You are on page 1of 24

SISTEM PENGADAAN BARANG DAN JASA PT.

SUCOFINDO
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikikuti ujina produktif, ujian nasional dan ujian smester akhir

Disusun oleh : SEPTI WIDYA WARDANI Nis PROGRAM KEAHLIAN AKUTANSI BIDANG KEAHLIHAN BISNIS DAN MANAJEMEN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK KARTINI) BATAM YAYASAN KELUARGA BATAM TAHUN PRLAJARAN 2009/2010

LAPORAN PENGESAHAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PRAKERIND)

Disusun Oleh : SEPTI WIDYA WARDANI


Telah diperiksa dan disetujui oleh Gur Pembimbing Atas pembuatan laporan ini di SMK Kartini Batam Pada Tanggal : 10April 2010

Staff Humas Akuntansi

Ka. Program Keahlian

Pembimbing

Akamal S.Pd NIK. 097351

Yanti Deswita S.Pd NIK.

Mujiono S.Pd NIK

MENGTAHUI SMK Kartini Batam,

Dra. Nursiana Nong Triadiah NIK. 087 079

HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN


Telah Diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing praktek Kerja Industri (prakerind) Di PT. SUCOFINDO BATAM Pada Tanggal : 10 April 2010

Mengetahui, Ketua Pembimbing Pembimbing I

Hestinin Rahayu NIK : XXXXX

Herlina NIK : XXXX

Mengetahui, Kepala pimpinan PT. Suconfindo Batam

RIDWAN RAMELAN NIK: XXXX

KATA PENGATNTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyeselesaikan laporan yang berjudul Sistem Pengadaan Barang dan Jasa Pada PT. SUCOFINDO Penulis membuat karya tulis ini sebagai salah satu syarat mrengikuti ujian akhir sekolah (UAS) di SMK Kartini Batam. Dengan tersusunnya laporan ini penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada :

Tuhan yang Maha Esa , yang telah menciptakan penulis Pada orang tua penulis , yang selalu mendukung dan mendoakan penulis Ibu kepala sekolah SMK Kartini yang telah memberikan izin kepada saya dalam melaksanakan proses praktek kerja lapangan industri . Bapak Ridwan Ramlan pimpinan perusahaan PT. Sucofindo Cabang Batam yang telah memberikan saya kesempatan untuk Prakerind di perusahaan nya. Ibu Hestining Rahayu selaku ketua pembimbing yang membantu saya dalam melaksankan prakerind Ibu Weni Desri Asih Dan ibu Herlina Selaku Pembimbing dalam perusahaan yang membantu dan memberikan motivasi, semangat selama saya menjalankan prakerind. Bapak Mujiono S.Pd , Selaku Pembimbing saya dan membantu saya dalam menyelesaikan laporan. Ibu Yanti Devita, Selaku ketua jurusan akuntansi di Smk Kartini Bapak Akmal S.Pd, selaku staff humas di SMK Kartini

Seluruh majelis guru SMK kartini yang telah Membantu dan membimbing saya untuk menjalankan Prakerind kerja lapangan di perusahaan dengan baik dan benar Seluruh karyawan PT.Sucofindo yang mau membanru dan berkerja sama dengan baik Dan seluruh teman-teman juga keluarga yang membantu dan mendukung saya untuk dapat menyusun laporan ini dengan baik dan benar

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik moril dan material, semoga laporan praktik kerja industri ini dapat bermanfaat bagi rekan rekan di masa yang akan datang. Terimakasih. Batam , 10 April 1993 Penulis

Septi Widya Wardani

BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA INDUSTRI Prakerind merupakan salah satu tahap agar siswa-siswi memiliki pengalaman untuk masa depannya. Dalam perakerind, ditentukan tenaga kerja yang terdidik Yang lebih benyak di tunjukkan pada sekolah kejuruan. Disamping itu, siswa-siswi di sekolah tidak hanya mempelajari teori di sekolah tetapi juga melakasanakan Praktek Kerja Industri kepada siswanya. Khususnya pulau Batam yang telah di tetapkan Pemerintah menjadi daerah Special Economy Zone (SEZ ), dan juga di butuhkan sumber daya manusia bukan hanya kuantitas tetapi juga kualitas atau mutu yang di miliki oleh tenaga kerjanya tesebut. Dengan mengadakan Praktik Kerja Industri, penulis banyak mendapatkan pangalaman dan mengetahui tentang pengetahuan tata kerja pada suatu perusahaan yang nantinya akan di jalani oleh si penulis.

B. Alasan Pemilihan Judul Penulisan laporan Praklin ini di ajukan sebagai salah satu persyaratan kenaikan kelas. Judul laporan ini adalah sistim perdagangan Barang dan jasa pada PT. Sucofindo. Alasan memilih judul tersebut adalah : a. Sesuai dengan apa yang penulis kerjakan selama pelaksaan Prakti Kerja Industri. b. Mendapatkan pengalaman yang belum di ketahui sebelumnya C. Ruang Lingkup Perusahaan Ruang Lingkup masalah yang dibahas mengenai Sistem Pengadaan Barang dan Jasa pada PT. Sucofindo, yaitu : Metode pengadaan barang dan jasa. Kelompok barang dan jasa Ketentuan Umum dalam Pengadaan Barang dan Jasa Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa

BAB II PROSES PRODUKSI

2.1 ALAT DAN BAHAN 2.1.1 Alat yang digunakan Alat dana bahan yang dibutuhkan oeh penulis dalam melaksanakan prosews produksi adalah sebagai berikut : Alat Utama :

NO 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Nama Alat Komputer Printer HP Kertas Pensil kalkulator Stabilo

Spesifikasi MS.word Type D2566 A4 2B 12 digit Standard

jumlah 1 1 1 1 1 1

Satuan Unit Unit Rim Buah Buah Buah

Kepemilikan Pribadi Pribadi Pribadi Pribadi Pribadi Pribadi

Alat Pendukung : NO 1. 2. 3. 4. Nama Alat Buku Flasdisk Paper Clip Stepeles Spesifikasi Ukruran kecil Kingston Ukuran besar
Ukuran sedang

jumlah 1 1 1 1

Satuan Buah Pcs Box Pcs

Kepemilikan Pribadi Pribadi Pribadi Pribadi

2.2 Profil Perusahaan

Latar Belakang Berdirinya Perusahaan PT. SUCOFINDO merupakan Perseroan Terbatas yang sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia (95%) dan SGS Holdings SA (5%). SGS Holdings SA merupakan salah satu perusahaan inspeksi terbesar di dunia, yang memiliki kantor pusat di Jenewa, Swiss. PT. SUCOFINDO didirikan pada tanggal 22 Oktober 1956, dengan

mendapatkan legalitas yang bermula dari Surat Keputusan Menteri Perekonomian bertanggal 20 September 1956 No.11460a/M. Satu bulan menjelang surat Keputusan Menteri Perekonomian maka tepatnya tanggal 22 Oktober 1956, PT. SUCOFINDO resmi berdiri berdasarkan Akta Notaris Johan Arifin Lumban Tobing Sutan Arifin, SH, No. 42, di Jakarta sebagai Perusahaan Surveyor pertama di Indonesia. Dengan Sahan 50 % : 50 % dengan SGS, bermodal dasar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) maka joint partner dengan SGS melalui kecepatan proses legal, dan komitment yang dijaga maka Indonesia mempunyai impian besar dalam bidang Surveyor. Beberapa filosofi, tindakan dan perilaku dimulai berdirinya SUCOFINDO yang menjadi pegangan sampai dengan saat ini adalah sebagai berikut : 1. Berani dan berkomitmen untuk mengkonfrotasikan segala kesulitan dan keterbatasan sebelum menjadi besar. 2. Menerapkan komitmen tersebut dalam bentuk langkah langkah yang kongkrik dalam menjalankannya.

3. Kesuksesan partnership tidak ditentukan dengan nama besar, melainkan komitmen dan kemauan untuk saling mengisi satu sama lain. 4. Manusia adalah urat nadi kemajuan Perusahaan. 5. Percaya diri adalah titik awal dari suatu kehidupan pasca kelahiran. Selain itu dukungan penuh oleh tenaga ahli yang telah berpengalaman di bidangnya. dengan memiliki jaringan kantor cabang yang tersebar luas di seluruh Indonesia, wilayah operasional perusahaan juga ditunjang oleh jaringan SGS yang tersebar di 200 negara. PT. SUCOFINDO dengan bekal dan kekuatan kredibilitas menempatkan posisi sebagai pihak yang independen dalam memberikan opini didasarkan atas prinsip obyektivitas dan Standard Profesi yang merupakan syarat mutlak sebagai pegangan di era keterbukaan ekonomi. Visi perusahaan SUCOFINDO Menjadi Perusahaan kelas dunia dalam bidang inspeksi, supervisi, pengkajian dan pengujian yang independen dengan tekad memenuhi kepuasan pelanggan Misi perusahaan SUCOFINDO Memberikan pelayanan jasa terbaik untuk mencapai kepuasan pelanggan melalui profesionalisme, jaringan yang luas, sistem manajemen terpadu, teknologi tepat guna, dan penggunaan standar yang diakui oleh internasional

Untuk mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan, maka ditumbuhkembangkan nilai budaya perusahaan yang menjadi prilaku dasar seluruh warga PT SUCOFINDO yang meliputi :

1. Integritas : mengedepankan kejujuran, dapat dipercaya dan tidak berpihak.

2. Inovatif : secara berkesinambungan melakukan perbaikan dan pembaruan yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan sehingga dapat memberikan manfaat bagi para pihak yang berkepentingan lainnya. 3. Teamwork : mengutamakan kerja sama dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sehingga pada akhirnya dapat memberikan kepuasan pada pelanggan serta pihak yang berkepentingan lainnya. 4. Kompetensi : mendasarkan setiap pelaksanaan pekerjaan secara

professional dengan hasil yang bermutu sesuai dengan tuntutan pasar

Gambar 1 . Logo Sucofindo

SISTEM PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA PT.SUCOFINDO A.Landasan Teori 1. Pengertian Pengadaan Barang dan Jasa
Pada hakekatnya pengadaan barang dan jasa merupakan rangkaian kegiatan dalam membelanjakan dan anggaran perusahaan yang tersedia dengan tujuan memperoleh atau mendapatkan barang dan jasa yang di butuhkan untuk melaksanakan operasinya. 2. Metode Pengadaan Barang Pengadaan barang dan jasa di laksanakan dengan dua metode, yaitu 1) Metode Kondisi Normal : a)Prosedur Pembelian Tunai yaitu barang dan jasa eksploitasi dan investasi barang jadi dan atau prakontruksi yang di lakukan secara tunai. b)Prosedur Seleksi Langsung yaitu pelaksanaan pengadaan barang dan jasa eksploitasi dan investasi barang jadi melalui seleksi secara rasional terhadap rwkanan yang tercatat dalam DRP atau yang belum tercatat dalam DRP yang berprestasi baik dan melakukan negosiasi, baik harga maupun teknis, sehingga memperoleh barang dan jasa secara ekonomis, efisien, efektif, serta menguntungkan Perusahaan secara kesuluruhnya. c) Prosedur Pengadaan Langsung yaitu Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa investasi prakontruksi yang di lakukan diantara rekanan golongan ekonomi lemah tanpa melalui pelelangan atau pemilihan langsung e)Pelelangan 1. Prosedur Pelelangan Terbatas Yaitu pelaksanaan pengadaan barang dan jasa investasi prakontruksi yang di lakukan secara terbuka yang diikuti rekanan, yang sudah tercatat dalam Daftar Rekanan Perusahaan (DRP) sesuai dengan bidang usaha atau ruang lingkipnya atau kualifikasi kemampuannya

2. Prosedur Pelelngan Umum Yaitu pelaksanaan pengadaan barang dan jasa investasi prakotruksi yang di lakukan secar terebuka diikuti rekanan, baik yang sudah maupun belum tercatat dalam daftar DRP sesuai dengan bidang usaha atau ruang lingkupnya kualifikasi kemampuannya dengan pengumuman secara luas , melalui media massa, media cetak, dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dan dunia usaha dapat mengetahuinya. 2) Metode Kondisi Khusus : Metodisi Khusus di laksanakan dalam kondisi khusu yang dipersyaratkan dengan tetap memperhitungkan biaya, mutu dan waktu pemenuhanya a. Prosedur langsung di tunjuk rekannanya adalah metode pengadaan barang dan jasa dalam kondisi khusus yang di lakukan dalam keadaan mendesak, terjadi bencana alam, barang dan jasa bersifatt spesifik, barang melekat dengan alam , pembelian pada pabrik atau agen tunggal, pengadaan kepada BUMN, Lembaga Pemerintahan, Perguruan Tinggi Negri, pekerjaan lanjutan yang tidak ada lanjutannya, dan pekerjaan tambahan b. Prosedur Swakelola mengacu pada Pembangunan Gedung Dan Sarana Penunjang B. Prisip, Kebijakan dan Definisi Pengadaan Barang dan Jasa 1. Prinsip Pengadaa Barang dan Jasa Pelaksanaan pengadaan barang didasarkan atas prinsip-prinsip a. Sesuai dengan kebutuhan, tepat waktu. Harga wajar, ssecara teknis dapat dipertanggung jawabkan, sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku serta mguntungkan bagi perusahaan b. Terbuka, terarah dan terkendali sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan serta fungsi setiap setaun kerja yang ditetapkan oleh Direksi, Dengan tetap memperhatikan peluang usaha yang akan memberikan keuntungan optimal kepada Perusahaan c. Permintaan barang dan jasa dari user tidak hanya didasarkan pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang telah ditetapkan, nammun harus memperhitungkan efektifitas dan efesien penggunaan dari pengadaan tersebut tidak terjadi penyalahgunaan wewenang yang akan berakibat dikenakan sanksi sesuai dengan perusahaan yang berlaku.

2.

Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa pada PT. SUCOFINDO Kebijakan umum Perusahaan dalam Pengadaan barang dan jasa adalah : 1. Menciptakan iklim persaingan yang sehat, tertib dan terkendali dengan cara meningkatkan transparansi dalam pelaksaan pengadaan barang dan jasa pada setiap kualifikasi barang dan jasa yang di butuhkan meningkatkan produksi dalam negri, memperhatikan pengusaha golongan ekonomi lemah, dan pengusaha setempat dengan memperhatikan kemampuan dan ponten nasional Setiap kebutuhan pengadaan barang dan jasa Perusahaan di lakukan dan di tinjau diantara rekanan yang telah terdaftar sebagai rekanan Perusahaan yaitu rekanan yang tercantum dan di utamakan dalam daftar perusahaan setempat, kecuali instasi pemerintah, BUMN, Lembaga Pendidikan Negri, Pabrikan dan agen tunggal. Setiap unit kerja dapat mempergunakan Daftar Rekanan Perusahaan dari unit kerja lainnya dengan memperhitungkan prinsip dan kebijakan yang berlaku .

2.

3.

4.

Apabila sumber-sumber butir ke (3) tersebut diatas tidak dapt memenuhi sesui dengan kebutuhan, maka dapat diusahakan dari sumber lain. 3. Definisi: : Rangkaian membelanjakan tujuan yang 2) Jenis Pengadaan : kegiatan dana dalam aggaran

1) Pengadaan

perusahaan yang tersedia dengan untuk memperoleh sesuatu dibutuhkan untuk

melaksanakan operasinya. Rincian jenis pengadaan yang diatur pada Chart Of Account dari Sistem Akuntasi.

3) Pengadaan Barang dan Jasa :

Pada hakekatnya pengadaan barang dan jasa merupakan rangkaian kegiatan dalam membelanjakan dana aggaran perusahaan yang tersedia dengan tujuan sesuatu untuk memperoleh dibutuhkan yang

melaksanakan operasinya. 4) Unsur Pemakaian atau User : Unit kerja yang memerlukan barang atau jasa dan bertanggung jawab atas permintaan serta penggunaan barang atau jasa. 5) Unsur Teknis : Unsur dari unit kerja atau satuan kerja yang dapat oleh dimintakan User untuk ketepatan masukannya membantu

menetapkan

spesifikasi dalam upaya memenuhi kebutuhan penggunaan baran dan jasa. 6) Unsur Pengadaan : Satuan kerja yang bertanggung jawab atas kegiatan operasional berkenaan dan administrasi, dengan

pengadaan barang dan jasa untuk kebutuhan perusahaan. 7) Persediaan : Semua barang yang dibutuhkan untuk melaksanakan jasa operasi dan administrasi milik perusahaan yang disimpan di dalam gudang atau tempat ditunjuk. 8) Non Persediaan : Barang yang menurut sifatnya habis untuk keperluan dinas atau umur penyimpanan lain yang

pemakaiannya kurang dari satu tahun atau 9) Persediaan Minimum 10) Permintaan Barang Persediaan (PBP) : : harga perolehan persatuan barang kurang dari Rp. 2.000.000,-. Jumlah terendah dari persediaan yang harus selalu ada di gudang. Formulir yang digunakan sebagai sarana permintaan kebutuhan barang bagi unit kerja untuk barang yang tersedia di gudang. 11) Permintaan Pengadaan Barang dan Jasa (PPB/J) : Merupakan dokumen User yaitu berupa formulir atau dokumen yang diajukan dan diterbitkan oleh User yang menjadi tanggung jawabnya sebagai sarana untuk menujukan kebutuhan barang dan jasa yang harus dibeli. 12) Term Of Reference : Kerangka acuan kerja mengenai pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan pengadaan, meliputi spesifikasi tujuan teknis,

jumlah, perkiraan harga, batasan waktu pengadaan dan syarat-syarat umum bagi pemasok. 13) Daftar Rencana Kebutuhan Barang atau Bahan persediaan dalam : Daftar yang memuat data mengenai rencana atau banyaknya yang barang dibutuhkan peralatan

kurun waktu tertentu yang dibuat dan menjadi tanggung jawab User.

14) Surat Pesanan

Bentuk pesanan pengadaaan barang dan dan jasa antara Perusahaan dengan rekanan yang sedikitnya memuat jenis, jumlah barang harga dan waktu penyerahan dalam berbagi bentuk dokumen surat menyurat dan berbagai media pengirimannya.

15) Surat Perintah Kerja

Bentuk

perintah

kerja

untuk atau

pelaksanaan

pekerjaan

pengadaan barang dan jasa dari Perusahaan kepada rekanan yang sedikitnya memuat pokok pekerjaan, harga, persyaratan, jangka sanksi. 16) Kontrak : Perjanjian tertulis yang dilakukan oleh dua atau lebih pihak, dimana pihak yang ada didalamnya ditentukan untuk melakukan satu atau lebih prestasi. 17) Rekanan 18) Daftar Rekan Perusahaan : : Mitra usaha di bidang pengadaan barang dan jasa. Rekanan secara resmi di Perusahaan, dan mendapat Tanda Daftar Rekanan Perusahaan (TDRP) dari Perusahaan. 19) Barang Jadi : Barang-barang yang dibeli dalam bentuk satu kesatuan yang siap pakai yang telah terdaftar waktu syarat pembayaran, teknis, dan spesifikasi

penyelesaian

dan merupakan produk standar di pasaran. 20) Barang Pra Kontruksi : Barang yang dibeli dan memerlukan perancangan terlebih dulu sebelum siap digunakan. 21) Perjanjian Kerja Sama 22) Fungsi Umum 23) Bersifat Spesifik : : : Kesepakatan antara para pihak dan tidak harus selalu langsung diikuti. Fungsi yang melakukan layanan Pengadaan Barang dan Jasa. Barang dan jasa yang memiliki karakteristik tersendiri yang sifatnya melekat kepada unit kerja yang membutuhkan. 24) Purchasing Manager : Manager di Divisi Umum, yang sesuai Pusat. 25) Purchasing Administrator sesuai Manager Sistem Pengadaan khususnya Seleksi dan Barang untuk Evaluasi dan Jasa Pelaksanaan Rekanan, : Manager di Divisi Umum, yang fungsinya melaksanakan fungsinya melaksanakan Pengadaan barang dan jasa di Kantor

Penyusunan HPS dan Administrasi Kontrak di Kantor Pusat. 26) Business Support Manager : Manager di Area atau unit kerja operasional yang setara yang sesuai fungsinya jasa di Area mengelola atau unit dan kerja melaksanakan pengadaan barang dan operasionalnya.

27) Pengadaan Setempat

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh suatu unit kerja yang nilainya melebihi kewenangannya yang dilimpahkan oleh pejabat yang berwenang dengan pertimbangan pelaksanaan, ketepatan pelimpahan dibuat perna pengadaan tertulis kemudahan jual dan Bukti setempat melalui pemenuhan. secara

memorandum atau surat kuasa. 28) Business Support Senior : Manager di area atau unit kerja operasional fungsinya jasa 29) Vice President SPI : di area yang setara sesuai dan kerja mengelola atau unit

melaksanakan pengadaan baran dan operasionalnya. Kepala unit Kerja SPI atau setara

C. Kelompok Barang dan Jasa.


1. Menurut cara pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan kategori barang dan jasa dtinjau dari cara pelaksaan kegiatan operasional perusahaan dibagi menjadi: 1) Barang dan jasa operasional atau aksploitas yang meliputi: a) Barang dan jasa yang tujuanya tidak dimiliki secara terus menerus oleh perusahaan tetapi untuk digunakan dalam proses produksi, untuk dijual kembali atau di sewakan dengan pilihan membeli dari penyewanya dan lain lain penggunaan yg dicantumkan sebagai aktiva tetap. b) Biaya yang secara langsung atau tidak langsung di manfaatkan di dalam usaha menghasilkan pendapatan

dalam satu periode atau sudah tidak memberi manfaat ekonomis untuk kegiatan berikutnya.

2) Barang Dan Jasa investasi adalah barang dan jasa yang Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun yang Merupakan satu ksatuan unit dalam keadaan beroprasi, Tidak ditujukan untuk dijual melainkan dipakai sendiri dan Lain lain hal yang menurut kbijakan akuntasi perusahaan diCantumkan sebagai aktiva tetap. Kebijakan penetapan investasi diatur pelaksanaanya oleh Unit Kerja yang bersangkutan didasarkan pada prosedur atau acuan yang ditetapkannya dengan mengacu kebijakan Unit Kerja Operasionalnya. 2 Menurut unit kerja pelaksana pengadaan Ditinjau dari pelaksana pengadaanya, barang dan jasa Perusahaan dikelompokan menjadi; 1. Barang dan jasa yang pengadaannya disentralisasi dikantor pusat. 2. Barang dan jasa yang pengadaannya dilakukan setempat (pengadaan setempat) di area yaitu barang dan jasa yang tidak tarmasuk dalam kelompok barang dan jasa yang pengadaannya disentralisasi di Kantor Pusat. 3. Barang Kategori Persediaan Barang Kategori Persediaan merupakan barang kebutuhan Operasional yang pengelolaan penyimpanan dilakukan oleh Fungsi umum Area dan Divisi Umum yang penetapannya Diatur oleh Divisi Umum Kantor Pusat berdasarkan kebijakan Akuntasi perusahaan.

D. Organisasi Pengadaan
1.Organisasi Pengadaan 1) Wewenang dan tanggung jawab pengadaan barang dan jasa kebutuhan secara umum berada pada Direksi

2) Dalam keadaan mendesak, yang sifat kepentinganya ditetapkan oleh Direktur yang membutuhkan atau terkait dengan pengadaan, maka hasil review kebutuhan pengadaan tersebut dapat di usulkan kepada Direktur utama untuk langsung ditunjukkan pemasok yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan mengacu kepada prinsip dan kebajikan pengadaan yang telah ditetapkan oleh direksi. 2. Wewenang dan Tanggung Jawab Operasional 1) Untuk pengadaan barang dan jasa di Kantor Pusat sebagai berikut : a) Tangggung jawab oprasional pengadaan barang dan jasa di SBU atau Area diserahkan sepenuhnya kepada kepala Fungsi Umum yang bersangkutan b) Dalam kondisi tertentu dan bilamana diperlukan, pejabat yang di beri wewenang dapat di Bantu oleh suatu tim yang sifatnya temporer ataupun bersifat proyek yang pengaturannya dapat ditetapkan sendiri. c) Pembentukan tim sebagaimana dimaksud dalam butir ( b ) ditunjukkan oleh vice president SBU. d) Tanggung jawab operasional dan administrasi pengadaan barang dan jasa di Area di serahkan sepenuhnya pada Area sesuai kewenangannya. 3. Direktur yang membawahi defisi umum berwenang menyetujui penunjukkan dan penetapan sumber daya atau penenggung jawab pelaksana yang diperlukan. E. Unsur-unsur terkait dalam pengadaan Untuk tercapai keabsahan,ketetapan penggunaan,dan kelancaran pengadaan barang dan jasa di lingkungan perusahaan maka di tetapkan satuan kerja yang berfungsi sebagai Otorisator,Unsur pemakai Unsur teknis dan Unsur pengadaan. Otorisasi pengadaan barang dan jasa berada pada Direktur Utama yang membidangi keuangan,Direktur,Kepala unit kerja sesuai dengan batas kewenangan yang ditetapkan dalam kebijakan ini.

BAB IV PENUTUP

Puji syukur penulis haturkan kepada ALLAH SWT,akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini sebagaimana ditetapkan sebelumnya dan sekaligus mengakhirinya. A. Kesimpulan 1. Pengadaan adalah rangkaian kegiatan dalam membelanjakan dana anggaran perusahaan yang tersedia dengan tujuan untuk memperoleh sesuatu yang di butuhkan untuk melaksanakan operasinya. 2. Pengadaan barang dan jasa dilaksanakan dengan dua metode yaitu metode kondisi normal dan metode kondisi khusus. 3. Barang dan jasa di bagi menjadi dua kelompok yaitu barang dan jasa menurut cara pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan dan barang dan jasa menurut unit kerja pelaksana pengadaan. B. Saran-saran Kepada Pihak Sekolah 1. Agar lebih meningkatkan kegiatan belajar mengajar siswa-siswinya 2. Agar guru-guru lebih giat dan professional lagi dalam memberikan pelajaran kepada siswa-siswinya. 3. Selalu memonitoring siswa-siswi prakerind,agar setiap kegiatan yang dilakukan para siswa-siswi terkontrol oleh guru sekolah maupun perusahaan. 4. Selalu berusaha untuk kebaikkan siswa-siswi,dengan selalu memberi ilmu yang lebih dan luas kepada para siswa-siswi. Kepada Pihak Perusahaan 1. Penulis sangat mengharapkan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan untuk tahun-tahun berikutnya dapat ditingkatkan agar tidak terjadi kesulitan-kesulitan seperti yang penulis alami kepada adik-adik yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan nantinya. 2. Tetapkan menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan sekolah untuk tetap menempung adik-adik yang akan melaksanakan kerja lapangan nantinya. 3. Untuk dapat lebih meningkatkan mutu dan kualitas kerja yang aktuf dan produktif. 4. Agar perusahaan meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja.

Demikian kesimpulan dan saran-saran yang dapat di sampaikan selama penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT.SUCOFINDO. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih seluruh karyawan PT.SUCOFINDO . Apabila penulis telah melakukan sesuatu hal yang tidak berkenan maka pada kesempatan ini penulis mohon maaf yang sebesarbesarnya.

You might also like