You are on page 1of 4

PROSEDUR MIX DESIGN 1.

Kuat tekan Karateristik, Yaitu kekuatan tekan dari sejumlah besar hasil-hasil pemeriksaan benda uji. Kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai 5 % atau bagian yang cacat 5 %, artinya 5 % dari beton yang akan dibuat boleh mempunyai kekuatan kurang dari kekuatan karateristik. Dalam perencanaannya ditetapkan biasanya untuk 28 hari. Data : 275 kg/cm2 pada 28 hari 2. Deviasi standard, yaitu ukuran dan besar kecilnya penyebaran dari nilai-nilai pemeriksaan sejumlah benda-benda uji di Laboratorium, dimana nilainya akan menyebar sekitar suatu nilai rata-rata tertentu atau disebut juga ukuran dari mutu pelaksanaan. Dalam perencanaan apabila nilai SD sudah pernah diketahui, harga tersebut dapat langsung digunakan (berdasarkan pengalaman), misalnya : 60 kg/cm2 atau 70 kg/cm2 atau 80 kg/cm2 Contoh : Jumlah benda uji kecil dari 40 buah, b = 225 kg/cm2, maka SD ( s) = 80 kg/cm2. Bila dibandingkan dengan PBI-71 yaitu benda uji kecil 1000 m3 maka ( s ) = 80 kg/cm2 dapat diterima. Berbagai Mutu pelaksanaan, berbagai isi pekerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah Mutu pelaksanaan diukur dengan deviasi standar. Isi pekerjaan Deviasi Standard Sebutan Jumlah beton Baik sekali Baik Dapat (m3) diterima Kecil 1000 m3 45 s/d 55 55 s/d 65 65 s/d 85 Sedang 1000 3000 35 s/d 45 45 s/d 55 55 s/d 75 Besar m3 25 s/d 35 35 s/d 45 45 s/d 55 >3000 m3 Data : 60 kg/cm2 (ditetapkan) 3. Nilai tambah (margin), adalah merupakan nilai dari hasil kali faktor k dan nilai deviasi standard, dimana : k = tetapan statika yang tergantung pada banyaknya bagian-bagian benda uji yang cacat yang nilainya = 1,64. Misal : Deviasi Standard = 60 kg/cm2 maka nilai tambah : 1,64 x 60 kg/cm2 = 98,4 kg/cm2 Data : 1,64 x 60 kg/cm2 = 98,4 kg/cm2 4. Kuat tekan yang dikehendaki (target), atau kekuatan tekan rata-rata, adalah penjumlahan dari kuat tekan karateristik dan nilai tambah bm = bk + 1,64.s, dimana 1,64 . S = nilai tambah. Data :275 + 98,4 = 373,4 kg/cm2 5. Jenis semen Semen yang memenuhi SII.0013-81 tentang mutu dan cara uji semen Portland. Jenis semen : Semen Portland Type I atau semen tahan sulfat Type II, V dan semen Portland Type III Dalam perencanaan biasanya ditetapkan.

Data : semen Type I (s-550) (ditetapkan) 6. Jenis agregat Dalam pembuatan beton dikenal berbagai macam agregat dalam bentuk alam (pasir atau kerikil), dapat pula dalam bentuk batu pecah. Batu pecah bersisi tajam, sedangkan alami berbentuk bulat. Jenis agregat : Kasar = batu pecah alami Halus = pasir Data : agregat kasar : Alami Halus : Alami 7. Untuk membuat rancangan campuran beton, perlu ditetapkan F.A.S untuk menentukan yaitu dengan menggunakan table : 5.2 dan grafik 5.2. Misal dipakai semen Type I dengan agregat alami (koral), kuat tekan umur 28 hari =4 0 N/mm2, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan grafik 5.2 . Perbandingan faktor air semen dan kuat tekan beton yaitu dengan dengan mengikuti garis tegak f.a.s 0,5 dan memotong kuat tekan dasar yang ditentukan 37,3. Titik potong merupakan bagian dari kurva yang harus dipakai untuk menentukan faktor air semen bagi beton yang akan dibuat. Setelah itu dilihat kekuatan rata-rata yang hendak dicapai, maka titik potong grafik diatas dengan garis mendatar dari kuat tekan rata-rata merupakan titik dari garis faktor air semen yang dicari. Data : 0,53 8. Faktor air semen maksimum Dapat ditetapkan sebelumnya atau dari PBI. Jika nilai faktor air semen yang diperoleh dari faktor air semen bebas pada point 7 lebih kecil dari yang dikehendaki, maka nilai yang dipakai adalah yang terendah. Data : 0.6 9. Slump, dapat ditetapkan sebelumnya atau dari PBI Data : 60-90 mm (ditetapkan) 10. Ukuran agregat maksimum Penentuan agregat maksimum adalah sesuai dengan agregat yang tersedia/dipilih. Dalam hal ini penentuan pilihan agregat harus memenuhi persyaratan PBI. Antara lain : - diatas ayakan 31.5 mm = 0% - tidak lebih besar 1/5 bidang cetakan terkecil - tidak lebih besar 1/3 tebal pelat - tidak lebih besar jarak bersih minimum diantara batang-batang atau berkas tulangan. Jadi pemilihan agregat harus disesuaikan dengan jenis atau macam serta dimensi dari konstruksi yang sedang dikerjakan. Data : 20 mm 11. Kadar air bebas merupakan hasil perkiraan yang disusun dari pengalaman empiris dalam suatu tabel.

Dapat dicari pada tabel 5.5. Contoh : agregat maksimum digunakan 20 mm, slump 60 - 180, menggunakan batu koral (alami), maka dari tabel didapat kadar air bebas = 190 kg/cm3 Data : 190 kg/m3 12. Kadar semen Penentuan kadar semen adalah dihitung dari nilai kadar air bebas dibagikan dengan faktor air semen maksimum Data : 190 : 0,53 = 358,4 kg/m3 13. Kadar semen minimum Ditetapkan atau dari PBI Data : 275 kg/m3 (ditetapkan) 14. FAS yang disesuaikan Jika kadar semen berubah karena lebih kecil dari kadar semen minimum yang ditetapkan (atau lebih besar dari kadar semen maksimum yang disyaratkan), maka faktor air semen haruslah diperhatikan kembali. Misal : dalam perhitungan ditemukan harga kadar semen = 307 kg/cm 3, sedangkan kadar semen minimum ditentukan = 325 kg/m3 (misal untuk beton yang korosif), maka harga yang dipakai adalah 325 kg/m3, sedangkan air bebas missal yang diketahui 175 kg/cm3 maka f.a.s = 175/325 kg/m3 = 0.54 Data : --15. Gradasi agregat halus Yaitu daerah (zone). Susunan butir didapat dari analisa ayak di laboratorium dengan menggunakan ayakan standard, dibuat kurvanya dan dibandingkan dengan kurva kurva yang tertera dalam grafik 2.2 2.5. Seandainya pasir tadi belum diketahui kehalusannya, anggaplah pasir tersebut termasuk dalam daerah susunan butir 2 dan kemudian baru setelah pasir yang bersangkutan diterima dapat dilakukan pembetulan baik pada rancangan campuran. Data : zona 3 BS 16. Persen agregat halus Jumlah persentase pasir yang diperlukan dapat dibaca pada grafik 5.6 Data : 34 %

17. Persen agregat kasar Nilai persen agregat kasar adalah 100 % - persen agregat halus Data :100 % - 34 % = 66 % 18. Bj Agregat Gabungan (SSD) Misal persentase agregat halus = 27 % Berat jenis relative = 0,27 x Berat jenis agregat halus + 0,73 x Berat jenis agregat kasar. Data : (34/100 x 2,47) + (66/100 x 2,69) = 2.62

19. Bj Beton basah Bj beton basah ditentukan dari grafik 5.5 dan berat jenis relative dari agregat gabungan n0.18 Data : 2375 kg/cm3 20. Kadar agregat gabungan Kadar agregat gabungan adalah berat BJ beton basah dikurangi jumlah kadar semen dan kadar air bebas (no.19 n0.12 n0.11). Data : 2375 358,4 190 = 1826,6 kg/cm3 21. Kadar agregat halus Kadar agregat halus adalah hasil kali jumlah kadar agregat campuran (no.20) dengan persentase agregat (no16) Data : 34 % x 1826,6 = 621,0 kg/cm3 22. Kadar agregat kasar Kadar agregat kasar adalah hasil kali antara persen agregat kasar (no.17) dengan Kadar agregat gabungan (no.20) Data : 66% x 1826,6 =1205,05 kg/cm3

You might also like