas dari setiap anggotanya. Setiap anggota sebuah organisasi harus mempunyai komitmen terhadap kelompoknya. Mereka harus mempunyai fungsi yang potensial untuk memajukan organisasi yang mereka bentuk. organisasi yang kuat didukung sepenuhnya oleh anggota yang berada di dalamnya. Seperti halnya ketika hendak membangun sebuah rumah, maka pondasi yang kuat haruslah dibangun terlebih dahulu. Demikian halnya dalam membentuk sebuah organisasi, kita harus mempunyai landasanpemikiran. landasan pemikiran ini mutlak diperlukan dalam sebuah organisasi. Setelah memiliki landasan pemikiran yang kuat. Maka kita harus membentuk prinsip organisasi.

Berikut ini adalah prinsip-prinsip organisasi yang harus dimiliki dan dijalankan agar organisasi yang dibangun akan berdiri dan berjalan dengan kuat dan sesuai dengan cita-cita awal pembentukannya. Prinsip Organisasi 1 - Figur Pemimpin dan Tujuan yang Jelas Prinsip organisasi yang pertama adalah figur pemimpin. Figur pemimpinini boleh dikatakan sebagai prinsip dasar dari sebuah organisasi karena tanpa adanya pemimpin maka sebuah organisasi tak akan berjalan dengan baik. Seorang pemimpin organisasi harus memiliki pengetahuan dan kompetensi yang mumpuni terkait organisasi yang hendak dipimpinnya. Bagaimanapun juga seorang pemimpin akan bertanggung jawab pada setiap kegiatan yang dilakukan sebuah organisasi. Selain itu, sebuah organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan dari sebuah organisasi merupakan prinsip dasar terbentuknya sebuah badan. Pertama yang harus kita simpulkan adalah tujuan apa yang akan kita capai. Misalnya organisasi pemberdayaan perempuan. Maka sebagai lembaga yang membicarakan tentang perempuan harus mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Memberikan pelayan pada perempuan dan memberdayakan perempuan. satu yang perlu digarisbawahi di sini adalah seorang pemimpin akan senantiasa dituntut untuk bekerjakeras, bertanggung jawab, dan mengeluarkan segala kemampuannya untuk mewujudkan tujuan organisasi yang telah dibentuk tersebut. Prinsip Organisasi 2 - Skala Hierarki Prinsip organisasi yang kedua adalah skala hierarki. Sebuah organisasi harus memiliki skala hierarki. Yakni sebuah organisasi harus mempunyai tampuk kepemimpinan. Karena bagaimana pun sebuah badan tidak akan hidup tanpa kepala, pun dengan kepala yang tak akan bisa apa-apa tanpa bantuan dari anggota badan lainnya. Jadi, maksud dari hierarki di sini adalah susunan kepemimpinan pembentuk organ. Misalnya, selain ketua yang menaungi semua perintah, dalam sebuah organisasi juga harus harus ada pembantu pimpinan, pelaksana, sehingga struktur keorganisasian dapat mempertegas kewenangan dan pertanggungjawaban setiap sub dan sadar akan tugas masing-masing. Masing-masing organ ini harus menjalankan segala fungsi yang dimilikinya agar mampu mewujudkan harapan pemimpin dan semua anggota lain dalam

mewujudkan tujuan organisasi. Oleh sebabi itu, tidaklah engherankan jika masingmasing organ ini memiliki tugas dan wewenang yang berbeda-beda. Prinsip Organisasi 3 - Kesatuan Perintah prinsip organisasi yang ketiga adalah kesatuan perintah. Sebuah organisasi yang sehat harus mempunyai prinsip kesatuan perintah, yaitu seorang yang menerima perintah harus bertanggung jawab pada atasannya saja. Dalam sebuah organisasi, tidaklah dibenarkan jika seksi A memberikan tugas pada subseksi B. Misalnya, seorang subseksi keamanan maka ia hanya bertanggung jawab pada ketua keamanan saja dan ketua keamanan akan bertanggung jawab pada atasannya lagi. Dan pertanggungjawaban ini akan terus memuncak pada tampuk kepemimpinan dari organisasi yang paling tinggi. Prinsip Organisasi 4 - Pendelegasian Wewenang Pimpinan mengapa pendelegasian wewenang bisa dimasukan ke dalam salah satu prinsip organisasi? Seorang pemimpin harus mempunyai prinsip pendelegasian wewenang dalam menjalankan pekerjaannya. Karena bagaimana pun setiap manusia itu mempunyai kemampuan terbatas. Dia tidak bisa menyelesaikan suatu pekerjaan yang berbeda dalam waktu yang sama atau di tempat yang berbeda. Oleh kerena itu, pendelegasian wewenang mutlak diperlukan dalam sebuah organisasi. Pendelegasian wewenang ini bisa meliputi, pengambilan keputusan, mengadakan komunikasi dengan pihak lain, atau mengambil tindakan tanpa harus konfirmasi dengan atasan terlebih dahulu. Yang pasti delegasi wewenang bisa diatur dalam prinsip organisasi yang disepakati. Prinsip Organisasi 5 - Tanggung Jawab Semua Pihak Setiap organ dalam sebuah organisasi harus mempunyai pertanggungjawaban penuh terhadap pekerjaannya dan juga pada atasannya. Pertanggungjawaban ini harus diatur dalam prinsip organisasi mengenai kewenangan dan sanksi yang diberikan bila lalai bertugas. Dengan demikian, setiap organ yang terdapat dalam organisasi akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Prinsip Organisasi 6 - Kejelasan Pembagian Tugas Prinsip organisasi yang berikutnya adalah pembagian tugas yang jelas. Agar tujuan yang ingin dicapai kelompok terlaksana maka setiap anggota harus melakukan

aktivitas sesuai dengan porsinya masing-masing. Jika hal itu dilaksanakan dengan baik baik, tujuan yang akan dicapat dapat berjalan dengan optimal. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas akan memperjelas wewenang dan pertanggungjawaban juga keefektivitasan jalannya sebuah organisasi. Sebuah organisasi tidak seharusnya memusatkan satu pekerjaan pada pemimpinnya saja atau pada salah satu anggotanya saja. Dalam organisasi setiap anggota memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Prinsip Organisasi 7 - Rentang Pengendalian Organisasi Sebuah organisasi yang baik harus memiliki prinsip rentang pengendalian struktur organisasi. Artinya jumlah bawahan atau staf harus dikendalikan oleh seorang atasan. Jadi perintah tidak memusat pada satu orang melainkan terstruktur dengan baik. Rentang pengendalian organisasi ini harus disesuaikan dengan besar kecil organisasi. Semakin besar suatu organisasi maka akan semakin kompleks rentang kendalinya. Prinsip Organisasi 8 - Prinsip Fungsional dan Pemisahan Prinsip fungsional harus ada dalam sebuah organisasi. Setiap anggota harus mempunyai tugas yang jelas mengenai pekerjaannya. Sehingga setiap aktivitas benar-benar mempunyai hubungan dengan tujuan organisasi. Selain itu, setiap anggota mempunyai peran masing-masing dalam menjalan tugasnya maka dari itu sebuah organisasi harus mempunyai prinsip pemisahan sehingga orang akan bekerja sesuai dengan kapasitas masing-masing. Prinsip Organisasi 9 - Keseimbangan Keseimbangan adalah prinsip organisasi yang paling utama. Dengan adanya keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif maka tujuan dari organisi akan tercapai dengan baik. Tujuan organisasi tersebut dapat diwujudkan melalui aktivitas setiap anggotanya yang mempunyai tanggung jawab terhadap tugasnya. Prinsip Organisasi 10 - Prinsip Fleksibilitas Prinsip organisasi yang tak kalah penting tentu saja adalah prinsip fleksibilitas. Artinya, sebuah organisasi harus senantiasa mengikutidinamika zaman yang terus berkembang. Sebuah organisasi harus tumbuh dan berkembang dengan mengamati

perubahan sosial yang terjadi karena bagaimana pun pengaruh internal dan eksternal sebuah organisai mampu mengubah prinsip dasar organisasi. Demikian prinsip-prinsip organisasi yang harus diketahui ketika Anda hendak membentuk sebuah organisasi. Dengan kelengkapan prinsip organisasi yang telah dibahas di atas, organisasi yang akan Anda bentuk pun niscaya akan berjalan dengan baik. Semoga artikel ini menambah wawasan pembaca dan bermanfaat bagi siapa pun yang ingin membentuk sebuah organisasi.

JENIS JENIS ORGANISASI

Dalam membentuk suatu organisasi, sebaiknya menentukan jenis organisasinya terlebih dahulu. Adapun jenis-jenis dari organisasi adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.

Bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang. Bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.

2. Berdasarkan lalu lintas kekuasaan.

Organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada para pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi. Bentuk lini dan staff, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi. Bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.

3. Berdasarkan sifat hubungan personal.

Organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti: organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum Organisasi informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi, antara lain kesamaan minat atau hobby, dll.

4. Berdasarkan tujuan

Organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau 'profit oriented' Organisasi sosial atau 'non profit oriented'

5. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat


Organisasi pendidikan Organisasi kesehatan Organisasi pertanian, dan lain lain.

6. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani


Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan, Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.

7. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat.


Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi, Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan, misalnya bank, Business organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan-perusahaan, Commonwealth organization, adalah organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti organisasi pelayanan kesehatan. Contohnya rumah sakit, Puskesmas, dll.

You might also like